Anda di halaman 1dari 11

TUGAS RESENSI BUKU

PENGANTAR ILMU KEPENDUDUKAN

NAMA : TEGUH AHMAD ASPARILL

NPP : 30. 1229

KELAS : A2
Penduduk adalah individu atau sekumpulan individu yang bertempat tinggal
di suatu wilayah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Penduduk
meliputi warga asli dan warga asing. Di Indonesia, penduduk memiliki durasi
bertempat tinggal minimal 6 bulan ataupun kurang dari 6 bulan dengan tujuan
pasti menetap.
Fenomena penduduk dinamakan dengan antroposfer yang dikaji dalam dua
ilmu, yaitu demografi dan ilmu kependudukan. Dalam mengkaji fenomena
penduduk harus memperhatikan tiga hal, yaitu sebagai berikut.

1. Periode waktu terjadinya suatu peristiwa penduduk


2. Kelompok penduduk yang mengalami peristiwa tersebut
3. Peristiwa apa yang diukur
A. Komposisi Penduduk

Komposisi penduduk adalah susunan atau pengelompokkan penduduk


berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya saja pengelompokkan dengan
menggunakan usia, jenis kelamin, agama, mata pencaharian, pendidikan, dan lain-
lain. Namun, pada umumnya komposisi penduduk melihat pada kriteria usia dan
jenis kelamin, angkatan kerja, serta rasio ketergantungan. Komposisi penduduk ini
digunakan untuk acuan dasar dalam pembentukan kebijakan pembangunan suatu
negara.

1. Komposisi Penduduk Menurut usia dan jenis kelamin

 Sistem pengelompokkan digambarkan dalam grafik batang secara


horizontal
 Komposisi penduduk dengan menggunakan usia disebut juga sebagai
struktur penduduk meliputi:
a. Struktur penduduk muda -> kelompok penduduk dengan usia 15
tahun ke bawah (di atas 35%), sedangkan usia 65 tahun ke atas sedikit
(sekitar 3%)
b. Struktur penduduk tua -> kebalikan dari struktur penduduk muda
2. Komposisi Penduduk Menurut angkatan kerja

 Biasanya 15 tahun ke atas yang aktif melakukan kegiatan ekonomi


meliputi:
1. Penduduk yang bekerja
2. Penduduk yang memiliki pekerjaan tapi sementara tidak bekerja
3. Penduduk yang secara aktif sedang mencari pekerjaan
 Dapat terlebih dahulu mengetahui TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja)
Jumlah Angkatan Kerja
TPAK = ×100 %
Jumla h Penduduk Usia Kerja
3. Komposisi Penduduk Menurut Rasio Ketergantungan
(Dependency Ratio)

 Angka perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan kelompok


usia produktif atas kelompok usia tidak produktif
 Usia produktif meliputi penduduk dengan usia 15 – 64 tahun, sedangkan usia
tidak produktif dengan usia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun
Penduduk Usia ( 0−14 ta h un ) + Penduduk Usia(¿ 65 ta h un)
DR= ×100
Penduduk Usia(15−64 ta hun)
 Terdapat tiga golongan:
1. Rendah (< 30)
2. Sedang (30 – 40)
3. Tinggi (>41)
B. Piramida Penduduk

Piramida penduduk pada dasarnya memiliki definisi yang sama dengan


komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin. Struktur penduduk dibuat
dalam grafik secara horizontal yang berbentuk piramida. Dengan adanya piramida
penduduk dapat mengetahui perbandingan golongan produktif dan tidak
produktif. serta perbandingan jumlah penduduk untuk prediksi di masa depan.
Adapun cara dalam membuat piramida penduduk adalah sebagai berikut.

1. Penduduk dibagi jenis kelamin dimana untuk laki – laki berada di sebelah
kiri dan perempuan di sebelah kanan.
2. Baik golongan laki – laki ataupun perempuan dibagi lagi menurut
kelompok umurnya yang biasanya menggunakan interval 5 tahun, misalnya 0
– 4, 5 – 9, 10 – 14, dan seterusnya.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa macam piramida penduduk.
a) Piramida Penduduk Muda (Expansive)
 Angka kelahiran tinggi sedangkan angka kematian rendah -> pertumbuhan
penduduk yang cepat
 Menjelaskan populasi yang masih muda dan berkembang
 Biasanya merepresentasikan negara berkembang dimana laju kelahiran
masih tinggi dan tingkat harapan hidup yang relatif rendah
 Semakin ke puncak maka semakin sempit -> kohor usia di atasnya pasti
lebih sedikit jumlahnya di bandingkan dengan kohor usia di bawahnya
 Menunjukkan sebagian besar penduduknya berada di kelompok usia di
bawah 15 tahun (penduduk tidak produktif)
 Contoh negara: Indonesia, India, Malaysia, Filipina, Brazil, dan lain – lain
b) Piramida Penduduk Tetap (Stationary)
 Angka kelahiran tinggi dan angka kematian relatif seimbang
 Menjelaskan populasi yang sudah tidak berkembang
 Biasanya merepresentasikan negara maju dimana angka kelahiran rendah
dan tingkat harapan hidup tinggi
 Contoh negara: negara – negara di Eropa Barat
c) Piramida Penduduk Tua (Contrictive)
 Angka kelahiran dan angka kematian yang rendah -> angka kelahiran
menurun dengan cepat
 Menjelaskan populasi yang tidak berkembang, namun apabila terus terjadi
dapat menyebabkan kekurangan jumlah penduduk
 Biasanya merepresentasikan negara dengan perkembangan tingkat sosial
dan ekonomi yang tinggi (negara maju)
 Menunjukkan penduduk kelompok usia muda lebih sedikit dibanding yang
kelompok usia tua
 Contoh negara: Jepang dan Amerika Serikat

C. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah


tertentu pada periode waktu tertentu dibandingkan dengan waktu sebelumnya.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah angka kelahiran,
angka kematian, dan migrasi.

Apabila kelahiran dapat menambah jumlah penduduk, lain halnya dengan


kematian yang mengurangi jumlah penduduk. Sedangkan untuk migrasi bersifat
tidak stabil (migrasi masuk dan migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk terbagi
menjadi beberapa periode, yaitu sebagai berikut.
1. Periode statikk dimana angka kelahiran dan angka kematian yang tinggi
2. Periode pertumbuhan yang cepat dimana angka kelahiran tetap tinggi
tetapi angka kematian mulai menurun
3. Periode pertumbuhan mulai turun dimana angka kelahiran turun dan angka
kematian stabil hingga mendekati titik terendah
4. Periode stationer dimana angka kelahiran dan angka kematian seimbang
a. Jenis Pertumbuhan Penduduk
 Pertumbuhan Penduduk Total
T = (L – M) + (I – E)
dengan:
T = Pertumbuhan penduduk
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi
 Pertumbuhan Penduduk Alami
T = (L – M)
dengan:

T = Pertumbuhan Penduduk
L = Jumlah Kelahiran
M = Jumlah Kematian
Cara Pengambilan Data untuk Jumlah penduduk

1. Sensus Penduduk: pengambilan data penduduk untuk mengetahui jumlah,


komposisi, dan karakteristik penduduk di suatu wilayah
2. Registrasi Penduduk: pencatatan identitas penduduk yang dilakukan secara
terus menerus oleh pemerintah untuk dijadikan monografi desa
3. Survei Penduduk: seperti sensus yang menggunakan sampel
b. Angka Kelahiran (Fertilitas)
 Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Menunjukkan jumlah kelahiran tiap 1.000 penduduk pada periode tahun tertentu

L
CBR= ×K
P

Dengan:
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
K = Konstanta (1.000)

 Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Birth Rate)


Menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1.000 wanita golongan umur tertentu pada
periode tahun tertentu

Lₓ
ASBR= ×K
Pₓ

dengan:
Lx = Jumlah kelahiran selama satu tahun
Px = Jumlah penduduk pertengahan tahun
Kx = Konstanta (1.000)
c. Angka Kematian (Mortalitas)
 Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Menunjukkan jumlah kematian tiap 1.000 penduduk pada periode tahun tertentu

M
CDR= ×K
P

dengan:
M = Jumlah kematian
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta (1.000)
 Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
Menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk golongan umur tertentu
pada periode tahun tertentu
Mₓ
ASDR= ×K
Pₓ
dengan:
Mx = jumlah kematian pada  kelompok umur tertentu dalam setahun
Px = Jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu
K = konstanta (1.000)

D. Perpindahan/Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk adalah pergerakan atau perpindahan penduduk dari satu
tempat ke tempat lainnya. Terjadinya mobilitas tentunya menjadi bagian dari
proses pembangunan secara keseluruhan. Proses pembangunan terlihat pada
perubahan struktur ekonomi dan sosial yang dapat menarik minat penduduk untuk
mencari kesejahteraan di tempat lainnya. Mobilitas penduduk meliputi tiga tipe,
yaitu (1) migrasi bersifat menetap, (2) sirkuler bersifat sementara, dan (3) ulang
alik bersifat pulang pergi dalam 24 jam.
a. Migrasi Penduduk

Migrasi penduduk merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke


tempat lainnya dengan tujuan menetap. Migrasi pendudu terbagi menjadi dua
jenis, yaitu migrasi internasional dan migrasi nasional.
1. Migrasi Internasional
Migrasi internasinal merupakan perpindahan penduduk dari satu negara ke
negara lain. Migrasi internasional terdiri atas dua tipe, yaitu sebagai berikut.
1. Imigrasi: masuknya penduduk ke suatu negara dan menjadi warga negara
di negara barunya
2. Emigrasi: keluarnya penduduk dari suatu negara
3. Remigrasi: kembalinya penduduk ke negara asalnya
2. Migrasi Nasional
Migrasi nasional merupakan perpindahan penduduk dari satu wilayah ke
wilayah lain dalam suatu negara. Migrasi nasional terdiri atas dua tipe, yaitu
sebagai berikut.
a) Transmigrasi
 Dari daerah padat penduduk ke daerah yang jarang penduduknya
 Tujuannya untuk meratakan penyebaran jumlah penduduk dan
meningkatkan kesejahteraan penduduk
 Meliputi: (1) umum dengan biaya ditanggung pemerintah; (2)
swakarsa dengan biaya ditanggung pribadi tetapi tanah diberikan oleh
pemerintah; (3) bedol desa untuk wilayah yang terkena program proyek
pemerintah; dan (4) spontan dengan kemauan sendiri
 Contoh di Indonesia adalah Provinsi Lampung menjadi salah satu
contoh wilayah yang dijadikan tujuan transmigrasi penduduk dari Pulau
Jawa
b) Urbanisasi
 Dari desa ke kota
 Faktor pendorong meliputi pertambahan penduduk, keterbaasan
lapangan pekerjaan, upah kerja masih rendah, dan masih kurangnya
fasilitas-fasilitas umum untuk pemenuhan kebutuhan
 Faktor penarik meliputi kesempatan pendidikan dan pekerjaan
yang lebih baik, banyaknya lapangan pekerjaan, fasilitas umum lebih
memadai, serta adanya tempat hiburan atau pusat kebudayaan
 Dampak positif dari urbanisasi hanya dirasakan oleh desa yaitu
dengan menurunnya jumlah pengangguran dan meningkatkan taraf hidup
 Dampak negatif dari urbanisasi dirasakan di desa ataupun kota
meskipun lebih besar di kota seperti meningkatnya jumlah pengangguran,
meningkatnya tindak kejahatan, dan munculnya permukiman kumuh
(urban sprawl)
E. Sensus Penduduk

Sensus penduduk didefinisikan sebagai keseluruhan proses pencacahan,


pengumpulan, penyusunan, dan penerbitan data demografi, ekonomi, dan sosial
yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu wilayah atau negara
tertentu. Konsep dari sensus penduduk, meliputi:
1. Pencatatan menyeluruh terhadap semua orang
2. Dilaksanakan pada jangka waktu tertentu -> setiap 10 tahun sekali
3. Mencakup wilayah tertentu
4. Bersifat individual -> data yang diperoleh berasal dari individu

 Menurut PBB, terdapat beberapa poin penting yang harus ada di data
sensus penduduk yaitu sebagai berikut.
1. Geografi dan migrasi penduduk
2. Rumah tangga
3. Karakteristik sosial dan demografi
4. Karakteristik pendidikan
5. Karakteristik ekonomi
 Jenis Sensus Penduduk:
1. Sensus de jure, merupakan perhitungan penduduk yang hanya
dikenakan pada individu yang bertempat tinggal di daerah atau negara
yang bersangkutan. Kesulitan dari sensus ini apabila ada penduduk yang
memiliki dua tempat tinggal. Penduduk yang bertempat tinggal di daerah
yang bersangkutan selama 9 – 12 bulan dianggap sebagai penduduk tetap.
2. Sensus de facto, merupakan perhitungan penduduk terhadap setiap
orang yang pada waktu sensus berada di daerah atau negara yang
bersangkutan. Sensus ini lebih sederhana dibandingnya jenis sebelumnya,
namun untuk jumlah penduduknya tidak dapat dikatakan valid. Hal ini
dikarenakan tidak dapat diketahui secara pasti jumlah penduduk yang
sebenarnya.
 Metode dalam sensus penduduk terbagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:
1. House Holder dimana pengisian seluruh daftar pertanyaan
dilakukan oleh kepada rumah tangga yang disensus
2. Canvasser dimana petugas sensus yang mengisi daftar pertanyaan
sesuai dengan jawaban dari penduduk
 Kelebihan dari sensus penduduk meliputi:
1. Hasilnya dianggap lebih akuran karena data asli bukan estimasi
2. Sampling error rendah dikarenakan pengambilan data dilakukan
secara keseluruhan
3. Hasil sensus dapat digunakan untuk kerangka sampel kegiatan
survei

 Kekurangan dari sensus penduduk meliputi:


1. Membutuhkan waktu yang lama dan dana yang besar
2. Non sampling error lebih besar -> dapat terjadinya kesalahan pada
penulisan data, data penduduk yang terlewat atau terhitung ganda
3. Cakupan variabel terbatas karena keterbatasan jadwal sensus
F. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk didefinisikan sebagai jumlah rata – rata penduduk per


satuan unit wilayah yang biasanya menggunan satuan km2. Kepadatan penduduk
ditentukan oleh beberapa faktor seperti faktor fisiologis wilayah, faktor biologis,
serta perkembangan kebudayaan dan teknologi. Adapun macam-macam dari
kepadatan penduduk (KP) adalah sebagai berikut.
1. Kepadatan penduduk aritmatika / umum yang berdasarkan per satuan luas

Jumla h Penduduk ( jiwa )


KP=
Luas wilaya h (k m 2)

2. Kepadatan penduduk fisiologis yang berdasarkan luas lahan pertanian


Jumla h Penduduk ( jiwa)
KP=
Luas La h an Pertanian( k m2 )
3. Kepadatan penduduk agraris yang berdasarkan jumlah petani dan luas
lahan pertanian
Jumla h Penduduk Petani( jiwa)
KP=
Luas La h an Pertanian(k m 2)

Anda mungkin juga menyukai