KELAS : A2
Penduduk adalah individu atau sekumpulan individu yang bertempat tinggal
di suatu wilayah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Penduduk
meliputi warga asli dan warga asing. Di Indonesia, penduduk memiliki durasi
bertempat tinggal minimal 6 bulan ataupun kurang dari 6 bulan dengan tujuan
pasti menetap.
Fenomena penduduk dinamakan dengan antroposfer yang dikaji dalam dua
ilmu, yaitu demografi dan ilmu kependudukan. Dalam mengkaji fenomena
penduduk harus memperhatikan tiga hal, yaitu sebagai berikut.
1. Penduduk dibagi jenis kelamin dimana untuk laki – laki berada di sebelah
kiri dan perempuan di sebelah kanan.
2. Baik golongan laki – laki ataupun perempuan dibagi lagi menurut
kelompok umurnya yang biasanya menggunakan interval 5 tahun, misalnya 0
– 4, 5 – 9, 10 – 14, dan seterusnya.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa macam piramida penduduk.
a) Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Angka kelahiran tinggi sedangkan angka kematian rendah -> pertumbuhan
penduduk yang cepat
Menjelaskan populasi yang masih muda dan berkembang
Biasanya merepresentasikan negara berkembang dimana laju kelahiran
masih tinggi dan tingkat harapan hidup yang relatif rendah
Semakin ke puncak maka semakin sempit -> kohor usia di atasnya pasti
lebih sedikit jumlahnya di bandingkan dengan kohor usia di bawahnya
Menunjukkan sebagian besar penduduknya berada di kelompok usia di
bawah 15 tahun (penduduk tidak produktif)
Contoh negara: Indonesia, India, Malaysia, Filipina, Brazil, dan lain – lain
b) Piramida Penduduk Tetap (Stationary)
Angka kelahiran tinggi dan angka kematian relatif seimbang
Menjelaskan populasi yang sudah tidak berkembang
Biasanya merepresentasikan negara maju dimana angka kelahiran rendah
dan tingkat harapan hidup tinggi
Contoh negara: negara – negara di Eropa Barat
c) Piramida Penduduk Tua (Contrictive)
Angka kelahiran dan angka kematian yang rendah -> angka kelahiran
menurun dengan cepat
Menjelaskan populasi yang tidak berkembang, namun apabila terus terjadi
dapat menyebabkan kekurangan jumlah penduduk
Biasanya merepresentasikan negara dengan perkembangan tingkat sosial
dan ekonomi yang tinggi (negara maju)
Menunjukkan penduduk kelompok usia muda lebih sedikit dibanding yang
kelompok usia tua
Contoh negara: Jepang dan Amerika Serikat
C. Pertumbuhan Penduduk
T = Pertumbuhan Penduduk
L = Jumlah Kelahiran
M = Jumlah Kematian
Cara Pengambilan Data untuk Jumlah penduduk
L
CBR= ×K
P
Dengan:
L = Jumlah kelahiran selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
K = Konstanta (1.000)
Lₓ
ASBR= ×K
Pₓ
dengan:
Lx = Jumlah kelahiran selama satu tahun
Px = Jumlah penduduk pertengahan tahun
Kx = Konstanta (1.000)
c. Angka Kematian (Mortalitas)
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Menunjukkan jumlah kematian tiap 1.000 penduduk pada periode tahun tertentu
M
CDR= ×K
P
dengan:
M = Jumlah kematian
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta (1.000)
Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
Menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk golongan umur tertentu
pada periode tahun tertentu
Mₓ
ASDR= ×K
Pₓ
dengan:
Mx = jumlah kematian pada kelompok umur tertentu dalam setahun
Px = Jumlah penduduk pada kelompok umur tertentu
K = konstanta (1.000)
D. Perpindahan/Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk adalah pergerakan atau perpindahan penduduk dari satu
tempat ke tempat lainnya. Terjadinya mobilitas tentunya menjadi bagian dari
proses pembangunan secara keseluruhan. Proses pembangunan terlihat pada
perubahan struktur ekonomi dan sosial yang dapat menarik minat penduduk untuk
mencari kesejahteraan di tempat lainnya. Mobilitas penduduk meliputi tiga tipe,
yaitu (1) migrasi bersifat menetap, (2) sirkuler bersifat sementara, dan (3) ulang
alik bersifat pulang pergi dalam 24 jam.
a. Migrasi Penduduk
Menurut PBB, terdapat beberapa poin penting yang harus ada di data
sensus penduduk yaitu sebagai berikut.
1. Geografi dan migrasi penduduk
2. Rumah tangga
3. Karakteristik sosial dan demografi
4. Karakteristik pendidikan
5. Karakteristik ekonomi
Jenis Sensus Penduduk:
1. Sensus de jure, merupakan perhitungan penduduk yang hanya
dikenakan pada individu yang bertempat tinggal di daerah atau negara
yang bersangkutan. Kesulitan dari sensus ini apabila ada penduduk yang
memiliki dua tempat tinggal. Penduduk yang bertempat tinggal di daerah
yang bersangkutan selama 9 – 12 bulan dianggap sebagai penduduk tetap.
2. Sensus de facto, merupakan perhitungan penduduk terhadap setiap
orang yang pada waktu sensus berada di daerah atau negara yang
bersangkutan. Sensus ini lebih sederhana dibandingnya jenis sebelumnya,
namun untuk jumlah penduduknya tidak dapat dikatakan valid. Hal ini
dikarenakan tidak dapat diketahui secara pasti jumlah penduduk yang
sebenarnya.
Metode dalam sensus penduduk terbagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:
1. House Holder dimana pengisian seluruh daftar pertanyaan
dilakukan oleh kepada rumah tangga yang disensus
2. Canvasser dimana petugas sensus yang mengisi daftar pertanyaan
sesuai dengan jawaban dari penduduk
Kelebihan dari sensus penduduk meliputi:
1. Hasilnya dianggap lebih akuran karena data asli bukan estimasi
2. Sampling error rendah dikarenakan pengambilan data dilakukan
secara keseluruhan
3. Hasil sensus dapat digunakan untuk kerangka sampel kegiatan
survei