1. Penduduk dibagi jenis kelamin dimana untuk laki – laki berada di sebelah kiri dan
perempuan di sebelah kanan
2. Baik golongan laki – laki ataupun perempuan dibagi lagi menurut kelompok umurnya
yang biasanya menggunakan interval 5 tahun, misalnya 0 – 4, 5 – 9, 10 – 14, dan
seterusnya
Angka kelahiran tinggi sedangkan angka kematian rendah -> pertumbuhan penduduk
yang cepat
Menjelaskan populasi yang masih muda dan berkembang
Biasanya merepresentasikan negara berkembang dimana laju kelahiran masih tinggi
dan tingkat harapan hidup yang relatif rendah
Semakin ke puncak maka semakin sempit -> kohor usia di atasnya pasti lebih sedikit
jumlahnya di bandingkan dengan kohor usia di bawahnya
Menunjukkan sebagian besar penduduknya berada di kelompok usia di bawah 15
tahun (penduduk tidak produktif)
Contoh negara: Indonesia, India, Malaysia, Filipina, Brazil, dan lain – lain
Angka kelahiran dan angka kematian yang rendah -> angka kelahiran menurun
dengan cepat
Menjelaskan populasi yang tidak berkembang, namun apabila terus terjadi dapat
menyebabkan kekurangan jumlah penduduk
Biasanya merepresentasikan negara dengan perkembangan tingkat sosial dan ekonomi
yang tinggi (negara maju)
Menunjukkan penduduk kelompok usia muda lebih sedikit dibanding yang kelompok
usia tua
Contoh negara: Jepang dan Amerika Serikat
Sumber gambar: Boucher, 2016
Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada
periode waktu tertentu dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk adalah angka kelahiran, angka kematian, dan migrasi.
Apabila kelahiran dapat menambah jumlah penduduk, lain halnya dengan kematian yang
mengurangi jumlah penduduk. Sedangkan untuk migrasi bersifat tidak stabil (migrasi masuk
dan migrasi keluar). Pertumbuhan penduduk terbagi menjadi beberapa periode, yaitu sebagai
berikut.
1. Periode statikk dimana angka kelahiran dan angka kematian yang tinggi
2. Periode pertumbuhan yang cepat dimana angka kelahiran tetap tinggi tetapi angka
kematian mulai menurun
3. Periode pertumbuhan mulai turun dimana angka kelahiran turun dan angka kematian
stabil hingga mendekati titik terendah
4. Periode stationer dimana angka kelahiran dan angka kematian seimbang
T = (L – M) + (I – E)
dengan:
T = Pertumbuhan penduduk
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi
Pertumbuhan Penduduk Alami
T = (L – M)
dengan:
T = Pertumbuhan Penduduk
L = Jumlah Kelahiran
M = Jumlah Kematian
Menunjukkan jumlah kelahiran tiap 1.000 penduduk pada periode tahun tertentu
dengan:
Menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1.000 wanita golongan umur tertentu pada periode
tahun tertentu
dengan:
dengan:
M = Jumlah kematian
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
K = Konstanta (1.000)
Menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk golongan umur tertentu pada periode
tahun tertentu
dengan:
Perpindahan/Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk adalah pergerakan atau perpindahan penduduk dari satu tempat ke
tempat lainnya. Terjadinya mobilitas tentunya menjadi bagian dari proses pembangunan
secara keseluruhan. Proses pembangunan terlihat pada perubahan struktur ekonomi dan sosial
yang dapat menarik minat penduduk untuk mencari kesejahteraan di tempat lainnya.
Mobilitas penduduk meliputi tiga tipe, yaitu (1) migrasi bersifat menetap, (2) sirkuler bersifat
sementara, dan (3) ulang alik bersifat pulang pergi dalam 24 jam.
Migrasi Penduduk
Migrasi penduduk merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya
dengan tujuan menetap. Migrasi pendudu terbagi menjadi dua jenis, yaitu migrasi
internasional dan migrasi nasional.
1. Migrasi Internasional
Migrasi internasinal merupakan perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain.
Migrasi internasional terdiri atas dua tipe, yaitu sebagai berikut.
1. Imigrasi: masuknya penduduk ke suatu negara dan menjadi warga negara di negara
barunya
2. Emigrasi: keluarnya penduduk dari suatu negara
3. Remigrasi: kembalinya penduduk ke negara asalnya
2. Migrasi Nasional
Migrasi nasional merupakan perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain dalam
suatu negara. Migrasi nasional terdiri atas dua tipe, yaitu sebagai berikut.
1. Transmigrasi
o Dari daerah padat penduduk ke daerah yang jarang penduduknya
o Tujuannya untuk meratakan penyebaran jumlah penduduk dan meningkatkan
kesejahteraan penduduk
o Meliputi: (1) umum dengan biaya ditanggung pemerintah; (2) swakarsa
dengan biaya ditanggung pribadi tetapi tanah diberikan oleh pemerintah; (3)
bedol desa untuk wilayah yang terkena program proyek pemerintah; dan (4)
spontan dengan kemauan sendiri
o Contoh di Indonesia adalah Provinsi Lampung menjadi salah satu contoh
wilayah yang dijadikan tujuan transmigrasi penduduk dari Pulau Jawa
2. Urbanisasi
o Dari desa ke kota
o Faktor pendorong meliputi pertambahan penduduk, keterbaasan lapangan
pekerjaan, upah kerja masih rendah, dan masih kurangnya fasilitas-fasilitas
umum untuk pemenuhan kebutuhan
o Faktor penarik meliputi kesempatan pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik,
banyaknya lapangan pekerjaan, fasilitas umum lebih memadai, serta adanya
tempat hiburan atau pusat kebudayaan
o Dampak positif dari urbanisasi hanya dirasakan oleh desa yaitu dengan
menurunnya jumlah pengangguran dan meningkatkan taraf hidup
o Dampak negatif dari urbanisasi dirasakan di desa ataupun kota meskipun lebih
besar di kota seperti meningkatnya jumlah pengangguran, meningkatnya
tindak kejahatan, dan munculnya permukiman kumuh (urban sprawl)
Sensus Penduduk
Sensus penduduk didefinisikan sebagai keseluruhan proses pencacahan, pengumpulan,
penyusunan, dan penerbitan data demografi, ekonomi, dan sosial yang menyangkut
semua orang pada waktu tertentu di suatu wilayah atau negara tertentu.
Konsep dari sensus penduduk, meliputi:
Menurut PBB, terdapat beberapa poin penting yang harus ada di data sensus
penduduk yaitu sebagai berikut.
1.
1. Sensus de jure, merupakan perhitungan penduduk yang hanya dikenakan pada
individu yang bertempat tinggal di daerah atau negara yang bersangkutan.
Kesulitan dari sensus ini apabila ada penduduk yang memiliki dua tempat
tinggal. Penduduk yang bertempat tinggal di daerah yang bersangkutan selama
9 – 12 bulan dianggap sebagai penduduk tetap.
2. Sensus de facto, merupakan perhitungan penduduk terhadap setiap orang yang
pada waktu sensus berada di daerah atau negara yang bersangkutan. Sensus ini
lebih sederhana dibandingnya jenis sebelumnya, namun untuk jumlah
penduduknya tidak dapat dikatakan valid. Hal ini dikarenakan tidak dapat
diketahui secara pasti jumlah penduduk yang sebenarnya.
Metode dalam sensus penduduk terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk didefinisikan sebagai jumlah rata – rata penduduk per satuan unit
wilayah yang biasanya menggunan satuan km2. Kepadatan penduduk ditentukan oleh
beberapa faktor seperti faktor fisiologis wilayah, faktor biologis, serta perkembangan
kebudayaan dan teknologi. Adapun macam-macam dari kepadatan penduduk (KP) adalah
sebagai berikut.
3. Kepadatan penduduk agraris yang berdasarkan jumlah petani dan luas lahan pertanian