Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH GEOGRAFI

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

KHALILAH SYAWA . S
XI MIPA 2
I. Pendahuluan

A. Latar Belakang
Kependudukan adalah salah satu faktor penting dalam studi geografi. Dinamika
kependudukan mengacu pada perubahan jumlah penduduk, pertumbuhan, pola persebaran, serta
dampak sosial dan ekonomi yang timbul akibatnya. Dalam makalah ini, kita akan membahas
dinamika kependudukan di Indonesia, sebuah negara kepulauan dengan keberagaman geografis
dan sosial yang unik.

B. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis dinamika kependudukan di
Indonesia. Kami akan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, pola
persebaran penduduk, serta masalah dan tantangan yang terkait. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang permasalahan kependudukan di Indonesia.
II. Pertumbuhan Penduduk di Indonesia

A. Data Historis
Pertumbuhan penduduk di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan selama beberapa
dekade terakhir. Pada tahun 1960-an, pertumbuhan penduduk relatif rendah, namun sejak itu
meningkat pesat. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020, jumlah penduduk
Indonesia mencapai sekitar 273 juta jiwa.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk


Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia antara lain:
1. Tingkat kelahiran: Tingkat kelahiran yang tinggi menjadi salah satu faktor utama
pertumbuhan penduduk di Indonesia. Meskipun telah mengalami penurunan, tingkat kelahiran
masih cukup tinggi di beberapa wilayah.
2. Tingkat kematian: Penurunan angka kematian, terutama akibat peningkatan akses terhadap
layanan kesehatan dan peningkatan harapan hidup, juga berperan dalam pertumbuhan penduduk.
3. Migrasi: Migrasi internal dan eksternal juga berdampak pada pertumbuhan penduduk di
Indonesia. Migrasi penduduk dari daerah pedesaan ke perkotaan, serta migrasi internasional,
memengaruhi distribusi penduduk di berbagai wilayah.

III. Pola Persebaran Penduduk di Indonesia

A. Pola Persebaran Penduduk


Indonesia memiliki pola persebaran penduduk yang tidak merata. Sebagian besar penduduk
berada di pulau Jawa, yang merupakan pulau terpadat di dunia. Selain itu, sejumlah besar
penduduk juga terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan pulau-pulau lainnya. Sementara
itu, pulau-pulau kecil dan terpencil di Indonesia memiliki populasi yang jarang.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Persebaran Penduduk


Beberapa faktor yang mempengaruhi pola persebaran penduduk di Indonesia adalah:
1. Faktor fisik: Topografi, iklim, dan ketersediaan sumber daya alam mempengaruhi pola
persebaran penduduk. Wilayah dengan kondisi geografis yang menguntungkan cenderung
memiliki populasi yang lebih padat.
2. Faktor sosial-ekonomi: Faktor seperti aksesibilitas, pembangunan infrastruktur, dan
peluang ekonomi memainkan peran penting dalam menarik atau mendorong migrasi
penduduk ke suatu wilayah.

IV. Sumber Data


Sumber data kependudukan dibagi menjadi tiga yaitu: sensus penduduk, survey
penduduk dan registrasi penduduk. Sensus penduduk adalah suatu proses yang digunakan untuk
mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan data penduduk yang ada di suatu wilayah.
Di Indonesia biasanya pengadaan sensus penduduk diadakan setiap 10 tahun sekali.
Survey penduduk adalah proses pengambilan data penduduk menggunakan sampel data yang
dianggap mewakili beberapa kelompok penduduk.
Registrasi penduduk adalah kegiatan yang dilakukan pemerintah setempat bekerja sama
dengan keluarga untuk mencatat peristiwa penting seperti kelahiran, kematian, pernikahan,
pengangkatan anak (adopsi) dan peristiwa penting lainnya.

V. Kualitas penduduk dan piramida penduduk


 Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Klasifikasi kualitas penduduk menurut
pendidikan terdiri atas penduduk tidak sekolah, tidak tamat Sekolah Dasar, tamat
Sekolah Dasar, tamat Sekolah Menengah Pertama, tamat Sekolah Menengah Atas, dan
tamat Akademi/Perguruan Tinggi.
 Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan Tingkat kesehatan suatu negara dapat
dinilai dari tinggi rendahnya angka kematian kasar, angka kematian bayi, dan umur
harapan hidup. Indonesia tergolong negara dengan tingkat kesehatan rendah.

1. Tipe ekspansif, di mana sebagian besar penduduk masih muda (0–19


tahun). Sementara itu, penduduk yang lanjut usia relatif sedikit. Angka
kelahirannya jauh lebih tinggi daripada angka kematiannya. Sebagian besar
komposisi penduduk muda (ekspansif) ditemukan di negara-negara
berkembang.

2. penduduk tipe stasioner menggambarkan angka natalitas yang


hampir sama dengan angka mortalitas. penduduknya
cenderung tetap di mana jumlah penduduk muda, dewasa,
dan tua hampir sama. Pertumbuhan penduduknya kecil.
Piramida ini berbentuk granat atau segi empat.
3. Piramida penduduk bertipe konstruktif, terjadi distribusi transisi yang disebabkan
menurunnya tingkat kesuburan dan kematian, meningkatnya harapan hidup, dan
perlambatan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk usia kerja relatif lebih besar
daripada jumlah anak-anak dan orang tua. Piramida ini berbentuk sarang tawon atau batu
nisan (guci terbalik).

VI. Masalah dan Tantangan Kependudukan di Indonesia

A. Isu-Isu yang Terkait Dinamika kependudukan di Indonesia juga membawa sejumlah isu dan
tantangan, antara lain:
1. Ketimpangan regional: Pola pertumbuhan dan pola persebaran penduduk yang tidak
merata dapat menyebabkan ketimpangan regional dalam akses terhadap layanan dasar seperti
pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
2. Urbanisasi dan kepadatan penduduk: Pertumbuhan perkotaan yang cepat menyebabkan
tekanan pada lahan dan infrastruktur perkotaan, serta masalah sosial seperti kemiskinan dan
pengangguran.
3. Pengendalian pertumbuhan penduduk: Peningkatan kesadaran akan kebutuhan
pengendalian pertumbuhan penduduk menjadi tantangan penting dalam mencapai keseimbangan
antara populasi dan sumber daya.

VII. Kuantitas Penduduk


 CBR (Angka Kelahiran Kasar) = Jumlah Kelahiran Jumlah penduduk di pertengahan
tahun x 1000
 GFR (Angka Kelahiran Umum) = Jumlah kelahiran Jumlah Perempuan (umur 15-49) x
1000
 ASBR (Angka kelahiran menurut umur) = Jumlah kelahiran kelompok umur iJumlah
perempuan kelompok umur i x 1000
 ASDR (Angka Kematian menurut umur) = Jumlah kelahiran kelompok umur i Jumlah
perempuan kelompok umur i x 1000 16.
 Menghitung angka persentase pertumbuhan penduduk total dan alami
T alami=Po + (L - M) • T total = Po + (L-M) + (I-E)
Keterangan : Po = Jumlah penduduk tahun awal M = jumlah kematian T = pertumbuhan
penduduk I = Jumlah Imigrasi L = jumlah kelahiran E = Jumlah Emigrasi
 Menghitung proyeksi penduduk menggunakan Rumus Proyeksi Geometri Pn = P0 (1 +
r)n
Keterangan : Pn : jumlah penduduk pada tahun ke-n P0 : jumlah penduduk pada tahun ke-0 atau
tahun dasar n : jumla htahun antara 0 ke-n r : tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam
persen)

B. Upaya Penanggulangan dan Solusi


Pemerintah Indonesia telah mengambil sejumlah langkah dalam menanggapi masalah
kependudukan, seperti program keluarga berencana, pengembangan infrastruktur, dan
pengembangan ekonomi di daerah yang terpinggirkan. Upaya ini bertujuan untuk mengurangi
ketimpangan dan memastikan kesejahteraan bagi seluruh penduduk Indonesia.

VIII. Kesimpulan
Dinamika kependudukan di Indonesia merupakan isu penting yang memiliki dampak luas pada
aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pertumbuhan penduduk, pola persebaran, dan tantangan
terkait membutuhkan perhatian serius dan upaya kolaboratif dari berbagai pihak. Dengan
pemahaman yang baik tentang dinamika kependudukan, diharapkan kita dapat mengambil
tindakan yang tepat untuk mencapai keseimbangan yang berkelanjutan antara pertumbuhan
penduduk dan sumber daya yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai