26 Oktober 2020
ABOUT ME............
PENDIDIKAN :
S1 SARJANA PLANONOGI UNISBA
S2 STUDI PEMBANGUNAN ITB
PENGALAMAN BEKERJA :
BAPPEDA PROVINSI JAWA BARAT
BPKAD PROVINSI JAWA BARAT
BPSDM PROVINSI JAWA BARAT
ALAMAT KANTOR :
JL. KOLONEL MASTURI Km. 13,5 NO. 11
CIMAHI
ALAMAT RUMAH :
JL. PURI DAGO IV NO. 11 ARCAMANIK
BANDUNG
KONTAK :
0818 2000 90
ellyrustiny63@gmail.com
1. Undang-Undang Dasar 1945
2. Undang-Undang NO. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
3. Undang-Undang no. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
4. Undang-Undang no. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksanaan Pengelolaan Dan Tanggungjawab
Keuangan Negara
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
7. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 12
Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Permendagri No. 13 Tahun 2006 jo. Permendagri no. 21 tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
9. Permendgari No. 55 Tahun 2008 Tentang Penatausahaan Keuangan Daerah
10. Permendagri No. 32 Tahun 2012 Jo. Permendagri No. 39 tahun 2012 Jo. No.14 Tahun 2017 Jo. No.
123 Tahun 2019 Jo. No. 39 Tahun 2020 tentang Hibah Dan Bansos
11. Permendagri No. 86 Tahun 2017 tentang tata cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Perda Tentang RPJPD dan RPJMD, serta
Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD
12. Permendagri No. 70 Tahun 2019 Tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah;
13. Permendagri No. 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
14. Permendagri No. 40 Tahun 2020 Tentang RKPD 2021
15. Permendagri No. 64 Tahun 2020 Tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2021
SINKRONISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH
DAERAH DENGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
➢ PERPRES 18/2020
➢ RKP 2021
PROGRAM
➢ PMDN 86/2017 PMDN NO
➢ PMDN 40/2020 DAN
KEGIATAN 90/2019
PERDA APBD
PENJABARAN
APBD
PRINSIP PENYUSUNAN APBD 2021
6
tepat waktu,
sesuai dengan
tahapan dan
jadwal yang
3 telah
ditetapkan
dalam
peraturan
perundang-
undangan 5
4
STRUKTUR APBD TA 2021
PMDN 13/2006
PMDN 21/2011
PENDAPATAN DAERAH PP 12/2019
Lain-lain
Lain-lain Pendapatan Asli Pendapatan
Pendapatan Asli Dana Pendapatan
Pendapatan Daerah Transfer
Daerah Perimbangan
Daerah yang Sah Daerah yang Sah
Transfer
Pajak Dana Bagi Pajak Pemerintah
Hibah; Hibah;
Daerah; Hasil Daerah; Pusat
•Dana
Perimbangan
Retribusi Dana •Dana Insentif
Daerah;
Dana Alokasi
Darurat;
Retribusi Daerah;
Umum Dana Darurat;
Daerah; •Dana Otonomi
Khusus;
•Dana
Dana Bagi Hasil Keistimewaan;
Dana Alokasi Pajak dari Prov Hasil Lain-lain
Hasil Pengelolaan •Dana Desa
Khusus kepada Kab/Kota; Pengelolaan
Kekayaan Daerah
Kekayaan Daerah
pendapatan
yang dipisahkan;
yang dipisahkan; sesuai PUU
Dana Penyeuaian
dan Otonomi
Lain-lain Khusus; Lain-lain
Pendapatan Asli Transfer Antar-
Pendapatan
Asli Daerah Daerah Yang Sah Daerah
Bantuan Keuangan
Yang Sah dari Prov atau •Pendapatan Bagi
Pemerintah Daerah Hasil;
lainnya •Bantuan
Keuangan
PENDAPATAN DAERAH
BELANJA DAERAH
BELANJA PEGAWAI
berupa uang, barang, atau jasa dapat dianggarkan berupa uang dan/atau barang dapat dianggarkan dalam
dalam APBD sesuai dengan kemampuan keuangan APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah setelah
daerah setelah memprioritaskan pemenuhan belanja memprioritaskan pemenuhan belanja urusan pemerintahan
urusan pemerintahan wajib dan Urusan Pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan pilihan, kecuali ditentukan
Pilihan, kecuali ditentukan lain sesuai dengan ketentuan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
peraturan perundang-undangan dan ditujukan untuk undangan.
menunjang pencapaian sasaran program, kegiatan dan Belanja bantuan sosial digunakan untuk menganggarkan
sub kegiatan Pemerintah Daerah sesuai dengan pemberian bantuan kepada individu, keluarga, kelompok
kepentingan daerah dalam mendukung dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus
terselenggaranya fungsi pemerintahan, pembangunan, menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari
dan kemasyarakatan dengan memperhatikan asas kemungkinan terjadinya resiko sosial, kecuali dalam
keadilan, kepatutan, rasionalitas, dan manfaat untuk keadaan tertentu dapat berkelanjutan, yaitu bahwa bantuan
masyarakat sosial dapat diberikan setiap tahun anggaran sampai
penerima bantuan telah lepas dari resiko sosial.
BELANJA SUBSIDI
▪ Belanja tidak terduga merupakan pengeluaran anggaran atas Beban APBD untuk
keadaan darurat termasuk keperluan mendesak serta pengembalian atas kelebihan
pembayaran atas Penerimaan Daerah tahun-tahun sebelumnya.
▪ Keadaan darurat meliputi:
a. bencana alam, bencana non-alam, bencana sosial dan/atau kejadian luar biasa;
b. pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan; dan/atau
c. kerusakan sarana/prasarana yang dapat mengganggu kegiatan pelayanan publik.
▪ Keperluan mendesak meliputi:
a. kebutuhan daerah dalam rangka Pelayanan Dasar masyarakat yang anggarannya
belum tersedia dalam tahun anggaran berjalan;
b. Belanja Daerah yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib;
c. Pengeluaran Daerah yang berada diluar kendali Pemerintah Daerah dan tidak
dapat diprediksikan sebelumnya, serta amanat peraturan perundangundangan;
dan/atau
d. Pengeluaran Daerah lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan kerugian
yang lebih besar bagi Pemerintah Daerah danl atau masyarakat.
PMDN 13/2006
PMDN 21/2011
PEMBIAYAAN DAERAH PP 12/2019
Penanaman Modal
Pencairan Dana Cadangan; (Investasi) Pemerintah Pencairan Dana Cadangan; Penyertaan Modal Daerah;
Daerah;
Hasil Penjualan Kekayaan Pembayaran Pokok Hasil Penjualan Kekayaan Pembentukan Dana
Daerah yang dipisahkan; Utang; Daerah yang dipisahkan; Cadangan;
Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan Piutang Daerah lainnya sesuai PUU
ISU STRATEGIS
PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TAHUN 2021
BELANJA MANDATORY
1. Fungsi Pendidikan
1. Penerimaan
Dana Transfer Umum Rp xxx
a) DAU Rp xxx
b) DBH Rp xxx
Jumlah Penerimaan
2. Pengurang
a) DAU Tambahan Rp xxx
b) DBH yang bersifat earmarked Rp xxx
c) ADD Rp xxx
Jumlah Pengurang Rp xxx
Penggunaan kodefikasi, klasifikasi dan nomenklatur disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam
2. Negeri Nomor 90 Tahun 2019 dan dilaksanakan secara elektronik melalui Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019
Kebijakan penyusunan APBD harus mendukung target capaian prioritas pembangunan nasional Tahun 2021 sesuai dengan
3. kewenangan masing-masing tingkatan pemerintah daerah, mendanai pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi
kewenangan daerah, dan memiliki dasar hukum yang melandasinya serta dalam rangka penerapan tatanan normal baru,
produktif dan aman COVID-19 di berbagai aspek kehidupan, baik aspek pemerintahan, kesehatan, sosial dan ekonomi, yaitu:
1. Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah dengan Kebijakan Pemerintah untuk mendukung pencapaian 7 (tujuh) prioritas
program pembangunan nasional Tahun 2021 yang dituangkan dalam RKP Tahun 2021 serta memperhatikan arah kebijakan
fiskal Pemerintah Tahun Anggaran 2021;
2. Kebijakan pelaksanaan skenario the new normal dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah guna mendukung
pemulihan ekonomi dengan memperhatikan protokol COVID-19, antara lain:
a. Pemberian insentif pengurangan pajak;
b. Penyediaan alokasi anggaran guna mendukung penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan keperluan pengembangan
serta pendampingan usaha penerima KUR, guna mendukung kebijakan Pemerintah dalam rangka penyaluran KUR;
c. Penyediaan bantuan bagi UMKM melalui pembukaan akses terhadap lembaga keuangan;
d. Peningkatan perekonomian daerah di sektor pariwisata terdampak COVID-19, melalui pelaksanaan kembali rapat-rapat
kantor, forum group discussion, seminar, dan sejenisnya di hotel atau tempat pertemuan sejenis, dengan tetap
memperhatikan protokol pencegahan COVID-19.
e. Pengembangan luasan cakupan pelayanan kepada masyarakat seperti perluasan tempat pariwisata, pelayanan
persampahan;
f. Promosi investasi domestik maupun internasional;
g. Menjaga stabilitas harga barang yang dibutuhkan masyarakat;
h. Penguatan alokasi dana subsidi dan/atau penyertaan modal
PENGGUNAAN SIPD
URGENSI SATU SISTEM
URGENSI SATU DATA
Pemda belum seluruhnya
mengoptimalkan penggunaan sistem
Program dan Kegiatan saat ini belum informasi sebagai bagian dari Sistem
mengacu pada Undang-Undang No. Pengendalian Intern (SPI) untuk
23 Tahun 2014 memenuhi kebutuhan akuntabilitas &
WHY? transparansi pemerintahan menuju
Open Government Indonesia (OGI)
Pasal 90 ayat (2) dan Pasal 104 PP 12/2019 serta Pasal 311 ayat (3) UU 23/2014
Jadwal Penyusunan & Penetapan APBD
No Uraian Waktu Lama
1. Penyampaian Rancangan KUA dan Rancangan
PPAS oleh Ketua TAPD kepada Kepala Daerah
paling lambat minggu I bulan Juli
5. Penyusunan dan pembahasan RKA-SKPD dan paling lambat minggu III bulan
RKA-PPKD serta penyusunan Rancangan Agustus
Peraturan Daerah tentang APBD
6. Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah Paling lambat Minggu II Bulan
tentang APBD kepada DPRD September bagi daerah yang
menerapkan 5 (lima) hari kerja per
minggu dan Paling lambat Minggu IV
Bulan September bagi daerah yang 60 hari kerja sejak disampaikan Ranperda
menerapkan 6 (enam) hari kerja per APBD oleh KDH kepada DPRD
minggu
7. Persetujuan bersama DPRD dan Kepala Daerah Paling lambat 1 bulan sebelum
dimulainya tahun anggaran
berkenaan
8. Menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah 3 hari kerja setelah persetujuan
tentang APBD dan Rancangan Peraturan Kepala bersama
Daerah tentang Penjabaran APBD kepada Menteri
Dalam Negeri/Gubernur untuk dievaluasi
9. Hasil evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Paling lama 15 hari kerja setelah
APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Rancangan Peraturan Daerah tentang
tentang Penjabaran APBD APBD dan Rancangan Peraturan
Kepala Daerah tentang Penjabaran
APBD diterima oleh Menteri Dalam
Negeri/Gubernur
10. Penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah Paling lambat 7 hari kerja (sejak
tentang APBD sesuai hasil evaluasi yang ditetapkan diterima keputusan hasil evaluasi)
dengan keputusan pimpinan DPRD tentang
penyempurnaan Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD
11. Penyampaian keputusan pimpinan DPRD 3 hari kerja setelah keputusan
tentang penyempurnaan Rancangan Peraturan pimpinan DPRD ditetapkan
Daerah tentang APBD kepada menteri dalam
negeri/Gubernur
12. Penetapan Peraturan Daerah tentang APBD dan paling lambat akhir Desember (31
Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran Desember)
APBD sesuai dengan hasil evaluasi
13. Penyampaian peraturan Daerah tentang APBD paling lambat 7 hari kerja setelah
dan Peraturan Kepala Daerah tentang Peraturan Daerah dan Peraturan
Penjabaran APBD kepada Menteri Dalam Kepala Daerah ditetapkan
Negeri/Gubernur
PENERAPAN PROTOKOL
KESEHATAN