Anda di halaman 1dari 16

Struktur

dan Siklus
Anggaran
Novie Indrawati Sagita Pemerintah
Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Unpad
11 Oktober 2020
(Daerah)
Struktur APBD yang diatur dalam Pasal
27 ayat (1) PP 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah
1.
PENDAPATAN
DAERAH

3.
PEMBIAYAAN 2. BELANJA
DAERAH DAERAH
Struktur Pendapatan Daerah pada APBD
semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih
dalam periode tahun anggaran berkenaan (Pasal 28 ayat (1) PP Nomor 12
Tahun 2019)
BELANJA
BELANJA MODAL
OPERASI
1. belanja pegawai; 1. Belanja modal tanah
2. belanja barang 2. Peralatan dan mesin
dan jasa; 3. Gedung dan
3. belanja bunga; bangunan
4. belanja subsidi; 4. Jalan
5. belanja hibah; STRUKTUR 5. Irigasi dan jaringan
6. belanja bantuan 6. Aset tetap lainnya
sosial. BELANJA
DAERAH
BELANJA TIDAK
BELANJA
TERDUGA
TRANSFER
Keadaan darurat dan 1) belanja bagi hasil; dan
keperluan mendesak
2) belanja bantuan
keuangan
STRUKTUR PEMBIAYAAN DAERAH

Pengeluaran
Penerimaan
Pembiayaan dapat
pembiayaan
digunakan untuk
bersumber dari
Pembiayaan
1) SiLPA; 1) pembayaran cicilan pokok Utang yang jatuh
2) pencairan Dana Cadangan; tempo;
3) hasil penjualan kekayaan daerah yang 2) penyertaan modal daerah;
dipisahkan; penerimaan Pinjaman Daerah; 3) pembentukan Dana Cadangan;
4) penerimaan kembali Pemberian Pinjaman 4) Pemberian Pinjaman Daerah; dan/atau
Daerah; dan/atau 5) Pengeluaran Pembiayaan lainnya sesuai
5) penerimaan Pembiayaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
dengan ketentuan peraturan perundangundangan
perundangundangan

setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran berkenaan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya (Pasal 1 angka 14 dan Pasal 28 ayat (3) PP Nomor 12 Tahun 2019)
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Pendapatan dan Belanja
Daerah dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

Rancangan KUA Rancangan PPAS

a. kondisi ekonomi makro daerah; a. menentukan skala prioritas pembangunan


b. asumsi penyusunan APBD; daerah;
c. kebijakan Pendapatan Daerah; b. menentukan prioritas Program dan Kegiatan
d. kebijakan Belanja Daerah; untuk masing-masing urusan yang
e. kebijakan Pembiayaan Daerah; disinkronkan dengan prioritas dan program
f. strategi pencapaian. nasional yang tercantum dalam rencana kerja
Pemerintah Pusat setiap tahun; dan
c. menyusun capaian Kinerja, Sasaran, dan
plafon anggaran sementara untuk masing-
masing Program dan Kegiatan.
Rencana Kerja dan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD)
dokumen yang memuat rencana pendapatan dan
belanja SKPD atau dokumen yang memuat rencana Rencana pendapatan memuat Urusan Pemerintahan
pendapatan, belanja, dan Pembiayaan SKPD yang daerah, organisasi, kelompok, jenis, obyek, dan rincian
melaksanakan fungsi bendahara umum daerah obyek Pendapatan Daerah.
yang digunakan sebagai dasar penyusunan Rencana belanja dirinci atas Urusan Pemerintahan daerah,
rancangan APBD organisasi, Program, Kegiatan, kelompok belanja yang masing-
RKA SKPD memuat rencana pendapatan, belanja, dan masing diuraikan menurut jenis, obyek, dan rincian obyek belanja
Pembiayaan untuk tahun yang direncanakan serta prakiraan maju
untuk tahun berikutnya, informasi mengenai Urusan Pemerintahan Rencana Pembiayaan memuat kelompok:
daerah, organisasi, standar harga satuan, dan Kinerja yang akan a. penerimaan Pembiayaan yang dapat digunakan
dicapai dari Program dan Kegiatan. untuk menutup defisit APBD; dan
Dalam hal terdapat penambahan kebutuhan b. pengeluaran Pembiayaan yang dapat digunakan
pengeluaran akibat keadaan darurat termasuk untuk memanfaatkan surplus APBD, yang masing-
belanja untuk keperluan mendesak, kepala SKPD masing diuraikan menurut jenis, obyek, dan rincian
dapat menyusun RKA SKPD diluar KUA dan obyek Pembiayaan.
PPAS
Pendekatan Penyusunan RKA
SKPD
 Pendekatan penganggaran terpadu
Penyusunan RKA SKPD menggunakan (Unified Budget) dilakukan dengan
pendekatan: memadukan seluruh proses perencanaan
a. Kerangka Pengeluaran Jangka dan penganggaran di lingkungan SKPD
Menengah Daerah; untuk menghasilkan dokumen rencana
kerja dan anggaran
b. penganggaran terpadu; dan
c. penganggaran berdasarkan Kinerja.

 Pendekatan Kerangka Pengeluaran


Jangka Menengah Daerah (Medium-Term  Pendekatan penganggaran berdasarkan Kinerja
Expenditure Framework (MTEF) (Performance Based Budgeting) dilakukan
dilaksanakan dengan menyusun prakiraan dengan memperhatikan:
maju, yakni berisi perkiraan kebutuhan a. keterkaitan antara pendanaan dengan
anggaran untuk Program dan Kegiatan Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan;
yang direncanakan dalam tahun anggaran b. Hasil dan manfaat yang diharapkan; dan
berikutnya dari tahun anggaran yang c. efisiensi dalam pencapaian Hasil dan
direncanakan. Keluaran.
Evalua
si
RAPB
D  RAPBD Provinsi dievaluasi oleh Mendagri
 RAPBD Kabu/kota dievaluasi Gubernur
 Aspek yang dievaluasi
a) ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi;
b) kepentingan umum;
c) RKPD, KUA, dan PPAS; dan
d) RPJMD
Referensi
• PP 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
• Anggarini dan Puranto, 2010. Anggaran Berbasis Kinerja. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN
Potensi pendapatan negara maupun daerah
yang hilang dari sector pertambangan
akibat diterbitkannya UU Ciptakarya ?
• Keterlibatan DPRD dalam pembahasan anggaran dalam rangka
pelaksanaan fungsi apa?
• Apabila Kepala Daerah dan DPRD tidak menyepakati bersama
rancangan KUA dan rancangan PPAS ?

Anda mungkin juga menyukai