Anda di halaman 1dari 14

Etika Kepemimpinan Jokowi yang Memberi Harapan Baru untuk

Masyarakat

Risa Herlina/ F1D013031


Jurusan Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Universitas Negeri Jenderal Soedirman

Abstrak

Artikel Jurnal ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan


memahami etika kepemimpinan yang baik dan disenangi oleh
masyarakat. Dengan menggunakan metode analisi dan argumentatif
tentang etika kepemimpinan, saya akan menganlisi etika kepemimpinan
Jokowi yang dinilai baik dalam memimpin ibukota Jakarta oleh
masyarakat. Secara khusus gaya kepemimpinan Jokowi memang berbeda
dari pemimpin yang lainnya, Jokowi yang sikap sederhana dan lebih
sering terjun ke masyarakat dibanding berdiam diri di kantor. Jokowi lebih
mendekatkan diri dengan masyarakat dan langsung bertanya kepada
masyarakat tentang masalah-masalah yang terjadi dilingkungan
masyarakat. Sehingga Jokowi bisa mengambil keputusan sebijak mungkin
yang lebih menguntungkan masyarakat. Seperti yang telah dilakukannya
dalam menangani relokasi warga waduk pluit. Jokowi melakukan
sosialisasi setiap hari dan memberi pemahaman kepada warga agar mau
direlokasikan, sampai akhirnya warga waduk pluit mau direlokasikan ke
rusun. Oleh karena itu, para pemimpin harus mencontoh etika
kepemimpinan Jokowi agar masyarakat mau bekerjasama dalam
melaksanakan tujuan-tujuan yang dicita-citakan.
Kata Kunci :

Etika, Kepemimpinan, Masyarakat


Pendahuluan

Suatu organisasi atau masyarakat pasti mempunyai orang yang


dianggap berkemampuan lebih dalam bidang menejemen dibanding orang
lain. Seseorang yang memiliki kemampuan lebih tersebut kemudian
diangkat menjadi orang yang diberi tanggung jawab untuk mengatur
organisasi atau masyarakat, biasanya orang yang mengatur orang lain itu
disebut pemimpin.1 Pemimpin muncul disebabkan oleh waktu, tempat, dan
keadaan dalam suatu lingkungan yang mengharuskan adanya orang yang
mengatur organisasi. Kata pemimpin kemudian memunculkan istilah
kepemimpinan setelah melalui proses yang panjang. Kepemimpinan
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan, memotivasi
perilaku pengikut dalam mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budaya kelompoknya.2 Kepemimpinan
dipahami sebagai kekuatan untuk mengerakan dan mempengaruhi orang
lain.

Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan


kekuasaan pemimpin dalam mempengaruhi pengikutnya. Pemimpin harus
melakukan langkah-langkah kreatif, efektif dan segar agar bisa mencapai
tujuan kelompoknya. Begitu juga dalam pemerintahan, untuk mencapai
tujuan pemerintahan harus ada pemimpin yang mengatur pemerintahan
tersebut. Pemimpin pemerintahan ditunjuk atas dasar keputusan yang
resmi untuk memangku jabatan, dengan segala hak, dan kewajiban yang
berkaitan dengan jabatan itu. Salah satu kewajiban pemimpin
pemerintahan adalah menjadi penyelenggara pemerintahan dengan
karakter, integritas dan kapabilitas yang bagus. Akan tetapi, bangsa
Indonesia krisis pemimpin yang berintegrasi bagus, kebanyakan
pemimpin-pemimpin di Indonesia lebih mementingkan kepentingan pribadi
dibanding kepentingan rakyatnya. Pemimpin yang seharusanya memiliki

1. Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada, 2004), 1.
2. Ibid.
karakter, dan integritas bagus justru menyalahgunakan wewenang
kepemimpinan mereka untuk kepentingan pribadi.

Indonesia saat ini sedang mengalami krisis pemimpin yang


beretika dan moral baik. Tetapi, di tengah gencar-gencarnya pemimpin
yang tidak beretika, bermoral dalam memimpin, dan lebih mementingkan
kepentingan pribadi mereka Gubernur Joko widodo(Jokowi) hadir dengan
pendekatan humanisnya. Pendekatan itu membuat masyarakat merasa
nyaman dengan cara kepemimpinannya, Jokowi yang terjun langsung
melihat keadaan rakyat, tidak seperti pemimpin-pemimpin lain yang hanya
mengatahui masyarakat dari laporan-laporan yang sudah ada. Kiprah
Jokowi di dunia politik dimulai sejak menjadi wali kota Solo selama dua
periode. Jokowi yang dianggap sukses menata kota Solo, dan menjadi
buah bibir semua kalangan masyarakat. Suksesnya Jokowi menjadi wali
kota Solo membuat masyarakat Jakarta tertarik, hingga Jokowi diusung
oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDIP) untuk menjadi
Gubernur Daerah Khusus Ibu kota(DKI) Jakarta. Terbukti Jokowi
memenangkan kampanye, dan menjadi Gubernur Ibu kota. Masyarakat
Jakarta membutuhkan sosok pemimpin yang merakyat, bisa diandalkan,
dan mementingkan kepentingan umum. Bukan yang hanya pintar
berbicara tanpa adanya bukti di lapangan.

Para pemimpin bisa mencontoh etika kepemimpinan Jokowi,


yang tidak hanya pintar dalam ketatanegaraan, dia juga pintar memikat
hati masyarakat dengan cara memanusiakan manusia.3 Sikap
kepemimpinan Jokowi yang rendah hati, berani membuat terobosan baru,
dan mementingakan kepentingan rakyat itu menjadikan Jokowi sebagai
harapan masyarakat dimasa yang krisis dengan moral seperti sekarang
ini. Jokowi adalah tokoh pemimpin masa depan yang paling dibutuhkan
masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, para pemimpin harus menimba
ilmu kepada Jokowi dalam kepemimpinan.

3. Zaenuddin HM, Jokowi Dari Jualan Kursi Hingga Dua Kali Mendapatkan Kursi
(Jakarta: Ufuk Press, 2012), 31.
Konsep Kepemimpinan

Konsep tentang kepemimpinan perlu dalam hubungannya


dengan konteks sosial dan politik, karena kepemimpinan itu gabungan
antara faktor sifat golongan, kepribadian, dan situasi.4 Kata kepemimpinan
sudah tidak asing dilingkungan masyarakat bahkan menjadi perhatian
masyarakat, kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi
sekelompok masyarakat untuk mencapai tujuan bersama5, dan
merupakan kekuatan dibalik suksesnya suatu masyarakat atau kelompok6.
Selain mempengaruhi pengikutnya kepemimpinan juga mempunyai dua
tugas utama: tugas yang berhungungan dengan pekerjaan agar tujuan
kelompok bisa tercapai, dan tugas yang berhubungan dengan
kekompakan agar mereka bekerjasama untuk menyelesaikan perkerjaan
kemlompok. Untuk menjaga hubungan baik, keakraban, dan kekompakan
kelompok perlu gaya kepemimpinan yang baik agar kelompok merasa
menyaman. Gaya kepemimpinan yang baik harus dilandasi etika dan
moral yang harus dimiliki seorang pemimpin.

Pemimpin yang dianggap baik dan berhasil memiliki beberapa


kriteria. Akan tetapi, kriteria sebenarnya tergantung dari sifat kepribadian,
dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Misalnya seperti
stamina fisik, kecerdasaan, kearifan, bertanggung jawab, mampu
beradaptasi dan fleksibel.7 Pemimpin yang baik juga harus memiliki
kompetensi yang efektif dalam menjalankan tugas-tugasnya, pemimpin
yang efektif yaitu pemimpin yang bersikap luwes, sadar mengenai
kelompok, bijak dalam menggunakan wewenang, selalu memberi tahu
bawahan tentang persoalan-persoalan, selalu mengawasi bawahan,

4. Saryono Kartodirdjo, Pengantar Kepemimpinan Dalam Dimensi Sosial (Jakarta:


LP3ES, 1986), vii.
5. Charles J Keating, Penerjemah A.M Mangunhardjana., Kepemimpinan: Teori dan
Pengembangannya (Yogyakarta: Penerbit Kaninusius, 1993), 9.
6. Warren Bennis dan Burt Nanus, Penerjemah Victor Purba., Kepemimpinan
Strategi dalam Mengemban Tanggung Jawab (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1990), 2.
7. Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, 30.
selalu menepati janji, dan terbuka. Untuk menjadi pemimpin yang baik,
pemimpin harus memiliki etika kepemimpinan yang baik.

Etika Kepemimpinan

Seorang pemimpin dalam menjalankan tugas pemerintahan


harus memiliki etika kepemimpinan. Etika kepemimpinan adalah sifat-sifat
yang harus diterapkan pemimpin dalam memimpin. Seperti bertanggung
jawab dalam membuat kebijakan-kebijakan, terbuka dengan rakyat,
mampu beradaptasi dengan masyarkat dan melayani masyarakat dengan
baik. Etika kepemimpinan yang baik, dia tidak akan melupakan tugasnya
bahwa dia adalah pelayan rakyat harus menngayomi rakyat bukan
mengutamakan kepentingan pribadinya. Karena dia telah mengemban
amanat sebagai pemimpin masyarakat, maka pemimpin harus
mengutamakan kepentingan rakya dibanding kepentingan pribadi.

Pemimpin yang baik adalah mereka yang memiliki kemampuan


pribadi berupa sifat ataupun bakat, juga mampu membaca keadaan
masyarakat dan lingkungan masyarakatnya.8 Etika kepemimpinan yang
baik memiliki empat macam kualitas yaitu kejujuran, berpandangan
kedepan, memotivasi masyarakat, dan kompeten. Dengan etika
kepemimpinan yang baik akan mengefektifkan proses kepemimpinan
dalam kelompok atau pemerintahan. Aspek-aspek kepemimpinan antara
lain sebagai berikut: beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, membela
yang benar, dapat dipercaya, mampu bekerja sama, memeiliki pandangan
yang luas, ramah tamah, senang bergaul dengan rakyat, tidak membeda-
bedakan masyarakat golongan atas dan golongan bawah, suka memberi,
suka menolong, selalu semangat, bertanggung jawab, kreatif, innovative,
displin, tegas, konsekuen, terbuka, menerima kritikan dari orang lain,
melayani masyarakat dengan baik, berpihakan kepada rakyat
mengutamakan kepentingan umum , dan memiliki sikap pengabdian yang
tinggi.

8. Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, 33.


Jika pemimpim sudah memiliki aspek-aspek etika kepemimpinan
yang baik, itu akan mempermudah pemimpin itu mendapat dukungan
masyarakat. Masyarakat merasa senang dan nyaman, jika mempunyai
pemimpin yang beretika dan berpihak kepada rakyat, mereka akan
mempermudah jalan pemimpin itu untuk mewujudkan cita-cita bersama.
Semua perencanaan akandibantu dan dijalankan bersama-sama agar
cepat tercapainya tujuan. Tercipta kekompakan antara pemimpin dengan
masyarakatnya dalam mewujudkan cita-cita mereka.

Terpilihnya Jokowi sebagai Gubernur DKI

Kamis, 15 Maret 2012, ketua umum Partai Gerindra, Prabowo


Subianto bertemu dengan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri di
markas PDIP untuk membahas tentang Pemilihan Umum Kepala
Daerah(Pilkada), DKI Jakarta.9 Megawati meyakinkan prabowo bahwa
Jokowi adalah kader yang tepat untuk memimpin DKI Jakarta. Prabowo
pun sepakat dan menyetujuan Jokowi sebagai Calon Gubernur(cagub)
DKI Jakarta. Prabowo menyetujui Jokowi maju menjadi cagub karena
Jokowi dinilai sukses dalam memimpin kota Solo. Dalam pencalonannya
menjadi Gubernur, Jokowi akan dipasangkan dengan Basuki Tjahaja
Purnama(Ahok).

Kepemimpinan Jokowi bukan hanya menarik perhatian


masyarakat, Jusuf Kalla (JK) juga terkesan dengan kepemimpianan dan
kepribadian Jokowi. JK terang-terangan mendukung Jokowi maju menjadi
cagub padahal Jokowi belum mempunyai izin dari PDIP saat itu. Jokowi
merasa tidak memiliki dana untuk mencalonkan diri sebagai cagub DKI
Jakarta. Dua hari sebelum pendaftaran calon Gubernur DKI ditutup, PDIP
mengirim pesan pendek lewat telepon genggam kepada Jokowi untuk
datang ke Jakarta.10

9. Domu D. Ambarita, dkk., Jokowi Spirit Bantaran Kali Anyar (Jakarta: PT Elek
Media Komputindo, 2013), 219.
10. Ibid, 225.
Jokowi berangkat ke Jakarta tanpa persiapan apapun, Jokowi
hanya membawa Kartu Tanda Penduduk(KTP) Solo untuk mendaftar ke
Komisi Pemilihan Umum(KPU). Bahkan Jokowi tidak sempat membawa
baju ganti, hingga dia menyuruh ajudannya membeli baju untuknya di
pusat perbelanjaan tanah abang. Baju kotak-kotak yang Jokowi dapatkan
dari tanah abang itu nyatanya membawa berkah, kemenangan pasangan
Jokowi-Ahok dalam Pilkada putaran pertama, 11 Juli 2012.

Hasil rekap perhitungan suara Pilkada DKI Jakarta pada tanggal


19 Juli 2012 menetapkan Jokowi-Ahok sebagai pemenang Pilkada,
dengan suara sebanyak 1.847.157(42,60 persen) dari jumlah pemilih
6.962.348.11 Karena tidak ada yang mencapai 50 persen, pemilihan umum
berlangsung dua putaran yang diikuti dua pasangan yang mendapatkan
suara terbanyak pertama dan kedua. Pasangan Jokowi-Ahok dan Foke-
Nachrowi Ramli mengikut putaran kedua Pilkada yang diselenggarakan
pada 20 September 2012, dan dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Ahok.

Kiprah Jokowi

Jokowi-Ahok dilantik pada tanggal 15 Oktober 2012, dan


langsung berpandangan Jakarta adalah kota Metropolitan, Kemeacetan,
kepadatan penduduk itu tidak bisa dibantah. Rencana pembangunan Ibu
kota Republik Indonesia itu sebenarnya sudah ada, dan tidak main-main
program dan dananya. Tinggal dilaksanakan, tapi dibutuhkan leadership
dan manajemen untuk melaksanakan itu semua. Masalah yang ada di
Jakarta cukup kompleks, dari mulai banjir, kemacetan, pedagang kaki lima
(PKL) di terotoar, pemukiman kumuh, dan kepadatan penduduk. Jokowi
mengatur program-program pemerintahan dan langsung melangkah
membenahi masalah yang ada di Jakarta. Langkah yang dilakukan oleh
Jokowi-Ahok untuk menangani masalah-masalah di Ibu kota, dan
membenahinya.

11. Ambarita, dkk., Jokowi Spirit Bantaran Kali Anyar, 229.


1. Meluncurkan Program Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta
Sehat

Sesuai dengan janji Jokowi saat kampanye, menggratiskan


pendidikan dan pelayanan kesehatan. Sebulan setelah dilantik menjadi
Geburnur DKI, Jokowi langsung meluncurkan dua kartu sakti Kartu
Jakarta Pintar(KJP), dan Kartu Jakarta Sehat(KJS). Dengan KJP warga
berekonomi rendahtidak hanya menikmati fasilitas gratis biaya sekolah,
namun mendapat kan biaya oprasional juga untuk ongkos pulang-pergi,
seragam sekolah, sepatu, dan buku-buku. Sedangkan dengan KJS, warga
Jakarta yang kurang mampu bisa mendapatkan pelayanan kesehatan
gratis di kelas tiga dan pusat kesehatan masyarakat(puskesmas).

2. Normalisasi waduk dan sungai

Menangani masalah banjir di Jakarta bukan hal mudah, butuh


waktu yang cukup untuk bisa mengatasinya. Jokowi langsung meninjau
apa saja yang menjadi penyebab terjadinya banjir. Kemudian Jokowi
melakukan salah satu cara, yaitu dengan menormalisasi waduk dan
sungai. Waduk Pluit menjadi waduk pertama yang akan direvitalisasi,
akan tetapi dalam proses menormasisasi tidak bisa langsung
dilaksanakan. Karena warga waduk pluit menolak untuk direlokasikan, jadi
harus ada proses sosialisasi agar warga bantaran waduk mau pindah.
Setelah proses sosialisasi yang panjang yang dilakukan Jokowi, akhirnya
ribuan warga yang menempati daerah waduk pluit mau direlokasikan ke
rumah susun(rusun). Sekarang normalisasi waduk pluit hampir selesai,
sudah terbuka ruang hijau di pinggir waduk. Selain waduk pluit waduk Ria
Rio juga sedang dinormalisasikan, setelah itu waduk Tomang. Untuk
mengurangi banjir bukan waduk saja yang dinormalisasikan akan tetapi
sungai-sungai juga dikeruk.
3. Pembuatan Sumur Resepan

Pembuatan sumur resapan juga dilakukan untuk upaya


penanganan banjir di Jakarta, dengan rencana pembuatan 2000 sumur
resapan yang akan tersebar di wilayah Jakarta di tahun 2013 dan 4000
sumur di tahun 2014. Pembuatan sumur sekarang ini sudah hampir
selesai, sumur-sumur resapan sudah dibuat sebanyak 1958,12 diharapkan
jika sumur resapan itu sudah selesai, bisa mengurangi 20% banjir di 124
kelurahan rawan banjir di ibu kota. Sumur resapan yang dibuat ini berbeda
dengan sumur resapan yang biasa, jika yang biasa kedalamannya tiga
atau lima, sumur resapan yang sekarang dibuat berkedalaman 60-200
meter.

4. Rumah susun dan Kampung Deret

Progam Jokowi selanjutnya yaitu menata perumahan kumuh.


Jokowi telah berhasil memindahkan warga bantaran waduk pluit ke
Rumah Susun Marunda yang sudah kosong bertahaun-tahun. Selain
rusun Marunda, rusun-rusun lainnya pun kembali ditempati. Dalam
kampanye Jokowi pernah menjanjikan akan mendirikan kampung deret.
Kemudian direalisasikan dengan berdirinya kampong deret di Tanah
Tinggi, Jakarta Pusat. Kampung deret ini dibangun karena di daerah ini
terjadi kebakaran, Jokowi pun mengubahnya yang tadinya perumahan
kumuh menjadi Kampung Deret yang tertata. Rencananya pemerintah
akan membangun kampong deret di 28 lokasi di Jakarta.

5. Penataan Pedagang Kaki Lima


Dalam mengatasi macet banyak cara yang dilakukan oleh
Jokowi, termasuk menata para pedagang kaki lima (PKL). Jokowi berhasil
menata 700 PKL di tanah abang, yang biasanya berjualan dipinggir jalan

12. Novaeny Wulandari, “Ribuan Sumur Resapan di Jakarta Selesai Bulan Depan,”
KBR68H, diakses tanggal 24 November 2013,
http://www.portalkbr.com/nusantara/jakarta/3033776_4260.html.
sekarang sudah direlokasi ke pasar Blok G13 dan menjadi lebih tertib.
Selain tanah abang penataan PKL juga dilakukan di pasar Gembrong,
Jakarta Timur. Jokowi tidak hanya merelokasi PKL saja, melainkan
memberi ruang untuk para PKL berjualan di kali lima night market disetiap
akhir pekan14.

Kepemimpinan Jokowi

Kepemimpinan Jokowi yang terkenal dengan kesederhanaan,


rajin berkomunikasi dengan rakyat, membuat rakyat sangat mencintai
kepemimpinan Jokowi. Karakter kepemimpinan Jokowi yang memecahkan
masalah dengan memanusiakan manusia, maksudnya adalah
memperlakukan rakyat dengan baik agar rakyat mau mengikuti apa yang
Jokowi harapkan, dengan cara baik-baik tanpa ada kekerasan. Jokowi
mempunyai prinsip kepemimpinan, kepentingan hanya satu: untuk rakyat.
Jokowi berani membuat terobosan-terobosan untuk membenahi Ibukota,
dia selalu mencari pembaharuan dan berinovasi untuk mengatasi
masalah-masalah.

Dengan teori etika kepemimpinan, Jokowi dianggap memiliki


etika kepemimpinan yang baik. Kepemimpian Jokowi yang khas, mau
bergabung dengan masyarakat kecil dan mendengarkan keluhan-keluhan
mereka, membuat Jokowi mengerti kemana dia harus melangkah terlebih
dahulu untuk mengambil keputusan dalam menentukan kebijakan-
kebijakan. Buktinya Jokowi tidak pernah sombong, jika ada masyarakat
ingin bertemu Jokowi akan menemuinya. Keistimewaan Jokowi yang lain
adalah selama Jokowi menjabat menjadi walikota, dan sekarang menjabat
sebagai Gubernur DKI, Jokowi tidak pernah mengambil gajinya. Gaji
Jokowi dianggarkan untuk kepentingan masyarakat. Jokowi hanya

13. Halimatus Sadiyah, “Satu Tahun Memimpin Jakarta, Ini Rapor Jokowi (2),”
Republika.co.id. Diakses tanggal 19 Desember 2013,
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/10/13/mulcmr-satu-
tahun-memimpin-jakarta-ini-rapor-jokowi-2.

14. Ibid
mengambil struk gajinya, padahal uang gajinya Jokowi kembalikan untuk
kepentingan rakyat. Jokowi berprinsip kepentingan itu hanya satu: untuk
rakyat. Jokowi memiliki kriteria-kriteria pemimpin yang baik, sikapnya
kepada masyarakat membuat Jokowi sangat dicintai dan patut dicontoh.

Jokowi sebagai Harapan Baru Bagi Masyarakat

Jokowi menyimpan energi positif yang bisa ditularkan kepada


para pejabat publik dan pejabat birokrat di Indonesia. Dengan kepemimpin
yang lebih mementingakan rakyat, itu akan membuat para pejabat lainnya
bercermin dan membenahi diri mereka. Para pemimpin-pemimpin lain
diharapkan bisa menimba ilmu kepada Jokowi yang bisa meluluhkan hati
rakyat. Membenahi suatu negara atau kota itu perlu dukungan orang-
orang yang menempatinya, dan masyarakatnya, pemimpin harus sadar
akan hal itu. Masyarakat akan mau membantu dan mendukung program
pemimpin untuk membangun kotanya jika mereka percaya, maka dari itu
seorang pemimpin harus dekat dengan rakyatnya. Seperti yang dilakukan
Jokowi, untuk mempermudah program-programnya terwujud, Jokowi
mendekati masyarakat dan merayu masyarakat sehingga masyarakat
mendukung programnya. Jokowi selalu melibatkan masyarakat dalam
programnya, sehingga program Jokowi selalu dianggap berhasil.

Kepemimpinan Jokowi membuka harapan baru bagi rakyat kecil,


untuk mendapatkan hak-hak mereka dalam pelayanan pemerintahan.
Ditengah masa sulit seperti sekarang ini, dimana pemerintahan Indonesia
rusak karena ulah para pejabat yang tidak bermoral dan beretika baik,
membuat masyarakat hilang kepercayaan kepada pemerintah bahkan
kepada negara. Masyarakat rindu akan sosok pemimpin-pemimpin seperti
Soekarno pada zaman dahulu. Masyarakat butuh seorang pemimpin yang
bisa mereka percayai untuk membenahi pemerintahan dan negara ini,
Maka dari itu ketika Jokowi muncul dengan sikapnya yang merakyat,
masyarakat langsung berharap banyak, ternyata masih ada orang yang
bisa dipercayai untuk membenahi negara ini.
Kesimpulan dan Saran

Masyarakat di daerah manapun memerlukan seorang pemimpin


untuk mengatur, dan memenej mereka untuk mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan. Seorang pemimpin itu harus memiliki beberapa kriteria yang
baik dan etika kepemimpinan yang bagus agar masyarakat mendukung
semua usahanya dalam mewujudkan tujuan, seperti mensejahterakan
rakyat. Jangan sampai pemimpin menyalahgunakan kekuasaan yang
dimilikinya untuk kepentingan pribadi, karena tujuan seorang pemimpin
adalah mengatur rakyat untuk kesejahteraan mereka. Jokowi memiliki
prinsip pemimpin yang baik dengan mengutamakan kepentingan rakyat
dibanding kepentingan pribadinya, sikap pemimpin yang seperti itu patut
dicontoh oleh para pemimpin lainnya. Fungsi pemimpin memang untuk
mengatur dan memberi contoh untuk rakyatnya, sehingga rakyatnya mau
mendukung dan bekerjasama dalam membangun daerahnya. Maka dari
itu pemimpin harus memiliki sikap yang baik dan mampu membaca situasi
lingkungan masyarakat, agar dia berhasil memimpin rakyatnya.

Kepemimpinan Jokowi yang sederhana, tidak sombong, dan


mau berbaur dengan masyarakat menjadikan Jokowi sebagai pemimpin
yang dinilai berintegritas bagus. Semua itu bertitik tumpu pada moral dan
kepribadian pemimpin itu sendiri, bukan karena keterpaksaan karena dia
pemimpin menjadi merubah kepribadian. Untuk mendapatkan pemimpin
yang baik kita bisa menentukan dari kepribadian perorangan, jangan
sampai kita salah memilih seorang pemimpin. Indonesia krisis pemimpin
yang bermoral baik, kebanyakan dari pemimpin pemerintahan Indonesia
menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk kepentingan pribadi atau
kelompoknya. Itu karena, moral bangsa Indonesia yang sudah hancur.
Kita sebagai penerus bangsa Indonesia dan calon-calon pemimpi harus
memperbaiki moral bangsa ini. Agar Indonesia bisa berkembang dan
tumbuh menjadi negara maju. Kita sudah mempunyai pemimpin yang
mengutamakan rakyat seperti Jokowi, diharapkan akan ada penerus-
penerus Jokowi yang mengikuti jejak Jokowi dalam memimpin.
Semoga dengan adanya contoh pemimpin seperti Jokowi bisa
memperbaiki krisis pemimpin Indonesia, dan memotivasi pemimpin-
pemimpin lainnya untuk lebih mementingkan kepentingan umum.
Diharapkan para pejabat-pejabat mencontoh kepemimpinan Jokowi yang
berani melakukan terobosan-terobosan dan berani mengambil resiko
untuk kepentingan rakyat. Indonesia akan bangkit jika kita memiliki
pemimpin-pemimpin yang bermoral dan integritas bagus.
Bibliografi

Rivai, Veithzal. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: PT


RajaGrafindo Persada, 2004.
HM, Zaenuddin. Jokowi Dari Jualan Kursi Hingga Dua Kali Mendapat
Kursi. Jakarta: Upuk Press, 2012.
Kartodirdjo, Saryono. Pengantar Kepemimpinan Dalam Dimensi Sosial.
Jakarta: LP3ES, 1986.
Keating J, Charles. Terjemahan. Kepemimpinan: Teori dan
Pengembangannya. Yogyakarta: Kaninusius, 1993.
Bennis, Warren, dan Burt Nanus. Terjemahan. Kepemimpinan Strategi
dalam Mengemban Tanggung Jawab. Jakarta: Erlangga, 1990.
Ambarata D, Domu, dkk. Jokowi Spirit Bantaran Kali Anyar. Jakarta: PT.
Elek Media Komputindo, 2013.
Wulandari, Novaeny. “Ribuan Sumur Resapan di Jakarta Selesai Bulan
Depan.” KBR68H. Diakses pada tanggal 24 November, 2013.
http://www.portalkbr.com/nusantara/jakarta/3033776_4260.html.
Sadiyah, Halimatus. “Satu Tahun Memimpin Jakarta, Ini Rapor Jokowi
(2).” Republika.co.id. Diakses tanggal 19 Desember 2013,
http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-
nasional/13/10/13/mulcmr-satu-tahun-memimpin-jakarta-ini-rapor-
jokowi-2

Anda mungkin juga menyukai