Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

MATA KULIAH AKUTANSI SEKTOR PUBLIK

“Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik”

Dosen Mata Kuliah : MAULIDAH NARASTRI, S.E., M.A


Disusun oleh Kelompok 10 :

1. Eka Wardani – 1221800046


2. M.Thomi Irvianto - 1221900127
3. Sutinah Choirotun Nissa – 1221900005
4. Moch Irvan Arrasyid - 1221800013

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2020
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik


Dalam waktu yang relative singkat akuntansi sector public telah
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini terdapat perhatian
yang lebih besar terhadap praktik Akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga sector pemerintah, perusahaan milik Negara/daerah, dan berbagai
oraganisasi public lainnya dibandingkan dengan pada masa-masa
sebelumnya. Terdapat tuntutan yang lebih besar dari masyarakat untuk
dilakukan transparasi dan akuntabilitas public oleh lembaga-lembaga
sector public.

Dalam pemerintahan sendiri, sudah mulai ada perhatian yang lebih besar
terhadap penilaian kelayakan praktik manajemen pemerintahan yang
mencakup perlunya dilakukan perbaikan sistem akuntansi manajemen,
sistem akuntansi keuangan, perencanaan keuangan dan pembangunan,
sistem pengawasan dan pemeriksaan, serta berbagai implikasi finansial
atas kebijkan-kebijakan yang dilakukan pemerintah. Jika diamati secara
mendalam, akuntansi sector public memiliki peran yang vital dan menjadi
subjek untuk didiskusikan baik oleh kalangan akademisi maupun praktisi
sector public.

Organisasi sector public saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih
efisien, memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya social, serta dampak
negative atas aktivitas yang dilakukan. Berbagai tuntutan tersebut
menyebabkan akuntansi dapat dengan cepat diteriman dan diakui sebagai
ilmu yang dibutuhkan untuk mengelola urusan-urusan public. Akuntansi
sector public pada awalnya merupakan aktivitas yang terspesialisasi dari
suatu profesi yang relative kecil. Namun, demikian, saat ini akuntansi
sector publik sedang mengalami proses untuk menjadk disiplin ilmu yang
lebih dibutuhkan dan substansial keberadaannya.

Akuntansi sector public memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan
perlakuan akuntansi pada domain public. Domain public sendiri memiliki
wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sector swasta.
Keluasan wilayah s\publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan
bentuk organisasi yang berada di dalammnya, akan tetapi juga karena
kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga public
tersebut. Secara kelembagaan, domain public antara lain meliputi badan-
badan pemerintahan (pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja
pemerintahan), perusahaan milik Negara (BUMN dan BUMD)., yayasan,
organisasi politik dan organisasi nirlaba lainnya. Jika dilihat dari variable
lingkungan, sector public dipengaruhi oleh banyak factor tidak hanya
factor ekonomi yang signifikan. Sector public tidak seragam dan sangat
heterogen.

Istilah “sector public” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-


macam. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah public,
sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik, hokum, dan social)
memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut
pandang ilmu ekonomi, sector public dapat dipahami sebagai suatu entitas
yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang
dan jasa pelayanan public dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak
public.

Beberapa tugas dan fungsi swektor public sebenarnya dapat juga


dilakukan oleh sector swasta, misalnya tugas untuk menghasilkan
beberapa jenis pelayanan public, seperti layanan komunikasi, penarikan
pajak, pendidikan, transportasi public, dan sebagainya. Akan tetapi, untuk
tugas tertentu keberadaan sector public tidak dapat digantikan oleh sector
swasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya,
akuntansi sector public dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi pada
sector swasta.

Meskipun terdapat perbedaan di antara kedua sector tersebut, yang perlu


ditekankan bukan pada mencari perbedaan dan mempertentangkan antara
sector public dengan sector swasta. Fokus perhatian hendaknya lebih
ditekankan pada upaya untuk memajukan sector public yang dianggap
kurang efisien dan kurang menarik agar tidak tertinggal jauh dengan sector
swasta yang dipandang lebih maju dan efesien.

B. SIFAT DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive
activity). Tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan
hasil tersebut harus memiliki manfaat. Akuntansi digunakan baik pada
sector swasta maupun sector public untuk tujuan-tujuan yang berbeda.
Dalam beberapa hal, akuntansi sector public berbeda dengan akuntansi
pada sector swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tesebut
disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang memengaruhi.

Organisasi sector public bergerak dalam lingkungan yang sanagt kompleks


dan turbulence. Komponen lingkungan yang memengaruhi organisasi
sector public meliputi factor ekonomi, politik, kultur, dan demografi.

a. Factor ekonomi
Factor ekonomi yang memengaruhi organisasi sector public antara
lain:
- Pertumbuhan ekonomi
- Tingkat inflasi
- Pertumbuhan pendapatan per capital (GNP/GDP)
- Struktur produksi
- Tenaga kerja
- Arus modal dalam negeri
- Cadangan devisa
- Nilai tukar mata uang
- Utang dan bantuan luar negeri
- Infrastuktur
- Teknologi
- Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
- Sector informasi

b. Factor politik
Factor politik yang memengaruhi sector public antara lain :
- Hubungan Negara dan masyarakat
- Legitimasi pemerintah
- Tipe rezim yang berkuasa
- Ideologi Negara
- Elit politik dan massa
- Jarinagn internasional
- Kelembagaan

c. Factor Kultural
Factor kultural yang memengaruhi organisasi sector public antara lain :
- Keragaman suku, ras, agama, bahasa, dan budaya
- Sistem nilai di masyarakat
- Historis
- Sosiologi masyarakat
- Tingkat pendidikan
d. Factor demografi
Factor demografi yang memengaruhi organisasi sector public antara
lain :
- Pertumbuhan penduduk
- Struktur usia penduduk
- Migrasi
- Tingkat kesehatan

C. VALUE FOR MONEY


Sector public sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosn, sumber
kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. Tututan baru muncul
organisasi sector public memperhatikan value for money dalam
menjalankan aktivitasnya. Value for money merupakan konsep
pengelolahan organisasi sector public yang mendasarkan pada tiga elemen
utama, yaitu ekonomi, efesiensi, dan efektivitas.
- Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas
tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan
perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam
satuan moneter. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi
sector public dapat meminimalisir input resources yang digunakan
yaitu dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak
produktif.
- Efensiensi : pencapai output yang maksimum dengan input tertentu
atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output
tertentu. Efesiensi merupakan perbandingan output/input yang
dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditrtapkan.
- Efektititas : tingakat pencapaian hasil program dengan target yang
ditetapkan. Secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan
outcome dengan output.

Ketika hal tersebut merupakan elemen pokok value for money, namun
beberapa pihak berpendapat bahwa tiga elemen saja belum cukup.
Perlu ditambah dua elemen lain yaitu keadilan (equity) dan pemerataan
atau kesetaraan (equality). Keadilan mengacu pada adanya kesempatan
social (social opportunity). Yang sama untuk mendapatkan pelayanan
public yang berkualitas dan kesejahteraan ekonomi. Selain keadilan,
perlu dilakukan distribusi secara merata (equality). Artinya,
penggunaan uang public hendaknya tidak hanya terkonsentrasi pada
kelompok tertentu saja, melainkan dilakukan secara merata.

Secara skematis, value for money dapat digambarkan sebagai berikut :

Ekonomi Efesiensi Efektivitas

Nilai Input Input Output Outmoce

1. Input. Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan


suatu kebijakan, program dan aktivitas. Contoh input diantaranya seperti
dokter di rumah sakit, guru di sekolah, polisi di kapolda, pegawai di suatu
instansi, input dapat juga dinyatakan dalam bentuk uang, misalnya untuk
biaya dokter, gaji guru, dan harga tanah. 
2. Output. Output merupakan hasil yang dicapai dalam suatu program dan
kebijakan, ukuran output ini menunjukan hasil implementasi dari program
atau aktivitas. Contoh output yang dihasilkan polisi adalah tegaknya
hukum dan rasa aman masyarakat ukuran output dapat diperkirakan
dengan turunnya angka kriminalitas. 
3. Outcome. Outcome merupakan dampak yang ditimbulkan dari suatu
aktivitas tertentu, outcome seringkali dikaitkan dengan tujuan (objectives)
atau target yang dikehendaki. Contoh outcome dari dinas kebersihan
adalah terciptanya lingkungan kota yang aman bersih dan sehat.

Value for money dapat tercapai apabila organisasi telah menggunakan biaya input
paling kecil untuk mencapai output yang optimum dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Kempanye implementasi konsep value for money pada organisasi
sector public gencar dilakukan seiring dengan meningkatnya tujuan akuntabilitas
public dan pelaksanaan good govermance. Implementasi konsep value for money
diyakini dapat memperbaiki akuntabilitas sector public dan memperbaiki kinerja
sector public.

Manfaat implementasi konsep value for money pada organisasi sector public
antara lain:

1. Meningkatkan efektivitas pelayanan public, dalam arti pelayanan yang


diberikan tepat sasaran.
2. Meningkatkan mutu pelayanan public
3. Menurunkan biaya pelayanan public karena hilangnya inefisiensi dan
terjadinya penghematan dalam penggunaan input.
4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan public dan
5. Meningkatkan kesadaran akan uang public (public costs awareness)
sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas public.
D. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR
SWASTA

a. Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Swasta, antara lain :

- Tujuan Organisasi

Setiap organisasi memiliki tujuan yang unik serta spesifik yang


hendak dicapai yang bisa bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
Tujuan tersebut kemudian bisa dipilah dan dipilih menjadi tujuan
yang bersifat financial maupun non financial. Tujuan yang hendak
dicapai oleh organisasi sektor publik berbeda dengan sektor
swasta. Perbedaan yang menonjol adalah tujuan untuk memperoleh
laba. Pada sektor swasta, usaha mencapai laba atau profit
dimaksimumkan, sedangkan pada sektor publik bukan hanya untuk
mencapai keuntungan semata, namun juga dalam rangka
penyediaan pelayanan publik. Seperti layanan pendidikan, layanan
kesehatan masyarakat, penegakan hukum, transportasi massal dan
lain sebagainya.

- Sumber Pembiayaan

Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari


sumber pendanaan organiasi atau dalam istilah manajemen
keuangan disebut struktur modal atau struktur pembiayaan.

- Pola Pertanggungjwaban

Pertanggungjawaban manajemen sektor publik berbeda dengan


sektor swasta. Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab
kepada pemilik perusahaan (pemegang saham) dan kreditor atas
dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen
bertanggungjawab kepada masyarakat karena sumber dana yang
digunakan oleh organisasi sektor publik dalam rangka pemberian
pelayanan publik berasal dari masyarakat.
- Struktur Organisasi

Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan


sektor swasta. Struktur organisasi pada sektor publik bersifat
birokratis, kaku dan hirarki, sedangkan struktur organisasi pada
sektor swasta lebih fleksibel.

Salah satu factor utama yang membedakan sector public dengan sector swasta
adalah adanya pengaruh politik yang sangat tinggi pada organisasi sector public.
Kompleksitas organisasi akan perbengaruh terhadap stuktur organisasi.

Sementara itu, pemerintah memiliki fungsi yang lebih luas meliputi :

a. Pertahanan dan keamanan


b. Perlindungan sumber daya alam dan social
c. Penegakan hokum dan perlindungan hak asasi manusia
d. Hubungan luat negeri, dll.

- Karakteristik Anggaran dan Stakeholder

Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana


anggaran dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk
dikritisi dan didiskusikan. Anggaran bukanlah suatu rahasia
negara. Beda dengan di swasta, dimana anggaran pada sektor
swasta bersigat tertutup dan merupakan rahasia perusahaan. Publik
dalam organisasi sektor publik memiliki makna yang berbeda
dengan yang dipahami oleh organisasi sektor swasta.

- Sistem Akuntansi Yang Digunakan

Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan.


Sistem akuntansi yang biasa digunakan pada sektor swasta adalah
akuntansi berbasis akrual (Accrual accounting) sedangkan pada
sektor publik sampai pada tahun 2014 ini masih menggunakan
sistem akuntansi berbasis kas menuju akrual (Cash toward
Accrual). Dan nanti secara penuh sektor publik akan menggunakan
basis akrual pada tahun 2015.

b. Persamaan akuntansi sektor publik dan sektor swasta, antara lain :

- Kedua sektor, baik sektor publik maupun sektor swasta merupakan


bagian integral dari sistem ekonomi, di suatu negara dan keduanya
menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan
organisasi.
- Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah
kelangkaan sumber daya (scarcity of resources), sehingga baik
sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk menggunakan
sumber daya organisasi secara ekonomi, efisien dan efektif.
- Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan,
pada dasarnya sama di kedua sektor. Kedua sektor tersebut
membutuhkan informasi yang handal, relevan untuk melaksanakan
fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian dan
pengendalian).
- Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama,
seperti sama-sama bergerak dibidang transportasi massal,
pendidikan, kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.
- Kedua sektor terikat pada peraturan perundang-undangan dan
ketentuan hukum lain yang disyaratkan.

Anda mungkin juga menyukai