Anda di halaman 1dari 19

Kebijakan dan Pengelolaan

Hibah Air Minum Bersumber dari APBN


(NWHP/AMD dan AMK) TA 2023

17 Mei 2022

www.kemenkeu.go.id 1
OUTLINE
Pendanaan ke Daerah dan Ketentuan
01 Hibah Daerah

Kebijakan Hibah Daerah TA 2023 02

Pengalokasian dan Kriteria Daerah


03
AMK/AMD

Penganggaran pada APBD 04

05 Pelaksanaan Kegiatan dan Penyaluran

2
Pendanaan ke Daerah

3
Dasar Hukum dan Pengertian Hibah Daerah

Hibah adalah pemberian dengan pengalihan hak atas sesuatu dari


PP 2 Tahun 2012
Pemerintah kepada Pemerintah Daerah yang secara spesifik telah
Hibah Daerah
ditetapkan peruntukannya dan dilakukan melalui perjanjian.
Defenisi

Hibah Daerah merupakan salah satu sumber penerimaan Daerah


untuk mendanai penyelenggaraan urusan yang menjadi PP 12 Tahun 2019
kewenangan Pemerintah Daerah dalam kerangka hubungan Pengelolaan Keuda
Ketentuan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah dapat meneruskan Hibah kepada Badan Usaha PMK 224/2017
Milik Daerah sesuai dengan mekanisme pengelolaan keuangan Pengelolaan Hibah
daerah Daerah
Pengelolaan

www.kemenkeu.go.id 4
Prinsip-Prinsip Pemberian Hibah Daerah

Hibah diberikan untuk mendanai


penyelenggaraan urusan yang menjadi Alokasi berbasis kinerja
kewenangan Pemda

Mekanisme pendanaan dengan


Diprioritaskan untuk penyelenggaraan skema prefinancing
Pelayanan Publik

Hibah dari Pemerintah kepada Pemda Output base


dilaksanakan melalui mekanisme
APBN dan APBD
Penyaluran dapat dilakukan
Melalui penandatanganan PHD secara bertahap sesuai dengan
capaian kinerja
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS PADA UU HKPD
Kondisi Eksisting
• DAK seharusnya menjadi skema penunjang, namun menjadi sumber utama belanja modal
• Sebagian besar DAK Fisik reguler untuk kegiatan rutin (pemenuhan SPM), yang idealnya dipenuhi melalui DAU.
• Belum terintegrasi/kurang bersinergi dengan belanja lainnya, seperti DAK Non Fisik, Hibah Daerah, Dekon/TP, atau pendanaan lain dari
pinjaman /Hibah LN.

DESAIN PERUBAHAN Tujuan


• Peningkatan sinergi & efisiensi belanja (pusat dan daerah)
Jenis DAK • Pengejaran ketertinggalan layanan di kawasan tertinggal karena DAK lebih fokus
Menggabungkan Hibah Daerah ke dalam DAK (DAK Fisik, Non • Keselarasan output-outcome antara pusat dan daerah
Fisik dan Hibah Daerah)
Pengalokasian DAMPAK TERHADAP ALOKASI
• Dialokasikan untuk mencapai target kinerja dan Mendorong sinergi belanja Pusat dan Daerah, sehingga
dianggarkan secara tahunan menimbulkan keselarasan output-outcome Pusat dan Daerah.
• Pengalihan pendanaan/ belanja K/L menjadi DAK bagi
daerah yang telah berkinerja baik dalam mengelola APBD Daerah dapat fokus untuk mencapai target output tahunan
• Tidak ada kewajiban dana pendamping 10% dengan adanya sinergi DAK Fisik, DAK Nonfisik, Hibah Daerah,
Dekon T/P, atau pendanaah lain dari pinjaman/Hibah LN
Penggunaan
Pencapaian prioritas nasional bisa lebih diselaraskan dengan
DAK difokuskan pada penugasan untuk mencapai prioritas
nasional yang menjadi urusan daerah dan kebijakan pemerintah pembangunan di Daerah.
lainnya, sedangkan DAK Reguler dilebur dalam formulasi DAU Penghapusan kewajiban dana pendamping sehingga menimbulkan
agar dapat mem boosting pencapaian pembangunan di daerah. efisiensi belanja Daerah dan fokus pada belanja utama lainnya.
6
Kebijakan dan Pagu Hibah Daerah
(dalam miliar rupiah)
2021 2022 Kebijakan Hibah Daerah
URAIAN
Realisasi per
Pagu Realisasi % Pagu
30 April 2022
 Mendukung penyediaan layanan
dasar umum pada bidang
Hibah kepada Pemerintah Daerah 7.542,49 4.288,53 56,86% 4.823,99 675,60 perhubungan, pembangunan sarana
air minum, pengelolaan air limbah,
A. Pinjaman Luar Negeri yang Diterushibahkan 4.686,66 2.243,68 47,87% 3.147,40 623,31
irigasi, sanitasi, pertanian, dan jalan
1. Flood Management in Selected River Basin (FMSRB) 102,61 75,65 73,73% 140,68 30,07
daerah dengan prinsip berbasis
2. Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) 976,15 843,51 86,41% 736,99 392,02 kinerja.
3. Mass Rapid Transit (MRT) Project 3.210,25 1.184,56 36,90% 1.919,74 187,74  Penguatan perencanaan Hibah
4. Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling Up Initiative (READ-SI) 107,64 54,53 50,66% 60,00 Daerah melalui sinkronisasi dengan
5. The Development of Integrated Farming System at Upland Areas Project (UPLAND) 255,00 85,42 33,50% 255,00 13,46 TKDD dan dana lainnya yang
6. Hibah Air Minum Berbasis Kinerja (NUWSP) 35,00 0,00 0,00% 35,00 berfokus prioritas nasional.
B. Hibah Luar Negeri yang Diterushibahkan 438,70 185,25 42,23% 176,59 52,28  Penguatan peran Hibah Daerah
1. Hibah Air Minum Berbasis Kinerja Bantuan Pemerintah Australia 60,00 10,09 16,82% 90,00 0,29 dalam mendukung penanganan
2. Hibah Air Limbah Bantuan Pemerintah Australia 15,30 11,53 75,33% 12,90 11,49 kondisi bencana alam dan nonalam
3. Hibah Australia-Indonesia Untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG) 52,65 49,00 93,07% - - serta sebagai instrumen antisipatif
4. Provincial Road Improvement and Maintenance (PRIM) 23,16 10,45 45,12% 0,10 atas perubahan kondisi
6. Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk Kota Palembang 287,59 104,18 36,22% 40,88 40,50 perekenomian.
7. Bio Carbon Fund Initiative for Sustainable Forest Landscape (Bio CF ISFL) - - - 32,71  Penguatan pemantauan dan evaluasi
C. Penerimaan Dalam Negeri yang Dihibahkan 2.417,14 1.859,60 76,93% 1.500,00 pelaksanaan hibah melalui
1. Nationwide Water Hibah Program 900,00 547,43 60,83% 900,00 koordinasi dengan K/L terkait.
2. Hibah Sanitasi 100,00 61,70 61,70% 100,00  Mengoptimalkan output melalui
3. Hibah Jalan Daerah 900,00 778,79 86,53% 500,00 percepatan pelaksanaan kegiatan
4. Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabancana 517,14 471,69 91,21% - dan penyaluran hibah kepada
daerah.

5
Siklus Pengelolaan Hibah Daerah

Indikasi PHD
Pembahasan DPR Penyaluran dan
Kebutuhan Dana
pelaporan

01 03 05 07

02 04 06
Usulan Pemda

Pengalokasian SPPH Pelaksanaan


Kegiatan SR

8
HIBAH AIR MINUM SUMBER DANA APBN /
NATIONWIDE WATER HIBAH PROGRAM (NWHP)

•Pemberian hibah kepada Pemerintah Daerah sebagai


dana pengganti untuk pelaksanaan kegiatan
pembangunan sistem penyediaan air minum, yang
Tujuan diberikan berdasarkan capaian kinerja (output-based)
Latar Belakang
• Masih terdapat gap cakupan • Penerimaan Dalam Negeri (APBN)
pelayanan terhadap target Sumber
universal hibah air minum Dana

• Masih tingginya Idle Capacity, •Pemasangan Sambungan Rumah perpipaan termasuk


khususnya pada daerah layanan jaringannya dengan memanfaatkan idle capacity pada
yang sudah tersedia unit Lingkup kawasan MBR
produksi dan jaringannya Kegiatan
• Program Hibah Air Minum Perkotaan dimulai tahun
• Pelayanan terhadap Masyarakat 2015
Berpenghasilan Rendah (MBR) • Program Hibah Air Minum Perdesaan dimulai tahun
yang tidak menjadi prioritas bagi Periode 2016
Pelaksanaan
PDAM.
USULAN PEMDA, IKD, DAN USULAN ALOKASI EA

PEMDA SASARAN MASYARAKAT


1. Menyampaikan surat pernyataan minat; 1. MBR yang memiliki daya listrik
2. Menyampaikan surat pernyataan idle capacity; sebesar ≤ 1.300 VA atau tidak
memiliki sambungan listrik;
3. Menyampaikan DCPM. 2. Bersedia dan memenuhi
persyaratan sebagai pelanggan
AMK AMD PDAM; IKD DAN
3. Bersedia membayar biaya
1. Memiliki BUMD Pengelola
SPAM
1. Memiliki idle capacity
2. Usulan daftar MBR calon
pemasangan sambungan rumah ALOKASI
sesuai dengan yang ditetapkan
2. Memiliki idle capacity
3. Memiliki Perda yang
penerima manfaat minimal 500
SR PDAM; 2023
mendukung pembiayaan bagi 3. Diprioritaskan kepada Kab/Kota 4. Rumah calon penerima manfaat
BUMD Penyelenggara SPAM untuk intervensi stunting berlokasi pada kabupaten/kota
4. Usulan daftar MBR calon peserta program hibah;
penerima manfaat minimal 500 5. Belum pernah menjadi penerima
SR manfaat program sejenis;
5. Diprioritaskan kepada Kab/Kota 6. Bukan merupakan Fasum/Fasos.
untuk intervensi stunting

www.kemenkeu.go.id 10
PENGALOKASIAN

1. Perhitungan Kinerja
‒ Mengacu pada kinerja terakhir (T-2). Dalam
hal tidak terdapat kinerja pada T-2, maka
digunakan rata-rata kinerja T3-T5
‒ Memperhatikan usulan pemda 1. SPPH dan Surat
2. Verifikasi DCPM Panja Transfer Kesediaan
‒ 5% tambahan Ke Daerah DPR 2. PHD berdasarkan surat
3. Perhitungan kecukupan idle capacity terhadap kesediaan
DCPM
‒ Konversi idle capacity menjadi SR
4. Perhitungan kecukupan PMPD
‒ Batasan pagu sesuai kemampuan APBD
5. Konsep Alokasi TA 2023

www.kemenkeu.go.id 11
Timeline Penganggaran & Pengalokasian Hibah Daerah
(Pasca ditetapkan UU Nomor 1 Tahun 2022 Tentang HKPD)
Penyampaian Pemberitahuan
IKD ke DJA kepada EA Pembahasan Pagu
KMK Pagu Anggaran
Penyiapan dan Indikatif
Pembahasan IKD Usulan Pagu
Permintaan IKD Anggaran ke DJA
Setelah ke EA
Peminatan Daerah
diterbitkan
GA/LA/Surat

Penilaian Daerah Penerima


Menkeu JAN FEB MAR APR MEI
Alokasi
Ongranting KMK Pagu
Permintaan Review Anggaran
Pengesahan DIPA Itjen

DES NOV OKT SEP AGS

Pelaksanaan Kegiatan dan


Penyaluran Pembahasan DPR Pemberitahuan
Pagu Anggaran
SPPH/SPPh • Usulan Alokasi dari EA
UU APBN dan Perpres kepada EA
• Pembahasan EA dengan DJPK
Rincian APBN
PHD • Penyampaian usulan alokasi ke DPR
Alokasi Hibah
per Daerah

12
Perjanjian Hibah Daerah
Bersedia
Penandatanganan
PHD Muatan PHD:
Surat 1. Besaran Alokasi dan Target Output
Kesediaan /
Penolakan 2. Batasan waktu pelaksanaan kegiatan

Menolak 3. Batasan waktu penyaluran


Surat Pembatalan 4. Kewajiban Pempus dan pemda
Atau
Pemerintah Daerah calon Melebihi 5. Ketentuan penyaluran dan kewajiban
penerima menyampaikan Batas Waktu Direktur Jenderal Perimbangan penyampaian laporan triwulanan
surat kesediaan/penolakan Keuangan atas nama Menteri
mengikuti program hibah Keuangan menerbitkan dan 6. Ditetapkan kepala daerah
paling lama 30 hari kerja menyampaikan surat pembatalan
setelah tanggal penerbitan SPPH
SPPH

13
Mekanisme Penyaluran Hibah Daerah

1. Penyaluran hibah dilakukan berdasarkan output base atau performance base secara bertahap
sesuai capaian;
2. Pemda melaksanakan kegiatan terlebih dahulu dengan dana APBD, kemudian dimintakan
reimbursement ke DJPK
3. Khusus Hibah RR, penyalurannya tidak bersifat reimbursement melainkan dana hibah disalurkan
terlebih dahulu ke pemda melalui RKUD

Penyaluran Hibah
Verifikasi teknis oleh Rekomendasi Permintaan Penyaluran Hibah
K/L selaku Executing Penyaluran a. Hibah yang bersumber dari APBN
Agency oleh K/L oleh Pemda ke DJPK dilakukan melalui Pemindahbukuan
RKUN ke RKUD
Dilakukan berdasarkan surat permintaan penyaluran hibah dari b. Hibah yang bersumber dari LN
Kepala Daerah atau pejabat yang diberi kuasa kepada KPA BUN dapat dilakukan melalui:
Pengelolaan Hibah (c.q. Direktur Dana Transfer Khusus, DJPK)
dengan lampiran dokumen: • Pemindahbukuan RKUN ke RKUD
Pemda • Pembayaran Langsung,
melaksanakan 1. SPTJM • Rekening Khusus,
kegiatan di daerah 2. Berita Acara Pembayaran (BAP) • Letter of Credit, dan/atau
3. Rekomendasi dari EA • Pembiayaan Pendahuluan
4. Dokumen lain yang dipersyaratkan dalam
perjanjian
Bukti penerimaan Hibah/Kuitansi
Dalam hal permintaan penyaluran ditandatangani oleh pejabat disampaikan ke DJPK paling lama 10 hari
yang diberi kuasa, surat permintaan penyaluran hibah
dilengkapi dengan surat kuasa asli bermaterai dari kepala
kerja setelah dana Hibah diterima di
daerah. RKUD
14
MEKANISME PENYALURAN HIBAH DAERAH (2)

Penyaluran Hibah Melalui Penyaluran Hibah Melalui Penyaluran Hibah Melalui Rekening
Pemindahbukuan RKUN ke RKUD Pembayaran Langsung Khusus

KPA-Hibah Penerbitan Keterangan:


KPA-Hibah
 SPD-PL : Surat Penarikan Dana
SPD-PL oleh Pembayaran Langsung
1 2 DJPK  WA : Withdrawal Application
 NOD : Notice of Disbursement KPA-Hibah 1 2
KPA-Hibah KPPN menerbitkan  SP4HLN : Surat Perintah Pembukuan menerbitkan dan KPPN menerbitkan
menerbitkan dan SP2D
1 Penarikan Pinjaman atau Hibah Luar
menyampaikan SPM SP2D Reksus
menyampaikan Negeri
 SP3 : Surat Perintah Pembukuan/ Reksus
SPM
Pengesahan
Penerbitan Surat pengantar
KPPN SPD- PL / WA oleh KPPN
KPPN
Penerbitan SP3 oleh KPPN
(ditujukan ke DJPK dan BI) KPPN menerbitkan
KPPN menerbitkan 3
3 SP2D SP2D Reksus
5
2 Tembusan Penerbitan SP4HLN oleh Bank
RKUN DJPPR
Operasional
Transfer dari
4 RKUN ke RKUD 4 Bank Operasional
4 melakukan transfer
dana hibah
Pemberi PHLN menyalurkan
Penerbitan NOD
Pemerintah dana hibah ke Penyedia barang
oleh Pemberi PHLN Pemerintah 15
Daerah dan jasa/kontraktor
3 Daerah

15
Persyaratan Penyaluran Hibah

Dilakukan berdasarkan surat permintaan penyaluran Hibah dari Kepala Daerah atau pejabat yang diberi
kuasa kepada KPA BUN Pengelolaan Hibah (c.q. Direktur Dana Transfer Khusus), dengan dilengkapi dokumen
pendukung sebagai berikut

Surat Permintaan Penyaluran Hibah 01 06 Laporan Triwulanan

Surat PernyataanTanggung Jawab Salinan Perda Penyertaan Modal


Mutlak (SPTJM) 02 07 (Untuk AMK)

Rekomendasi Penyaluran dari Salinan DPA Alokasi Penyertaan


Kementerian Teknis 03 08 Modal

Rekap SP2D
Berita Acara Pembayaran (BAP) 04 09

Salinan Rekening Koran RKUD 05


Alokasi, Realisasi dan Output
Hibah Air Minum Sumber Dana APBN
(NWHP)
 Rata-rata realisasi anggaran dari TA 2018-2021 sebesar 76,11 %
 Pada TA 2022, besaran pagu anggaran untuk Hibah NWHP sebesar Rp 900 miliar
dan sudah teralokasikan sebesar Rp732.133.000.000 untuk 120 daerah penerima
Hibah AMK dan 102 daerah penerima AMD
 Diperlukan upaya-upaya ekstra untuk mengoptimalkan serapan Hibah NWHP baik
dari sisi peminatan oleh EA maupun pelaksanaan kegiatan oleh Pemda penerima
Hibah
TA ALOKASI REALISASI % Output (SR)

2018 799.907.000.000 643.675.520.612 80,47% 239.241


2019 900.000.000.000 710.517.080.829 78,95% 259.591
2020 699.300.000.000 589.547.069.014 84,31% 232.698
2021 900.000.000.000 546.454.577.000 60,71% 207.273
Tantangan Pelaksanaan
Hibah Air Minum Sumber Dana APBN
(NWHP)

Hibah Daerah menjadi bagian dari Dana Alokasi Khusus sesuai Pasal 131 dalam UU 1/2022 tentang
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah, sehingga terdapat
percepatan pengalokasian hibah daerah mengikuti siklus pengalokasian Transfer ke Daerah (TKD)

Bagi daerah penerima Hibah AMK agar Pemda diminta untuk lebih cepat menyiapkan
menyiapkan Perda yang mendukung DCPM dan persyaratan lain yang diperlukan
pembiayaan bagi BUMD penyelenggara SPAM dalam mengikuti hibah
sebelum penerbitan PHD

Perlu melibatkan BPKAD dan Bappeda dalam Dengan jadwal pelaksanaan kegiatan yang ketat,
proses pengelolaan Hibah NWHP, terutama Pemda agar memperhitungkan waktu
untuk realisasi penyertaan modal pemda ke pelaksanaan PBJ, kesiapan jaringan distribusi,
PDAM dan penyiapan dokumen permintaan kevalidan penerima manfaat (tidak duplikasi
penyaluran hibah dengan penerima manfaat DAK Air Minum), dan
pemahaman atas persyaratan spesifikasi teknis
SR agar penyerapan dana hibah tetap optimal
Subdit Hibah Daerah 150420
Dit. Dana Transfer Khusus subdithibahdaerah@gmail.com
Ditjen Perimbangan Keuangan
www.djpk.kemenkeu.go.id

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai