DANA ALOKASI
KHUSUS (DAK)
FISIK 2022
1. DAK Fisik merupakan TKD yang bertujuan membantu daerah dalam penyediaan sarana dan
prasarana dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimal, pencapaian prioritas nasional,
dan percepatan pembangunan Daerah, sesuai dengan kewenangan daerah.
2. Mulai TA 2016 pengalokasian berdasarkan usulan guna menghindari mismatch antara alokasi
dengan kebutuhan daerah.
3. Proses perencanaan dan penganggaran DAK Fisik yang berdasarkan usulan terbilang cukup kompleks
karena melibatkan berbagai instansi baik di pusat (Kemenkeu, KL teknis, Kemendagri, Bappenas)
maupun di Daerah (OPD teknis, Bappeda, DPPKAD, APIP Daerah);
4. Beberapa kebijakan penting yang telah dan sedang diambil selama beberapa tahun terakhir al:
▪ penajaman lokpri agar penerima DAKF benar-benar daerah yang membutuhkan dan besaran
alokasi lebih signifikan;
▪ pengklasifikasian DAKF berdasarkan tematik untuk memastikan operasionalitas sarana dan
prasarana yang dibangun;
▪ sinkronisasi dengan sumber pendanaan lain untuk mengurangi risiko double funding;
2
Executive Summary (2)
6. Beberapa langkah taktis yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan DAK Fisik al:
▪ Optimalisasi teknologi informasi dalam pengelolaan DAK Fisik melalui aplikasi KRISNA, OMSPAN,
dan eMonev;
▪ Penggunaan Rencana Kegiatan (RK) sebagai upaya untuk memastikan ketercapaian output;
7. Kendala yang masih ditemui dalam pengelolaan DAK Fisik al:
▪ Alokasi yang terbatas (8% dari total alokasi TKDD), sementara usulan daerah sangat besar;
▪ DAKF masih menjadi komponen utama belanja modal pemda;
▪ Lokasi prioritas yang belum fokus, jumlah lokpri masih terlalu banyak sehingga alokasi per daerah
cenderung kecil;
▪ Penyerapan DAKF oleh pemda belum optimal karena kendala PBJ dan administrasi belanja
daerah;
▪ Kesenjangan ketersediaan infrastruktur antar daerah yang cukup lebar;
▪ Kurang efektifnya pengawasan menyebabkan terjadinya penyelewengan DAK Fisik.
3
Outline
4
Bagian I
7
KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2022
Arah Kebijakan Tahun 2022 Jenis/Bidang DAK Fisik Tahun 2022
Refokusing menu pada kegiatan bernilai signifikan Tema Penguatan Tema Pengembangan Food Tema Peningkatan Konektivitas
serta menuntaskan hambatan pelaksanaan di DPP dan SIKM Estate dan Sentra Produksi untuk Pembangunan Inklusif
daerah. Pangan (NT, Maluku, Papua)
a. Pariwisata a. Pertanian a. Transportasi Perdesaan
b. IKM b. Kelautan Perikanan b. Transportasi Laut
Memperkuat integrasi pemanfaatan DAK Fisik c. Jalan c. Irigasi c. Jalan
dengan kegiatan yang didukung oleh sumber d. Lingkungan Hidup d. Kehutanan
pendanaan lainnya. e. Perdagangan e. Jalan
f. UMKM f. Perdagangan 8
Karakteristik DAK Fisik
Perencanaan Pelaksanaan
• Siklus perencanaan dimulai sejak awal tahun • Sesuai dengan dengan rencana kegiatan yang telah disetujui
• Melibatkan banyak instansi baik di pusat oleh K/L
(Bappenas, Kemendagri, K/L Teknis, • Tidak dapat dilakukan perubahan lokasi (kecuali) dalam
Kemenkeu) maupun di daerah (Bappeda, OPD keadaan kahar)
teknis, DPPKAD)
• Mengacu pada prioritas nasional
Penyaluran
• Berdasarkan kinerja (nilai kontrak dan realisasi Pengaturan secara ketat mulai
peyerapan dan capaian output) perencanaan sampai pemantauan dan
• Kinerja tersebut direviu oleh APIP daerah evaluasi untuk memastikan ketercapaian
• Dilakukan secara bertahap (untuk pagu diatas output yang telah ditetapkan
1 Milyar)
9
Alur Perencanaan DAK Fisik
Pra Rencana
Sinkronisasi &
PERENCANAAN
Usulan Kegiatan
Verifikasi Harmonisasi Perpres Panyaluran
Usulan Penilaian
Agt-Sep Alokasi Nov-Des
Feb-Mar Mei-Jun Awal
Juli Okt Feb
Mei-Jun
11
Pelaksanaan DAK Fisik
Pelaksanaan DAK Fisik
berpedoman pada Petunjuk
Teknis DAK Fisik
12
Pelaksanaan DAK Fisik
Pelaksanaan DAK Fisik Wajib menyampaikan Rencana Kegiatan (RK) kepada
berpedoman pada Pemerintah Pemerintah dalam rangka menjaga ketercapaian output DAK
Petunjuk Teknis DAK Fisik Daerah Fisik paling lambat Desember tahun anggaran sebelumnya
15
Realisasi DAK Fisik 2021
Alokasi Per Provinsi
Realisasi DAK Fisik 2021 Jawa Timur 4.47
Jawa Tengah 4.25
Papua 3.61
66.00 100.00% 99.47% 110.00%
91.11% 89.66% Sulawesi Selatan 3.59
Jawa Barat 3.55
64.00 90.00%
Sumatera Utara 2.97
63.65 63.49 70.00% Nusa Tenggara Timur 2.90
62.00
Triliun rupiah
Aceh 2.53
50.00% Kalimantan Barat
60.00 2.40
adalah Provinsi DKI Jakarta dengan total alokasi Rp0,06 triliun DI Yogyakarta
DKI Jakarta
0.63 (triliun rupiah)
0.06
16
Rerata penyaluran DAK Fisik ke PUPR an TA 2021
DAK Fisik Agregat Nasional TA 2021-2022 sebesar 92,9% lebih baik dibanding total
penyaluran DAK Fisik Nasional sebesar 89,87%
19
Evaluasi Penyaluran dan Penyerapan DAK Fisik 2019-2021
2.00 2.00
0.00 0.00 0.00
2019 2020 2021 2019 2020 2021 2019 2020 2021
• Bersama bidang Pendidikan dan bidang • Meski pada 2021 mengalami sedikit • Setelah mengalami penurunan pada tahun
Jalan, bidang Kesehatan dan KB penurunan dibandingkan tahun 2020, 2020, alokasi bidang Jalan tahun 2021
mendapatkan alokasi tertinggi dibanding namun secara umum alokasi bidang meningkat menjadi Rp10,21 triliun
bidang-bidang lainnya dalam DAK Fisik pendidikan masih cukup tinggi, yaitu di • Realisasi penyaluran selama 3 tahun
• Realisasi penyerapan tahun 2021 cukup atas Rp18,3 triliun terakhir berada di atas 92%. Pada tahun
rendah dibanding 2 tahun sebelumnya yang • Realisasi penyaluran dan penyerapan pada 2019 dan 2020, penyerapan mencapai di
bisa mencapai di atas 85% tahun 2021 lebih rendah dibandingkan 2 atas 88%, tetapi pada tahun 2021
tahun sebelumnya penyerapan hanya 76,61%.
• Setelah mengalami penurunan pada tahun • Alokasi bidang Irigasi tahun 2021 • Alokasi bidang Sanitasi tahun 2021
2020, alokasi bidang Air Minum tahun 2021 meningkat signifikan dibanding tahun meningkat menjadi Rp2,06 triliun, lebih
meningkat menjadi Rp2,98 triliun sebelumnya yaitu menjadi Rp2,9 triliun tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya
• Realisasi penyerapan tahun 2021 (76,24) • Realisasi penyaluran tahun 2021 • Realisasi penyaluran tahun 2021 lebih
cukup rendah dibanding 2 tahun meningkat dibanding tahun 2020, tetapi tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya,
sebelumnya yang bisa mencapai di atas 85% realisasi penyerapan mengalami tetapi realisasi penyerapan lebih rendah
penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya
• Setelah mengalami peningkatan pada tahun • Alokasi bidang Pariwisata tahun 2021 • Alokasi bidang Kelautan dan Perikanan
2020, alokasi bidang Perumahan dan mengalami penurunan dibanding tahun- tahun 2021 meningkat menjadi Rp0,99
Permukiman tahun 2021 menurun menjadi tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp0,59 triliun, lebih tinggi dibanding tahun
Rp0,98 triliun triliun sebelumnya
• Realisasi penyaluran dan penyerapan tahun • Realisasi penyaluran tahun 2021 (88,49%) • Realisasi penyaluran tahun 2021 lebih
2021 cenderung mengalami penurunan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun tinggi dibanding tahun 2020, tetapi
dibanding tahun sebelumnya, yaitu masing- sebelumnya. Realisasi penyerapan 2021 realisasi penyerapan lebih rendahya
masing 95,77% dan 80,15% juga lebih tinggi dari tahun 2020
• Alokasi bidang Perdagangan pada tahun • Alokasi bidang Pertanian tahun 2021 • Alokasi bidang Trasportasi Perdesaan
2020 menurun signifikan dibanding tahun mengalami peningkatan dibanding tahun tahun 2021 meningkat menjadi Rp1,25
2019. Pada tahun 2021 tidak terdapat sebelumnya yaitu sebesar Rp1,39 triliun triliun, lebih tinggi dibanding tahun
bidang perdagangan • Realisasi penyaluran tahun 2021 lebih sebelumnya
• Realisasi penyaluran tahun 2020 menurun tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. • Realisasi penyaluran dan penyerapan
dibanding tahun sebelumnya, sebaliknya, Namun, realisasi penyerapan 2021 lebih tahun 2021 lebih tinggi dibanding tahun
realisasi penyerapan mengalami kenaikan rendah sebelumnya
Industri Kecil dan Menengah Lingkungan Hidup dan Kehutanan Transportasi Perairan
0.80 0.80 7E+11
87,93% 0.70 6E+11
0.70 84,75% 90,02%
0.60 0.60
88,23% 5E+11
73,84% 81,02% 69,35%
0.50 0.50
81,73% 4E+11
75,77%
0.40 0.40 56,92%
3E+11
0.30 0.30
67,51% 2E+11
0.20 0.20
64,40% 87,51%
1E+11 88,07%
0.10 0.10 86,49% 86,49%
0.00 0.00 0
2019 2020 2021 2019 2020 2021 2019 2020 2021
• Alokasi bidang IKM pada tahun 2021 • Setelah mengalami penurunan cukup • Alokasi bidang Transportasi Perairan pada
meningkat signifikan dibandingkan 2 drastis pada tahun 2020, alokasi bidang LH tahun 2021 (Rp575,46 miliar) meningkat
tahun sebelumnya dan Kehutanan pada tahun 2021 signifikan dibanding tahun sebelumnya
• Gap antara realisasi penyaluran dan meningkat signifikan hingga mencapai (Rp7,75 miliar)
penyerapan pada tahun 2021 cukup besar Rp0,7 Triliun. • Persentase penyaluran tahun 2021 lebih
apabila dibandingkan dengan realisasi • Persentase penyerapan pada tahun 2021 tinggi dibandingkan tahun sebelumnya,
pada tahun-tahun sebelumnya terbilang rendah dibandingkan 2 tahun sebaliknya, persentase penyerapan tahun
sebelumnya 2021 lebih rendah
26
Sumber: Capaian Output DAK Fisik 2021 SLDK per 30 januari 2021
Target Output DAK Fisik 2022 (1)
PENDIDIKAN PERTANIAN
- Satuan Pendidikan yang Direvitalisasi 50.236 Unit - Pembangunan/Rehabilitasi irigasi pertanian 2.815 Unit
- Pembangunan Gedung Layanan Perpustakaan 43 Unit - Pembangunan jalan pertanian 1.335 Unit
- Perluasan/Renovasi Gedung Layanan 23 Unit - Pembangunan lumbung pangan masyarakat desa
(LPMDes) 516 Unit
- Sarpras Pasca Panen 909 Unit
KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
- Peningkatan ketersediaan dan kualitas SPA di 4.649
Puskesmas AIR MINUM
- Peningkatan status gizi bagi 492.056 ibu hamil dan 741.584 - Perluasan SPAM JP 456.823 SR
balita kurus - Pembangunan Baru SPAM JP 67.134 SR
- Pembangunan/Alih Fungsi/Rehabilitasi Balai Penyuluh 145 - Peningkatan SPAM JP 81.196 SR
Unit - Pembangunan SPAM BJP Komunal 3.310 RT
27
Target Output DAK Fisik 2022 (2)
LINGKUNGAN HIDUP TRANSPORTASI PERAIRAN
- Sarpras Pengelolaan Sampah dan Pendukungnya 754 - Rehabilitasi dermaga/pelabuhan 4 1Kab/Kota
Unit - Pengadaan Sarana Transportasi Perairan 18
- Pengadaan Unit Pemantauan Kualitas Air 95 Unit Unit
- Pengadaan Peralatan Laboratorium Pengujian Kualitas
Air dan Merkuri 37 Paket
IRIGASI
PERDAGANGAN - Pembangunan Jaringan Irigasi 3.890,74 ha
- Pembangunan Pasar Rakyat Tematik Wisata 1 Unit - Peningkatan Jaringan Irigasi 25.758,56 ha
- Pembangunan Pasar Rakyat Tematik Wisata Bali 1 - Rehabilitasi Jaringan Irigasi 83.765,19 ha
Unit - Pembangunan Infrastruktur Pengendali Banjir 8,91 km
28
Bagian IV
Laporan immediate outcome TA 2022 disampaikan paling lambat bulan Juni 2023, untuk
laporan immediate outcome TA 2021 dilaporkan paling lambat bulan Maret 2022 →
melalui aplikasi KRISNA.
30
Tindak Lanjut Penyusunan Immediate Outcome
Indikator immediate
outcome menjadi salah satu
komponen penilaian akhir
31
Bagian V
33
POKOK-POKOK PERUBAHAN PENGELOLAAN DAK FISIK
Penegasan Pengaturan
Rencana Kegiatan (RK) dan PMK Nomor 130/PMK.07/2019 menjadi
Persiapan Teknis sesuai PMK Nomor 198/PMK.07/2021
Perpres Juknis DAK Fisik
Usulan perubahan RK dapat dilakukan sampai dengan 14 Maret (optimalisasi penggunaan
DAK Fisik dan/atau perubahan status pemenuhan kriteria teknis usulan DAK Fisik dari
anggota DPR).
Usulan perubahan RK karena force majeur diberikan persetujuan atau penolakan oleh K/L
paling lama 15 hari kerja setelah usulan perubahan diterima dengan lengkap dan dapat
melibatkan BPKP untuk melakukan verifikasi.
Dalam hal terjadi pengurangan pagu alokasi, dilakukan penyesuaian rencana kegiatan DAK
Fisik, dan dana Kegiatan Penunjang ditetapkan paling banyak 5% dari pagu alokasi DAK Fisik
setelah perubahan.
RK yang telah disetujui K/L menjadi dasar pengadaan barang dan jasa oleh Pemda.
34
POKOK-POKOK PERUBAHAN PENGELOLAAN DAK FISIK
36
Penyaluran DAK Fisik
37
MEKANISME PENYALURAN SEKALIGUS
Alokasi
1 Bidang/Subbidang
Seluruh/sebagian kegiatan yang
2 ≤ Rp1 Miliar
mendapat rekomendasi K/L
Dapat dilaksanakan
sekaligus sebesar
Rentang waktu penyaluran: 3 kebutuhan dana dalam
April-Desember 4 rangka penyelesaian
output kegiatan DAK Fisik
38
Mekanisme Penyaluran Bertahap
OPD Perbaikan
Teknis dan
Input Dokumen Approve
Syarat Salur Data Submit
Data
Verifikasi
Transfer
Data dan Dana dari
DPPKAD Penerbitaan RKUD
RKUN
OMSPAN SP2D BUN
OMSPAN Hasil
Reviu
Reviu
Dokumen
Persyaratan
Penyaluran
APIP Daerah
40
Pelaporan DAK Fisik
Penyampaian pelaporan
dilaksanakan melalui aplikasi
OMSPAN yang diberikan
melalui pemberian akses
Aplikasi OMSPAN kepada
KPA BUN Pengelolaan Dana
Transfer Khusus.
41
Pemantauan dan Evaluasi
Perpres No. 7 Tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis DAK Fisik
• Memastikan kesesuaian antara realisasi dana, capaian output, dan capaian hasil jangka pendek.
• Memperbaiki pelaksanan kegiatan guna mencapai sasaran output dan capaian hasil jangka pendek
• Memastikan pencapaian dampak dan manfaat pelaksanaan kegiatan dengan mempertimbangkan
kesesuaian pelaksanaan dengan prioritas daerah
Tujuan • Memastikan keberlanjutan fungsi
Menteri/pimpinan Lembaga
pemantauan dan evaluasi terhadap pengelolaan kegiatan, capaian output,
capaian hasil jangka pendek, serta dampak dan manfaat pelaksanaan
kegiatan
Menteri Keuangan
pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi kontrak, penyaluran,
penyerapan dana, dan capaian output
Menteri PPN/Bappenas
Pemerintah pemantauan dan evaluasi terhadap capaian output, capaian hasil jangka
Pusat pendek, serta dampak dan manfaat pelaksanaan kegiatan.
Menteri Dalam Negeri
pemantauan dan evaluasi terhadap pengelolaan kegiatan dalam rangka
pelaksanaan APBD
42
Bagian VI
DAU
• Alokasi untuk daerah penghasil, daerah pengolah &
• Bersifat penugasan sesuai nonpenghasil terdampak eksternalitas negatif
Redesain pengelolaan
prioritas nasional transfer ke daerah • Memperhatikan kinerja dukungan
• Fokus pada pencapaian target untuk mengurangi penerimaan negara dan pemulihan
kinerja DAK ketimpangan dan DBH lingkungan
• Perancanaan & pengalokasian mendorong perbaikan
kualitas belanja yang • Penggunaan sesuai prioritas daerah
disinergikan dengan pendanaan efisien dan efektif, dan diarahkan sebagiannya
lain melalui TKD yang
berbasis kinerja
44
Pengaturan Dana Alokasi Khusus
DAK diperkuat dengan mengalihkan secara bertahap berbagai belanja Kementerian/Lembaga yang masih mendanai
Dampak urusan kewenangan Daerah, dengan terlebih dahulu memperhatikan kualitas kinerja pengelolaan APBD
45
TERIMA KASIH