PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT NON FISIK
BIDANG KESEHATAN
SUB BIDANG PENGENDALIAN
PENYAKIT TA. 2022
PEMANFAATAN
BOK PROVINSI, KAB/KOTA DAN PUSKESMAS
a. Belanja transport lokal 1. Rujukan pengujian spesimen surveilans rutin, sentinel dan dugaan KLB ke
b. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar daerah bagi ASN dan non ASN sesuai laboratorium kesehatan daerah kabupaten/kota atau laboratorium rujukan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai keuangan daerah pemerintah/swasta di kabupaten/kota atau di provinsi
c. Belanja penggandaan dan pencetakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan 2. Pembinaan, pendampingan dan bimbingan teknis terpadu P2P kepada
d. Belanja pembelian bahan praktik peningkatan kapasitas (pelatihan pemicuan Puskesmas (bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi, supervisi).
STBM; peningkatan kapasitas tenaga kesehatan) 3. Koordinasi lintas sektor/program dengan puskesmas kabupaten/kota tentang
e. Belanja kegiatan pertemuan rapat didalam/diluar kantor di wilayah kerja penyakit menular dan penyakit tidak menular serta masalah kesehatan jiwa
kabupaten/kota sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai dan NAPZA di tingkat kabupaten/kota.
keuangan daerah 4. Penyelidikan epidemiologi, pelacakan kasus, rumor, penanggulangan dan
f. Belanja langganan aplikasi pertemuan daring surveilans penyakit berpotensial KLB serta masalah kesehatan jiwa.
g. Belanja honorarium narasumber lintas sektor dan profesi 5. Pendampingan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembentukan kader
h. Belanja honorarium pengajar untuk Pencegehan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di puskes.
i. Belanja jasa/transportasi pengiriman sampel/specimen 6. Penyusunan dan penyediaan media KIE P2P (media cetak, media luar ruang
j. Belanja jasa pemeriksaan sampel/specimen di laboratorium di luar puskesmas
non-elektronik dan media sosial/media online) dalam rangka kegiatan
k. Belanja jasa telekonsultasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
promotif dan preventif penyakit menular dan tidak menular serta masalah
mengenai keuangan daerah
kesehatan jiwa dan NAPZA.
l. Belanja jasa program peningkatan mutu pemeriksaan (PME) laboratorium
7. Belanja Alat Pelindung Diri (APD) dalam rangka surveilans Pencegahan dan
kesehatan daerah kabupaten/kota
m. Belanja alat pelindung diri (APD) untuk kegiatan surveilans
Pengendalian Penyakit terutama untuk penyelidikan epidemiologi dan
n. Belanja bahan bakar atau belanja sewa alat transportasi distribusi obat, vaksin dan pelacakan kontak
BMHP 8. Surveilans aktif Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan swasta untuk
o. Belanja pengepakan obat, vaksin dan BMHP kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit
p. Belanja jasa pengiriman obat melalui penyedia jasa ekspedisi pengiriman barang menular lainnya.
q. Belanja jasa tenaga bongkar muat 9. Surveilans Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pelaksanaan imunisasi
BOK KAB/KOTA – P2 COVID 19
JENIS PEMBIAYAAN MENU KEGIATAN
JENIS PEMBIAYAAN
a. Belanja transportasi lokal petugas kesehatan, kader, pendampingan mahasiswa serta lintas sektor;
b. Belanja perjalanan dinas bagi pegawai puskesmas ASN dan non ASN untuk kebutuhan konsultasi ke dinas
kesehatan kabupaten/kota maksimal 4 kali dengan maksimal 3 orang per kali perjalanan dalam setahun.
Belanja perjalanan dinas luar daerah tidak diperuntukan untuk melakukan studi banding, tidak untuk melakukan
atau menghadiri rapat/pertemuan di luar wilayah kerja/kabupaten/kota, tidak untuk konsultasi ke provinsi
c. Belanja perjalanan dinas dalam wilayah kerja Puskesmas bagi pegawai puskesmas ASN dan non ASN;
d. Belanja pembelian bahan kegiatan pemicuan STBM;
e. Belanja langganan aplikasi pertemuan daring;
f. Belanja pencetakan dan penggandaan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan;
g. Belanja kegiatan pertemuan/ rapat di dalam atau di luar puskesmas di wilayah kerja puskesmas sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai keuangan daerah;
h. Belanja honor tenaga dengan perjanjian kerja termasuk iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan;.
i. Belanja honor narasumber hanya diperuntukkan bagi lintas sektor dan profesi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai keuangan daerah;
j. Belanja jasa/transportasi pengiriman sampel/specimen;
k. Belanja jasa pemeriksaan sampel/specimen di laboratorium di luar Puskesmas;
l. Belanja sewa paket langganan internet di puskesmas (dengan maksimal belanja senilai Rp.2.000.000 per
bulan); dan
m. Belanja alat pelindung diri (APD) untuk kegiatan surveilans.
BOK PUSKESMAS - UKM ESENSIAL
MENU KEGIATAN
1. Surveilans dan Respon Kejadian Luar Biasa (KLB)
a. Surveilans Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) pelaksanaan imunisasi
b. Validasi sasaran, hasil cakupan imunisasi dan Rapid Convinience Assessment (RCA).
c. Verifikasi rumor dugaan KLB
d. Verifikasi Sinyal dan Respon cepat Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).
e. Pengiriman spesimen penyakit berpotensi KLB ke laboratorium kesehatan daerah atau laboratorium rujukan pemerintah di
kabupaten/kota
f. Pelacakan kasus kronis atau kasus ikutan atau hasil reaksi minum obat pada Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM).
g. Penyelidikan Epidemiologi (PE) penyakit potensi KLB dan penanggulangan KLB.
h. Analisa hasil Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan diseminasi informasi di wilayah kerja puskesmas.
i. Pelacakan kontak kasus KLB
j. Pelaksanaan surveilans migrasi malaria.
k. Surveilans Penyakit Tidak Menular (PTM) dan penyakit berpotensi KLB termasuk Penyakit Infeksi Emerging (PIE) di masyarakat.
l. Surveilans penyakit pada situasi khusus dan bencana.
m. Survei anak sekolah dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit.
n. Surveilans binatang pembawa penyakit serta pengiriman spesimen untuk konfirmasi.
o. Belanja Alat Pelindung Diri (APD) untuk surveilans dalam rangka P2P terutama untuk penyelidikan epidemiologi dan pelacakan
2) Deteksi Dini dan Penemuan Kasus
a) Deteksi dini kasus HIV/AIDS, TBC, Hepatitis, Malaria dan penyakit menular lainnya pada Ibu hamil dan kelompok
berisiko.
b) Deteksi dini faktor risiko PTM di posbindu PTM dan Posyandu lansia.
c) Penemuan kasus PD3I, kasus kontak TB dan kasus mangkir, kasus kontak kusta, orang dengan gangguan jiwa,
HIV/AIDS, ISPA, Hepatitis, Infeksi Saluran Pencernaan, Frambusia, Malaria, DBD, Filariasis, Schistosomiasis,
Zoonosis, Diabetes Melitus, Kanker, Gangguan Fungsi Indera, dan Penyakit Infeksi Emerging
d) Kunjungan ulang kasus Acute Flaccyd Paralysis (AFP).
e) Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan napza.
h. Sweeping untuk meningkatkan cakupan POPM, imunisasi dan penyakit menular lainnya.
i. Pengendalian vektor nyamuk (Pemberantasan Sarang Nyamuk, larvasidasi, fogging, Indoor Residual
Spraying (IRS), modifikasi lingkungan).
j. Pemantauan jentik secara berkala.
k. Survei habitat jentik dan nyamuk dewasa.
l. Distribusi kelambu ke kelompok sasaran di desa.
m. Monitoring penggunaan kelambu malaria.
n. Pengawasan standar baku mutu pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit.
o. Evaluasi pengendaian vektor dan binatang pembawa penyakit.
p. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) untuk Desa Tanpa Asap Rokok
q. Pelatihan petugas konseling Upaya Berhenti Merokok (UBM) di Puskesmas bagi kader kesehatan
masyarakat.
r. Monitoring, bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan pos pembinaan terpadu (posbindu) penyakit tidak
menular oleh petugas puskesmas.
s. Pengendalian faktor risiko lainnya yang dapat menimbulkan penyakit pada situasi KLB, situasi khusus
dan bencana.
4) Pengendalian Penyakit
a) Pelaksanaan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Bencana
b) Pendampingan/pemantauan minum obat penderita TBC dan penyakit menular menahun lainnya,
serta penyakit tidak menular
c) Validasi data laporan hasil POPM dan manajemen kasus filariasis.
d) Kunjungan rumah untuk tatalaksana/manajemen kasus filariasis.
e) Follow up tatalaksana HIV/AIDS, TBC, Pneumonia, Hepatitis, Infeksi Saluran Pencernaan, Frambusia, Malaria,
DBD, Filariasis, Schistosomiasis, Zoonosis, gangguan jiwa dan pencegahan cacat kasus kusta .
f) Pendampingan rujukan kasus gangguan jiwa dan napza
5) Pemberdayaan Masyarakat
a) Pembentukan dan pengaktifan, serta pembinaan kader kesehatan program P2P serta masalah
kesehatan jiwa dan Napza.
b) Orientasi/pembekalan/peningkatan kapasitas SDM bagi kader kesehatan untuk peningkatan P2P.
c) Pertemuan berkala kader kesehatan untuk P2P.
d) Monitoring dan bimbingan teknis kader kesehatan oleh petugas puskesmas.
e) Koordinasi terpadu lintas program/lintas sektor tentang pencegahan dan pengendalian penyakit
tingkat puskesmas
BOK PUSKESMAS – P2 COVID 19
JENIS PEMBIAYAAN MENU KEGIATAN
1 PENGENDALIAN PENYAKIT
MENULAR 2
PENGENDALIAN PENYAKIT
TIDAK MENULAR
HIV - PMS Rapid HIV (BHP) Alat dan Bahan Deteksi Dini Faktor Risiko
PTM
TBC Cartridge TCM (BHP) Posbindu / Kes Lansia Kit (Peralatan)
BHP Gula Darah (BHP)
Malaria Larvasida Malaria (BHP)
Spraycan Malaria (Peralatan)
Kelambu Malaria (BHP)
117Kab/Kota
508Kab/Kota
DIREKTORAT JENDERAL
(2) PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) mulai Kab/Kota yang telah melakukan skrining HIV dan
dari Rumah sakit dan Puskesmas yang memiliki Sifilis minimal 40% pada tahun 2020
alat TCM di masing-masing Kab/Kota
mendapatkan kartrid melalui DAK FISIK sehingga 269Kab/Kota
terduga TBC dapat diperiksan melalui TCM
2. Kab/Kota denganTarget penemuan/beban kasus
tinggi
3. Rata-rata Utiliasi Pemeriksaan melalui TCM tahun
2019 dan 2020 di atas 20%
443Kab/Kota
DIREKTORAT JENDERAL
(3) PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
Kab/Kota dengan API < 1 yg memiliki populasi khusus atau mobile migrant
5KELAMBU population (MMP)
53Kab/Kota
196Kab/Kota
196Kab/Kota
TARGET KAB/KOTADAN JUMLAH KAB/KOTAYANG MENGUSULKAN
DAK FISIK SUB BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT TA. 2022
MELALUIAPLIKASI KRISNADAN E RENGGAR
Jumlah
No Sub Bidang Menu Kegiatan Rincian Menu Target 2022 Usulan % Usulan
(Krisna)
03-Pengendalian Penyakit Prioritas 1 : 01-Bahan 1.468 1.268 86,38
Habis Pakai (BHP)
1 01-R0 dan BHP skrining HIV 269 256 95,17
dengan Reagen Sifilis
2 02-Cartridge TCM 442 377 85,29
3 03-BMHP gula darah 508 458 90,16
4 04-Larvasida malaria 196 140 71,43
5 05-Kelambu malaria 53 37 69,81
Prioritas 2 : 02-Peralatan 313 232 74,12
6 01-Spraycan 196 128 65,31
7 02-Posbindu kit/Lansia kit 117 104 88,89
Total 1.781 1.500 84,22
Sumber data : Erenggar-DAK Fisik 2022, 26 Agustus 2021
DIREKTORAT JENDERAL
HASIL SINKRONISASI DAK FISIK PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
SUB BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT TA. 2022
MELALUIAPLIKASI ERENGGAR
Penilaian Sinkron
No Sub Bidang Menu Kegiatan Rincian Menu Total Usulan
(Krisna) Approve Stock Program Reject
03-Pengendalian Prioritas 1 : 01-Bahan 2.347.394.812.369 1.447.592.669.139 23.128.750.000 40.096.611.822
Penyakit Habis Pakai (BHP)
1 01-R0 dan BHP skrining 118.093.100.902 47.164.000.000 10.660.000.000 116.558.156
HIV dengan Reagen
Sifilis
2 02-Cartridge TCM 754.113.005.095 396.086.500.000 6.051.250.000 33.950.087.250
3 03-BMHP gula darah 1.433.877.190.672 987.940.400.389 0 122.466.416
4 04-Larvasida malaria 37.111.515.700 13.819.650.000 5.717.500.000 5.507.500.000
5 05-Kelambu malaria 4.200.000.000 2.582.118.750 700.000.000 400.000.000
Prioritas 2 : 02-Peralatan 195.684.591.327 0 176.441.348.214 1.848.000.000
6 01-Spraycan 22.611.777.000 0 11.553.432.000 1.848.000.000
7 02-Posbindu kit/ Lansia 173.072.814.327 0 164.887.916.214 0
kit
Total 2.543.079.403.696 1.447.592.669.139 199.570.098.214 41.944.611.822
Sumber data : Erenggar-DAK Fisik 2022, 26 Agustus 2021
DIREKTORAT JENDERAL
HASIL SINKRONISASI DAK FISIK PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
SUB BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT TA. 2022
Prioritas 1 / 01 - R0 dan BHP skrining HIV dengan Reagen Sifilis (1)
1. Surat Pengantar Kadinkes Kab/Kota tentang Usulan Menu BHP Pemeriksaan Gula Darah.
BHP 2. TOR dan RAB (TOR memuat analisa kebuthan BHP untuk melakukan deteksi dini FR PTM, al : Jumlah
2GULA DARAH sasaran, kebutuhan dan sumber pembiayaan BHP) ditandatangani Kabid P2P Dinkes Kab/Kota.
3. Rencana distribusi ke Pusekesmas (Desa berposbindu/Posbindu)
4. Laporan pelaksanaan deteksi dini 1 tahun terakhir.
5. Referensi harga (e-katalog)
6. Spesifikasi barang
1. Surat Pengantar Kadinkes Kab/Kota tentang Usulan Menu Catridge Tes Cepat Molekul (TCM).
CATRIDGE TES CEPAT 2. Telaah Kadinkes Kab/Kota tentang analisa kebutuhan Catridge TCM penunjang pemeriksaan TBC.
3MOLEKUL (TCM) 3. Surat Pernyataan Kadinkes Kab/Kota tentang Ketersediaan SDM di Fasyankes (Analis laboratorium dan
pengelola program TBC) yang sudah dilatih terkait manajemen alat (Alur pemeriksaan, operasional,
pencatatan pelaporan) dan Catridge TCM, serta stock barang yang ada.
4. TOR dan RAB ditandatangani Kabid P2P Dinkes Kab/Kota.
5. Laporan utilisasi TCM per fasyankes (RS/Puskesmas) tahun 2019 dan Triwulan I tahun 2020.
6. Targer pemeriksaan kasus TBC menggunakan TCM tahun 2020 per fasyankes.
7. Referensi Harga (e-katalog)
8. Spesifikasi barang
9. Daftar rencana distribusi
(Reagen Sifilis untuk skrining HIV dan Sifilis pada ibu hamil)
R0 dan BHP 1. Surat Pengantar Kadinkes Kab/Kota tentang Usulan Menu R0 dan Reagen Sifilis.
4SKRINING HIV 2. Telaah Kadinkes Kab/Kota tentang analisis kebutuhan R0 dan reagen sifilis untuk skrining HIV dan Sifilis
pada ibu hamil.
3. Surat Pernyataan Kadinkes Kab/Kota tentang target sasaran pemeriksaan HIV pada 8 populasi tahun 2021.
4. TOR dan RAB (TOR memuat analisa kebutuhan, justifikasi dan data rekap FKTP dan jumlah tenaga
kesehatan terlatih) ditandatangani Kabid P2P Dinkes Kab/Kota.
5. Laporan pemeriksaan HIV pada 8 populasi dan laporan pemeriksaan Sifilis pada ibu hamil tahun 2019 dan
2020 per Puskesmas.
6. Referensi harga (e-katalog)
7. Spesifikasi barang
8. Daftar rencana distribusi dan target pemeriksaan HIV dan Sifilis pada ibu hamil tahun 2021 per Puskesmas.
DIREKTORAT JENDERAL
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
S A L A M S E H AT
PRODUKTIF
SEMANGAT N
iat baik - Kerja keras - R asional - I khlas