Anda di halaman 1dari 18

Review Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus

Pelayanan Kesehatan

Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat


Kementerian PPN/Bappenas
Mandat Tentang Pemantauan dan Evaluasi Kinerja 2

Pembangunan Nasional
UU Nomor 25 tahun 2004
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
• Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masing-masing K/L dan OPD
• Menteri PPN/Bappenas dan Kepala Bappeda menganalisis hasil pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan

PP Nomor 39 tahun 2006


Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
• Pimpinan K/L Melakukan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan sesuai tuga dan
kewenangan
• Menteri PPN menghimpun dan menganalisis laporan pemantauan triwulanan K/L

PP Nomor 17 tahun 2017


Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
• Menteri PPN/Bappenas dan Menteri Keuangan melaksanakan evaluasi kinerja pembangunan
dan anggaran sebagai bahan penyusunan prioritas pembangunan tahunan
• Menteri PPN/Bappenas bersama Menteri Keuangan melakukan pengendalian dan pemantauan
pelaksanaan program tahun berjalan dan berkoordinasi dengan Menteri Koordinator
Mandat Evaluasi Kinerja Dana Alokasi Khusus

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 141 TAHUN 2008
TENTANG PETUNJUK TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS FISIK TAHUN
ANGGARAN 2019
Pasal 13

• Pemantauan dan Evaluasi di daerah dilaksanakan secara


sendiri-sendiri atau bersama oleh Menteri KL, Menteri
Keuangan, Menteri PPN dan Menteri Dalam Negeri

• Menteri/Pimpinan KL : pengelolaan kegiatan dan capaian


output serta outcome DAK Fisik
• Menteri Keuangan : realisasi penyerapan dana DAK Fisik
• Menteri PPN : pencapaian output dan dampak kegiatan
prioritas nasional
• Menteri Dalam Negeri : pengelolaan DAK dalam rangka
pelaksanaan APBD
TEMA RKP TAHUN 2021
SKALA PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHAP KE-4 RPJPN 2005-2025
Tema RKP Tahun 2021

(RPJMN 2020-2024) (disadur dari UU RPJPN No.17/2007)

Percepatan pembangunan dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian


yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah
yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing

TEMA PEMBANGUNAN RKP 2021

Mempercepat Pemulihan Ketahanan Ekonomi dan Kehidupan Masyarakat dengan


fokus pada:
• Pemulihan Industri, Pariwisata, dan Investasi
3 • Penguatan Sistem Kesehatan Nasional
PERKEMBANGAN ANGGARAN
KESEHATAN
Rp Trilliun

• Belanja transfer
daerah dan dana desa
cenderung meningkat,
belanja KL cenderung
turun kecuali di RAPBN
2021 (pasca Covid-19)

Sumber: Kemkeu, 2016-2021


Anggaran DAK Kesehatan meningkat drastis

1.Proporsi belanja
transfer ke daerah
meningkat 64,6%
2.Belum memiliki hasil
evaluasi efektivitas
tingkat daerah dan
daya ungkit
terhadap capaian
prioritas nasional
Perkembangan Menu DAK – Pelayanan Kesehatan

Kebijakan
Penugasan dan
Hanya DAK
Afirmasi
Fisik Reguler 3 Jenis DAK
• Penguatan RS
• Pelayanan Dasar Rujukan • Reguler
• Pelayanan Rujukan • Puskesmas DTPK • Penugasan
• P3K2 dan Prioritas • Afirmasi
Daerah 2016-2017 2021
2015 Bertambah DAK 2018-2020 DAK Reguler
• Penugasan untuk dan DAK
Non Fisik
prioritas nasional Penugasan
• Akreditasi  Meningkatkan tipe
Puskesmas RS Rujukan yang • Pembagian Lokus
• Akreditasi RS belum sesuai standar dan Pembagian
• Afirmasi untuk menu
penguatan Puskesmas • Lokus spesifik
DTPK
DAK Pelayanan Kesehatan terus meningkat

• Anggaran meningkat, bagaimana outcomenya?  Akses masyarakat terhadap fasyankes,


kualitas pelayanan (akreditasi), apakah meningkat?

• Penentuan RS Rujukan  Bagaimana pola keunggulan pelayanan di setiap RS dan daerah?

• Kepatuhan dalam system rujukan masih rendah


Factsheet : Kondisi Perencanaan Pengembangan
Fasyankes Saat Ini
Belum ada Pedoman
Daerah dalam
Perencanaan Pengembangan Faskes
SPA belum • Pemda meningkatkan
selaras dengan faskes tanpa
Perencanaan memperhatikan kesiapan
dan kapasitas
Nakes

Pengalokasian DAK Belum ada dasar Penguatan Rujukan Dasar Pengembangan


assessment Usulan Pelayanan Inovasi Pelayanan
belum optimal • Belum ada dasar legal
KPBU/PLN (Telemedicine dan
• Belum ada baseline dan pemetaan layanan prioritas
• Usulan penyediaan/ inovasi lain)
target di setiap RS sebagai dasar
pengembangan RS baru rujukan
belum disesuaikan dengan
• Potensi inefektivitas prioritas nasional • RS Rujukan memiliki tipe
lebih rendah dibandingkan
RSUD
Pemetaan Relevansi terhadap RPJMN

Top 10 Bottom 10
% Relevansi Menu DAK % Relevansi Menu DAK
52,3% Pembangunan Baru Puskesmas 1,8% Prasarana Lab Kesehatan Daerah

49,6% Renovasi Puskesmas 1,8% Alat Lab Kesehatan Daerah

34,2% Pembangunan RS Pratama 1,8% Rehab Lab Kesehatan Daerah

32,4% Penyediaan Puskesmas Keliling 1,8% Kendaraan Lab Kesehatan Daerah

32,4% Ruang Rawat Inap RS 1,8% Pemb. Regional Maintenance Center

32,4% Set Alat Pemeriksaan Umum 2,7% BHP DBD

31,5% Peralatan UKM Puskesmas 3,6% Pengendali Vektor Schisto

31,5% Alkes Rawat Jalan 3,6% Hiperbaric Chambers

Set Pemeriksaan KIA & Imunisasi Kendaraan Pemeliharaan


31,5% 3,6%
Korelasi-Efektivitas

Secara umum besaran anggaran DAK berkorelasi terhadap capaian output yang diharapkan

Korelasi Realisasi DAK dengan Puskesmas

Korelasi Realisasi DAK dengan


Penambahan rasio TT RS
Korelasi Realisasi DAK dengan RS
Korelasi – Saturasi
Persentase Kelengkapan
Sarana Puskesmas Kab/ Kota

17 (3%) Perbandingan Kelengkapan ASPAK dan Tingkat Alokasi dan Usulan


5
Kelengkapan % Perubahan Pagu Pertumbuha
Jml
Kab/Kota Sarana n Proposal
104 Pusk
(ASPAK) 2017-2018 2018-2019 2019-2020
(20%) Sawahlunt 6 100% -64% +140% +65%
o
Sampang 21 100% +43% +477% +40%
388
Berau 20 64,32% - -20,8% +26,6%
(76%)
Nagekeo 7 100% -37% +1.302% +6%
NASIONA 10.061 92,85% +64,3% +27,6% +184,8%
<50 50-70 70-90 >90 L

KELENGKAPAN SARANA PUSKESMAS SECARA NASIONAL SUDAH 92,85% (ASPAK, 2019), NAMUN ALOKASI DAK
2019 UNTUK MENU SARANA MASIH MENINGKAT 27,6%
76% KAB/KOTA MEMILIKI SARANA PUSKESMAS SESUAI STANDAR (KELENGKAPAN >90%); 96% LENGKAP >70%
• Kab/Kota dengan kelengkapan sarana Puskesmas 100% (data ASPAK), masih tetap mendapatkan alokasi  Tidak Efisien
• Kab/Kota dengan kelengkapan sarana <70%, alokasi DAK 2019 justru menurun dari 2018
ANALISIS TERHADAP TINGKAT PENGUSULAN DAERAH
TERHADAP RINCIAN MENU DAK

• 81 rincian menu DAK Reguler memiliki tingkat diminati tinggi oleh daerah
• 33 rincian menu DAK Reguler memiliki tingkat diminati rendah oleh daerah

Diminati Tinggi Diminati Rendah


• Hiperbaric chambers
• Rehabilitasi Puskesmas • Instalasi gizi
• Pembangunan RS Pratama • Mobil jenazah
• Pengadaan alat kesehatan Puskesmas • Kendaraan pemeliharaan
• Penyediaan ICU, ICCU, NICU dan PICU
REFLEKSI : PERMASALAHAN DAN TANTANGAN DAK KESEHATAN
• Belum adanya formulasi yang
• Ketergantungan daerah optimal untuk mengukur tingkat
terhadap pembiayaan daya ungkit pelaksanaan DAK

2
bersumber DAK (tidak
dialokasikan, maka tidak
dilaksanakan)
1 Kesehatan terhadap capaian
sasaran prioritas nasional

• DAK masih cenderung sektoral,


• Secara filosofi, DAK ada stimulus sedangkan prioritas butuh
pembiayaan daerah intervensi lintas sektor

LIST OF
CHALLENGES

• Perencanaan usulan kegiatan daerah


yang belum berbasis kebutuhan
Sistem monitoring dan evaluasi jangka panjang (masih berdasarkan
3 4

saat ini belum optimal shopping list tahunan)
menggambarkan efektivitas dan
ketepatan guna • Belum ada rencana induk fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat nasional
sebagai dasar pengembangan sarana
prasarana
I N D E K S K E W I L AYA H A N K E S E H ATA N
Sistem kesehatan | Status kesehatan | Kapasitas Fiskal

Skor Kew ilayahan Kesehat an


40.66 54.09

© 2019 Mapbox © OpenStreetMap


Urgensi Rencana Induk sebagai dasar 16

Kebijakan DAK Yankes Kedepan

Tahap 1: Penentuan Sasaran dan Target DAK jangka menengah


(Butuh data baseline dan rencana)

Tahap 2: Penetapan Menu sesuai Kondisi Daerah


(Butuh data kebutuhan daerah dan rencana)

Tahap 3: Penetapan Daerah Penerima Alokasi


(Berdasarkan data rencana per daerah)

Tahap 4: Penentapan Alokasi Anggaran untuk setiap daerah


(Berdasarkan data kebutuhan rencana per daerah)
Ekspektasi Ruang Lingkup 17

Rencana Induk Pengembangan Pelayanan Kesehatan


POTENSI KEBUTUHAN/PERMINTAAN
PEMETAAN KONDISI FASYANKES
LAYANAN KESEHATAN
• Data dan Peta kondisi akses dan ketersediaan • Kondisi demografi penduduk dan permintaan
fasyankes  termasuk fasyankes swasta layanan kesehatan

• Peta kapasitas kemampuan layanan fasyankes • Kondisi epidemiologi tiap wilayah


(termasuk RS Khusus)  SPA sesuai standar
• Kesesuaian kapasitas fasyankes dengan standar
• Peta pola rujukan dan tipe RS di setiap wilayah pelayanan

RENCANA PENGEMBANGAN FASYANKES

• Rencana pembangunan dan pengembangan fasyankes (termasuk pemenuhan SPA sesuai standar)

• Rencana pemenuhan standar untuk sistem rujukan dan ketersediaan layanan unggulan per wilayah

• Timeline pemenuhan rencana pengembangan fasyankes

• Indikasi pembiayaan
18

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai