Anda di halaman 1dari 7

Dana Transfer ke Daerah di Sulsel

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


1
KEMENTERIAN KEUANGAN

Belanja K/L
Rp 23,11 Triliun
Belanja Belanja Pegawai Belanja Modal
1 3
Negara Pagu Rp8,80 T Pagu Rp5,64 T

Belanja Barang Bantuan Sosial


2023 2 Pagu Rp8,59 T
4 Pagu Rp75,37 M

sebesar Rp52,77 T
Belanja TKDD Rp 29,66 Triliun
3
dialokasikan di Provinsi 1 DBH 2 DAU DAK FISIK

Sulawesi Selatan Rp948,64 M Rp18,42 T Rp2,45 T

4 DAK NON 5 DID 6 DANA DESA


FISIK
Hibah Daerah
Rp35,52 M Rp5,63 T Rp218,64 M Rp1,99 T

5
Penyaluran TKD s.d. 7 Desember 2022

NILAI REALISASI 4,1% 2021 2022


Pagu 30,8T 29,7T
PENYERAPAN Realisasi 28,9T 27,7T
TERHADAP 0,6% % serapan 93,7% 86,9%
PAGU
Rp miliar

HIGHLIGHTS
Penyaluran TKDD Sulsel s.d. 7 Desember 2022 mengalami penurunan
4,1% dibandingkan TA 2021.
Penyaluran Dana TKD (selain DID dan DAK Nonfisik) lebih cepat
dibanding tahun lalu karena upaya akselerasi
DAK Nonfisik lebih lambat karena penyaluran tahap II dan III BOS,
BOP dan BOK di beberapa Pemda masih dalam proses
DID terlihat lebih lambat karena adanya penambahan pagu DID tahun
berrjalandengan nilai signifikan pada Kabupaten Bone dan Luwu
3
PENGATURAN DANA ALOKASI UMUM
KONDISI SAAT INI
 Pemerataan kemampuan keuangan membaik, namun masih terjadi ketimpangan kinerja layanan publik
 DAU justru mendorong dominasi belanja birokrasi (belanja pegawai 32,4% vs belanja infrastruktur publik
11,5%)
 Meningkatkan tendensi pemekaran daerah (163 daerah sejak 2001-2019)
 Penggunaan DAU belum memperhitungkan kinerja Pemda dalam memperbaiki layanan.

DESAIN PERUBAHAN
 Pagu DAU
 Disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pendanaan, target pembangunan dan kemampuan keuangan
negara.
 DAU dihitung dengan pendekatan klaster/kelompok dengan pertimbangan kewilayahan dan
perekonomian
 Formula Alokasi
o DAU = Celah Fiskal (KbF - Potensi Pendapatan Daerah)
TUJUAN o KbF = Unit cost per layanan x target layanan x faktor penyesuaian
o Potensi Pendapatan = Potensi PAD + Alokasi DBH + DAK Nonfisik
 Pola belanja yang lebih fokus pada layanan publik
o Formula memperhatikan target layanan (a.l. jumlah penduduk), karakteristik wilayah (a.l. daerah
 Pengurangan ketimpangan fiskal antar-daerah
 Percepatan ekualisasi layanan publik antar- daerah kepulauan dan daerah berbasis sektor tertentu seperti pariwisata, pertanian, dan perikanan), dan
kebutuhan dasar
melalui pengutamaan penggunaan DAU sesuai
kinerja daerah penyelenggaraan pemerintahan (a.l. penggajian ASN).
UU HKPD menjamin holdharmless DAU selama
5 tahun
 Penggunaan
o Penggunaan DAU disesuaikan dengan kinerja daerah dalam pencapaian standar pelayanan minimal
o Earmarking untuk kelurahan
o Kinerja baik = Block Grants; Kinerja sedang dan buruk = kombinasi Block Grants & Specific Grants

4
Dampak Redesain DAU di Sulawesi Selatan
• Bedasarkan simulasi menggunakan data realisasi DAU Tahun 2021 bahwa secara nasional terdapat sekitar
39,48% daerah mengalami peningkatan alokasi DAU (Provinsi: 16 Daerah dan 198 Kab/Kota),
• Tidak ada daerah yang alokasinya turun karena UU HKPD menjamin holdharmless DAU selama 5 tahun.
• Indeks Theil semakin menunjukkan perbaikan ketimpangan. Indeks Theil adalah indeks yang biasanya
digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan antar wilayah.
• Penghitungan DAU dengan menggunakan potensi PAD akan mendorong pemerintah daerah untuk
memaksimalkan pemungutan PAD khususnya pajak daerah yang merupakan sumber utama PAD. Bila mana
realisasi penerimaan pajak jauh lebih kecil dari pada potensinya maka akan merugikan daerah tersebut (dapat
memperkecil alokasi DAU daerah yang bersangkutan). Pada ketentuan sebelumnya (UU No. 33 Tahun 2004,
menggunakan indikator realisasi PAD sehingga menguntungkan daerah yang tax ratio-nya rendah). Sebagai
gambaran tax ratio pemda di wilayah Sulawesi Selatan masih sangat rendah. Provinsi Sulawesi Selatan
misalnya, berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh DDTC Fiscal Research, bahwa tax ratio provinsi
Sulawesi Selatan hanya sebesar 0,78% pada 2018 (lebih rendah dari rata rata tax ratio provinsi secara
keseluruhan yang besarnya 0,88% dan tax ratio provinsi tertinggi adalah sebesar 1,66%).
• Sementara itu, tax ratio Kota Makassar hanya 0,68 di tahun 2021. Untuk itu pemda di wilayah Sulsel harus
meningkatkan tax ratio agar tidak berdampak pada rendahnya penerimaan DAU yang akan diterima.
Peningkatan tax ratio dapat dilakukan melalui upaya ektensifikasi dan intensifikasi pemungutan pajak.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai