Anda di halaman 1dari 12

PENYUSUNAN PENDANAAN

RKP TAHUN 2023


Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan
Kementerian PPN/Bappenas

Jakarta, 17 Februari 2022


REVIU TAHUN 2022

2
REVIU TA 2022
INTEGRASI SISTEM
Integrasi Pendanaan telah lebih baik mencakup K/L, • K/L input dua kali dan data belum mengalir
KPBU, Dana Transfer Khusus (DTK) dan BUMN/Swasta; antara Krisna Renja dan Sakti

Namun pengintegrasian belum melibatkan seluruh


• Saat ini telah ditandatangani MoU Bappenas
dan Kemenkeu untuk mengintegrasikan
sumber pendanaan
sistem dan menyederhanakan proses bisnis

Food Estate - Kalteng Alokasi DAK


BELANJA KL Lokasi Prioritas telah menurun (namun masih
On Farm banyak sehingga resiko tidak tuntas). Tidak
• Kawasan Food Estate targeted dan terlihat merata
• Alat Mesin Pertanian Rata-Rata Alokasi
Off Farm Daerah Penerima
Bidang (Rp. Miliar)
• Sarana Pascapanen Tanaman Pangan 2021 2022 2021 2022
Air Minum 477 470 6,3 6,4
DANA TRANSFER KHUSUS Irigasi 406 247 7,4 6,1
Spasial Pertanian 357 285 3,9 7,7
• DAK Jalan Kab. Kapuas Kelautan dan
478 208 2,1 5,5
• DAK Irigasi Kab. Pulang Pisau Perikanan
Pariwisata 108 65 5,8 6,6
BUMN Trans Perdesaan 183 83 6,8 12,0
Pengembangan Food Estate Kalteng Sumber: Perpres Rincian APBN TA. 2021-2022
3
PENYUSUNAN TAHUN 2023

4
USULAN KEBUTUHAN PENDANAAN
BELANJA KL TAHUN 2023
1.294,00
• Ketersediaan Anggaran Belanja KL Pagu Indikatif 2023
diperkirakan lebih ketat dari tahun 2022.
1.031,40
972,9 945,7

• Saat ini usulan yang masuk telah mencapai Rp. 1.294,0 T


968,3

722,3
atau naik Rp. 348,3 T dibandingkan dengan tahun 2022.
663,8 637

• Sebanyak Rp. 476,7 T diusulkan untuk prioritas, namun


usulan belum fokus dan tajam.
309,1 309,1 308,7 325,7
• Tahun 2023 merupakan tahun-tahun akhir RPJMN 2020-
APBN 2021 APBN 2021 APBN 2022 Kebutuhan 2023* 2024. K/L perlu lebih selektif dalam menentukan
(Refocusing)
kegiatan/proyek dengan mempertimbangkan kesiapan
Belanja Belanja Non
Tahun Total serta penuntasan.
Operasional Operasional
APBN 2021 309,1 722,3 1.031,4
APBN 2021
(Refocusing)
309,1 663,8 972,9 • Usulan saat ini sedang dilakukan reviu. Selanjutnya akan
APBN 2022 308,7 637,0 945,7 dibahas bersama dan menjadi pertimbangan dalam
Kebutuhan 2023* 325,7 968,3 1.294,0
*) Berdasarkan usulan yang masuk dalam KRISNA Renja K/L 2023 per 27 Januari 2022
penyusunan Pagu Indikatif Belanja K/L 2023.
5
Contoh: Penuntasan Food Estate (Kawasan Sentra Produksi Pangan)
Impact
• Ketersediaan beras (44 Juta ton), produksi jagung (33,01 juta ton)
• Produksi daging (5,6 juta ton)
• Peningkatan nilai tukar petani (baseline 2020 = 101,65; 2022 = 103 – 105)
• Peningkatan nilai tambah tenaga kerja pertanian (2022 = Rp54,3 juta/orang/tahun)

Outcome
Meningkatnya produktivitas (5,3% pertahun) dan indeks pertanaman (IP = 5% per tahun)

Nusa Tenggara 2 Kawasan Lainnya


Kalimantan Tengah Sumatera Utara (Sumsel & Papua)
Timur

Target 2024 : 165.000 ha Target 2024: 20.000 ha Target 2024: 10.000 ha


• Tahun 2023 merupakan tahun ke-3
Highlight Proyek:
Highlight Proyek: Highlight Proyek: pelaksanaan Food Estate
• Pengembangan Kawasan
• Pengembangan kawasan • Pengembangan Kawasan
Food Estate
Food Estate
• Alat dan mesin pertanian
Food Estate • Hanya tersisa 1 tahun sebelum
• Peta Tematik Pertanahan • Alat dan mesin pertanian
Food Estate
Food Estate
RPJMN 2020-2024 berakhir
Pertanahan dan Ruang
• Peta tematik pertanahan
Kategori III – Prov. • Irigasi – Tematik Food • Dengan target yang besar dan lokasi
dan ruang kategori III –
Kalimantan Tengah Estate dan Sentra
• Irigasi – Tematik Food
Prov. Sumut
Produksi Pangan (DAK) yang banyak, perlu ditentukan fokus
• Kawasan Buah dan
Estate dan Sentra
Florikultura mendukung
• Pertanian - Tematik Food kawasan & target yang akan
Produksi Pangan (DAK) Estate dan Sentra diselesaikan di tahun 2024
Food Estate
Produksi Pangan (DAK)

6
PERKUATAN ALOKASI PADA PRIORITAS
Penekanan Alokasi Perkuatan Integrasi
▪ Menyelesaikan pembangunan Infrastruktur (agar tidak 1. Dana Alokasi Khusus (DAK)
mangkrak)
▪ Meningkatkan kualitas DAK terutama yang
▪ Mengutamakan MP yang terkait langsung dengan mendukung Major Project melalui:
peningkatan produktivitas dan transformasi ekonomi
inklusif dan berkelanjutan a.l: ‐ Menu dan Rincian Kegiatan lebih signifikan
− Perlindungan Sosial dan reformasi kesehatan ‐ Urutan dan kesiapan proyek
− Pendidikan & Pelatihan Vokasi ‐ Lokasi Prioritas tidak banyak, dan perlu rinci
− Percepatan penanganan Stunting hingga lokus (kab/kota/kecamatan/desa atau
lokus tertentu)
− Pembangunan IKN
▪ Memperkuat pengendalian dan integrasi antar
− Kawasan Industri dan UMKM
Bidang DAK
− Percepatan pembangunan Papua & Papua Barat
2. Subsidi:
▪ Mempersiapkan kegiatan terjadwal (a.l Pemilu)
▪ Memanfaatkan subsidi untuk mendukung
Didukung dengan:
pencapaian Prioritas (a.l Subsidi Pupuk)
▪ Perkuatan koordinasi dengan Kemkeu dan K/L untuk
▪ Melakukan pembahasan terpadu antara Bappenas,
mengidentifikasi proyek berlanjut, berhenti dan baru
Kemenkeu dan K/L
▪ Perkuatan pertukaran Data antara Bappenas & Kemkeu
▪ Mengintegrasikan dalam RKP dan pendanaannya
3. Mendorong pemanfaatan skema pendanaan lainnya
(KPBU, BUMN/Swasta dan creative financing)
7
PENEKANAN: ALOKASI MAJOR PROJECT
Tema RKP 2023 “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang
1. Percepatan penghapusan
Inklusif dan Berkelanjutan”
kemiskinan ekstrem
7. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar
• Sistem Jaminan Sosial 3. Penanggulangan pengangguran
• Modernisasi Pertanian 5. Revitalisasi industri dan • Penyediaan air bersih dan sanitasi
disertai peningkatan decent job
• Pemerataan Pembangunan penguatan riset terapan • Infrastruktur Digital
• Penyediaan lapangan usaha • Infrastruktur Konektivitas
Dukungan MP:
o MP Reformasi Sistem Perlindungan Sosial • Industrialisasi
Dukungan MP: Dukungan MP:
o MP Food Estate (Kawasan Sentra • Riset dan Inovasi o MP Reformasi Sistem Kesehatan Nasional
o Didukung oleh MP pada Arah
Produksi Pangan) Dukungan MP: o MP Transformasi Digital
Kebijakan 1,2, 4 dan 5
o MP Wilayah Adat Papua: Wilayah Adat o MP Kawasan Industri Prioritas o MP Jaringan Pelabuhan Utama Terpadu
Laa Pago dan Wilayah Adat Domberay dan Smelter o MP Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting

2. Peningkatan kualitas SDM: 4. Mendorong pemulihan 6. Pembangunan rendah karbon dan 8. Pengembangan Ibu Kota
kesehatan dan pendidikan dunia usaha transisi energi dan respon terhadap Nusantara
• Sistem Kesehatan perubahan iklim • Fasilitas dasar di IKN
• Revitalisasi pariwisata
• Pendidikan (Sistem Pendidikan dan • Pengembangan UMKM • Ekonomi rendah karbon
Dukungan MP:
Pendidikan Karakter) • Transisi energi o MP Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN)
Dukungan MP: Dukungan MP: Dukungan MP:
o MP Reformasi Sistem Kesehatan Nasional o MP Destinasi Pariwisata Prioritas o MP Pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3
o MP Refomasi Pendidikan Keterampilan (Pendidikan dan o MP Pengelolaan Terpadu UMKM o MP Akselerasi Pengembangan Energi Terbarukan dan
Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0) Konservasi Energi

Pemilihan proyek perlu lebih selective sehingga kualitas RKP menjadi lebih manageable
RENCANA PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN IKN
Bappenas bersama K/L akan memastikan kebutuhan IKN 2023 dengan mempertimbangkan
perkembangan, kapasitas dan kesiapan

PEMBANGUNAN KAWASAN INFRASTRUKTUR PERTAHANAN


PERKANTORAN &
DAN KEAMANAN
PERUMAHAN Antara lain:
APBN
Antara lain: ❖ Jalan Tol APBN
Antara lain:
APBN ❖ Jalan Non Tol
❖ Istana ❖ Simpul Konektivitas ❖ Lahan
❖ Kantor Pemerintahan ❖ Infrastruktur Pendukung ❖ Sarpras Hankam
❖ Perumahan (TNI, Polri, BIN)
❖ Pendidikan dan Kesehatan ❖ Penyajian KIPP
KPBU/BUMN
/Swasta
Tahap 1A dan 1B
❖ Energi/Kelistrikan
APBN & KPBU ❖ Telekomunikasi
❖ Perumahan
❖ PKM, Fasilitas Masyarakat
dan Aset Lingkungan

9
PERKUATAN INTEGRASI SISTEM

ANTAR SISTEM PUSAT (KRISNA - SAKTI) SISTEM PUSAT – DAERAH (KRISNA - SIPD)

Hal-hal baru dikembangkan di TA 2023*:


MoU Integrasi dan Sinergi dalam Pengelolaan
1. Interkoneksi dan pengembangan fitur di KRISNA & SAKTI
Sistem Informasi Pemerintah Daerah*:
untuk menjamin aliran data
• Koordinasi tata kelola data, manajeman data dan
2. K/L melakukan satu kali input (saling mengupdate saat integrasi layanan perencanaan dan
dilakukan perubahan) penganggaran melalui integrasi aplikasi KRISNA
3. Fitur approval Bersama (Bappenas & Kemenkeu) di RKA K/L dan SIPD

PERKUATAN SISTEM KOORDINASI DAERAH

• Interkoneksi dan pengembangan fitur Pengusulan


forum Rakortek, Gubernur, dan musrenbangnas
• Penguatan fitur-fitur DAK untuk penugasan prioritas

*) berdasarkan draft terakhir MoU yang dalam proses finalisasi


10
PENUTUP
● Ketersediaan anggaran TA 2023 diperkirakan semakin terbatas
● Penyusunan Pagu Indikatif Belanja K/L Tahun 2023 diharapkan fokus dan lebih
selektif:
○ Mengutamakan proyek yang siap eksekusi, konkrit dan dapat mendorong
pertumbuhan
○ Memperhatikan urgensi/prioritas, efektifitas dan efisiensi
○ Mengutamakan penuntasan Prioritas di tahun 2024 dan beberapa direktif Presiden
(a.l Percepatan Pembangunan Papua & Papua Barat, Pembangunan IKN,
Percepatan penanganan Stunting, Penyelesaian Infrastruktur, dll)
● Memastikan ketepatan perencanaan dan kesiapan proyek
● Pemanfaatan dan penguatan integrasi sumber pendanaan Belanja Non K/L (a.l DAK,
Subsidi, BUMN/Swasta) untuk mendukung pencapaian target PN/MP

11
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai