Anda di halaman 1dari 11

Optimalisasi Pengelolaan DBH Dana

Reboisasi dalam mendukung belanja


pada APBD Tahun Anggaran 2022

“Kebijakan Dana Bagi Hasil Dana


Reboisasi (DBH DR) TA 2022”

Jakarta, 3 Februari 2022

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 0


DASAR HUKUM

1 UU No. 33 Tahun
2004 tentang
Perimbangan
2 PP No. 55 Tahun
2005 tentang Dana
Perimbangan
3 PMK No.
139/PMK.07/2019
tentang
4
UU No. 11 Tahun
2020 tentang Cipta
Kerja
5 PP No. 23 Tahun
2021 Tentang
Penyelenggaraan
Keuangan Antara Pengelolaan Dana Kehutanan
Pemerintah Pusat Bagi Hasil, Dana
dan Pemerintahan Alokasi Umum,
Daerah dan Dana Otsus

PMK No. 216/PMK.07/2021


6 UU No. 6 Tahun 2021
Tentang Anggaran
7 tentang Penggunaan,
Pemantauan, dan Evaluasi
Pendapatan Dan Belanja Dana Bagi Hasil Sumber
Negara Tahun Anggaran Daya Alam Kehutanan Dana
2022 Reboisasi *)

*) Peraturan baru pengelolaan DBH DR pengganti PMK


19/PMK.07/2021
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1
LATAR BELAKANG PERUBAHAN KEBIJAKAN DBH DR
Perubahan kebijakan DBH DR dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor
216/PMK.07/2021 tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Sumber
Daya Alam Kehutanan Dana Reboisasi antara lain:
❑ Mengatur lebih lanjut amanat ketentuan pengguanaan DBH DR dari UU No. UU No. 6 Tahun
2021 Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022;
❑ Memberikan keluasan bagi pemerintah daerah dalam memanfaatkan sisa DBH DR yang
jumlahnya masih sangat besar (per tahun 2021 Rp4,18 T);
❑ Membuka peluang penggunaan DBH DR untuk mendukung program perlindungan sosial dan
pemulihan ekonomi di daerah, namun dengan tetap memberikan manfaat bagi sektor
kehutanan;
❑ Memperpanjang masa berlaku penggunaan sisa DBH DR yang sebelumnya sd. TA 2022
menjadi sd. TA 2024, agar sisa DBH DR dapat digunakan secara optimal;
❑ Memperbaiki pengaturan pelaporan dan penyaluran dengan batas waktu pelaporan yang
lebih jelas untuk memberikan kepastian.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 2
DBH DANA REBOISASI
Realisasi Transfer DBH Kehutanan (Rp Triliun)
Sisa DBH DR Provinsi adalah selisih lebih antara DBH DR yang
telah disalurkan oleh Pemerintah kepada pemerintah provinsi Jenis DBH 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021*
dengan realisasi penggunaan DBH DR yang sesuai dengan PSDH 0,5 0.66 0.83 0.7 0.74 0.87 0.87
ketentuan peraturan perundang-undangan selama satu
IIUPH 0,11 0.19 0.14 0.17 0.17 0.08 0.07
periode tahun anggaran dan/ atau beberapa tahun anggaran.
DR 0,62 0.68 0.85 0.74 0.88 0.61 0.63
Sisa DBH DR adalah DBH Kehutanan dari Dana Reboisasi yang 1.23 1.53 1.82 1.61 1.8 1.57 1.57
DBH Kehutanan
merupakan bagian kabupaten/kota sampai dengan tahun
anggaran 2016, yang masih terdapat di Rekening Kas Umum ❖ Posisi per 2 Februarai 2022
Daerah.
Perkembangan Sisa DBH DR (Rp Triliun)

10 Daerah Sisa DBH DR Tertinggi (dalam miliar) Sisa DBH DR Definitif Sisa DBH DR Definitif Sisa DBH DR Definitif Sisa DBH DR Definitif
Daerah pada tahun 2018 pada tahun 2019 pada tahun 2020 pada tahun 2021
2019 : 2020 2021 (S-408.1/PK/2018) (S-296/PK/2019) (S-369/PK/2020) (S-173/PK/2021)
No Daerah
(S-296/ PK/2019) (S-369/PK/2020) (S-173/PK/2021)
Provinsi 0,29 0,84 1,40 1,39
1 Prov Kalimantan tengah 299,4 567,0 604,7
2 125,4 263,1 319,7
Kab/kota 4,52 3,72 3,32 2,79
Prov Kalimantan Utara
3 Kab. Berau 358,1 337,5 219,1 Total 4,81 4,56 4,72 4,18
4 Kab. Bulungan 219,4 217,6 215,6
5 Kab. Kutai Barat 254,5 269,6 211,6 ✓ Sisa DBH DR Definitif pada tahun 2021 berdasarkan data daerah yang telah
melakukan rekonsiliasi perhitungan sisa DBH DR pada Tahun 2021.
6 Prov Kalimantan Timur 247,5 283,6 182,8
✓ Terdapat sebanyak 168 daerah yang memiliki sisa DBH DR dan/atau penerima
7 Kab. Seruyan 248,9 222,1 162,0
Alokasi DBH DR pada TA 2022 yaitu:
8 kab. Nunukan 162,8 162,0 161,9
9 Kab. Kutai Timur 206,3 193,9 148,5 ❑ 29 Provinsi ❑ 139 Kab/Kota
10 Kab. Barito Utara 160,9 147,2 147,2

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3


KEBIJAKAN ALOKASI DBH DR TA 2022

01 02 03 (NEW)
Rencana Penerimaan Rata-rata Alokasi 5 Ecological Fiscal
Kehutanan Tahun Terakhir Transfer
Perhitungan Alokasi Menggunakan indikator
Perhitungan alokasi
memperhitungkan rata- kinerja pemeliharaan
berdasarkan surat renpen
rata alokasi DBH lingkungan sebagai dasar
kehutanan yang
Kehutanan 5 tahun perhitungan alokasi
disampaikan oleh KLHK.
terakhir kinerja.

❖ Perhitungan alokasi DBH Kehutanan TA 2022 memperhatikan: Alokasi Kinerja


- rencana penerimaan kehutanan pada tahun 2022
- perhitungan alokasi DBH rata rata 5 tahun terakhir *
- Kinerja dalam pemeliharaan lingkungan (ecological fiscal Indikator Kualitas Tutupan Lahan merupakan
transfer) yang diindikasikan oleh Indeks Kualitas Tutupan indikator yang mewakili isu hijau. IKTL menyajikan
perhitungan terkait aspek konservasi, aspek
Lahan (IKTL, bersumber dari Kementerian LHK)
rehabilitasi dan karateristik wilayah secara spasial
yang disajikan secara sederhana.
❖ Ecological fiscal transfer sebesar 20% dari alokasi DBH DR TA
2022

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


KEBIJAKAN PENGGUNAAN DBH DR TA 2022

Untuk merespon secara lebih baik atas kebutuhan bidang kehutanan sesuai dengan kewenangan, kebutuhan dan karakteristik
daerah, kebijakan penggunaan alokasi DBH DR dan sisa DBH DR diperluas dalam UU tentang APBN TA 2022

Kabupaten/Kota Provinsi
1. Pembangunan dan pengelolaan taman hutan raya; 1. rehabilitasi di luar Kawasan sesuai kewenangan provinsi;
2. pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan; 2. rehabilitasi hutan dan lahan sesuai kewenangan provinsi;
3. penanganan pasca kebakaran hutan dan lahan di taman hutan 3. pembangunan dan pengelolaan hasil hutan kayu, hasil hutan bukan
raya; kayu dan/atau jasa lingkungan dalam kawasan;
4. penanaman daerah aliran sungai kritis, penanaman pada 4. pemberdayaan masyarakat dan perhutanan sosial;
kawasan perlindungan setempat, dan pembuatan bangunan 5. operasionalisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan;
konservasi tanah dan air; 6. pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
5. Pembangunan dan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau; 7. perlindungan dan pengamanan hutan
6. Penyuluhan Lingkungan Hidup; 8. pengembangan perbenihan tanaman hutan;
7. Konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya; dan 9. penyuluhan kehutanan; dan/atau
8. Pengelolaan keanekaragaman hayati; 10. strategis lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah.
9. strategis lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah.

• Perluasan program/kegiatan ini dituangkan dalam PMK 216/PMK.07/2021 tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi DBH DR
menggantikan PMK PMK No. 19/PMK.07/2021
• (Perluasan dan penambahan program/kegiatan DBH DR pada TA 2022 diberikan dengan font warna merah)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5


KEBIJAKAN PENGGUNAAN DBH DR TA 2022 (2)

strategis lainnya yang PROGRAM/KEGIATAN


ditetapkan oleh Pemerintah
(Maksimal 30% dari pagu A. Pemberian bantuan langsung tunai dalam rangka perlindungan sosial untuk
masyarakat, meliputi masyarakat di sekitar hutan; dan/ atau masyarakat lainnya yang
DBH DR dan/atau sisa DBH ditetapkan oleh pemerintah daerah.
DR) Dilaksanakan dengan porsi maksimal sebesar 15% dengan mempertimbangkan
kriteria penerima bantuan, meliputi:
➢ besaran bantuan,
➢ jangka waktu pemberian bantuan, dan
➢ kondisi pemberian bantuan
dengan memperhatikan dampak pemberian bantuan terhadap peningkatan
pengelolaan hutan.

B. Penguatan perekonomian daerah, melalui:


1) pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah yang terkait produk dari perhutanan
sosial;
2) dukungan standardisasi, sertifikasi, dan pemasaran produk usaha mikro, kecil dan
menengah yang terkait produk dari perhutanan sosial;
3) pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar hutan;
4) pelatihan keterampilan kerja bagi masyarakat di sekitar hutan;
5) pemberian bantuan modal usaha bagi masyarakat di sekitar hutan dalam rangka
mendorong upaya pelestarian hutan; dan/atau
6) pengembangan destinasi pariwisata kehutanan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6


KEBIJAKAN PENGGUNAAN DBH DR TA 2022 (3)

strategis lainnya yang PROGRAM/KEGIATAN


ditetapkan oleh Pemerintah
C. pemberian insentif atas kinerja pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan dari
(Maksimal 30% dari pagu provinsi kepada kabupaten/kota dan dari kabupaten/kota kepada desa.
DBH DR dan/atau sisa DBH
DR) Meliputi:
➢ kinerja pengelolaan sampah;
➢ kinerja pengelolaan air limbah;
➢ kinerja sanitasi lingkungan; dan/ atau
➢ kinerja rehabilitasi hutan dan lahan.

Pelaksanaanya dengan mempertimbangkan paling kurang:


➢ indikator kinerja pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan;
➢ kriteria kabupaten/kota atau desa penerima insentif;
➢ mekanisme penilaian kinerja; dan
➢ besaran insentif.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan kegiatan diatur melalui


Peraturan Kepala Daerah dengan berpedoman pada peraturan perundang-
undangan di bidang pengelolaan keuangan Daerah dan ketentuan yang
ditetapkan oleh kementerian negara/lembaga terkait.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7


KEBIJAKAN PENGGUNAAN DBH DR TA 2022 (4)

Kegiatan Penunjang
(Maksimal 10% dari PROGRAM/KEGIATAN
pagu DBH DR dan/atau
sisa DBH DR) terdiri atas:
➢desain perencanaan untuk kegiatan kontraktual;
➢biaya tender;
➢honorarium fasilitator kegiatan DBH DR yang dilakukan
secara swakelola;
➢jasa konsultan pengawas kegiatan kontraktual;
➢penyelenggaraan rapat koordinasi di Pemerintah Daerah;
dan/atau
➢perjalanan dinas ke dan/atau dari lokasi kegiatan dalam
rangka perencanaan, pengendalian, dan pengawasan.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8


SIKLUS PELAKSANAAN DBH DR berdasarkan PMK No. 216/PMK.07/2021
Tentang Penggunaan, Pemantauan, Dan Evaluasi DBH DR TA 2022

Ketentuan Batas Waktu Penyampaian Laporan Realiasi


Penggunaan DBH DR :
❑ Laporan Semester I : tanggal 20 Agustus TA berjalan
❑ Laporan Semester II : tanggal 20 Februari TA berikutnya

PENUNDAAN 100% dari pagu


Kemenkeu menunda penyaluran pada:
• DBH SDA IIUPH dan PSDH, jika Bupati/Walikota
tidak menyampaikan laporan
• DBH DR jika Gubernur tidak menyampaikan
laporan.

PENUNDAAN 15% dari pagu

Dalam hal laporan semester I TA berjalan tidak sesuai


porsi penggunaan

PENYALURAN KEMBALI

Kemenkeu melakukan penyaluran kembali pada:


• DBH SDA IIUPH dan PSDH Kab/Kota
PENGHENTIAN
apabila Bupati/Walikota telah menyampaikan
Kemenkeu melakukan penghentian pada: laporan realisasi
• DBH SDA IIUPH dan PSDH Kab/Kota apabila pada TW I apabila laporan semester II tidak • DBH DR apabila Gubernur telah menyampaikan
sesuai porsi. laporan realisasi
• DBH DR Provinsi pada TW I apabila laporan semester II tidak sesuai porsi. • Dalam hal revisi laporan semester I TA berjalan
• Pengehentian secara simultan dilakukan apabila DJPK tidak menerima laporan/perbaikan telah disampaikan perbaikannya
laporan s.d. 15 November pada TA berjalan.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9


KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Terima Kasih

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10

Anda mungkin juga menyukai