REPUBLIK INDONESIA
22
KEGIATAN/PEMBAHASAN TERKAIT PENINGKATAN
PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI
A. RAPAT KOORDINASI TINGKAT MENKO MARVES;
1. 16 Juni 2021 perihal Tindak Lanjut Realisasi E-Katalog dan Bela Pengadaan dalam rangka #BanggaBuatanlndonesia dipimpin
Menko Marves
2. 17 Februari 2022 perihal Optimalisasi Belanja Produk Dalam Negeri dan UMKM melalui e-purchasing dan e-tendering Dalam
Rangka Bangga Buatan Indonesia dipimpin oleh Menko Marves;
3. 2 Maret 2022 perihal Tindak Lanjut Rapat Koordinasi Optimalisasi Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri dalam rangka
Bangga Buatan Indonesia dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
C. RAPAT/KEGIATAN INTERNAL
6. 16 Februari 2021 : Rapat Penerapan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di lingkungan Kementerian Perhubungan (dihadiri
oleh seluruh eselon 1 Kementerian Perhubungan);
7. Surat dari Kepala Biro LPPBMN no. UM.209/6/18 PHB tentang Permintaan Kelengkapan Data Isian Kegiatan Penerapan
Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) kepada seluruh Eselon 1 di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
8. 24 Maret 2021 : Rapat Pembahasan Pembentukan Tim Kerja Penerapan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) atau Komponen
Dalam Negeri di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
9. Rapat Usulan Draft Keputusan Menteri Perhubungan Tentang Pembentukan Tim Peningakatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
(P3DN) di Lingkungan Kementerian Perhubungan dengan Biro Hukum; 33
TINDAK LANJUT AKSI AFIRMATIF
(arahan Rapat Menko Marves)
8
PROFIL BELANJA PENGADAAN TA. 2022, ALOKASI % REALISASI Pagu Pengadaan
PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI (PDN) TKDN e-Tender Rp. 20,4 T
TA. 2021
DAN UMKM Pagu TKDN
69,51 % Rp. 14,2 T
3.1; 23%
Realisasi pagu TKDN e-Tendering tahun 2022 (posisi per 3 Maret) mencapai 70,53% dari nilai
paket sebesar Rp. 11,2 T (< 50% total belanja pengadaan Kemenhub). Diharapkan sd akhir
tahun realisasi TKDN > 70% dari nilai total pagu belanja pengadaan TA. 2022;
10.3; 77%
Realisasi alokasi anggaran UMKM masih 23% dari total pagu RUP terumumkan (Rp. 3,1 T).
Ditargetkan pada akhir tahun dapat terealisasi minimal 40 % dari Total Pagu Belanja
Pengadaan TA. 2022 atau sebesar Rp. 11,52%. Paket Usaha Kecil Paket Usaha non kecil
9
PROFIL REALISASI BELANJA PENGADAAN
Sumber : diolah dari SIRUP, SPSE, dan
PER ESELON I (dalam Milyar Rupiah) SILAJU PBJ
INSPEKTORAT JENDERAL
per Maret 2022
Alokasi UMKM (Usaha Kecil) 1.8
Pagu TKDN 0
Realisasi E-Tendering dan E-Purchasing 0
Pagu RUP Terumumkan 2.7
Belanja Pengadaan 45.8
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
10
PROFIL REALISASI BELANJA PENGADAAN
Sumber : diolah dari SIRUP, SPSE, dan
PER ESELON I (dalam Milyar Rupiah) SILAJU PBJ
11
PROFIL REALISASI BELANJA PENGADAAN
Sumber : diolah dari SIRUP, SPSE, dan
PER ESELON I (dalam Milyar Rupiah) SILAJU PBJ
13
KEBIJAKAN PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM
NEGERI (P3DN) DAN ALOKASI UMKM DI SEKTOR TRANSPORTASI
Mendorong pengembangan industri dalam negeri, untuk dapat memproduksi beberapa barang import yang dipergunakan di sektor transportasi seperti
Sarana Pengujian Perkeretaapian, Peralatan navigasi dan keamanan penerbangan, sehingga meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan utilisasi
nasional yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi industri dan mampu bersaing di pasar dunia.
Substitusi produk impor sebesar 35% a. Identifikasi barang/jasa produk impor dan substitusi PDN di sektor transportasi
b. Koordinasi dengan instansi terkait untuk mendorong industri dalam negeri sebagai substitusi produk impor
pada tahun 2022 (kebijakan nasional yang digunakan di sektor transportasi
p3dn)
Penerapan p3dn dan alokasi UMKM a. Implementasi kewajiban penggunaan PDN pada pengadaan barang jasa yang nilai TKDN+BMP 40% dan minimal
secara tegas dan konsisten pada 40% alokasi anggaran UMKM,
pengadaan barang jasa (amanat PP b. Monev dan Penguatan Tim P3DN dan Gernas BBI Kementerian Perhubungan,
29/2018, Perpres 12/2021) c. Audit Kinerja oleh APIP
Peningkatan nilai realisasi TKDN a. Penyusunan perencanaan pengadaan yang mengutamakan peningkatan penggunaan produk dalam negeri
>70% dari pagu belanja pengadaan (p3dn),
barang jasa tahun 2022 b. Realisasi tkdn sebagai syarat pembayaran kontrak.
Capacity building kebijakan TKDN Sosialisasi, bimtek mekanisme perhitungan mandiri (self assesment) dan sertifikasi TKDN kepada PPK, Pokja dan
bagi pelaku pengadaan Penyedia
14
14
PEMBENTUKAN TIM P3DN DAN SURAT EDARAN GERNAS BBI
DI LINGKUNGAN KEMENHUB
Menindaklanjuti Keppres 24/2018 tentang Susunan Timnas P3DN dan Keppres Tugas pokok Tim P3DN Kemenhub :
15/2021 tentang Susunan Tim Gernas BBI 1. melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap penggunaan produk dalam
negeri pada pelaksanaan pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
2. Fasilitasi dan Verifikasi TKDN
15
15
POIN DISKUSI
• Komitmen KEMENHUB (unit kerja eselon I) untuk pencapaian
realisasi nilai TKDN >70% dan alokasi anggaran UMKM >40% dari
nilai belanja pengadaan (belanja barang + modal);
• Kepatuhan pengumuman Rencana Umum Pengadaan pada aplikasi
SIRUP untuk seluruh belanja pengadaan (batas akhir 31 Maret);
• Penyusunan dokumen perencanaan anggaran sudah memasukkan
unsur TKDN dan alokasi anggaran UMKM.
16
16
N SUB SEKTOR Nilai belanja TARGET TKDN ALOKASI UMKM PROSENTASE IMPOR JUSTIFIKASI PRODUK
O pengadaan (>70%) dari (>40%) IMPOR DAN
belanja RENCANA
pengadaan AFFIRMASI
1 DITJEN HUBDAT
2. DITJEN HUBUD
3. DITJEN HUBLA
4. DITJEN PERKERETAAPIAN
5. BADAN LITBANG
6. BPSDM
7. BPTJ
8. ITJEN
9. SETJEN
Catatan : Masing2 unit eselon 1 mhn dapat menyusun dokumen rencana afirmasi pengurangan impor
KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH
@Kemenhub151
LAMPIRAN
1. Rencana Aksi Peningkatan P3DN di Lingkungan Kemenhub
2. Gambaran Umum Penggunaan P3DN di Lingkungan Kemenhub
DRAFT ROADMAP POLICY PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM
NEGERI (P3DN) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Waktu Pelaksanaan
2022 2023
NO Target Aktivitas Kunci/Kriteria Penanggung Pihak terkait
Keberhasilan Jawab/Pelaksana Semester II Semester I Semester II
VII VIII IX X XI XII I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
60% produk katalog sektoral memiliki a. Sosialisasi TKDN kepada
sertifikasi TKDN pada akhir tahun Kemenperin, Direktorat
penyedia,
2022 Angkutan Jalan,
Biro LPPBMN,
a. Perhubungan Darat : bus sedang, b. koordinasi proses Direktorat Lalu-lintas
1 Penyedia Katalog
bus besar, marka jalan sertifikasi TKDN Jalan, Direktorat
Sektoral
prasarana
b. Perkeretaapian : bantalan beton perkeretaapian
20
20
DRAFT ROADMAP POLICY PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
(P3DN) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Waktu Pelaksanaan
2022 2023
NO Target Aktivitas Kunci/Kriteria Penanggung Pihak terkait
Keberhasilan Jawab/Pelaksana Semester II Semester I Semester II
VII VIII IX X XI XII I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
a. implementasi kewajiban
penggunaan PDN pada pengadaan
barang jasa yang nilai TKDN+BMP
40%,
penerapan P3DN secara tegas dan
konsisten pada pengadaan barang Biro LPPBMN, Tim Kemenperin,
3
jasa (amanat PP 29/2018, Perpres P3DN, Itjen KPA/PPK
12/2021)
b. Monev dan Penguatan Tim P3DN,
a. penyusunan perencanaan
pengadaan yang mengutamakan
peningkatan penggunaan produk
peningkatan nilai realisasi TKDN dalam negeri (P3DN),
Biro LPPBMN, Setditjen/Badan,
4 sebesar 80% dari pagu belanja
KPA/PPK Direktorat Teknis
pengadaan barang jasa tahun 2022
21
21
GAMBARAN TKDN SEKTOR TRANSPORTASI
Berdasarkan evaluasi penggunaan TKDN dalam
Sesuai Perpres 12 Tahun 2021,
Pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan
bahwa Tingkat Komponen Dalam 1. Sarana Pengujian Perkeretaapian
Kementerian Perhubungan, bahwa rata-rata
Negeri (TKDN) ditambahkan nilai 2. Peralatan navigasi dan keamanan
penggunaan TKDN di atas 40%, sehingga telah sesuai
Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) penerbangan
dengan aturan. Adapun penggunaan peralatan yang
paling sedikit 40%.
perlu didorong peningkatan TKDN diantaranya :
Kelistrikan Kapal : Pompa & Perpipaan : Kontainer : Interior/Akomodasi : Alat Navigasi & Komunikasi :
60 % IMPOR 100 % LOKAL 100 % IMPOR 30 % IMPOR 100 % IMPOR
40 % LOKAL 70 % LOKAL
Instalasi Keselamatan:
Lambung Kapal :
90 % IMPOR
Alat Labuh Tambat & Crane : 100 % LOKAL
10 % LOKAL
100 % LOKAL
Sistim Propulsi &
Kemudi : Permesinan :
100 % IMPOR
TINGKAT 25 % IMPOR
75 % LOKAL
KOMPONEN
DALAM NEGERI:
CASE KAPAL
TOL LAUT
22
PENGGUNAAN TKDN
SUB SEKTOR Penggunaaan bahan/material dalam kegiatan pembangunan
TRANSPORTASI DARAT
fasilitas sarana dan prasarana moda darat sebagian besar
telah mencapai batas minimal 40%
PENGADAAN BRT
PENGADAAN BUS SEKOLAH PENINGKATAN/REVITALISASI
2019 2020 TERMINAL TIPE A
SUB SEKTOR fasilitas sarana dan prasarana moda laut telah mencapai
batas minimal 40% komponen dalam negeri, dengan
TRANSPORTASI LAUT persentase minimal tercapai 55,47% di kegiatan tahun 2021.
Kapal Bottom 4 unit 67,54 % Kelas III (MYC 2019 -2021 2 unit
Glass
Kelas IV (MYC 2020 – 2021) 4 unit
Kelas V (MYC 2020 – 2021) 5 unit 55,47 %
Kelas IV (MYC 2021 – 2022) 4 unit
Kelas V (MYC 2021 – 2022) 10 unit
100 %
TKDN (Pabrikasi) TKDN 55,47 %
AKSESORIS DERMAGA PEMBANGUNAN MENARA SUAR 40M GALVANIS
100 %
TKDN (Pabrikasi) TKDN 79,53 %
PEMBANGUNAN CAUSEWAY
100 %
TKDN (Pabrikasi)
25
PENGGUNAAN TKDN SUB SEKTOR TRANSPORTASI UDARA
Penggunaaan bahan/material dalam kegiatan pembangunan fasilitas sarana dan
prasarana moda udara sebagian besar telah memenuhi target minimal 40%
komponen dalam negeri. Industri fasilitas navigasi dan keamanan penerbangan perlu
mendapatkan perhatian dalam dukungan pengembangannya agar dapat dilibatkan
komponen dalam negeri.
TKDN PADA PRASARANA DAN PERALATAN
INDUSTRI PESAWAT UDARA BANDAR UDARA
Industri Pesawat N219 Garbarata / Aviobridge
50 14% 50 14%
26
PENGGUNAAN TKDN SUB SEKTOR TRANSPORTASI
PERKERETAAPIAN
Penggunaaan bahan/material dalam kegiatan pembangunan fasilitas sarana dan prasarana moda KA sebagian besar telah
memenuhi target minimal 40% komponen dalam negeri, untuk industri dalam negeri masih perlu didorong untuk pembangunan
KA ukur dan Track Motor Car
KEGIATAN TKDN
27