Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

OPTIMALISASI PENGGUNAAN PRODUK DALAM


NEGERI SEKTOR TRANSPORTASI DALAM RANGKA
BANGGA BUATAN INDONESIA
Maret 2022
DASAR HUKUM TERKAIT P3DN DAN TKDN

2006 2011 2014 2017 2018 2018 2019

Permenperin No. 57 1. Permenperin No. 2


thn 2006: thn 2014 : Pedoman 1. PP No 29 thn 2018: Keputusan Menteri
Penunjukan Surveyor P3DN dalam Permberdayaan Kordinator Bidang Ke
sebagai pelaksana pengadaan Barjas Industri Maritiman no 84 thn
Verifikasi Capaian Pemerintah, 2. Perpres No.16: 2019 : Kelompok Kerja
TKDN atas 2. Permenperin No. 3 Pengadaan Tim Nasional P3DN
Barang/Jasa Produksi Permenperin No 16 thn 2014 : Pedoman Barang/Jasa 1. Perka BKPM No 6 thn
UU No. 7 thn
Dalam Negeri thn 2011 : P3DN dalam 2017 : Jasa Pemerintah 2018 : Pedoman dan IM No. 2 thn
Ketentuan Tata Cara pengadaan Barjas Konstruksi 3. Kepres No. 24 thn Tata cara Perizinan 2019 :
Perhitungan TKDN yang tidak di biayai 2018 :Tim Nasional dan Fasilitasi Pengawasan
dari APBN/APBD P3DN Penanaman Modal Barang/Jasa
2. Perka LKPP No 9 thn pada Kementeria
2018 : Pedoman n
Pemilihan Penyedia Perhubungan

22
KEGIATAN/PEMBAHASAN TERKAIT PENINGKATAN
PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI
A. RAPAT KOORDINASI TINGKAT MENKO MARVES;
1. 16 Juni 2021 perihal Tindak Lanjut Realisasi E-Katalog dan Bela Pengadaan dalam rangka #BanggaBuatanlndonesia dipimpin
Menko Marves
2. 17 Februari 2022 perihal Optimalisasi Belanja Produk Dalam Negeri dan UMKM melalui e-purchasing dan e-tendering Dalam
Rangka Bangga Buatan Indonesia dipimpin oleh Menko Marves;
3. 2 Maret 2022 perihal Tindak Lanjut Rapat Koordinasi Optimalisasi Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri dalam rangka
Bangga Buatan Indonesia dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

B. RAPAT EKSTERNAL (KEMENPERIN, LKPP, BPKP);


4. 9 Maret 2021 : Rapat Koordinasi Implementasi P3DN Bersama dengan KEMENPERIN dan LKPP;
5. 9 Juni 2021 : Rapat Koordinasi Kementerian Perhubungan dengan Tim BPKP tentang Persiapan Audit Implementasi P3DN di
Lingkungan Kementerian Perhubungan dan Persiapan Data dan Implementasi TKDN di Lingkungan Kementerian Perhubungan

C. RAPAT/KEGIATAN INTERNAL
6. 16 Februari 2021 : Rapat Penerapan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di lingkungan Kementerian Perhubungan (dihadiri
oleh seluruh eselon 1 Kementerian Perhubungan);
7. Surat dari Kepala Biro LPPBMN no. UM.209/6/18 PHB tentang Permintaan Kelengkapan Data Isian Kegiatan Penerapan
Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) kepada seluruh Eselon 1 di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
8. 24 Maret 2021 : Rapat Pembahasan Pembentukan Tim Kerja Penerapan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) atau Komponen
Dalam Negeri di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
9. Rapat Usulan Draft Keputusan Menteri Perhubungan Tentang Pembentukan Tim Peningakatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
(P3DN) di Lingkungan Kementerian Perhubungan dengan Biro Hukum; 33
TINDAK LANJUT AKSI AFIRMATIF
(arahan Rapat Menko Marves)

10 Kementerian/Lembaga dengan anggaran tertinggi bersama LKPP,


Kemenperin, Bappenas, dan KemenPAN RB agar membuat dan
melaksanakan peta jalan aksi afirmatif (termasuk pembentukan Tim
P3DN) belanja produk dalam negeri melalui e-tendering dan e-
purchasing minimal 40% dari anggarannya untuk mencapai serapan
sebesar Rp 400 Triliun pada 2022.

8
PROFIL BELANJA PENGADAAN TA. 2022, ALOKASI % REALISASI Pagu Pengadaan
PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI (PDN) TKDN e-Tender Rp. 20,4 T
TA. 2021
DAN UMKM Pagu TKDN
69,51 % Rp. 14,2 T

% REALISASI Pagu Pengadaan


Pagu dan Realisasi Belanja Pengadaan TA. 2022 TKDN e-Tender Rp. 11,2 T
(per 3 Maret 2022) TA. 2022 *)
Pagu TKDN
70,53 % Rp. 7,9 T
Pagu Belanja Pengadaan 28.8 T *) data per 3 Maret 2022 diolah dari SILAJU PBJ Kemenhub

Pagu RUP Terumumkan 13.4 T

Realisasi E-Tendering dan E-Purchasing 11.1 T


0 5 10 15 20 25 30 35 Realisasi Alokasi Anggaran UMKM
(sumber : diolah dari SIRUP LKPP)

3.1; 23%
Realisasi pagu TKDN e-Tendering tahun 2022 (posisi per 3 Maret) mencapai 70,53% dari nilai
paket sebesar Rp. 11,2 T (< 50% total belanja pengadaan Kemenhub). Diharapkan sd akhir
tahun realisasi TKDN > 70% dari nilai total pagu belanja pengadaan TA. 2022;
10.3; 77%
Realisasi alokasi anggaran UMKM masih 23% dari total pagu RUP terumumkan (Rp. 3,1 T).
Ditargetkan pada akhir tahun dapat terealisasi minimal 40 % dari Total Pagu Belanja
Pengadaan TA. 2022 atau sebesar Rp. 11,52%. Paket Usaha Kecil Paket Usaha non kecil

9
PROFIL REALISASI BELANJA PENGADAAN
Sumber : diolah dari SIRUP, SPSE, dan
PER ESELON I (dalam Milyar Rupiah) SILAJU PBJ

SEKRETARIAT JENDERAL BADAN LITBANG


per Maret 2022 per Maret 2022
Alokasi UMKM (Usaha Kecil) 50.8 Alokasi UMKM (Usaha Kecil) 0.264
Pagu TKDN 60.6 Pagu TKDN 4.6
Realisasi E-Tendering dan E-Purchasing 69.6 Realisasi E-Tendering dan E-Purchasing 0
Pagu RUP Terumumkan 94.2 Pagu RUP Terumumkan 0.264
Belanja Pengadaan 372.6 Belanja Pengadaan 136.1
0 50 100 150 200 250 300 350 400 0 20 40 60 80 100 120 140 160

INSPEKTORAT JENDERAL
per Maret 2022
Alokasi UMKM (Usaha Kecil) 1.8
Pagu TKDN 0
Realisasi E-Tendering dan E-Purchasing 0
Pagu RUP Terumumkan 2.7
Belanja Pengadaan 45.8
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

10
PROFIL REALISASI BELANJA PENGADAAN
Sumber : diolah dari SIRUP, SPSE, dan
PER ESELON I (dalam Milyar Rupiah) SILAJU PBJ

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN


DARAT UDARA
per Maret 2022 per Maret 2022
Alokasi UMKM (Usaha Kecil) 932 Alokasi UMKM (Usaha Kecil) 392.7
Pagu TKDN 723 Pagu TKDN 1673
Realisasi E-Tendering dan E-Purchasing 1498 Realisasi E-Tendering dan E-Purchasing 2357
Pagu RUP Terumumkan 1979 Pagu RUP Terumumkan 3653
Belanja Pengadaan 4865 Belanja Pengadaan 6163
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 0 1000200030004000500060007000

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN


LAUT
per Maret 2022
Alokasi UMKM (Usaha Kecil) 949.7
Pagu TKDN 2100
Realisasi E-Tendering dan E-Purchasing 2100
Pagu RUP Terumumkan 2624
Belanja Pengadaan 6971
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000

11
PROFIL REALISASI BELANJA PENGADAAN
Sumber : diolah dari SIRUP, SPSE, dan
PER ESELON I (dalam Milyar Rupiah) SILAJU PBJ

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN BPSDM


PERKERETAAPIAN per Maret 2022
per Maret 2022 Alokasi UMKM (Usaha Kecil) 439.5
Alokasi UMKM (Usaha Kecil) 258 Pagu TKDN 401.9
Pagu TKDN 2907
Realisasi E-Tendering dan E-Purchasing 692
Realisasi E-Tendering dan E-Purchasing 3611
Pagu RUP Terumumkan 3763 Pagu RUP Terumumkan 762.8
Belanja Pengadaan 6610 Belanja Pengadaan 3422
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 0 500 1000150020002500300035004000

BADAN TRANSPORTASI JABODETABEK


per Maret 2022
Alokasi UMKM (Usaha Kecil) 69.4
Pagu TKDN 55.7
Realisasi E-Tendering dan E-Purchasing 78.5
Pagu RUP Terumumkan 162.5
Belanja Pengadaan 258.9
0 50 100 150 200 250 300
12
TANTANGAN DAN ISU STRATEGIS
PERENCANAAN ANGGARAN DAN KEBUTUHAN PENGADAAN BARANG
JASA BELUM MENGAKOMODIR KEWAJIBAN TKDN DAN UMKM;

KEPATUHAN TERHADAP KEWAJIBAN PENGUMUMAN RUP RENDAH


(KHUSUSNYA BELANJA NON TENDER/SWAKELOLA);

SISTEM PENGADAAN NASIONAL BELUM OPTIMAL DIGUNAKAN SEBAGAI


TOOLS MONITORING DAN PENGAWASAN.

SELISIH HARGA PRODUK DALAM NEGERI DENGAN PRODUK IMPOR YANG


TINGGI

KEMUDAHAN AKSES DATA SUBSTITUSI PRODUK IMPOR BAGI PPK


MENYUSUN SPEK DAN HPS

13
KEBIJAKAN PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM
NEGERI (P3DN) DAN ALOKASI UMKM DI SEKTOR TRANSPORTASI
Mendorong pengembangan industri dalam negeri, untuk dapat memproduksi beberapa barang import yang dipergunakan di sektor transportasi seperti
Sarana Pengujian Perkeretaapian, Peralatan navigasi dan keamanan penerbangan, sehingga meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan utilisasi
nasional yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi industri dan mampu bersaing di pasar dunia.

Target Peningkatan P3DN di


Lingkungan Kemenhub Aktivitas Kunci/Kriteria Keberhasilan

60% produk katalog sektoral a. Sosialisasi TKDN kepada penyedia,


memiliki sertifikasi tkdn pada akhir b. koordinasi proses sertifikasi TKDN
tahun 2022

Substitusi produk impor sebesar 35% a. Identifikasi barang/jasa produk impor dan substitusi PDN di sektor transportasi
b. Koordinasi dengan instansi terkait untuk mendorong industri dalam negeri sebagai substitusi produk impor
pada tahun 2022 (kebijakan nasional yang digunakan di sektor transportasi
p3dn)

Penerapan p3dn dan alokasi UMKM a. Implementasi kewajiban penggunaan PDN pada pengadaan barang jasa yang nilai TKDN+BMP 40% dan minimal
secara tegas dan konsisten pada 40% alokasi anggaran UMKM,
pengadaan barang jasa (amanat PP b. Monev dan Penguatan Tim P3DN dan Gernas BBI Kementerian Perhubungan,
29/2018, Perpres 12/2021) c. Audit Kinerja oleh APIP

Peningkatan nilai realisasi TKDN a. Penyusunan perencanaan pengadaan yang mengutamakan peningkatan penggunaan produk dalam negeri
>70% dari pagu belanja pengadaan (p3dn),
barang jasa tahun 2022 b. Realisasi tkdn sebagai syarat pembayaran kontrak.

Capacity building kebijakan TKDN Sosialisasi, bimtek mekanisme perhitungan mandiri (self assesment) dan sertifikasi TKDN kepada PPK, Pokja dan
bagi pelaku pengadaan Penyedia
14
14
PEMBENTUKAN TIM P3DN DAN SURAT EDARAN GERNAS BBI
DI LINGKUNGAN KEMENHUB
Menindaklanjuti Keppres 24/2018 tentang Susunan Timnas P3DN dan Keppres Tugas pokok Tim P3DN Kemenhub :
15/2021 tentang Susunan Tim Gernas BBI 1. melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap penggunaan produk dalam
negeri pada pelaksanaan pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
2. Fasilitasi dan Verifikasi TKDN

Pokok konsep SE Menhub tentang Gernas


BBI :
1. Meningkatkan Penggunaan Produk
Dalam Negeri (PDN) dalam pengadaan
barang/jasa di lingkungan
Kementerian Perhubungan;
2. Meningkatkan transaksi belanja
Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan
Kementerian Perhubungan yang
diperuntukkan kepada Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah termasuk
Industri Kecil dan Menengah;
3. Meningkatkan transparansi dan
akuntabilitas tata kelola pengadaan
Barang/Jasa di lingkungan
Kementerian Perhubungan.

15
15
POIN DISKUSI
• Komitmen KEMENHUB (unit kerja eselon I) untuk pencapaian
realisasi nilai TKDN >70% dan alokasi anggaran UMKM >40% dari
nilai belanja pengadaan (belanja barang + modal);
• Kepatuhan pengumuman Rencana Umum Pengadaan pada aplikasi
SIRUP untuk seluruh belanja pengadaan (batas akhir 31 Maret);
• Penyusunan dokumen perencanaan anggaran sudah memasukkan
unsur TKDN dan alokasi anggaran UMKM.

16
16
N SUB SEKTOR Nilai belanja TARGET TKDN ALOKASI UMKM PROSENTASE IMPOR JUSTIFIKASI PRODUK
O pengadaan (>70%) dari (>40%) IMPOR DAN
belanja RENCANA
pengadaan AFFIRMASI

1 DITJEN HUBDAT
2. DITJEN HUBUD

3. DITJEN HUBLA

4. DITJEN PERKERETAAPIAN

5. BADAN LITBANG

6. BPSDM

7. BPTJ

8. ITJEN

9. SETJEN

Catatan : Masing2 unit eselon 1 mhn dapat menyusun dokumen rencana afirmasi pengurangan impor
KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH

@Kemenhub151
LAMPIRAN
1. Rencana Aksi Peningkatan P3DN di Lingkungan Kemenhub
2. Gambaran Umum Penggunaan P3DN di Lingkungan Kemenhub
DRAFT ROADMAP POLICY PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM
NEGERI (P3DN) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Waktu Pelaksanaan
2022 2023
NO Target Aktivitas Kunci/Kriteria Penanggung Pihak terkait
Keberhasilan Jawab/Pelaksana Semester II Semester I Semester II
VII VIII IX X XI XII I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
60% produk katalog sektoral memiliki a. Sosialisasi TKDN kepada
sertifikasi TKDN pada akhir tahun Kemenperin, Direktorat
penyedia,
2022 Angkutan Jalan,
Biro LPPBMN,
a. Perhubungan Darat : bus sedang, b. koordinasi proses Direktorat Lalu-lintas
1 Penyedia Katalog
bus besar, marka jalan sertifikasi TKDN Jalan, Direktorat
Sektoral
prasarana
b. Perkeretaapian : bantalan beton perkeretaapian

Substitusi produk impor sebesar 35% a. identifikasi barang/jasa


pada tahun 2022 (kebijakan nasional produk impor dan substitusi
p3dn) PDN di sektor transportasi,

a. Perhubungan Darat : bus sedang, b. koordinasi dengan


bus besar, marka jalan, alat uji instansi terkait untuk
mendorong industri dalam
negeri sebagai substitusi
produk impor yang
digunakan di sektor
b. Perkeretaapian : bantalan beton, transportasi
wesel, peralatan pengujian sarana

Setditjen/badan, Kemenperin, BKPM,


2 Biro LPPBMN,
Direktorat Teknis
c. Perhubungan Laut : suku Direktorat Teknis
cadang/mesin kapal, peralatan SBNP,
peralatan survey/pengamatan laut,
peralatan bongkar muat

d. Perhubungan Udara : X Ray,


WTMD, Wheel Tractor, Rotary
Mower, RTIL, PAPI, kendaraan PK-
PPK, suku cadang komponen
pesawat

e.BPSDM : peralatan simulator, suku


cadang pesawat latih

20
20
DRAFT ROADMAP POLICY PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
(P3DN) DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Waktu Pelaksanaan
2022 2023
NO Target Aktivitas Kunci/Kriteria Penanggung Pihak terkait
Keberhasilan Jawab/Pelaksana Semester II Semester I Semester II
VII VIII IX X XI XII I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII

a. implementasi kewajiban
penggunaan PDN pada pengadaan
barang jasa yang nilai TKDN+BMP
40%,
penerapan P3DN secara tegas dan
konsisten pada pengadaan barang Biro LPPBMN, Tim Kemenperin,
3
jasa (amanat PP 29/2018, Perpres P3DN, Itjen KPA/PPK
12/2021)
b. Monev dan Penguatan Tim P3DN,

c. Audit Kinerja oleh APIP

a. penyusunan perencanaan
pengadaan yang mengutamakan
peningkatan penggunaan produk
peningkatan nilai realisasi TKDN dalam negeri (P3DN),
Biro LPPBMN, Setditjen/Badan,
4 sebesar 80% dari pagu belanja
KPA/PPK Direktorat Teknis
pengadaan barang jasa tahun 2022

b. realisasi tkdn sebagai syarat


pembayaran kontrak.

sosialisasi, bimtek mekanisme


Kemenperin,
capacity building kebijakan TKDN perhitungan mandiri (self assesment) Biro LPPBMN
5 Setditjen/Badan,
bagi pelaku pengadaan dan sertifikasi TKDN kepada PPK, Pokja
KPA/PPK
dan Penyedia

21
21
GAMBARAN TKDN SEKTOR TRANSPORTASI
Berdasarkan evaluasi penggunaan TKDN dalam
Sesuai Perpres 12 Tahun 2021,
Pengadaan Barang dan Jasa di lingkungan
bahwa Tingkat Komponen Dalam 1. Sarana Pengujian Perkeretaapian
Kementerian Perhubungan, bahwa rata-rata
Negeri (TKDN) ditambahkan nilai 2. Peralatan navigasi dan keamanan
penggunaan TKDN di atas 40%, sehingga telah sesuai
Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) penerbangan
dengan aturan. Adapun penggunaan peralatan yang
paling sedikit 40%.
perlu didorong peningkatan TKDN diantaranya :

Kelistrikan Kapal : Pompa & Perpipaan : Kontainer : Interior/Akomodasi : Alat Navigasi & Komunikasi :
60 % IMPOR 100 % LOKAL 100 % IMPOR 30 % IMPOR 100 % IMPOR
40 % LOKAL 70 % LOKAL

Instalasi Keselamatan:
Lambung Kapal :
90 % IMPOR
Alat Labuh Tambat & Crane : 100 % LOKAL
10 % LOKAL
100 % LOKAL
Sistim Propulsi &
Kemudi : Permesinan :
100 % IMPOR
TINGKAT 25 % IMPOR
75 % LOKAL
KOMPONEN
DALAM NEGERI:
CASE KAPAL
TOL LAUT

22
PENGGUNAAN TKDN
SUB SEKTOR Penggunaaan bahan/material dalam kegiatan pembangunan

TRANSPORTASI DARAT
fasilitas sarana dan prasarana moda darat sebagian besar
telah mencapai batas minimal 40%

PENGADAAN BRT
PENGADAAN BUS SEKOLAH PENINGKATAN/REVITALISASI
2019 2020 TERMINAL TIPE A

BUS TKDN BUS TKDN 2020 2021 2020 2021


420 45 % 587 55 % BUS TKDN BUS TKDN TERMINAL TKDN TERMINAL TKDN
350 30 % 59 30 % 6 98,15% 4 94,59%
PEMBANGUNAN PELABUHAN
PENYEBERANGAN
2020
VOL TKDN
PEMBANGUNAN KAPAL
PENYEBERANGAN PERINTIS
Pembangungan Pelabuhan 93,65 % 2019 2020
Penyeberangan Pecah
Buyung VOL TKDN VOL TKDN
4 40 % 25 40 %
PENINGKATAN/REHABILITAS
UPPKB
2020 PEMBANGUNAN LOW COST GREEN CAR
(LCGC)
VOL TKDN 2020 2021
Perbaikan Fasilitas UPPKB 94,71 % TKDN TKDN
Klepu, Wanareja dan Subah
80-90% 80-90% 23
PENGGUNAAN TKDN Penggunaaan bahan/material dalam kegiatan pembangunan

SUB SEKTOR fasilitas sarana dan prasarana moda laut telah mencapai
batas minimal 40% komponen dalam negeri, dengan
TRANSPORTASI LAUT persentase minimal tercapai 55,47% di kegiatan tahun 2021.

PEMBANGUNAN KAPAL BOTTOM GLASS PEMBANGUNAN KAPAL PATROLI


2021 2021

KETERANGAN VOL TKDN KETERANGAN VOL TKDN

Kapal Bottom 4 unit 67,54 % Kelas III (MYC 2019 -2021 2 unit
Glass
Kelas IV (MYC 2020 – 2021) 4 unit
Kelas V (MYC 2020 – 2021) 5 unit 55,47 %
Kelas IV (MYC 2021 – 2022) 4 unit
Kelas V (MYC 2021 – 2022) 10 unit

SARANA BANTU NAVIGASI PELAYARAN


KEGIATAN BIDANG KEPELABUHANAN
2021
2021
KEGIATAN TKDN
KEGIATAN TKDN
Pelampung Suar (Steel) 79 %
Pelampung Suar (Polyethylene) 64 %
Pembangunan Fasilitas Pelabuhan 100 % Rambu Suar (Single Pipe) 80 %
Rambu Suar (Besi Siku) 80 %
Rambu Suar (Tertutup) 80 %
Menara Suar 80 %
24
PENGGUNAAN TKDN SUB SEKTOR TRANSPORTASI LAUT
Penggunaaan bahan/material dalam kegiatan pembangunan fasilitas sarana dan prasarana moda
laut telah memenuhi target maksimal pada 100% komponen dalam negeri melalui proses pabrikasi.

PEMBANGUNAN DERMAGA DAN TRESTLE PEMBANGUNAN KAPAL PATROLI

100 %
TKDN (Pabrikasi) TKDN 55,47 %
AKSESORIS DERMAGA PEMBANGUNAN MENARA SUAR 40M GALVANIS

100 %
TKDN (Pabrikasi) TKDN 79,53 %

PEMBANGUNAN CAUSEWAY

100 %
TKDN (Pabrikasi)

25
PENGGUNAAN TKDN SUB SEKTOR TRANSPORTASI UDARA
Penggunaaan bahan/material dalam kegiatan pembangunan fasilitas sarana dan
prasarana moda udara sebagian besar telah memenuhi target minimal 40%
komponen dalam negeri. Industri fasilitas navigasi dan keamanan penerbangan perlu
mendapatkan perhatian dalam dukungan pengembangannya agar dapat dilibatkan
komponen dalam negeri.
TKDN PADA PRASARANA DAN PERALATAN
INDUSTRI PESAWAT UDARA BANDAR UDARA
Industri Pesawat N219 Garbarata / Aviobridge

2020 2021 2020 2021


VOL TKDN VOL TKDN VOL TKDN VOL TKDN
1 40 % 2 44% 2 44% 36 65%

FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN


Fasilitas Pelayanan Darurat (Kendaraan PKP-PK) PLTS
2019 2020 2019 2020
VOL* TKDN VOL* TKDN VOL TKDN VOL TKDN
38 30% 15 30% 7 45% 1 45%
•Volume berupa unit ** Volume berupa jumlah lokasi bandar udara

PERALATAN NAVIGASI PENERBANGAN


Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B)
2020 2021
VOL TKDN VOL TKDN

50 14% 50 14%

26
PENGGUNAAN TKDN SUB SEKTOR TRANSPORTASI
PERKERETAAPIAN
Penggunaaan bahan/material dalam kegiatan pembangunan fasilitas sarana dan prasarana moda KA sebagian besar telah
memenuhi target minimal 40% komponen dalam negeri, untuk industri dalam negeri masih perlu didorong untuk pembangunan
KA ukur dan Track Motor Car
KEGIATAN TKDN

Pembangunan LRT Sumsel 45%


2015-2018

Revitalisasi KRL (40 unit) 48%


2018-2021

Pengadaan Kereta Ukur 11%


lebar spoor 1067 mm (1 unit)
2019-2021

PengadaanTrack Motor Car/TMC 21%


lebar spoor 1435 mm (1 unit)
2019-2021

Peningkatan Kecepatan Kereta Api 65%


Jakarta – Surabaya

27

Anda mungkin juga menyukai