Anda di halaman 1dari 115

Disiplin pakai Masker Disiplin Cuci tangan Tetap Jaga jarak

Penyebaran melalui Droplet Lakukan Testing, Tracing


DATA PRIBADI
Nama : I Made Sudarsana, SE.,CCMS.,CPSp.
Tempat/Tgl Lahir : Singaraja / 05 Agustus 1962
Alamat : Jalan Patih Nambi XVIII Nomor 10
Denpasar – Bali

Pekerjaan : 1. Consulting Procurement


2. Advisor LKPP.RI. JIKA KITA RAJIN MEMBERI, MAKA…
KITA TAK’KAN PERNAH KEKURANGAN
3. KM & Partners, IT & Procurement Consultant

Sertifikat PBJ : 1. Ahli Pengadaan Tingkat Pertama, (Bappenas.RI.2006)


2. Keahlian PBJ. Tingkat Dasar, Menengah dan Mahir, (LKPP.RI.-MCAI.)
3. Pelatih Tingkat Dasar ToT, (LKPP.RI.2009)
4. Manajemen LPSE, (LKPP.RI.2010)
5. Assesor Kompetensi Bidang Asesmen/Uji Kompetensi, (BNSP,2017)
6. Ahli Muda K3 Konstruksi, (BNSP,2020)
7. Pendamping Kontrak PBJ. Pemerintah (LKPP.RI.2020)
8. Advisor PBJ Pemerintah (LKPP.RI.2021)
9. Certified Contract Management Specialist (BNSP,2022)
10. Certified Procurement Specialist (BNSP.2022);
Pengalaman PNS : 1. 1982-1995, Kanwil Dep. Pekerjaan Umum Prov. Bali (TMT,2 Agst’1982)
2. 1995-1999, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gianyar
3. 1999-2000, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali
4. 2000-2020, Pemerintah Kabupaten Badung – Bali (s/d. 31 Agst’2020)

Pengalaman PBJ : 1. Panitia PBJ Proyek Air Bersih Bali-Kanwil.Dep.PU.Prov.Bali (1984-1992)


2. Panitia Pelelangan B/J Kab. Gianyar (1995-1999)
3. Panitia Pengadaan B/J Pemerintah Daerah Kab. Badung (2005-2011)
4. Tim Peneliti Kontrak Pembangunan PUSPEM. Kab. Badung (2007-2009)
5. Sekretaris LPSE Kabupaten Badung (2009-2011)
6. Ketua Pokja Pekerjaan Konstruksi-ULP Kabupaten Badung (2011-2017)
Pemberi Opini Kontrak :
7. Pemb. Gedung Balai Budaya Graha Mangu Mandala Badung (2017)
8. Pemb. Gedung D,F, dan G RSUD Mangusadha Badung (2018)
Pendamping Kontrak :
9. Revitalisasi Pasar Banyuasri Singaraja (2019-2020, Rp.159.522.880.530,01)
10. Pemb. Pasar Rakyat Gianyar (2020-2021, Rp.224.961.250.805,33)
11. Pemb. Gedung Sanjiwani RS Gianyar (2020-2021, Rp.135.008.492.164.99)
12. Pemb. RTH Bung Karno Singaraja (2021, Rp.15.027.351.458,81)
13. Pemb. Gedung Penataan Samigita Badung (2022, Rp.241.656.745.777,00)
14. Pemb. Pasar Tematik Ubud Gianyar (2022, Rp.92.531.466.000,00)
Pendampingan Penyusunan Peraturan PBJ :
14. Direktorat Pengembangan Jasa Konstruksi-Kemen. PUPR. (2021-2022)
15. Biro PBJ - Pemerintah Provinsi Papua (2021-2022)

Organisasi Profesi : Pembina DPD. IAPI. Bali dan Pengurus DPP. IAPI. 4
DASAR HUKUM
&
DEFINISI
IMPLEMENTASI P3DN
DALAM PBJ
SANKSI
PERATURAN TERKAIT
KEWAJIBAN PENGGUNAAN TATA CARA MENGHITUNG TKDN TATA CARA PENGAJUAN
PRODUKSI DALAM NEGERI DAN BMP SERTIFIKAT TKDN

1. Peraturan Pemerintah 1. Peraturan Presiden No 1. Peraturan Menteri


No 29 Tahun 2018 16 Tahun 2018, Jo No 12 Perindustrian
2. Peraturan Presiden No Tahun 2021 - No 16 Tahun 2011
16 Tahun 2018, Jo No 12 2. Peraturan Menteri - No 04 Tahun 2017
Tahun 2021 Perindustrian - No 05 Tahun 2017
3. Peraturan / Surat - No 04 Tahun 2017 - No 29 Tahun 2017
Edaran Institusi lain - No 05 Tahun 2017 - No 16 Tahun 2020
4. Surat Edaran Menteri - No 29 Tahun 2017
Perindustrian No 04 - No 16 Tahun 2020
Tahun 2019 - No 22 Tahun 2020
UNDANG UNDANG REPUBIK INDONESIA WAJIB
Nomor 3 Tahun 2014
1 Tentang Perindustrian, pasal 86

Produk Dalam Negeri wajib digunakan oleh:


a. Lembaga negara, Kementerian, Lembaga pemerintah nonkementerian, dan Satuan perangkat
daerah dalam pengadaan barang/jasa apabila sumber pembiayaannya berasal dari APBN,
Ayat (1)
APBD, termasuk Pinjaman atau Hibah dari dalam negeri atau luar negeri, dan
b. BUMN, BUMD, dan Badan usaha swasta dalam pengadaan barang/jasa yang pembiayaannya
berasal dari APBN, APBD, dan/atau pekerjaannya dilakukan melalui pola Kerjasama antara
Pemerintah dengan Badan usaha swasta dan/atau mengusahakan sumbere daya yang dikuasai
negara.
Pejabat pengadaan barang/jasa melanggar ketentuan pada ayat (1) dikenakan sanksi administrasi
beerupa:
Ayat (2) a. Peringatan tertulis;
b. Denda administrative; dan/atau
c. Pemberhentian dari pejabat pengadaan barang/jasa.
Ayat (4) Pengenaan sanksi dikecualikan dalam hal PDN belum tersedia atau belum mencukupi
WAJIB
2 UNDANG UNDANG REPUBIK INDONESIA
Nomor 11 Tahun 2020,
Tentang CIPTA KERJA, pasal 97

Pemerintah pusat dan Pemerintah daerah wajib


mengalokasikan paling sedikit 40% (empat puluh persen)
produk/jasa usaha Mikro dan Kecil serta Koperasi dari
hasil Produk Dalam Negeri dalam pengadaan barang/jasa
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai
peraturan perundang-undangan
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK UNDONESIA WAJIB
Nomor 29 Tahun 2018, Tanggal 13 Juli 2018
3 Tentang Pemberdayaan Industri

PDN wajib digunakan oleh Pengguna PDN sebagai berikut:


1. Lembaga Negara, Kementerian, Lembaga Pemerintah non Kementerian,
Lembaga Pemerintah lainnya, dan SKPD dalam pengadaan barang/jasa apabila
sumber pembiayaan berasal dari APBN, APBD, termasuk pinjaman atau hibah
dari dalam negeri atau luar negeri
Ps. 57
2. Badan Usaha Milik Negara, Badan Hukum lainnya yang dimiliki negara, Badan
Usaha Milik Daerah, dan Badan Usaha Swasta dalam pengadaan barang/jasa
yang:
1) pembiayaannya berasal dari APBN atau APBD;
2) Pekerjaannya dilakukan melalui pola kerjasama antara Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah dengan Badan Usaha; dan/atau
3) mengusahakan sumber daya yang dikuasai negara
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK UNDONESIA WAJIB
4 Nomor 16 Tahun 2018 Jo 12 Tahun 2021
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Ps. 66
Ayat (1) K/L/PD wajibmenggunakan PDN, termasuk rancang bangun dan perekayasaan nasional

Kewajiban PPDN dilakukan apabila terdapat PDN yang memiliki penjumlahan nilai TKDN
Ayat (2)
ditambah nilai BMP paling sedikit 40%

Ayat (3)
Nilai TKDN dan BMP mengacu pada daftar inventarisasi barang/jasa PDN yang diterbitkan oleh
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangperindustrian

Kewajiban PPDN dilakukan pada tahap PerencanaanPengadaan, Persiapan Pengadaan, atau


Ayat (3a)
Pemilihan Penyedia
Ayat (4) Kewajiban PPDN dicantumkan dalam RUP, spesifikasi teknis/KAK, dan Dokumen Pemilihan
4 Prefrensi

Ps. 67
PREFRENSI HARGA merupakan insentif bagi PDN pada pemilihan penyedia berupa kelebihan harga
Ayat (1)
yang diterima
Ayat (2) Prefrensi harga diberlakukan untuk Pengadaan B/J yang bernilai paling sedikit diatas Rp. 1 miliar
Prefrensi Harga diberikan dengan ketentuan sebagai berikut
1. diberikan terhadap Barang yang memiliki TKDN paling rendah 25%
2. diberikan paling tinggi 25%
3. Diperhitungkan dalam Evaluasi Harga Penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi
Ayat (3) dan teknis
4. Pemetapan pemenang berdasarkan urutan harga terendah hasil evaluasi akhir (HEA)
5. HEA dihitung dengan rumus = (1 – KP) x HP
6. Dalam hal terdapat 2 atau lebih penawaran HEA terendah yang sama, penawaran dengan
TKDN lebih besar ditetapkan sebagai pemenang
Untuk pekerjaan konstruksi pada Tender Internasional, prefensi harha diberikan paling tinggi 7,5%
Ayat (4)
kepada Badan Usaha Nasional diatas harga terendah dari Badan Usaha Asing
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI WAJIB
Nomor 16 Tahun 2011
5 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Perhitungan TKDN

Ps. 61
Dalam PBJ wajib menggunakan PDN apabila terdapat PDN yang memiliki penjumlahan nilai TKDN
Ayat (1) dan BMP minimal 40%
Ayat (2) PDN yang wajib digunakan sebagaimana ayat (1) harus memiliki TKDN paling sedikit 25%

Ps. 73 Dalam rangka Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, pemerintah pusat membentuk
Timnas P3DN è Kepres. 24/2018 ttng Timnas.P3DN è diketuai oleh Menko. Bid. Marves.

Ps. 74
Penggunaan PDN di Pemerintah pusat atau Pemerintah daerah wajib membentuk Tim P3DN è
Ayat (1)
dari unsur Pemerintah dan unsur Dunia usaha
Tim P3DN bertugas:
Ayat (1) a. Koordinasi, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan P3DN;
b. Memberikan tafsiran final atas permasalahan kebenaran nilai TKDN è Produsen/Penyedia vs Tim
PBJ.
• Produk Dalam Negeri (PDN): Barang dan Jasa, termasuk
rancang bangun dan perekayasaan, yang diproduksi atau
dikerjakan perusahaan yg berinvestasi dan berproduksi di
Indonesia, menggunakan seluruh atau sebagian tenaga kerja
WNI, dan prosesnya menggunakan Bahan Baku atau komponen
yang seluruh atau sebagian berasal dari dalam negeri

Definisi • Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN): indikator tingkat


penggunaan komponen dalam negeri pada barang, gabungan
barang, jasa, gabungan jasa, serta gabungan barang dan jasa.

• Bobot Manfaat Perusahaan (BMP): nilai penghargaan kepada


perusahaan yang berinvestasi di Indonesia karena
memberdayakan usaha kecil/koperasi melalui kemitraan,
memelihara kesehatan, keselamatan kerja, dan Lingkungan (K3L),
memiliki sertifikat sistem manajemen mutu dan memberikan
fasilitas pemeliharaan dan pelayanan purna jual
• Verifikasi: kegiatan yang dilakukan oleh Surveyor Independen untuk menghitung
capaian TKDN Barang/Jasa dan BMP dengan data yang diambil atau dikumpulkan
dari kegiatan usaha perusahaan industri atau penyedia barang/jasa
• Penandasahan TKDN: Pemberian Tanda Sah Capaian TKDN dari suatu produk oleh
Kemenperin, yg merupakan hasil verifikasi yg dilakukan oleh surveyor independen
• Daftar Inventarisasi Barang/Jasa PDN: Daftar produk buatan dalam negeri, yang
memuat nama dan alamat produsen, jenis produk, spesifikasi, standard, kapasitas,
capaian TKDN, dan capaian BMP yang diterbitkan Menteri Perindustrian
• Preferensi Harga: nilai penyesuaian atau normalisasi harga terhadap harga
penawaran dalam proses perhitungan harga evaluasi akhir (HEA) pada pengadaan
barang/jasa. Dihitung saat evaluasi harga penawaran
• Diberikan untuk barang dgn TKDN ≥ 25%. Diberlakukan untuk pengadaan ≥
Rp.1 M.
• Preferensi untuk barang max 25%, dan Prefrensi untu pekeraan konstruksi yg
dikerjakan BU Nasional max 7,5% diatas penawaran BU asing terendah
Berapa pagu anggaran paket Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya yang diperuntukan bagi Usaha Kecil
dan/atau Koperasi …?

a. Pagu anggaran sampai dengan 2,5 Miliar


memory
b. Pagu anggaran sampai dengan 5 Miliar
test
c. Pagu anggaran sampai dengan 15 Miliar

Perpres 16 Tahun 2018, Jo 12 Tahun 2021


Berapa pagu anggaran paket Pengadaan Jasa Konsultansi
Pekerjaan Konstruksi yang diperuntukan bagi kualifikasi
Usaha Kecil …?

a. Pagu anggaran sampai dengan 100 Juta


b. Pagu anggaran sampai dengan 1 Miliar memory
c. Pagu anggaran sampai dengan 2,5 Miliar test

Perlem LKPP 11 Tahun 2021


Berapa pagu anggaran paket Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
yang diperuntukan bagi kualifikasi Usaha Kecil dan/atau
Koperasi …?

a. Pagu anggaran sampai dengan 2,5 Miliar


b. Pagu anggaran sampai dengan 5 Miliar memory
c. Pagu anggaran sampai dengan 15 Miliar test

Perlem LKPP 11 Tahun 2021


Berapa minimal alokasi dari nilai anggaran belanja
barang/jasa pada Kementerian, Lembaga, dan Perangkat
Daerah menggunakan Produk Usaha Mikro dan Kecil dan
Produk Dalam Negeri …?

memory
a. 15 %
test
b. 25 %
c. 40 %
PRODUK
DALAM NEGERI
(PDN)
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PDN
“Sangat lucu sekali”
APBN yang kita collect, pajak,
dari PNBP, dari royalti, masuk ke
APBN, kemudian keluar sebagai
belanja pemerintah, yang dibeli
impor

Ndak…!
uang APBN uang BUMN, belanja APBN
belanja APBD belanja BUMN, harus
dan wajib beli produk dalam negeri
Pengarahan Presiden RI Kepada KADIN Provinsi se-Indonesia, Jakarta Timur,
23 Agustus 2022
Sumber: youtube Sekretariat Presiden
https://www.youtube.com/watch?v=A3gkLeCeIvc
Sejarah Strategy PDN

> 2018
< 2018
Kampanye PDN
Kampanye PDN Ditekankan ditekankan pada
pada kekuatan kekuatan
External Internal
Pemerintahan dengan melibatkan Pemerintahan dengan
Pelaku Usaha melibatkan Public, Pelaku
Pengadaan, dan Pelaku Usaha
Produksi Dalam Negeri
PP Nomor 29 Tahun 2018 ps. 1 (21)
Produk Dalam Negeri adalah Barang dan
Jasa, termasuk rancang bangun dan
Barang dan Jasa perekayasaan, yang diproduksi atau dikerjakan seluruh atau
oleh perusahaan yang berinvestasi dan sebagian Tenaga
Kerja WNI
berproduksi di Indonesia,
Perusahaan menggunakan seluruh atau Sebagian
berinvestasi dan tenaga kerja warga negara Indonesia, dan Bahan baku atau
berproduksi di Komponen
Indonesia prosesnya menggunakan bahan baku atau sebagian atau
komponen yang seluruhnya atau seluruh dari
dalam negeri
Sebagian berasal dari dalam negeri
ALAT UKUR MENENTUKAN PDN
• Sertifikat TKDN
• Surat Keterangan PDN
• Referensi PDN
• Self Declare (menyatakan) PDN
PENINGKATAN
PENGGUNAAN PRODUK
DALAM NEGERI
(P3DN)
KEBIJAKAN P3DN
DASAR HUKUM KEWAJIBAN PENGGUNAAN PDN
UU No 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian PP 29/2018 tentang Pemberdayaan Industri

TKDN sebagai verifikasi atas klaim Produk Dalam Negeri


PERATURAN PEMERINTAH NO 29 TAHUN 2018
Tentang Pemberdayaan Industri
PERCEPATAN P3DN DAN UMK-KOP
KEWAJIBAN PENGGUNAAN PDN
1. TKDN adalah:
v Unsur Strategis pada Supply (barang/jasa).
2. BMP adalah:

v Unsur laverage untuk Supplier (pelaku usaha)


3. Komponen Barang/Jasa terdiri dari:
CATATAN v Barang
v Jasa
TAKTIS
v Barang & Jasa
P3DN 4. Strategi Kebijakan yang digunakan:
v Diwajibkan
v Dimaksimalkan
v Diberdayakan
5. Alat yang digunakan adalah:

v TKDN dan BMP


TINGKAT KOMPENEN
DALAM NEGERI
(TKDN)
Dalam menyusun Spesifikasi Teknis, kewajiban
menggunakan Produk Dalam Negeri ketika terdapat
produk dalam negeri yang jumlah TKDN
+ BMP paling sedikit 40%, PDN yang wajib
digunakan adalah yang memiliki TKDN ……
a. TKDN paling sedikit 25% memory
test
b. TKDN paling sedikit 40%
c. TKDN + BMP paling sedikit 40%
ingat...!

BARANG è TKDN
TKDN è paling sedikit 25%
MANFAAT STRATEGI TKDN
TKDN adalah besaran
kandungan dalam
negeri pada Barang,
Jasa, serta Gabungan
Barang dan Jasa
Supply Supplier
Barang Pelaku
/Jasa Usaha
TKDN BERDASARKAN JENIS BARANG/JASA

Cek Daftar Self Assesment


Inventaris Penyedia

Gabungan
Barang
Barang

Gabungan
Barang dan Jasa
Jasa Gabungan
Self Assesment Jasa
Penyedia
Estimasi/ Self Self Assesment
Assesment Penyedia
Mindset Supply Chain Management

1. Produsen

2. Supplier

3. Retail
TAHAPAN PENGGUNAAN TKDN & BMP DALAM P3DN
1. Menetapkan output produk
2. Mengidentifikasi komponen
3. Menentukan cara perhitungan TKDN
4. Menetapkan Strategi P3DN dalam
Proses Pengadaan
5. Menentukan alat dan formulasi
afirmasi P3DN
CATATAN P3DN DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI

1. Konsultan Perancang dalam Menyusun


DED wajib Menyusun Rancangan
Komitmen P3DN berupa Formulir
TKDN yang ditetapkan PPK dalam
Spesifikasi
2. PPK menetapkan nilai komitmen TKDN
Gabungan Barang dan Jasa sebagai
bagian dari penetapan RUP.
Panduan Pencatatan
Penggunaan Produk Dalam
Negeri dalam Pengadaan
Barang/Jasa
Surat Kemenko Marves:
B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022 dan
B-5042/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022
Perhitungan Estimasi Target TKDN
v TKDN MELIPUTI : TKDN pada barang; TKDN pada gabungan barang; TKDN pada jasa;
TKDN pada gabungan jasa; TKDN pada gabungan barang dan jasa
v CAPAIAN TKDN BARANG : Cek Daftar Inventaris PDN, http://tkdn.kemenperin.go.id &
lihat beberapa aturan terkait tentang target capaian TKDN untuk bbrp bidang (ESDM,
kelistrikan, telekomunikasi, dll) à nilainya merujuk pada Daftar Inventaris Barang/Jasa
v TKDN JASA : perhitungan estimasi (Management Proyek, Tenaga Kerja, Alat Kerja/Fas
Kerja, Konstruksi/Fabrikasi, Jasa Lainnya) à capaian TKDN Jasa didasarkan Perhitungan
capaian TKDN yang mengandung jasa. Perhitungannya merujuk hasil perhitungan
sendiri dan dihitung berdasar tahapan pekerjaan sesuai karakter pekerjaan
v CAPAIAN : TKDN Gabungan Barang, Gabungan Jasa, Gabungan Barang Dan Jasa Dihitung
Setiap Satu Kegiatan Tender oleh penyedia barang jasa
TKDN BARANG
• TKDN Barang : Daftar Inventaris Barang/Jasa
• Dari mana nilai TKDN ini ???
DN Perhitungan persentase TKDN berdasarkan biaya
Bahan Baku
LN membuat produk (cost of goods). Tidak termasuk
DN keuntungan, biaya overhead Perusahaan & Pajak.
Tenaga Kerja èBahan, mesin dilihat berdasar negara asal.
LN
èTenaga kerja berdasar kewarganegaraan.
DN
Mesin
LN
DN
Overhead
pabrik LN
PENCATATAN ATAS BELANJA BARANG/JASA DALAM KATEGORI
TKDN, PDN, ATAU IMPOR
A. BELANJA BARANG

1. Produk Industri
a. TKDN, dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat TKDN dan
tercantum dalam laman http://tkdn.kemenperin.go.id
b. PDN:
1) Referensi Produk tercantum dalam laman
http://tkdn.kemenperin.go.id atau
2) Adanya surat pernyataan dari Penyedia perihal
kebenaran bahwa produk tersebut dibuat di
dalam negeri.
c. Impor, selain a dan b
Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022
2. Produk hasil peternakan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan,
Perkebunan
a. PDN: terdapat surat keterangan yang berasal dari
Dinas yang membidangi, yang menyatakan kebenaran
bahwa produk tersebut dari dalam negeri.
b. Impor selain a.

3. Produk hasil pertambangan


a. P D N : terdapat Surat Keterangan dari Penyedia yang
menyatakan kebenaran bahwa produk tersebut dari
dalam negeri.
b. Impor selain huruf a.

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


4. Produk Hasil Hutan

a. PDN: terdapat surat keterangan berupa:


1) Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSHH) yang
berasal dari Hutan Negara, yang diterbitkan melalui
SIPUHH online sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2) Surat keterangan asal usul untuk hasil hutan yang berasal dari
Hutan Hak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. Impor selain huruf a.

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


5. Produk makanan dan minuman (meliputi produk makanan dan
minuman selain produk industri, termasuk katering, kuliner, dan
kudapan)

a. PDN: Apabila makanan dan minuman dibuat dan


disediakan oleh Penyedia yang berlokasi di dalam
negeri.
b. Impor selain huruf a.

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


PE-
NGELOMPOK
-AN
BARANG

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022,


Rumawi V, huruf A, angka 9
Contoh:
Surat Keterangan yang berasal
dari Dinas yang membidangi
Peternakan, Pertanian,
Kelautan dan Perikanan,
Perkebunan
TKDN Gabungan Barang
• TKDN Barang : dapat dilihat pada Daftar Inventaris Barang/Jasa
• Untuk pengadaan bbrp barang, saat menghitung estimasi target TKDN dapat
mengikuti perhitungan berikut : (misal Pengadaan Pipa dan Pompa)
BELANJA GABUNGAN BARANG
(meliputi paket pengadaan yang terdiri dan hanya terdiri atas beberapa barang)
a. TKDN: apabila seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh persen)
dari nilai produk pada gabungan barang merupakan produk yang
memiliki sertifikat TKDN.
b. PDN: apabila seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh persen) dari
nilai produk pada gabungan barang merupakan PDN dan/atau
produk yang memiliki TKDN, di luar kondisi Produk yang
memiliki TKDN sebagaimana dimaksud pada huruf a.
c. Impor: selain a dan b.

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


TKDN Produk Elektronika & Telematika TKDN Infrastuktur Ketenagalistrikan (Pemenperin
(Permenperin 68 Tahun 2015) 05 Tahun 2017) : Gardu induk, pembangkit listrik, jar.
Dasar perhitungan : Trasmisi & distribusi listrik (Permenperin 16 / 2011)
q Elektronika, Komponen IT : Kandungan Bahan Baku PLTS (Permenperin 4 Th 2017)
, alat kerja, tenaga kerja 1. TKDN Barang (min 34-39%)
q Software & Konten : Rancang bangun, pemasangan 2. TKDN Jasa (100%)
sistem, hakj cipta, tenaga kerja, sertifikasi 3. TKDN Gab Barang/Jasa (40-45%)
kompetensi, alat kerja, dan material terpakai.
q Gabungan Perangkat IT & Pengembangan à
manufaktur 80% , pengembangan 20% TKDN Produk Farmasi (Pemenperin 20 Tahun 2020)
Dasar perhitungan :
TKDN Produk Telpon selular, Komputer Genggam, 1. Kandungan Bahan Baku (50%)
Komputer Tablet (Pemenperin 29 Tahun 2017) 2. Proses Litbang (30%) à litbang obat baru, uji
Dasar perhitungan : klinik, formulasi, BA/BE
1. Manufaktur : Bahan Baku, Mesin/alat, TK (70%) (bioavailability/bioequivalence)
à ada pembobotan lg berdasar material 3. Proses produksi (mesin, TK, Overhead cost, dll)
2. Pengembangan (20%) (15%)
3. Aplikasi (10%) 4. Proses pengemasan (5%)
TKDN JASA
• TKDN Jasa : dihitung berdasar perhitungan sendiri
Tidak termasuk : Keuntungan, Pajak , Biaya tdk
DN
Manj Proyek langsung perush (Pemasaran, biaya Adm, dll)
LN
èBahan, mesin dilihat berdasar negara asal;
DN
Tenaga Kerja èTenaga kerja berdasar kewarganegaraan
LN
Biaya Total Jasa = Harga Jasa = seluruh biaya yg
DN dikeluarkan untuk menghasilkan Jasa (dihitung
Alat Kerja
LN sampai di lokasi pengerjaan)
DN
Konstruksi/
pabrikasi LN
DN Komitmen TKDN ≥ 30 % Dapat Preferensi Harga
Jasa lainnya
LN
B. BELANJA JASA

1. Honor dan Jasa Profesia

a. PDN: apabila seluruh atau lebih dari 50% (lima


puluh persen) honor dan/atau jasa profesi dari
seluruh total dibayarkan kepada WNI
c. Impor: apabila seluruh atau lebih dari 50% (lima
puluh persen) honor dan/atau jasa profesi dari
seluruh total dibayarkan kepada WNA

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


2. Paket Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition
(MICE)

a. PDN: apabila diselenggarakan di dalam wilayah NKRI


c. Impor: apabila diselenggarakan di luar wilayah NKRI

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


3. Perjalanan Dinas Dalam Negeri

1). Tiket
a. PDN: apabila perusahaan penyedia transportasi
merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan
hukum Indonesia dan berlokasi di wilayah NKRI
b. Import : apabila perusahaan penyedia transportasi
tidak memenuhi syarat a.
2). Biaya selain tiket
seluruhnya dikategorikan sebagai PDN

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


4. Perjalanan Dinas Luar Negeri

1). Tiket
a. PDN: apabila perusahaan penyedia transportasi
merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan
hukum Indonesia dan berlokasi di wilayah NKRI
b. Import : apabila perusahaan penyedia transportasi
tidak memenuhi syarat a.
2). Lumsum
seluruhnya dikategorikan sebagai produk impor

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


5. Konsultan (Jasa Konsultansi)

a. PDN: apabila biaya tenaga ahli jasa konsultansi


dibayarkan seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh
persen) kepada WNI
c. Impor: apabila biaya tenaga ahli jasa konsultansi
dibayarkan seluruhnya atau minimal 50% (lima
puluh persen) kepada WNA

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


6. Jasa Penyelenggara Kegiatan (Event Organizer)

a. PDN: Apabila dikerjakan oleh Perusahaan yang didirikan


berdasarkan hukum Indonesia dan berlokasi di wilayah NKRI
c. Impor: apabila dikerjakan oleh Perusahaan tidak memenuhi
syarat a.

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


7. Sewa

a. PDN: Apabila seluruh atau lebih dari 50%


(limapuluh persen) dari nilai produk yang disewa
merupakan PDN atau produk yang memiliki TKDN.
b. Impor : Apabila seluruh atau minimal 50% (lima
puluh persen) dari nilai produk yang disewa
merupakan produk impor.

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


8. Langganan Daya dan Jasa (meliputi antara lain belanja:
listrik, air, pos, dan giro)

a. PDN: apabila disediakan oleh perusahaan yang


berlokasi dan berkedudukan di Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
b. Impor : apabila disediakan oleh perusahaan selain
sebagaimana dimaksud huruf a).

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


9. Jasa Lainnya

a. TKDN: dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat


TKDN dan tercantum dalam laman
http://tkdn.kemenperin.go.id
b. PDN : Apabila disediakan oleh perusahaan yang
didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berlokasi
di wilayah NKRI selain yang telah memiliki sertifikat
TKDN sebagaimana dimaksud pada huruf a
b. Impor : Jasa lainnya selain yang memenuhi katergori
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


C. PEKERJAAN KONSTRUKSI

a. TKDN : http://tkdn.kemenperin.go.id
b. PDN : apabila tidak memiliki sertifikat TKDN sebagaimana
dimaksud pada poin a. di atas namun pekerjaan konstruksi
(proyek) dikerjakan di dalam negeri dengan nilai proyek
maksimal Rp.15 miliar
c. Impor : apabila pekerjaan konstruksi (proyek) dikerjakan
tidak di wilayah NKRI atau apabila tidak termasuk dalam
kategori produk yang memiliki TKDN sebagaimana dimaksud
pada poin a. atau PDN sebagaimana dimaksud pada poin b.

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


D. PAKET GABUNGAN BARANG dan JASA NONKONSTRUKSI

a. TKDN : apabila seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh


persen) dari nilai Paket Gabungan Barang dan Jasa
Nonkonstruksi merupakan produk yang memiliki sertifikat
TKDN

b. PDN : Apabila seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh


persen) dari nilai Paket Gabungan Barang dan Jasa
Nonkonstruksi merupakan PDN

c. Impor : Apabila seluruh atau minimal 50% (lima puluh


persen) dari nilai Paket Gabungan Barang dan Jasa
Nonkonstruksi merupakan produk impor.

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


E. BELANJA PENGADAAN LAHAN

a. PDN : apabila lokasi lahan berada di dalam wilayah


NKRI

b. Impor : apabilka lokasi lahan tidak memenuhi syarat a

Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022


REKAPITULASI PERHITUNGAN TKDN

NILAI GABUNGAN BARANG/JASA TKDN


Dalam Luar Total
Negeri Negeri (Rp.) %KDN Barang/Jasa Gabungan
(Rp.) (Rp.) (Rp.) (%) (%)
URAIAN PEKERJAAN [ DN ] [ LN ]
x a b c d e f

I. BARANG
1). Material Langsung 199.318.804 209.057.082 408.375.886 48,81% 48,81% 34,12%
(bahan baku)

2). Peralatan Barang Jadi 0 0 - 0.00% 0.00%


jumlah 199.318.804 209.057.082 408.375.886 48,81% 48,81% 34,12%

II. JASA
3). Menejemen proyek 0 0 0 0.00% 0,00% 0.00%
dan perekayasaan
4). Alat kerja/ Fasilitas kerja 30.380.444 0 30.380.444 100,00% 17,28% 5,20%
5). Konstruksi dan fabrikasi 99.947.348 0 99.947.348 100,00% 56,85% 17,11%
6). Jasa umum 45.470.368 0 45.470.368 100,00% 25,87% 7,78%

Jumlah 175.798.160 - 175.798.160 100,00% 100% 30,09%

TOTAL BIAYA ( I + II ) 375.116.964 209.057.082 584.174.046 64,21% 64,21%


TKDN
PP Nomor 29 Tahun 2018 ps. 1 (24)
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
adalah besaran kandungan dalam negeri
pada Barang, Jasa, atau Gabungan Barang
dan Jasa.
UU Nomor 3 Tahun 2018 ps. 87 (1)
Kewajiban penggunaan PDN sesuai
besaran komponen dalam negeri pada
setiap barang/jasa yang ditunjukkan
dengan nilai tingkat komponen dalam
negeri (TKDN)
Contoh: TANDA SAH CAPAIAN TKDN BARANG
Catatan:
§ Sertifikat TKDN Barang
ditandasahkah oleh Pusat TKDN
Kementerian Perindustrian
§ Satu sertifikat TKDN dapat
mewakili lebih dari 1 (satu) jenis
barang
§ Jenis produk yang dapat
ditandasahkan sesuai Komoditi Ijin
Usaha Perusahaan
§ Sertifikat TKDN Barang berlaku
selama 3 (tiga) tahun
Penerapan TKDN Pada Tiap Tahapan PBJ
Pengawasan

Pelaksanaan Serah terima


Perencanaan Persiapan Tender
Pekerjaan Penyedia
PA / KPA PPK Pokja/PP Penyedia
• Menyerahkan pekerjaan
• Penyusunan Spek, HPS & • Evaluasi Dokumen • Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Kontrak
• Saat melakukan
identifikasi kebutuhan & Draft Kontrak Penawaran sesuai dengan penawaran
penetapan Barang/Jasa memperhatikan TKDN • Memeriksa data dukung (TKDN Barang & PPK
sudah memperhatikan • Memastikan Nilai TKDN TKDN, cek Daftar Komitmen TKDN Jasa)
yg menjadi target (cek inventaris B/J PDN, cek • Menerima pekerjaan
TKDN (wajib/tdk PDN ?)
• Mencari informasi nilai Daftar Inventaris PDN & perhitungan TKDN PPK (Evaluasi Capaian TKDN
vs penawaran TKDN)
TKDN dari barang & jasa perhitungan estimasi) Gabungan B&J, hitung
preferensi harga • Monitoring pelaksanaan • Menetapkan Sanksi jika
yg dibutuhkan (Barang à ada ketidaksesuaian/
pekerjaan (mencatat
Daftar Inventaris B/J; Jasa Pokja/PP pelanggaran
à perhitungan estimasi) Penyedia setiap ketidaksesuaian
pelaksanaan pekerjaan;
• Perlu menghitung target
TKDN yang akan
• Mencantumkan
persyaratan TKDN dalam • Mengajukan Penawaran mengumpulkan bukti APIP
ditentukan TKDN Barang; Komitmen untuk menghitung
Dokumen Pemilihan • Melakukan pengawasan
TKDN Jasa; Gabungan B/J Capaian TKDN)
PERENCANAAN è RUP
Perpres 16 Th 2018 pasal 66 (4) & PP 29 Th 2018 pasal 59
• K/L/PD wajib menggunakan produk dalam negeri à Menentukan PDN saat
pencarian pasar pasokan, ditemukan produk dgn TKDN + BMP ≥ 40% , TKDN ≥
25% à Lihat Daftar Inventaris Barang PDN
(http://tkdn.kemenperin.go.id/search.php)
• Jika ditemukan minimal 1 produk yang mempunyai TKDN + BMP min 40%
(TKDN ≥ 25%) maka wajib produk dalam negeri, produk impor tdk boleh masuk
Permenperin 2 Tahun 2014 Pasal 6 – 9 à TKDN + BMP < 40% à
dimaksimalkan (TKDN ≥ 15%) & diberdayakan (TKDN ≥ 10%)

Note : Barang yang diwajibkan, dimaksimalkan dan yang diberdayakan DILARANG


dimasukan dalam satu paket; kecuali untuk kelompok barang yg merupakan satu
kesatuan sistem yg tidak dapat dipecah-pecah (Permenperin 2 Tahun 2014 Pasal 6),
tetapi PP 29 Th 2018 hanya menyebutkan Barang yang diwajibkan .
72
PERSIAPAN PEMILIHAN
ü Reviu penerapan strategi P3DN
ü Memastikan spesifikasi/KAK
mempertimbangkan TKDN
ü PPK menyusun HPS mempertimbangkan
informasi ttg PDN
ü PPK menyusun Draft Kontrak dengan
memasukan aturan tentang TKDN
ü Ketentuan dan syarat P3DN dimuat dalam
Dokumen Pemilihan dan dijelaskan kepada
semua peserta;
Instruksi Kepada Peserta
Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri dan Tenaga Kerja Indonesia
1. Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang
mengutamakan material/bahan produksi dalam negeri dan tenaga kerja
Indonesia.
2. Dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa Lainnya dimungkinkan
menggunakan material/bahan, tenaga teknis/terampil, dan perangkat lunak yang
berasal dari luar negeri (impor) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. penggunaan tenaga teknis/terampil asing dilakukan semata-mata untuk
mencukupi kebutuhan jenis ketrampilan yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan yang nyata, dan
semaksimal mungkin dilakukan alih pengalaman/ ketrampilan kepada
tenaga teknis/terampil Indonesia;
b. komponen berupa bahan dan/atau peralatan belum diproduksi di
dalam negeri dan/atau spesifikasi teknis bahan yang
diproduksi belum memenuhi persyaratan;
Instruksi Kepada Peserta
Pendayagunaan Tenaga Ahli dan Produksi Dalam Negeri
- Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang
mengutamakan tenaga ahli dalam negeri.

Penggunaan tenaga ahli dan perangkat lunak yang berasal dari luar negeri (impor)
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata untuk mencukupi
kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di Indonesia,
disusun berdasarkan keperluan yang nyata, dan semaksimal mungkin
dilakukan alih pengalaman/keahlian kepada tenaga ahli Indonesia;
2. komponen berupa bahan/peralatan/perangkat lunak yang diproduksi di
dalam negeri belum memenuhi persyaratan; dan/atau
3. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada
di dalam seperti jasa asuransi, angkutan, ekspedisi, perbankan, dan
pemeliharaan.
CONTOH BARANG DIWAJIBKAN
TKDN + BMP ≥ 40%

Peserta BMP TKDN+ BMP


Barang TKDN (%)
Tender (%) (%)
Produksi DN
A 35 0 35

Produksi DN
B 26 14 40

Produksi DN
C 25 10 35

Produksi DN
D 10 10 20

TIDAK BISA Impor


E 0 0 0
ikut tender
Impor
F 0 0 0

Barang diwajibkan yaitu barang produksi dalam negeri yang wajib dipergunakan untuk memenuhi
persyaratan kebutuhan dan memiliki penjumlahan capaian TKDN dan capaian BMP lebih dari atau
sama dengan 40% (empat puluh perseratus) dan capaian TKDN barang lebih dari atau sama dengan
25% (dua puluh lima perseratus) (Pasal 6 huruf a, Permenperin 02/2014)
Sertifikasi TKDN
Kementerian Perindustrian telah menunjuk dua lembaga surveyor independen untuk
keperluan sertifikasi TKDN, yaitu:
• PT. Surveyor Indonesia
Unit Bisnis Industri dan Fasilitas
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56, Lantai 7
Jakarta Selatan
Telp. 021 - 5265526 ext 863
Contact Person: Nasrul atau Erica
• PT. Sucofindo (Persero)
Unit Bisnis Strategi Pemerintahan, Bagian Verifikasi Keteknikan
Jl. Raya Pasar Minggu Km. 34, Lantai 13
Jakarta Selatan
Telp. 021 - 7983666 ext 2424
Contact Person: Sugeng Priyanto atau Syamsuri
• Yang akan diverifikasi oleh surveyor : Proses produksi, Mesin yang digunakan, Tenaga
kerja (langsung dan tidak langsung), Biaya tidak langsung pabrik (penggunaan listrik,
gas, telepon), dan lain-lain
Ø Daftar Inventaris Barang merupakan Daftar Capaian Nilai TKDN untuk Barang yang telah
terverifikasi
Ø Kementerian Perindustrian khususnya Pusat Peningkatan PPDN membuat daftar
inventaris barang yang telah mempunyai Nilai TKDN
Ø Daftar inventais barang dapat diakses : tkdn.kemenperin.go.id

Tahap
Verifikasi
dan
Pelaporan

Tahap
Persiapan
BOBOT MANFAAT
PERUSAHAAN
(BMP)
Dalam menyusun Spesifikasi Teknis, kewajiban
menggunakan Produk Dalam Negeri ketika terdapat
produk dalam negeri yang jumlah TKDN
+ BMP paling sedikit 40%, PDN yang wajib
digunakan adalah yang memiliki BMP ……
a. Maksimal 15% memory
test
b. Maksimal 25%
c. TKDN + BMP paling sedikit 40%
ingat...!

PENGHARGAAN è PERUSAHAAN

BMP è maksimal 15%


BOBOT MANFAAT PERUSAHAAN (BMP)
PP Nomor 29 Tahun 2018
Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) adalah nilai
ps. 1 (25)
penghargaan yang diberikan kepada Perusahaan
Industri yang berinvestasi dan berproduksi di
Indonesia

(1). Produsen Barang dan/atau Penyedia Jasa dapat


diberikan nilai penghargaan berupa BMP
ps. 68 (2). Besaran capaian nilai BMP dihitung berdasarkan
faktor penentu
(3). Ketentuan mengenai faktor penentu diatur
Peraturan Menteri
BMP diberikan kepada Perusahaan berdasarkan faktor penentu sebagai
berikut:
1) Pemberdayakan Usaha Mikro dan Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui
kemitraan, Bobot maksimum adalah 30% dari Nilai BMP Maksimun
2) Pemelihara kesehatan, keselamatan kerja (SMK3) dan lingkungan (OHSAS
18000/SMK3 dan ISO 14000), Bobot maksimum adalah 20% dari Nilai BMP
Maksimun
3) Pemberdayakan lingkungan (community development), Bobot maksimum
adalah 30% dari Nilai BMP Maksimun
4) Penyediaan fasilitas pelayanan purna jual, Bobot maksimum adalah 20% dari
Nilai BMP Maksimun
FAKTOR PENENTU BOBOT PERUSAHAAN
Batas Bobot Nilai BMP
No Faktor Penentuan Bobot Perusahaan Kriteria Bobot
Maksimal (%)
- Min Rp. 500 juta 5%
Memberdayakan Usaha Mikro dan
I Kecil termasuk Koperasi Kecil melalui 30% 4,50%
Kemitraan - Tiap Kelipatan Rp.500jt 5% (30/100x15%)

Kepemilikan Sertifikat Pemeliharaan: - Tidak Ada 0%


Kesehatan, Keselamatan Kerja
II (SMK3/OHSAS 18000) (30%); dan - Ada 6% 20% 3,00%
Manajemen Lingkungan (ISO 14000) - Tidak Ada 0%
(70%) - Ada 14%
- Min Rp. 250 juta 3%
Pemberdayaan Lingkungan
III 30% 4,50%
(Community Development) tiap Kelipatan Rp250 juta 3%

- Investasi min Rp. 1 Milyar 5%


IV Fasilitas Pelayanan Purna Jual 20% 3,00%
- Setiap Kelipatan Rp 1 M 5%

100% 15,00%

Berlaku selama 3 tahun (Permenperin No. 02/M-IND/PER/1/2014) Pasal 28 ayat (2)


METODE PENILAIAN BMP

Laporan
Self Sertifikat
Verifikasi
Assessment BMP
BMP

Laporan Sertifikat BMP


Menghitung verifikasi BMP memuat nilai
sendiri capaian didukung data dari Capaian
BMP dan dokumen BMP
terkait
Contoh: FORM REKAPITULASI PERHITUNGAN NILAI BMP
Nama Penyedia Barang dan Jasa :
Alamat :
Contoh: TANDA SAH
BOBOT MANFAAT
PERUSAHAAN
Ø Sertfikat BMP ditandasahkan oleh
Pusat P3DN Kementerian
Perindustrian
Ø Satu sertfifikat BMP mewakili satu
perusahaan
Ø Sertfifikat BMP berlaku selama 3
(tiga) tahun
Ø Nilai maksimal BMP adalah 15% (lima
belas persen)
PERHITUNGAN
HEA
PERHITUNGAN HEA
Harga Evaluasi Akhir:
Penyesuaian atau normalisasi harga terhadap Harga Penawaran dalam
proses pengadaan barang/jasa, dimana unsur Preferensi Harga telah
diperhitungkan berdasarkan capaian TKDN dan status perusahaan

Preferensi Harga:
adalah nilai penyesuaian atau normalisasi harga terhadap harga penawaran
dalam proses pengadaan barang/jasa.

Pemberian Preferensi Harga tidak mengubah harga penawaran dan hanya digunakan
Pokja Pemilihan untuk keperluan perhitungan Harga Evaluasi Akhir (HEA).
PREFERENSI HARGA
Prefrensi Harga diberlakukan untuk Pengadaan B/J yang bernilai paling sedikit
diatas Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
Perpres. 16 Tahun 2018 Jo. 12 Tahun 2021, pasal 67

Kriteria Perolehan Preferensi

Perusahaan yang memproduksi - Paling tinggi 15% untuk unsur BARANG yang diproduksi
B/J di DN: di DN
Ø TKDN Barang ≥ 25 %, dan
- Paling tinggi 7,5% untuk unsur JASA dalam negeri dalam
Ø Komitmen TKDN Jasa ≥ 30 pengadaan EPC, Jasa lainnya, atau Jasa konsultansi
%

Permen Perindustrian No 02/M-IND/PER/1/2014, pasal 21 ayat (1), (2), (3), dan (4)
PREFERENSI HARGA
Untuk pengadaan EPC (Engineering, Procurement & Constuction), Perusahaan Jasa
EPC Dalam Negeri diberikan tambahan prefrensi harga berdasarkan status
perusahaan sebagai berikut:
Kriteria Perolehan Preferensi

Dikerjakan sepenuhnya oleh perusahaan Jasa EPC Dalam Negeri dan


paling sedikit 50% dari harga penawaran dilaksanakan di wilayah 7,5%
Indonesia

Dikerjakan oleh konsorsium perusahaan jasa EPC dengan ketentuan:


1. Perusahaan jasa EPC Dalam Negeri bertindak sebagai pimpinan konsorsium (lead
firm)
2. Paling sedikit 50% dari harga penawaran dilakukan oleh perusahaan jasa EPC
5%
Dalam Negeri
3. Paling sedikit 50% dari harga penawaran dilaksanakan di wilayah Indonesia
PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI
PERHITUNGAN PREFERENSI HEA

HEA dihitung dengan rumus HEA = (1 − KP) × HP


• HEA = Harga Evaluasi Akhir.
• KP = Koefisien Preferensi (TKDN x Preferensi tertinggi)
• HP = Harga Penawaran (setelah koreksi aritmetik)
Pada HEA yang sama, pemilik TKDN terbesar menjadi pemenang

HEA gabungan barang & jasa = HEA Barang + HEA Jasa


Kontraktor Kontraktor
HEA = HEA Gabungan - (Pref. x HP )
Nasional Brg & Jasa Asing terendah
Contoh: PERHITUNGAN HEA

Harga Penawaran = Rp. 1.000.000.000,- (Barang)


Nilai TKDN = 50%
Preferensi = 25%

Koefisien Preferensi (KP) = % TKDN X Preferensi


= 50% X 25%
= 12,5%
HEA = ( 1 – KP ) X Harga Penawaran
HEA = ( 1 – KP) X Harga Penawaran terkoreksi

= (1 – 0,125)= (1 X
- Rp.1.000.000.000,-
0,125 ) X 1.000.000.00
= Rp.875.000.000,-
=
Berikut ini adalah penawaran harga untuk pengadaan barang:

Penawaran
Penyedia
Barang/Jasa
Harga Penawaran Peringkat Peringkat
TKDN HEA (Rp)
(Rp) Penawaran Akhir

A 1.050.000.000 4 60%

B 1.150.000.000 5 50%

C 1.025.000.000 3 25%

D 1.010.000.000 2 20%

E 980.000.000 1 0%
Penawaran
Penyedia
Barang/Jasa Harga Penawaran Peringkat Peringkat
TKDN HEA (Jutaan Rp)
(Rp) Penawaran Akhir
A 1.050.000.000 4 60% (1 - 0,15)*1.050 = 892,5 1
(1 – 0,125) * 1.150 =
B 1.150.000.000 5 50% 3
1.006,25

(1 – 0,0625)*1.025 =
C 1.025.000.000 3 25% 2
960,9375
D 1.010.000.000 2 20% 1.010 4
E 980.000.000 1 0% Tidak diperbolehkan ikut tender

HEA tidak merubah nilai kontrak


Nilai Kontrak mengacu pada harga penawaran
PENGAWASAN
&
SANKSI
PERATURAN PEMERINTAH NO. 29 TAHUN 2018
Pasal 76 : Pengawasan
Pasal 106 – 110 : Implementasi Sanksi

Pasal 106 Lembaga Verifikasi

Pasal 107 Pejabat Pengadaan

SANKSI Pasal 109


Produsen Barang
dan/atau
Penyedia B/J
SANKSI TERHADAP LEMBAGA VERIFIKASI

Lembaga Independen TKDN


yang melanggar ketentuan
dikenakan sanksi
Administrasi berupa:
1. Peringatan tertulis,
dan/atau
2. Pencabutan penunjukan
sebagai Lembaga
verifikasi independen
TKDN
SANKSI TERHADAP PEJABAT PENGADAAN

Pejabat Pengadaan B/J yang melanggar ketentuan dikenakan sanksi Administrasi berupa:
1. Peringatan tertulis;
2. Denda administrasi; dan/atau
3. Pemberhentian dari jabatan pengadaan B/J
SANKSI TERHADAP PRODUSEN DAN/ATAU PENYEDIA B/J.
CONTOH KASUS
Contoh Data Untuk Pemberian Sanksi

(15%)

(10%)
TIM
P3DN
TIM PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
1. Dibentuk berdasarkan Keppres 24 Tahun 2018
yang kemudian ditindaklanjuti dengan
Kepmenkomarves No 52 Tahun 2022 tentang
Pokja Timnas P3DN
2. Pokja Timnas P3DN memiliki tugas,
• Melakukan pemantauan terhadap penggunaan produk
dalam negeri yang dilakukan oleh K/L, PD, BUMN
• Melakukan koordinasi dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas Tim P3DN
3. Sekretaris Jenderal serta Kepala Biro Umum
dan Pengadaan Barang/Jasa Kementerian
Kelautan dan Perikanan tercatat sebagai
anggota Pokja Pemantauan.

1. Dasar pembentukannya adalah PP No 29


Tahun 2018 Pasal 74
2. Tim P3DN memiliki tugas,
• Melakukan koordinasi, pengawasan, dan evaluasi
pelaksanaan peningkatan penggunaan PDN di
lingkungan masing-masing;
• Memberikan tafsiran final atas permasalahan
kebenaran nilai TKDN antara produsen Barang
atau penyedia Jasa dengan tim PBJ; dan
• Melakukan tugas lain yang terkait dengan
peningkatan penggunaan PDN.
TIM PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI (TIM P3DN)
PP 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri Pasal 74

1. Untuk mengoptimalkan penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN), dibentuk Tim


P3DN pada setiap pengguna PDN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57 yang
beranggotakan wakil dari unsur Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
dan unsur dunia usaha*).
*) surveyor independen, asosiasi industri, KADIN, Dekranas/da, PHRI, dll.

2. Tim P3DN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas:


• Melakukan koordinasi, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan peningkatan
penggunaan PDN di lingkungan masing-masing;
• Memberikan tafsiran final atas permasalahan kebenaran nilai TKDN antara
produsen Barang atau penyedia Jasa dengan tim pengadaan Barang/Jasa; dan
• Melakukan tugas lain yang terkait dengan peningkatan penggunaan PDN*).
*) penyebarluasan informasi P3DN, sosialisasi produk dalam negeri, asistensi industri
daerah untuk mensertifikasi TKDN, pendampingan industri daerah masuk ke dalam e-
katalog lokal, mendorong pembuatan katalog lokal, dll.

3. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan Tim P3DN sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri*).
*) Permenperind No 02 Th 2014, Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Pasal 30 Tim P3DN
Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian.
STRUKTUR TIM P3DN K/L/PD/BUMN/D (berdasarPermenperinNo. 2 tahun2014)

KETUA TIM P3DN APIP


Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama (Kementerian/Lembaga)
Sekretaris Daerah/Provinsi/Kabupaten/Kota (Pemda Provinsi Kab/Kota)

• Menginventarisasi rencana PBJ di lingkungan K/L/PD/BUMN/D • Memberikan tafsiran final terhadap permasalahan
• Melakukan monev penggunaan PDN sejak tahap perancanaan hingga perbedaan tafsir mengenai kebenaran nilai TKDN
pelaksanaan antara produsen dengan Penanggung Jawab PBJ
• Memberikan rekomendasi kepada Penanggung Jawab PBJ • Melaporkan hasil tafsiran final kepada Tim
• Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Tim Pengarah (Ketua Tim Pengarah (Ketua Tim P3DN).
P3DN) secara berkala setiap tahun.
108
ALUR PELAPORAN TIM P3DN

Tim P3DN K/L/PD dan BUMN/D Tim Nasional P3DN


Tim P3DN melaporkan pelaksanaan
tugasnya secara berkala setiap tahun,
kepada Menteri/Pimpinan KETUA TIM
Instansi/Gubernur/Bupati/Walikota P3DN
masing-masing, dengan tembusan
kepada Menteri Perindustrian selaku
Ketua Harian Timnas P3DN.
Ketua Harian Timnas P3DN
akan menerima laporan
pelaksanaan tugas Tim
P3DN. (Menteri
Perindustrian)

Tim Monev akan menyusun Tim TKDN akan melaporkan hasil


laporan kepada Tim Pengarah tafsiran final untuk setiap
(Ketua Tim P3DN) secara permasalahan perbedaan tafsir
nilai TKDN kepada Tim Pengarah
berkala setiap tahun.
(Ketua Tim P3DN).
AKSELERASI PEMBENTUKAN TIM P3DN

Kementerian/
Pemerintah Daerah BUMN/D/S
Lembaga
Tim P3DN
Sudah ada 34 dari 185 Sudah ada 34 Sudah ada 8 Badan K/L/PD/
BUMN/D/S
K/L yang memiliki Tim provinsi dan 381 Usaha yang memiliki
P3DN, yaitu : kabupaten/kota Tim P3DN, yaitu:
Kemenperin, (total 415 Telkom, Indofarma,
KemenkoMarves, pemprov/kab/kota) PLN, Pertamina, PGN,
Kementerian ESDM, yang sudah Semen Indonesia, Forum
Komunikasi
Kemenkes, memiliki Tim P3DN. Surveyor Indonesia,
dan Sinergi
Kemendikbud Ristek, PT Perkebunan P3DN
Kemen PUPR, Nusantara III
Kemenhan, BPKP, (Persero), MIND ID* Supply Demand
BPPT, LKPP,
Kemenhub, Kemenag,
Kemendagri, Kemen
ATR BPN,
Kemenkominfo, ”Untuk mengoptimalkan penggunaan Produk Dalam
Kepolisian RI, TNI, dan Negeri, dibentuk Tim P3DN pada setiap Pengguna
Kemenkeu*, dll. Produk Dalam Negeri …”
*sedang dalam proses pembentukan (PP 29/2018 Pasal 74)
Data per 22 Juni 2022.
KEMAMPUAN
INDUSTRI
REKAP CAPAIAN NILAI TKDN MASIH BERLAKU
Jumlah Sertifikat Jumlah Sertifikat Produk dengan Produk dengan Produk dengan
No. Kelompok Barang
(Masih Berlaku) (Seluruhnya) TKDN < 25% TKDN 25% - 40% TKDN > 40%
1 Bahan Penunjang Pertanian 840 1,021 28 92 1,096
2 Mesin dan Peralatan Pertanian 360 577 24 170 265
3 Mesin dan Peralatan Pertambangan 19 49 8 17 15
4 Mesin dan Peralatan Migas 819 1,711 328 637 522
5 Alat Berat, Konstruksi dan Material Handling 43 92 3 30 13
6 Mesin dan Peralatan Pabrik 80 170 5 49 37 Sudah terdapat
7 Bahan Bangunan/Konstruksi
8 Logam dan Barang Logam
1,618
1,47
2,309
2,488
70
144
188
381
2,176
1,548
27.164
9 Bahan Kimia dan Barang Kimia 1,689 3,208 409 749 1,15 Produk Dalam Negeri
10 Peralatan Elektronika 676 909 201 472 415 ber-TKDN
11 Peralatan Kelistrikan 1,925 4,282 363 706 2,57
12 Peralatan Telekomunikasi 710 1,484 42 749 58
13 Alat Transport
14 Bahan dan Peralatan Kesehatan
115
2,394
243
2,782
6
249
68
2,752
41
1,614
12.275
15 Peralatan Laboratrorium 4 8 0 3 1 Produk Dalam Negeri dengan
16 Komputer dan Peralatan Kantor 145 307 24 97 312 nilai TKDN di atas 40%
17 Pakaian dan Perlengkapan Kerja 330 527 10 88 270 (Barang Wajib)
18 Peralatan Olahraga dan Pendidikan 187 296 27 92 150
19 Sarana Pertahanan 50 144 5 5 136
Data tanggal:
20 Barang Lainnya 3,587 4,557 95 833 3,606
Jumlah 17,061 27,164 2041 8178 12,275 13 Juli 2022, 10.00 WIB
sumber data: tkdn.kemenperin.go.id ---- unduh file Excel: http://tkdn.kemenperin.go.id/export_excel.php
catatan: 1 (satu) sertifikat TKDN dapat berisi lebih dari 1 (satu) jenis produk
CONTOH KEMAMPUAN INDUSTRI BAHAN KONSTRUKSI

Aspal sudah terdapat 52 produk dalam negeri yang


memiliki sertifikat TKDN, diproduksi oleh 19 produsen.

Bata sudah terdapat 21 produk dalam negeri yang


memiliki sertifikat TKDN, diproduksi oleh 10 produsen.

NOTEBOOK
ASPAL BATA CAT Cat sudah terdapat 279 produk dalam negeri yang
memiliki sertifikat TKDN, diproduksi oleh 37 produsen.
TKDN TKDN TKDN
25,03 – 97,09% 85,15 – 92,12% 6,51 – 94,18%
Ubin/Keramik sudah terdapat 75 produk dalam negeri
yang memiliki sertifikat TKDN, diproduksi oleh 15
produsen.

Dermaga Apung sudah terdapat 3 produk dalam negeri


yang memiliki sertifikat TKDN, diproduksi oleh 2
produsen.

UBIN/KERAMIK DERMAGA APUNG SEMEN-MORTAR Semen-Mortar sudah terdapat 122 produk dalam
negeri yang memiliki sertifikat TKDN, diproduksi oleh
TKDN TKDN TKDN
23 produsen.
47,03 – 99,29% 42 – 48,29% 25,16 – 97,01%
Sumber: Kementerian Perindustrian, 2022
CONTOH KEMAMPUAN INDUSTRI TIK

NOTEBOOK
TKDN 14,41 – 37,64%

TKDN + BMP : 25.52 – 48.14%


PRODUSEN
PT. Tera Data Indonusa (BMP: 6,0%)
PT. Zyrexindo Mandiri Buana (BMP: 7,5%)
PT. Supertone (BMP: 8,25%)
PT. Bangga Teknologi Indonesia (BMP: 8,25%)
PT. Evercoss Technology Indonesia (BMP: 7,35%)
PT. Acer Manufacturing Indonesia (BMP: 10,5%)
PT. Gyra Inti Jaya (BMP: 3%)
PT. Libera Technologies Indonesia (BMP: 9,30%)

Sumber: Kementerian Perindustrian, 2022


SEKIAN

TERIMAKASIH

Oleh :
I Made Sudarsana
Procurement Specialist

Anda mungkin juga menyukai