Organisasi Profesi : Pembina DPD. IAPI. Bali dan Pengurus DPP. IAPI. 4
DASAR HUKUM
&
DEFINISI
IMPLEMENTASI P3DN
DALAM PBJ
SANKSI
PERATURAN TERKAIT
KEWAJIBAN PENGGUNAAN TATA CARA MENGHITUNG TKDN TATA CARA PENGAJUAN
PRODUKSI DALAM NEGERI DAN BMP SERTIFIKAT TKDN
Kewajiban PPDN dilakukan apabila terdapat PDN yang memiliki penjumlahan nilai TKDN
Ayat (2)
ditambah nilai BMP paling sedikit 40%
Ayat (3)
Nilai TKDN dan BMP mengacu pada daftar inventarisasi barang/jasa PDN yang diterbitkan oleh
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangperindustrian
Ps. 67
PREFRENSI HARGA merupakan insentif bagi PDN pada pemilihan penyedia berupa kelebihan harga
Ayat (1)
yang diterima
Ayat (2) Prefrensi harga diberlakukan untuk Pengadaan B/J yang bernilai paling sedikit diatas Rp. 1 miliar
Prefrensi Harga diberikan dengan ketentuan sebagai berikut
1. diberikan terhadap Barang yang memiliki TKDN paling rendah 25%
2. diberikan paling tinggi 25%
3. Diperhitungkan dalam Evaluasi Harga Penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi
Ayat (3) dan teknis
4. Pemetapan pemenang berdasarkan urutan harga terendah hasil evaluasi akhir (HEA)
5. HEA dihitung dengan rumus = (1 – KP) x HP
6. Dalam hal terdapat 2 atau lebih penawaran HEA terendah yang sama, penawaran dengan
TKDN lebih besar ditetapkan sebagai pemenang
Untuk pekerjaan konstruksi pada Tender Internasional, prefensi harha diberikan paling tinggi 7,5%
Ayat (4)
kepada Badan Usaha Nasional diatas harga terendah dari Badan Usaha Asing
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI WAJIB
Nomor 16 Tahun 2011
5 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Perhitungan TKDN
Ps. 61
Dalam PBJ wajib menggunakan PDN apabila terdapat PDN yang memiliki penjumlahan nilai TKDN
Ayat (1) dan BMP minimal 40%
Ayat (2) PDN yang wajib digunakan sebagaimana ayat (1) harus memiliki TKDN paling sedikit 25%
Ps. 73 Dalam rangka Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, pemerintah pusat membentuk
Timnas P3DN è Kepres. 24/2018 ttng Timnas.P3DN è diketuai oleh Menko. Bid. Marves.
Ps. 74
Penggunaan PDN di Pemerintah pusat atau Pemerintah daerah wajib membentuk Tim P3DN è
Ayat (1)
dari unsur Pemerintah dan unsur Dunia usaha
Tim P3DN bertugas:
Ayat (1) a. Koordinasi, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan P3DN;
b. Memberikan tafsiran final atas permasalahan kebenaran nilai TKDN è Produsen/Penyedia vs Tim
PBJ.
• Produk Dalam Negeri (PDN): Barang dan Jasa, termasuk
rancang bangun dan perekayasaan, yang diproduksi atau
dikerjakan perusahaan yg berinvestasi dan berproduksi di
Indonesia, menggunakan seluruh atau sebagian tenaga kerja
WNI, dan prosesnya menggunakan Bahan Baku atau komponen
yang seluruh atau sebagian berasal dari dalam negeri
memory
a. 15 %
test
b. 25 %
c. 40 %
PRODUK
DALAM NEGERI
(PDN)
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PDN
“Sangat lucu sekali”
APBN yang kita collect, pajak,
dari PNBP, dari royalti, masuk ke
APBN, kemudian keluar sebagai
belanja pemerintah, yang dibeli
impor
Ndak…!
uang APBN uang BUMN, belanja APBN
belanja APBD belanja BUMN, harus
dan wajib beli produk dalam negeri
Pengarahan Presiden RI Kepada KADIN Provinsi se-Indonesia, Jakarta Timur,
23 Agustus 2022
Sumber: youtube Sekretariat Presiden
https://www.youtube.com/watch?v=A3gkLeCeIvc
Sejarah Strategy PDN
> 2018
< 2018
Kampanye PDN
Kampanye PDN Ditekankan ditekankan pada
pada kekuatan kekuatan
External Internal
Pemerintahan dengan melibatkan Pemerintahan dengan
Pelaku Usaha melibatkan Public, Pelaku
Pengadaan, dan Pelaku Usaha
Produksi Dalam Negeri
PP Nomor 29 Tahun 2018 ps. 1 (21)
Produk Dalam Negeri adalah Barang dan
Jasa, termasuk rancang bangun dan
Barang dan Jasa perekayasaan, yang diproduksi atau dikerjakan seluruh atau
oleh perusahaan yang berinvestasi dan sebagian Tenaga
Kerja WNI
berproduksi di Indonesia,
Perusahaan menggunakan seluruh atau Sebagian
berinvestasi dan tenaga kerja warga negara Indonesia, dan Bahan baku atau
berproduksi di Komponen
Indonesia prosesnya menggunakan bahan baku atau sebagian atau
komponen yang seluruhnya atau seluruh dari
dalam negeri
Sebagian berasal dari dalam negeri
ALAT UKUR MENENTUKAN PDN
• Sertifikat TKDN
• Surat Keterangan PDN
• Referensi PDN
• Self Declare (menyatakan) PDN
PENINGKATAN
PENGGUNAAN PRODUK
DALAM NEGERI
(P3DN)
KEBIJAKAN P3DN
DASAR HUKUM KEWAJIBAN PENGGUNAAN PDN
UU No 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian PP 29/2018 tentang Pemberdayaan Industri
BARANG è TKDN
TKDN è paling sedikit 25%
MANFAAT STRATEGI TKDN
TKDN adalah besaran
kandungan dalam
negeri pada Barang,
Jasa, serta Gabungan
Barang dan Jasa
Supply Supplier
Barang Pelaku
/Jasa Usaha
TKDN BERDASARKAN JENIS BARANG/JASA
Gabungan
Barang
Barang
Gabungan
Barang dan Jasa
Jasa Gabungan
Self Assesment Jasa
Penyedia
Estimasi/ Self Self Assesment
Assesment Penyedia
Mindset Supply Chain Management
1. Produsen
2. Supplier
3. Retail
TAHAPAN PENGGUNAAN TKDN & BMP DALAM P3DN
1. Menetapkan output produk
2. Mengidentifikasi komponen
3. Menentukan cara perhitungan TKDN
4. Menetapkan Strategi P3DN dalam
Proses Pengadaan
5. Menentukan alat dan formulasi
afirmasi P3DN
CATATAN P3DN DALAM PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. Produk Industri
a. TKDN, dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat TKDN dan
tercantum dalam laman http://tkdn.kemenperin.go.id
b. PDN:
1) Referensi Produk tercantum dalam laman
http://tkdn.kemenperin.go.id atau
2) Adanya surat pernyataan dari Penyedia perihal
kebenaran bahwa produk tersebut dibuat di
dalam negeri.
c. Impor, selain a dan b
Surat Kemenko Marves : B-5041 dan B-5041/MENKO/MARVES/PE.05.00/X/2022
2. Produk hasil peternakan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan,
Perkebunan
a. PDN: terdapat surat keterangan yang berasal dari
Dinas yang membidangi, yang menyatakan kebenaran
bahwa produk tersebut dari dalam negeri.
b. Impor selain a.
1). Tiket
a. PDN: apabila perusahaan penyedia transportasi
merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan
hukum Indonesia dan berlokasi di wilayah NKRI
b. Import : apabila perusahaan penyedia transportasi
tidak memenuhi syarat a.
2). Biaya selain tiket
seluruhnya dikategorikan sebagai PDN
1). Tiket
a. PDN: apabila perusahaan penyedia transportasi
merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan
hukum Indonesia dan berlokasi di wilayah NKRI
b. Import : apabila perusahaan penyedia transportasi
tidak memenuhi syarat a.
2). Lumsum
seluruhnya dikategorikan sebagai produk impor
a. TKDN : http://tkdn.kemenperin.go.id
b. PDN : apabila tidak memiliki sertifikat TKDN sebagaimana
dimaksud pada poin a. di atas namun pekerjaan konstruksi
(proyek) dikerjakan di dalam negeri dengan nilai proyek
maksimal Rp.15 miliar
c. Impor : apabila pekerjaan konstruksi (proyek) dikerjakan
tidak di wilayah NKRI atau apabila tidak termasuk dalam
kategori produk yang memiliki TKDN sebagaimana dimaksud
pada poin a. atau PDN sebagaimana dimaksud pada poin b.
I. BARANG
1). Material Langsung 199.318.804 209.057.082 408.375.886 48,81% 48,81% 34,12%
(bahan baku)
II. JASA
3). Menejemen proyek 0 0 0 0.00% 0,00% 0.00%
dan perekayasaan
4). Alat kerja/ Fasilitas kerja 30.380.444 0 30.380.444 100,00% 17,28% 5,20%
5). Konstruksi dan fabrikasi 99.947.348 0 99.947.348 100,00% 56,85% 17,11%
6). Jasa umum 45.470.368 0 45.470.368 100,00% 25,87% 7,78%
Penggunaan tenaga ahli dan perangkat lunak yang berasal dari luar negeri (impor)
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata untuk mencukupi
kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di Indonesia,
disusun berdasarkan keperluan yang nyata, dan semaksimal mungkin
dilakukan alih pengalaman/keahlian kepada tenaga ahli Indonesia;
2. komponen berupa bahan/peralatan/perangkat lunak yang diproduksi di
dalam negeri belum memenuhi persyaratan; dan/atau
3. semaksimal mungkin menggunakan jasa pelayanan yang ada
di dalam seperti jasa asuransi, angkutan, ekspedisi, perbankan, dan
pemeliharaan.
CONTOH BARANG DIWAJIBKAN
TKDN + BMP ≥ 40%
Produksi DN
B 26 14 40
Produksi DN
C 25 10 35
Produksi DN
D 10 10 20
Barang diwajibkan yaitu barang produksi dalam negeri yang wajib dipergunakan untuk memenuhi
persyaratan kebutuhan dan memiliki penjumlahan capaian TKDN dan capaian BMP lebih dari atau
sama dengan 40% (empat puluh perseratus) dan capaian TKDN barang lebih dari atau sama dengan
25% (dua puluh lima perseratus) (Pasal 6 huruf a, Permenperin 02/2014)
Sertifikasi TKDN
Kementerian Perindustrian telah menunjuk dua lembaga surveyor independen untuk
keperluan sertifikasi TKDN, yaitu:
• PT. Surveyor Indonesia
Unit Bisnis Industri dan Fasilitas
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56, Lantai 7
Jakarta Selatan
Telp. 021 - 5265526 ext 863
Contact Person: Nasrul atau Erica
• PT. Sucofindo (Persero)
Unit Bisnis Strategi Pemerintahan, Bagian Verifikasi Keteknikan
Jl. Raya Pasar Minggu Km. 34, Lantai 13
Jakarta Selatan
Telp. 021 - 7983666 ext 2424
Contact Person: Sugeng Priyanto atau Syamsuri
• Yang akan diverifikasi oleh surveyor : Proses produksi, Mesin yang digunakan, Tenaga
kerja (langsung dan tidak langsung), Biaya tidak langsung pabrik (penggunaan listrik,
gas, telepon), dan lain-lain
Ø Daftar Inventaris Barang merupakan Daftar Capaian Nilai TKDN untuk Barang yang telah
terverifikasi
Ø Kementerian Perindustrian khususnya Pusat Peningkatan PPDN membuat daftar
inventaris barang yang telah mempunyai Nilai TKDN
Ø Daftar inventais barang dapat diakses : tkdn.kemenperin.go.id
Tahap
Verifikasi
dan
Pelaporan
Tahap
Persiapan
BOBOT MANFAAT
PERUSAHAAN
(BMP)
Dalam menyusun Spesifikasi Teknis, kewajiban
menggunakan Produk Dalam Negeri ketika terdapat
produk dalam negeri yang jumlah TKDN
+ BMP paling sedikit 40%, PDN yang wajib
digunakan adalah yang memiliki BMP ……
a. Maksimal 15% memory
test
b. Maksimal 25%
c. TKDN + BMP paling sedikit 40%
ingat...!
PENGHARGAAN è PERUSAHAAN
100% 15,00%
Laporan
Self Sertifikat
Verifikasi
Assessment BMP
BMP
Preferensi Harga:
adalah nilai penyesuaian atau normalisasi harga terhadap harga penawaran
dalam proses pengadaan barang/jasa.
Pemberian Preferensi Harga tidak mengubah harga penawaran dan hanya digunakan
Pokja Pemilihan untuk keperluan perhitungan Harga Evaluasi Akhir (HEA).
PREFERENSI HARGA
Prefrensi Harga diberlakukan untuk Pengadaan B/J yang bernilai paling sedikit
diatas Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
Perpres. 16 Tahun 2018 Jo. 12 Tahun 2021, pasal 67
Perusahaan yang memproduksi - Paling tinggi 15% untuk unsur BARANG yang diproduksi
B/J di DN: di DN
Ø TKDN Barang ≥ 25 %, dan
- Paling tinggi 7,5% untuk unsur JASA dalam negeri dalam
Ø Komitmen TKDN Jasa ≥ 30 pengadaan EPC, Jasa lainnya, atau Jasa konsultansi
%
Permen Perindustrian No 02/M-IND/PER/1/2014, pasal 21 ayat (1), (2), (3), dan (4)
PREFERENSI HARGA
Untuk pengadaan EPC (Engineering, Procurement & Constuction), Perusahaan Jasa
EPC Dalam Negeri diberikan tambahan prefrensi harga berdasarkan status
perusahaan sebagai berikut:
Kriteria Perolehan Preferensi
= (1 – 0,125)= (1 X
- Rp.1.000.000.000,-
0,125 ) X 1.000.000.00
= Rp.875.000.000,-
=
Berikut ini adalah penawaran harga untuk pengadaan barang:
Penawaran
Penyedia
Barang/Jasa
Harga Penawaran Peringkat Peringkat
TKDN HEA (Rp)
(Rp) Penawaran Akhir
A 1.050.000.000 4 60%
B 1.150.000.000 5 50%
C 1.025.000.000 3 25%
D 1.010.000.000 2 20%
E 980.000.000 1 0%
Penawaran
Penyedia
Barang/Jasa Harga Penawaran Peringkat Peringkat
TKDN HEA (Jutaan Rp)
(Rp) Penawaran Akhir
A 1.050.000.000 4 60% (1 - 0,15)*1.050 = 892,5 1
(1 – 0,125) * 1.150 =
B 1.150.000.000 5 50% 3
1.006,25
(1 – 0,0625)*1.025 =
C 1.025.000.000 3 25% 2
960,9375
D 1.010.000.000 2 20% 1.010 4
E 980.000.000 1 0% Tidak diperbolehkan ikut tender
Pejabat Pengadaan B/J yang melanggar ketentuan dikenakan sanksi Administrasi berupa:
1. Peringatan tertulis;
2. Denda administrasi; dan/atau
3. Pemberhentian dari jabatan pengadaan B/J
SANKSI TERHADAP PRODUSEN DAN/ATAU PENYEDIA B/J.
CONTOH KASUS
Contoh Data Untuk Pemberian Sanksi
(15%)
(10%)
TIM
P3DN
TIM PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
1. Dibentuk berdasarkan Keppres 24 Tahun 2018
yang kemudian ditindaklanjuti dengan
Kepmenkomarves No 52 Tahun 2022 tentang
Pokja Timnas P3DN
2. Pokja Timnas P3DN memiliki tugas,
• Melakukan pemantauan terhadap penggunaan produk
dalam negeri yang dilakukan oleh K/L, PD, BUMN
• Melakukan koordinasi dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas Tim P3DN
3. Sekretaris Jenderal serta Kepala Biro Umum
dan Pengadaan Barang/Jasa Kementerian
Kelautan dan Perikanan tercatat sebagai
anggota Pokja Pemantauan.
• Menginventarisasi rencana PBJ di lingkungan K/L/PD/BUMN/D • Memberikan tafsiran final terhadap permasalahan
• Melakukan monev penggunaan PDN sejak tahap perancanaan hingga perbedaan tafsir mengenai kebenaran nilai TKDN
pelaksanaan antara produsen dengan Penanggung Jawab PBJ
• Memberikan rekomendasi kepada Penanggung Jawab PBJ • Melaporkan hasil tafsiran final kepada Tim
• Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Tim Pengarah (Ketua Tim Pengarah (Ketua Tim P3DN).
P3DN) secara berkala setiap tahun.
108
ALUR PELAPORAN TIM P3DN
Kementerian/
Pemerintah Daerah BUMN/D/S
Lembaga
Tim P3DN
Sudah ada 34 dari 185 Sudah ada 34 Sudah ada 8 Badan K/L/PD/
BUMN/D/S
K/L yang memiliki Tim provinsi dan 381 Usaha yang memiliki
P3DN, yaitu : kabupaten/kota Tim P3DN, yaitu:
Kemenperin, (total 415 Telkom, Indofarma,
KemenkoMarves, pemprov/kab/kota) PLN, Pertamina, PGN,
Kementerian ESDM, yang sudah Semen Indonesia, Forum
Komunikasi
Kemenkes, memiliki Tim P3DN. Surveyor Indonesia,
dan Sinergi
Kemendikbud Ristek, PT Perkebunan P3DN
Kemen PUPR, Nusantara III
Kemenhan, BPKP, (Persero), MIND ID* Supply Demand
BPPT, LKPP,
Kemenhub, Kemenag,
Kemendagri, Kemen
ATR BPN,
Kemenkominfo, ”Untuk mengoptimalkan penggunaan Produk Dalam
Kepolisian RI, TNI, dan Negeri, dibentuk Tim P3DN pada setiap Pengguna
Kemenkeu*, dll. Produk Dalam Negeri …”
*sedang dalam proses pembentukan (PP 29/2018 Pasal 74)
Data per 22 Juni 2022.
KEMAMPUAN
INDUSTRI
REKAP CAPAIAN NILAI TKDN MASIH BERLAKU
Jumlah Sertifikat Jumlah Sertifikat Produk dengan Produk dengan Produk dengan
No. Kelompok Barang
(Masih Berlaku) (Seluruhnya) TKDN < 25% TKDN 25% - 40% TKDN > 40%
1 Bahan Penunjang Pertanian 840 1,021 28 92 1,096
2 Mesin dan Peralatan Pertanian 360 577 24 170 265
3 Mesin dan Peralatan Pertambangan 19 49 8 17 15
4 Mesin dan Peralatan Migas 819 1,711 328 637 522
5 Alat Berat, Konstruksi dan Material Handling 43 92 3 30 13
6 Mesin dan Peralatan Pabrik 80 170 5 49 37 Sudah terdapat
7 Bahan Bangunan/Konstruksi
8 Logam dan Barang Logam
1,618
1,47
2,309
2,488
70
144
188
381
2,176
1,548
27.164
9 Bahan Kimia dan Barang Kimia 1,689 3,208 409 749 1,15 Produk Dalam Negeri
10 Peralatan Elektronika 676 909 201 472 415 ber-TKDN
11 Peralatan Kelistrikan 1,925 4,282 363 706 2,57
12 Peralatan Telekomunikasi 710 1,484 42 749 58
13 Alat Transport
14 Bahan dan Peralatan Kesehatan
115
2,394
243
2,782
6
249
68
2,752
41
1,614
12.275
15 Peralatan Laboratrorium 4 8 0 3 1 Produk Dalam Negeri dengan
16 Komputer dan Peralatan Kantor 145 307 24 97 312 nilai TKDN di atas 40%
17 Pakaian dan Perlengkapan Kerja 330 527 10 88 270 (Barang Wajib)
18 Peralatan Olahraga dan Pendidikan 187 296 27 92 150
19 Sarana Pertahanan 50 144 5 5 136
Data tanggal:
20 Barang Lainnya 3,587 4,557 95 833 3,606
Jumlah 17,061 27,164 2041 8178 12,275 13 Juli 2022, 10.00 WIB
sumber data: tkdn.kemenperin.go.id ---- unduh file Excel: http://tkdn.kemenperin.go.id/export_excel.php
catatan: 1 (satu) sertifikat TKDN dapat berisi lebih dari 1 (satu) jenis produk
CONTOH KEMAMPUAN INDUSTRI BAHAN KONSTRUKSI
NOTEBOOK
ASPAL BATA CAT Cat sudah terdapat 279 produk dalam negeri yang
memiliki sertifikat TKDN, diproduksi oleh 37 produsen.
TKDN TKDN TKDN
25,03 – 97,09% 85,15 – 92,12% 6,51 – 94,18%
Ubin/Keramik sudah terdapat 75 produk dalam negeri
yang memiliki sertifikat TKDN, diproduksi oleh 15
produsen.
UBIN/KERAMIK DERMAGA APUNG SEMEN-MORTAR Semen-Mortar sudah terdapat 122 produk dalam
negeri yang memiliki sertifikat TKDN, diproduksi oleh
TKDN TKDN TKDN
23 produsen.
47,03 – 99,29% 42 – 48,29% 25,16 – 97,01%
Sumber: Kementerian Perindustrian, 2022
CONTOH KEMAMPUAN INDUSTRI TIK
NOTEBOOK
TKDN 14,41 – 37,64%
TERIMAKASIH
Oleh :
I Made Sudarsana
Procurement Specialist