Disusun oleh
Drs.H.M.Haitami,AZ.M.Pd.I
1
1.BERWUDLU
3
ُ ُاالس َواكِ َم َع ُك ِّل و
ض و ٍء ِّ ش َّق َع َلى ا ُ َّمتِي اَل َ َم رْ ُت ُه ْم ِب ُ ََل ْوالَ اَنْ ا
َ ك َواَحْ َم ُد َوال َّن َسا ِء َو
صحَّ َح ُه ٌ ِاَ ْخ َر َج ُه َمال
Artinya: Kalau aku tidak khawatir akan munyusahkan ummatku
niscaya aku perintahkan kepada mereka bersiwak (menggosok gigi )
pada tiap kali berwudluk.(HR.Malik, Ahmad, Nasa-i dan menshasih
kannya ).
5.Menghisap air ke hidung sambil membersihkan lobang hidung.
ص لَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َس لَّ َم َق ا َل ِا َذاَ ُّير َة َي ْبلُ ُغ ِب ِه ال َّن ِبي
َ َعنْ اَ ِبي ه َُر
ض ا َء اَ َح ُد ُك ْم َف ْل َيجْ َع ل َ ًِاسْ َتجْ َم َر اَ َح ُد ُك ْم َف ْل َي ْس َتجْ ِمرْ ِو ْتر
َّ وا َِذا َت َو.ا
في اَ ْن ِف ِه َما ًء ُث َّم ْل َي ْن َتثِررواه مسلم
Artinya : Dari Abi Hurairah ia menyampaikan berita tentang nabi Saw
telah bersabda: Apabila salah seorang kamu beristinjak dengan batu,
maka berintinjaklah dengan bilangan yang ganjil , daan apabila salah
seorang kamu berwudluk maka masukkanlah air ke dalam hidungnya
kemudian semburkanlah keluar”.(HR.Muslim ).
6.Mendahulukan yang kanan dari yang kiri sebagaimana sabda nabi:
ُّصلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ُيحِب
َ ِ ان َرسُو ُل هَّللا
َ ت َك ْ َعنْ َعا ِئ َش َة َقا َل
ُط ُه ْو ِر ِه َروَأه ُ ال َّت َيم َُّن فِي َش اءْ ِن ِه ُكلِّ ِه فِي َنعْ َل ْي ِه َو ُت َرجُّ لِ ِه َو
اري َومُسْ لِ ْم ِ ْالب َُخ
Artinya : Dari Aisyah Ra ia berkata adapun Rasuilullah Saw selalu suka
mendahulukan yang kanan dalam segala halnya baik memakai
sendalnya, bersisir, maupun bersuci. (HR.Bukhari dan Muslim ).
7.Tatacara wudluk Rasulullah Saw sebagaimana sabda Nabi Saw:
ض َ ض َم ْ ت ُث َّم َت َم
ِ ث َم رَّ اَ َضٍؤ َف َغ َس َل َك َّف ْي ِه َثال
ُ ُان دَ َعا ِبو َ اِنَّ ع ُْث َم
ُت ُث َّم َغ َس َل َي َده ِ ث َم رَّ اَ ََو ِاسْ َت ْن َش َق َواسْ َت ْن َث َر ُث َّم ّغ َس َل َوجً َه ُه َثال
َ ِت ُث َّم ْالي ُْس َرى م ِْث َل َذ ل
ك ُث َّم ٍ ث َم رَّ ا َ َْاليُمْ َنى ِا َلى ْال َم َرا ِف فِ َثال
َم َس َح
4
7.Membasuh tangan kanan dimulai dari jari-jarinya sampai ke siku
dan digosok-gosok sampai tiga kali, kemudian baru tangan kiri juga
seperti tangan kanan.
8.Membasuh kepala dari kening sampai ke tengkuk dengan dua
telapak tangan, kemudian dikembalikan lagi ke depan, dan
diteruskan kembali ke belakang dan langsung membasuh telinga
dengan satu kali usapan. Membasuh telinga dengan cara
memasukkan telunjuk ke lobang telinga dan ibu jari di belakang
telinga,kemudian di usap sambil memutar sampai ke daun telinga
atas.
9.Membasuh kedua kaki sampai ke mata kaki digosok-gosok dan
membersihkan sela-sela jari sampai tiga kali dari kaki kanan
kemudian di teruskan ke kaki kiri juga demikian.
10.Membaca doa:”Asyhadu anla ilaha illallah wahdahu la syarikalah
wa asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluhu”.
Boleh diteruskan membaca:”Allahummajni minat tawwabina
waja’alni minal mutathohhiriin”.
11.Yang membatalkan wudlu yaitu buang air besar, kencing,menyen-
tuh kemaluan tanpa alas, pitam/ pingsan, menyentuh istri
(berubungan suami istri ).
5
mandi junub : Sengaja aku mandi junub untuk membersihkan
hadtas besar karena Allah.
2.Cucilah kedua telapak tanganmu dengan sabun sampai bersih, apa
bila tangan kita sudah tidak licin lagi berarti sudah bersih.
3.Basuhlah kemaluanmu dengan menggosok-gosok dengan tangan
kiri menggunakan sabun sampai bersih, kemudain tangan mencuci
tangan kiri tersebut juga sampai bersih.
4.Berwudluklah sebagaimana wudlu untuk shalat, yaitu mencuci
muka tiga kali sampai bersih, membasuh tangan sampai siku
dengan digosok-gosok tiga kali, membasuh kepala dari depan
sampai tengkuk, kembali ke muka dan kembali ke tangkuk, lalu
diteruskan membasuh telinga cukup satu kali usap.
5.Gosok-gosoklah rambut kepala dengan jari-jarimu dimulai bagian
kepala sebelah kanan lalu sebelah kiri dengan sampho yang harum
sampai rata dan bersih
6.Tuangkan air di atas kepalamu tiga kali dan ratakan ke seluruh
tubuh dengan digosok-gosok pakai sabun sampai bersih.
7.Cucilah kedua kakimu tiga kali dengan mendahulukan kaki kanan
lalu kaki kiri.
Demikianlah tuntunan Rasululah dalam mandi junub atau janabah
3. TAYAMUM
6
1.Berniat dalam hati untuk bertayamum membersihkan hadats kecil
karena Allah seperti:” sengaja aku bertayamum untuk membersihkan
hadats kecil karena Allah”.Sabda nabi: Innamal a’malu binniati,
artinya: Sesungguhnya semua amal itu tergantung niatnya,
2.Bacalah bismillahir rahmanir rahiim, semua amal ibadah yang tidak
dimulai dengan basmalah maka ia terputus.(Tidak diberkati Allah ).
3.Letakkanlah kedua telapak tanganmu di atas debu yang bersih, lalu
tiuplah agar tidak terlalu banyak debunya yang melekat.
4.Usaplah mukamu dengan kedua tanganmu dan kedua telapak
tanganmu dimulai dari tangan kanan di teruskan ke tangan kiri
sampai pergelangan tangan .
Catatan: Bila bertayamum karena tidak ada air, maka kalau bertemu
air harus berwudlu dengan menggunakan air, tetapi shalat yang telah
digunakan dengan tayamum sebelumnya tetap sah dan tidak perlu di
ulangi lagi.
Tetapi kalau kita bertemu dengan air sebelum kita melaksanakan
shalat, maka kita harus berwudlu pengganti tayamum yang kita
lakukan sebelumnya.
Tayamum hanya dapat digunakan untuk satu waktu shalat, kalau kita
bertayamum untuk shalat maghrib, maka untuk isya kita harus
bertayamum lagi.
4. ISTINJA
5.NIAT SHALAT
8
Semua amal ibadah harus disertai/ dimulai dengan niat. Sabda Nabi
Saw :” Innamal a’malu binniyati” Artinya: Sesungguhnya semua
amal itu harus disertai dengan niat.
Niat dalam beribadah tentunya harus dilandasi karena Allah. Kalau
ada terselip sedikit saja niat kita beribadah karena yang lain bukan
karena Allah, maka Allah tidak akan menerima amal ibadah tersebut.
Kalau kita mau melaksanakan shalat maka harus berniat dalam hati
seperti “Sengaja aku melaksanakan shalat subuh dua roka’at
makmuman / imaman lillahi ta’ala”,baru bertakbir.Jadi tidak perlu
berniat dengan mengucapkan ushalli fardhas subhi rak’ataini ada’an
lilahi ta’ala.
Masalah ushalli Rasulullah bersabda :
صلِّي
َ ُ صلُّوا َكما َ َراَ ْي ُتمُو ِنيْ ا
Artinya : Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.
Ushalli artinya saya shalat, bukan shalatlah kamu pakai ushalli. Para
sahabat nabi mulai dari Abu Bakar, Umar, Usman, Ali Kw sampai
kepada Imam empat yaitu Syafi,i, Maliki, Hanafi, Hambali dan imam –
imam yang lain sepakat dan tidak melafazkan niat ushalli kalau mau
shalat karena itu perbuatan bid’ah.
Bid’ah itu sesuatu amal ibadah yang baru, yang tidak ada dikerjakan
pada masa Rasulullah Saw dan para sahabatnya.Bid’ah ini sangat
berbahaya dalam beribadah, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
َ ضالَ َل ٌة َو ُك ُّل
ِ ضالَ َل ٍة فِي ال َّن
اررواه مسلم ولنسائ َ ُك ُّل ِب ْد َع ٍة
Artinya : Tiap-tiap bid’ah itu sesat, dan tiap-tiap kesesaatan itu di
neraka .(HR.Muslim dan Annasa’I ).
Tatacara melaksanakan shalat menurut Rasulullah Saw dalam hadits:
“Apabila engkau hendak mengerjakan shalat maka hendaklah engkau
berwudlu, kemudian menghadap kiblat lalu bertakbir” (HR.Muslim ).
9
Dalam hadits di atas tidak terlihat harus mengucapkan ushalli, karena
ushalli itu adalah niat yang letaknya di dalam hati dan tidak perlu
diucapkan.
Ada orang yang memasang niat di dalam hati sambil mengangkat
tangan dan mengucapkan takbir, sehingga ia berkali-kali bertakbir
karena belum sinkron antara ucapan dalam hati dengan lapaz takbir
yang diucapkan karena kehabisan nafas. Cara bertakbir seperti ini
tidak dituntunkan oleh Rasulullah Saw.
Cara bertakbir yang dituntunkan oleh Rasulullah Saw yaitu sesudah
berwudlu lantas berdiri lurus lalu pasang niat dalam hati “ sengaja
aku shalat tahiyatul masjid dua rakaat lillahi ta’ala.” Lalu mengangkat
tangan dan bertakbir.
Kalau kita mau mengerjakan shalat jamak dan Qashar zhuhur dengan
ashar, maka niat kita dalam hati” sengaja aku shalat zhuhur jamak
qashar dua rakaat karena Allah” Dan setelah dua rakaat lantas salam
dan tidak berniat lagi langsung mengangkat tangan dan bertakbir
untuk shalat ashar dua rakaat.
10
2.Berniat dalam hati untuk mengerjakan shalat karena Allah.Seperti
sengaja aku shalat zuhur empat rakaat adaan imaman/ makmuman
karena Allah.
3.Bertakbir ( Allahu Akbar) seraya mengangkat kedua tangan sejurus
bahu dengan mensejajarkan ibu jari kiri dan kanan pada daun telinga.
4.Letakkanlah telapak tangan kanan pada punggung tangan kiri di
atas dadamu, tangan kanan menggengam pergelanagn tangan kiri.
5.Lalu bacalah doa iftitah “ Allahumma ba’id baini wabaina
khathayaya kama ba’adta bainal masyriki walmaghrib.Allahumma
naqqini minal khathaya kama yunaqqats tsaubul abyadhu minad
danas. Allahummaghsil khathaya-ya bilma-I wats tsalji walbarad.
Atau membaca doa iftitah : Wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas
samawati wal ardha hanifan musliman wama ana minal musyrikin.
Inna shalati wanusuki wamahya-ya wa mamati lillahi rabbil alamin. La
syarika lahu wabidzalika umirtu wa ana minal muslimin. Allahumma
antal maliku la ilaha illa anta, anta robbi wa ana abduka zhalamtu
nafsi wa’taraftu bidzambi, faghfirli dzunubi jamian .La yaghfirudz
dzunuba illa anta. Wahdini li ahsanil akhla-qi la yahdi li ahsaniha illa
anta.Waashrif anni sayyiaha la yashrifu anni sayyiaha illa anta .Lab-
baika wa sa’daika wal khairu kulluhu fi yadaika. Ana bika wa
ilaika .Taba-rakta wa ta’alaita astaghfiruka wa atubu ilaika.
6.Lalu membaca: “audzu billahi minas syaithanir raji-m. Bismillahir
rohmanir rahi-m.
7.Membaca surat alfatihah:
8.Membaca salah satu surat dari Alquran, misalnya QS.Al ihlas sbb:
11
9.Lalu angkat kedua tanganmu sejajar telinga sambil bertakbir
dengan mengucapkan Allahu Akbar, lalu rukuk dengan membungkuk
kan badan sampai rata belakang, dan tangan menggenggam lutut,
setelah rata belakangnya lalu membaca: Subhanakalla humma
rabbana wabihamdika Allahummaghfirli.( Artinya : Maha suci Engkau
ya Allah, dengan memujimu ampunilah dosaku ).
10.Lalu I’tidal yaitu tegak berdiri lurus sambil mengucapkan “Sami
Allahu liman hamidah” dan bila telah berdiri tegak lurus maka
ucapkanlah “ Rabbana walakal hamdu “bacaan tersebut hendaklah
disempurnakan dengan tambahan “ Hamdan katsiran thayyiban
muba-rakan fi-h”
11.Lalu bertakbir untuk sujud yaitu meletakkan jari-jari kaki kiri dan
kanan ditekuk ke arah kiblat , dua lutut, dua telapak tangan, kening
dan hidung di atas tanah, dan merenggangkan tanganmu dari
lambung dengan mengangkat sikumu. Dalam sujud itu hendaklah
kamu berdoa:” Subhanakalla humma rabbana wabihamdikalla
hummagh firli.
12.Lalu angkatlah kepalamu dengan bertakbir dan duduklah dengan
tenang di atas telapk kaki kiri dan bacalah doa:” Alla-hum magh firli
warhamni-wajburni-wahdini- warzuqni”.Lalu sujudlah untuk yang
kedua kalinya dengan bertakbir dan membaca doa seperti dalam
sujud yang pertama. Kemudian angkatlah kepalamu sambil
bertakbir , dan duduklah sebentar, lalu berdiri untuk rakaat yang
kedua dengan menekankan tangan di tanah untuk berdiri.
12.Kerjakanlah rakaat yang kedua ini sama dengan rakaat pertama
hanya tidak membaca doa iftitah, tapi langsung membaca surat
Alfatihah dan diteruskan membaca salah surat dari Alquran.
13.Setelah selesai dari sujud kedua pada rakaat kedua, duduklah
untuk tahiyat awal yaitu duduk di atas telapak kaki kirimu dan
tumpukkan kaki kananmu, serta letakkan kedua telapak tanganmu di
atas kedua lututmu. Julurkanlah jari-jari tangan kirimu, sedang jari
tangan kananmu (kelingking,jari manis, jari tengah) digenggamkan
dan mengacungkan jari telunjuknya, sentuhkan ibu jari pada jari
tengah. Lalu bacalah :”Attahiya-tu lilla-hi washshalawatu wath
thayyiba-t, assalamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi
12
wabaraka-tuh. Assalamu alaina wa ala iba- dilla-hish shalihi-n.
Asyhadu anla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan abduhu
wa rasuluh. Lalu bacalah shalawat pada Nabi saw:”Allahumma shalli
ala Muhammad wa ala ali Muhammad, kama shallaita ala Ibrahim wa
ali Ibrahim, wa barik ala Muhammad wa ali Muhammad , kama
barakta ala Ibrahim wa ali Ibrahim innaka hamidum maji-d.
Kemudian boleh membaca doa kepada Tuhanmu sekehendak hatimu
yang lebih pendek dari doa tahiyat akhir.
14.Lalu berdirilah untuk rakaat ketiga kalau shalat tersebut tiga
rakaat, dengan bertakbir mengangkat tanganmu, setelah tegak lurus,
bersedekap, lalu membaca surat Alfatihah saja, lalu rukuk, iktidal dan
sujud. Kalau shalat maghrib setelah tiga rakaat langsung tahiyat akhir
dengan membaca tahiyat, shalawat pada nabi ,lalu membaca doa
setelah tahiyat akhir:” Allahumma inni audzubika min adzabi
jahannama wamin adzabil qabri wamin fitnatil mahya walmamati
wamin syarri fitnatil masihid dajjal.
15.Kalau shalat tersebut empat rakaat maka setelah tiga rakaat
tambah satu rakaat lagi, baru membaca tahiyat akhir, shalawat nabi
dan baca doa pada rakaat akhir, lalu salam ke kanan dan ke
kiri.”Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh”.
Tidak ada perbedaan tata cara shalat antara pria dan wanita, dewasa
dan anak-anak.
13
7.QUNUT SUBUH.
Qunut menurut bahasa: doa, berbakti, taat,lama berdiri dalam shalat.
Kata nazila berarti peristiwa atau bencana , kecelakaan,ancaman dan
bahaya.Menurut Imam Muslim dalam kitabnya menerangkan bahwa
Abu Hurairah melihat Rasulullah mendoakan keselamatan Khalid bin
Walid, salam bin Hisyam, Iyasi bin Abi Rabi’ah dan orang mukmin
yang lemah kehidupannya. Dan Rasulullah mengutuk Lihyai dan
Kabilah Mudhar, setelah itu turunlah ayat QS.Ali Imran (3): 128 sbb
Artinya :Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka
itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka karena
Sesungguhnya mereka itu orang-orang yang zalim. ( Menurut riwayat
Bukhari mengenai turunnya ayat ini, karena Nabi Muhammad s.a.w.
berdoa kepada Allah agar menyelamatkan sebagian pemuka-pemuka
musyrikin dan membinasakan sebagian lainnya.).
14
Setelah turun ayat tersebut nabi tidak lagi mengerjakan qunut nazilah
tsb.Berdasarkan ayat tersebut qunut adalah bahagian dari qunut
nazilah, tidak dikhususkan untuk shalat subuh saja, karena itu qunut
shalat subuh saja itu tidak ada tuntunannya.
Masalah Qunut subuh ini ada dua pendapat yaitu ada yang
mengatakan ada, dan ada pula yang mengatakan tidak ada.
Berdasarkan hadits:” Telah berkata Abu Malik Al-Asja,i kepada
ayahnya: Ya ayahanda, bahwa ayah pernah shalat dibelakang
Rasulullah Saw, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali di negeri Kufah
ini, kira-kira ada lima tahun.Adakah mereka itu berdoa Qunut shalat
subuh ?, Maka ia berkata:” Hai anakku perbuatan itu bid’ah.”(Hadits
Hasan Riwayat Turmudzi, Nasa’i danm Ibnu Majah ).
Dalam hadits lain telah berkata Anas bahwa Rasulullah Saw itu tak
pernah berqunut melainkan hanya apabila mendoakan kebaikan bagi
suatu kaum atau mendoakan kecelakaan atas suatu kaum”(HR.Ibnu
Khuzaimah).
Ada lagi Riwayat: Telah berkata Abu Hurairah: Bahwa Nabi saw tak
pernah berqunut pada shalat subuh , melainkan apabila ia mendoakan
kebaikan atas suatu kaum, atau mendoakan kecelakaan atas suatu
kaum”(HR.Said bin Mansyur)
Dalam riwayat yang lain, telah berkata Abu Mijlas:” Saya pernah
shalat bersama Ibnu Umar pada shalat subuh, maka ia tiada berqunut,
lalu saya bertanya kepadanya.Mengapa saya tidak melihat tuan
berqunut ?. Maka ia menjawab, saya tidak mendapat khabar dari hal
itu dari seorang pun dari shabat kami”.(HRBaihaqie).
Menurut hadits dari Said bin Jubair :” Saya telah menyaksikan sendiri
bahwa saya pernah mendengar Ibnu Abbas berkata:” Sesungguhnya
Qunut pada shalat Subuh itu bid’ah”(HR.Daraquthni ).
Telah berkata Abu Malik Al-Asy’ari:” Pernah berkata ayah saya:”
Aku pernah shalat dibelakang Rasulullah Saw maka beliau itu tidak
berqunut, dan aku pernah shalat dibelakang Abu Bakar maka ia tidak
berqunut,dan aku shjalat di belakang Umar maka ia tidak berqunut,
dan Aku pernah shalat di belakang Usman maka ia tidak berqunut,
dan aku pernah shalat di belakang Ali ia tidak berqunut, kemudian ia (
ayahku ) berkata : Hai anakku qunut itu bid’ah”(HSR.Annasa’i ).
15
8.TATA CARA BERDZIKIR
9.TUNTUNAN BERDOA
19
10.TAHLILAN
Apa hukumnya tahlilan dihadiahkan kepada orang yang meninggal
dunia?
Tahlil adalah ucapan La ilaha illallah artinya Tiada Tuhan selain
Allah.Sedangkan yang dimaksud tahlilan adalah mengadakan acara
pembacaan yasin, bertasbih, tahmid,tahlil, takbir,dll kemudian pahala
dari pembacaan tersebut dihadiahkan kepada almarhum yang telah
meninggal dunia.
Terhadap persoalan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.Para ulama zaman dahulu dan imam empat sepakat bahwa acara
tahlilan tersebut tidak ada contohnya dari nabi karena itu hukumnya
adalah bid’ah yang perlu dihindari. Setiap yang baru ( yang tidak
dikerjakan oleh Nabi) adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah sesat, setiap
sesat masuk neraka.
َ ضالَ َل ٌة َو ُك ُّل
ِ ضالَ َل ٍة فِي ال َّن
اررواه مسلم ولنسائ َ ُك ُّل ِب ْد َع ٍة
3.Manusia itu tidak akan memperoleh balasan pahala kecuali apa yang
ia kerjakan, sebagaimana diterangkan dalam QS.Annajam (53 ):39
sbb:
Artinya:Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain
apa yang telah diusahakannya.
ِ ص َد َق ٍة َج
ار َي ٍة اَ ْو ٍ َات ابْنُ اَ دَ َم ِا ْن َق َط َع َع َملُ ُه ِاالَّ ِمنْ َثال
َ ث َ َذا َم
صل ٍِح َي ْدعُو َل ُه رواه اَبُو داود َ عِ ْل ُم ُي ْن َت َف ُع ِب ِه اَ ْو َو َل ٍد
Artinya : Apabila anak Adam (manusia ) meninggal dunia maka
putuslah amalannya kecuali tiga perkara, yaitu pertama sedekah jariah
(wakaf ), kedua ilmu yang bermanfaat yang diajarkannya semasa
hidupnya, ketiga anak yang shaleh yang mendoakannya.(HR.Abu
Daud ).
21
11.MENTALKINKAN ORANG MENINGGAL
23
Sedekah adalah pemberian orang yang kaya kepada orang yang
miskin.Ruwah berasal dari kata ruh yaitu ruh orang yang yang telah
meninggal dunia
Bulan ruwah yaitu bulan Syakban, masyarakat menganggap bahwa
ruh nenek moyang kita yang telah meninggal dunia itu bisa pulang
kedunia menjenguk keadaan anak cucunya yang masih hidup pada
bulan ruwah ini,karena itu kedatangan mereka harus disedekahi
dengan sedekah ruwah.
Anggapan bahwa ruh manusia yang sudah meninggal bisa kembali
melihat keadaan anak cucu di rumahnya adalah bertentangan dengan
QS.Azzumar ( ): 42 sebagai berikut:
Artinya : Allah memegang jiwa orang ketika matinya dan memegang
jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah
jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan
jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum
yang berfikir.
Maksudnya: orang-orang yang mati itu rohnya ditahan Allah sehingga
tidak dapat kembali kepada tubuhnya; dan orang-orang yang tidak
mati hanya tidur saja, rohnya dilepaskan sehingga dapat kembali
kepadanya lagi.
Pahala orang yang beribadah itu diberikan Allah kepada orang yang
melakukannya, tidak kepada orang tidak melakukannya. Firman Allah
dalam QS.Azzalzalah : 7-8 sebagai berikut :
Artinya :7.Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. 8. Dan barangsiapa
yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat balasannya pula.
24
Dalam ayat yang lain diterangkan bahwa setiap orang yang beribadah
untuk dirinya sendiri sebagaimana firman Allah QS.Al Jatsiyah ( ):15
15. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, Maka itu adalah untuk
dirinya sendiri, dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, Maka
itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah
kamu dikembalikan.
Ibadah sedekah ruwah tersebut tidak pernah dikerjakan oleh
Rasulullah Saw dan para sahabat nabi, ibadah yang tidak ada
contohnya dari nabi saw maka ia akan tertolak sebagaimana sabda
Rasulullah Saw :Man amila amalan laisa alaihi amruna fahuwa
raddun .HR.Ahmad dan Muslim).Artinya :”Siapa yang mengerjakan
suatu amalan yang tidak ada contohnya dari Nabi Saw maka ia akan
tertolak”.
Kalau kita menginginkan pahala yang besar maka bersedekahlah di
bulan Ramadhan karena Rasulullah Saw ditanya :”ayyu shadaqatun
afdhalu ? Jawab Nabi : Sedekah di bulan J? Jawab Nabi: Shadaqatun
fi Ramadhan”.Artinya ; Sedekah yang bagaimana yang paling afdhal
ya Rasulullah? Jawab Nabi : Sedekah di bulan Ramadhan.
13.AZIMAT
Apa hukumnya memakai azimat ( ajimat ) ?
Azimat adalah benda yang dikeramatkan, dianggap memiliki kekuatan
seperti kebal,tahan banting,orang lain takut berhadapan dengannya,
bisa membuat orang takut kepadanya, membuat dagangannya laris
dan lancar, badanya sehat dan kuat,dapat menghindari penyakit atau
guna-guna dan lain-lain.
Azimat biasanya dibuat dari tulisan Arab, atau Alquran yang kecil
buatan Istanbul yang dibungkus dengan kain hitam dan diikat dengan
benang tujuh warna dan dipakai dililitkan di pinggang, atau dijadikan
kalung untuk anak-anak atau di tempat lain, ada pula dari cincin batu
akik, atau pakai susuk yang dipakai di keningnya agar kelihatan cantik
dan lain-lain.
25
Semua azimat itu hukumnya syirik karena menganggap azimat
tersebut mempunyai kekuatan yang sama dengan Allah, itulah
namanya mensyarikatkan Allah, menganggap benda-benda tersebut
memiliki kekuatan yang bisa menandingi Allah Swt .Karena itu Allah
Swt akan sangat marah kepada hambaNya yang menduakanNya
dengan benda-benda ciptaannya.
Karena itu jauhi dan hindarilah perbuatan syirik tersebut, syirik
adalah dosa yang tidak diampuni oleh Allah Swt, sebagaimana firman
Allah Swt dalam QS.Alkahfi ( ): 110 sebagai berikut :
Artinya :….Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya,
Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
15.PERBUATAN ZINA
30
Shalat ini disebut shalat tarawih karena pelaksanaannya dicontohkan
oleh Rasulullah dengan bersenang-senang atau santai.Waktu yang
terbagus adalah sekitar jam 3 fajar waktu shalat Tahajjud.
Rasulullah Saw hanya melaksanakan shalat tarawih berjamaah di
masjid hanya tiga malam, karena beliau takut kalau-kalau shalat
Tarawih tersebut diwajibkan Allah Swt. Karena itu maka Rasulullah
banyak mengerjakan sendiri di Rumah dengan santai dengan ayat
yang sangat panjang.
Rasulullah saw pada bulan selain Ramadhan mengerjakan shalat
Tahajud sebanyak sebelas raka’at dengan perincian 4 rakaat+ 4 rakaat
+ witir 3 rakaat= 11 raaat. Dan kadang-kadang Rasulullah Saw
mengerjakannya dengan cara: 2 rakaat+ 2 Rakaat+2 rakaat+2 rakaat+
3 rakaat witir sehingga berjumlah 11 rakaat.
Begitu juga pada bulan Ramadhan Rasulullah Saw mengerjakan shalat
Qiyamu Ramadhan atau Tarawih sebanyak 4+4+3 witir = 11 Rakaat,
atau 2+2+2+2+3= 11 rakaat.
Shalat 11 rakaat tersebut disebut juga dengan nama shalat Lail kalau
dikerjakan sebelum tidur, kalau sudah tidur disebut shalat Tahajjud,
pada bulan Ramadhan disebut Qiyamu Ramadhan atau shalat
Tarawih.Jadi kalau kita sudah melaksanakan Tarawih di masjid tidak
perlu lagi shalat Tahajjud di rumah, apalagi witir. Shalat witir itu
adalah shalat penutup ibadah pada malam itu, jadi kalau kita sudah
witir di masjid tidak ada shalat lagi di rumah kita karena sudah ditutup
shalat pada waktu malam itu.
Tata cara pelaksanannya menurut sunnah Rasul tidak ada pakai
embel-embel bacaan shalawat atau semacamnya diantara shalat
tersebut, dan berdoanya tidak ada tuntunan berdoa dipimpin atau
dikhalifahi oleh seseorang kiai atau ulama yang memmimpin doa.
Shalat tarawih yang diperaktekkan oleh Rasulullah saw diantaranya
pada rakaat pertama membaca surat Albaqarah 286 ayat+ pada rakaat
kedua membaca surat Ali Imran 200 ayat+ pada rakaat ketiga
membaca surat Annisa 176 ayat+ pada rakaat ke empat beliau
membaca surat Almaidah 120 ayat, jadi semuanya empat rakaat
pertama tersebut berjumlah 782 ayat (7juz) .Kemudian baru
Rasulullah berbaring, istirahat setelah pulih baru beliau shalat lagi
untuk empat rakaat berikutnya.Sedangkan untuk shalat witir tiga
rakaat sekaligus satu salam, pada waktu witir rakaat pertama surat Al
31
a’la ( sabbihis )+ rakaat kedua surat Alkafirun+ rakaat ketiga surat Al
Ikhlas Sehabis.shalat tarawih atau Qiyamu Ramadhan tidak ada
berdoa yang dipimpin oleh seseorang khalifah, begitu juga dalam
berdoa juga tidak dipimpin oleh seseorang ustadz dan dilapalkan
secara jahar.
17.SHALAT-SHALAT SUNAT
Shalat sunat apa saja yang ada tuntunannya dari Rasulullah yang
dalilnya kuat ?
Shalat sunat adalah ,shalat selain shalat fardhu yang berpahala kalau
dikerjakan dan tidak berdosa kalau tidak dikerjakan.Shalat sunat yang
ada tuntunannya dari Rasulullah Saw adalah :
1.Shalat sunat wudlu ( Syukrul wudlu ) adalah shalat sunat yang
dikerjakan setiap selesai berwudlu, boleh dikerjakan di rumah, masjid
atau mushalla.Waktunya pelaksanaannya bebas kapan saja setiap
sesudah berwudlu. Jumlah rakaatnya boleh dua, empat, enam, delapan
atau berapa saja semampu kita.
2.Shalat sunat Tahiyatul masjid, yaitu shalat sunat dua rakaat sebagai
penghormatan terhadap masjid sebagai rumah Allah yang dikerjakan
setiap kita memasuki masjid, jangan duduk dahulu sebelum kita
melaksanakan shalat tahiyatul masjid walaupun khatib sedang
berkhutbah pada hari jum’at.
3.Shalat sunat Rawatib adalah shalat sunat yang dikerjakan sebelum
atau sesudah shalat wajib. Shalat rawatib ada yang muakkadah ada
yang ghairu muakkadah.Rawatib yang muakkadah yaitu dua rakaat
sebelum subuh, dua rakaat sebelum zuhur, dua rakaat sesudah zuhur/
dua rakaat sesudah jum’at, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat
sesudah isya.Shalat sunat ghairu muakkadah yaitu dua rakaat sebelum
maghrib, duia rakaat sebelum shalat Asar.
32
4.Shalat Tahajjud disebut juga shalat Lail . Shalat lail waktunya mulai
setelah shalat Isya sampai shalat subuh.Shalat Tahajjud yaitu shalat
sunat yang dikerjakan setelah tidur sekitar jam 3 fajar, jumlahnya oleh
delapan rakaat boleh dikerjakan 4 + 4 rakaat+ 3 rakaat witir. Boleh
juga 2+2+2+2+ witir 3 = 11 rakaat. Sabda Rasulullah Saw:”Apabila
seorang lelaki bangun di tengah malam lalu ia membangunkan
istrinya, kemudian keduanya mengerjakan shalat tahajjud , maka
keduanya dicatat termasuk orang yang banyak berdzikir” (HR.Ibnu
Hibban ).
5.Shalat Dhuha adalah shalat sunat yang dikerjakan pada pagi hari
ketika matahari mulai naik setinggi tombak ( sekitar jam 7 pagi)
sampai sinar matahari terasa panas sekitar jam sebelas.Jumlah
rakaatnya boleh dua, empat, enam, delapan rokaat yang singkat dan
salam setiap dua rakaat.Shalat sunat Dhuha termasuk shalat sunat
yang dipentingkan karena mendapat wasiat dari Nabi saw
sebagaimana disebutkan dalam hadits sebagai berikut :
“ Dari Abu Hurairah ia berkata: “Kekasihku ( Rasulullah Saw) telah
berpesan kepadaku tiga hal penting yaitu : Berpuasa tiga hari tiap
bulan ( tanggal 13,14,15 bulan Qamariah ),mengerjakan shalat Dhuha
dua rakaat, shalat witir sebelum tidur”.(HR.Bukhari dan Muslim ).
Keutamaan shalat Dhuha:” Sesungguhnya di dalam surge terdapat
suatu pintu yang dinamakan Adh-Dhuha, apabila hari kiamat tiba
maka ada seruan yang memanggil –manggil”Mana orang yang dahulu
selalu melaksanakan shalat Dhuha secara terus menerus? Inilah pintu
masuk kalian, maka masuklah kalian melaluinya dengan Rahmat
Allah” (HR. Thabrani dari Abi Hurairah ).
Shalat Dhuha ini disebut juga shalat israq waktunya mulai matahari
naik sepenggalah.Shalat Dhuha ini sangat dipentingkan oleh
Rasulullah sehingga Allah Swt membuat Surat Adh Dhuha dalam
Quran. Keutamaan shalat Dhuha dapat menghindarkan seseorang dari
kemiskinan.
6.Shalat Qiyamu Ramadhan (Tarawih ) yaitu shalat sunat di malam
hari pada bulan Ramadhan, jumlah rakaatnya 8 rakaat tarawih + 3
witir = 11 rakaat.Cara mengerjakannya boleh 4+4+3 atau 2+2+2+2+3
Sabda Nabi Saw:”Barang siapa shalat sunat di bulan Ramadhan
karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah maka akan
diampuni segala dosanya yang terdahulu “.(HR.Bukhari).
33
7.Shalat Istikharah adalah shalat sunat yang bertujuan untuk meminta
petunjuk atau pilihan terbaik kepada Allah tentang sesuatu yang akan
kita pilih, seperti masalah jodoh, pekerjaan,jabatan atau lainnya.Shalat
ini menunjukkan bahwa kita menyerahkan urusan kita kepada Allah
mana yang terbaik menurut Allah untuk kita laksanakan.
Cara melaksanakan shalat istikharah ialah kita berwudlu kemudian
shalat dua rakaat dengan ayat yang kita hapal. Waktunya boleh kapan
saja, tetapi yang terbaik di malam hari. Setelah shalat baru berdoa
minta dipilihklan dengan Allah mana yang terbaik.Seandainya sekali
shalat belum ada kemantapan maka lakukanlah berkali-kali sampai
kita mendapat keyakinan pilihan yang terbaik.Dalam doa kita , kita
meminta kepada Allah agar menunjukkan pilihan kepada kita mana
yang terbaik bagi kita, agama, kehidupan kita dan akhirat kita.
8.Shalat Istisqa yaitu shalat sunat untuk minta diturunkan hujan
karena sudah kemarau.Shalat istisqa berjumlah dua rakaat dikerjakan
berjamaah dengan suara jahar / keras dan disertai khutbah satu kali
dari tempat yang tinggi sebelum atau sesudah shalat.Sesudah shalat
agar khatib memimpin doa dengan membelakangi makmum
( menghadap kiblat ) dan mengangkat kedua tangan tinggi-tinggi
sampai kelihatan keleknya. Dianjurkan kepada masyarakat agar
beristighfar memohon ampun atas segala dosa sehingga Allah
menurunkan hujan. Shalat dilaksanakan di tanah lapang yang dihadiri
oleh seluruh kaum muslimin, baik tua, muda, besar, kecil, anak-
anak,dan kalau dapat membawa sejumlah binatang ke lapangan
tersebut, sehingga ia berbunyi meminta air.
Kalau pada shalat wajib atau waktu khutbah jum’at khatib bisa berdoa
meminta hujan dengan doa”Allahumma aghisna, allahumma aghisna,
allhumma aghisna”.
9.Shalat Idul Fithri adalah shalat sunat pada tanggal 1 Syawal,jumlah
rakaatnya sebanyak dua rakaat dan diikuti dengan khutbah ied satu
kali sesudah shalat.Waktu pelaksanaannya di pagi hari sekitar jam
7.30 karena untuk memberi kesempatan kalau ada orang yang belum
membayar zakat fitrah pada pagi hari itu.Tempat shalat dianjurkan di
halaman terbuka gunanya untuk syiar Islam dan agar wanita yang
sedang haid pun dapat ikut hadir mendengarkan khutbah ied.Takbir
pada rakaat pertama setelah takbiratul ihram ditambah tujuh kali
takbir setelah membaca surat Alfatihah membaca surat Al A’la
34
( sabbihis ), dan pada rakaat kedua bertakbir sebanyak lima kali dan
membaca fatihah dan surat Al Ghasiyah. Setelah shalat dua rakaat
baru khatib berkhutbah satu kali dan ditutup dengan doa untuk kaum
muslimin.
Sedangkan shalat idul Adha pada tgl 10 Dzulhijjah jumlah rakaatnya
sebanyak dua rakaat,kemudian khutbah ied satu kali,dan ditutup
dengan doa untuk kaum muslimin,waktunya jam 7 pagi, sebaiknya di
tanah lapang,rakaat pertama tujuh takbir, rakaat kedua lima takbir,
suratyang dibaca yaitu Al-A’la, dan Al-Ghasiyah.
10.Shalat Gerhana Bulan (khusuf) dilaksanakan pada malam hari
ketika gerhana berlangsung, sedangkan shalat gerhana matahari
(Kusuf ) dilaksanakan pada siang hari tatkala gerhana matahari terjadi
berjumlah dua rakaat, dapat dilaksanakan sendiri-sendiri tetapi sangat
dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah dengan bacaan suara
nyaring.Cara melaksanakan shalat Kusuf/ Khusuf yaitu berniat untuk
shalat, membaca doa iftitah, fatihah kemudian ayat yang panjang,
rukuk dan iktidal.Setelah iktidal kembali membaca fatihah dan ayat
yang panjang lagi, baru rukuk, iktidal dan sujud.Demikianlah untuk
satu rakaat membaca dua kali membaca fatihah, dua kali ayat, dua kali
rukuk, dua kali iktidal.Begitulah untuk rakaat kedua setelah sujud
diteruskan dengan tahiyat akhir.Setelah shalat dua rakaat diteruskan
dengan khutbah satu kali.
35
18.ZIARAH KUBUR
36
Artinya :15.Kemudian sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian
benar-benar akan mati.16. Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian
akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.
Dahulu sewaktu iman masyarakat muslim masih lemah maka
Rasulullah melarang menziarahi kuburan, tetapi setelah iman
masyarakat sudah kuat maka Rasulullah membolehkan ziarah kubur
karena mengandung pelajaran, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: “
Aku telah melarang kalian menziarahi kuburan, tetapi sekarang
ziarahlah kalian, karena sesungguhnya dalam hal ini terdapat
pelajaran buat kalian “.(HR.Thabrani dari Ummu Salamah ).
Ziarah kubur tujuan utamanya agar kita yang masih hidup ini akan
ingat dengan kematian, dan banyak mempersiapkan untuk
menghadapi kematian tersebut.Sedangkan untuk mendoakan bagi
orang yang sudah meninggal dunia bisa kita lakukan di rumah kita
setiap selesai shalat fardhu duduk di atas sajadah.
Ziarah kubur adalah bagian dari mengingat kematian, Rasulullah Saw
memerintahkan kita agar banyak mengingat kematian sebagaimana
sabda beliau yang diriwayatkan oleh Ibnu Abud Dun-ya sbb:
“Perbanyaklah mengingat mati, karena sesungguhnya mengingat
mati dapat nmembersihkan dosa-dosa dan dapat menanamkan rasa
zuhud terhadap perkara duniawi. Apabila kalian mengingatnya disaat
kaya niscaya mengingat mati dapat meruntuhkannya, dan apabila
kalian mengingatnya di saat miskin niscaya hal ini akan membuatmu
rela dengan keadaan penghidupanmu”.(HR.Ibnu Abud Dun-ya ).
Ada sebagian masyarakat yang hanya berziarah kubur apabila mau
memasuki bulan Ramadhan atau mau lebaran idul Fithri dan idul
Adha padahal cara seperti itu tidak dituntunkan oleh Rasulullah Saw,
yang dituntunkan oleh Nabi Saw berziarah kubur pada setiap hari
jumat.
Dalam berziarah kubur tidak ada tuntunan dari Rasulullah Saw agar
membawa kembang, air untuk menyiram kuburan, membaca yasin,
tahlilan di atas kubur, sedekah menyembelih ayam atau kambing di
atas kuburan, dll.
Adab atau tatacara memasuki perkampungan kuburan menurut
sunnah Rasul dintaranya adalah :
37
1.Memberi salam sebelum memasuki arena pekuburan dengan
membaca:” Assalamu alaikum ya ahlad diyar minal mukminina wal
muslimiina as- alullahu lana walakumul afiah, wa inna insya Allahu
bikum lahikuun.
2.Melepaskan sandal/ sepatu memasuki areal pekuburan.
3. Tidak boleh menginjak-injak atau berjalan, duduk di atas kuburan.
3.Tidak boleh mengotori arena pekuburan .
39
Artinya : Dan pada sebahagian malam hari shalat tahajudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu
mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.
Di siang harinya kita dianjurkan untuk berpuasa setiap bulan pada
tanggal 13,14, 15 tiap bulan, termasuk pada bulan Syakban yaitu
puasa putih ( yaumul bith).
21.QURBAN
40
3.Berqurban dengan kambing harus yang berumur lebih dari dua
tahun, kalau berqurban dengan kambing muda yang belum cukup
dua tahun, maka belum sah qurbannya, baru anak qurban.
4.Qurban diusahakan disembelih sendiri dengan membaca basmalah
dan bertakbir sepeti Rasulullah berqurban dengan dua ekor kambing
dan disembelihnya sendiri dengn basmalah dan takbir.
5.Rasulullah pernah berqurban satu ekor kambing dengan berkata :
Ya Allah terimalah qurban ini dari Muhammad, keluarga Muhammad
dan ummat Muhammad”. Jadi kalau kita berkurban satu ekor niatkan
untuk qurban keluarga kita.
6.Ali Kw mengimami shalat Ied, lalu berkhutbah, ia menyampaikan :
janganlah kalian makan daging qurban lebih dari tiga hari, (wkatu itu
paceklik maka harus berbagi, belum ada kulkas jadi takut busuk,
jangan ada orang yang tidak mendapat daging sementara yang lain
mendapat baanyak).
7. Tidak sah qurban yang disembelih dengan menyebut nama selain
Allah. Jadi berqurban harus disembelih dengan nama Allah ( bismillah
41
22.SHALAT JAMA’ DAN QASHAR
[343] Menurut Pendapat jumhur arti qashar di sini ialah: shalat yang
empat rakaat dijadikan dua rakaat. Mengqashar di sini ada kalanya
dengan mengurangi jumlah rakaat dari 4 menjadi 2, yaitu di waktu
bepergian dalam keadaan aman dan ada kalanya dengan meringankan
rukun-rukun dari yang 2 rakaat itu, yaitu di waktu dalam perjalanan
dalam keadaan khauf dan ada kalanya lagi meringankan rukun-rukun
yang 4 rakaat dalam keadaan khauf di waktu hadhar( Waktu biasa
tanpa halangan ).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dia berkata:” Allah mewajibkan
shalat melalui Nabi Saw empat rakaat pada saat hadhar ( dalam
keadaan biasa dan tidak bepergian jauh ), dua rakaat pada saat safar
(bepergian jauh ), dan satu rakaat pada saat Khauf ( sedang berperang)
(HR.Muslim ).
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra ia berkata :” Kami pernah keluar
bersama Rasulullah Saw dari Madinah ke Mekah (Zuhur, Ashar, Isya)
masing-masing dua rakaat sampai beliau pulang. Aku tanyakan:
Berapa lama beliau tinggal di Mekah? Dia menjawab : “Sepuluh hari
43
‘.Menurut riwayat lain: Kami keluar dari Madinah menuju Haji (ke
Mekah ).
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra dari Nabi saw: Apabila beliau
bergegas dalam perjalanan, beliau akhirkan shalat Zuhur ke awal
waktru Ashar, lalu beliau menjamak keduanya , dan beiau akhirkan
shalat maghrib, sehingga beliau menjamaknya dengan shalat Isya
kerika mega merah telah hilang.(HR.Muslim ).
2. Mengkapani mayat.
45
3.Menyolatkan Jenazah caranyaa sebagai berikut :
a.Berniat dalam hati untuk menyolatkan jenazah, seperti : “Sengaja
aku shalat jenazah empat takbir, makmuman lillahi ta’ala”.
b.Takbiratul Ihram, yaitu mengangkat kedua tangan, dengan
menghadapkan kedua telapak tangan ke depan setinggi bahu atau
daun telinga dengan mengucapkan “ Allahu Akbar “.
c.Membaca ta’awuz, basmalah dan Fatihah:
ُ اَع
ِ ُوذ ِبا هَّللا ِ م َِن ال َّش ْي َط
ان الرَّ ِج ِيم
Membaca Aaaamiin, kemudian membaca Shalawat nabi sbb:
َ ص لَّي
ْت َع َلى َ ص ِّل َع َل َى م َُح َّم ٍد َو َع َل َى اَ ِل م َُح َّم ٍد َك َم ا َ اللَّ ُه َّم
اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َواَ ِل م َُحمَّد َك َم ا ِ ِا ْب َر ِهيْم َواَ ِل ِا ْب َرهِيم َو َب
ك َحمِي ٌد َم ِجي ٌد َ ِيم ِا َّن ِ ت َع َلى ِاب َْره
ِ ِيم َواَ َل ِاب َْره َ َب َر ْك
4.Takbir ke dua (Allahu Akbar) lalu membaca doa sebagai berikut:
ْاغفِر َل ُه َورْ َحمْ ه َو َعا ِف ِه َوعْ فُ َع ْن ُه َواَ ْك ِر ْم ُن ُز َل ُه َو َوسِ ع ْ اَللَّ ُه َّم
َّ الخ َطا َي ا َك َم ا ُي َن َّقى
ُالث ْوب ّ اغسِ ْل ُه ِب َما ٍء َو
َ الث ْل ِج َو َن ِّق ِه م َِن ْ َم ْد َخ َل ُه َو
ًس َو ْب ِد ْل ُه داَراً َخيْراً ِمنْ داَ ِر ِه َواَهْ الً َخ ْي را ِ ااْل َ ْب َيضُ م َِن ال َّد َن
ِمنْ اَهْ لِ ِه َو َز ْوجً ا َخيْراً ِمنْ َز ْو ِج ِه َو ِق ِه ِف ْت َن َة ْال َقب ِْر َو َع َذا َب ُه
Apabila mayatnya belum baligh ( masih anak-anak ) maka setelah tak
bir kedua membaca doa sebagai berikut:
ًاَللَّ ُه َّم اجْ َع ْل ُه َل َنا َس َل ًفا َو َف َرطا ً َواَجْ را
5.Takbir ke tiga ( Allahu Akbar ) lalu membaca doa sebagai berikut:
46
ير َن ا
ِير َنا َو َك ِب ِ
صغ ِ اِئب َن ا َو َاغفِرل َِح ِّي َنا َو َم ِّي ِت َن ا َو َش ا ِه ِد َنا َو َغ ِ اَللَّ ُه َّم ْ
كر َن ا َوا ُ ْن َثا َن ا .اَللَّ ُه َّم َمنْ اَحْ َي ْي َت ُه ِم َّنا َفاَحْ ِي ِه َع َلى ااْل ِ ْس الَ ِم َو َذ ِ
َو َمنْ َت َو َّف ْي َت ُه ِم َّنا َف َت َو َّف ُه َع َلى ااْل ِ ْي َم ِ
ان
6.Takbir ke empat ( Allahu Akbar ) lalu membaca doa sebagai berikut
اَللَّ ُه َّم الَ َتحْ ِرمْ َنا اَجْ َرهُ َوضِ لَّ َنا َبعْ دَ هُ
7. Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
47
48