Anda di halaman 1dari 22

Hasil Pengawasan Implementasi kebijakan

dalam rangka percepatan Peningkatan


Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)dan
produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi
pada pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah

Inspektorat Jenderal Kemendagri


Jakarta, November 2023

1
ARAHAN BAPAK PRESIDEN KEPADA MENTERI, KEPALA LEMBAGA, KEPALA DAERAH DAN
BUMN TENTANG AKSI AFIRMASI BANGGA BUATAN INDONESIA
PADA TANGAL 25 MARET 2022

Tingkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri khususnya


1
bagi Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah serta
mengurangi belanja dan penggunaan barang-barang impor.

2
Mendorong komitmen belanja Produk Dalam Negeri hingga
Rp.400 Triliun pada bulan Mei Tahun 2022

3 Segera dorong UMKM di Daerah untuk masuk ke e-Katalog

4 Permudah perizinan-perizinan bagi UMKM


“UMKM bisa menjadi komponen penting
untuk memulihkan perekonomian dan
berperan mengatasi persoalan Bottleneck
Supply Chain”

2
ARAHAN PRESIDEN JOKO WIDODO PADA RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEPALA DAERAH DAN
FORUM KOORDINASI PIMPINAN DAERAH (FORKOPIMDA) SE-INDONESIA TAHUN 2023
(SICC, 17 JANUARI 2023)

1. Kendalikan inflasi. Pantau langsung harga di lapangan dan hati-hati dalam mengatur tarif (PDAM,
angkutan Umum).
2. Turunkan kemiskinan ekstrem sampai target 0 persen pada 2024.
3. Dorong daerah untuk turunkan stunting di bawah 14 persen di tahun 2024.
4. Segera selesaikan dua masalah besar investasi yakni Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)
dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
5. Maksimalkan pengelolaan keuangan daerah dengan bangun Dana Abadi dan pastikan APBD
dibelanjakan untuk produk-produk buatan dalam negeri.
6. Susun rencana induk (masterplan) penataan kota dan juga penajaman yang memiliki visi dan dapat
menunjukan keunggulan dan keunikan dari setiap daerah.
7. Jaga stabilitas politik dan keamanan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
8. Jamin kebebasan beragama, jangan sampai konstitusi kalah oleh kesepakatan.
Dasar Hukum

01. UU No. 3/2014 02.UU No. 23/2014 03.PP No. 29/2018


Tentang Perindustrian Tentang Tentang Pemberdayaan
(ditetapkan tanggal Pemerintahan Daerah Industri (ditetapkan
15 September 2014) (ditetapkan tanggal 30 tanggal 13 Juli 2018)
September 2014) 07. Inpres No. 2/2022
Tentang Percepatan P3DN dan
UMKM dalam rangka menyukseskan
Gernas BBI pada Pelaksanaan
04. PP No. 7/2021 05. Perpres No. 16/2018 06.Kep Pres No.24/2018 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(30 Maret 2022)
Tentang Kemudahan,
Perlindungan, dan Pemberdayaan Tentang Pengunaan Tentang Timnas P3DN
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil Produk Dalam Negeri (ditetapkan tanggal
dan Menengah (ditetapkan tanggal (ditetapkan tanggal 17 September 2018)
02 Februari 2021) 16 Maret 2018)

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia


Kementerian Dalam Negeri sangat mengapresiasi dan terus mendukung Gerakan Bangga
Buatan Indonesia (BBI) dalam mendorong National Branding dan produk unggulan lokal melalui
UMKM/IKM

4
Singkat:
Nilai tambah TUJUAN P3DN
ekonomi dan
kesempatan kerja Jangka Panjang:
Meningkatkan Penggunaan Produksi Dalam
01 Negeri
Meningkatkan Utilisasi Nasional yang pada
02 akhirnya meningkatkan Efisiensi Industri
sehingga mampu bersaing di pasar dunia
03 Meningkatkan Kesempatan Kerja
Mengurangi ketergantungan terhadap
04 produk luar negeri Melalui Pengoptimalan
belanja Pemerintah
05 Menghemat Devisa Negara
5
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2022
Tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Kooperasi
Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
(Tanggal 30 Maret 2022)

POIN PENTING:
1. Mempercepat peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan pemberdayaan
UMKM dan Koperasi
2. Merencanakan, mengalokasikan, dan merealisasikan paling sedikit 40% dari nilai
anggaran pada pengadaan barang/jasa pemerintah dengan menggunakan produk UMKM
dan Koperasi dari hasil produksi dalam negeri
3. Mendukung pencapatan target belanja APBN dan APBD TA 2022 paling sedikit Rp. 400T
untuk produk dalam negeri → prioritas produk UMKM dan koperasi
4. Membentuk tim P3DN pada K/L dan Pemda serta menyusun roadmap strategi
penggunaan Produk Dalam Negeri dalam rangka percepatan penayangan menuju
1.000.000 produk tayang dalam e-katalog
5. Pengurangan impor paling lambat pada tahun 2023 sampai dengan 5% bagi K/L dan
Pemda yang melakukan pemenuhan belanja melalui impor
6. Belanja pengadaan barang/jasa pemerintah menggunakan SiRUP dan mengisi
e-kontrak pada Sistem Pengadaan Secara Elektornik (SPSE)
7. Mencantumkan syarat wajib menggunakan produk dalam negeri pada semua kontrak
kerja sama
8. Menghapuskan syarat yang menghambat penggunaan produk dala negeri dalam
pengadaan barang/jasa pemerintah
9. Melakukan integrasi data dan informasi mengenai produk dalam negeri melalui
penerapan Satu Data Indonesia (SDI) dalam rangka mendukung kebijakan berbasis data
dalam pengadaan barang/jasa pemerintah sesuai kerangka SPBE

6
HAL-HAL YANG PERLU DI TINDAK LANJUTI OLEH PEMERINTAH DAERAH
Komitmen Anggaran e-processing &
TIM
Pengalokasian paling e-katalog Pengisian SIRUP e-contract
Pembentukan Tim
sedikit 40% dari nilai Membentuk, mengelola Daerah diminta aktif Daerah diminta aktif
Peningkatan
anggaran belanja dan mengembangkan Sistem Informasi menggunakan aplikasi
Penggunaan Produk
Barang/Jasa untuk katalog elektronik lokal. Rencana Umum pengadaan elektronik
dalam Negeri (P3DN)
penggunaan produk usaha Pengadaan. dari LKPP
kecil dan/atau koperasi.

01 02 03 04 05

SEB LKPP dengan Kemendagri


Nomor: 027/1022/SJ dan 1
Tahun 2022
tanggal 25 Februari 2022 Tentang Gernas
BBI pada Pengadaan Barang/Jasa Di
Lingkungan Pemerintah Daerah

11
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

Kementerian Dalam Negeri telah melaksanakan 4 (empat) kali


pertemuan dengan Pemerintah Daerah dalam rangka sosialisasi
SEB Mendagri dan Kepala LKPP

01 Penandatanganan SEB Mendagri dan Kepala LKPP


pada tanggal 25 Februari 2022 yang dihadiri oleh Kepala Daerah

02
Webinar SEB Mendagri dan Kepala LKPP
pada tanggal 4 Maret 2022 yang dihadiri oleh Kepala Daerah dan
perangkat daerah terkait

Sosialisasi SEB Gerakan Nasional Bangga Buatan

03 Indonesia pada Pengadaan Barang/Jasa di


Lingkungan Pemda
pada tanggal 8 Maret 2022 yang dihadiri oleh kepala daerah dan
perangkat daerah terkait

Tindak Lanjut Rapat Pembahasan Progress e-Katalog Lokal dan

04 BeLa Pengadaan pada pemerintahan daerah


pada tanggal 11 Maret 2022 yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah dan
perangkat daerah terkait

8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia
HASIL MONITORING
TINDAK LANJUT SURAT EDARAN BERSAMA KEMENDAGRI DAN LKPP
Penayangan e-katalog Pemda:
Pembentukan Tim Peningkatan Penggunaan Produk • 417 Pemda (Prov, Kab/Kota) telah menayangkan
Dalam Negeri (P3DN) di lingkungan Pemda: Produk pada katalog lokal
476 Pemda (Prov, Kab/Kota) telah membentuk tim - 34 Provinsi Telah menayangkan pd e-Katalog
P3DN:
- 383 Kab/Kota Telah menayangkan pd e-Katalog
• 34 Provinsi telah membentuk tim Peningkatan
Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) • Jumlah Produk yang telah masuk dalam
e-Katalog pada 542 Pemda sebanyak 89.835
• 442 Kab/Kota Telah Membentuk Peningkatan
Produk, oleh 5.516 Penyedia
Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)
• 66 kab/Kota blm membentuk tim Peningkatan
Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DN

PEMANFAATAN TOKO DARING


Total 174 Pemerintah Daerah telah melakukan
transaksi pada Toko Daring
a. 32 Provinsi telah bertransaksi melalui Toko Daring
dan 2 Provinsi masih belum bertransaksi melalui
Toko Daring
b. 142 Kab/Kota telah bertransaksi melalui Toko
Darin dan 365 Kabupaten/kota masih belum
bertransaksi melalui Toko Daring

Sumber: Ditjen Bina Bangda Kemendagri (3 Agustus


2022, pukul 17.00 WIB)
12
PENYERAPAN PDN TA. 2023
PADA 10 BESAR PROV RUP TERBESAR
Capaian
Total Perencanaan Total Pelaksanaan PDN
No. Nama Komitmen PDN
PDN (Rp) (Rp)
(%)
1 PROVINSI DKI JAKARTA 28,363,920,459,724 5,289,559,607,620.80 18.65%
2 PROVINSI JAWA TIMUR 4,286,058,217,833 1,986,276,033,060.90 46.34%
3 PROVINSI JAWA BARAT 7,183,850,799,282 1,875,113,951,790.82 26.10%
PROVINSI KALIMANTAN
4 4,787,202,271,798 1,817,642,680,344.64 37.97%
TIMUR
5 PROVINSI JAWA TENGAH 4,153,489,196,590 1,634,933,893,568 39.36%
6 PROVINSI SUMATERA UTARA 3,846,929,726,767 1,228,967,340,461 31.95%
7 PROVINSI BANTEN 3,090,927,970,665 986,994,507,475.12 31.93%
8 PROVINSI ACEH 2,626,881,934,469 1,001,725,914,040 38.13%
9 PROVINSI RIAU 3,061,343,636,820 1,656,035,485,558.50 54.10%
PROVINSI NUSA TENGGARA
10 868,400,701,891 397,108,396,195 45.73%
TIMUR
Sumber: LKPP (diolah), update 26 Juli 2023
Sumber: LKPP (diolah), update 26 Juli 2023
Sumber: LKPP (diolah), update 26 Juli 2023
audit,
reviu,
Monitoring
Pengawasan evaluasi
pemantauan,dan
APIP binwas lainnya

perencanaan,
persiapan, pemilihan penyedia,
pelaksanaan kontrak, dan serah terima
pekerjaan
Mandat Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan

❑ Pasal 8 ayat (3) UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, “Pembinaan dan
pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) secara nasional
dikoordinasikan oleh Menteri”
❑ Pasal 373 ayat (3) UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, “Pembinaan
dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
dikoordinasikan oleh Menteri”.
❑ PP 12 Tahun 2017 tentang Binwas Pemda: Pasal 11 ayat (1) “Menteri
mengoordinasikan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah secara nasional” dan Pasal 15 ayat (2) “Ketentuan lebih lanjut mengenai
tata cara pembinaan dan pengawasan umum diatur dengan Peraturan Menteri.”
ESENSI RENBINWAS PEMDA
Perencanaan Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahunan
ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri berdasarkan
masukan dari Menteri teknis/ Kepala Lembaga
pemerintah nonkementerian”

PP NO. 12/2017 (Pasal 12)

Masukan dari menteri teknis/kepala lembaga pemerintah


nonkementerian dan kepala daerah, yang memuat:
1. Fokus Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah yang disusun berbasis prioritas
dan risiko;
2. Sasaran Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah; dan
3. Jadwal Pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
”SINKRONISASI”
Perencanaan Pembinaan dan Pengawasan
Tema : Mempercepat transformasi Penyelenggaraan Pemda sinkron dengan
ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan Dokumen RPJMN dan RKP 16
16
URGENSI DAN KEBARUAN RENBINWAS 2024

URGENSI
• Sebagai Kebijakan Pengawasan yang menjadi pedoman bagi
Menteri Dalam Negeri, Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah dalam menyusun Program Kerja
Pengawasan Tahunan
KEBARUAN
• Renbinwas 2024 diarahkan untuk mengawal prioritas
pembangunan sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2024 (Perpres 52 Tahun 2023)
URGENSI DAN KEBARUAN RENBINWAS 2024

PKPT
• WAS INTERNAL antara lain Pengawasan P3DN
• WASDA pada Aspek Keuangan Daerah sasaran pengawasan
Penerapan P3DN
• Pengawasan Direktif pimpinan, yaitu Pengawasan P3DN
• Monitoring capaian Progres MCP Bersama KPK dan BPKP
Sesuai Psl.66 Perpres 12 Tahun 2021 ttg Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah mengatur Perangkat daerah wajib
menggunakan produk dalam negeri, termasuk rancang
bangun dan perekayasaan nasional.
APIP untuk mendorong penerbitan Kebijakan Pemerintah
Daerah paling terkini terkait P3DN

Komitmen pengadaan produk dalam negeri yang


direncanakan masing-masing Pemerintah Daerah yang
telah dikonfirmasi/diklarifikasi oleh Pemerintah Daerah

Mekanisme Progres mingguan realisasi belanja produk dalam negeri


Pengawasan dalam pengadaan barang dan jasa masing-masing
Pemerintah Daerah
Surat MDN Nomor 050/1108/IJ
tgl 9 Mei 2022 Permasalahan atau hambatan yang dihadapi oleh masing-
Hal Pelaksanaan Monitoring P3DN pada Pemda
masing Pemerintah Daerah terkait percepatan realisasi
belanja produk dalam negeri

Monitoring secara mingguan oleh APIP Daerah dan Perwakilan


BPKP terhitung mulai tanggal 9 Mei 2022 melalui Aplikasi
Monitoring P3DN Daerah (https://siera.bpkp.go.id/p3dn)

Inspektur Daerah untuk berkoordinasi dengan Kepala


Perwakilan BPKP setempat terkait pelaksanaan monitoring
20
20
Belum optimalnya pelaksanaan pengadaan barang dan jasa terutama
penggunaan produksi dalam negeri di SKPD

Rendahnya penyerapan anggaran pengadaan barang dan jasa yang


memprioritaskan P3DN

Peran Belum Semua penyedia UMKM terlibat didalam pengadaaan barang


dan jasa yang mengoptimalkan P3DN
APIP PEMDA Literasi digital penyedia UMKM yang masih rendah

Percepatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri belum optimal

Pengadaan Barang dan Jasa yang belum Transparan dan Akuntabel


Tata Kelola Data dan Teknologi yang masih rendah

Hilirisasi Pemanfaatan Teknologi belum optimal infrastruktur digital


belum mantap.

21
21
TERIMA KASIH
INSPEKTORAT JENDERAL #ItjenBerintegritas
@itjenkemendagri.ri
KEMENTERIAN DALAM NEGERI #SatuDataSatuKata
#ItjenHebat
Inspektorat Jenderal Kemendagri

22

Anda mungkin juga menyukai