Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Republik Indonesia

PENINGKATAN PENGGUNAAN
PRODUK DALAM NEGERI
DALAM MENDUKUNG GERAKAN NASIONAL
BANGGA BUATAN INDONESIA
Oleh:
Dr. Teguh Setyabudi, M. Pd
DIREKTUR JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH, KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Jakarta, 14 Maret 2022


Latar Belakang &
Dasar Hukum
3
3
DASAR HUKUM

01. UU No.3/2014 02. UU No. 23/2014


Tentang Perindustrian Tentang Pemerintahan Daerah

04. PP No. 7/2021 03. PP No. 29/2018


Tentang Kemudahan, Perlindungan, dan
Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Tentang pemberdayaan industri
Mikro, Kecil dan Menengah

05. Perpres No. 16/2018 06. Keppres No.24/2018


Tentang Pengunaan Produk Dalam Tentang Timnas P3DN
Negeri

4
Singkat:
Nilai tambah
TUJUAN P3DN
ekonomi dan
kesempatan kerja Jangka Panjang:
Meningkatkan Penggunaan Produksi Dalam
01 Negeri
Meningkatkan Utilisasi Nasional yang pada
02 akhirnya meningkatkan Efisiensi Industri
sehingga mampu bersaing di pasar dunia
03 Meningkatkan Kesempatan Kerja
Mengurangi ketergantungan terhadap
04 produk luar negeri Melalui Pengoptimalan
belanja Pemerintah
05 Menghemat Devisa Negara
5
6
10 (SEPULUH)
AKSI AFIRMASI
10 Aksi
Afirmasi P3DN
Kemenko Polhukam, Kemenko Ekon, dan Kemenko PMK agar memastikan K/L teknis di bawah koordinasinya untuk
Aksi I meningkatkan jumlah dan persentase minimal 40% belanja untuk produk dalam negeri.

10 K/L dengan anggaran tertinggi dan Kemendagri serta K/L, Pemda, dan BUMN agar mencantumkan
Aksi II Pemerintah Daerah se-Indonesia agar:
Aksi VI syarat wajib menggunakan produk dalam
1. Menyelesaikan pengisian SiRUP negeri dan produk yang dihasilkan
2. Menggunakan e-purchasing dan e-Kontrak UKM/IKM/Artisan pada semua kontrak kerja
3. Memberikan data komitmen anggaran belanja produk sama
Kemenperin bersama Kemeninves, Kemenkeu,
dalam negeri termasuk UKM/IKM/Artisan sebesar minimal Aksi VII Kemendagri, BPS, BPKP, dan LKPP agar
Rp 400 T
mengintegrasikan data dan sinkronisasi kode
4. Membentuk tim P3DN
klasifikasi produk dalam sistem pengadaan
5. Menjadi role model bagi masyarakat dalam
mempromosikan
Kemenperin Gernas BBIUKM, Kemenparekraf,
bersama Kemenkop LKPP bersama Kemenperin, Kemenparekraf,
Aksi III Kemendagri, dan LKPP agar melakukan business matching Aksi VIII dan Kemenkop UKM agar menayangkan satu
antara industri dan UKM/IKM/Artisan dengan K/L/Pemda juta produk dalam negeri hasil
pada 22 - 23 Maret 2022 di Bali UKM/IKM/Artisan di e-Katalog dan toko
LKPP bersama Kemendagri, Kemenperin, Kemenkop UKM, daring, sebagai government marketplace
Aksi IV dan Kemenparekraf agar mempersiapkan pertemuan Presiden Kemenkeu bersama Kemendagri,
RI dengan Kepala Daerah se-Indonesia dan 10 K/L dengan Aksi IX KemenBUMN, KemenpanRB, dan LKPP agar
anggaran tertinggi di Bali pada 24 Maret 2022 menyusun aturan insentif dan disinsentif
LKPP bersama Setneg, Kemenperin, Kemenkeu, Kemendagri, untuk mengurangi pembelian produk impor
Aksi V KemenBUMN, Kemenpan RB, dan BPKP agar menuntaskan oleh Kementerian/Lembaga, Pemda, dan
rancangan payung hukum tentang (a) Peta Jalan Aksi Afirmasi BUMN
dan (b) Penguatan Kelembagaan LKPP untuk difinalisasi pada BPKP, Kejaksaan Agung, Polri, dan LKPP bekerjasama
Aksi X dengan BPK agar melakukan pengawasan dan
24 Maret 2022
pendampingan untuk memastikan kepatuhan
belanja produk dalam negeri oleh K/L/Pemda dan
BUMN
Aksi Afirmasi II

LKPP, Kemendagri, dan BPKP


memonitor K/L dan Pemda untuk (a)
Kemendagri agar memastikan Kemenperin bersama
pengisian SiRUP dan (b) penggunaan Pemda mengirimkan data Kemendagri dan BPKP
e-purchasing dan e-kontrak oleh K/L komitmen anggaran belanja PDN melakukan pemantauan dan
dan Pemda agar selesai sebelum paling lambat pada Jumat, 18 pendampingan kepada KL dan
Pertemuan dengan Presiden pada 24 Maret 2022 Pemda untuk membentuk Tim
Maret P3DN
Pusdatin dan ULP Ditjen Bina Keuda Ditjen Bina Bangda dan Ditjen Keuda

LKPP dan Kemendagri agar Seluruh K/L mengkampanyekan Seluruh Pemda


berkoordinasi dengan K/L dan penggunaan PDN, UMKM, dan mengkampanyekan penggunaan
Pemda membentuk e-Katalog Gernas BBI pada masing-masing PDN, UMKM, dan Gernas BBI
sektoral dan lokal sektor pada masing-masing daerah

Pusdatin dan ULP Seluruh komponen Kemendagri Ditjen Bina Bangda dan Ditjen Keuda

9
KEMENTERIA N DALAM NEGERI
Republik Indonesia

Kementerian Dalam Negeri telah melaksanakan 4 (tiga) kali


pertemuan dengan Pemerintah Daerah dalam rangka sosialisasi
SEB Mendagri dan Kepala LKPP

01 Penandatanganan SEB Mendagri dan Kepala LKPP


pada tanggal 25 Februari 2022 yang dihadiri oleh Kepala Daerah

Webinar SEB Mendagri dan Kepala LKPP


02 pada tanggal 4 Maret 2022 yang dihadiri oleh Kepala Daerah dan
perangkat daerah terkait

Sosialisasi SEB Gerakan Nasional Bangga Buatan

03 Indonesia pada Pengadaan Barang/Jasa di


Lingkungan Pemda
pada tanggal 8 Maret 2022 yang dihadiri oleh kepala daerah dan
perangkat daerah terkait

Tindak Lanjut Rapat Pembahasan Progress e-Katalog Lokal dan

04 BeLa Pengadaan pada pemerintahan daerah


pada tanggal 11 Maret 2022 yang dihadiri oleh Sekretaris Daerah dan
perangkat daerah terkait

10
TUGAS PEMDA
Pengalokasian paling sedikit
Pembentukan Tim 40% dari nilai anggaran belanja Membentuk, mengelola dan
Peningkatan Penggunaan Barang/Jasa untuk mengembangkan katalog
Produk dalam Negeri penggunaan produk usaha elektronik lokal.
(P3DN) kecil dan/atau koperasi

01 02 03

Tugas Pemda
Sesuai SEB

11
Tindak Lanjut
Oleh Pemda
Tim P3DN
Pemerintah Daerah yang telah membentuk Tim
P3DN sebanyak 3 Pemda (1 Provinsi dan 2
Kabupaten) dan
26 Pemda dalam proses pembentukan (10
Provinsi dan 16 Kab/Kota)
.
40% Anggaran Belanja
Barang/Jasa
Pemerintah Daerah yang telah mengalokasikan
minimal 40% Anggaran Belanja Barang/Jasa
untuk penggunaan produk dalam negeri
sebanyak 135 Pemda
.
e-Katalog Lokal
Pemerintah Daerah yang telah membentuk Katalog Elektronik
Lokal sebanyak 24 Pemda (20 Provinsi dan 4 Kab/Kota):
Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Lampung, Babel, Kepri, Jakarta,
Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalsel, Kaltim, Sulut,
Sultengara, Gorontalo, dan Maluku Utara. Kota Medan, Kab.
Bekasi, Kota Bandung, dan Kota Semarang 12 12
Target, Alokasi dalam RUP,dan Realisasi
Nilai Belanja PBJ untuk Usaha Mikro dan Kecil
Realisasi UMK
Rp20.4 T Potensi Jumlah Paket
Usaha Mikro dan Kecil
2%
1.324.507
Potensi UMK pada
SiRUP
Rp.171.1 T
Anggaran Belanja 16%
PBJP KLPD
Belum Realisasi
Rp1.062,2 T 14% Potensi UMK pada Pelaku Usaha Mikro dan
SiRUP Kecil dalam SPSE
Rp150.7 T
40%

Target UMK Nasional


178.356
Rp424.9 T

Sumber: Profil Pengadaan TA 2022


Cutoff per 14 Februari 2022

Berdasarkan PP No 7 Tahun 2021 mewajibkan setiap K/L/PD mengalokasikan paling kurang 40% dari belanja Pengadaan Barang/Jasa
diperuntukan bagi Usaha Mikro Kecil dan Koperasi. Berdasarkan anggaran belanja K/L/PD TA 2022, Target pagu anggaran untuk UMK secara
Nasional sebesar Rp424,9T dan sampai saat ini baru dialokasikan dalam RUP sebesar Rp171,1T atau 16% dari target 40%.

13
Data Potensi Pengadaan barang/jasa
yang bersumber dari APBD Ta 2022

Belanja Daerah pada 128 Pemda di wilayah Jawa dan Bali


(23,6% dari seluruh Pemda)
memiliki Pagu Anggaran Belanja Pengadaan
Barang/Jasa yang bersumber dari APBD TA 2022
sebesar Rp217,8T atau sebesar 40,7% dari
seluruh belanja pengadaan barang/jasa di
lingkungan Pemerintah Daerah.

Belanja Pengadaan Barang/Jasa pada 414 Pemda di luar wilayah Jawa dan Bali
(76,4% dari seluruh Pemerintah Daerah)
memiliki Pagu Anggaran pengadaan Barang/jasa yang bersumber dari APBD
TA 2022 sebesar Rp317,6T atau sebesar 59,3% dari seluruh belanja
pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Daerah.

14
Dukungan
Kemendagri
Dukungan Kemendagri Untuk P3DN

Peraturan Menteri Dalam Keputusan Mendagri No. 050-


Negeri Nomor 17 Tahun 2021 5889 Tahun 2021
tentang Pedoman Penyusunan Rencana tentang Hasil Verifikasi, Validasi, dan
Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2022, Inventarisasi Klasifikasi, Kodefikasi, dan
menegaskan hal terkait Peningkatan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan
Kandungan dan Penggunaan Produk dan Keuangan Daerah. Memuat Program
Dalam Negeri termasuk Melalui Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam
Pengadaan Pemerintah yang Efektif. Negeri

SEB Mendagri dgn Kepala LKPP


Peraturan Menteri Dalam No.027/1022/SJ & No.1 Tahun 2022
Negeri Nomor 27 Tahun 2021
tentang Pedoman Penyusunan .
APBD Tahun Anggaran 2022

Dukungan Kemendagri untuk P3DN


16
Dukungan Kemendagri Untuk P3DN
Radiogram Nomor
500/310/Bangda tanggal 22
Surat Edaran Bersama Menteri Januari 2021
Dalam Negeri dan Kepala LKPP
tanggal 25 Februari 2022 kepada Gubernur di 12 Provinsi dan Bupati/Walikota
di wilayah masing-masing Provinsi sebagai tindak
tentang Percepatan Pelaksanaan lanjut SE MENDAGRI NO 500/3909/SJ tanggal 7 Juli
Pengadaan Barang/Jasa dalam 2020 Membuat Surat Edaran kepada Gubernur,
Pengelolaan Keuangan Daerah, ditegaskan Bupati/Walikota Nomor 500/3909/SJ tanggal 7 Juli
kembali dalam Peraturan Menteri Dalam 2020 tentang Pelaksanaan Gerakan Nasional
Negeri mengenai Pedoman Penyusunan Bangga Buatan Indonesia, untuk mensosialisasikan
secara meluas kepada masyarakat dan pelaku usaha
APBD Tahun Anggaran 2022 yang saat ini
untuk mencintai dan menggunakan produk-produk
sedang proses harmonisasi di Kementerian
usaha mikro kecil dan menengah sebai bagian dari
Hukum dan HAM. program Gernas BBI; dan ikut menyukseskan
Gerakan tersebut dalam penyelenggaraan
Radiogram Nomor pemerintahan daerah (seperti menggunakan batik,
500/057/Bangda tanggal 7 belanja pemerintah melibatkan UMKM).
Januari 2021
Surat kepada Gubernur,
kepada Sekda 12 Provinsi terpilih terkait agenda Gernas Bupati/Wali Kota Nomor
BBI Tahun 2021 pada bulan Januari s.d Desember 2021
agar Pemerintah Daerah dapat mendukung agenda
500/6144/SJ
dimaksud sesuai peraturan perundang-undangan. tanggal 11 November 2020 tentang Gernas BBI dan Kampanye
Adapun 12 Provinsi terpilih yaitu Bali, Sumatera Utara, #MAKANANKANGENAN. Menegaskan Kembali Surat Edaran
NTB, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT, Sulawesi Utara, Jawa Menteri Dalam Negeri Nomor 500/3909/SJ tanggal 7 Juli 2020
Timur, Aceh, Papua, Maluku dan Jakarta. tentang Pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
17
DUKUNGAN KEMENDAGRI UNTUK P3DN

Surat Arahan
Pembentukan
Tim P3DN di
Daerah

18
Surat Edaran
Bersama Kemendagri dan LKPP Pemerintah Daerah wajib untuk meningkatkan
penggunaan produk dalam negeri, peran serta
usaha kecil koperasi dalam pengadaan
barang/jasa pemerintah daerah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Pemerintah Daerah menyelenggarakan katalog


lokal guna menampung produk UMK-Koperasi di
daerahnya masing-masing dan wajib untuk
mengalokasikan 40% anggaran pengadaan
barang/jasa dalam APBD untuk membeli produk
dalam negeri.

Pemerintah Daerah agar memanfaatkan sistem


pengadaan yang terdiri dari Sistem Informasi Rencana
Umum Pengadaan (SIRUP), e-Tendering/e-Seleksi, e-
Purchasing, Non-e-Tendering dan Non-e-Purchasing,
serta e-Kontrak dalam rangka meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas tata kelola pengadaan
barang/jasa di lingkungan Pemerintah Daerah.

19
Surat Edaran
Pemerintah Daerah agar menyederhanakan bentuk kontrak Bersama Kemendagri dan LKPP
dalam rangka mempermudah pelaksanaan pengadaan
barang/jasa yang disesuaikan dengan besaran nilai kontrak
sesuai ketentuan perundang-undangan

Guna meningkatkan pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil,


Pemerintah Daerah harus mengutamakan belanja pengadaan
barang/jasa kepada pedagang/merchant yang bergabung
dengan Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik
(PPMSE)/Marketplace pada Bela Pengadaan.

Dalam upaya memperlancar proses transaksi pembayaran atas


pengadaan barang/jasa melalui sistem toko daring/retail online
termasuk Bela Pengadaan, dengan:
• Untuk transaksi barang/jasa lainnya termasuk sistem toko daring
sampai dengan Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) bentuk kontrak
cukup berupa bukti pembelian dan tidak perlu meminta bukti
pendukung pertanggungjawaban kepada penyedia berupa Surat
Perintah Kerja/Surat Perjanjian dan Kontrak, materai, cap penyedia, dan
tanda tangan penyedia;
• Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu didorong
untuk menggunakan Uang Persediaan, Ganti Uang Persediaan atau
Kartu Kredit Pemerintah (KKP) dari Bank Pembangunan Daerah (BPD)
yang bekerjasama dengan Bank BUMN.
20
Update data Tim Pemkab/Kota:
P3DN
• 2 Pemkab telah
Membentuk Tim P3DN
Sudah membentuk TIM P3DN Sedang Berproses Belum Membentuk (Kab. Kapuas Hulu, dan
Kab. Tangerang)
Pemprov: • 16 Kabupaten/kota
• 2 Provinsi telah sedang Proses Legal
Pembentukan Tim P3DN
94.7%
Membentuk Tim P3DN (Kab: Sidrap, Buleleng,
(Provinsi DKI Jakarta dan Kep.Selayar, Hulu Sungai
Jambi) 96.9% Selatan, Kulon Progo,
Surakarta, Kolaka, Balangan,
• 10 Provinsi sedang Proses 67.6% Garut, Jeneponto, Luwu
Utara, Magetan, Sukoharjo
Legal Pembentukan Tim 0.4% Kota: Pare-pare
Payakumbuh, Sukabumi)
P3DN (Aceh, Sumsel,
Kepri, Jakarta, Jabar
2.9% 0.5%
Jateng, DIY, Jatim, Bali, Total Secara Nasional:
Sulsel) 29.4% • 4 Pemda Membentuk
3.1% Tim P3DN
• 26 Pemda sedang
4.7% Proses Legal
Pembentukan Tim
P3DN

21
Provinsi yang telah Membentuk
e-Katalog
Interpretasi Bangda Kemendagri berdasarkan LKPP (3 Maret 2022)

SumUt

KalTim
SumSel Gorontalo SulUt
Aceh

BaBel

Maluku
SumBar
DKI Jakarta Utara

KalSel
Lampung Bali NTB SulTara
JaBar
Jateng
DIY JaTim
NTT

Terdapat 20 Provinsi Telah membentuk E-Catalog sebagaimana digambarkan pada grafik berwarna Hijau
22
Provinsi Belum Membentuk
e-Katalog
Interpretasi Bangda Kemendagri berdasarkan LKPP (3 Maret 2022)

Jambi
KalTara
KepRi
KalBar
Riau SulTeng

Papua
Barat

Banten
SulBar
Bengkulu KalSel Maluku
SulSel
Papua

Terdapat 14 Provinsi Belum membentuk E-Catalog sebagaimana digambarkan pada grafik berwarna merah bata
23
Kab/Kota Telah Membentuk
E-Catalog
Interpretasi Bangda Kemendagri berdasarkan LKPP (3 Maret 2022)

Kota Medan

Kab Bekasi

Kota
Kota Semarang
Bandung

Terdapat 4 Kab/Kota telah membentuk E-Catalog sebagaimana digambarkan pada grafik berwarna Hijau
24
CONTOH SK TIM PROVINSI DKI

25
CONTOH SK TIM PROVINSI DKI

26
CONTOH SK TIM PROVINSI DKI

27
CONTOH SK TIM PROVINSI JAMBI

28
CONTOH SK TIM PROVINSI JAMBI

29
CONTOH SK TIM PROVINSI JAMBI

30
CONTOH SK TIM PROVINSI JAMBI

31
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

Terima Kasih

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI kemendagri kemendagri

Anda mungkin juga menyukai