Republik Indonesia
PENINGKATAN PENGGUNAAN
PRODUK DALAM NEGERI
DALAM MENDUKUNG GERAKAN NASIONAL
BANGGA BUATAN INDONESIA
Oleh:
Dr. Teguh Setyabudi, M. Pd
DIREKTUR JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH, KEMENTERIAN DALAM NEGERI
4
Singkat:
Nilai tambah
TUJUAN P3DN
ekonomi dan
kesempatan kerja Jangka Panjang:
Meningkatkan Penggunaan Produksi Dalam
01 Negeri
Meningkatkan Utilisasi Nasional yang pada
02 akhirnya meningkatkan Efisiensi Industri
sehingga mampu bersaing di pasar dunia
03 Meningkatkan Kesempatan Kerja
Mengurangi ketergantungan terhadap
04 produk luar negeri Melalui Pengoptimalan
belanja Pemerintah
05 Menghemat Devisa Negara
5
6
10 (SEPULUH)
AKSI AFIRMASI
10 Aksi
Afirmasi P3DN
Kemenko Polhukam, Kemenko Ekon, dan Kemenko PMK agar memastikan K/L teknis di bawah koordinasinya untuk
Aksi I meningkatkan jumlah dan persentase minimal 40% belanja untuk produk dalam negeri.
10 K/L dengan anggaran tertinggi dan Kemendagri serta K/L, Pemda, dan BUMN agar mencantumkan
Aksi II Pemerintah Daerah se-Indonesia agar:
Aksi VI syarat wajib menggunakan produk dalam
1. Menyelesaikan pengisian SiRUP negeri dan produk yang dihasilkan
2. Menggunakan e-purchasing dan e-Kontrak UKM/IKM/Artisan pada semua kontrak kerja
3. Memberikan data komitmen anggaran belanja produk sama
Kemenperin bersama Kemeninves, Kemenkeu,
dalam negeri termasuk UKM/IKM/Artisan sebesar minimal Aksi VII Kemendagri, BPS, BPKP, dan LKPP agar
Rp 400 T
mengintegrasikan data dan sinkronisasi kode
4. Membentuk tim P3DN
klasifikasi produk dalam sistem pengadaan
5. Menjadi role model bagi masyarakat dalam
mempromosikan
Kemenperin Gernas BBIUKM, Kemenparekraf,
bersama Kemenkop LKPP bersama Kemenperin, Kemenparekraf,
Aksi III Kemendagri, dan LKPP agar melakukan business matching Aksi VIII dan Kemenkop UKM agar menayangkan satu
antara industri dan UKM/IKM/Artisan dengan K/L/Pemda juta produk dalam negeri hasil
pada 22 - 23 Maret 2022 di Bali UKM/IKM/Artisan di e-Katalog dan toko
LKPP bersama Kemendagri, Kemenperin, Kemenkop UKM, daring, sebagai government marketplace
Aksi IV dan Kemenparekraf agar mempersiapkan pertemuan Presiden Kemenkeu bersama Kemendagri,
RI dengan Kepala Daerah se-Indonesia dan 10 K/L dengan Aksi IX KemenBUMN, KemenpanRB, dan LKPP agar
anggaran tertinggi di Bali pada 24 Maret 2022 menyusun aturan insentif dan disinsentif
LKPP bersama Setneg, Kemenperin, Kemenkeu, Kemendagri, untuk mengurangi pembelian produk impor
Aksi V KemenBUMN, Kemenpan RB, dan BPKP agar menuntaskan oleh Kementerian/Lembaga, Pemda, dan
rancangan payung hukum tentang (a) Peta Jalan Aksi Afirmasi BUMN
dan (b) Penguatan Kelembagaan LKPP untuk difinalisasi pada BPKP, Kejaksaan Agung, Polri, dan LKPP bekerjasama
Aksi X dengan BPK agar melakukan pengawasan dan
24 Maret 2022
pendampingan untuk memastikan kepatuhan
belanja produk dalam negeri oleh K/L/Pemda dan
BUMN
Aksi Afirmasi II
Pusdatin dan ULP Seluruh komponen Kemendagri Ditjen Bina Bangda dan Ditjen Keuda
9
KEMENTERIA N DALAM NEGERI
Republik Indonesia
10
TUGAS PEMDA
Pengalokasian paling sedikit
Pembentukan Tim 40% dari nilai anggaran belanja Membentuk, mengelola dan
Peningkatan Penggunaan Barang/Jasa untuk mengembangkan katalog
Produk dalam Negeri penggunaan produk usaha elektronik lokal.
(P3DN) kecil dan/atau koperasi
01 02 03
Tugas Pemda
Sesuai SEB
11
Tindak Lanjut
Oleh Pemda
Tim P3DN
Pemerintah Daerah yang telah membentuk Tim
P3DN sebanyak 3 Pemda (1 Provinsi dan 2
Kabupaten) dan
26 Pemda dalam proses pembentukan (10
Provinsi dan 16 Kab/Kota)
.
40% Anggaran Belanja
Barang/Jasa
Pemerintah Daerah yang telah mengalokasikan
minimal 40% Anggaran Belanja Barang/Jasa
untuk penggunaan produk dalam negeri
sebanyak 135 Pemda
.
e-Katalog Lokal
Pemerintah Daerah yang telah membentuk Katalog Elektronik
Lokal sebanyak 24 Pemda (20 Provinsi dan 4 Kab/Kota):
Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Lampung, Babel, Kepri, Jakarta,
Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalsel, Kaltim, Sulut,
Sultengara, Gorontalo, dan Maluku Utara. Kota Medan, Kab.
Bekasi, Kota Bandung, dan Kota Semarang 12 12
Target, Alokasi dalam RUP,dan Realisasi
Nilai Belanja PBJ untuk Usaha Mikro dan Kecil
Realisasi UMK
Rp20.4 T Potensi Jumlah Paket
Usaha Mikro dan Kecil
2%
1.324.507
Potensi UMK pada
SiRUP
Rp.171.1 T
Anggaran Belanja 16%
PBJP KLPD
Belum Realisasi
Rp1.062,2 T 14% Potensi UMK pada Pelaku Usaha Mikro dan
SiRUP Kecil dalam SPSE
Rp150.7 T
40%
Berdasarkan PP No 7 Tahun 2021 mewajibkan setiap K/L/PD mengalokasikan paling kurang 40% dari belanja Pengadaan Barang/Jasa
diperuntukan bagi Usaha Mikro Kecil dan Koperasi. Berdasarkan anggaran belanja K/L/PD TA 2022, Target pagu anggaran untuk UMK secara
Nasional sebesar Rp424,9T dan sampai saat ini baru dialokasikan dalam RUP sebesar Rp171,1T atau 16% dari target 40%.
13
Data Potensi Pengadaan barang/jasa
yang bersumber dari APBD Ta 2022
Belanja Pengadaan Barang/Jasa pada 414 Pemda di luar wilayah Jawa dan Bali
(76,4% dari seluruh Pemerintah Daerah)
memiliki Pagu Anggaran pengadaan Barang/jasa yang bersumber dari APBD
TA 2022 sebesar Rp317,6T atau sebesar 59,3% dari seluruh belanja
pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Daerah.
14
Dukungan
Kemendagri
Dukungan Kemendagri Untuk P3DN
Surat Arahan
Pembentukan
Tim P3DN di
Daerah
18
Surat Edaran
Bersama Kemendagri dan LKPP Pemerintah Daerah wajib untuk meningkatkan
penggunaan produk dalam negeri, peran serta
usaha kecil koperasi dalam pengadaan
barang/jasa pemerintah daerah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
19
Surat Edaran
Pemerintah Daerah agar menyederhanakan bentuk kontrak Bersama Kemendagri dan LKPP
dalam rangka mempermudah pelaksanaan pengadaan
barang/jasa yang disesuaikan dengan besaran nilai kontrak
sesuai ketentuan perundang-undangan
21
Provinsi yang telah Membentuk
e-Katalog
Interpretasi Bangda Kemendagri berdasarkan LKPP (3 Maret 2022)
SumUt
KalTim
SumSel Gorontalo SulUt
Aceh
BaBel
Maluku
SumBar
DKI Jakarta Utara
KalSel
Lampung Bali NTB SulTara
JaBar
Jateng
DIY JaTim
NTT
Terdapat 20 Provinsi Telah membentuk E-Catalog sebagaimana digambarkan pada grafik berwarna Hijau
22
Provinsi Belum Membentuk
e-Katalog
Interpretasi Bangda Kemendagri berdasarkan LKPP (3 Maret 2022)
Jambi
KalTara
KepRi
KalBar
Riau SulTeng
Papua
Barat
Banten
SulBar
Bengkulu KalSel Maluku
SulSel
Papua
Terdapat 14 Provinsi Belum membentuk E-Catalog sebagaimana digambarkan pada grafik berwarna merah bata
23
Kab/Kota Telah Membentuk
E-Catalog
Interpretasi Bangda Kemendagri berdasarkan LKPP (3 Maret 2022)
Kota Medan
Kab Bekasi
Kota
Kota Semarang
Bandung
Terdapat 4 Kab/Kota telah membentuk E-Catalog sebagaimana digambarkan pada grafik berwarna Hijau
24
CONTOH SK TIM PROVINSI DKI
25
CONTOH SK TIM PROVINSI DKI
26
CONTOH SK TIM PROVINSI DKI
27
CONTOH SK TIM PROVINSI JAMBI
28
CONTOH SK TIM PROVINSI JAMBI
29
CONTOH SK TIM PROVINSI JAMBI
30
CONTOH SK TIM PROVINSI JAMBI
31
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia
Terima Kasih