Anda di halaman 1dari 26

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesia

PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI (P3DN)


SUBSEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA

Yogyakarta, 26 Juni 2023

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM
Arahan Presiden Republik Indonesia
Terkait Implementasi TKDN

1. TKDN harus ditempatkan sebagai kebijakan strategis yang harus dijalankan secara konsisten, bukan
sekedar kebijakan teknis administratif yang diperlukan sebagai pelengkap syarat proses pengadaan barang
dan jasa
2. Konsistensi Pemerintah dalam menjalankan kebijakan TKDN merupakan hal yang penting untuk
mengurangi ketergantungan pada produk impor, dan mendorong investasi
3. Menko Maritim dan Kepala BPKP agar memberikan laporan terkait pelaksanaan kebijakan tersebut kepada
Presiden
4. Apabila pimpinan K/L tidak mengajarkan dan mengedukasi jajaran yang berada
di level bawah, maka implementasi penggunaan TKDN tidak akan berjalan
5. Harus ada rasa nasionalisme, tidak hanya berdasarkan harga murah
6. Produk dalam negeri agar diberikan proteksi
7. UMKM agar diberikan peluang sebanyak-banyaknya

2
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM
I. DEFINISI (sesuai Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2018)

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 3
LANDASAN ATURAN

UU 3/ 2020 UU 3/ 2014 PP 96/ 2021 Permen ESDM 26/ 2018


Tentang Pelaksanaan
Tentang Tentang Perindustrian Kegiatan Usaha Tentang Pelaksanaan Kaidah
Pertambangan Mineral Pertambangan Mineral dan Pertambangan yang Baik dan
dan Batubara Batubara Pengawasan Pertambangan

Keppres 24/2018 Permenperin 16/ 2011


Tentang Tim Nasional Tentang Ketentuan Tata
Peningkatan Cara Perhitungan TKDN
Penggunaan Produk
Dalam Negeri
Permen ESDM 7/ 2020
PP 29/2018 Tata Cara Pemberian Wilayah,
Tentang Perizinan, dan Pelaporan Pada
Pemberdayaan Industri Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan
Keputusan Menko Manvest No. 52/ 2022 Batubara
Kepmen ESDM 1953/ 2018
Penggunaan Barang Operasi, Barang Modal, Kelompok Kerja Tim Nasional
Peralatan, Bahan Baku, dan Bahan Peningkatan Penggunaan Produk
Pendukung Lainnya yang Diperoleh Di Dalam Dalam Negeri
Negeri Pada Sektor Energi dan Sumber Daya
Mineral
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM
ü Pasal 106 UU No. 3/2020
”Pemegang IUP dan IUPK wajib mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat, barang, dan jasa dalam
negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

ü Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara tentang Promosi Kepentingan Nasional


“Kontraktor dan para Afiliasinya serta para sub- kontraktornya harus dengan itikad baik dan sejauh dapat
dilaksanakan menggunakan tenaga kerja Indonesia, jasa-jasa dan bahan baku yang dihasilkan dari sumber-sumber
Indonesia dan produk-produk yang dihasilkan di Indonesia sejauh jasa-jasa dan produk-produk tersebut tersedia atas
dasar waktu, biaya dan mutu yang bersaing.”

ü PP No. 96/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara,
Pasal 162 : Pemegang IUP, IUPK atau IUJP dalam melaksanakan kegiatan usaha pertambangan wajib mengutamakan
barang modal, peralatan, bahan baku, dan bahan pendukung lainnya yang berasal dari produk dalam negeri sepanjang :
• memenuhi standar kualitas dan layanan purna jual;
• dapat menjamin kontinuitas pasokan dan ketepatan waktu pengiriman;

ü Permen ESDM No. 25 Tahun 2018, Pasal 30 ayat (1)


“Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IUP OPK Pengolahan dan/atau
Pemurnian, dan IUJP dalam melaksanakan kegiatan usaha pertambangan wajib mengutamakan barang modal, peralatan,
bahan baku, dan bahan pendukung lainnya produk dalam negeri.”

ü Kepmen ESDM No. 1953 K/06/MEM/2018 tentang penggunaan barang operasi, barang modal, peralatan, bahan baku, dan
bahan pendukung lainnya yang diproduksi di dalam negeri pada sektor energi dan sumber daya mineral.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 5
PP 29/2018 : PASAL 57
BAGIAN KEDUA: KEWAJIBAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 6
PENJELASAN PASAL 57 PP 29 TAHUN 2018
AYAT (2) ANGKA 3

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM
KEPUTUSAN PRESIDEN N0. 24 TAHUN 2018
TENTANG TIM NASIONAL PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI

Susunan Keanggotaan Tugas Tim P3DN


1 Melakukan pemantauan penggunaan produksi
A
A. Ketua:
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam negeri sejak tahap perencanaan dalam
B. Wakil Ketua: pengadaan barang/jasa;
B
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 2 Melakukan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan
C. Ketua Harian: tugas Tim Peningkatan Produk Dalam Negeri;
C
Menteri Perindustrian 3 Melakukan promosi dan sosialisasi mengenai
D. Anggota:
D penggunaan produksi dalam negeri, mendorong
1. Mendagri; 12. Menteri BUMN; pendidikan sejak dini mengenai kecintaan,
2. Menteri Keuangan; 13. Menteri PPN/Kepala Bappenas; kebanggaan, dan kegemaran menggunakan
3. Menteri Pertanian; 14. Jaksa Agung produksi dalam negeri, serta memberikan akses
4. Menteri Kesehatan; 15. Sekretaris Kabinet; informasi produksi dalam negeri;
5. Menteri ESDM; 16. Kepala BPPT; Mengawasi implementasi konsistensi nilai Tingkat
6. Menteri Perhubungan; 17. Kepala BKPM;
4
Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk
7. Menteri Perdagangan; 18. Kepala BPKP; barang/jasa berdasarkan sertifikat yang dimiliki
8. Menteri PUPR; 19. Kepala LKPP; oleh produsen barang jasa yang bersangkutan; dan
9. Mendikbud; 20. Ketua KPPU; dan Mengoordinasikan penyelesaian permasalahan yang
10. Menristekdikti; 21. Ketua Umum Kadin. 5
timbul terkait dengan perhitungan nilai TKDN dan
11. Menkominfo; implementasi konsistensi nilai TKDN sesuai dengan
E. Sekretaris :
E sertifikat atau dokumen yang dimiliki oleh
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian. produsen barang/jasa.
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 8
KEPUTUSAN MENKO BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI N0. 52 TAHUN 2022
TENTANG KELOMPOK KERJA TIM NASIONAL PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI

Pokja Timnas P3DN Tugas Pokja Pemantauan


Menerima dan mengidentifikasi rencana pengadaan barang
A Kelompok Kerja Bidang Pemantauan Implementasi 1 dan jasa dari Tim P3DN lembaga negara, kementerian,
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang
lembaga pemerintah non kementerian, lembaga
selanjutnya disebut sebagai Pokja Pemantauan; pemerintah lainnya, dan satuan kerja perangkat daerah;

Kementerian ESDM masuk sebagai anggota POKJA 2 Menerima dan mengidentifikasi rencana pengadaan barang
dan jasa dari Tim P3DN badan usaha milik negara,
PEMANTAUAN badan hukum lainnya yang dimiliki negara, badan
usaha milik daerah, dan badan usaha swasta yang
diwajibkan menggunakan produk dalam negeri;
B Kelompok Kerja Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), yang selanjutnya 3 Menyelaraskan rencana pengadaan dengan ketersediaan
disebut sebagai Pokja TKDN; dan produk dalam negeri sesuai daftar inventarisasi produk
dalam negeri yang diterbitkan oleh kementerian yang
C Kelompok Kerja Bidang Sosialisasi Produk Dalam Negeri, yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
selanjutnya disebut sebagai Pokja Sosialisasi. perindustrian;
4 Memonitor, mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan
kewajiban penggunaan produk dalam negeri dalam
pelaksanaan pengadaan barang dan jasa melalui Tim
P3DN masing-masing atau penanggungjawab pengadaan
pada Pengguna Produk Dalam Negeri dan pelaksanaan
preferensi harga; dan
5 Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Ketua
Tim Nasional P3DN melalui Ketua Harian Tim Nasional
P3DN
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 9
PP 29/2018 : PASAL 61
BAB V BAGIAN KEDUA: KEWAJIBAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 10
SANKSI PELANGGARAN
1. Pasal 151 UU No. 3/2020 Perubahan atas UU No. 4/2009
“ Menteri berhak memberikan sanksi administratif kepada pemegang IUP,IUPK,IPR,SIPB atau IUP Untuk Penjualan atas
pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal…, Pasal 106,107,…”

2. Pasal 107 PP No. 29 Tahun 2018 :


Ayat (1) : Pejabat pengadaan barang/jasa pada Lembaga negara, kementerian……, badan usaha swasta sebagaimana Pasal 57
yang melanggar ketentuan Pasal 61 ayat (1) dan/atau ayat (2) dikenakan sangsi administratif berupa :
a. Peringatan tertulis;
b. Denda administratif;
c. Pemberhentian dari jabatan pengadaan Barang/Jasa

Ayat (2) : Sangsi dilaksanakan oleh…..b. Pimpinan Instansi Pemerintah yang….3) mengatur pengusahaan sumber daya yang
dikuasai negara
Untuk pengadaan barang/jasa yang dilakukan oleh BUMN, badan hukum lainnya yang dimiliki negara,BUMD dan badan usaha
swasta

Ayat (3) : Pemberian sangsi dilaksankan berdasarkan surat rekomendasi dari Aparatur Pengawas Internal Pemerintah serta
pejabat pengawas internal dan Tim P3DN jika pejabat pengadaan tidak memenuhi kewaajiban sebagaimana Pasal 61 ayat (1) dan
ayat (2)

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 11
PABRIKAN/P PABRIKAN/P
ERAKIT ERAKIT
IMPORTIR IMPORTIR

DISTRIBUTOR DISTRIBUTOR
PENGGUNA
BARANG

PEMERINTAH

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 12
Kewajiban penggunaan PDN sesuai besaran
komponen dalam negeri pada setiap barang/jasa
yang ditunjukkan dengan nilai tingkat komponen
dalam negeri (TKDN)
(pasal 87 Ayat 1 UU No 3 Tahun 2014).

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) adalah


besaran kandungan dalam negeri pada Barang,
Jasa, atau Gabungan Barang dan Jasa.
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 13
Data Tanggal 11 Mei 2023
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 14
Data Tanggal 11 Mei 2023
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 15
DAFTAR BARANG DAN MESIN PRODUKSI DALAM NEGERI

Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 32 Tahun 2020 tentang


Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 19/M-IND/PER/2/2010
Tentang Daftar Mesin, Barang dan Bahan Produksi Dalam Negeri Untuk Pembangunan
Atau Pengembangan Industri Dalam Rangka Penanaman Modal

1. Pug Mill 12. Bulldozer kapasitas 160 – 250 hp


2. Particle Screen 13. Motor Grader kapasitas 125 – 135 hp
3. Mud Gun 14. Dump Truck kapasitas 730 – 1100 hp
4. Centrifuges 15. Road Roller berat kotor s.d. 15 ton
5. Rotary Dryer 16. Asphalt Mixing Plant
6. Bucket Teeth 17. Stone Crusher
7. Off Gas Cleaning System
18. Concrete Mixer
8. Stack Reclaimer
9. Tundish 19. Forklift kapasitas 1,5 – 5 ton
10. Front-end shovel loader 70-325 HP 20. Conveyor : Automatic/Manual Conveyor, 21.
11. Excavator kapasitas 70 – 325 hp Penghantaran: Travel Band atau Gravity Roll
22. Crane

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM
III. UPAYA PENINGKATAN P3DN DAN TKDN
SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DJMB 2020 – 2024

Renstra Ditjen Minerba 2020-2024 terdiri dari 9 (Sembilan) Sasaran Strategis dan 14 (Empat Belas) Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk
Peningkatan Penggunaan BBN,Produk Dalam Negeri dan TKDN masuk dalam IKU Kemandirian Energi Nasional

INDIKATOR
Sasaran PROGRAM ATAU KEGIATAN MENDUKUNG IKU DAN SASARAN STRATEGIS
KINERJA
Strategis (RENAKSI DJMB 2020 - 2024)
UTAMA
Meningkatnya Indeks 1. Peningkatan penggunaan Bahan Bakar Nabati dalam pertambangan minerba dalam rangka
kemandirian dan kemandirian pengutamaan kearifan lokal
ketahanan energi energi nasional 2. Peningkatan penggunaan belanja barang dan bahan produksi dalam negeri perusahaan
nasional pertambangan
3. Pelaksanaan Divestasi Saham Perusahaan Batubara
4. Peningkatan Kegiatan Eksplorasi dalam Rangka Peningkatan Validasi Data Sumber Daya dan
cadangan batubara, inventarisasi data produksi dan rencana kebutuhan batubara dalam negeri

Tahun
Indikator Kinerja No Parameter Definisi
2020 2021 2022 2023 2024
Kemandirian Teknologi 1 Persentase P3DN dan Pembelian Barang Domestik 78,5 79 79,5 80 80,5
peningkatan TKDN (bobot 75%)
Batubara (Bobot 25%) Persentase Penggunaan TKDN 10 12 14 16 18
untuk sektor Batubara
(bobot 25%)

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM
17
PN 1: Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan
Tingkat Implementasi P3DN dan Peningkatan TKDN pada Subsektor Pertambangan Batubara
PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI-BELANJA BARANG DOMESTIK
120,0%
94,9% 96,6% 97,4%
100,0%
78,5% 78,5% 78,5% 79,0% 79,0% 79,0% 79,5% 79,5% 79,5% 80,0% 80,0% 80,0% 80,5% 80,5% 80,5%
80,0%

60,0%

40,0%

20,0%

0,0%
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP REALISASI


Impor : Seluruh pembelian yang langsung di-impor oleh
perusahaan
Domestik : Pembelian domestik mencakup pembelian barang
BELANJA BARANG DENGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN) produk dalam negeri dan produk impor yang dijual
50,0% 47,0% di Indonesia dengan ketentuan memenuhi standar
45,0% kualitas dan layanan purna jual, serta dapat
40,0% 36,4% menjamin kontinuitas pasokan dan ketepatan
35,2%
35,0% waktu pengiriman.
30,0%
25,0%
20,0% 18,0% 18,0% 18,0%
16,0% 16,0% 16,0%
14,0% 14,0% 14,0%
15,0% 12,0% 12,0% 12,0%
10,0% 10,0% 10,0%
10,0%
5,0%
0,0%
2020 2021 2022 2023 2024

RPJMN RENSTRA RKP REALISASI

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM
18
No Permasalahan Dampak/Hambatan Upaya
1 TKDN Subsektor Minerba:
a) Belum disusun road map P3DN subsektor a) Implementasi Kebijakan P3DN a) Menyusun road map P3DN sektor
mineral dan batubara subsektor pertambangan pertambangan minerba;
b) Belum dibentuknya Tim P3DN pada perusahaan minerba belum dapat b) Mendorong daya saing Industri dalam
tambang sebagai amanat PP 29 Tahun 2018 dilakukan secara optimal; Negeri yang mampu memproduksi
c) Banyaknya jumlah perusahaan tambang yang b) Butuh investasi yang besar jika barang modal, barang operasional
diawasi. Belanja barang perusahaan tambang produsen membangun pabrik sesuai kualitas, kuantitas, harga dan
dibagi menjadi 20 kategori yang masing-masing industry/komponen barang layanan purna jual yang dibutuhkan di
kategori terdiri beragam item barang penunjang pertambangan di subsektor pertambangan Minerba.
d) Ketersediaan barang penunjang pertambangan Indonesia c) Mendorong sertifikasi TKDN barang
dalam negeri masih terbatas dan dengan modal, barang operasional, peralatan,
spesifikasi tertentu belum tersedia di dalam bahan yang digunakan subsektor
negeri. pertambangan Minerba
e) Program research dan development teknologi d) Mengusulkan dalam Revisi RIPIN 2015-
industri pertambangan di dalam negeri masih 2035 untuk mewajibkan
minim. produsen/supplier mencantumkan
f) Kualitas, kontinuitas, dan harga dari barang TKDN produk yang dijual
modal produksi dalam negeri yang kompetitif e) Melakukan pendataan belanja produk
perlu ditingkatkan dalam negeri subsektor
g) Sertifikat TKDN barang modal, barang pertambangan batubara sebagai basis
operasional, peralatan, bahan subsektor dalam pengembangan industri
pertambangan Minerba masih terbatas nasional penunjang kegiatan usaha
jumlahnya pertambangan mineral batubara.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM
MATRIKS RKAB ASPEK BELANJA BARANG
SESUAI KEPMEN ESDM 1806/K 30 MEM/2018

1. Matrik 26. Penggunaan Produk Dalam Negeri


2. Matrik 27. Belanja Barang

Matrik Tambahan Pendukung


1. Matriks 22a. Bahan Bakar Cair
2. Matriks 23b. Rencana Penggunaan Jasa Pertambangan

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 20
PENGISIAN TABEL PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI PADA RKAB
Matrik 26. Rencana atau realisasi penggunaan produk dalam negeri sesuai Kepmen 1806/K 30 MEM/2018

Sebelum mengisi tabel ini, perusahaan sudah mengisi belanja


barang sesuai format belanja barang dengan nilai TKDN

Pada isian local content bisa diisi jumlah “total price” item
barang yang dibeli di DN yang sudah ada nilai TKDN

Pada isian local Expenditure diisi jumlah “total price” item


barang yang dibeli di DN yang belum ada nilai TKDN (TKDN =
0%)

Jumlah local content + local expenditur akan sama dengan


pembelian domestik di kategori A matriks 27

Tabel ini merupakan pendetailan dari tabel belanja barang matriks 27.a untuk "pembelian domestik".
Perusahaan diminta mengidentifikasi pembelian barang-barang di dalam negeri yang memiliki nilai TKDN
(local content) dan yang tidak memiliki nilai TKDN (local expenditure)
Daftar barang yang telah memiliki sertifikat TKDN dapat dilihat melalui laman
https://tkdn.kemenperin.go.id/search.php

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 21
PENGISIAN TABEL PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI PADA RKAB
Format isian belanja barang per kategori dengan nilai TKDN (Sesuai surat DBB No. 207/03/DBB.BU/2020 tanggal 9 April 2020)
Belanja TKDN item n = Local
Content Item n = Total price
item n x % TKDN item n

Bobot (%) Belanja TKDN item n


= Belanja TKDN item n / Total
price

Local Content Kategori A =


Total price item barang yang
dibeli di DN yang memiliki %
TKDN = 377.000

Local Expenditure Kategori A =


Total price item barang yang
dibeli di DN dan tidak memiliki
TKDN = 31.000

% TKDN barang Kategori A =


(Belanja TKDN/Total Price) x
100% = 23%

“Total price” kategori A = 408.000

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 22
PENGISIAN TABEL BELANJA BARANG PADA RKAB
Matrik 27. Rencana atau realisasi belanja barang sesuai Kepmen 1806/K 30 MEM/2018

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 23
PAKET PEKERJAAN JASA PERTAMBANGAN BATUBARA

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 24
MATRIK 22a. BAHAN BAKAR CAIR

Dalam mengisi tabel penggunaan bahan bakar cair matriks 22a. Perusahaan harus memperhatikan dalam menginput data BBM
pada kolom yang tersedia. Sesuai dengan Permen ESDM No. 12 Tahun 2015, bahwa sektor pertambangan wajib menggunakan
Bahan Bakar Nabati (Biofuel) dengan kandungan FAME 30% (B30). Namun mulai 1 Agustus 2023, mandatori penggunaan Biodiesel
telah ditingkatkan kandungan FAME sebesar 35% (B35). Penggunaan Biofuel dibuktikan dengan melampirkan surat pernyataan dari
penyedia/penyalur bahan bakar cairnya beserta fuel analysis terkait sudah atau belum menggunakan Bahan Bakar Nabati.

www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 25
www.esdm.go.id Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral @KementerianESDM @kesdm KementerianESDM 26

Anda mungkin juga menyukai