Republik Indonesia
PENDAHULUAN
• Regulasi
• Sumber Daya dan
Cadangan
• Smelters Sejahtera
• Kebijakan MB Nasional
• Strategis
• Konsep
PENUTUP
WORKSAFE INDONESIA
2
Minerba Perindustrian
Pengolahan &
Eksplorasi Penambangan atau Pemurnian Manufacturing Produk DN
(Database Minerba) (Recovery)
(Recovery)
Transisi
Terintegrasi/ Stand alone
3
A. REGULASI PENINGKATAN NILAI TAMBAH MINERAL DALAM NEGERI
“
Pasal 102 UU Nomor 3 Tahun 2020:
PNT untuk komoditas tambang Mineral wajib dilakukan melalui Pengolahan dan Pemurnian untuk komoditas tambang Mineral
Logam, Pengolahan untuk komoditas tambang Mineral bukan Logam,dan/atau Pengolahan untuk komoditas tambang Batuan
Pasal 103 UU Nomor 3 Tahun 2020:
Kewajiban bagi Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi untuk melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam
negeri
44
Regulasi Terkait Peningkatan Nilai Tambah di Dalam Negeri
UU 3/2020
"Harus mulai kita
berani stop ekspor
bahan mentah
kemudian kita buat
barang jadi ada
Permen ESDM No. 7 Permen ESDM No. 17 Permen ESDM No. 26 industrialisasi ada
Tahun 2020 (11/2018) Tahun 2020 (25/2018) Tahun 2018 hilirisasi di situ itulah
tentang Tata Cara Pemberian tentang Perubahan Ketiga Atas tentang Pelaksanaan Kaidah sebetulnya kekuatan
Wilayah, Perizinan, Dan
Pelaporan Pada Kegiatan Usaha
Peraturan Menteri Energi dan Pertambangan Yang Baik Dan
Wacana besar kita“
Sumber Daya Mineral Nomor 25 Pengawasan Pertambangan
Pertambangan Mineral Dan Tahun 2018 tentang Mineral Dan Batubara Pemerintah
Batubara (Perubahan Permen Pengusahaan Pertambangan -Presiden Jokowi-
ESDM Nomor 11 Tahun 2018) Mineral dan Batubara
menyetop
ekspor timah
pada akhir
tahun 2022
5
PERIZINAN IUP OP KHUSUS PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN PASCA UU 3/2020
1. Kegiatan Pengolahan dan/atau Pemurnian terintegrasi
Kewenangan Kementerian ESDM
7
B. SUMBERDAYA DAN CADANGAN MINERAL
Indonesia memiliki cadangan komoditas mineral dan batubara yang masih cukup melimpah
dan memiliki peran yang sangat strategis dan penting bagi pembangunan di Indonesia Sumber : Badan Geologi, 2021 (diolah)
5. EMAS-PERAK 6. BESI
EMAS PERAK BESI PRIMER PASIR BESI
SD
17,65 Miliar Ton SD SD SD
10,55 Miliar Ton SD 7,35 Miliar Ton SD SD
9 Ribu Ton 3,94 Miliar Ton SD
78 Ribu Ton 1,67 Miliar Ton
Cad Cad Cad 890 Juta Ton
Cad
3,68 Cad 3,12 1,70
Cad Cad 1,21
Miliar Ton 2 Ribu Ton Miliar Ton Miliar Ton Cad
11 Ribu Ton 0,35 Miliar Ton Miliar Ton
476 Juta Ton
BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM
BIJIH LOGAM BIJIH LOGAM
Umur cadangan emas 268 tahun
8
C. PERKEMBANGAN FASILITAS PEMURNIAN MINERAL (Smelters)
Pasal 102 UU Nomor 3 Tahun 2020:
PNT untuk komoditas tambang Mineral wajib dilakukan melalui Kendala Pembangunan Smelter
Pengolahan dan Pemurnian untuk komoditas tambang Mineral
Logam, Pengolahan untuk komoditas tambang Mineral bukan
Logam,dan/atau Pengolahan untuk komoditas tambang Batuan 1 PERIZINAN 4 PASOKAN ENERGI
Realisasi Pembangunan Smelter HGB, IMB, Tarif listrik,
“Total realisasi fasilitas pemurnian mineral sampai dengan IPPKH, tailing biaya instalasi
tahun 2021 sebanyak 21 smelter dan rencana tahun 2022
ada tambahan 7 smelter” 28 2 LAHAN 5 ISU LAIN
21 Pembebasan mobilisasi alat &
Satuan: Unit Smelter
19 lahan, RTRW TKA, teknologi, dll.
16 17
15
10 11 3 PENDANAAN
Pembiayaan
proyek
1.UUD 1945 1. Peningkatan Ketahanan 1. Daya dukung sumber daya alam dan lingkungan Berdasarkan Pasal
I. Inventarisasi Minerba menurut data dan informasi geospasial dasar
Pasal 33 ayat 1 II. Pengelolaan dan
Cadangan & dan tematik
172E UU 3/2020,
s.d. 4 Pemanfaatan Minerba Optimalisasi Produksi 2. Pelestarian lingkungan hidup Rencana
A. Pengelolaan Wilayah Tambang 3. Rencana tata ruang wilayah dan/atau rencana Pengelolaan
2.TAP MPR No. zonasi
Pertambangan 2. Peningkatan, Minerba Nasional
IX /2001 Optimalisasi, & Efisiensi
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
ditetapkan paling
B. Pengelolaan dan 5. Tingkat pertumbuhan ekonomi
3.UU No. Pemanfaatan Minerba Industri Pengolahan- 6. Prioritas pemberian komoditas tambang lambat 2 (dua)
3/2020 Pasal C. Pengelolaan Pemurnian 7. Jumlah dan luas WP tahun sejak UU
6, 8A dan 8B Keselamatan 8. Ketersediaan lahan pertambangan
3. Pengembangan Industri berlaku (10 Juni
9. Jumlah Sumber daya/cadangan mineral atau
4.PP No. Pertambangan Fabrikasi, Manufaktur, batubara 2022), produk
96/2021 Pasal D. Pengelolaan dan Peningkatan TKDN 10.Ketersediaan prasarana dan sarana hukum yang
Lingkungan Hidup 4. Prioritas Penggunaan diusulkan dalam
3, 4, dan 5 E. Pengelolaan dan Proses Bisnis Pertambangan:
Produk Dalam Negeri & 1. Melakukan Inventarisasi Minerba bentuk Keputusan
Penataan Pencanangan Sistem 2. Melakukan Prioritas Pengelolaan dan Menteri ESDM.
Pertambangan Rakyat Pemanfaatan Minerba
Daur Ulang
III. Konservasi Minerba 3. Melakukan Prioritas Konservasi Minerba
IV. Monitoring dan Evaluasi 4. Monitoring dan Evaluasi (5 tahun sekali)
5. Bisnis Improvement
Dokumen: - Kebijakan dan Naskah Akademis
- GSKM dan Naskah Akademis
Rencana Pembangunan Nasional dan Daerah
10
KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARA NASIONAL
I. Pendahuluan
II. Inventarisasi Minerba
III. Pengelolaan dan Pemanfaatan Minerba
A. Pengelolaan dan Pemanfaatan Wilayah
Pertambangan
B. Pengelolaan dan Pemanfaatan Minerba
C. Pengelolaan Keselamatan Pertambangan
D. Pengelolaan Lingkungan Hidup
Saat ini telah terbit Keputusan E. Pengelolaan Pertambangan Rakyat
Menteri ESDM Nomor III.Konservasi Minerba
77.K/MB.01/MEM.B/2022 tentang
Kebijakan Mineral dan Batubara
IV.Pemantauan dan Evaluasi
Nasional yang telah ditandatangani V. Penutup
oleh Menteri ESDM pada tanggal
14 April 2022.
11
TUJUAN KEBIJAKAN DAN PENGELOLAAN MINERBA
TUJUAN KEBIJAKAN MINERBA
Sebagai pedoman dalam pembuatan peraturan perundang-undangan di bidang mineral
dan batubara bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Sektor lain terkait
14
STRATEGI HILIRISASI MINERAL (2)
1. Pengintegrasian supply chain antara tambang
Kebijakan Hilirisasi Mineral : dan smelter serta pengintegrasian industri
Peningkatan, Optimalisasi & pengguna bahan olahan mineral
Efesiensi Industri 2. Pengembangan Industri lanjutan dan aplikatif
dari hasil pengolahan dan/atau pemurnian
Pengolahan-Pemurnian mineral
15
F. KONSEP INDUSTRI STRATEGIS DALAM RPMBN
16
PENUTUP
• Manajemen/ pengelolaan minerba nasional harus
berlandaskan pada Regulasi/ Prioritas kepentingan
nasional agar dapat terwujudnya kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat;
17
18