1. Kasubsi Tindak Pidana Perdata dan Tata Usaha pada Cabang Kejaksaan Negeri Tanjungpinang di Dabo Singkep
Kepulauan Riau (2008-2010)
2. Jaksa Fungsional Tindak Pidana Khusus pada Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi (2010-2016)
3. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaaan Negeri Merangin-Jambi (2017-2018);
4. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon (2018-2019);
5. Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Tanjungpinang Kepri (2019-Mei 2021)
6. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Sidoarjo (Mei 2021- s/d September 2022)
7. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Jakarta Utara
Bagian 1 FUNGSI INTELIJEN
Bagian 3 PROYEK
JAKARTA, STRATEGIS
21 Oktober 2022 DAERAH
Dasar :
UU No 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara
4
B. INTELIJEN PENEGAKAN HUKUM
5
A. PENGAMANAN PEMBANGUNAN STRATEGIS
Pembangunan Strategis
adalah Proyek Strategis Nasional (PSN), Proyek strategis daerah, dan
Proyek yang mendukung Proyek Strategis nasional dan strategis
Daerah lainnya.
6
PSN adalah :
PROYEK STRATEGIS NASIONAL (PSN) DAN PROYEK
Proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah, BERSIFAT STRATEGIS LAINNYA
Pemerintah Daerah, dan/atau badan usaha
yang memiliki sifat strategis untuk
peningkatan pertumbuhan dan pemerataan
pembangunan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan daerah.
(Perpres No. 3 Tahun 2016 Tentang
Percepatan Pelaksanaan PSN).
7
C. Sektor yang Dilakukan PPS
8
D. DASAR PENUGASAN PROYEK YANG DILAKUKAN PPS
SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR, BUPATI DAN PERPRES No. 116 Tahun 2021
Tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur untuk
WALIKOTA SERTA DIREKSI BUMD
mendukung Penyelenggaraaan Acara Internasional di Provinsi Bali,
DKI Jakarta, NTB dan NTT. Untuk mendukung penyelenggaraan
PROYEK STRATEGIS DAERAH Acara Internasional Presidensi G.20 tahun 2022, ASEAN Summit dan
penyelenggaraan acara Internasional di Kawasan Mandalika
12 Program
1. Jalan dan Jembatan
1. Ketenagalistrikan
2. Kawasan Perumahan
2. Pemerataan Ekonomi Kawasan Perbatasan
3. Bendungan dan Irigrasi dan
3. Jalan Akses Exit Toll
Penanggulangan bencana
PERPRES No. 87 Tahun 2021
4. Kawasan Strategis Pariwisata Daerah
Tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan
4. Air Bersih dan Sanitasi
5. Instalasi Pengelola Sampah menjadi Energi
Jawa Barat Bagian Selatan
5. Tanggul Pantai
Listrik (PSEL)
6. Energi
6. Pembangunan Smelter PERPRES No. 79 Tahun 2019
7. Teknologi
7. Food Estate
Tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Kendal-Semarang-
8. Pendidikan
8. Pengembangan Superhub
Salatiga-Demak-Grobogan, Kawasan Purwerejo-Wonosobo-
9. Pariwisata
9. Revitalisasi Industri Gula Nasional dan Magelang-Temanggung dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang
10. Perkebunan
Hilirisasi Industri Kelapa Sawit
11. Pendidikan
12. Penanggulangan Bencana Alam
PERPRES No. 80 Tahun 2019
Tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Gresik-Bangkalan-
Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-
Semeru serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan
9
PROYEK BERSIFAT STRATEGIS LAINNYA
3. Pada Lingkungan Pemerintah Kabupaten atau Kota /BUMD Kabupaten atau Kota yaitu
Peraturan Daerah, Peraturan/Keputusan Bupati atau Walikota, Keputusan Direksi BUMD
Kabupaten/Kota
1
0
ANCAMAN GANGGUAN HAMBATAN
DAN TANTANGAN DALAM
PENGADAAN BARJAS
11
TAHAPAN PENGADAAN
3 Pemilihan Penyedia
2 Persiapan Pengadaan
PENYIMPANGAN DALAM TAHAPAN
PENGADAAN
1. Pengadaan tidak didasari Dokumen Perencanaan
2. Pengadaan tanpa justifikasi identifikasi kebutuhan dan tidak didukung
proses perencanaan yang sistematis
3. Tidak menentukan / salah menentukan cara pengadaan
4. Intervensi negatif dalam penganggaran pengadaan Perencanaan Pengadaan
5. Penganggaran pengadaan tanpa perhitungan kebutuhan yang tepat atau
kebutuhan biaya pengadaan tidak komprehensif
Para Pihak : PA / KPA / PPK
6. Tindakan pemecahan paket menghindari tender
7. Perhitungan waktu proses pengadaan yang tidak cermat Identifikasi Kebutuhan
8. Pengangkatan pelaku pengadaan tidak memenuhi persyaratan dan
Penetapan Barang/Jasa
tidak tepat waktu
9. Tidak mempersiapkan kebutuhan kerja aparatur pelaku pengadaan Cara Pengadaan
10. Adanya intervensi vendor sejak perencanaan Jadwal Pengadaan
11. Risalah pembahasan perencaaan pengadaan tidak terdokumentasikan Penganggaran
12. Pihak yang menyusun dan menetapkan perencanaan pengadaan tidak
memahami dan tidak mempelajari dokumen yang ditetapkan
13. Tidak mengumumkan RUP atau pemilihan penyedia dilakukan sebelum
pengumuman RUP
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam
Tahapan Pengadaan
1. Spesifkikasi teknis / KAK tidak disusun sejak perencanaan
2. Penetapan spesifikasi teknis / KAK tanpa justifikasi yang dapat
dipertanggungjawabkan
3. Spesifikasi teknis / KAK diskriminatif untuk pengadaan yang dilakukan Persiapan Pengadaan
dengan tender/seleksi (Spesifikasi Teknis / KAK)
4. Spesifikasi teknis / KAK sudah melibatkan vendor yang akan
melaksanakan, padahal bukan kontrak terintegrasi Para Pihak : PPK
5. Spesifikasi teknis / KAK menyalin sama persis dengan produk atau merk
tertentu, sehingga merugikan pihak lain dalam proses kompetisi Mutu / Kualitas
tender/seleksi Jumlah / Kuantitas
6. Spesifikasi teknis / KAK disusun oleh ahli atau tim teknis, tapi pihak Tempat
yang menetapkan Spesifikasi teknis / KAK tidak memahami dan tidak
Cara
mempelajari dokumen yang ditetapkan
7. Spesifikasi teknis / KAK yang dibuat tidak didasari identifikasi Tingkat Layanan
ketersediaan pasar dan pelaku usaha
8. Spesifikasi teknis / KAK yang ditetapkan tidak dapat diukur dengan
jelas capaiannya
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam
Tahapan Pengadaan
1. HPS disusun oleh ahli atau tim teknis, tapi pihak yang menetapkan HPS
tidak memahami dan tidak mempelajari dokumen yang ditetapkan Persiapan Pengadaan
2. Penetapan HPS tanpa justifikasi teknis perhitungan yang akurat (Harga Perkiraan Sendiri)
3. Menambah kalkulasi harga yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,
seperti pembiaran diskon, penambahan keuntungan yang seharusnya
Para Pihak : PPK
tidak perlu ditambahkan, penambahan untuk praktik korupsi
4. Sumber informasi HPS tidak dapat dipertanggungjawabkan
5. Penyusunan HPS tidak didokumentasikan Harga pasar
6. Masa berlaku penetapan HPS kadaluarsa Menjelang pemilihan penyedia
7. Pada pekerjaan kontsruksi HPS belum memperhitungkan Biaya K3 Kalkulasi keahlian
8. Pada pengadaan jasa konsultansi konstruksi, HPS belum Informasi dapat dipertanggungjawabkan
memperhitungkan Biaya Remunerasi minimal
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam
Tahapan Pengadaan
1. Tidak membuat rancangan kontrak atau hanya sekedar menyalin Persiapan Pengadaan
standar yang ada tanpa diisi dan disesuaikan kebutuhan (Rancangan Kontrak)
PA / KPA
PA / KPA
11. Terkait kewenangan menetapkan perencanaan pengadaaan, apakah Saudara sudah membaca dan
mempelajari dokumen perencanaan yang disusun oleh pejabat/staf Saudara, atau hanya sekedar
menandatanganinya tanpa memahami?
12. Apa dasar Saudara mengetahui bahwa perencanaan pemaketan pengadaan yang Saudara tetapkan
telah bertentangan dengan peraturan yang mengatur tata cara pemaketan?
13. Apa pertimbangan Saudara menetapkan pemaketan yang memecah paket sehingga tidak tender?
14. Terkait kewenangan Saudara mengangkat personel Pelaku pengadaan, apa yang sudah Saudara lakukan?
15. Apakah Saudara sudah mengecek pemenuhan syarat Pelaku Pengadaan yang Saudara angkat? Apakah
kompetensinya sesuai?
16. Kapan Saudara mengangkat Pelaku Pengadaan? Apakah waktu tersebut sudah tepat untuk Pelaku pengadaan
tersebut melaksanakan tugasnya?
17. Apakah Saudara sudah memeriksa kebutuhan kerja Pelaku Pengadaan yang Saudara angkat?
18. Apa pertimbangan Saudara mengangkat orang sebagai Pelaku Pengadaan, namun kebutuhan
pembiayaan dan sumber daya kerja yang diperlukan tidak saudara lengkapi?
19. Apakah Saudara mengusulkan nama penyedia kepada PPK / Pokja / PPTK?
20. Apa saja yang Saudara lakukan agar proses pengadaan tidak menyimpang dari aturan? Apa alat buktinya?
Apakah sudah diketahui semua tim Saudara?
Pertanyaan menganalisis kewenangan dan penyimpangan
PPK (1/3)
PPK (2/3)
11. Terkait kewenangan menyusun dan menetapkan spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja, apa saja yang sudah
Saudara lakukan? Bagaimana proses kerja Saudara menyusun dan menetapkan spesifikasi teknis / Kerangka Acuan
Kerja?
12. Apakah spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja yang saudara susun dan tetapkan ada justifikasi atau
pertimbangan teknisnya? Apa saja?
13. Apakah spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja yang saudara tetapkan dibantu oleh Ahli/Tim Teknis
dalam penyusunannya? Apakah sudah Saudara periksa? Bagaimana tata cara Saudara memeriksanya?
14. Apakah spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja yang saudara tetapkan terdapat hal-hal yang berpotensi
diskriminatif?
15. Terkait kewenangan menyusun dan menetapkan HPS, apa saja yang sudah Saudara lakukan? Bagaimana
proses kerja Saudara menyusun dan menetapkan HPS?
16. Apakah HPS yang saudara susun dan tetapkan ada justifikasi atau pertimbangan teknisnya? Apa saja?
17. Apakah HPS yang saudara tetapkan dibantu oleh Ahli/Tim Teknis dalam penyusunannya? Apakah sudah saudara
periksa? Bagaimana tata cara Saudara memeriksanya?
18. Apakah HPS Acuan Saudara menyusun HPS? Perlihatkan bukti penyusunan HPS dan cara
perhitungannya!
19. Apakah Saudara mengetahui adanya diskon dalam nilai HPS ini?
20. Apakah HPS ini mengacu harga pasar? Perlihatkan buktinya!
Pertanyaan menganalisis kewenangan dan penyimpangan
PPK (3/3)
21. Terkait kewenangan menyusun dan menetapkan Rancangan Kontrak, apa saja yang sudah Saudara lakukan?
Bagaimana proses kerja Saudara menyusun dan menetapkan Rancangan Kontrak?
22. Apakah Rancangan Kontrak yang saudara susun dan tetapkan ada justifikasi atau pertimbangan
teknisnya? Apa saja?
23. Apakah Rancangan Kontrak yang saudara tetapkan dibantu oleh Ahli/Tim Teknis dalam penyusunannya?
Apakah sudah saudara periksa? Bagaimana tata cara Saudara memeriksanya?
24. Apakah spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja yang saudara tetapkan terdapat hal-hal yang berpotensi
diskriminatif?
25. Terkait kewenangan mengendalikan kontrak, apa saja yang sudah Saudara lakukan? Bagaimana proses
kerja Saudara dalam mengendalikan kontrak?
26. Apakah Saudara membentuk tim dalam tugas pengendalian kontrak? Siapa saja? Apa bentuk penugasan
atau pengangkatannya?
27. Apakah Sudara mengetahui ada praktik pengalihan pekerjaan / pinjam bendera?
28. Apakah Saudara bertemu dengan penyedia pada saat penandatanganan kontrak? Perlihatkan buktinya!
29. Apakah Saudara sudah memeriksa kebenaran penawaran penyedia dalam pelaksanaan kontrak, meliputi
personel, alat dan metode kerja?
30. Apakah Saudara sudah melakukan tahapan PAM, PCM, MC, SCM sebagaimana yang diatur di kontrak? Jelaskan
proses kerjanya? Perlihatkan buktinya!
Pertanyaan menganalisis kewenangan dan penyimpangan
Pokja Pemilihan
Penyedia
01 Ketidaktahuan atas
peraturan
03 Rakus / serakah
Kegiatan Pengamanan
1. Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan,
Pemerintah daerah maupun perangkat daerah serta
stakeholder terkait di wilayah/area pelaksanaan proyek.
2. Melakukan dokumentasi yang diperlukan terkait
dokumen pengadaan, pelaksanaan kontrak dan progrees
pekerjaan.
29
Sasaran Penggalangan :
1. Para pihak yang terdampak akibat pembangunan proyek strategis
Daerah;
2. Unsur Kecamatan dan kelurahan;
3. Para pihak yang berpotensi mengganggu kelancaran pembangunan
proyek strategis daerah.
B.PENGGALANGAN
Kegiatan Penggalangan :
1. Koordinasi dengan para pihak yang terkait mulai dari Pemerintah
Daerah, Pelaku Pengadaan, unsur kecamatan dan kelurahan.
2. Koordinasi komunikasi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait agar
pelaksanaan pembangunan terkait dengan adanya potensi
Keterlambatan pekerjaan tidak sesuai dengan Time Schedule,
pengurangan spesifikasi, gangguan dalam pelaks. Pembangunan atau
lahan tempat pelaks. Pembangunan serta atau lingkungan yang
terdampak.
Output PPS :
Terlaksananya kegiatan Proyek Stratetgis Daerah
tanpa adanya AGHT sehingga pekerjaan terselesaikan
dengan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran.
OUPUT DAN
OUTCOME
Outcome PPS :
Proyek Strategis / Pembangunan daerah dapat
bermanfaat bagi masyarakat
31
D. KUNCI
KEBERHASILAN
KOORDINASI
TRANSPARANSI
32
9 Petuah Pengadaan
Berpesan Dalam Kebaikan
Penyelenggaraan pengadaan
9
memuat kisah keterpautan
banyak variabel dalam rangkaian
ekosistem pengadaan yang dapat
saling mempengaruhi.
Tak hanya pelaku pengadaan
yang dituntut kompeten dalam
kewenangan, unsur lainpun wajib
turut berkontribusi positif dalam
perwujudan tujuan pengadaan.
OUPUT DAN
OUTCOME
34
TEPAT WAKTU
TEPAT MUTU
TEPAT SASARAN