Anda di halaman 1dari 35

ADITYA RAKATAMA, S.H., M.H.

(JAKSA MADYA IV/a)


KEPALA SEKSI INTELIJEN KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA UTARA
JAKARTA,2221NOPEMBER
JAKARTA, Oktober 2022
2022

HARI SETIYONO, S.H., M.H.


DIREKTUR PENGAMANAN PEMBANGUNAN STRATEGIS
PADA JAKSA AGUNG MUDA INTELIJEN
1
Nama : ADITYA RAKATAMA, SH.MH
Lahir : Semarang, 23 September 1981
Pendidikan : S-2 Magister Hukum Universitas Diponegoro Tahun 2009
Riwayat Penugasan :

1. Kasubsi Tindak Pidana Perdata dan Tata Usaha pada Cabang Kejaksaan Negeri Tanjungpinang di Dabo Singkep
Kepulauan Riau (2008-2010)

2. Jaksa Fungsional Tindak Pidana Khusus pada Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi (2010-2016)
3. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaaan Negeri Merangin-Jambi (2017-2018);
4. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon (2018-2019);
5. Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Tanjungpinang Kepri (2019-Mei 2021)
6. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Sidoarjo (Mei 2021- s/d September 2022)
7. Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Jakarta Utara
Bagian 1 FUNGSI INTELIJEN

Bagian 2 PENGAMANAN PEMBANGUNAN STRATEGIS

Bagian 3 PROYEK
JAKARTA, STRATEGIS
21 Oktober 2022 DAERAH

HARI SETIYONO, S.H., M.H.


DIREKTUR
Bagian 4 PENGAMANAN
AGHT PEMBANGUNAN STRATEGIS
PADA JAKSA AGUNG MUDA INTELIJEN

Bagian 5 STRATEGI PAM PEMBANGUNAN STRATEGIS


3
A. INTELIJEN NEGARA

Dasar :
UU No 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara

Pengertian Intelijen (pasal 1 angka 1)


Pengetahuan, organisasi dan kegiatan yang terkait dengan perumusan kebijakan, strategi
nasional, dan pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi dan fakta yang
terkumpul melalui metode kerja untuk pendeteksian dan peringatan dini dalam rangka
pencegahan, penangkalan dan penangggulangan setiap ancaman terhadap keamanan nasional.

Fungsi Intelijen Negara (pasal 6 angka 1)


1. Penyelidikan
2. Pengamanan
3. Penggalangan

Pelaksana Intelijen Negara (pasal 8)


1. Badan Intelijen Negara
2. Intelijen TNI
3. Intelijen POLRI
4. Intelijen Kejaksaan
5. Intelijen Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian

4
B. INTELIJEN PENEGAKAN HUKUM

Intelijen Penegakan Hukum


(Pasal 7,8 dan 9 UU nomor 17 tahun 2011 ttg Intelijen Negara )
Penyelenggaraan Intelijen Penegakan Hukum dilaksanakan oleh Intelijen Kejaksaan R.I

Personil Intelijen Kejaksaan R.I


1. Intelijen Kejaksaan Agung
2. Intelijen Kejaksaan Tinggi
3. Intelijen Kejaksaan Negeri
4. Intelijen Cabang Kejaksaan Negeri

Penyelenggaraan Intelijen Penegakan Hukum


Di Bidang PPS
1. JAM Intelijen oleh Direktorat D
2. Kejaksaan Tinggi oleh Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi
3. Kejaksaan Negeri oleh Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri

5
A. PENGAMANAN PEMBANGUNAN STRATEGIS

Pengamanan (bagian fungsi intelijen)


adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terencana dan
terarah untuk mencegah dan atau melawan upaya, pekerjaan,
kegiatan intelijen dan atau pihak lawan yang akan merugikan
kepentingan Pengakan hukum dan pelaksanaan pembangunan

Pembangunan Strategis
adalah Proyek Strategis Nasional (PSN), Proyek strategis daerah, dan
Proyek yang mendukung Proyek Strategis nasional dan strategis
Daerah lainnya.

6
 PSN adalah :
PROYEK STRATEGIS NASIONAL (PSN) DAN PROYEK
Proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah, BERSIFAT STRATEGIS LAINNYA
Pemerintah Daerah, dan/atau badan usaha
yang memiliki sifat strategis untuk
peningkatan pertumbuhan dan pemerataan
pembangunan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan daerah.
(Perpres No. 3 Tahun 2016 Tentang
Percepatan Pelaksanaan PSN).

 Proyek yang bersifat strategis lainnya


adalah Proyek Prioritas Penunjang Proyek
Strategis Nasional, Proyek Strategis Daerah
(PSD) atau Proyek Prioritas Daerah (PPD)
serta Proyek Prioritas bagi
Kementerian/(Badan Usaha Milik Negara
(BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) yang ditetapkan oleh pimpinan
Kementerian/Lembaga Kepala Daerah,
Direksi BUMN dan/atau BUMD

7
C. Sektor yang Dilakukan PPS

Meliputi antara lain:

- infrastruktur jalan; - energi alternatif;


- Perkeretaapian;
- minyak dan gas bumi;
- Kebandarudaraan; - ilmu pengetahuan dan
- Telekomunikasi;
- teknologi;
Kepelabuhanan; - Perumahan dan permukiman;
- Smelter; - Pariwisata;
- pengolahan air; - kawasan industri prioritas
- Tanggul;
- atau kawasan ekonomi
Bendungan;
- khusus;
Pertanian; - pos lintas batas negara; dan
- Kelautan; - sarana penunjang serta
- Ketenagalistrikan; - sektor lainnya
- Pendidikan

8
D. DASAR PENUGASAN PROYEK YANG DILAKUKAN PPS

SURAT KEPUTUSAN GUBERNUR, BUPATI DAN PERPRES No. 116 Tahun 2021
Tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur untuk
WALIKOTA SERTA DIREKSI BUMD
mendukung Penyelenggaraaan Acara Internasional di Provinsi Bali,
DKI Jakarta, NTB dan NTT. Untuk mendukung penyelenggaraan
PROYEK STRATEGIS DAERAH Acara Internasional Presidensi G.20 tahun 2022, ASEAN Summit dan
penyelenggaraan acara Internasional di Kawasan Mandalika

12 Program
1. Jalan dan Jembatan
1. Ketenagalistrikan
2. Kawasan Perumahan
2. Pemerataan Ekonomi Kawasan Perbatasan
3. Bendungan dan Irigrasi dan
3. Jalan Akses Exit Toll
Penanggulangan bencana
PERPRES No. 87 Tahun 2021
4. Kawasan Strategis Pariwisata Daerah
Tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan
4. Air Bersih dan Sanitasi
5. Instalasi Pengelola Sampah menjadi Energi
Jawa Barat Bagian Selatan
5. Tanggul Pantai
Listrik (PSEL)
6. Energi
6. Pembangunan Smelter PERPRES No. 79 Tahun 2019
7. Teknologi
7. Food Estate
Tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Kendal-Semarang-
8. Pendidikan
8. Pengembangan Superhub
Salatiga-Demak-Grobogan, Kawasan Purwerejo-Wonosobo-
9. Pariwisata
9. Revitalisasi Industri Gula Nasional dan Magelang-Temanggung dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang
10. Perkebunan
Hilirisasi Industri Kelapa Sawit
11. Pendidikan
12. Penanggulangan Bencana Alam
PERPRES No. 80 Tahun 2019
Tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Gresik-Bangkalan-
Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-
Semeru serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan

9
PROYEK BERSIFAT STRATEGIS LAINNYA

1. Pada Lingkungan Kementerian/Lembaga/BUMN yaitu Surat Keputusan dari Pimpinan


Kementerian/Lembaga/ Keputusan Direksi BUMN

2. Pada Lingkungan Pemerintah Provinsi/BUMD Provinsi yaitu Peraturan Daerah,


Peraturan/Keputusan Gubernur, Keputusan Direksi BUMD Provinsi

3. Pada Lingkungan Pemerintah Kabupaten atau Kota /BUMD Kabupaten atau Kota yaitu
Peraturan Daerah, Peraturan/Keputusan Bupati atau Walikota, Keputusan Direksi BUMD
Kabupaten/Kota

1
0
ANCAMAN GANGGUAN HAMBATAN
DAN TANTANGAN DALAM
PENGADAAN BARJAS

11
TAHAPAN PENGADAAN

Setiap tahapan diatur Setiap tahapan memuat


proses dan kepemilikan tugas
keluaran dan kewenangan
TAHAPAN UMUM DALAM
PENGADAAN

5 Serahterima dan Pembayaran

1 Perencanaan Pengadaan 4 Pelaksanaan Kontrak

3 Pemilihan Penyedia

2 Persiapan Pengadaan
PENYIMPANGAN DALAM TAHAPAN
PENGADAAN
1. Pengadaan tidak didasari Dokumen Perencanaan
2. Pengadaan tanpa justifikasi identifikasi kebutuhan dan tidak didukung
proses perencanaan yang sistematis
3. Tidak menentukan / salah menentukan cara pengadaan
4. Intervensi negatif dalam penganggaran pengadaan Perencanaan Pengadaan
5. Penganggaran pengadaan tanpa perhitungan kebutuhan yang tepat atau
kebutuhan biaya pengadaan tidak komprehensif
Para Pihak : PA / KPA / PPK
6. Tindakan pemecahan paket menghindari tender
7. Perhitungan waktu proses pengadaan yang tidak cermat  Identifikasi Kebutuhan
8. Pengangkatan pelaku pengadaan tidak memenuhi persyaratan dan
 Penetapan Barang/Jasa
tidak tepat waktu
9. Tidak mempersiapkan kebutuhan kerja aparatur pelaku pengadaan  Cara Pengadaan
10. Adanya intervensi vendor sejak perencanaan  Jadwal Pengadaan
11. Risalah pembahasan perencaaan pengadaan tidak terdokumentasikan  Penganggaran
12. Pihak yang menyusun dan menetapkan perencanaan pengadaan tidak
memahami dan tidak mempelajari dokumen yang ditetapkan
13. Tidak mengumumkan RUP atau pemilihan penyedia dilakukan sebelum
pengumuman RUP
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam
Tahapan Pengadaan
1. Spesifkikasi teknis / KAK tidak disusun sejak perencanaan
2. Penetapan spesifikasi teknis / KAK tanpa justifikasi yang dapat
dipertanggungjawabkan
3. Spesifikasi teknis / KAK diskriminatif untuk pengadaan yang dilakukan Persiapan Pengadaan
dengan tender/seleksi (Spesifikasi Teknis / KAK)
4. Spesifikasi teknis / KAK sudah melibatkan vendor yang akan
melaksanakan, padahal bukan kontrak terintegrasi Para Pihak : PPK
5. Spesifikasi teknis / KAK menyalin sama persis dengan produk atau merk
tertentu, sehingga merugikan pihak lain dalam proses kompetisi  Mutu / Kualitas
tender/seleksi  Jumlah / Kuantitas
6. Spesifikasi teknis / KAK disusun oleh ahli atau tim teknis, tapi pihak  Tempat
yang menetapkan Spesifikasi teknis / KAK tidak memahami dan tidak
 Cara
mempelajari dokumen yang ditetapkan
7. Spesifikasi teknis / KAK yang dibuat tidak didasari identifikasi  Tingkat Layanan
ketersediaan pasar dan pelaku usaha
8. Spesifikasi teknis / KAK yang ditetapkan tidak dapat diukur dengan
jelas capaiannya
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam
Tahapan Pengadaan

1. HPS disusun oleh ahli atau tim teknis, tapi pihak yang menetapkan HPS
tidak memahami dan tidak mempelajari dokumen yang ditetapkan Persiapan Pengadaan
2. Penetapan HPS tanpa justifikasi teknis perhitungan yang akurat (Harga Perkiraan Sendiri)
3. Menambah kalkulasi harga yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,
seperti pembiaran diskon, penambahan keuntungan yang seharusnya
Para Pihak : PPK
tidak perlu ditambahkan, penambahan untuk praktik korupsi
4. Sumber informasi HPS tidak dapat dipertanggungjawabkan
5. Penyusunan HPS tidak didokumentasikan  Harga pasar
6. Masa berlaku penetapan HPS kadaluarsa  Menjelang pemilihan penyedia
7. Pada pekerjaan kontsruksi HPS belum memperhitungkan Biaya K3  Kalkulasi keahlian
8. Pada pengadaan jasa konsultansi konstruksi, HPS belum  Informasi dapat dipertanggungjawabkan
memperhitungkan Biaya Remunerasi minimal
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam
Tahapan Pengadaan

1. Tidak membuat rancangan kontrak atau hanya sekedar menyalin Persiapan Pengadaan
standar yang ada tanpa diisi dan disesuaikan kebutuhan (Rancangan Kontrak)

2. Rancangan kontrak tidak reliabel


3. Lemah mitigasi risiko dalam penyusunan rancangan kontrak Para Pihak : PPK
4. Belum menuntukan pilihan pada bagian Rancangan kontrak yang harus
dipilih
5. Rancangan kontrak disusun oleh ahli atau tim teknis, tapi pihak yang  Batang Tubuh Surat Perjanjian
menetapkan Rancangan kontrak tidak memahami substansi Rancangan  SSUK
kontrak dan tidak mempelajari dokumen yang ditetapkan  SSKK
Bentuk-bentuk Penyimpangan
Dalam Tahapan Pengadaan
1. Syarat peserta tender yang diskirminatif
2. Pertentangan kepentingan (CoI) dalam pemilihan penyedia
3. Dokumen pemilihan yang tidak reliabel
Pemilihan Penyedia
4. Evaluasi penawaran tanpa justifikasi teknis
5. Penjadwalan yang dapat merugikan pihak tertentu
6. Persekongkolan (Vertikal / Horizontal) Para Pihak : Pokja Pemilihan / PP / Penyedia
7. Proses tidak terdokumentasikan
8. Pemalsuan dokumen  E-Purchasing
9. Kendali pihak yang tidak bertanggungjawab dan Intervensi jahat  Pengadaan Langsung
10. Klarifikasi dan pembuktian yang tidak optimal  Penunjukan Langsung
11. Pinjam perusahaan  Tender Cepat
12. Pada pemilihan penyedia dengan pengadaan langsung, proses  Tender / Seleksi
pemilihan penyedia dilakukan dengan rekayasa oleh oknum pihak
tertentu, seolah-olah tahapan berjalan
13. Meloloskan pihak yang tidak memenuhi syarat, atau sebaliknya
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam
Tahapan Pengadaan
1. Adanya pungutan, seperti alasan penjilidan atau biaya lainnya
2. Kontrak yang ditandatangani tidak reliabel.
3. Ketidakjelasan yang menandatangani kontrak
4. Pekerjaan dimulai tanpa kontrak. Pelaksanaan Kontrak
5. Tandatangan kontraktanpa pertemuan masing-masing pihak
6. Tidak dilakukan klarifikasi Jaminan
7. Membuat substansi baru tanpa perubahan kontrak Para Pihak : PPK dan Penyedia
8. Pengalihan pekerjaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
 Penandatanganan
9. Lemahnya pengendalian kontrak
 Pengendalian
10. Tidak dilakukan pemeriksaan hal-hal yang disampaikan dalam  Perubahan
penawaran pada saat kontrak, seperti personel, alat dan metode
 Pemutusan
11. Konsultan menggunakan tenaga ahli fiktif
12. Tenaga ahli yang dipergunakan di dalam kontrak tidak pernah diperiksa  Penghentian / Berakhir
13. Pihak yang diberikan kewenangan tidak menjalan fungsi pengendalian kontrak
14. Tahapan kontrak tidak dilaksanakan, seperti PCM, MC, dll
15. Pemalsuan laporan data pekerjaan
Bentuk-bentuk Penyimpangan
Dalam Tahapan Pengadaan
Serah Terima dan
Pembayaran
1. Tidak optimalnya pemeriksaan
2. Rekayasa negatif pemeriksaan dan penerimaan hasil pekerjaan Para Pihak : PPK dan Penyedia
3. Hasil pekerjaan tidak sesuai kontrak
4. Pembayaran tanpa prestasi kerja  Pemeriksaan Hasil
5. Tidak memperhatikan tanggungjawab Penyedia
 BAST
 Pembayaran
 Pemeliharaan
Pertanyaan menganalisis kewenangan dan penyimpangan

PA / KPA

1. Apa dasar Saudara memiliki kewenangan sebagai PA/KPA ?


2. Kapan Saudara menerima kewenangan sebagai PA/KPA ?
3. Apakah Saudara sudah membaca dan mengetahui apa saja kewenangan yang diberikan kepada Saudara sebagai
PA/KPA ?
4. Apa saja kewenangan Saudara sebagai PA/KPA dalam Pengadaan ? Apa dasarnya ?
5. Terkait kewenangan melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja, apa saja yang sudah Saudara
lakukan?
6. Bagaimana prosedur kerja Saudara dalam menjalankan kewenangan melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja ?
7. Bagaimana Saudara bisa memastikan proses pengadaan pekerjaan ini bisa dibayarkan ? Bagaimana
tugas Saudara mengendalikannya agar tidak menyimpang?
8. Terkait kewenangan melakukan mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran yang ditetapkan, apa saja
yang sudah Saudara lakukan?
9. Jika Saudara melakukan pelimpahan kewenangan dalam mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas
anggaran yang ditetapkan, siapa yang Saudara limpahkan? Apakah memenuhi persyaratan pelimpahan kewenangan?
Bagimana kontrol Saudara dalam pelimpahan kewenangan?
10. Terkait kewenangan menetapkan perencanaan pengadaaan, apa saja yang sudah Saudara lakukan?
Pertanyaan menganalisis kewenangan dan penyimpangan

PA / KPA
11. Terkait kewenangan menetapkan perencanaan pengadaaan, apakah Saudara sudah membaca dan
mempelajari dokumen perencanaan yang disusun oleh pejabat/staf Saudara, atau hanya sekedar
menandatanganinya tanpa memahami?
12. Apa dasar Saudara mengetahui bahwa perencanaan pemaketan pengadaan yang Saudara tetapkan
telah bertentangan dengan peraturan yang mengatur tata cara pemaketan?
13. Apa pertimbangan Saudara menetapkan pemaketan yang memecah paket sehingga tidak tender?
14. Terkait kewenangan Saudara mengangkat personel Pelaku pengadaan, apa yang sudah Saudara lakukan?
15. Apakah Saudara sudah mengecek pemenuhan syarat Pelaku Pengadaan yang Saudara angkat? Apakah
kompetensinya sesuai?
16. Kapan Saudara mengangkat Pelaku Pengadaan? Apakah waktu tersebut sudah tepat untuk Pelaku pengadaan
tersebut melaksanakan tugasnya?
17. Apakah Saudara sudah memeriksa kebutuhan kerja Pelaku Pengadaan yang Saudara angkat?
18. Apa pertimbangan Saudara mengangkat orang sebagai Pelaku Pengadaan, namun kebutuhan
pembiayaan dan sumber daya kerja yang diperlukan tidak saudara lengkapi?
19. Apakah Saudara mengusulkan nama penyedia kepada PPK / Pokja / PPTK?
20. Apa saja yang Saudara lakukan agar proses pengadaan tidak menyimpang dari aturan? Apa alat buktinya?
Apakah sudah diketahui semua tim Saudara?
Pertanyaan menganalisis kewenangan dan penyimpangan

PPK (1/3)

1. Apa dasar Saudara memiliki kewenangan sebagai PPK?


2. Kapan Saudara menerima kewenangan sebagai PPK?
3. Apakah Saudara sudah membaca dan mengetahui apa saja kewenangan yang diberikan kepada
Saudara sebagai PPK?
4. Apa saja kewenangan Saudara sebagai PPK dalam Pengadaan ? Apa dasarnya ?
5. Terkait saudara mendapat pelimpahan kewenangan melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja, apa saja yang sudah Saudara lakukan?
6. Bagaimana prosedur kerja Saudara dalam menjalankan kewenangan melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja ?
7. Terkait saudara mendapat pelimpahan kewenangan melakukan mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam
batas anggaran yang ditetapkan, apa saja yang sudah Saudara lakukan?
8. Terkait kewenangan menyusun perencanaan pengadaaan, apa saja yang sudah Saudara lakukan?
9. Apakah menyusun perencanaan pengadaaan Saudara kerjakan sendiri atau bersama Tim? Siapa saja
tim Saudara?
10. Apakah perencanaan pengadaaan yang Saudara susun sudah dikomunikasi dengan PA/KPA? Bagaimana
caranya? Bagaimana PA/KPA menyetujui perencanaan yang Saudara susun?
Pertanyaan menganalisis kewenangan dan penyimpangan

PPK (2/3)

11. Terkait kewenangan menyusun dan menetapkan spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja, apa saja yang sudah
Saudara lakukan? Bagaimana proses kerja Saudara menyusun dan menetapkan spesifikasi teknis / Kerangka Acuan
Kerja?
12. Apakah spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja yang saudara susun dan tetapkan ada justifikasi atau
pertimbangan teknisnya? Apa saja?
13. Apakah spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja yang saudara tetapkan dibantu oleh Ahli/Tim Teknis
dalam penyusunannya? Apakah sudah Saudara periksa? Bagaimana tata cara Saudara memeriksanya?
14. Apakah spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja yang saudara tetapkan terdapat hal-hal yang berpotensi
diskriminatif?
15. Terkait kewenangan menyusun dan menetapkan HPS, apa saja yang sudah Saudara lakukan? Bagaimana
proses kerja Saudara menyusun dan menetapkan HPS?
16. Apakah HPS yang saudara susun dan tetapkan ada justifikasi atau pertimbangan teknisnya? Apa saja?
17. Apakah HPS yang saudara tetapkan dibantu oleh Ahli/Tim Teknis dalam penyusunannya? Apakah sudah saudara
periksa? Bagaimana tata cara Saudara memeriksanya?
18. Apakah HPS Acuan Saudara menyusun HPS? Perlihatkan bukti penyusunan HPS dan cara
perhitungannya!
19. Apakah Saudara mengetahui adanya diskon dalam nilai HPS ini?
20. Apakah HPS ini mengacu harga pasar? Perlihatkan buktinya!
Pertanyaan menganalisis kewenangan dan penyimpangan

PPK (3/3)

21. Terkait kewenangan menyusun dan menetapkan Rancangan Kontrak, apa saja yang sudah Saudara lakukan?
Bagaimana proses kerja Saudara menyusun dan menetapkan Rancangan Kontrak?
22. Apakah Rancangan Kontrak yang saudara susun dan tetapkan ada justifikasi atau pertimbangan
teknisnya? Apa saja?
23. Apakah Rancangan Kontrak yang saudara tetapkan dibantu oleh Ahli/Tim Teknis dalam penyusunannya?
Apakah sudah saudara periksa? Bagaimana tata cara Saudara memeriksanya?
24. Apakah spesifikasi teknis / Kerangka Acuan Kerja yang saudara tetapkan terdapat hal-hal yang berpotensi
diskriminatif?
25. Terkait kewenangan mengendalikan kontrak, apa saja yang sudah Saudara lakukan? Bagaimana proses
kerja Saudara dalam mengendalikan kontrak?
26. Apakah Saudara membentuk tim dalam tugas pengendalian kontrak? Siapa saja? Apa bentuk penugasan
atau pengangkatannya?
27. Apakah Sudara mengetahui ada praktik pengalihan pekerjaan / pinjam bendera?
28. Apakah Saudara bertemu dengan penyedia pada saat penandatanganan kontrak? Perlihatkan buktinya!
29. Apakah Saudara sudah memeriksa kebenaran penawaran penyedia dalam pelaksanaan kontrak, meliputi
personel, alat dan metode kerja?
30. Apakah Saudara sudah melakukan tahapan PAM, PCM, MC, SCM sebagaimana yang diatur di kontrak? Jelaskan
proses kerjanya? Perlihatkan buktinya!
Pertanyaan menganalisis kewenangan dan penyimpangan

Pokja Pemilihan

1. Apa dasar Saudara memiliki kewenangan sebagai Pokja Pemilihan?


2. Kapan Saudara menerima kewenangan sebagai Pokja Pemilihan? Sudah sejak kapan Saudara menjadi Pokja
Pemilihan? Sudah berapa banyak paket pekerjaan yang Saudara sebagai Pokja Pemilihan?
3. Apakah Saudara sudah membaca dan mengetahui apa saja kewenangan yang diberikan kepada
Saudara sebagai Pokja Pemilihan?
4. Apa saja kewenangan Saudara sebagai Pokja Pemilihan dalam Pengadaan ? Apa dasarnya ?
5. Bagaimana prosedur kerja Saudara dalam menjalankan kewenangan melakukan proses pemilihan
penyedia?
6. Di dalam organisasi Pokja Pemilihan, apa peran tanggungjawab Saudara?
7. Apa pertimbangan Pokja dalam menggunakan metode pemilihan ……………, metode kualifikasi ………..?
Metode evaluasi penawaran………….?
8. Apakah ada pembobotan dan skoring dalam evaluasi penawaran ini? Apa pertimbangan teknis nya? Jelaskan
tata cara evaluasinya?
9. Apakah sebelum proses tender Sudara sudah mengenal penyedia yang memasukan penawaran?
Sejauh apa Saudara mengenalnya?
10. Apakah Pokja telah melakukan pemeriksaan personil dan alat yang ditawarkan? Bagimana cara
pelaksanaannya?
Pertanyaan menganalisis kewenangan dan penyimpangan

Penyedia

1. Apa tanggungjawab Saudara dalam organisasi perusahaan?


2. Apa kompetensi perusahaan Saudara dalam usaha sehari-hari? Apakah sesuai dengan jens barang/jasa
yang diadakan sekarang?
3. Bagaimana Saudara mengetahui adanya proses pengadaan ini? Perlihatkan buktinya!
4. Apakah Saudara membuat penawaran? Bagaimana prosedur penawaran yang perusahaan Saudara sampaikan?
5. Siapa saja personil perusahaan Saudara dalam dalam pelaksanaan kontrak? Apakah personil tersebut sesuai dengan
penawaran yang disampaikan pada saat tender?
6. Apakah ada pengalihan pekerjaan? Apa saja? Bagaimana teknis pengalihan pekerjaannya? Apakah
PPK mengetahui Saudara telah mengalihkan pekerjaan?
7. Salah satu kewajiban kewenangan Saudara adalah terkait kualitas dan kuantitas, bagaimana saudara mengendalikan
pekerjaan sehingga dapat mewujudkan pemenuhan kualitas dan kuantitas tersebut?
8. Apakah Saudara mengatahui adanya kekurangan kualitas dan kuantitas? Apa pertimbangan Saudara
mengajukan pembayaran sementara hasil pekerjaan tidak sesuai kontrak
9. Apakah Saudara sudah melakukan pengujian terhadap pemenuhan kualitas dan kuantitas?
10. Siapa yang hadir pada saat penandatanganan kontrak? Perlihatkan buktinya!
Penyebab Pelanggaran

01 Ketidaktahuan atas
peraturan

02 Tugas dan kewenangan yang tidak


berjalan

03 Rakus / serakah

04 Intervensi kewenangan untuk menyimpang

05 Persepsi pembiasaan pelanggaran

06 Membenarkan yang biasa


A. PENGAMANAN Sasaran Pengamanan :
1. Materil/Asset barang atau infrastruktur jalan
yang diadakan dan sarana pendukung
2. Dokumen terkait Pengadaan barang dan Jasa
3. Personil pelaku pengadaan

Kegiatan Pengamanan
1. Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan,
Pemerintah daerah maupun perangkat daerah serta
stakeholder terkait di wilayah/area pelaksanaan proyek.
2. Melakukan dokumentasi yang diperlukan terkait
dokumen pengadaan, pelaksanaan kontrak dan progrees
pekerjaan.

29
Sasaran Penggalangan :
1. Para pihak yang terdampak akibat pembangunan proyek strategis
Daerah;
2. Unsur Kecamatan dan kelurahan;
3. Para pihak yang berpotensi mengganggu kelancaran pembangunan
proyek strategis daerah.

B.PENGGALANGAN

Kegiatan Penggalangan :
1. Koordinasi dengan para pihak yang terkait mulai dari Pemerintah
Daerah, Pelaku Pengadaan, unsur kecamatan dan kelurahan.
2. Koordinasi komunikasi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait agar
pelaksanaan pembangunan terkait dengan adanya potensi
Keterlambatan pekerjaan tidak sesuai dengan Time Schedule,
pengurangan spesifikasi, gangguan dalam pelaks. Pembangunan atau
lahan tempat pelaks. Pembangunan serta atau lingkungan yang
terdampak.
Output PPS :
Terlaksananya kegiatan Proyek Stratetgis Daerah
tanpa adanya AGHT sehingga pekerjaan terselesaikan
dengan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran.
OUPUT DAN
OUTCOME
Outcome PPS :
Proyek Strategis / Pembangunan daerah dapat
bermanfaat bagi masyarakat

31
D. KUNCI
KEBERHASILAN

IDENTIFIKASI MASALAH SEJAK DINI

KOORDINASI

TRANSPARANSI

SINERGI SEMUA STAKEHOLDER (PELAKU PENGADAAN DAN


APIP)

32
9 Petuah Pengadaan
Berpesan Dalam Kebaikan

Penyelenggaraan pengadaan
9
memuat kisah keterpautan
banyak variabel dalam rangkaian
ekosistem pengadaan yang dapat
saling mempengaruhi.
Tak hanya pelaku pengadaan
yang dituntut kompeten dalam
kewenangan, unsur lainpun wajib
turut berkontribusi positif dalam
perwujudan tujuan pengadaan.
OUPUT DAN
OUTCOME

34
TEPAT WAKTU
TEPAT MUTU
TEPAT SASARAN

Ayo Kawal Uang Rakyat !

Anda mungkin juga menyukai