TCK Inven Data Pertanahan 2019 - New
TCK Inven Data Pertanahan 2019 - New
PEDOMAN
TEKNIS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan perkenan-Nya penyusunan
Pedoman Teknis Inventarisasi dan Identifikasi Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil,
Perbatasan dan Wilayah Tertentu ini dapat diselesaikan dengan baik. Pedoman ini disusun
dalam rangka memberikan panduan pelaksanaan kegiatan inventarisasi dan identifikasi
Data Pertanahan WP3WT yang berisi standar minimal dan kriteria teknis dalam
pelaksanaan kegiatan inventarisasi dan identifikasi WP3WT yang harus dipenuhi.
Akhirnya, dengan adanya pedoman ini diharapkan pelaksanaan kegiatan Inventarisasi dan
Identifikasi Data Pertanahan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah
Tertentu dapat dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditetapkan serta menghasilkan
data dan informasi yang terstandar, komprehensif, dan terintegrasi yang dapat
berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional dalam rangka mensukseskan program-program
pemerintah, baik yang berskala sektoral, regional maupun nasional.
1
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
I.2. Dasar Hukum
I.3. Maksud dan Tujuan
I.4 Definisi
I.5. Keluaran
I.6. Ruang Lingkup
I.7. Tahapan
2
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
DAFTAR LAMPIRAN
3
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
BAB I
PENDAHULUAN
4
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
5
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
I.4. DEFINISI
Istilah yang muncul dalam kegiatan inventarisasi dan identifikasi wilayah pesisir,
pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu antara lain :
1. Inventarisasi adalah kegiatan pengumpulan atau pencarian keterangan atau bahan
nyata yang dapat dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan). (Sumber : Kamus
Bahasa Indonesia)
2. Identifikasi adalah kegiatan menentukan atau menetapkan identitas seseorang, benda,
dan sebagainya untuk membedakan sesuatu yang satu dengan yang lainnya, sehingga
tidak menimbulkan kebingungan.(Sumber : Kamus Bahasa Indonesia)
3. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan/atau aspek
fungsional. (Sumber : PP Nomor 26 Tahun 2008)
4. Wilayah Pesisir adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang
dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Ruang lingkup pengaturan Wilayah
Pesisir meliputi daerah peralihan antara Ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi
oleh perubahan di darat dan laut, ke arah darat mencakup wilayah administrasi
kecamatan dan ke arah laut sejauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai.
(Sumber : UU Nomor 27 Tahun 2007 Jo. UU Nomor 1 Tahun 2014)
5. Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km2 (dua
ribu kilometer persegi) beserta kesatuan ekosistemnya. (Sumber : UU Nomor 27
Tahun 2007)
6. Wilayah Perbatasan adalah bagian dari Wilayah negara yang terletak pada sisi dalam
sepanjang batas Wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal batas Wilayah
6
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
negara di darat, kawasan Wilayah Perbatasan berada di kecamatan. (Sumber : UU
Nomor 43 Tahun 2008)
7. Wilayah Tertentu adalah kawasan strategis nasional sebagaimana dimaksud dalam UU
No. 26 Tahun 2007.
8. Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air
beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri
oleh garis sempadan.
9. Danau adalah wadah air dan ekosistemnya yang terbentuk secara alamiah termasuk
situ dan wadah air sejenis dengan sebutan istilah lokal. (PMNLH Nomor 28 Tahun
2009)
10. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah Kawasan dengan batas-batas tertentu dalam
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk
menyelenggarakan fungsi-fungsi perekonomian yang bersifat khusus dan memperoleh
fasilitas tertentu. (Sumber : UU Nomor 39 Tahun 2009)
11. Kawasan Khusus adalah bagian wilayah dalam provinsi dan/atau kabupaten/kota yang
ditetapkan oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi pemerintahan yang
bersifat khusus bagi kepentingan nasional. (Sumber : PP Nomor 43 Tahun 2010).
12. Situs Bersejarah adalah bidang tanah yang mengandung peninggalan purbakala dan
pernah dijadikan tempat kegiatan masyarakat atau bukti kejadian masa lalu.
13. Penguasaan Tanah adalah penguasaan fisik bidang tanah oleh orang per orang,
kelompok orang, atau badan hukum.
14. Pemilikan Tanah adalah hak atas tanah yang dimiliki perorangan/badan
hukum/instansi pemerintah yang telah terdaftar pada kantor pertanahan setempat
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang
Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria.
15. Penggunaan Tanah adalah wujud tutupan permukaan bumi baik yang merupakan
bentukan alami maupun buatan manusia. (Sumber : PP Nomor 16 Tahun 2004)
16. Pemanfaatan Tanah adalah kegiatan untuk mendapatkan nilai tambah tanpa mengubah
wujud fisik penggunaan tanahnya. (Sumber : PP Nomor 16 Tahun 2004)
17. Rencana Tata Ruang Wilayah adalah arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang
wilayah. (Sumber : UU Nomor 26 Tahun 2007)
7
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
18. Peta dasar adalah peta yang berisi unsur-unsur dasar yang telah diketahui letaknya
secara pasti dan digunakan dalam pembuatan peta-peta tata guna tanah. (Sumber :
PMNA/KBPN Nomor 1 Tahun 1997)
I.5. KELUARAN
Keluaran kegiatan ini adalah data pertanahan Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil,
Perbtasan, dan Wilayah Tertentu yang dituangkan berupa :
1. Laporan Akhir inventarisasi dan identifikasi WP3WT;
2. Data shapefile peta;
3. Data dokumentasi (softcopy) dalam bentuk video dan foto.
Ruang lingkup inventarisasi dan identifikasi pulau kecil mencakup pulau kecil yang
strategis atau mempunyai potensi pengembangan pembangunan yang terdapat dalam 1
(satu) desa/kelurahan.
8
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
Dalam hal dalam 1 (satu) pulau kecil terdiri dari 2 desa atau lebih, maka yang dilaksanakan
pada tahun anggaran berjalan adalah 1 (satu) desa. Desa lainnya dianggarkan pada tahun
selanjutnya untuk menghasilkan 1 pulau utuh.
Dalam hal dalam 1 (satu) desa terdapat beberapa pulau kecil, maka yang dilaksanakan
adalah keseluruhan gugusan pulau dalam desa tersebut.
Dalam hal pulau kecil mempunyai luasan kecil dalam 1 desa, dapat ditambah dengan
pulau-pulau kecil di desa lainnya.
Ruang lingkup wilayah perbatasan meliputi, perbatasan darat dan perbatasan laut.
1. Perbatasan Darat
Wilayah perbatasan darat mencakup wilayah administrasi desa/kelurahan di
kecamatan perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan 2 (dua) desa disekitarnya.
Ruang lingkup pendataan perbatasan darat dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini :
1. Danau/Waduk
Ruang Lingkup inventarisasi dan identifikasi Wilayah Tertentu berupa Danau/Waduk
adalah
Desa/kelurahan yang berbatasan langsung dengan Danau/Waduk dan 2 (dua)
desa disekitarnya
9
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
Untuk Danau/Waduk yang desa berbatasan langsungnya lebih dari 1
kecamatan, dilanjutkan kegitan inventarisasi pada tahun selanjutnya, sehingga
dapat dihasilkan hasil pendataan yang utuh.
2. Situ/Embung
Ruang Lingkup inventarisasi dan identifikasi Wilayah Tertentu berupa situ/embung
adalah desa/kelurahan yang berbatasan langsung dengan SDEW, dapat berada dalam 1
atau lebih kecamatan.
3. Sungai Besar
Ruang Lingkup inventarisasi dan identifikasi Wilayah Tertentu berupa sungai besar
adalah desa strategis yang berbatasan langsung dengan sungai besar dan 2 (dua) desa
disekitarnya.
4. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mencakup desa/kelurahan yang berada dalam KEK
atau usulan KEK, terdiri dari desa strategis dan 2 (dua) desa disekitarnya.
5. Situs Bersejarah mencakup desa/kelurahan pada lokasi situs bersejarah dan 2 (dua)
desa disekitarnya.
10
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
I.7. TAHAPAN
KOORDINASI
PERSIAPAN PENUNJUKKAN
LINTAS PETA KERJA
ADMINISTRASI LOKASI
BIDANG/SEKTOR
KOORDINASI
KOORDINASI
INVENTARISASI /
IDENTIFIKASI
(GROUND CHECK)
PELAKSANAAN LAPANG
PAPARAN HASIL
EKSPOS KE PUSAT
KEGIATAN
PELAPORAN
BAB II
PELAKSANAAN INVENTARISASI DAN
IDENTIFIKASI WILAYAH
II.1 PERSIAPAN
Tahapan persiapan meliputi kegiatan perencanaan dan penyiapan bahan dan peralatan
inventarisasi WP3WT.
II.1.1. Perencanaan
Rangkaian perencanaan kegiatan inventarisasi dan identifikasi WP3WT adalah
sebagai berikut:
1. Pengecekan POK DIPA Kegiatan
a. Memastikan target dan POK sesuai dengan perencanaan awal;
b. POK dapat dilakukan revisi dengan menyesuaikan lokasi, personil, akomodasi dan
akses transportasi yang tersedia;
c. Jika terjadi perubahan jenis kegiatan atau volume kegiatannya dapat dilakukan
revisi dengan persetujuan dari Direktorat Jenderal Penataan Agraria sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.
12
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
Contoh Susunan Tim Koordinasi :
1. Ketua : Kepala Bidang Penataan Pertanahan Kanwil BPN
2. Sekretaris : Kepala Seksi Penataan Kawasan Tertentu
3. Anggota : Kepala Seksi Penataan Pertanahan Kantor Pertanahan
4. Anggota : Dinas Kelautan dan Perikanan
5. Anggota : Bappeda
6. Anggota : SKPD lainnya
7. Anggota : Perangkat Pemerintahan Desa
3. Penunjukan Lokasi
a. Lokasi dipilih berdasarkan hasil kesepakatan rapat Kantor Wilayah BPN yang
dapat melibatkan Pemerintah Daerah;
b. Penunjukan lokasi ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah
BPN Provinsi (contoh pada Lampiran A).
1. Persiapan
2. Koordinasi
3. Pelaksanaan
4. Pengolahan data
5. Ekspose hasil
6. Pelaporan
13
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
a. Pegawai Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional/ Kantor Pertanahan/
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN;
b. Aparat desa setempat terkait;
c. Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dari instansi terkait; atau
d. Surveyor (perorangan atau badan hukum) yang bersertifikasi di bidang penataan
agraria.
Dalam rangka mempermudah koordinasi dapat melibatkan instansi terkait sesuai
dengan lokasi inventarisasi (misalkan: Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas
Pariwisata, Dinas Tata Ruang, dll).
Peta Kerja adalah peta yang menjadi dasar acuan dalam pelaksanaan survei
lapangan, berisi informasi yang telah diperoleh sebelumnya seperti citra/peta foto,
peta tematik, peta pendaftaran, peta desa dan peta lainnya. Disesuaikan dengan
kaidah kartografi dengan skala menyesuaikan sama atau lebih besar dari hasil
akhir.
Selain peta kerja, dapat pula didukung dengan aplikasi survey pemetaan seperti
Orux, MapIT GIS atau aplikasi yang lain.
c. Form isian inventarisasi
Tabel tekstual yang berisi informasi lokasi inventarisasi.
d. Catatan Survei Lapangan
Catatan yang berisi hasil identifikasi yang ditemui di lapangan
14
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
II.2 PELAKSANAAN
Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi wilayah pesisir, pulau-pulau kecil,
perbatasan dan wilayah tertentu dibagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut:
- Persiapan Administrasi
- Koordinasi
- Pelaksanaan Lapangan
II.2.2. Koordinasi
Untuk memudahkan pekerjaan lapangan dan dalam rangka membuka akses terhadap
data yang akan dikumpulkan, harus dilakukan koordinasi. Kegiatan yang dilakukan dalam
tahap koordinasi adalah sebagai berikut:
15
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
1. Kantor Pertanahan dalam rangka mendapatkan informasi awal tentang lokasi kegiatan,
mengkonfirmasi ketersediaan personil dan data yang dibutuhkan, serta memastikan
waktu, akomodasi dan transportasi pada saat pelaksanaan inventarisasi.
2. Pemerintah Daerah dalam rangka memperoleh informasi awal terkait lokasi-lokasi
yang menjadi prioritas pengembangan pembangunan dan ekonomi atau pengembangan
lainnya.
3. Perangkat Desa/Kelurahan/Tokoh Masyarakat setempat untuk menunjang pelaksanaan
kegiatan lapangan.
Kegiatan pelaksanaan lapang dilakukan dengan cara ground check/sampling dengan skala
1:5.000, dengan minimal unit 0,5 cm di peta atau setara dengan 25 meter di lapangan.
Data-data yang dikumpulkan, antara lain :
1. Batas Administrasi Desa/Kelurahan dan Kecamatan,
Batas administrasi Desa/Kelurahan dan Kecamatan yang diperoleh dari data resmi yang
dikeluarkan oleh pemerintah. Dalam hal, belum terdapat batas administrasi yang
ditetapkan, dapat menggunakan batas-batas berdasarkan dari informasi dari masyarakat
setempat.
16
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
2. Penguasaan Tanah,
Pengambilan data penguasaan tanah dilakukan dengan mencari, menghimpun dan
memplotkan informasi awal mengenai penguasaan tanah ke dalam peta kerja yang
diklasifikasikan sebagai berikut :
Informasi mengenai penguasaan bidang tanah dapat diperoleh dari data yang
bersumber dari:
Informasi yang di dapat selanjutnya dilakukan deliniasi pada peta kerja dan memberi
tanda waypoint pada GPS atau peta digital. Ilustrasi proses deliniasi data penguasaan
tanah pada peta kerja:
17
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
3. Pemilikan Tanah,
Pengambilan awal data pemilikan tanah dilakukan dengan mencari dan memplotkan
informasi awal mengenai pemilikan tanah. Informasi mengenai pemilikan bidang tanah
dapat diperoleh dari data sekunder yang berupa:
- Peta pendaftaran/peta bidang tanah dari Kantor Pertanahan.
- Peta Geo KKP
- Informasi dari perangkat desa/kelurahan/RT/RW atau masyarakat setempat dengan
menyertakan bukti otentik.
18
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
No Pemilikan tanah Keterangan
37 Hak Guna Usaha Perseorangan
44 Hak Pengelolaan
4. Penggunaan/Pemanfaatan Tanah,
Pengambilan data penggunaan tanah dilakukan dengan menginterpretasi dan mendeliniasi
penggunaan tanah yang ada dilapangan dengan menggunakan metode groundcheck.
Dengan klasifikasi sebagai berikut :
19
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
20
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
21
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
22
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
6. Perda dan Peta RTRW Kabupaten / Kota atau RDTR dan/atau Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil (RZWP3K),
Berisi data Peraturan Daerah dan Peta RTRW Kabupaten/Kota atau Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil (RZWP3K) yang berlaku. Dengan melakukan
reklasifikasi berdasarkan klasifikasi dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
mengenai Rencana Tata Ruang.
Jenis
Kode Klasifikasi
Kawasan
1 Hutan Lindung Lindung
2 Perlindungan Bawah Lindung
3 Perlindungan Setempat Lindung
4 Suaka Alam/ Cagar Budaya Lindung
23
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
Jenis
Kode Klasifikasi
Kawasan
5 Rawan Bencana Lindung
6 Lindung Geologi Lindung
7 Lindung Lainnya Lindung
8 Hutan Produksi Budidaya
9 Hutan Rakyat Budidaya
10 Pertanian Lahan Basah Budidaya
11 Pertanian Lahan Kering Budidaya
12 Pertambangan Budidaya
13 Pariwisata Budidaya
14 Permukiman Budidaya
15 Industri Budidaya
16 Perkebunan Budidaya
17 Perikanan Budidaya
18 Perdagangan/Jasa Budidaya
19 Perkantoran Budidaya
20 Sarana Pelayanan Umum Budidaya
21 Khusus Budidaya
22 Ruang Terbuka Non Hijau Budidaya
23 Evakuasi Bencana Budidaya
24
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
9. Gambaran Umum Wilayah,
Berisi data gambaran umum tentang lokasi seperti lokasi administrasi, letak geografis,
jakar tempuh dan cara menempuh, iklim, topografi, Geomorfologi (landai, pasir, terjal),
ekosistem (mangrove, terumbu karang, padang lamun) dan data fisik lainnya.
10. Data historis/sejarah wilayah atau pulau,
Berisi data deskripsi tentang asal-usul, bukti pembentukan, sejarah tentang keberadaan
desa atau pulau yang berasal dari informasi masyarakat atau tokoh masyarakat di
lokasi atau berasal dari literatur dan studi lainnya.
11. Data sosial, ekonomi, dan kependudukan
Berisi data deskripsi mengenai sosial, ekonomi dan kependudukan, biasanya dapat
didapat dari Buku BPS Dalam angka atau data Potensi Desa, antara lain :
- Jumlah KK / Penduduk
- Jumlah KK yang tidak mempunyai tanah
- Jumlah penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Raskin atau program sosial
lainnya
- Jumlah/luas bidang tanah yang dikuasai/dimiliki oleh Subyek diluar desa.
25
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
1. Siapkan softcopy peta kerja pada perangkat lunak pengolahan data di komputer, seperti
dasar seperti batas wilayah administrasi, jalan, detil perairan, toponimi, sket lokasi titik
dasar teknis dan lain sebagainya.
2. Download GPS Handheld atau aplikasi mapping, sebagai penanda dan mempermudah
dalam mengintegrasikan data dalam peta kerja dan data digital.
3. Digitasi kawasan/bidang tanah hasil dari lapangan dengan menggunakan Sistem
Koordinat WGS 1984.
4. Membuat field sesuai format standar;
5. Menginput data attribute sesuai dengan klasifikasi setiap peta;
6. Membuat Topologi;
7. Menghitung luasan setiap polygon;
8. Penamaan layer dan struktur data
9. Menyajikan dalam tabel dan grafik.
26
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
Persiapan Pengolahan Data
1
Data sekunder
P4T Digital Download
2 GPS
Handheld
Peta Tematik Digital 3
4 Data
Morfologi & 5 Pendukung
Toponimi
Kontrol Kualitas
27
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
> 45 % 0 - 45 %
28
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
Klasifikasi :
29
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
Proses : - Analisis Deskripsi
Output : - Luas Rata-rata penguasaan tanah
- Pendapatan desa terhadap kecamatan
- Jumlah penduduk desa terhadap kecamatan
- Potensi tanah absentee
Klasifikasi : -
30
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
II.4. SUPERVISI KEGIATAN
Dalam rangka untuk memantau dan kontrol kualitas pelaksanaan serta penyelesaian
kegiatan Inventarisasi Data Pertanahan WP3WT, maka dilakukan Supervisi oleh
petugas dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN yang jadwal
pelaksanaannya diatur lebih lanjut.
II.6. PELAPORAN
Pelaporan disusun sebagai bentuk akhir kegiatan Data Pertanahan WP3WT dengan
format penulisan sebagai berikut :
A. Pelaporan Teknis Kegiatan
Pelaporan teknis kegiatan terdiri dari:
1) Laporan Awal (Triwulan 1)
Laporan awal berisi rencana kegiatan, rencana strategi pelaksanaan kegiatan dan
seterusnya seperti yang telah dijelaskan pada Bab 2, dengan lampiran: jadual rencana
kerja, Surat Keputusan Penunjukan Lokasi yang ditandatangani oleh Kepala Kantor
Wilayah BPN Provinsi (contoh terlampir), indeks peta kerja dan contoh peta kerja.
31
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
2) Laporan Triwulan
Laporan triwulan yaitu laporan mengenai perkembangan/ kemajuan setiap kegiatan
yang dibuat dalam setiap triwulan. Format laporan disesuaikan dengan Lampiran P.
3) Laporan Akhir
Laporan akhir berisi laporan keseluruhan kegiatan inventarisasi dan identifikasi
WP3WT. Laporan Akhir terdiri dari Buku Laporan Akhir.
32
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
2. Data Shapefile Peta
Data Shapefile Peta berupa file shapefile Peta Administrasi Wilayah, Peta
Penguasaan Tanah, Peta Pemilikan Tanah, Peta Penggunaan Tanah, Peta
Ketinggian, Peta Lereng, Peta Rencana Tata Ruang, Peta Kawasan Hutan, Peta
Mitigasi/Rawan Bencana, Peta Sebaran Sebaran Sumber Air Tanah, Peta
Kesesuaian Fisik Tanah, Peta Kesesuaian Tata Ruang, Peta Kesesuaian Kawasan
Hutan dan Peta Potensi Sumber Daya Alam.
Peta digital tersebut disimpan dalam 1 (satu) folder atau geodatabase yang
selanjutnya menjadi aset negara (BMN), disimpan di Kantor Wilayah Provinsi,
selain itu juga dikirimkan ke pusat melalui cloud atau dalam flashdisk/eksternal
hardisk.
3. Dokumentasi
Data Dokumentasi berupa foto atau video lokasi lapangan dituangkan dalam
bentuk softcopy dengan JPEG atau format yang lain.
B. Pelaporan Melalui Aplikasi Surat Elektronik Penataan Agraria (SELPA) dan Sistem
Kendali Mutu Program Pertanahan (SKMPP).
Capaian per tahapan kegiatan baik fisik maupun keuangan dalam pekerjaan Data
Pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah tertentu
(WP3WT) dilaporkan melalui SELPA atau SKMPP di Kantor Wilayah BPN Provinsi
masing-masing.
33
PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI DATA PERTANAHAN WP3WT 2019
BAB III
PENUTUP
34
Lampiran A
Format Keputusan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi tentang Tim Koordinasi Satuan
Pekerjaan Inventarisasi Wilayah Pesisir / Perbatasan / Pulau-Pulau Kecil / Wilayah Tertentu
TENTANG
PENUNJUKAN TIM KOORDINASI KEGIATAN INVENTARISASI
WILAYAH PESISIR / PULAU PULAU KECIL / PERBATASAN
/ WILAYAH TERTENTU *)
MEMUTUSKAN
DITETAPKAN DI :
PADA TANGGAL :
.
NIP.
PADA TANGGAL :
.
NIP.
Lampiran B
Format Keputusan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi tentang Penunjukan Lokasi Satuan
Pekerjaan Inventarisasi Wilayah Pesisir / Perbatasan / Pulau-Pulau Kecil / Wilayah Tertentu
TENTANG
PENUNJUKAN LOKASI INVENTARISASI
WILAYAH PESISIR / PULAU PULAU KECIL / PERBATASAN
/ WILAYAH TERTENTU *)
DITETAPKAN DI :
PADA TANGGAL :
.
NIP.
PADA TANGGAL :
.
NIP.
LAMPIRAN C
FORMULIR GROUNDCHECK
Provinsi :
Kabupaten :
Kecamatan :
Desa :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Lampiran D
Dalam rangka standarisasi basis data Wilayah Pesisir, Pulau-Pulau Kecil, Perbatasan dan Wilayah
Tertentu,maka data hasil inventarisasi dan identifikasi WP3WT yang atributnya sudah sesuai dengan
ketentuan, dibawah ini :
Tipe
Nama Field Uraian Proses
Data
FID
Shape* Jenis
objID short ID polygon FID +1
objType Text Jenis Pendataan dan Lokus
objYear short Tahun Pendataan
wapName Text Nama Provinsi
wakName Text Nama Kabupaten
wacName Text Nama Kecamatan
wadName Text Nama Desa
waiName Text Nama Pulau Kecil
psnID short ID Penguasaan Tanah
psnObjName Text Jenis Penguasaan Tanah
pmnID short ID Pemilikan Tanah
pmnObjName Text Jenis Pemilikan Tanah
ptnID short ID Penggunaan Tanah
ptnObjName Text Jenis Penggunaan Tanah
rtrID short ID RTRW
RTRW Text Klasifikasi RTRW
Khtn Text Kawasan Hutan
Ktinggi Text Ketinggian
Lereng Text Lereng
Ksfisik Text Kesesuaian Fisik Tanah ptnobjname + Ktinggian + Lereng
KsRTRW Text Kesesuaian RTRW ptnobjname + RTRW
Luas Double Luas
Remarks Text Keterangan
2. Standar Data Base Sumber Air Tanah
Tipe
Nama Field Uraian Proses
Data
FID
Shape* Jenis
objID short ID polygon FID +1
objType Text Jenis Pendataan dan Lokus
objYear short Tahun Pendataan
wapName Text Nama Provinsi
wakName Text Nama Kabupaten
wacName Text Nama Kecamatan
wadName Text Nama Desa
waiName Text Nama Pulau Kecil
Text Jenis Sumber Air Mata Air, Sumur Dangkal, Sumur
sumbrAir
Dalam, Lainnya
jnsAir Text Jenis Penguasaan Tanah Air Tawar, Air Asin
Remarks Text Keterangan
FI Shap obj objTyp objY wapN wakN wacNa wadN waiNa psnObjN pmnObj ptnObjN Kht Ktin Lere Lu Rema
psnID pmnID ptnID RTRW Ksfisik KsRTRW
D e* ID e ear ame ame me ame me ame Name ame n ggi ng as rks
Sesuai/T
Sesuai/T
Data Penguas idak
Pulau Hak Milik Non 7– idak
Poly Pertan Jawa Cikele Cikele aan Pengina Pemuki 0– Sesuai
0 1 2019 Garut Seran 1 2 Badan 29 Hut 25 Sesuai
gon ahan Barat t t Oleh pan man 45 % (ktinggi
gga Hukum an m (rtrw x
Pesisir Pemilik x lereng
ptn)
x ptn)
FI Shap obj objTyp objY wapN wakN wacNa wadN waiNa sumbrAi
jnsAir Luas Remarks
D e* ID e ear ame ame me ame me r
Data
Pulau sumur/
Pertan Jawa Cikele Cikele Tawar/a
0 Point 1 2019 Garut Seran mata
ahan Barat t t sin
gga air/lain
Pesisir
FI Shap obj objTyp objY wapN wakN wacNa wadN waiNa ptnObjN Rema
jnsPot descPot Luas
D e* ID e ear ame ame me ame me ame rks
Data
Pulau Potensi Tebing
Pertan Jawa Cikele Cikele Tanah
0 Point 1 2019 Garut Seran Pariwisa pinggir
ahan Barat t t Tandus
gga ta pantai
Pesisir
Lampiran E
Penamaan file dilakukan agar seluruh file shp yang disimpan dalam folder SHP mempunyai standarisasi
yang sama dan kemudahan dalam mencari file shp tersebut. Tata cara penamaan file ditulis dengan diawali oleh
type P4T, untuk penguasaan = psn, pemilikan = pmn, penggunaan tanah = ptn, dan pemanfaatan tanah = pfn.
Kemudian diikuti oleh nama kecamatan lokasi inventarisasi.
Berikut tabel tata cara penamaan file shp dalam folder SHP :
Contoh :
- psn_cikelet.dbf
- psn_cikelet.prj
- psn_cikelet.sbn
- psn_cikelet.sbx
- psn_cikelet.shp
- pmn_cikelet.dbf
- pmn_cikelet.prj
- pmn_cikelet.sbn
- pmn_cikelet.sbx
- pmn_cikelet.shp
- ptn_cikelet.dbf
- ptn_cikelet.prj
- ptn_cikelet.sbn
- ptn_cikelet.sbx
- ptn_cikelet.shp
- pfn_cikelet.dbf
- pfn_cikelet.prj
- pfn_cikelet.sbn
- pfn_cikelet.sbx
- pfn_cikelet.shp
Lampiran F
1. Kecamatan A
a. Penggunaan Tanah
Penggunaan Tanah
Kecamatan A
Danau
Kantor
Hutan Belukar
3,43%
Sawah
11,52% Mangrove
2,94%
Tegalan
12,50%
Dominasi Penggunaan Tanah di Desa Kecamatan A dapat dilihat pada diagram berikut :
4
Danau
Lapangan Olahraga
3
Mangrove
2 Hutan Belukar
0
DESA A DESA B DESA C DESA D DESA E
CATATAN :
Analisis diatas merupakan contoh dan dapat dijadikan acuan serta dikembangkan
menjadi bentuk yang lain.
Setelah analisis secara spasial tersebut kemudian ceritakan secara umum mengenai
gambaran diagram diatas beserta analisis secara tekstualnya.
Untuk analisis penguasaan tanah, pemilikan dan pemanfaatan tanah dapat
mencontoh analisis untuk penggunaan tanah
Lampiran G
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Peta
Daftar Tabel
LAMPIRAN
Lampiran H
Realisasi : ( √ ) Sudah dilaksanakan An. Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi .....................
(→) Dalam Proses Pelaksanaan Kepala Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan
( X ) Belum Dilaksanakan
........................................
NIP. ...............................