I. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 23 (1): APBN sebagai wujud
dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
Undang-Undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggungjawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya
Alam Hayati dan Ekosistemnya;
3) Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah
diubah dengan Undang Undang Nomor 19 Tahun 2004 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4412);
4) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;
5) Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5217);
6) Peraturan Presiden RI No 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P 76/Menlhk-
Setjen/2015 tentang Kriteria Zona Pengelolaan Taman Nasional dan Blok
Pengelolaan Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Hutan Raya dan
Taman Wisata Alam
8) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.07/Menhut-II/2011 tentang
Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
9) Peraturan Menteri Kehutanan No 81/Menhut-II/ 2014 tentang Tata Cara
Inventarisasi Potensi pada Kawasan Suaka Alam dan Kawasan
Pelestarian alam
10) Peraturan Menteri LHK No. P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 713);
11) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat
PIKA Tahun Anggaran 2016, Nomor SP DIPA-029.05.1.400196/2016
tanggal 7 Desember 2015.
III. Tujuan
IV. Output-Outcome
1) Output
- Tersedianya data spasial tematik potensi kawasan konservasi
(digital format.shp) pada 6 UPT BKSDA.
- Tersedianya draft O dokumen penataan blok pada Kawasan
Konservasi di 6 UPT BKSDA.
2) Outcome
Kegiatan Bimbingan Teknis ini akan dilaksanakan pada tanggal 25-27 Mei
2016 di Hotel Sahira Jalan Ahmad Yani no 17-23, Bogor. Peserta berjumlah 15
I
Peta Rupa Bumi 1:50.000
A
Peta Batas Kawasan Hutan
P Peta tematik per kawasan konservasi (6 Propinsi):
tutupan lahan, sebaran gambut, sebaran desa,
SubDit IIKA
A sebaran jenis tanah, geologi, lereng, DAS,
aksesibilitas dan kawasan hutan
N Citra Landsat 8 Mozaik akuisisi tahun 2014/2015
Data potensi KK yang telah terkumpul di Subdit IIKA.
Peserta
L
Peserta
A Pembuatan Peta Sebaran Flora, Fauna
dan kondisi habitat satwa Fasilitator
K
Analisa spasial potensi Kawasan Narasumber
S Konservasi
A Pembuatan peta blok KK (draft)
N
VIII. Akomodasi
BULAN
NO KEGIATAN Mei Mei
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan dan koordinasi
2. Kegiatan Bimbingan Teknis
4. Penyusunan Laporan
X. Pelaksanaan Kegiatan
Penanggung jawab
Waktu Acara
Hari I Rabu, 25 Mei 2016
12.00 – 13.00 Regristrasi dan Makan Siang Panitia
13.00 – 13.30 Pembukaan dan Arahan Direktur PIKA
13.30 – 14.30 Penyampaian data dan Informasi eksisting serta hasil input Panitia
data ke dalam sistematika penyusunan dokumen blok KK
13.00 – 15.30 Analisa Data Spasial untuk penentuan blok KK Narasumber dan fasilitator
1. Nama Kawasan
2. Fungsi (CA, SM, TN, TWA, Tahura, TB)
3. Status Hukum SK Penunjukan/SK Penetapan
4. Luas Kawasan
5. Letak geografis kawasan (BT/LS/LU)
6. Letak Administrasi
7. Unit Pengelola
8. Sejarah Pengelolaan Kawasan
9. Type Ekosistem di Kawasan
10. Potensi kawasan yang meliputi:
- gambut, Apabila ada, data gambut dapat diperoleh dari
Peta Gambut , Peta RePProt dan hasil penelitian
- bentang alam/landscape,
- jenis tanah (dapat diambil dari peta tanah atau hasil
penelitian ttg tanah di kawasan tersebut)
- geologi ( dapat diambil dari peta geologi, jenis batuan )
- Posisi Kawasan konservadi dalam (hulu, tengah, hilir)
DAS
- Tipe Iklim,
- Curah hujan,
- ketinggian,
- kelerengan/topografi,
- gejala/fenomena alam (kaldera, kawah, gunung berapi dll)
- obyek daya tarik wisata (air terjun, air panas, panorama alam dll)
- keberadaan situs sejarah (kuil, candi, makam keramat, gua tempat
bertapa)
11. Aksesibilitas menuju kawasan,
12. Sarpras di dalam kawasan
13. Data kerjasama pengelolaan kawasan
dengan pihak lain,
14. Permasalahan Kawasan (kerusakan, kebakaran, perambahan, illog dll),
dampak kerusakan pada ekosistem, flora dan
fauna.
15. Data pemulihan ekosistem
16. Kondisi Penataan Zona/blok (apabila sudah ada dokumen penataan zona/blok)
17. Kerjasama Pengelolaan Kawasan
18. Arah prioritas pengelolaan
Catatan:
HALAMAN JUDUL
KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi
11
LEMBAR PENGESAHAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1. DESKRIPSI KAWASAN
Membuat informasi tentang :
a. Lokasi (letak dan posisi geografis);
b. Sejarah dan dasar hukum / status kawasan;
c. Hasil – hasil inventarisasi potensi antara lain: flora dan fauna, ekosistem dan
proses ekologis;
d. Aksebilitas kawasan;
e. Kondisi fisik kawasan (iklim, geologi, tanah, topografi, hidrologi, dll);
f. Kondisi sosial budaya, ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitar kawasan.
4. LAMPIRAN
(Peta zona/blok pengelolaan, Berita Acara hasil konsultasi publik, peta dasar yang
digunakan seperti peta petunjuk/tatabatas/penetapan dan lain-lain)
Catatan:
1. Peserta Bimtek diwajibkan untuk mengisi draft dokumen blok pengelolaan point
1 (Deskripsi Kawasan) sebelum pelaksanaan Bimtek dengan menggunakan data
eksisting ( data yang ada pada saat ini di UPT)
2. Point 2 (Analisis dan Pembahasan) serta Point 3 (Deskripsi Masing – Masing
Zona atau Blok) disusun pada saat pelaksanaan Bimbingan Teknis dengan
didampingi langsung oleh Narasumber dan fasilitator yang berkompeten.