Anda di halaman 1dari 13

KAK-I&IKA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BIMBINGAN TEKNIS PEMETAAN POTENSI


KAWASAN KONSERVASI

DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN


SATUAN KERJA DIREKTORAT JENDERAL
KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
TAHUN ANGGARAN 2016

BOGOR, Januari 2016


KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi
0
KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi
1
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

BIMBINGAN TEKNIS PEMETAAN POTENSI KAWASAN


KONSERVASI

I. Dasar Hukum
1) Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 23 (1): APBN sebagai wujud
dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
Undang-Undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggungjawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
2) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya
Alam Hayati dan Ekosistemnya;
3) Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah
diubah dengan Undang Undang Nomor 19 Tahun 2004 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4412);
4) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;
5) Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5217);
6) Peraturan Presiden RI No 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000;
7) Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P 76/Menlhk-
Setjen/2015 tentang Kriteria Zona Pengelolaan Taman Nasional dan Blok
Pengelolaan Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Hutan Raya dan
Taman Wisata Alam
8) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.07/Menhut-II/2011 tentang
Pelayanan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
9) Peraturan Menteri Kehutanan No 81/Menhut-II/ 2014 tentang Tata Cara
Inventarisasi Potensi pada Kawasan Suaka Alam dan Kawasan
Pelestarian alam
10) Peraturan Menteri LHK No. P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 713);
11) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat
PIKA Tahun Anggaran 2016, Nomor SP DIPA-029.05.1.400196/2016
tanggal 7 Desember 2015.

KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi


2
II. Latar Belakang

Berkenaan dengan pelaksanan Peraturan Presiden No 9 Tahun 2016


tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) pada Tingkat
Ketelitian Peta Skala 1:50.000, Direktorat Jenderal KSDAE mendapat tugas untuk
membuat Peta Zonasi/Blok Kawasan Konservasi (KK) skala 1:50.000. Tugas
tersebut diselesaikan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun (2016-2018). dengan
perincian sebagai berikut:
- Tahap 1 tahun 2016 (B06 T16) prioritas pada 6 Provinsi,
- Tahap 2 tahun 2017 (B06 T17) berada di 14 Provinsi,
- Tahap 3 tahun 2018 (B06 T18) berada di 14 Provinsi.
Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta tersebut dalam pengawasan Sekretariat
Negara yang langsung dimonitor oleh Kantor Kepresidenan Republik Indonesia.
Target KSP tahun 2016 berupa Peta zona/blok Kawasan Konservasi hasil
integrasi dengan Peta Rupa Bumi skala 1:50.000 disampaikan ke Ditjen PKTL
selaku walidata untuk diverifikasi oleh BIG pada Bulan Juni 2016.
Peta zona/blok Kawasan konservasi yang tersedia pada saat ini ( eksisting)
merupakan lampiran Dokumen Penataan Zona/Blok Kawasan Konservasi yang
telah disahkan oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem. Dokumen Penataan Zona/Blok Kawasan Konservasi disusun oleh Unit
Pelaksana Teknis Balai Taman Nasional/Balai Konservasi Sumber Daya Alam
melalui tahapan antara lain : inventarisasi potensi, konsultasi publik, penilaian
dan pengesahan dokumen.
Selanjutnya Peta zona/blok Kawasan konservasi yang tersedia pada saat
ini (eksisting) dikompilasi dengan Peta Batas Kawasan Konservasi skala 1:50.000
yang bersumber dari Dit Pengukuhan Ditjen PKTL. Langkah terakhir adalah
proses integrasi dengan Peta Rupa Bumi skala 1:50.000 yang bersumber dari
Badan Informasi Geospasial (BIG). Peta zona/blok yang telah diintegrasikan pada
skala 1:50.000 akan dilakukan verifikasi oleh BIG.
Data zonasi dan blok KK yang ada saat ini di wilayah Indonesia sejumlah
552 KK, 122 KK diantaranya telah memiliki penataan zona/blok dan 430 KK yang
belum memiliki penataan blok. Oleh karena itu diperlukan upaya percepatan
penyusunan Blok guna memenuhi pelaksanaan KSP tahap I tahun 2016.

Sebagai tindak lanjut dari tugas tersebut SubDirektorat Inventarisasi dan


Informasi Konservasi Alam maka perlu melakukan kegiatan Bimbingan Teknis

KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi


3
Pemetaan Potensi kawasan konservasi guna meningkatkan pengetahuan peserta
dalam melakukan analisa spasial potensi KK dengan menggunakan GIS. Adapun
keluaran yang diharapkan dalam bimbingan teknis antara lain adalah tersusunnya
draft-0 dokumen blok sebagai salah satu wujud upaya dalam percepatan
Kebijakan Satu Peta.

III. Tujuan

1. Meningkatkan skill peserta mengenai aplikasi GIS dan Penginderaan Jauh


2. Meningkatkan kemampuan peserta dalam menganalisa data spasial
potensi kawasan konservasi
3. Meningkatkan kemampuan peserta dalam mengisi data potensi serta
analisa data potensi KK kedalam sistematika penyusunan draft-0
Dokumen Penataan Blok Kawasan Konservasi

IV. Output-Outcome

1) Output
- Tersedianya data spasial tematik potensi kawasan konservasi
(digital format.shp) pada 6 UPT BKSDA.
- Tersedianya draft O dokumen penataan blok pada Kawasan
Konservasi di 6 UPT BKSDA.

2) Outcome

Meningkatnya ketrampilan bagi staf teknis pada 15 UPT BKSDA di bidang


pemetaan potensi kawasan konservasi.

V. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Bimbingan Teknis ini akan dilaksanakan pada tanggal 25-27 Mei
2016 di Hotel Sahira Jalan Ahmad Yani no 17-23, Bogor. Peserta berjumlah 15

KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi


4
staf teknis yang memiliki skill GIS (Geographical Information System) yang
berasal dari:
1. Balai Besar KSDA Riau (2 orang),
2. Balai Besar KSDA Papua (2 orang),
3. Balai KSDA Jambi (2 orang),
4. Balai KSDA Sumatera Selatan (2 orang),
5. Balai KSDA Kalimantan Tengah (2 orang),
6. Balai KSDA Kalimantan Barat (2 orang),
7. UPTD Tahura Gunung Bunder (1 orang),
8. UPTD Tahura Ir.Juanda (1 orang),
9. UPTD Tahura Pancoran Mas depok (1 orang),
Adapun jadual (tentatif) Bimbingan Teknis terlampir dalam Lampiran 1.

VI. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

1. Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK);


2. Persiapan workshop meliputi penyiapan administrasi, rapat persiapan,
penyiapan bahan data dan peta untuk bimbingan teknis, koordinasi dan
konsultasi dengan para narasumber;
3. Pelaksanaan Bimbingan Teknis;
4. Penyusunan laporan.

VII. Mekanisme Penyelenggaraan


Perwakilan dari UPT yaitu masing-masing 1 Staf Teknis yang memiliki
kemampuan mengoperasikan software GIS, menyampaikan data dan
informasi potensi Kawasan Konservasi yang ada di UPT pada saat ini
(lampiran 2) serta menyusunnya ke dalam sistematika penyusunan blok
dengan data tersedia di UPT pada saat ini (lampiran 3). Adapun data dan
informasi yang harus disiapkan sebagaimana tertera dalam Lampiran 2.
Peserta bimtek akan dibimbing langsung oleh narasumber dan fasilitator
yang berkompeten di bidang konservasi dan pemetaan (GIS, Remote
Sensing) dan sehingga dalam menganalisa data spasial tematik potensi
Kawasan Konservasi diperoleh hasil yang maksimal. Direktorat PIKA dalam
hal ini Subdit Inventarisasi dan Informasi Konservasi Alam menyediakan data
spasial tematik (dari berbagai sumber) dan Citra Penginderaan Jauh ( Remote

KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi


5
Sensing Imagery) guna mendukung ketersediaan data spasial sebagai salah
satu bahan dalam penyusunan blok Kawasan Konservasi.
Diharapkan kegiatan Bimtek ini menghasilkan draft-0 penyusunan blok
Kawasan Konservasi di wilayah kerja UPT-nya masing-masing. Peserta
diwajibkan membawa Laptop yang sudah ter-install Software GIS dan
eksternal harddisk. Selain itu peserta diwajibkan membawa peta blok
format .shp yang telah disahkan.

Gambar 1. Alur Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan


Konservasi

Pengisian paket data potensi


kawasan konservasi baik
spasial maupun non-spasial

Laptop yang telah terinstal


Software GIS

KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi


6
P
Peserta
E

I
Peta Rupa Bumi 1:50.000
A
Peta Batas Kawasan Hutan
P Peta tematik per kawasan konservasi (6 Propinsi):
tutupan lahan, sebaran gambut, sebaran desa,
SubDit IIKA
A sebaran jenis tanah, geologi, lereng, DAS,
aksesibilitas dan kawasan hutan
N Citra Landsat 8 Mozaik akuisisi tahun 2014/2015
Data potensi KK yang telah terkumpul di Subdit IIKA.

Peserta

P Kompilasi data Fasilitator

L
Peserta
A Pembuatan Peta Sebaran Flora, Fauna
dan kondisi habitat satwa Fasilitator
K
Analisa spasial potensi Kawasan Narasumber
S Konservasi
A Pembuatan peta blok KK (draft)
N

A Melengkapi sistematika penyusunan


dokumen blok (draft-0) Peserta
N
Presentasi draft-0 dokumen blok

VIII. Akomodasi

KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi


7
Selama mengikuti rapat, kepada peserta disediakan penginapan dan
konsumsi (snack, makan pagi/siang/malam ). Sedangkan biaya perjalanan
dari dan kembali ke tempat asal menjadi tanggung jawab masing-masing
peserta (satuan kerja yang bersangkutan).

IX. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

BULAN
NO KEGIATAN Mei Mei
1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan dan koordinasi
2. Kegiatan Bimbingan Teknis
4. Penyusunan Laporan

X. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksana kegiatan Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan


Konservasi ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang tersedia.

KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi


8
LAMPIRAN 1. AGENDA ACARA BIMBINGAN TEKNIS PEMETAAN POTENSI
KAWASAN KONSERVASI

Penanggung jawab
Waktu Acara
Hari I Rabu, 25 Mei 2016
12.00 – 13.00 Regristrasi dan Makan Siang Panitia
13.00 – 13.30 Pembukaan dan Arahan Direktur PIKA

13.30 – 14.30 Penyampaian data dan Informasi eksisting serta hasil input Panitia
data ke dalam sistematika penyusunan dokumen blok KK

14.30 – 15.30 Job desk pemetaan Narasumber dan fasilitator

15.30 – 16.15 Ishoma Panitia


15.45 – 18.00 Job desk pemetaan Narasumber dan fasilitator

18.00 - selesai Ishoma dan makan malam

Hari-2 Kamis, 26 Mei 2016

06.00 – 07.30 Sarapan


08.00 – 12.00 Job desk pemetaan Narasumber dan fasilitator
12.00 – 13.00 Ishoma Panitia

13.00 – 15.30 Analisa Data Spasial untuk penentuan blok KK Narasumber dan fasilitator

15.30 – 16.15 Ishoma Panitia

16.15 – 18.00 Melengkapi sistematika dokumen blok KK Narasumber dan fasilitator

18.00 – selesai Ishoma dan makan malam


Hari-3 Jumat, 27 Mei 2016

06.00 – 08.00 Sarapan Panitia


08.00 – 10.00 Presentasi draft-0 dokumen penataan blok KK oleh Peserta Narasumber dan fasilitator
10.00 – 10.30 Penutupan Panitia

KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi


9
LAMPIRAN 2. DATA DAN INFORMASI POTENSI KAWASAN KONSERVASI

No Data Kawasan Keterangan

1. Nama Kawasan
2. Fungsi (CA, SM, TN, TWA, Tahura, TB)
3. Status Hukum SK Penunjukan/SK Penetapan
4. Luas Kawasan
5. Letak geografis kawasan (BT/LS/LU)
6. Letak Administrasi
7. Unit Pengelola
8. Sejarah Pengelolaan Kawasan
9. Type Ekosistem di Kawasan
10. Potensi kawasan yang meliputi:
- gambut, Apabila ada, data gambut dapat diperoleh dari
Peta Gambut , Peta RePProt dan hasil penelitian
- bentang alam/landscape,
- jenis tanah (dapat diambil dari peta tanah atau hasil
penelitian ttg tanah di kawasan tersebut)
- geologi ( dapat diambil dari peta geologi, jenis batuan )
- Posisi Kawasan konservadi dalam (hulu, tengah, hilir)
DAS
- Tipe Iklim,
- Curah hujan,
- ketinggian,
- kelerengan/topografi,
- gejala/fenomena alam (kaldera, kawah, gunung berapi dll)
- obyek daya tarik wisata (air terjun, air panas, panorama alam dll)
- keberadaan situs sejarah (kuil, candi, makam keramat, gua tempat
bertapa)
11. Aksesibilitas menuju kawasan,
12. Sarpras di dalam kawasan
13. Data kerjasama pengelolaan kawasan
dengan pihak lain,
14. Permasalahan Kawasan (kerusakan, kebakaran, perambahan, illog dll),
dampak kerusakan pada ekosistem, flora dan
fauna.
15. Data pemulihan ekosistem
16. Kondisi Penataan Zona/blok (apabila sudah ada dokumen penataan zona/blok)
17. Kerjasama Pengelolaan Kawasan
18. Arah prioritas pengelolaan

No. Keanekaragaman Hayati


1. Potensi flora dan fauna secara umum
2. Satwa kunci/flagship spesies (satwa yg menjadi Prioritas pengelolaan oleh
UPT TN/KSDA dalam suatu kawasan),
3. Data Potensi satwa 25 prioritas (mencakup jumlah individu dan kepadatan
populasi, ancaman kepunahan dan konflik
satwa)
4. Flora dan fauna endemik (disatu tempat ada tetapi di tempat lain tidak
KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi
10
ada misalnya Jalak Bali, Maleo, Anggrek hitam di
CA Kersik Luwai),
5. Data kondisi habitat satwa 25 prioritas (ketersediaan pakan satwa, daya dukung habitat
satwa)
No. Sosekbud
1. Ekonomi dan sosial budaya masyarakat
sekitar kawasan
2. Demografi Desa sekitar Kawasan (mencakup nama desa, jumlah penduduk, rasio
Konservasi sex penduduk, tingkat pendidikan, agama
mayoritas, mata pencaharian pokok, jumlah
pendapatan masyarakat dll)
2. Sejarah pemukiman di dalam KK (jumlah KK dan luas pemukiman)
3. Ketergantungan masyarakat terhadap catatan : analisa butir 1 dan 2 dapat dikaji
sumber daya alam di Kawasan mengenai sumber-sumber eko-nomi masyarakat
Konservasi (mencakup adat istiadat di dalam/sekitar kawasan, perkembangan usaha
masyarakat, kearifan tradisional dalam dan investasi pemanfaatan kawa-san.
pengelolaan sumber daya alam oleh
masyarakat setempat (PIAPS) dan
potensi tekanan masyarakat terhadap
Kawasan konservasi misalnya
perambahan, illog dll),

Catatan:

Sebelum pelaksanaan Bimbingan Teknis, peserta wajib menyampaikan Data dan


Informasi Potensi Kawasan Konservasi pada wilayah kerja UPT-nya berdasarkan data
eksisting yang dapat bersumber dari data primer maupun sekunder.

Lampiran 3. Format Dokumen Zona Pengelolaan Atau Blok Pengelolaan


( PerMenLHK no P.76/Menlhk-Setjen/2015)

HALAMAN JUDUL
KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi
11
LEMBAR PENGESAHAN
RINGKASAN EKSEKUTIF
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

1. DESKRIPSI KAWASAN
Membuat informasi tentang :
a. Lokasi (letak dan posisi geografis);
b. Sejarah dan dasar hukum / status kawasan;
c. Hasil – hasil inventarisasi potensi antara lain: flora dan fauna, ekosistem dan
proses ekologis;
d. Aksebilitas kawasan;
e. Kondisi fisik kawasan (iklim, geologi, tanah, topografi, hidrologi, dll);
f. Kondisi sosial budaya, ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitar kawasan.

2. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Memuat metode penentuan zona / blok serta argumentasi masing-masing zona
atau blok pengelolaan.

3. DESKRIPSI MASING – MASING ZONA ATAU BLOK


Dalam masing – masing zona/blok dijelaskan lokasi, luas dan letak geografis;
potensi sumber daya alam dan obyek yang dapat dimanfaatkan untuk wisata alam
dan pendidikan konservasi, kegiatan yang dapat dilakukan.

4. LAMPIRAN
(Peta zona/blok pengelolaan, Berita Acara hasil konsultasi publik, peta dasar yang
digunakan seperti peta petunjuk/tatabatas/penetapan dan lain-lain)

Catatan:

1. Peserta Bimtek diwajibkan untuk mengisi draft dokumen blok pengelolaan point
1 (Deskripsi Kawasan) sebelum pelaksanaan Bimtek dengan menggunakan data
eksisting ( data yang ada pada saat ini di UPT)
2. Point 2 (Analisis dan Pembahasan) serta Point 3 (Deskripsi Masing – Masing
Zona atau Blok) disusun pada saat pelaksanaan Bimbingan Teknis dengan
didampingi langsung oleh Narasumber dan fasilitator yang berkompeten.

KAK Bimbingan Teknis Pemetaan Potensi Kawasan Konservasi


12

Anda mungkin juga menyukai