KERJA (KAK)
SATUAN KERJA
I. LATAR BELAKANG
1
bahwa setiap RTRW Kabupaten/Kota harus menetapkan bagian dari
wilayah kabupaten/ kota yang perlu disusun rencana detail tata
ruangnya.
2
wilayah dan peningkatan fungsi pelayanan Kabupaten Bener Meriah
terhadap wilayah pulau Sumatera bagian utara khususnya Provinsi
Aceh.
II. MAKSUD
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk menyiapkan bahan yang menjadi
landasan spasial pembangunan melalui penyusunan RDTR dan PZ
sebagai dasar pemberian izin dan instrumen pengendalian pemanfaatan
ruang.
III. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pemerintah Kabupaten Bener
Meriah, dalam penyusunan Materi Teknis RDTR dan Peraturan Zonasi.
IV. SASARAN
Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini antara lain:
1. Tersedianya materi teknis (fakta analisa dan buku rencana) RDTR
dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan;
2. Tersedianya Ranperda RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan
Perkotaan;
3. Tersedianya album peta dengan skala atau tingkat kedetailan
informasi minimal 1:5.000; dan
4. Tersedianya Buku Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
V. RUANG
LINGKUP Lingkup
Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan kegiatan antara lain meliputi:
a. menyiapkan kajian awal data sekunder, minimal mencakup
kajian terhadap RTRW kabupaten, RDTR sebelumnya (jika ada)
RPJPD, RPJMD, kebijakan nasional dan ketentuan sektoral
terkait pemanfaatan ruang;
b. melakukan penetapan awal delineasi BWP;
3
c. melakukan persiapan teknis pelaksanaan, yang meliputi
penyimpulan data awal, penyiapan metodologi pendekatan
pelaksanaaan pekerjaan, penyiapan rencana kerja rinci, dan
penyiapan perangkat survey serta mobilisasi peralatan dan
personil yang dibutuhkan.
4
g. Melakukan konsultasi ke BIG untuk assistensi hasil
orthorektifikasi dan hasil digitasi unsur peta dasar skala 1:5000
sampai mendapatkan persetujuan BIG dengan bukti berita acara.
5. Melakukan pengolahan dan analisis data, antara lain:
a. Analisis untuk penyusunan RDTR
a) analisis struktur internal BWP;
b) analisis sistem penggunaan lahan;
c) analisis kedudukan dan peran BWP dalam wilayah yang lebih
luas;
d) analisis sumber daya alam dan fisik atau lingkungan;
e) analisis sosial budaya;
f) analisis kependudukan;
g) analisis ekonomi dan sektor unggulan;
h) analisis transportasi atau pergerakan;
i) analisis sumber daya buatan;
j) analisis kondisi lingkungaan binaan;
k) analisis kelembagaan; dan
l) analisis pembiayaan pembangunan.
b. Analisis untuk peyusunan PZ
a) analisis karakteristik peruntukan, zona dan sub zona
berdasarkan kondisi yang diharapkan (berdasarkan nilai
sejarah, lokasi, kerentanan dan risiko bencana, persepsi
maupun preferensi pemangku kepentingan);
b) analisis jenis dan karakteristik kegiatan yang saat ini
berkembang dan mungkin akan berkembang di masa
mendatang;
c) analisis kesesuaian kegiatan terhadap peruntukan/zona/sub
zona (karakteristik kegiatan, fasilitas penunjang dll);
d) analisis dampak kegiatan terhadap jenis peruntukan/zona/sub
zona;
e) analisis pertumbuhan dan pertambahan penduduk pada suatu
zona;
5
f) analisis gap antara kualitas peruntukan/zona/sub zona yang
diharapkan dengan kondisi yang terjadi di lapangan
(peruntukan saat ini, perizinan yang sudah dikeluarkan; status
guna lahan, konflik pemanfaatan ruang);
g) analisis karakteristik spesifik lokasi (obyek strategis
nasional/provinsi, ruang dalam bumi);
h) analisis ketentuan, standar setiap sektor terkait; dan
i) analisis kewenangan dalam perencanaan, pemanfaatan ruang
dan pengendalian pemanfaatan ruang.
6. Merumuskan konsep muatan RDTR dan disertai pembahasan antar
sektor yang meliputi alternatif konsep rencana, pemilihan konsep
rencana, perumusan rencana terpilih menjadi muatan RDTR dan
disertai pembahasan antar sektor terkait yang dituangkan dalam
Berita Acara.
7. Merumuskan konsep PZ yang berisi :
a. Penentuan deliniasi blok peruntukan
b. perumusan aturan dasar, yang memuat:
1) ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan;
2) ketentuan intensitas pemanfaatan ruang;
3) ketentuan tata bangunan;
4) ketentuan prasarana minimal;
5) ketentuan khusus;
6) standar teknis;
7) ketentuan pelaksanaan meliputi:
a) ketentuan variansi pemanfaatan ruang;
b) ketentuan insentif dan disinsentif; dan
c) ketentuan penggunaan lahan yang tidak sesuai
(nonconforming situation) dengan peraturan zonasi;
c. perumusan teknik pengaturan zonasi yang dibutuhkan (jika ada).
6
a. Penetapan dan penyepakatan deliniasi kawasan perencanaan
RDTR oleh pemerintah pusat (ATR/BPN) dan pemerintah daerah.
Hasil kesepakatan dituangkan dalam berita acara dan peta
deliniasi yang diparaf oleh perwakilan setiap instansi yang hadir
b. Perumusan Konsep Perencanaan dan Tujuan Penataan Ruang
BWP.
c. Perumusan Rencana Struktur Ruang, Rencana Pola Ruang, dan
Penetapan Sub BWP yang Diprioritaskan Penanganannya.
d. Perumusan Peraturan Zonasi dan Indikasi Program.
e. Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda).
a. Isu-isu strategis;
c. Dokumen KLHS.
10. Menyusun dan membahas Raperda tentang RDTR dan PZ, terdiri
atas:
a. penyusunan raperda tentang RDTR dan PZ yang merupakan
proses penuangan materi teknis RDTR dan PZ ke dalam pasal-
pasal dengan mengikuti kaidah penyusunan peraturan
perundang-undangan; dan
b. pembahasan raperda tentang RDTR dan PZ yang melibatkan
pemerintah kabupaten/kota.
12. Melakukan konsultasi peta ke BIG meliputi peta dasar, peta tematik
dan peta rencana. Untuk peta dasar wajib mendapatkan Berita
Acara Peta Dasar dari BIG;
13. Membuat album peta dengan skala atau tingkat kedetailan 1:5000;
7
14. Membuat Visualisasi 3D;
Lingkup Lokasi
Lingkup lokasi kegiatan adalah RDTR Kawasan Perkotaan Bener
Meriah, Provinsi Aceh. Lingkup wilayah perencanaan RDTR sendiri
ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dengan Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah.
VI. KELUARAN
Keluaran dari kegiatan ini meliputi :
1. Dokumen Materi Teknis terdiri atas Buku Fakta dan Analisis, Buku
Rencana;
2. Album Peta skala 1: 5.000;
8
3. Ranperda RDTR;
4. Buku Kajian Lingkungan Hidup Strategis; dan
5. Dokumen administrasi untuk kelengkapan persetujuan substansi
sesuai ketentuan yang berlaku;
6. Visualisasi 3D.
VII. MANFAAT
Manfaat dari kegiatan ini adalah agar Pemerintah daerah memiliki
dokumen Materi Teknis, Raperda, dan album peta RDTR dan PZ yang
kemudian akan dijadikan Peraturan Daerah sebagai dasar pemberian
izin dan instrument pengendalian pemanfaatan ruang.
TABEL 1.
KEBUTUHAN TENAGA AHLI
No. Tenaga Ahli Jumlah
1 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota/Planologi 1 Orang
(Team Leader)
2 Ahli Perencanaan Wilayah dan kota 1 Orang
3 Ahli Arsitek/Perancangan Kota 1 Orang
4 Ahli Geodesi/Geografi Wilayah 2 Orang
5 Ahli Hukum 1 Orang
6 Ahli Lingkungan 1 Orang
7 Ahli Geologi 1 Orang
TOTAL 14 Orang
9
Persyaratan dari setiap tenaga ahli yang dibutuhkan pada pekerjaan ini
sebagai berikut:
1
5. Ahli Hukum
6. Ahli Lingkungan
7. Ahli Geologi
9. Ahli Visual 3D
1
10. Ahli Teknologi Informasi
1
X. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Pemilik Pekerjaan adalah Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tata
Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional.
XII. PELAPORAN
Laporan dan kelengkapan yang harus diserahkan:
1. Laporan Bulanan
2. Laporan Pendahuluan
3. Laporan Antara
1
sampai dengan bulan ke 7 (tujuh) bulan. Laporan ini dibuat 5
(lima) eksemplar, diserahkan 7 (tujuh) bulan bulan setelah
SPMK.
5. Laporan Akhir
1
XIII. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATAN
Seluruh kepemilikan data dan hasil kegiatan sebagaimana
dicantumkan dalam KAK ini diserahkan kepada Satuan Kerja
Direktorat Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/ BPN.
Menyetujui, Mengetahui,
Pejabat Pembuat Komitmen Direktur Pembinaan Perencanaan
Pembinaan Perencanaan Tata Ruang Tata Ruang dan Pemanfaatan
dan Pemanfaatan Ruang Daerah Ruang Daerah