I. LATAR BELAKANG
Ruang merupakan sumber daya yang secara kuantitatif jumlahnya terbatas dan
memiliki karakteristik yang tidak seragam sehingga tidak semua jenis fungsi
dapat dikembangkan pada ruang yang tersedia. Keterbatasan ruang tersebut
merupakan dasar dibutuhkannya kegiatan penataan ruang yang terdiri atas
perencanaan ruang yang menghasilkan dokumen rencana tata ruang,
pemanfaatan ruang yang mengacu pada dokumen tata ruang yang berlaku, serta
pengendalian pemanfaatan ruang yang dilakukan untuk memastikan bahwa
fungsi yang dikembangkan sesuai peruntukan sebagaimana ditetapkan dalam
KERANGKA AUAN KERJA (KAK)
dokumen rencana tata ruang antara lain dengan menggunakan instrumen
.
perizinan pembangunan.
Keluaran dokumen tata ruang tidak terlepas dari perpetaan. Peta mempunyai
peranan penting dalam kegiatan perencanaan pembangunan, baik dalam skala
regional maupun nasional. Perencanaan pembangunan fisik, sarana maupun
prasarana selalu memerlukan visualisasi permukaan bumi dalam bentuk peta.
Secara umum pengertian peta adalah penyajian grafis dari seluruh atau
sebagian permukaan bumi dalam suatu bidang datar dengan menggunakan
skala dan suatu sistem proyeksi tertentu.
2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan kegiatan di lapangan dengan mempersiapkan alat
dan bahan berupa :
o Tahap persiapan sebelum dilakukan plotting titik dan perekaman di
lapangan antara lain :
o Mempersiapkan Citra Resolusi Tinggi yang sudah dibuat titik kontrol
rencana (belum ada koreksi geometrik),
o Penelusuran Titik Kontrol Tanah Rencana yaitu mendatangi Titik-titik
kontrol tanah yang sudah ditentukan koordinatnya pada citra dan
dilakukan pengamatan dengan menggunakan GPS Tipe Navigasi
dengan bantuan print-out citra resolusi tinggi untuk menggambarkan
kondisi dan letak titik., kemudian dilakukan penandaan
KERANGKA pada(KAK)
AUAN KERJA Print-
.
Out Citra
o Titik-titik kontrol yang direncanakan pada citra, sebagian besar tidak
dapat diletakkan pada posisi tersebut hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor dibawah ini :
tutupan lahannya tidak baik karena terdapat pohon atau
bangunan tinggi yang dapat mengganggu proses perekaman
data satelit,
berada pada kondisi pasang surut,
tidak mendapat ijin pematokan dan pengukuran oleh warga
sekitar titik rencana.
Perubahan letak posisi inilah yang ditandai pada print-out citra
dengan mengamati posisi relatifnya terhadap objek yang dapat
diidentifikasi di citra yang dibawa.
Tahap perekaman data dilakukan dengan tahapan :
o Pemilihan obyek yang akan diambil titik koordinatnya untuk direkam
4
IV. METODOLOGI
Metodologi dimaksud merupakan penjabaran dari lingkup pekerjaan yang akan
dilaksanakan berisi spesifikasi teknis tentang pengadaan data, pengolahan citra
satelit, pekerjaan lapangan, pembuatan DEM, dijitasi on screen, serta proses
editing dan kartografi, adalah sebagai berikut:
Penjelasan data dasar berupa peta merupakan Peta Topografi atau Peta
Rupabumi Indonesia diharuskan mengacu pada Peta Dasar Nasional
dengan norma sebagai berikut:
o Datum Horisontal : Datum Geodesi Nasional ‘95 (DGN ’95)
o Datum Vertikal : MSL setempat
o Sistem Proyeksi : Transverse Mercator
o Sistem Koordinat : Geografis dan UTM (WGS ’84)
o Isi (unsur tampilan) : Relief, perairan, jaringan transportasi, gedung dan
bangunan, tumbuh-tumbuhan, batas administrasi, dan nama geografis.
o Model Data : Text untuk gasetir, ASCII untuk DTM, Vektor untuk CAD file
atau ArcInfo, GIS file dan Kartografik file.
Apabila tidak tersedia peta dasar sebagaimana pasal 7 pp10/2000, maka
peta lain dapat digunakan sebagai peta dasar, setelah peta lain itu
ditransformasikan ke sistem referensi dan sistem proyeksi yang ditentukan
berdasarkan pp10/2000 atau ketentuan norma di atas.
b) Pengadaan Citra Satelit
Spesifikasi citra satelit yang digunakan sebagai bahan dasar dalam
pembuatan peta dijital skala 1 : 5.000. KERANGKA AUAN KERJA (KAK)
.
Umum
Resolusi maksimum untuk mendapatkan peta skala 1 : 5.000 adalah
0.6 meter.
Citra satelit yang diadakan tidak ditentukan, yang penting memenuhi
seluruh koordinat yang tercantum diatas.
Format GeoTiff 16 bit dan belum terkoreksi.
Keaslian Data
Data citra satelit asli dari pihak Vendor Data dengan disertai lisensi
untuk Client.
Header File harus tersedia sesuai dengan citra yang dipesan.
Data dalam bentuk CD-Room asli dari Vendor.
Kualitas Data
Dengan liputan awan kurang dari 20% diluar critical area.
Data citra terlihat tajam dengan tidak ada Hase serta unsur-unsur di
permukaan bumi yang berdiameter 2 kali resolusi terlihat jelas.
6
3. Pekerjaan Lapangan
a) Text Entry
Data-data hasil dari komplesi lapangan disatukan ke dalam peta 1 :
10.000 dengan aturan sesuai dengan standar peta 1 : 5.000.
b) Edge Matching
TENAGA AHLI
1. Ketua Tim (Team Leader).
Ketua tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan
Perencanaan Wilayah dan Kota/Teknik Planologi yang berpengalaman
melaksanakan pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang atau
sejenisnya dengan pengalaman profesional 5 tahun. Yang mempunyai
sertifikat keahlian/ SKA minimal muda.
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan sampai dengan
pekerjaan dinyatakan selesai.
2. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota
Sebagai Tenaga Ahlli Perencanaan Kota disyaratkan seorang Sarjana
Teknik Strata 1 (S1) jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota/Teknik
8
TENAGA PENDUKUNG
Untuk memperlancar dan menunjang pekerjaan baik untuk pekerjaan lapangan
maupun pekerjaan yang dilakukan pada kantor/studio dibutuhkan beberapa
orang tenaga pendukung antara lain :
9
Hal.
VII. KELUARAN
Keluaran (Out Put) dari kegiatan ini berupa :
Buku Laporan.
1. Buku Laporan yang terdiri dari Laporan Pendahuluan, Materi Teknis
dan Raperda.
2. Album Peta yang terdiri dari :
Meliputi album peta dasar, peta temtik dan peta rencana
1. Data File (spatial maupun non spatial) pada perangkat komputer (exsternal
hard-disk).
Toboali, .............2018
10
Hal.