Kata Pengantar
Kepada semua pihak yang telah turut membantu selama proses penyusunan modul
ini, kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, 2018
Tim Penyusun
i
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................................................................ii
Daftar Gambar....................................................................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................................................................1-1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1-1
1.2 Tujuan dan Manfaat...........................................................................................................1-2
1.3 Ruang Lingkup.....................................................................................................................1-2
1.4 Acuan Normatif...................................................................................................................1-3
BAB 2 TATA CARA PERSETUJUAN SUBSTANSI..................................................................................2-1
2.1 Proses Sebelum Ranperda Diajukan Untuk Mendapatkan Persetujuan
Substansi................................................................................................................................2-1
2.2 Proses Persetujuan Substansi..........................................................................................2-3
2.3 Pengajuan RanPerDa tentang RTR................................................................................2-6
2.4 Evaluasi Materi RanPerDa tentang RTR......................................................................2-12
2.5 Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah terkait RanPerDa tentang RTR................2-
15
2.6 Penetapan Persetujuan Substansi terhadap RanPerDa tentang RTR................2-17
2.7 Proses Legalisasi Ranperda Setelah Persetujuan Substansi Dari Menteri
ATR.......................................................................................................................................2-19
ii
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
Daftar Gambar
Gambar 2-1 Tata cara pemberian Persetujuan Substansi dan batasan waktu
pelaksanaannya................................................................................................................................2-5
vi
Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
Rencana rinci tata ruang tersebut dilengkapi dengan peraturan zonasi yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk sebuah bagian wilayah
perencanaan (BWP) tertentu. BWP yang akan disusun rencana rinci tata ruangnya
dapat merupakan kawasan perkotaan dan/atau kawasan strategis kabupaten/kota,
yang mempunyai fungsi untuk mengatur dan menata kegiatan fungsional yang
direncanakan oleh perencanaan ruang diatasnya dalam mewujudkan ruang yang
serasi, seimbang, aman, nyaman dan produktif. Ketentuan-ketentuan mengenai
1
PENDAHULUAN
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
rencana rinci tata ruang tercantum dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi
Kabupaten/Kota dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 37 tahun
2016 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi
dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Kabupaten sebagai turunan dari
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang.
Berkaitan dengan hal tersebut, modul ini merupakan petunjuk teknis yang disajikan
secara sistematis dalam tata cara penyusunan RTR KSK, RDTR, dan Peraturan Zonasi
yang mengacu pada peraturan perundang-undangan terkait. Diharapkan modul ini
dapat memudahkan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun RTR KSK/RDTR,
sehingga dapat mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mempercepat proses
persetujuan Substansi RTR KSK/RDTR.
Manfaat dari modul Penyusunan RTR KSK, RDTR, PZ dan tata cara proses persetujuan
substansi adalah sebagai berikut:
1. Tata cara penyusunan RTR KSK, menjelaskan tentang fungsi dan manfaat RTR KSK,
Petunjuk Teknis dalam penyusunan RTR KSK
3. Tata cara penyusunan RDTR, memuat tentang tentang fungsi dan manfaat RDTR,
Petunjuk Teknis dalam penyusunan RDTR
2
PENDAHULUAN
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
4. Tata cara penyusunan Peraturan Zonasi, memuat tentang fungsi dan manfaat
Peraturan Zonasi, Petunjuk Teknis dalam penyusunan Peraturan Zonasi
5. Tata cara Persetujuan Substansi, memuat mengenai proses dan prosedur untuk
melakukan persetujuan substansi dari RTR KSK dan RDTR.
3
BAB 2 TATA CARA PERSETUJUAN
SUBSTANSI
1
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
3) Konsultasi Publik.
a. Konsultasi publik dilakukan untuk menjaring masukan dari masyarakat
dan pemangku kepentingan terkait lainnya mengenai substansi Raperda
RTR/RDTR yang akan diproses untuk ditetapkan menjadi perda
b. Konsultasi dilakukan dengan melibatkan masyarakat atau perwakilannya,
para pakar, LSM dan juga perlu menghadirkan perwakilan dari instansi
pemerintah kabupaten/kota terkait dan DPRD Kabupaten/Kota
c. Berita acara konsultasi publik nantinya akan menjadi kelengkapan dari
pengajuan Surat Permohonan Persetujuan Substansi kepada Menteri
ATR/BPN
4) Rekomendasi Gubernur atas Raperda RRTR/RDTR Kabupaten/Kota.
a. Sebelum surat permohonan persetujuan substansi Raperda RRTR/RDTR
diajukan kepada Menteri ATR/BPN, terlebih dahulu harus mendapatkan
surat rekomendasi dari Gubernur
b. Proses pemberian rekomendasi Gubernur atas Raperda RRTR/RDTR
Kabupaten/Kota akan melalui pembahasan dengan BKPRD Provinsi
untuk mengevaluasi kesesuaian muatan materi Raperda tersebut dengan
kebijakan Provinsi
c. Secara garis besar, tahapan dalam rangka mendapatkan Rekomendasi
dari Gubernur antara lain:
• Pengajuan surat permohonan untuk mendapatkan Rekomendasi
Gubernur atas RRTR/RDTR yang ditujukan kepada Gubernur
• Pembahasan Raperda RRTR/RDTR dalam forum BKPRD Provinsi
• Penyampaian perbaikan Raperda RRTR/RDTR
• Pemberian Rekomendasi Gubernur atas Raperda RRTR/RDTR
Kabupaten/Kota
2
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
• Berdasarkan Pasal 58 ayat (2), Pasal 62 ayat (2), Pasal 68 ayat 2), dan Pasal 76
ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang, pemberian persetujuan substansi rencana rinci tata ruang
dapat didekonsentrasikan kepada Gubernur.
3
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah terkait rancangan Perda tentang RTR
dilakukan untuk memeriksa kesesuaian materi dan informasi spasial
rancangan Perda tentang RTR terhadap peraturan perundang-undangan
bidang penataan ruang dan kebijakan nasional
4
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
Gambar 2-1 Tata cara pemberian Persetujuan Substansi dan batasan waktu
pelaksanaannya
5
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
6
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
7
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
8
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
9
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
10
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
Daerah Provinsi.
5. Surat Penetapan delineasi Kawasan Strategis Kota/RDTR oleh Walikota atau
Pejabat Eselon II yang diberi kewenangan mengatasnamakan Walikota;
6. Dokumen Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dan
lampiran (dalam format softcopy (untuk peta dalam format *SHP) dan
hardcopy)
7. Rancangan Peraturan Daerah (dalam format softcopy dan hardcopy;
8. Naskah Akademik (dalam format softcopy dan hardcopy);
9. Materi Teknis yang terdiri atas buku rencana dan fakta analisis dalam format
(softcopy dan hardcopy);
10. Album Peta (dalam format softcopy (format *SHP));
a. peta dasar;
b. peta tematik; dan
c. peta rencana.
11. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas
rancangan Perda tentang RTR;
12. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
13. Berita Acara dengan kota yang berbatasan (*apabila berbatasan dengan
kota lain);
14. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang
Telah Siap Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
15. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
11
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
c. peta rencana.
9. Tabel sandingan rencana umum tata ruang dan/atau rencana rinci tata
ruang eksisting dengan rancangan perubahan rencana umum tata ruang
dan/atau rencana rinci tata ruang (dalam format softcopy dan hardcopy);
10. Surat pernyataan dari Kepala Daerah bertanggung jawab terhadap kualitas
rancangan Perda tentang RTR;
11. Berita Acara Konsultasi Publik (minimal 2 (dua) kali);
12. Berita Acara dengan Kota yang berbatasan (*apabila berbatasan dengan
kota lain);
13. Berita Acara yang dikeluarkan Oleh BIG perihal Pernyataan Peta Dasar yang
Telah Siap Dilanjutkan untuk Proses Persetujuan Substansi; dan
14. Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang sudah divalidasi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) ruang terbuka hijau publik (untuk kawasan perkotaan di kabupaten dan kota);
3) peruntukan kawasan hutan;
12
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
5) mitigasi bencana.
13
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
14
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
b. album peta;
c. tabel pemeriksaan mandiri;
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Pembahasan Lintas Sektor dan Daerah dipimpin oleh Dirjen
atau Pejabat Eselon II yang ditunjuk paling lama 2 (dua) hari kerja dan
dituangkan dalam Berita Acara Pelaksanaan Pembahasan Lintas Sektor dan
Daerah.
15
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
16
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
17
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
18
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
19
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
Surat Persetujuan Substansi atas rancangan Perda RTR yang diterbitkan oleh Menteri
batal demi hukum jika pemeriksaan mandiri dikemudian hari diketahui tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan; dan terdapat perbedaan muatan antara
persetujuan substansi dengan Perda tentang RTR yang telah ditetapkan.
Masa berlaku dari Persetujuan Substansi paling lama 1 (satu) tahun sejak
tanggal ditandatangani oleh Menteri. Dalam hal masa berlaku surat
Persetujuan Substansi berakhir dan Rancangan Perda tentang RTR tidak
ditindaklanjuti dengan penandatanganan oleh pejabat yang berwenang
maka Pemerintah Daerah harus mengajukan kembali permohonan
Persetujuan Substansi.
20
PENYUSUNAN PERSETUJUAN SUBSTANSI
Modul Bimbingan Teknis Penyusunan RRTR/RDTR Kabupaten/Kota di Sumatera Bagian Utara
21