Kata Pengantar
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kota Padang
Dokumen Usulan Teknis ini disusun oleh PT. Fasade Kobetama Internasional sebagai
tanggapan atas Surat Undangan Panitia Pelelangan Umum, Pengadaan Barang dan Jasa,
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang dengan Pekerjaan Penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang dan Berita Acara Aanwijzing yang
diselenggarakan oleh Panitia Pengadaan Jasa Konsultan.
Usulan Teknis ini dibuat dengan berpedoman kepada Pokok Kerangka Acuan Kerja dan
Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) yang telah diberikan oleh Panitia Pengadaan Jasa
Konsultan kepada Konsultan.
Mudah-mudahan isi dan materi Usulan Teknis ini dapat memenuhi kriteria dan ketentuan-
ketentuan yang telah ditetapkan oleh Panitia, sehingga dapat di pertimbangkan sebagai
pemenang tender dalam evaluasi untuk menentukan pelaksana pekerjaan tersebut diatas.
Demikian disampaikan, atas kerjasama yang baik dan kepercayaan yang diberikan kepada
Perusahaan Konsultan kami, diucapkan terima kasih..
Kata Pengantar | i
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Daftar Isi
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kota Padang
Kata Pengantar...................................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................................. ii
Daftar Tabel........................................................................................................................................... v
Daftar Gambar..................................................................................................................................... vi
Bab 1 Data Organisasi Perusahaan.......................................................................................... 1-1
1.1 Profil Perusahaan................................................................................................................... 1-1
1.1.1 Latar Belakang Perusahaan.................................................................................. 1-1
1.1.2 Ruang Lingkup Jasa Konsultansi........................................................................1-2
1.2 Struktur Organisasi................................................................................................................ 1-4
Bab 2 Pengalaman Pekerjaan Sejenis.................................................................................... 2-1
Bab 3 Uraian Pengalaman Kerja............................................................................................... 3-1
Bab 4 Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK........................................................................ 4-1
4.1 Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK............................................................................4-1
4.1.1 Tanggapan Dan Saran Terhadap Latar Belakang........................................4-2
4.1.2 Tanggapan Dan Saran Terhadap Maksud Dan Tujuan..............................4-4
4.1.3 Tanggapan Dan Saran Terhadap Sasaran.......................................................4-5
4.1.4 Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup..............................................................4-6
4.1.4.1 Lingkup Kegiatan.....................................................................................4-6
4.1.4.2 Lingkup Lokasi......................................................................................... 4-6
4.1.5 Tanggapan Dan Saran Terhadap Jangka Waktu Pelaksanaan................4-7
4.1.6 Tanggapan Dan Saran Terhadap Keluran Dan Hasil..................................4-8
4.1.7 Tanggapan Terhadap Pelaporan........................................................................4-9
4.2 Tanggapan Dan Saran Terhadap Personil / Fasilitas Pendukung....................4-10
4.2.1 Tanggapan Terhadap Tenaga Ahli..................................................................4-10
Daftar Isi | ii
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
D a f t a r I s i |iii
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
D a f t a r I s i |iv
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Daftar Tabel
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kota Padang
Daftar Tabel | v
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Daftar Gambar
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
Kota Padang
Daftar Gambar | vi
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Bab 1
Data Organisasi Perusahaan
Bagian ini menguraikan mengenai profil perusahaan
Dan lingkup pelayanan perusahaan
Disadari sepenuhnya bahwa pengalaman perusahaan secara lembaga masih belum banyak,
namun para pendiri/pengurus dan tenaga ahlinya masing-masing, sehingga diharapkan PT.
Fasade Kobetama Internasional akan mampu menjawab tantangan serta menangani
pekerjaan-pekerjaan yang dipercayakan. Dengan tekad dan semangat profesionalisme, PT.
Fasade Kobetama Internasional menyatakan kesediaan dan kesiapan serta menyambut baik
adanya kesempatan untuk mewujudkan berbagai peluang kerjasama dalam memberikan
sumbangan yang berarti bagi pembangunan di Indonesia.
1. Manajemen Umum
Tujuan Perusahaan dan Review Kebijakan
Rencana Pengembangan Perusahaan
Strategi Pengembangan
Pengambilan Keputusan dan Investasi
Manajemen dan Pemeriksaan Operasional
4. Manajemen Keuangan
Proyeksi dan Analisa Keuangan
System Informasi dan Pengawasan Keuangan
Komputerisasi Anggaran
Manajemen Perkreditan
Komputerisasi Proyeksi Keuangan
Manajemen Keuangan
Training / Pelatihan
D a t a O r g a n i s a s i P e r u s a h a a n |2
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
6. Manajemen Produksi
Jadwal Rencana Produksi dan Pengawasan
Manajemen Inventasy dan Pergudangan
Analisa Harga
Penyederhanaan Sistem Kerja
1. Study Awal
Survey Lapangan
Kebutuhan yang akan datang
Pre-Feasibility Study
Studi AMDAL
2. Master Plan
Pengumpulan dan Analisa Data
Penentuan Daerah Pelayanan
Survey Kondisi Saat Ini
Evaluasi Kondisi Sosial Ekonomi
Penyajian Jadwal Pelaksanaan dan Jadwal Pembiayaan
3. Feasibility Study
Penentuan Proyek Kebutuhan
Pengkajian Kondisi Saat Ini
Melakukan Survey Alternatif Sumber
Menyajikan Outline Plan dan Preliminary Study
Menyajikan Estimasi Harga
4. Detail Design
D a t a O r g a n i s a s i P e r u s a h a a n |3
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Untuk menjamin mutu proyek, semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh team pelaksana
akan dikaji dan dievaluasi oleh team supervisi dan tenaga ahli yang ditunjuk oleh
perusahaan sebelum diserahkan kepada pemberi tugas. Perusahaan ditunjang oleh
sejumlah tenaga ahli yang terdiri dari tenaga ahli tetap dan tenaga ahli tidak tetap
(asosiasi), tenaga sub ahli dan tenaga administrasi.
PT. Fasade Kobetama Internasional dikelola oleh direktur Utama yang terdiri dari beberapa
manajemen yang bertanggung jawab terhadap operasi seluruh pekerjaan, sedangkan
perseroan yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan perusahaan, kebijakan,
peraturan dan undang-undang yang berlaku. Direktur Utama ini selain menjabat sebagai
Direktur Perusahaan juga aktif melaksanakan proyek sesuai dengan bidang keahliannya.
D a t a O r g a n i s a s i P e r u s a h a a n |4
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
DIREKTUR UTAMA
SEKRETARIS
DIREKTUR
MANAGER
MANAGER KEUANGAN MANAGER UMUM MANAGER TEKNIK MANAGER MARKETING
OPERASIONAL
STAFF
Bab 2
Pengalaman Pekerjaan Sejenis
Bagian ini menguraikan pengalaman perusahaan didalam
Pekerjaan sejenis dan pekerjaan lainnya dalam kurun
Waktu 10 Tahun terakhir
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |3
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |4
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |5
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |6
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |7
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Bab 3
Uraian Pengalaman Kerja
Bagian ini menguraikan pengalaman perusahaan didalam
Pekerjaan sejenis dan pekerjaan lainnya dalam kurun
Waktu 10 Tahun terakhir
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |2
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |3
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |4
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |5
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |6
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |7
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |8
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |9
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |10
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |11
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
11. Pekerjaan Kajian Pemanfaatan dan Pengelolaan Ruang Laut dan Ruang Udara Nasional
1 Pengguna Jasa : Ditjen Tata Ruang Kementerian Agraria dan
Tata Ruang (BPN)
2 Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Kajian Pemanfaatan dan
Pengelolaan Ruang Laut dan Ruang Udara
Nasional
3 Lingkup Produk Utama : Kajian Pemanfaatan dan Pengelolaan Ruang
Laut dan Ruang Udara Nasional
4 Lokasi Proyek : Jakarta
5 Nilai Kontrak : Rp. 1.874.800.000
6 No. Kontrak : 12/HK.02.03/PPK-5538/2015
7 Waktu Pelaksanaan : 15-7-2015 s/d 15-12-2015
8 Nama Pemimpin Kemitraan : -
(jika ada)
Alamat : -
Negara Asal : -
9 Jumlah Tenaga Ahli : : Orang Bulan :
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : 71
10 Perusahaan Mitra Kerja
Jumlah Tenaga Ahli :
- Nama Perusahaan : -
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : -
11 Tenaga ahli tetap yang terlibat
Posisi/Keahlian : Jumlah Orang Bulan :
- Tim Leader/Ahli PWK : 5
- Ahli Lingkungan : 4
- Ahli Ekonomi Wayah : 5
- Ahli Hukum : 5
- Ahli Kebijakan Publik : 5
- Ahli Perpetaan/GIS : 4
- Ahli Antariksa : 5
- Ahli Dirgantara : 5
- Ahli Satelit : 5
- Ahli Meteorologi : 5
- Ahli Prasarana Wilayah : 4
- Ahli Tambang : 4
- Ahli Kelautan : 5
- Ahli Sumber Daya Air : 5
- Ahli Perikanan : 5
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |12
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
12. Pekerjaan Jasa Konsultansi Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal RTBL
1 Pengguna Jasa : Dinas Tata Ruang & Cipta Karya Kota
Bandung
2 Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Jasa Konsultansi Penyusunan
Naskah Akademis dan Perwal RTBL
3 Lingkup Produk Utama : Penyusunan Naskah Akademis dan Perwal
RTBL
4 Lokasi Proyek : Kota Bandung
5 Nilai Kontrak : Rp. 360.305.000
6 No. Kontrak : 056/05/PPK-PERWAL/ Distarcip/2015
7 Waktu Pelaksanaan : 14-8-2015 s/d 11-12-2015
8 Nama Pemimpin Kemitraan : -
(jika ada)
Alamat : -
Negara Asal : -
9 Jumlah Tenaga Ahli : : Orang Bulan :
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : 32
10 Perusahaan Mitra Kerja
Jumlah Tenaga Ahli :
- Nama Perusahaan : -
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : -
11 Tenaga ahli tetap yang terlibat
Posisi/Keahlian : Jumlah Orang Bulan :
- Tim Leader/Ahli Hukum : 4
- Ahli Arsitektur : 4
- Ahli Sipil : 4
- Ahli Sosial : 4
- Ahli Perencanaan Wilayah Kota : 4
- Ahli Lingkungan : 4
- Ahli Kebijakan Publik : 3
- Asisten Ahli Hukum : 3
- Asisten Ahli Planologi : 2
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |13
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
13. Pekerjaan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RDTR Wilayah
Kecamatan Cihampelas
1 Pengguna Jasa : Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kab.
Bandung Barat
2 Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Penyusunan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) RDTR Wilayah
Kecamatan Cihampelas
3 Lingkup Produk Utama : Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) RDTR Wilayah Kecamatan
Cihampelas Galian
4 Lokasi Proyek : Kabupaten Bandung Barat
5 Nilai Kontrak : Rp. 98.890.000
6 No. Kontrak : 02/KRK/K-RDTR-CHPL/TR/IX/15
7 Waktu Pelaksanaan : 21-9-2015 s/d 20-11-2015
8 Nama Pemimpin Kemitraan : -
(jika ada)
Alamat : -
Negara Asal : -
9 Jumlah Tenaga Ahli : : Orang Bulan :
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : 7
10 Perusahaan Mitra Kerja
Jumlah Tenaga Ahli :
- Nama Perusahaan : -
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : -
11 Tenaga ahli tetap yang terlibat
Posisi/Keahlian : Jumlah Orang Bulan :
- Tim Leader/Ahli PWK : 2
- Ahli Sipil(Infrastruktur) : 1
- Ahli Geodesi (GIS) : 1
- Ahli Lingkungan : 2
- Asisten Ahli PWK : 1
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |14
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |15
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
15. Pekerjaan Review Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) Kota Balikpapan 2012 – 2032
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |16
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
16. Pekerjaan Penyusunan Peta Dasar Digital RDTR Kelapa Kampit ( skala 1 : 5000 )
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |17
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
17. Pekerjaan Jasa Konsultansi Penyusunan Peta Dasar Digital RDTR Manggar
(skala 1 : 5000)
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |18
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
18. Pekerjaan Evaluasi dan Revisi RTRW Kota Ambon Tahun 2011-2031
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |19
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |20
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |21
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
21. Pekerjaan Penyusunan Kurikulum dan Modul Diklat Penataan Kawasan Perkotaan
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |22
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |23
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
23. Pekerjaan Penyusunan Dokumen Peninjauan Kembali Perda Nomor 15 Tahun 2011
tentang RTRW Kota Tangerang Selatan Tahun 2011 – 2031
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |24
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
24. Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi
Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi
1 Pengguna Jasa : Dinas Tata Ruang Pertamanan Permukiman
dan Kebersihan Kabupaten Sukabumi
2 Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi
Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi
3 Lingkup Produk Utama : Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) dan Peraturan Zonasi Kecamatan
Cidahu Kabupaten Sukabumi
4 Lokasi Proyek : Kabupaten Sukabumi
5 Nilai Kontrak : Rp. 968.560.000
6 No. Kontrak : 022/SP/PPK/RDTR-Cidahu/TARKIMSIH/
APBDI/ 2016
7 Waktu Pelaksanaan : 02-06-2016 s/d 29-11-2016
8 Nama Pemimpin Kemitraan : -
(jika ada)
Alamat : -
Negara Asal : -
9 Jumlah Tenaga Ahli : : Orang Bulan :
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : 42
10 Perusahaan Mitra Kerja
Jumlah Tenaga Ahli :
- Nama Perusahaan : -
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : -
11 Tenaga ahli tetap yang terlibat
Posisi/Keahlian : Jumlah Orang Bulan :
- Tim Leader/Ahli PWK : 5
- Ahli Arsitektur : 4
- Ahli Tata Lingkungan 4
- Ahli GIS 4
- Ahli Sosia Budaya 3
- Ahli Ekonomi 3
- Ahli Geoteknik 3
- Ahli Hukum Kelembagaan 3
- Asisten Ahli PWK 5
- Asisten Ahli Arsitek 4
- Asisten Ahli GIS 4
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |25
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
25. Pekerjaan Penyusunan Master Plan dan DED RTH dan Reklame Pusat Kota
Subulussalam
1 Pengguna Jasa : Bappeda Kota Subulussalam
2 Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Penyusunan Master Plan dan DED
RTH dan Reklame Pusat Kota Subulussalam
3 Lingkup Produk Utama : Penyusunan Master Plan dan DED RTH dan
Reklame Pusat Kota Subulussalam
4 Lokasi Proyek : Kota Subulussalam
5 Nilai Kontrak : Rp. 1.104.200.000
6 No. Kontrak : 027/13/KTRK-SU/BAPPEDA-SS/IX/2016
7 Waktu Pelaksanaan : 02-09-2016 s/d 30-12-2016
8 Nama Pemimpin Kemitraan : -
(jika ada)
Alamat : -
Negara Asal : -
9 Jumlah Tenaga Ahli : : Orang Bulan :
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : 52
10 Perusahaan Mitra Kerja
Jumlah Tenaga Ahli :
- Nama Perusahaan : -
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : -
11 Tenaga ahli tetap yang terlibat
Posisi/Keahlian : Jumlah Orang Bulan :
- Tim/Ahli PWK : 4
- Ahli PWK : 4
- Ahli Arsitek : 4
- Ahli Lansekap : 4
- Ahli Teknik Sipil : 4
- Ahli Lingkungan : 4
- Ahli Desain Komunikasi Visual : 4
- Ahli Geodesi : 4
- Ahli Cost Estimator : 4
- Asisten Ahli WK : 4
- Asisten Ahli Arsitek : 4
- Asisten Ahli Lansekap : 4
- Asisten Ahli Teknik Sipil : 4
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |26
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |27
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
27. Pekerjaan Penyusunan RTBL Kawasan Pendidikan Kecamatan Baregbeg dan Kawasan
Pemerintahan Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis
1 Pengguna Jasa : Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata
Ruang Kabupaten Ciamis
2 Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Penyusunan RTBL Kawasan
Pendidikan Kecamatan Baregbeg dan
Kawasan Pemerintahan Kecamatan Rancah
Kabupaten Ciamis
3 Lingkup Produk Utama : Penyusunan RTBL Kawasan Pendidikan
Kecamatan Baregbeg dan Kawasan
Pemerintahan Kecamatan Rancah Kabupaten
Ciamis
4 Lokasi Proyek : Kabupaten Ciamis
5 Nilai Kontrak : Rp. 627.137.500
6 No. Kontrak : 602.1/04/SPK/KPA.TR/DCKKTR/2016
7 Waktu Pelaksanaan : 11-7-2016 s/d 11-12-2016
8 Nama Pemimpin Kemitraan : -
(jika ada)
Alamat : -
Negara Asal : -
9 Jumlah Tenaga Ahli : : Orang Bulan :
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : 28,5
10 Perusahaan Mitra Kerja
Jumlah Tenaga Ahli :
- Nama Perusahaan : -
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : -
11 Tenaga ahli tetap yang terlibat
Posisi/Keahlian : Jumlah Orang Bulan :
- Tim Leader/Ahli Arsitektur : 4
- Ahli Arsitektur : 4,5
- Ahli PWK : 3
- Ahli Teknik Sipil : 3
- Ahli Teknik Lingungan : 2
- Ahli Geodesi : 1
- Ahli Transportasi : 1
- Ahli Animasi : 2
- Asisten Ahli Arsitektur : 5
- Asisten Ahli PWK : 3
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |28
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
28. Pekerjaan Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda Rencana Tata Ruang (RTR)
Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Pendidikan Jatinangor
1 Pengguna Jasa : Dinas Bina Marga Dan Penataan Ruang
Provinsi Jawa Barat
2 Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Penyusunan Naskah Akademis
dan Raperda Rencana Tata Ruang (RTR)
Kawasan Strategis Provinsi (KSP)
Pendidikan Jatinangor
3 Lingkup Produk Utama : Penyusunan Naskah Akademis dan Raperda
Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan
Strategis Provinsi (KSP) Pendidikan
Jatinangor
4 Lokasi Proyek : Bandung
5 Nilai Kontrak : Rp. 282.392.000
6 No. Kontrak : 602.2/KTR/02.2/DBMPR/BID-PR/2017
7 Waktu Pelaksanaan : 02-05-2017 s/d 05-09-2017
8 Nama Pemimpin Kemitraan : -
(jika ada)
Alamat : -
Negara Asal : -
9 Jumlah Tenaga Ahli : : Orang Bulan :
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : 14
10 Perusahaan Mitra Kerja
Jumlah Tenaga Ahli :
- Nama Perusahaan : -
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : -
11 Tenaga ahli tetap yang terlibat
Posisi/Keahlian : Jumlah Orang Bulan :
- Tim Leader : 4
- Ahli Sipil : 3
- Ahli Lingkungan : 3
- Ahli Ekonomi Pembangunan : 2
- Ahli Hukum : 2
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |29
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |30
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
30. Pekerjaan Pembuatan Peta Tematik Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Tangerang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |31
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |32
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |33
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
33. Pekerjaan Pengadaan Jasa Konsultansi Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS) RDTR PPL Ujungjaya
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |34
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
34. Pekerjaan Studi Kelayakan dan Masterplan Kawasan Ekonomi Berbasis Maritim di
Bebatu Kabupaten Tana Tidung
1 Pengguna Jasa : Dinas PU, Penataan Ruang, Perumahan Dan
Kawasan Pemukiman Provinsi Kalimantan
Utara
2 Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Studi Kelayakan dan Masterplan
Kawasan Ekonomi Berbasis Maritim di
Bebatu Kabupaten Tana Tidung
3 Lingkup Produk Utama : Studi Kelayakan dan Masterplan Kawasan
Ekonomi Berbasis Maritim di Bebatu
Kabupaten Tana Tidung
4 Lokasi Proyek : Provinsi Kalimantan Utara
5 Nilai Kontrak : Rp. 1.467.620.000
6 No. Kontrak : 650/006/SP/ PU-TR/V/2017
7 Waktu Pelaksanaan : 30-5-2017 s/d 26-11-2017
8 Nama Pemimpin Kemitraan : -
(jika ada)
Alamat : -
Negara Asal : -
9 Jumlah Tenaga Ahli : : Orang Bulan :
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : 26
10 Perusahaan Mitra Kerja
Jumlah Tenaga Ahli :
- Nama Perusahaan : -
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : -
11 Tenaga ahli tetap yang terlibat
Posisi/Keahlian : Jumlah Orang Bulan :
- Tim Leader/Ahli Urban Desain : 6
- Ahli Palnologi : 6
- Ahli Arsitektur/Lansekap : 6
- Ahli Sipil/Infrastruktur : 6
- Ahli Geologi : 6
- Ahli Teknik Industri : 4
- Ahli Teknik Lingkungan : 6
- Ahli Ekonomi : 4
- Ahli Agrobisnis : 4
- Ahli Kelautan : 4
- Ahli Geodesi : 4
- Asisten Ahli Perencanaan : 4
- Asisten Ahli Arsitektur : 4
- Asisten Ahli Sipil : 4
- Asisten Ahli Lingkungan : 4
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |35
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
35. Pekerjaan Penyusunan Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Donggala
1 Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Donggala
2 Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Penyusunan Peninjauan Kembali
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Donggala
3 Lingkup Produk Utama : Pekerjaan Penyusunan Peninjauan Kembali
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Donggala
4 Lokasi Proyek : Kabupaten Donggala
5 Nilai Kontrak : Rp. 348.898.000
6 No. Kontrak : 660.01/KONT-RTRW/DPUPR/KAB.DGL/
VIII/17
7 Waktu Pelaksanaan : 23-8-2017 s/d 23-12-2017
8 Nama Pemimpin Kemitraan : -
(jika ada)
Alamat : -
Negara Asal : -
9 Jumlah Tenaga Ahli : : Orang Bulan :
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : 20
10 Perusahaan Mitra Kerja
Jumlah Tenaga Ahli :
- Nama Perusahaan : -
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : -
11 Tenaga ahli tetap yang terlibat
Posisi/Keahlian : Jumlah Orang Bulan :
- Tim Leader/Ahli PWK : 4
- Ahli Pemetaan : 4
- Ahli Lingkungan : 2
- Ahli Hukum/Kelembangaan : 2
- Asisten Ahli PWK : 4
- Asisten Ahli Pemetaan : 4
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |36
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
36. Pekerjaan Jasa Pengukuran dan Pemetaan Topografi Lahan Dengan UAV Wilayah IUP
Sarolangun
1 Pengguna Jasa : PT. Semen Baturaja (Persero) Tbk
2 Nama Paket Pekerjaan : Pekerjaan Jasa Pengukuran dan Pemetaan
Topografi Lahan Dengan UAV Wilayah IUP
Sarolangun
3 Lingkup Produk Utama : Pengukuran dan Pemetaan Topografi Lahan
Dengan UAV Wilayah IUP Sarolangun
4 Lokasi Proyek : Sarolangun Jambi
5 Nilai Kontrak : Rp. 3.530.420.000
6 No. Kontrak : HK.00.09/228/2018
7 Waktu Pelaksanaan : 10-10-2018 s/d 27-12-2018
8 Nama Pemimpin Kemitraan : -
(jika ada)
Alamat : -
Negara Asal : -
9 Jumlah Tenaga Ahli : : Orang Bulan :
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : 36
10 Perusahaan Mitra Kerja
Jumlah Tenaga Ahli :
- Nama Perusahaan : -
- Tenaga Ahli Asing : -
- Tenaga Ahli Indonesia : -
11 Tenaga ahli tetap yang terlibat
Posisi/Keahlian : Jumlah Orang Bulan :
- Ketua Tim/Ahli Pemetaan : 2
- Ahli Geologi : 2
- Ahli Pertambangan : 2
- Ahli Ekonomi Pembangunan : 2
- Ahli Pengembangan Wilayah : 2
- Ahli GIS : 2
- Ahli Hukum : 2
- Ahli Kebijakan Publik : 2
- Ahli Lingkungan : 2
- Aisten Ahli Pemetaan : 2
- Asisten Ahli Geologi : 2
- Asisten Ahli Pertambangan : 2
- Asisten Ahli Ekonomi : 2
Pembangunan
- Asieten Ahli Pengembangan : 2
Wilayah
- Asieten Ahli GIS : 2
- Asieten Ahli Hukum : 2
- Asisten Ahli Kebijakan Publik : 2
- Asisten Ahli Lingkungan : 2
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |37
Dokumen Usulan Teknis
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
37. Pekerjaan Materi Teknis dan Draft Raperda LP2B Kabupaten Subang
P e n g a l a m a n P e k e r j a a n S e j e n i s |38
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Bab 4
Tanggapan Dan Saran Terhadap KAK
Bagian ini akan menguraikan mengenai tanggapan pihak konsultan
Terhadap Kerangka Acuan Kerja terkait dengan pemahaman
terhadap latar belakang kegiatan, maksud tujuan dan sasaran
ruang lingkup kegiatan, dan lainnya
Berdasarkan kepada Kerangka Acuan Kerja kegiatan Penyusunan Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Kota Padang, pada prinsipnya konsultan telah memahami lingkup dari
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dengan mendasarkan kepada pengalaman pekerjaan
konsultan, diharapkan pekerjaan ini akan dapat terselesaikan dengan baik. Hal ini sangat
ditentukan oleh kapabilitas dan konsolidasi internal yang kuat di dalam intern organisasi
konsultan, serta didukung oleh koordinasi dengan pihak pemberi pekerjaan Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Padang.
penataan ruang yang cukup signifikan, telah memberikan kewenangan kepada pemerintah
kabupaten/kota untuk melakukan peningkatan diri sesuai dengan potensi sumber daya,
karakteristik dan budaya (kearifan lokal) masing - masing.
Didalam Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 3 Tahun 2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah No 4 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Padang Tahun 2010 – 2030 terdapat tiga aspek pokok yang sangat penting dalam arahan
pengembangannya, yakni: (1) rencana pola ruang wilayah, (2) rencana struktur ruang
wilayah, dan (3) penetapan kawasan strategis Kota Padang. Dalam penyusunan rencana
detail tata ruang kota sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun
2007 tentang Penataan Ruang adalah rencana rinci disusun sebagai perangkat operasional
dari rencana umum tata ruang, dimana dalam melakukan penyusunan rencana detail tata
ruang dijadikan dasar dalam penyusunan peraturan zonasi.
Dalam pelaksanaan penyusunan rencana detail tata ruang kota dapat dilakukan
berdasarkan kawasan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
sangat penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan.
Demikian pula, dengan kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan strategis yang telah
ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah dapat ditetapkan sebagai kawasan yang akan
dilakukan perencanaan detailnya. Dari semua aspek tersebut juga bias dilakukan
penyusunan rencana detail satu kota utuh agar rencana tata ruang yang disusun dapat lebih
operasional dan dikendalikan sesuai dengan hasil perencanaan yang telah direncanakan.
Pada dasarnya RDTR Kota merupakan penjabaran lebih lanjut dari kebijakan makro
keruangan sebagaimana diatur dalam RTRW Kota, agar dapat lebih operasional dalam
system pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik kota, baik yang
dilaksanakan oleh instansi vertikal di daerah, pemerintah daerah, maupun oleh swasta dan
T a n g g a p a n D a n S a r a n T e r h a d a p K A K |2
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
masyarakat. Dalam kedudukan ini maka RDTR Kota setidaknya memuat kebijakan teknis
mengenai penetapan fungsi wilayah kota yang pada hakekatnya menjadi arahan lokasi dari
kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi atau karakteristik tertentu. Kerangka
pemahaman ini menempatkan RDTR Kota sebagai salah satu simpul penting di dalam
hierarkhi konsep penataan ruang, yakni sebagai jembatan yang menghubungkan kebijakan
RTRW Kota dengan rekayasa dan rancang bangun lingkungan binaan, maka menjadi
penting dan mendesak bagi Pemerintah Kota Padang untuk menyusun Rencana Detail Tata
Ruang Kota Padang. Sesuai dengan amanat PP No. 15 Tahun 2010 Pasal 59 ayat 3 dan Pasal
149, agar penataan ruang di kota lebih operasional dan mampu mengendalikan
pemanfaatan ruang agar terwujudnya tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang, maka
RTRW Kota Padang tersebut perlu dijabarkan lagi dalam rencana yang lebih rinci yaitu
RDTR Kota Padang.
Adapun yang melatar belakangi kegiatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang,
berkaitan dengan beberapa hal sebagai berikut:
Perkembangan kegiatan perkotaan yang relatif cepat seiring perkembangan Kota
Padang sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Barat;
Berkembangnya system transportasi dalam bentuk prasarana dan sarana serta
peningkatan fungsi dan intensitasnya sesuai dengan berkembangnya Kota Padang;
Kota Padang merupakan kota dengan memiliki daerah rawan bencana gempabumi,
tsunami, longsor, liquifaksi dan banjir yang perlu mempertimbangkan potensi
kerawanan terhadap bencana terhadap tata ruang yang dapat mengurangi resiko
bencana;
Antisipasi peningkatan permasalahan terutama di bagian wilayah kota yang memiliki
daya tarik tinggi. Demikian pula dengan upaya optimalisasi potensi dari daya tarik
yang ada dimana jika tidak dikelola secara baik dapat menimbulkan menurunnya
kualitas lingkungan baik ditinjau dari sudut pandang fisik-buatan, sosial, dan ekonomi
Peran dan fungsi rencana tata ruang sebagai perangkat pengendali pertumbuhan kota
bernilai strategis akan mampu mengintervensi pengelolaan kota sehingga mampu
mempertahankan dan meningkatkan eksistensi kota yang memiliki potensi ekonomis
dan ekologis.
Sehingga tanggapan dan saran dalam latar belakang pekerjaan ini adalah sudah
selayaknya bahwa Kota Padang memiliki produk RDTR sebagai acuan dalam pelaksanaan
T a n g g a p a n D a n S a r a n T e r h a d a p K A K |3
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Sedangkan tujuan yang diharapkan dalam studi ini adalah menyusun Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Kota Padang, Peraturan Zonasi dan KLHS agar terciptanya keterkaitan antar
kegiatan yang selaras, serasi dan efisien sesuai dengan penetapan Kota Padang sebagai kota
metropolitan yang berbasis mitigasi bencana dengan didukung oleh pengembangan sektor
perdagangan dan jasa, industri serta pariwisata
Berdasarkan maksud dan tujuan tersebut tanggapan dan saran mengenai pekerjaan
ini adalah sebagai upaya pelaksanaan dan pengendalian suatu ruang dalam kawasan kota
perlu dilakukan perencanaan tata ruang yang dapat sebagai arahan bagi masyarakat dalam
pengisian pembangunan fisik kawasan serta mampu sebagai pedoman bagi instansi dalam
pemberian perijinan pemanfaatan bangunan dan peruntukan lahan. Sehingga kota Padang
sebagai kota metropolitan yang berbasis mitigasi bencana dengan didukung oleh
pengembangan sektor perdagangan dan jasa, industri serta pariwisata perencanaan
berkembang dan terkendali pembangunan antara kegiatan dan ruang serta terciptanya
T a n g g a p a n D a n S a r a n T e r h a d a p K A K |4
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara kawasan lindung dan kawasan budidaya,
terutama antar lingkungan permukiman dalam kawasan serta mampu menciptakan
keselarasan mitigasi bencana.
Berdasarkan Sasaran tersebut tanggapan dan saran mengenai pekerjaan ini adalah
Secara umum uraian sasaran sebagaimana tersirat di dalam Kerangka Acuan Kerja telah
memuat hal-hal pokok yang ingin dicapai dari pekerjaan ini. Namun demikian konsultan
berpendapat bahwa sasaran tersebut masih merupakan sasaran teknis dari substansi
materi Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang yang akan disusun. Di
lain pihak, sasaran normatif yang menegaskan hal apa yang akan dicapai melalui
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang belum tertuang di dalam
Kerangka Acuan Kerja. Adapun sasaran lain yang konsultan rasa perlu ditambahkan antara
lain adalah:
1. Tersedianya rencana struktur, pola ruang, rencana sub BWP yang diprioritaskan,
ketentuan pemanfaatan ruang dan peraturan zonasi bagi Kota Padang.
2. Alat operasionalisasi dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
T a n g g a p a n D a n S a r a n T e r h a d a p K A K |5
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Lingkup wilayah pekerjaan ini adalah wilayah administrasi Kota Padang yang yang terdiri
dari 11 kecamatan (Kecamatan Kota tangah, Pauh, Kuranji, Naggalo, Padang Utara, Padang
Barat, Padang Timur, Padang Selatan, Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan dan Bungus Teluk
Kabung).
Tanggapan dan saran terhadap ruang lingkup kegiatan yang akan disampaikan adalah
bahwa kegiatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang adalah agar dapat
merencanakan sesuai dengan yang diamanatkan dalam Permen ATR/BPN No 16 Tahun
2018 tentang Pedoman Penyusunan RDTR yang memuat :
a. Tujuan penataan;
T a n g g a p a n D a n S a r a n T e r h a d a p K A K |6
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 7 (tujuh) bulan hari kalender secara
konstruksi. Dengan keterbatasan waktu tersebut baik dalam penyusunan RDTR dan
peraturan zonasi, KLHS dan proses legalisasi hingga di provinsi, sebenarnya waktu selama 7
(tujuh bulan) masih kurang memadai mengingat luasnya lokasi perencanaan yang mencapai
seluruh Kota Padang, selain itu proses legalisasi hingga di provinsi juga akan memakan
banyak waktu. Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian suatu pekerjaan yang baik
adalah dapat menghargai waktu dan dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktu yang
telah ditentukan dan berharap berjalan lancar tanpa suatu halangan baik teknis maupun
non teknis. Dalam hal ini Konsultan memandang bahwa waktu yang disediakan akan sangat
bergantung dari progres pekerjaan yang telah dilakukan. Mengingat waktu yang relatif
‘singkat’ ini, konsultan mengharapkan dukungan sepenuhnya dari pihak pemberi kerja
dalam rangka lebih mengefektifkan pelaksanaan pekerjaan serta dalam rangka mencapai
target yang telah ditetapkan dalam rencana kerja.
Untuk menyikapi hal tersebut, maka strategi keunggulan yang ditawarkan oleh Pihak
Konsultan adalah pengalokasian kegiatan dan tenaga ahli dirumuskan sedemikian rupa
sehingga seefektif mungkin dapat menghemat waktu pelaksanaan kegiatan dan supervisi
dengan Pihak Pemberi Kerja maupun Pemerintah Daerah. Pihak Konsultan juga akan
T a n g g a p a n D a n S a r a n T e r h a d a p K A K |7
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Untuk mengantisipasi padatnya waktu kegiatan, maka alokasi tenaga ahli dan proses di
lapangan menjadi kunci penting. Alokasi tenaga ahli diatur sedemikian rupa sehingga
proses transfer ilmu dan pengetahuan proses perencanaan penataan ruang melalui
penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dalam penyusunan laporan sendiri dapat berjalan
beriringan. Oleh karena itu, ketersediaan alat-alat pendukung juga menjadi faktor penentu
keberhasilan proses pelaksanaan pekerjaan hingga batas waktu yang ditentukan.
Tanggapan dan saran terhadap output yang akan disampaikan adalah bahwa kegiatan
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang secara keseluruhan telah sesuai dengan
amanat Permen ATR/BPN No 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail
Tata Ruang, hanya saja ada beberapa tambahan sebagai proses legalisasi RDTR yang
T a n g g a p a n D a n S a r a n T e r h a d a p K A K |8
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
disusun sehingga memudahkan proses lebih lanjut dikemudian hari. Proses yang harus
dilalui dalam legalisasi RDTR adalah :
1. Peta sudah mendapatkan Rekomendasi dari BIG
2. Validasi KLHS di Dinas Lingkungan Provinsi
3. Rekomendasi Gubernur
4. Persetujuan substansi di Kementerian ATR/BPN
5. Dokumen pendukung lainnya yang diperlukan dalam proses legalisasi baik di provinsi
maupun di pusat.
Pada dasarnya hal-hal terkait pelaporan kegiatan sebagaimana tertuang di dalam kerangka
acuan kerja sudah cukup jelas dan dapat dipahami. Adapun jenis pelaporan dalam
pelaksanaan kegiatan ini meliputi ;
1. Buku Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) eksemplar;
2. Buku Laporan Antara sebanyak 5 (lima) eksemplar;
3. Buku Laporan Akhir sebanyak 10 (Sepuluh) eksemplar;
4. Buku Fakta dan Analisis sebanyak 15 (lima belas) eksemplar;
5. Buku Rencana sebanyak 15 (lima belas) eksemplar;
6. Buku Executive Summary sebanyak 15 (lima belas) eksemplar;
7. Album Peta ukuran A1 dan A3 sebanyak 2 (dua) eksemplar;
8. Buku Naskah Akademis sebanyak 15 (lima belas) eksemplar;
9. Rancangan Peraturan Daerah sebanyak 15 (lima belas) eksemplar;
10. Buku Laporan KLHS sebanyak 15 (lima belas) eksemplar; dan
11. Compact Disk (CD) sebanyak 10 (Sepuluh) keeping.
Tanggapan terhadap pelaporan kegiatan yang akan disampaikan adalah bahwa dalam
setiap kegiatan yang dilakukan harus dapat tertuang dengan jelas dan implisit didalam
laporan sesuai dengan muatan dari masing-masing laporan tersebut, sehingga hasil yang
diharapkan dapat tertuang jelas dan dapat dipelajari oleh para pengambil kebijakan di
daerah dan perintah pusat.
T a n g g a p a n D a n S a r a n T e r h a d a p K A K |9
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Sesuai dengan substansi bahasan serta permasalahan yang akan ditangani, tenaga ahli yang
terlibat dikelompokkan dalam dua kelompok sesuai dengan lingkup tugas serta
permasalahan sektoral yang akan ditangani. Berdasarkan hal tersebut, tenaga ahli yang
terlibat dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok :
Kelompok pertama merupakan tenaga ahli yang terlibat dalam penyusunan RDTR, yang
terdiri dari ahli perencanaan kota, ahli infrastruktur, ahli arsitektur, ahli ekonomi dan
ahli social, ahli geologi, ahli geodesi, ahli desain komunikasi visual dan didukung oleh
asisten tenaga ahli.
Kelompok kedua merupakan tenaga ahli yang terlibat dalam penyusunan peraturan
zonasi, terdiri dari tenaga ahli perencanaan kota, ahli GIS, ahli infrastruktur, ahli
ekonomi, ahli geologi dan didukung oleh asisten tenaga ahli.
kelompok ketiga merupakan tenaga ahli yang terlibat dalam penyusunan KLHS, terdiri
dari ahli lingkungan, perencanaan kota, ahli ekonomi, ahli social, ahli geologi, ahli
geodesi dan didukung oleh asisten tenaga ahli.
Pengelompokan tenaga ahli tersebut selanjutnya akan menjadi dasar dari distribusi dan
alokasi tugas tenaga ahli yang mempunyai korelasi positip dengan kapasitas dan
keahliannya, dikaitkan dengan proses pelaksanaan pekerjaan, metoda, tahapan, dan
targetan setiap tahapan. Hal ini pulalah yang mendasari konsultan dalam mendistribusikan
jumlah MM (orang bulan) setiap tenaga ahli..
T a n g g a p a n D a n S a r a n T e r h a d a p K A K |10
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Meskipun tidak disebutkan didalam Kontrak, Konsultan bila diperlukan akan menggunakan
barang atau fasilitasnya sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut tanpa minta biaya
tambahan.
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, konsultan akan menyediakan ruang untuk kantor yang
dimiliki konsultan, lokasi di Bandung.
Ruang kantor ini akan dipergunakan untuk pengolahan data dan perencanaan, fasilitas
pendukung yang Konsultan sediakan adalah sebagai berikut :
1. Kantor Kerja
2. Peralatan dan perlengkapan Kantor (Komputer, ATK dan Perlengkapan Gambar)
3. Telekomunikasi
4. Alat Transportasi
5. Akomodasi
A. Peralatan/Perlengkapan Kantor
Perlengkapan dan peralatan kantor yang akan dipergunakan dalam penyelesaian pekerjaan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Meja + Kursi
2. Meja Sekretaris
3. Meja komputer
4. Filling Cabinet
5. Komputer & Printer
6. Kalkulator
B. Telekomunikasi
Alat komunikasi yang akan dipergunakan oleh Konsultan di kantor pusat antara lain
pesawat telepon, facsimile dan internet, masing-masing satu unit yang akan dipergunakan
untuk manajemen proyek dan koordinasi dengan pemberi kerja.
C. Transportasi
Sarana transportasi yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan layanan jasa
konsultansi ini adalah kendaraan roda 4 (mobil) baik di kantor/studio di Bandung maupun
dilapangan.
T a n g g a p a n D a n S a r a n T e r h a d a p K A K |11
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Alat bantu peraga; peta dan bahan produk tata ruang lainnya
Alat pemapar dalam bentuk media audio visual; notebook, infocus dan layar
pemapar
Alat perekam atau pendokumentasi; handycam
Alat ukur; meteran ukur, GPS dan drone
T a n g g a p a n D a n S a r a n T e r h a d a p K A K |12
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Bab 5
Pendekatan, Metodologi Dan
Program Kerja
Bagian ini akan menguraikan mengenai pendekatan, metodologi dan
rencana Kerja yang akan dan diajukan oleh Konsultan dalam
penyelesaian kegiatan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kota Padang
secara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka
pengaturan zonasi, perizinan dan pembangunan kawasan.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |2
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |3
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Penetapan klasifikasi dan kode jenis pola ruang (dalam peraturan zonasi disebut
sebagai kode zona) untuk kawasan lindung dan budidaya sebagai dasar penyusunan
peraturan zonasi. Contoh daftar klasifikasi guna lahan/zona/pola ruang dan kode
zonanya sebagai berikut
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |4
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Rencana pola ruang tersebut di atas dapat dilengkapi dengan penyediaan fasilitas sosial
dan fasilitas umum wilayah perencanaan, antara lain: pendidikan, kesehatan, ibadah, ruang
evakuasi bencana, dan ruang untuk kegiatan sektor informal, berdasarkan lokasi, jenis dan
skala pelayanan, kebutuhan, dan pemanfaatan lain dari fasilitas tersebut.
Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya merupakan upaya dalam rangka
operasionalisasi rencana tata ruang yang diwujudkan ke dalam rencana penanganan Sub
BWP yang diprioritaskan.
Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya bertujuan untuk mengembangkan,
melestarikan, melindungi, memperbaiki, mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan,
dan/atau melaksanakan revitalisasi di kawasan yang bersangkutan, yang dianggap memiliki
prioritas tinggi dibandingkan Sub BWP lainnya.
Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya merupakan lokasi pelaksanaan salah satu
program prioritas dari RDTR.
Penetapan Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya berfungsi sebagai:
1. dasar penyusunan RTBL dan rencana teknis pembangunan sektoral; dan
2. kondisi ekonomi, sosial-budaya, dan lingkungan Sub BWP yang akan ditetapkan;
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |5
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Ketentuan Pemanfaatan Ruang (RDTR memiliki fungsi perencanaan) dalam RDTR kota
merupakan upaya mewujudkan RDTR dalam bentuk program penataan
ruang/pengembangan untuk wilayah perencanaan dalam jangka waktu perencanaan 5
(lima) tahunan sampai akhir tahun masa perencanaan sebagaimana diatur dalam pedoman
ini.
Arahan pemanfaatan ruang berfungsi sebagai:
a. dasar pemerintah dan masyarakat dalam pemrograman penataan
ruang/pengembangan kota;
b. arahan untuk sektor dalam penyusunan program;
c. sebagai dasar estimasi kebutuhan pembiayaan dalam jangka waktu 5 (lima)
tahunan maupun penyusunan program tahunan untuk setiap jangka 5 (lima) tahun;
dan
d. sebagai acuan bagi masyarakat dalam melakukan investasi.
Arahan pemanfaatan ruang disusun berdasarkan:
a. rencana rencana pola ruang, arahan tata massa bangunan, rencana jaringan
prasarana, dan penetapan bagian dari RDTR yang diprioritaskan penanganannya;
b. ketersediaan sumber daya dan sumber dana pembangunan;
c. kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan; dan
d. prioritas pengembangan dalam wilayah perencanaan dan pentahapan rencana
pelaksanaan program sesuai dengan RPJP Daerah maupun RPJM Daerah.
Arahan pemanfaatan ruang disusun dengan kriteria:
1. mendukung perwujudan rencana pola ruang, arahan tata massa bangunan, rencana
jaringan prasarana, dan penetapan bagian dari RDTR yang diprioritaskan
penanganannya di wilayah perencanaan;
2. mendukung program penataan ruang wilayah kota;
3. realistis, objektif, terukur, dan dapat dilaksanakan dalam jangka waktu
perencanaan;
4. konsisten dan berkesinambungan terhadap program yang disusun, baik dalam
jangka waktu tahunan maupun antarlima tahunan;
5. terjaganya sinkronisasi antarprogram dalam satu kerangka program terpadu
pengembangan wilayah kota.
Indikasi program utama dalam arahan pemanfaatan ruang dalam dokumen RDTR kota
minimum harus memuat:
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |6
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |7
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
kegiatan sektor informal; perwujudan penyediaan RTH publik (20%) dan RTH
privat (10%); perwujudan penyediaan RTNH; dan perwujudan penanganan
kawasan dan bangunan. Lokasi, tempat dimana usulan program akan
dilaksanakan.
a. Besaran, merupakan perkiraan jumlah satuan masing-masing usulan program
utama pengembangan wilayah yang akan dilaksanakan.
b. Sumber Pendanaan, yang dapat berasal dari APBD kota, APBD provinsi, APBN,
swasta, dan/atau masyarakat.
c. Instansi Pelaksana, yang merupakan pihak-pihak pelaksana program utama yang
meliputi pemerintah (sesuai dengan kewenangan masing-masing pemerintahan),
swasta, serta masyarakat.
Waktu dan Tahapan Pelaksanaan. Usulan program direncanakan dalam kurun waktu
perencanaan 20 (dua puluh) tahun yang dirinci setiap 5 (lima) tahunan, sedangkan masing-
masing program mempunyai durasi pelaksanaan yang bervariasi sesuai kebutuhan.
Penyusunan program utama disesuaikan dengan pentahapan jangka waktu 5 tahunan RPJP
Kora.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |8
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
(RBI) atau mengikuti ketentuan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
(Bakosurtanal);
3. penggambaran rencana pola ruang bagian wilayah kota harus mengikuti peraturan
perundangan-undangan terkait pemetaan rencana tata ruang, antara lain memuat
system jaringan prasarana utama dan sungai;
4. penggambaran rencana pola ruang wilayah perencanaan harus mengikuti peraturan
perundang-undangan terkait pemetaan rencana tata ruang;
5. Peta rencana pola ruang juga berfungsi sebagai Zoning Map bagi peraturan zonasi.
B. Persiapan penyusunan
Persiapan penyusunan rencana terdiri atas:
persiapan awal, yaitu upaya pemahaman terhadap TOR/KAK penyiapan
anggaran biaya;
kajian awal data sekunder, yaitu review RDTR kota sebelumnya dan melakukan
kajian awal RTRW kota dan kebijakan lainnya;
persiapan teknis pelaksanaan meliputi penyusunan metodologi/metode dan
teknik analisis rinci, rencana rinci, dan penyiapan rencana survei.
C. Pengumpulan Data
Untuk keperluan pengenalan karakteristik wilayah perencanaan dan penyusunan pola
ruang, arahan tata massa bangunan, rencana jaringan prasarana, penetapan bagian dari
RDTR yang diprioritaskan penanganannya, dan arahan pemanfaatan ruang harus
dilakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer dapat meliputi:
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |9
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Seperti halnya dalam penyusunan RTRW Kota/kota, tingkat akurasi data, sumber penyedia
data, kewenangan sumber atau instansi penyedia data, tingkat kesalahan, variable
ketidakpastian, serta variabel-variabel lainnya yang mungkin ada, perlu diperhatikan dalam
pengumpulan data. Data dalam bentuk data statistik dan peta, serta informasi yang
dikumpulkan berupa data tahunan (time series) minimal 5 (lima) tahun terakhir dengan
kedalaman data setingkat kelurahan. Dengan data berdasarkan kurun waktu tersebut
diharapkan dapat memberikan gambaran perubahan apa yang terjadi pada bagian dari
wilayah kota.
D. Pengolahan Data
Pengolahan data untuk penyusunan RDTR kota meliputi:
1. Analisis karakteristik wilayah, meliputi:
kedudukan dan peran bagian dari wilayah kota dalam wilayah yang lebih luas
(kota);
keterkaitan antar wilayah Kota/kota dan antara bagian dari wilayah kota;
keterkaitan antarkomponen ruang di wilayah perencanaan;
karakteristik fisik bagian dari wilayah kota;
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |10
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
4. Analisis kualitas kinerja kawasan dan bangunan. Keluaran dari pengolahan data ini
setidaknya adalah:
potensi dan masalah pengembangan di wilayah perencanaan;
peluang dan tantangan pengembangan;
kecenderungan perkembangan;
perkiraan kebutuhan pengembangan di wilayah perencanaan;
intensitas pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukung dan daya tamping
(termasuk prasarana/infrastruktur maupun utilitas);
teridentifikasinya indikasi arahan penanganan kawasan dan bangunan.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |11
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Setelah dilakukan beberapa kali iterasi, dipilih alternatif terbaik sebagai dasar perumusan
RDTR kota. Hasil kegiatan perumusan konsepsi rencana detail yang berupa RDTR kota
terdiri atas:
1. Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan;
2. Rencana struktur ruang
3. Rencana pola ruang;
4. Penetapan bagian dari RDTR yang diprioritaskan penanganannya
5. Arahan pemanfaatan ruang dan Ketentuan pengendalian pemanfaatan
6. Ketentuan peraturan zonasi
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |12
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |13
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Peranserta masyarakat tersebut terkait erat dengan hirarki serta tahapan dari penataan
ruang yang dilakukan. Matriks berikut ini mengemukakan perbandingan kemungkinan
serta potensi kontribusi peranserta masyarakat di dalam proses penataan ruang.
Proses penataan ruang sampai saat ini masih lebih bersifat top down, dimana peran
pemerintah masih sangat dominan. Pada perencanaan level makro seperti RTRW Propinsi,
RTRW Kabupaten/Kota, mekanisme top down ini dirasakan masih memungkinkan,
mengingat substansi dari rencana tersebut lebih pada strategi serta arahan kebijaksanaan
pemanfaatan ruang. Namun untuk rencana pada level mikro seperti Rencana Detail,
Rencana Teknik, perlu dilakukan proses bottom up mengingat interaksi dan aspirasi dari
masyarakat akan lebih diperlukan.
Bentuk keterlibatan masyarakat dalam penataan ruang sampai saat ini masih sangat pasif,
tidak lebih dari sekedar dimintai konsultasi yang diwakili oleh DPRD. Padahal esensinya,
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |14
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
masyarakat dalam pengertian ini adalah orang seorang, kelompok orang, termasuk
masyarakat hukum adat atau badan hukum, bukan DPRD.
Keterlibatan pasif masyarakat dalam proses perencanaan yang dalam hal ini berupa public
input yang belum efektif serta tidak menciptakan komunikasi dua arah yang lebih
interaktif. Dilihat dari proses penataan ruang, bentuk keterlibatan masyarakat tidak
dilakukan secara komprehensif. Dengan demikian pengajuan keberatan terhadap
rancangan rencana berlangsung tidak efektif karena dilakukan bukan pada tahap awal
tetapi pada saat keputusan untuk merencanakan ditetapkan.
Oleh karenanya, siapa yang harus terlibat secara lebih aktif dalam tahap selanjutnya, serta
siapa yang harus ikut dalam kerja sama dalam penelitian dan pengembangan, bantuan
tenaga ahli, dan bantuan dana, ditentukan bersama-sama dengan masyarakat sejak awal
proses. Penunjukkan kalangan tertentu dari masyarakat yang lebih siap oleh masyarakat itu
sendiri menjadi dasar pembangunan kepercayaan masyrakat.
1. Beberapa pertanyaan yang harus dijawab sehubungan dengan peran serta masyarakat :
Siapa yang harus dilibatkan dan berperan aktif?
Kapan masyarakat harus mulai terlibat?
Bagaimana bentuk pelaksanaan peranserta masyarakat ?
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |15
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |16
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
dan lokasi (zonasi) terjadinya bencana. Dalam hal bencana gempabumi, gunungapi, tsunami
dan banjir dilengkapi dengan data historis tentang kejadiannya.
Secara menyeluruh upaya mitigasi bencana alam dapat dilakukan dengan upaya struktur
(fisik) dan upaya non struktur (non fisik). Untuk lebih jelasnya mengenai upaya mitigasi
bencana alam secara menyeluruh untuk mengurangi besarnya kerugian akibat bencana
dapat dilihat pada Gambar D.10 berikut ini.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |17
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Pengelolaan kawasan dari bahaya bencana alam pada dasarnya tidak terlepas dari berbagai
faktor dan aspek yang mempengaruhinya, baik politik, ekonomi, maupun sosial budaya.
Oleh karena itu dalam upaya pemanfaatan ruang kawasan rawan bencana haruslah
mempertimbangan aspek-aspek tersebut. Secara rinci mengenai diagram alir konsep
mitigasi bencana dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
Usaha mitigasi bencana yang direncanakan didasarkan kepada tinjauan berbagai tingkatan
wilayah yaitu pada lingkup nasional yang diarahkan berdasarkan rencana tata ruang
nasional; Pada lingkup daerah provinsi yang secara lebih spesifik berdasarkan ancaman
bencana dalam lingkup provinsi serta pada lingkup daerah kabupaten dan daerah kota.
Enam hal pokok dalam pengembangan wilayah dan kota yang tanggap terhadap bencana
adalah :
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |18
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Pencegahan
Pembatasan wilayah yang dapat dibangun untuk mendirikan bangunan. Dalam usaha
pencegahan ini juga dilakukan pembatasan perkembangan penggunaan
lahan pada wilayah wilayah yang rentan kemungkinan bencana alam seperti wilayah
yang rawan banjir, rentan kelongsoran, rentan gempa bumi dan tsunami, wilayah
wilayah sesar , maupun dari bagian wilayah yang sudah atau sedang dieksploitasi
seperti wilayah pasca penambangan terutama batu bara, wilayah penambangan mineral
atau bahan bangunan (galian C), tanah garapan atau pembukaan lahan pada wilayah
lereng,pengembangan wilayah penyanggah (buffer area) pada industri pencemar.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |19
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
6. Asuransi Kebencanaan
Sistem suatu jaminan asuransi dari pemerintah daerah untuk penduduk yang berada di
dalam wilayah rentan bencana dapat diusahakan dengan sistem yang disesuaikan
dengan kemampuan ekonomi masyarakat
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |20
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |21
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
teori yang ada. Informasi yang didapat dengan pendekatan ini bisa bersifat situasional dan
berdasarkan pengalaman sumber.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |22
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Pekerjaan ini memiliki kecenderungan sifat studi yang memerlukan dukungan kegiatan
kajian, baik terhadap literatur berupa tulisan, jurnal, dan hasil studi terkait, hingga berbagai
jenis regulasi dan kebijakan yang terkait dengan upaya pengembangan kawasan perkotaan.
Untuk itu, diperlukan model pendekatan studi dokumenter yang akan menginventarisasi
dan mengeksplorasi berbagai dokumen terkait dengan materi pekerjaan. Studi dokumenter
memiliki ciri pendekatan yang mengandalkan dokumen / data-data sekunder seperti:
peraturan perundangan-undangan dan dokumen kebijakan yang terkait;
Laporan perencanaan penataan kawasan perkotaan pada wilayah lain (best practice)
Pada dasarnya dalam Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
digunakan pendekatan Mixed Scanning Planning Approach, dimana kajian sistem yang lebih
makro tetap menjadi bagian dari kajian sistem yang lebih mikro, walaupun tidak secara
menyeluruh. Hal ini dengan pertimbangan bahwa dengan melakukan pendekatan ini maka
kajian yang dilakukan menjadi lebih lengkap, karena mempertimbangkan keseluruhan
sistem yang mempengaruhi, baik sistem eksternal maupun internal.
Secara teoritis, sebenarnya terdapat 3 pendekatan perencanaan sejalan dengan
perkembangan pemahaman akan perencanaan, yaitu :
1. Pendekatan rasional menyeluruh atau rational comprehensive approach, yang
secara konseptual dan analitis mencakup pertimbangan perencanaan yang luas,
dimana dalam pertimbangan luas tersebut tercakup berbagai unsur atau subsistem
yang membentuk sistem secara menyeluruh. Meyerson Banfield mengidentifikasi
terdapat 4 ciri utama pendekatan perencanaan rasional menyeluruh, yaitu:
Dilandasi oleh suatu kebijakan umum yang merumuskan tujuan yang ingin
dicapai sebagai suatu kesatuan yang utuh.
Didasari oleh seperangkat spesifikasi tujuan yang lengkap, menyeluruh, dan
terpadu.
Peramalan yang tepat serta ditunjang oleh sistem informasi (masukan data)
yang lengkap, andal, dan rinci.
Peramalan yang diarahkan pada tujuan jangka panjang.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |23
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Namun demikian, pendekatan ini ternyata banyak dikritik karena dianggap memiliki
kelemahan-kelemahan seperti produk yang dihasilkan dirasakan kurang
memberikan informasi dan arahan yang relevan bagi stakeholders, cakupan seluruh
unsur dirasakan sukar direalisasikan, dukungan sistem informasi yang lengkap dan
andal biasanya membutuhkan dana dan waktu yang cukup besar, serta umumnya
sistem koordinasi kelembagaan belum mampan dalam rangka pelaksanaan
pembangunan dengan pendekatan yang rasional menyeluruh.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |24
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Dengan pendekatan Mixed Scanning Planning Approach, maka secara lebih substantif,
pendekatan dalam pekerjaan ini dapat dibagi atas:
Pendekatan eksternal, yang berarti bahwa dalam penataan ruang
dipertimbangkan faktor-faktor determinan yang dianggap mempengaruhi
dalam penentuan arah pengembangan, seperti kebijakan-kebijakan yang
mengikat atau harus diacu, kondisi dinamika global, dan lain-lain. Dari
pendekatan ini nantinya akan teridentifikasi gambaran tentang peluang yang
tercipta dan tantangan yang harus dijawab dalam penataan ruang suatu
wilayah atau kawasan.
Pendekatan internal, yang berarti bahwa dalam penataan ruang
dipertimbangkan faktor-faktor lingkungan strategis yang berpengaruh, seperti
kondisi fisik dan lingkungan, kependudukan, perekonomian, kelembagaan, dll.
Pendekatan ini terkait dengan potensi yang dimiliki dan permasalahan yang
akan dihadapi dalam penataan ruang suatu wilayah/kawasan.
Kedua pendekatan itu lebih lanjut akan dikembangkan dengan didukung pula oleh
pendekatan keberlanjutan (sustainability). Kata sustainability sangat penting dalam sebuah
kerangka pengembangan dan pembangunan. Kata tersebut merujuk pada abilility of
something to be sustained. Pendekatan Sustainability Development saat ini umum digunakan
dalam hal-hal yang terkait dengan kebijakan lingkungan atau etika bisnis, terutama sejak
dipublikasikannya istilah ini dalam dokumen Bruntland Report oleh World Commission on
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |25
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Pada pendekatan ini, perencanaan rencana detail tata ruang kawasan kota dibuat
berdasarkan hasil pengamatan dan pembelajaran atas apa yang sudah dilakukan oleh pihak
lain / di lokasi lainnya untuk diterapkan di lokasi kajian dengan perbaikan/penyempurnaan
berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pihak lain yang sudah lebih
dulu melakukan hal yang serupa. Pendekatan Benchmarking ini banyak dilakukan oleh para
peneliti dan perancang teknologi di Jepang dalam membuat produk teknologinya. Bahkan
seringkali benchmarking ini dilakukan dengan melakukan ’delivery time’ atas produk hasil
benchmarking tersebut lebih cepat daripada produk basis benchmarking. Pendekatan ini
menurut bahasa orang awam dinamakan dengan ’Pencontekan Cerdas’.
Pada pendekatan ini perlu dilakukan pengamatan atau investigasi atas apa yang sudah
dilakukan oleh pihak lain untuk hal yang serupa. Dalam hal ini, apa yang sudah dilakukan
pihak lain dalam perencanaan detail tata ruang kawasan perkotaan di dalam maupun di
luar negeri perlu dilakukan sebagai basis dalam melakukan benchmarking. Bahkan apa yang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |26
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
sudah dilakukan di luar negeri juga dapat dijadikan sebagai basis benchmarking. Secara
diagramatis, pendekatan benchmarking ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Suatu kawasan perkotaan dapat dianggap sebagai suatu organisme yang bersifat dinamis
dan mengalami mekanisme pertumbuhan dan perkembangan. Proses pertumbuhan dan
perkembangan suatu wilayah perkotaan akan dipengaruhi faktor-faktor yang berasal dari
dalam (internal factors), maupun dari luar (external factors). Kedua faktor tersebut akan
saling terkait satu sama lainnya, membentuk suatu sistem yang secara langsung atau tidak
langsung akan sangat mempengaruhi perkembangan suatu kawasan.
Dalam kondisi ideal, pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal secara positif dapat
bergerak menuju kecenderungan ke arah lebih baik. Tetapi kenyataan yang terjadi justru
seringkali mengarah pada penurunan efisiensi dan efektifitas struktur ruang dan bentuk
kota dalam mendukung kegiatan hidup masyarakatnya, yang pada akhirnya akan
mengakibatkan menurunnya keserasian struktur dan bentuk arsitektural lingkungan kota,
penurunan kualitas lingkungan hidup, kesejahteraan dan sebagainya.
Degradasi atau penurunan kualitas lingkungan kawasan perkotaan akan sangat tergantung
pada kesetimbangan sistem yang terjadi pada kawasan tersebut. Dalam kaitannya dengan
hal tersebut, diperlukan sistem keseimbangan antara manusia dengan berbagai aspek di
dalamnya : kualitas SDM, kegiatan usaha, sistem pemerintahan, keuangan, adat-budaya,
kelembagaan, dll dengan Lingkungan (menyangkut potensi, kendala, serta kelestariannya).
Secara internal, kesetimbangan antara manusia dengan lingkungannya akan merupakan
suatu potensi bagi pengembangan kota tersebut. Secara eksternal, kesetimbangan antara
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |27
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
manusia dengan lingkungannya akan membentuk tatanan suatu kawasan yang secara
makro akan mempunyai keterkaitan positif dengan kawasan sekitarnya.
Alur pekerjaan mengacu pada kerangka dasar pemikiran mengenai substansi dan proses
pekerjaan yang perlu dilakukan, sesuai dengan konsepsi kebutuhan awal. Sesuai dengan
penjelasan dalam KAK serta pendekatan pekerjaan yang dilakukan, pekerjaan ini perlu
dikembangkan sesuai prinsip analisa kebijakan sebagaimana dijelaskan di atas.
Alur pekerjaan dikembangkan berdasarkan:
Pemahaman mengenai substansi pekerjaan dan fokus upaya yang harus dilakukan
pada jenis kegiatan tertentu
Pemahaman mengenai kebutuhan dasar pelaksanaan pekerjaan guna mencapai
target yang diharapkan
Pemikiran inovatif pelaksanaan pekerjaan
Pemahaman logis mengenai struktur dan alur pelaksanaan pekerjaan yang
terintegrasi dalam satu rangkaian pelaksanaan pekerjaan (sistem pelaksanaan
pekerjaan).
Alur pikir pekerjaan terebut selanjutnya menjadi patokan bagi penentuan Pendekatan
maupun Metodologi pelaksanaan kegiatan yang akan digunakan konsultan dalam pekerjaan
ini. Pada intinya, pekerjaan ini terdiri dari 5 tahapan besar, yaitu:
1) Tahap Persiapan
Merupakan tahapan awal dari seluruh kegiatan ini, penentuan luasan kawasan yang
akan direncanakan sangat penting karena akan menjadi dasar dalam tahapan
selanjutnya. Disamping itu juga sangat penting untuk mengkaji kebijakan-kebijakan
pembangunan daerah yang sesuai dengan kawasan yang akan direncanakan.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |28
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
2) Tahap pengumpulan data dan identifikasi potensi dan masalah pengembangan kawasan
Identifikasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara nyata tentang
kawasan yang akan direncanakan.
4) Perumusan konsep dan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Kota
Padang
Rumusan konsep penataan ruang merupakan skenario-skenario yang akan
direncanakan dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan perumusan rencana merupakan
tahap pemantapan dari rancangan rencana yang telah disusun sebelumnya. Penataan
ruang kawasan perkotaan disusun untuk mengantisipasi perkembangan kawasan yang
semakin pesat.
Untuk lebih jelasnya mengenai metode dalam Penyusunan Penyusuan Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) Kota Padang dapat dilihat pada bagan alir berikut ini:
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |29
PENYAMPAIAN PERSEPSI PELAKSANAAN SURVEY ANALISIS RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN
PERATURAN ZONASI
FINALISISASI PROSES LEGALISASI
Gambar 5-5
MASUKAN PERTIMBANGAN
LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |30
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Kegiatan inisiasi ini terbagi 3 bagian yaitu persiapan dasar, perumusan hipotesa dan
persiapan pelaksanaan Survey yang diwujudkan dalam penyusunan desain Survey.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |31
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Secara keseluruhan, metoda yang digunakan pada tahap ini adalah : desk study – book
review, stakeholders approach dan visualisasi lapangan dengan keseluruhan kegiatan
berupa :
1. Me-mobilisasi tenaga-tenaga ahli yang dilibatkan dan penyiapan perangkat-perangkat
pekerjaan yang mendukung, seperti: perangkat komputer dan perangkat kantor.
2. Pada bagian ini juga menguraikan isu-isu mengenai kebijakan pengembangan Wilayah
Kota Padang, baik isu yang menguatkan dan isu yang bersifat melemahkan perencanaan
kawasan dan juga identifikasi permasalahan kawasan.
3. Isu dan permasalahan diperoleh dengan metode kajian dan review literatur terhadap
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Padang serta kebijakan-kebijakan sektoral.
4. Mengkaji dan me-review literatur-literatur tersebut dilakukan dengan bersama-sama
oleh semua anggota tim dengan metode desk study dan stake holder approach untuk
mencapai kesepakatan atau penyamaan persepsi terhadap isu-isu dan permasalahan
wilayah perencanaan.
Selain itu, penyamaan persepsi pada lingkungan intern tim penyusun Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Kota Padang, juga dilakukan untuk desain pengerjaan; jadual pengerjaan;
metodologi; deliniasi dan luas kawasan; dan sistematika pengerjaan.
Dalam tahap persiapan ini juga sudah mulai dipetakan beberapa stakeholders yang terkait
dengan penataan ruang. Hal ini dikarenakan stakeholders berhak untuk berperan serta
dalam penyusunan penataan ruang dan masyarakat juga berkewajiban berperan serta
dalam memelihara kualitas ruang dan berkewajiban menaati rencana tata ruang yang telah
ditetapkan. Hal ini sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69
Tahun 1996 Tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban serta Bentuk dan Tata Cara Peran
Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang. Dengan adanya peran serta masyarakat ini,
produk Rencana Tata Ruang Kota merupakan hasil kesepakatan seluruh pelaku
pembangunan (stakeholders), termasuk masyarakat.
Untuk menentukan stakeholders yang terlibat dalam proses Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kota Padang, maka perlu dilakukan identifikasi stakeholders. Proses identifikasi
ini dimaksudkan agar stakeholders yang terlibat benar-benar mewakili suatu kelompok
tertentu atau sangat terkait dengan proses penyusunan tata ruang.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |32
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
TOKOH
LSM
MASYARAKAT
TINGKAT TINGKAT
KABUPATEN KECAMATAN
LEMBAGA
SWASTA
INFORMAL
- Dinas PU
- Dinas Kehutanan
- Dinas Permukiman PARAMETER
- BAPEDDA KONSEP-KONSEP
- Dinas Pendidikan - Kantor Camat KEPERNTINGAN
- BPN POLA PARTNERSHIP
- Dinas Kesehatan - DPRD - Muspika PEMERINTAH,
- BKPMD PEMERINTAH-
- Dinas Pertanian - SETDA - Kelurahan SWASTA DAN
- BAPEDALDA MASYARAKAT DAN
- Dinas Perikanan - dll - Cabang Dinas MASYARAKAT
- IFOKOM SWASTA
- Dinas Perhubungan - dll
- dll
- Dinas Pertambangan
- Dinas Perdagangan
POLA PARTNERSHIP
PEMERINTAH,
SWASTA DAN
MASYARAKAT
Tahapan ini merupakan rangkaian kegiatan Survey lapangan, kompilasi data yang akan
dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari tahapan sebelumnya. Targetan yang ingin dicapai
pada tahap ini antara lain :
- Kesepakatan tentang batasan dan luasan kawasan perencanaan
- Penajaman gambaran permasalahan
- Diperolehnya data serta informasi yang dibutuhkan
- Tersedianya format data sesuai dgn kebutuhan analisis
- Terumuskannya potensi, masalah, peluang dan kendala pengembangan kawasan
- Teridentifikasinya prediksi pengembangan dan permasalahan
- Terumuskannya konsep penataan detail tata ruang Kota Padang
Terdapat dua kegiatan utama dalam tahap ini yaitu :kegiatan Survey dan kompilasi data.
Tahap ini diawali dengan pelaksanaan kegiatan pembahasan laporan pendahuluan dan
koordinasi awal dengan tim teknis di daerah.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |33
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Kawasan Dalam
Konteks Regional Funsi dan Peran
Kebijakan Kawasan
Pengembangan Perkotaan
Kawasan
Identifikasi Kondisi
Makro
Potensi dan
TAHAP Permasalahan
PENGUMPULAN Kawasan (Makro
DATA DAN Sekunder dan Mikro)
INFORMASI dan Primer
Identifikasi Kondisi
Mikro Wilayah
Perencanaan
Kegiatan pengumpulan data, terdiri dari Survey pendahuluan dan Survey lanjutan. Survey
pendahuluan dilakukan dengan memfokuskan pada isu-isu penting yang perlu dilihat di
lapangan serta dengan mencatat sumber informasi (kontak person) yang sekiranya akan
dapat membantu mendetailkan informasi pada pelaksanaan Survey lanjutan. Hasil dari
Survey pendahuluan akan memberikan gambaran bagi kebutuhan riil pelaksanaan Survey
lanjutan. Survey lanjutan dilakukan melalui Survey sekunder (instansional) dan Survey
primer.
1. Survey Sekunder
Survey ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang telah
terdokumentasikan dalam buku, laporan dan statistik yang umumnya terdapat di
instansi terkait. Di samping pengumpulan data, pada kegiatan ini dilakukan pula
wawancara atau diskusi dengan pihak instansi mengenai permasalahan-permasalahan
di tiap bidang/aspek yang menjadi kewenangannya serta menyerap informasi mengenai
kebijakan-kebijakan dan program yang sedang dan akan dilakukan. Data dan informasi
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |34
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
yang dibutuhkan dalam kegiatan penyusunan rencana rinci haruslah terukur baik
kualitas, kuantitas ataupun dimensi masing-masing objek/komponen pembentuk
ruang, diantaranya sebagai berikut:
1) Fisik dasar kawasan, meliputi informasi dan data: topografi, hidrologi, geologi,
klimatologi, oceonografi, kebencanaan dan tata guna lahan;
2) Kependudukan, meliputi jumlah dan persebaran penduduk menurut ukuran
keluarga, umur, agama, pendidikan, dan mata pencaharian;
3) Perekonomian; meliputi data investasi, perdagangan, jasa, industri, pertanian,
perkebunan, perikanan, pariwisata, pendapatan daerah, dan lain-lain;
4) Penggunaan lahan, menurut luas dan persebaran kegiatan yang diataranya
meliputi : permukiman, perdagangan dan jasa, industri, pariwisata, pertambangan,
pertanian dan kehutanan dan lain lian;
5) Tata bangunan dan lingkungan; tata bangunan meliputi: intensitas bangunan (KDB,
KLB, KDH), bentuk bangunan, arsitektur bangunan, pemanfaatan bangunan,
bangunan khusus, wajah lingkungan, daya tarik lingkungan (node, landmark, dll),
garis sempadan (bangunan, sungai, danau, pantai, SUTT).
6) Prasarana dan utilitas umum:
Jaringan transportasi :
- Jaringan; jalan raya, rel kereta api, jalur pelayaran (sungai, danau, laut), dan
jalur penerbangan (KKOP);
- Fasilitas; (terminal, kargo, stasiun, pelabuhan, dan bandara);
- Kelengkapan jalan; halte, parkir, dan jembatan penyeberangan;
- Pola pergerakan (angkutan penumpang dan barang).
Air minum (sistem jaringan, bangunan pengolah, hidran); mencakup kondisi dan
jaringan terpasang menurut pengguna, lokasi bangunan dan hidran, kondisi air
tanah dan sungai, debit terpasang, dll;
Sewarage; air limbah rumah tangga;
Sanitasi (sistem jaringan, bak kontral, bangunan pengolah); jaringan terpasang,
prasarana penunjang dan kapasitas;
Drainase; sistem jaringan makro dan mikro , dan kolam penampung;
Jaringan listrik; sistem jaringan (SUTT, SUTM, SUTR), gardu (induk, distribusi,
tiang/beton), sambungan rumah (domistik, non domistik);
Jaringan komunikasi; jaringan, rumah telepon, stasiun otamat, jaringan
terpasang (rumah tangga, non rumah tangga, umum);
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |35
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Gas; sistem jaringan, pabrik, jaringan terpasang (rumah tangga, non rumah
tangga);
Pengolahan sampah; sistem penanganan (skala individual, skala lingkungan,
skala daerah), sistem pengadaan (masyarakat, pemerintah daerah, swasta).
7) Identifikasi daerah rawan bencana, meliputi lokasi, sumber bencana, besaran
dampak, kondisi lingkungan fisik, kegiatan bangunan yang ada, fasilitas dan jalur
kendali yang telah ada
Data dan informasi disusun dan disajikan dalam bentuk peta, diagram, tabel statistik,
termasuk gambar visual kondisi lingkungan kawasan yang menunjang perencanaan
detail tata ruang. Identifikasi tersebut harus pula tampak secara jelas dalam peta
dilengkapi dengan wilayah administrasi hingga ke batas wilayah Kelurahan/Desa/RW,
baik diterapkan dalam peta dengan skala 1 : 5.000 maupun visualisasi digital (kamera,
handycam).
2. Survey primer
Survey ini dilakukan untuk mendapatkan data terbaru/terkini langsung dari lapangan
atau obyek kajian. Survey primer lebih banyak dilakukan untuk menyerap aspirasi
pihak terkait dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang.
Tahapan pengumpulan data primer dengan basis Survey lapangan merupakan tahapan
yang paling krusial, karena inti dari pelaksanaan inventarisasi adalah pada Survey
primer itu sendiri. Pada tahap ini kesalahan harus diminimalisasi sekecil mungkin
terutama kondisi yang mengharuskan terjadinya Survey ulang karena adanya data yang
hilang, kurang atau tertukar. Pengulangan Survey akan menambah waktu dan biaya
pelaksanaan.
Oleh karena itu Survey harus dipersiapkan sebaik-baiknya, antara lain personil, logistik,
transportasi, peralatan Survei, form-form dan aplikasi, peta, surat tugas, data aset, dan
lainnya. Semakin luas dan banyaknya data memerlukan persiapan yang matang.
Survey primer dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
1) Wawancara dengan pihak terkait
2) Forum pertemuan baik ditingkat kota maupun kelurahan/desa.
3) Mengamati kondisi serta melakukan ground check peta dasar maupun peta tematik
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |36
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |37
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Pekerjaan analisis dimaksudkan untuk mengkaji daya dukung dan daya tampung lahan
lokasi perencanaan terhadap sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebagai hasil elaborasi
RTRW. Sekaligus analisis juga dapat dipakai menguji hipotesa yang telah dikemukakan,
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |38
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Potensi dan
Permasalahan TAHAP Potensi, Hambatan,
Kawasan (Makro ANALISIS Peluang, Tantangan
dan Mikro) dan Kecenderungan
Analisis Fisik
Dasar
Analisis Struktur
Ruang
Analisis
Peruntukan Blok
Analisi Mitigasi
Bencana
Analisis
Transportasi
Analisis Utilitas
Analisis Amplop
Ruang
Upaya perencanaan merupakan proses kegiatan yang sangat kompleks, oleh karena itu
untuk memudahkan dalam proses/kegiatan perencanaan maka perlu adanya bentuk
penyederhanaan objek perencanaan, atau dengan kata lain perlu dilakukan pemodelan.
Kondisi fisik merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung pengembangan
suatu perkotaan. Kodisi fisik dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu:
Fisik dengan limitasi (daya dukung rendah) pengembangan; suatu kondisi fisik
yang tidak dapat dikembangkan untuk suatu kegiatan.
Fisik dengan kendala (daya dukung Sedang) pengembangan; suatu kondisi fisik
yang dapat dikembangkan untuk suatu kegiatan akan tetapi terdapat berbagai
kendala.
Fisik dengan kemungkinan (daya dukung tinggi) pengembangan; suatu kondisi fisik
yang dapat dikembangkan untuk suatu kegiatan tanpa ada kendala.
Untuk mendapatkan kondisi fisik diatas maka analisis yan perlu dilakukan adalah analisis
superimpose (overlay) dari beberapa kondisi fisik yaitu:
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |39
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Kondisi topografi
Kondisi geologi
Kondisi hidrologi
Kondisi hidrogeologi
dll
Dalam analisis tiap kondisi fisik ini juga diperlukan kriteria-kritera serta berbagai
pertimbangan untuk mendapatkan hasil kondisi fisik yan sebenarnya. Faktor yang penting
dalam analisis kondisi fisik ini adalah untuk mendapatkan daerah rawan bencana (tanah
longsor, gempa bumi, banjir dll). Dengan diketahui daerah rawan bencana tersebut maka
dapat diantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Tahapan dalam analisis
kondisi fisik di wilayah perencanaan dapat dilihat pada gambar berikut ini:
TOPOGRAFI
GEOLOGI
ANALISIS
HIDROLOGI SUPERIMPOSE
(OVERLAY)
HIDROGEOLOGI
JENIS TANAH
WILAYAH
WILAYAH
POTENSIAL
PERLINDUNGAN
PENGEMBANGAN
Dalam pengembangan suatu kawasan perlu diketahui daya dukung kesesuaian lahan
terhadap wilayah tersebut. Kesesuaian lahan ini diperuntukkan bagi pengembangan
kegiatan untuk mengembangkan kegiatan fungsional perktoaan (industri, perkantoran,
permukiman perkotaan, permukiman perdesaan dan lain-lain).
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |40
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Hasil dari analisis kesesuian lahan berupa lahan yang sesuai untuk pengembangan kegiatan
yang terdiri dari sesuai untuk kegiatan industri, perkantoran, permukiman perkotaan,
kawasan CBD, terminal dan lain sebagainya.
TOPOGRAFI
GEOLOGI
ANALISIS
HIDROLOGI SUPERIMPOSE
(OVERLAY)
HIDROGEOLOGI
JENIS TANAH
WILAYAH
WILAYAH POTENSIAL
PERLINDUNGAN PENGEMBANGAN
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |41
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Kedudukan dan skala dari sistem pergerakan, pemusatan kegiatan, dan peruntukan
lahan;
- Analisis sosial budaya; agama, pendidikan, adat istiadat dan cara hidup.
2) Analisis fungsi ruang bertujuan membentuk pola kawasan yang terstruktur dalam
peran dan fungsi bagian-bagian kawasan, yang memperlihatkan konsentrasi dan skala
kegiatan binaan manusia dan alami. Komponen analisis ini terdiri dari:
- Kesesuaian dan daya dukung lahan, sebagai daya tampung dan daya hambat ruang
kawasan dalam berkembang;
3) Analisis sistem jaringan pergerakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tata jenjang
jaringan pergerakan yang menghubungkan bagian-bagian kawasan sesuai dengan
fungsi dan perannya. Komponen analisis ini terdiri dari:
- Analisis pelayanan jaringan angkutan udara, termasuk fasilitas bandara, dan daerah
keamanan bandara (KKOP);
- Analisis pelayanan jaringan anngkutan air (laut, sungai, danau), termasuk fasilitas
pelabuhan dan dermaga;
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |42
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Analisis peruntukan blok kawasan melakukan kajian terhadap peruntukan dan pola ruang
yang ada, dan pergeseran serta permintaan dikemudian waktu, berdasarkan pertimbangan
distribusi penduduk, tenaga kerja, aksesibilitas, nilai dan harga lahan, daya dukung lahan,
daya dukung lingkungan, daya dukung prasarana, dan nilai properti lainnya. Komponen
dalam analisis ini adalah sebagai berikut:
1) Pembagian Blok; tujuan membagi kawasan dalam bentuk atau ukuran, fungsi serta
karakter kegiatan manusia dan atau kegiatan alam, yang dituangkan dalam blok-blok
peruntukan lahan, sehingga mudah dalam alokasi investasi, pengendalian, dan
pengawasan. Komponen analisis pembagian blok meliputi:
- Delinasi blok;
- Alokasi lahan;
- Rencana sistem prasarana kawasan;
- Perangkat kelembagaan untuk mendukung pengembangan kawasan;
- Kawasan-kawasan yang memiliki kerentanan terhadap bencana alam, perlindungan
setempat, dan kawasan tertentu/khusus.
2) Peruntukan Lahan tujuan analisis ini adalah mengatur distribusi dan ukuran kegiatan
manusia dan atau kegiatan alam, yang dituangkan dalam blok dan sub blok peruntukan
lahan sehingga tercipta ruang yang produktif dan berkelanjutan. Komponen analisis ini
meliputi :
- Analisis perumahan;
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |43
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
- Analisis industri;
- Analisis pariwisata;
- Analisis pertambangan;
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |44
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
- Pusat perkantoran,
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |45
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Bangunan bersejarah;
Kampung budaya;
Ruang dan bangunan pertujukan.
- Ruang terbuka hijau, yaitu meneliti kebutuhan ruang terbuka hijau dengan
memperhatikan daya dukung penduduk, potensi lahan, tingkat polusi kawasan dan
gangguan lingkungan, tingkat kepadatan bangunan, serta kemungkinan cara
pengadaan, pemanfaatan dan pengelolaannya. Kebutuhan ruang terbuka hijau
menurut tingkat dan fungsi pelayanan:
- Ruang terbuka non hijau, yaitu meneliti kebutuhan ruang terbuka non hijau dengan
memperhatikan daya dukung penduduk, potensi lahan, penggunaan lahan sekitar,
tingkat kepadatan bangunan, serta kemungkinan cara pengadaan, pemanfaatan dan
pengelolaannya. Kebutuhan ruang terbuka non hijau menurut tingkat dan ungsi
pelayanan:
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |46
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Analisis kawasan mitigasi bencana meniliti dan mengkaji sumber bencana, lingkup atau
luasan dampak, dan kebutuhan pengendalian bencana, agar tercipta lingkungan
permukiman yang aman, nyaman, dan produktif. Komponen analisis ini meliputi:
1) Sumber dan macam bencana;
2) Frekuensi bencana;
3) Fasilitas dan jaringan penanggulangan bencana;
4) Cakupan wilayah terkena dampak;
5) Daya dukung dan daya hambat alam.
6) zona ruang rawan bencana
7) risiko bencana
F. Analisis Prasarana Transportasi
1) Angkutan jalan raya; tujuan analisis ini meneliti tentang kemungkinan pengembangan
jaringan jalan dan persimpangan sampai ke tingkat jalan lokal, dengan
mempertimbangkan jalan yang telah ada atau direncanakan oleh rencana diatasnya.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |47
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
2) Angkutan air; tujuan ini adalah meneliti tentang kebutuhan pengaturan dan penataan
pelabuhan angkutan laut dan penyeberangan, jalur pelayaran, dan keterpaduan dengan
sistem angkutan jalan raya dan kereta api, yang telah direncanakan oleh instansi terkait
kedalam blok peruntukan.komponen analisis ini meliputi:
3) Angkutan udara; tujuan analisis ini meneliti tentang kebutuhan pengaturan dan
penataan pelabuhan udara, jalur penerbangan, daerah aman penerbangan, dan
keterpaduan dengan sistem angkutan jalan raya serta angkutan air. Komponen analisis
ini meliputi:
Analisis pengembangan jaringan utilitas sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan,
termasuk sistem makronya. Meneliti kemungkinan dimensi, lokasi, pemanfaatan ruang jalan
sebagai jalur distribusi, dengan mempertimbangkan topografi, volume, debit,
lokasi/lingkungan perencanaan, tingkat pelayanan, dsb. Komponen analisis ini meliputi:
1) Air Minum:tujuan analisis ini adalah mengatur dan menentukan kebutuhan jaringan dan
fasilitas air minum, menurut blok dan sub blok permukiman, sehingga tercipta ruang
ekonomis, sehat, dan produktif.komponen analisis meliputi:
Sistem pelayanan
Sistem perpipaan yang dikelola oleh PDAM;
Air tanah terutama melalui sumur dangkal dan sumur pompa dangkal.
Kebutuhan air domistik;
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |48
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
2) Drainase tujuan analisis ini adalah pemenuhan kebutuhan untuk mengalirkan air
permukaan ke badan air penerima atau bendungan resapan buatan, agar terhindar
pengikisan aliran hujan terhadap badan jalan dan genangan air hujan pada kawasan
tertentu. Komponen analisisi ini adalah:
3) Air limbah tujuan analisis ini adalah pemenuhan kebutuhan untuk mengalirkan air
limbah domistik yang berasal dari perumahan dan non perumahan. Komponen analisis
ini meliputi:
Sistem jaringan: kebutuhan pengendalian air limbah rumah tangga dan non
rumah tangga;
Sistem pengelolaan : Individual, dan komunal;
Volume air imbah dan debit aliran;
Sistem pengolahan dan pengangkutan.
5) Kelistrikan tujuan analisis ini adalah pemenuhan kebutuhan penerangan melalui sistem
pelayanan jaringan, dan komponen prasarana kelistrikan. Komponen analisis meliputi:
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |49
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Terciptanya ruang yang akomodatif terhadap berbagai jenis kegiatan yang direncanakan,
dalam mewujudkan keserasian dan keasrian lingkungan, dengan menetapkan intensitas
pemanfaatan lahan didalam kawasan (image arsitektur, selubung bangunan, KDB, KLB,
KDH, KDNH). Komponen analisis meliputi:
1) Intensitas pemanfaatan ruang tujuan analisis ini adalah Intensitas pemanfaatan ruang
adalah besaran pembangunan yang diperbolehkan berdasarkan batasan KDB, KLB, KDH
atau kepadatan penduduk. Komponen analisis meliputi:
harga lahan;
ketersediaan dan tingkat pelayanan prasarana (jalan);
dampak atau kebutuhan terhadap prasarana tambahan;
ekonomi dan pembiayaan.
- Koeffisien Dasar Hijau (KDH), adalah angka prosentase perbandingan antara luas
ruang terbuka di luar bangunan yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan
dengan luas tanah daerah perencanaan, dengan indikator analisis :
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |50
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
- Koefisien Tapak Basement (KTB) Penetapan besar KTB maksimum didasarkan pada
batas KDH minimum yang ditetapkan. Contoh: bila KDH minimum = 25%, maka KTB
maksimum = 75%.
2) Tata massa bangunan; tata masa bangunan adalah bentuk, besaran, peletakan, dan
tampilan bangunan pada suatu persil/tapak yang dikuasai. Pengaturan tata massa
bangunan mencakup antara lain:
- Pertimbangan Garis Sempadan Bangunan (GSB) dan Jarak Bebas Bangunan GSB
minimum ditetapkan dengan mempertimbangkan keselamatan, risiko kebakaran,
kesehatan, kenyamanan dan estetika. Faktor yang dianalisis adalah:
- Pertimbangan Garis Sempadan Sungai (GSS) dan Jarak Bebas Bangunan GSS
minimum ditetapkan dengan mempertimbangkan keselamatan,kenyamanan dan
estetika, serta kesehatan. Dengan mempertimbangkan :
Kedalaman sungai;
Lokasi di/luar kawasan perkotaan;
Daerah cakupan aliran sungai;
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |51
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Untuk sungai yang terpengaruh pasang surut air laut, garis sempadan
ditetapkan sekurang-kurangnya 100 (seratus) meter dari tepi sungai, dan
berfungsi sebagai jalur hijau;
Pemanfaatan lahan sempadan sungai
3) Hasil analisis yang diperoleh haruslah dapat menyimpulkan pokok persoalan dalam
perwujudan ruang kawasan seperti :
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |52
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Data dan informasi analisis disusun dan disajikan dalam bentuk peta, diagram, tabel
statistik, termasuk gambar visual kondisi lingkungan kawasan yang menunjang
perencanaan detail tata ruang. Khusus penyajian dalam bentuk peta, rencana detail tata
ruang dibuat dalam peta kerja berskala 1 : 5000, sedangkan kegiatan yang memerlukan
pendetailan yang lebih rinci dibuat dalam peta kerja 1 : 1000.
Konsep rencana disusun berdasarkan hasil analisis masalah dan potensi kawasan, termasuk
unit-unit lingkungannya, sehingga menghasilkan suatu hipotesa awal. Hipotesa awal
dirumuskan berdasarkan kemungkinan deviasi hasil prediksi/proyeksi, pengaruh ekonomi
makro, kebijakan-kebijakan pemerintah, dan ketidakpastian yang dianggap akan
mempengaruhi struktur dan peruntukan ruang dimasa mendatang. Tujuan dari penyusunan
konsep ini adalah menghasilkan ruang hidup yang fleksible dan dinamis, dengan tetap
mempertahankankarakter kawasan, dengan cara:
1) Mengarahkan penyusunan karakter dan tema kawasan rencana;
2) Mengarahkan intervensi model rancangan lingkungan agar lebih terukur dan terarah;
3) Memadukan komponen-komponen rencana yang berpengaruh;
4) Mempertimbangkan aspek kebencanaan dalam peruntukan ruang;
5) Pada akhir untuk dapat mengarahkan ouput rencana, sesuai dengan visi serta karakter
kawasan yang hendak dibentuk.
Materi yang diatur dalam penyusunan konsep ini adalah Struktur ruang kawasan, dan
peruntukan lahan zona serta indikasi-indikasi hirarki pelayanan. Dengan kedalaman materi
adalah Konsep pengembangan struktur ruang kawasan, peruntukan lahan blok-blok, serta
indikasi hirarki pelayanan. Pengelompokan materi yang diatur terdiri dari:
1) Karakter/Ciri khas kawasan, yaitu tema gambaran spesifik karakter kawasan di masa
mendatang yang akan dicapai sebagai hasil akhir perencanaan.
2) Konsep struktur ruang kawasan, suatu gagasan perancangan dasar pada skala makro
sebagai intervensi untuk mengintegrasikan seluruh komponen perancangan kawasan
yang ada, menurut fungsi dan peran bagian bagian blok rencana.
Konsep peruntukan lahan dan unit-unit kegiatan, suatu gagasan perancangan dasar pada
1) skala mikro sebagai intervensi dalam pembagian suatu kawasan perencanaan menjadi
blok, sub blok atau unit lingkungan pengembangan dan telah menunjukan fungsi-fungsi
pemanfaatan lahan (peruntukan, intensitas dan skala pelayanan).
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |53
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang dirumuskan sesuai dengan karakter
kawasan yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Penyusunan ini juga telah
mempertimbangkan urgensi permasalahan ruang kawasan yang harus segera disusun
pengendalian pelaksanaan pembangunannya. Substansi materi RDTR Kota Padang terdiri
dari:
1) Tujuan pengembangan kawasan
2) Rencana struktur ruang kawasan
3) Rencana pola ruang
4) Rencana Sub BWP yang diprioritaskan penanganannya
5) Ketentuan pemanfatan ruang
6) Ketentuan peraturan zonasi
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |54
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |55
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |56
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |57
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |58
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |59
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |60
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Muatan peruntukan blok dituangkan dalam bentuk rencana peruntukan, dan dirinci
menurut blok-blok perencanaan. Rencana peruntukan tersebut merupakan peruntukan
umum, oleh karena itu disebut sebagai zoning plan (rencana kegiatan fungsional).
Pengaturan kegiatan fungsional dalam kawasan fungsional binaan dan kawasan fungsional
alami/perlindungan setempat baik yang terletak dalam zona utama, zona pendukung, atau
zona pelengkap, termasuk penataan serta pengaturan kegiatan fungsional pada kawasan
transisi antara kawasan utama dan pendukung, kawasan pendukung dan pelengkap, atau
kawasan utama dengan kawasan pelengkap (mengikuti konsep struktur ruangnya).
Pengaturan kelompok materi pola ruang terdiri kawasan fungsional binaan meliputi :
kawasan fungsional perumahan, kawasan fungsional industri, kawasan fungsional pusat
pemerintahan, kawasan fungsional perdagangan dan jasa, kawasan fungsional pariwisata,
sedangkan kawasan fungsional alami/perlindungan : kawasan perlindungan setempat
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |61
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
(sempadan pantai, sungai, hutan kota), dan kawasan cagar alam (cagar budaya, ilmu
pengetahuan/teknologi tinggi).
1) Kegiatan Fungsional Perumahan
Lingkungan binaan yang berfungsi utama sebagai lingkungan perumahan, yang
dilengkapi berbagai sarana dan prasarana daerah. Materi yang diatur dalam kegiatan
perumahan yaitu: komposisi kawasan perumahan dapat mengikuti peraturan lokal,
dalam hal tertentu nilai lahan dapat mengecualikan pengelompokan perumahan dalam
kawasan. Luas kapling dan komposisi pemanfaatan lahan kawasan perumahan, yaitu :
- Perumahan tipe besar, luas kapling minimal 400 m2. Komposisi penggunaan lahan
77,5%:5%:17,5%.
- Perumahan tipe sedang, luas kavling minimal 200 m2. Komposisi penggunaan lahan
73,5%:9%:17,5%.
- Perumahan tipe kecil, luas kavling minimal 90 m2. Komposisi penggunaan lahan
69%:13,5%:17,5%.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |62
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |63
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |64
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Komponen yang diatur dalam penentuan zona Kegiatan fungsional pariwisata terdiri
dari:
- Zona Publik
Zona publik diperuntukkan bagi pengembangan kegiatan wisata umum. Adapun
kegiatan wisata yang masuk adalah :
Usaha sarana dan jasa wisata umum, seperti akomodasi, restauran, balai
budaya, studio foto, wartel, internet, supermarket dan lain sebagainya.
Pengembangan transportasi, seperti pengembangan tempat parkir dan jalur
pejalan kaki.
Pengembangan aktivitas wisata bahari baik aktivitas pantai maupun laut.
- Zona Semi Publik
Zona semi publik merupakan zona yang diperuntukkan bagi kalangan tertentu
seperti permukiman penduduk yang ada disekitar obyek wisata.
- Zona Privat
Zona privat umumnya merupakan suatu kawasan yang dikelola oleh pihak tertentu,
dimana pengembangan dalam zona ini diserahkan kepada pengelola dengan
memperhatikan peraturan yang ada. Adapun kegiatan wisata yang ada di zona ini
dibagi menjadi dua, yaitu :
Usaha sarana dan jasa wisata yang umumnya meliputi akomodasi eksklusif,
restoran, lapangan olahraga dan lainnya.
Pengembangan aktivitas wisata bahari baik aktivitas wisata pantai maupun laut,
dimana fasilitas penunjang setiap aktivitas disediakan oleh pengelola.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |65
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
- Zona Penyangga
Zona penyangga setiap obyek wisata berfungsi untuk menjaga kawasan wisata agar
tetap alami dan tidak mengalami kerusakan. Perubahan fungsi zona ini bagi
pembangunan usaha sarana dan jasa wisata tidak diperbolehkan.
- Zona Perbatasan
Zona perbatasan berada pada kawasan wisata yang didalamnya terdapat
byekobyek wisata yang masuk dalam wilayah administrasi yang berbeda.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |66
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
bangunan (m2) sesuai KDB yang berlaku, dikurangi dasar hijau (m 2) sesuai
KDH yang berlaku;
o Pekarangan sedang (500m2 - 200 m2); ruang terbuka non hijau maksimum
didasarkan pada perhitungan luas lahan (m 2), dikurangi luas dasar
bangunan (m2) sesuai KDB yang berlaku, dikurangi dasar hijau (m 2) sesuai
KDH yang berlaku;
o Pekarangan kecil (< 200 m 2); ruang terbuka non hijau maksimum
didasarkan pada perhitungan luas lahan (m 2), dikurangi luas dasar
bangunan (m2) sesuai KDB yang berlaku, dikurangi dasar hijau (m 2) sesuai
KDH yang berlaku.
Bangunan hunian bukan rumah
o Seperti : Hotel, motel, apartemen, rusun, maisonnette;
o RTNH meliputi : parkir, sarana olah raga (out door), sarana bermain, sarana
berkumpul.
Bangunan pemerintahan, komersial, sosial budaya, pendidikan, olah raga
Berdasarkan SNI No. 03-1733 tahun 2004 tentang Tata Cara Perencanaan
Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |67
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
o Alun alun (Hall Plaza); diarahkan pada pusat komplek pemerintahan yang
memiliki fungsi utama untuk lapangan upacara dan kegiatan massal seperti
hari proklamasi, acara rakyat, dan lain lain.
o Plasa bangunan ibadah; berdasarkan SNI No. 03-1733 tahun 2004 tentang
Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
o Plasa monumen; mempunyai fungsi arsitektur/estetika, luasan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan setempat.
o Bawah jalan layang/jembatan; ruang perkerasan yang berfungsi sebagai
arsitektur/estetika, dan keamanan, dengan luas dapat diatur setempat.
Fungsi tertentu
o Pemakaman; tempat parkir dan jalur sirkulasi, dengan luas dapat diatur
minimal 20% luas TPU.
o Pembuangan sampah; berdasarkan SNI No. 03-1733 tahun 2004 tentang
Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.
Penataan Bangunan dan Lingkungan atau dikenal istilah Amplop Ruang, merupakan hasil
analisis daya dukung lahan, daya tampung ruang dan kekuatan investasi serta ekonomi
setempat, memuat gambaran dasar penataan pada lahan kawasan perencanaan yang
selanjutnya dijabarkan dalam pengaturan bangunan, pengaturan antar bangunan, dan
penataan lingkungan fungsional, sehingga tercipta lingkungan hunian yang harmonis,
serasi, seimbang, aman dan nyaman.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |68
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
B. Tata Bangunan
Penyelenggaraan bangunan gedung beserta lingkungannya sebagai wujud pemanfaatan
ruang, meliputi berbagai aspek termasuk pembentukan citra/karakter fisik lingkungan,
besaran, dan konfigurasi dari elemen-elemen : blok bangunan, serta ketinggian dan elevasi
lantai bangunan, yang dapat menciptakan dan mendefinisikan berbagai kualitas ruang yang
akomodatif terhadap keragaman kegiatan yang ada, terutama yang berlangsung dalam
ruang-ruang publik. Kriterian yang diatur dalam tata bangunan ini meliputi:
1) Arahan Bentuk dan Ukuran Kaveling
- Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi I (diatas 2500 m 2);
- Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi II (1000 – 2500 m 2);
- Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi III (600 – 1000 m 2);
- Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi IV (250 – 600 m 2);
- Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi V (100 – 250 m 2);
- Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi VI (50 – 100 m 2);
- Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi VII (dibawah 50 m 2);
- Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi VIII (rumah susun/flat).
2) Arahan Intensitas Bangunan
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |69
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
- Kepadatan Bangunan (KDB); Perbandingan luas lahan yang tertutup bangunan dan
bangunan-bangunan dalam tiap petak peruntukan dibandingkan dengan luas petak
peruntukan.
Blok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan (KDB) sangat tinggi (lebih
besar dari 75 %);
Blok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan (KDB) menengah (20 % - 75
%);
Blok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan (KDB) rendah (5 % - 20 %);
Blok peruntukan dengan koefisen dasar bangunan (KDB) sangat rendah ( < 5
%).
- Luas Lantai Bangunan (KLB); Rencana ketinggian maksimum atau maksimum dan
minimum bangunan untuk setiap blok peruntukan (koefisien lantai bangunan):
Blok peruntukan ketinggian bangunan sangat rendah adalah blok dengan tidak
bertingkat dan bertingkat maksimum dua lantai (KLB maksimum = 2 x KDB)
dengan tinggi puncak bangunan maksimum 12 m dari lantai dasar;
Blok peruntukan ketinggian bangunan rendah adalah blok dengan bangunan
bertingkat maksimum 4 lantai ( KLB maksimum = 4 x KDB) dengan tinggi
puncak bangunan maksimum 20 m dan minimum 12 m dari lantai dasar;
Blok peruntukan ketinggian bangunan sedang adalah blok dengan bangunan
bertingkat maksimum 8 lantai (KLB maksimum = 8 x KBD) dengan tinggi
puncak bangunan maksimum 36 m dan minimum 24 m dari lantai dasar;
Blok peruntukan ketinggian bangunan tinggi bangunan tinggi adalah blok
dengan bangunan bertingkat minimum 9 lantai (KLB maksimum = 9 x KDB)
dengan tinggi puncak bangunan minimum 40 m dari lantai dasar;
Blok peruntukan ketinggian bangunan sangat tinggi adalah blok dengan
bangunan bertingkat minimum 20 lantai (KLB maksimum = 20 x KDB) dengan
tinggi puncak bangunan minimum 80 m dari lantai dasar.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |70
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
- Untuk perhitungan KDH secara umum, digunakan rumus : 100 % - (KDB + 20%
KDB)
- Ruang Terbuka Hijau yang termasuk dalam KDH sebanyak mungkin diperuntukkan
bagi penghijauan/penanaman di atas tanah. Dengan demikian area parkir dengan
lantai perkerasan masih tergolong RTH sejauh ditanami pohon peneduh yang
ditanam di atas tanah, tidak di dalam wadah/container kedap air;
- KDH tersendiri dapat ditetapkan untuk tiap-tiap klas bangunan dalam kawasan-
kawasan bangunan, dimana terdapat beberapa klas bangunan dan kawasan
campuran.
Mengatur Jarak antara as jalan dengan bangunan maupun dengan pagar halaman, dan
jaringan bangunan dengan batas persil, agar tercipta ruang yang aman, nyaman dan sehat.
Kriteria yang diatur dalam arahan garis sempadan meliputi:
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |71
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
o Letak garis sempadan bangunan gedung, untuk daerah di tepi jalan kereta
api dan jaringan tegangan tinggi mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh
instansi yang berwenang;
o Garis sempadan untuk bangunan yang dibangun di bawah permukaan tanah
maksimum berimpit dengan garis sempadan pagar dan tidak diperbolehkan
melewati batas persil/kavling.
- Sempadan samping bangunan
Jarak antara bangunan gedung sebagaimana, apabila tidak ditentukan lain
minimal adalah setengah tinggi bangunan gedung;
Ketentuan besarnya jarak bebas bangunan gedung dapat diperbaharui dengan
pertimbangan keselamatan, kesehatan, perkembangan daerah, kepentingan
umum, keserasian dengan lingkungan.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |72
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |73
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Bentuk pantai landai dengan gelombang < 2 meter, lebar sempadan 100 – 200
meter;
Bentuk pantai landai dengan gelombang > 2 meter, lebar sempadan 150 – 250
meter;
Bentuk pantai curam dengan gelombang < 2 meter, lebar sempadan 200 – 250
meter;
Bentuk pantai curam dengan gelombang > 2 meter, lebar sempadan 250 – 300
meter.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |74
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
- Lokasi
- Jumlah
- Waktu,
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |75
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
- Pembiayaan
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |76
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
1) Aturan wajib
Merupakan aturan yang disusun atas peraturan peruntukan ruang, penataan bangunan
serta lingkungan dalam blok perencanaan secara mengikat sesuai dengan fungsi dan
peran ruang yang telah ditetapkan. Aturan ini bersifat mengikat dan wajib
ditaati/diikuti. Aturan wajib meliputi :
- Peruntukan ruang
- Intensitas ruang
- Kepadatan penduduk
- Pemecahan blok dan sub blok
- Kebutuhan sarana dan prasarana kawasan
- Kualitas lingkungan
2) Aturan Anjuran
Merupakan aturan yang disusun untuk melengkapi aturan wajib yang telah disepakati
bersama pemegang hak atas tanah, dan pihak regulasi sehingga dapat ditaati atau
diikuti. Aturan ini meliputi :
- Kualitas lingkungan
- Arahan bentuk, dimensi, gubahan dan perletakan dari suatu bangunan atau
komposisi bangunan
- Sirkulasi kendaraan
- Sirkulasi pejalan kaki
- Pedestrian dan Pedagang Kaki Lima
- Ruang terbuka hijau dengan fasilitas dan tidak berfasilitas
- Utilitas bangunan dan lingkungan
- Wajah Arsitektur
3) Aturan Khusus
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |77
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Aturan khusus diberlakukan sebagai aturan tambahan pada kawasan yang memerlukan
penanganan khusus. Contoh aturan kawasan khusus meliputi:
- Aturan untuk Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)
- Aturan untuk kawasan cagar budaya
- Aturan untuk kawasan rawan bencana
4) Kode Zonasi
Ketentuan penamaan kode zonasi adalah sebagai berikut: Setiap zonasi diberi kode
yang mencerminkan fungsi zonasi yang dimaksud. Nama kode zonasi dapat disesuaikan
dengan RTRW yang berlaku di daerah masing-masing. Nama kode zonasi diupayakan
bersifat umum, yaitu mewakili karakter/sifat dari zona yang bersangkutan. Contoh
kesesuaian kode zonasi dengan deskripsi zona yang dapat dirujuk :
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |78
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
KLASIFIKASI
KODE DEFINISI DAN TUJUAN PENETAPAN ZONASI
ZONASI
bagian dari kawasan budiddaya difungsikan untuk pengembangan
kegiatan pelayanan pemerintah, sarana umum produksi dan distribusi,
tempat bekerja, tempat berusaha, tempat hiburan dan rekreasi
TUJUAN PENETAPAN :
Menyediakan lahan untuk menampung tenaga kerja, dalam wadah
berupa perkantoran, pertokoan, jasa, rekreasi dan pelayanan
Komersial masyarakat;
Menyediakan ruang yang cukup bagi penempatan kelengkapan dasar
penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, social, dan
budaya dapat berfungsi sebagaimana mestinya;
Menyediakan ruang yang cukup bagi sarana-sarana umum, terutama
untuk melayani kegiatan-kegiatan produksi dan distribusi, yang
diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
DEFINISI :
Zona Sarana Umum adalah kelompok kegiatan yang berupa Sarana
Pendidikan, Sarana Kesehatan, Sarana Peribadaatan, Sarana Sosial, Sarana
Olahraga dan Rekreasi, Sarana Pelayanan Umum, Sarana
Perbelanjaan/Niaga dan Sarana Transportasi dengan skala pelayanan yang
ditetapkan dalam rencana kota
Sarana TUJUAN PENETAPAN :
SU Umum Menyediakan lahan untuk pengembangan sarana social dan umum
sesuai dengan kebutuhan dan daya dukung untuk menjamin pelayanan
pada masyarakat;
Mengakomodasi bermacam tupe fasilitas social dan umum untuk
mendorong penyediaan pelayanan bagi semua lapisan masyarakat;
Merefleksikan pola-pola pengembangan yang diingini masyarakat pada
lingkungan hunian yang ada untuk masa waktu akan datang
DEFINISI :
Zona Industri dan Perdagangan adalah peruntukan tanah yang
difungsikan untuk pengembangan kegiatan yang berhubungan dengan
proses produksi da tempat penyimpanan bahan mentah dan barang hasil
produksi.
Ruang
RT DEFINISI :
Terbuka Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah Pengembangan Ruang Terbuka
Hijau yang mempunyai makna historis, estetika, median ruang, keseimbangan
ekologis, sebagai fungsi penghubung aktivitas-aktivitas kota yang berbeda
dan tempat bersosialisasi yang potensial dikembangkan. Salah satu
pengembangan Ruang Terbuka (open space) yang sangat penting di daerah
perkotaan adalah pengembangan RTH. Tujuannya pengembangan RTh ini
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |79
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
KLASIFIKASI
KODE DEFINISI DAN TUJUAN PENETAPAN ZONASI
ZONASI
untuk meningkatkan mutu lingkungan hiduo, sarana pengaman lingkungan
perkotaan, menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan
binaan. Keberadaaan RTH di perkotaan ini difungsikan sebagai
perlindungan ekosistem, menciptakan K3, rekreasi, penga,an lingkungan
hidup, penelitian dan pendidikan, perlindungan plasma nutfah,
memeperbaiki iklim mikro dan pengatur tata air.
TUJUAN PENETAPAN :
Penyediaan fasilitas-fasilitas lingkungan yang berkaitan dengan ruang
terbuka;
Melestarikan/melindungi lahan-lahan sarana kot/lingkungan yang
digunakan rekreasi di luar bangunan, sebagai sarana pendidikan, dan
untuk dinikmati nilai-nilai keindahan visualnya;
Preservasi dan perlindungan lahan-lahan yang rawan lingkungan
hidup;
Pengaman jaringan prasarana dan penyekatan-penyekatan (buffer)
antara fungsi-fungsi pemanfaatan lahan yang ssaling mengganggu;
Pemanfaatan nilai ekonominya sebagai saran budidaya pertanian
DEFINISI :
Zona Fungsi Khusus adalah peruntukan tanah yang difungsikan untuk
menampung kegiatan yang sifatnya khusus.
TUJUAN PENETAPAN :
Fungsi Menyediakan ruang bagi kegiatan-kegiatan tertentu yang sifatnya
KS Khusus mempunyai kekhususandi luar ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pada
zona Perumahan, Zona Perdagangan dan Jasa, Zona Sarana Umum, Zona
Instri dan Pergudangan, dan Zona Ruang Terbuka, misalnya menyangkut
keamanan Negara, tingkat resiko atau dampak yang berat terhadap
lingkungan hidup sehingga memerlukan penanganan operasional, desain
dan spesifikasi khusus.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |80
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Aturan kegiatan dan penggunaan lahan adalah aturan yang berisi kegiatan yang
diperbolehkan, diperbolehkan bersyarat, diperbolehkan terbatas atau dilarang pada
suatu zona. Aturan kegiatan dan penggunaan lahan pada suatu zonasi penggunaan lahan
dinyatakan dengan klasifikasi sebagai berikut:
“I” = Pemanfaatan diizinkan (P, permitted)
"T" = Pemanfaatan diizinkan secara terbatas (R, restricted)
"B" = Pemanfaatan memerlukan izin penggunaan bersyarat (C,conditional)
"-" = Pemanfaatan yang tidak diijinkan (not permitted)
Penjelasan klasifikasi:
" |" = Pemanfaatan diizinkan
Karena sifatnya sesuai dengan peruntukan tanah yang direncanakan. Hal ini
berarti tidak akan ada peninjauan atau pembahasan atau tindakan lain dari
pemerintah Kota terhadap pemanfaatan tersebut.
“ T " = Pemanfaatan diizinkan secara terbatas
Pembatasan dilakukan melalui penentuan standar pembangunan minimum,
pembatasan pengoperasian, atau peraturan tambahan lainnya yang berlaku di
wilayah Kota/ yang bersangkutan.
" B " = Pemanfaatan memerlukan izin penggunaan bersyarat
Izin ini sehubungan dengan usaha menanggulangi dampak pembangunan di
sekitarnya (menginternalisasi dampak); dapat berupa AMDAL, RKL dan RPL.
“-" = Pemanfaatan yang tidak diijinkan
Karena sifatnya tidak sesuai dengan peruntukan lahan yang direncanakan dan
dapat menimbulkan dampak yang cukup besar bagi lingkungan di sekitarnya.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |81
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Kriteria Pengenaan aturan insentif dan disinsentif dalam Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) Kota Padang adalah sebagai berikut:
1) Insentif:
- Mendorong/merangsang pembangunan yang sejalan dengan rencana tata ruang;
- Mendorong pembangunan yang memberikan manfaat yang besar kepada
masyarakat;
- Mendorong partisipasi masyarakat dan pengembang dalam pelaksanaan
pembangunan;
2) Disinsentif:
- Menghambat/membatasi pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata
ruang;
- Menimbulkan dampak yang cukup besar bagi masyarakat di sekitarnya.
3) Jenis dan Kategori Pengenaan
Pengenaan insentif dan disinsentif dapat dikelompokkan berdasarkan :
- Perangkat/mekanismenya, misalnya regulasi, keuangan dan kepemilikan;
- Obyek pengenaannya, misalnya guna lahan, pelayanan umum dan prasarana.
4) Contoh bentuk-bentuk Insentif
Alternatif bentuk insentif yang dapat diberikan antara lain:
- Kemudahan izin;
- Penghargaan;
- Keringanan pajak
- kompensasi
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |82
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
- imbalan
- pola pengelolaan
- subsidi prasarana
- bonus / insentif
- TDR (transfer of development right / pengalihan hak membangun)
- ketentuan teknis lainnya.
5) Contoh bentuk-bentuk disinsentif
Alternatif bentuk disinsentif yang dapat diberikan antara lain:
- Perpanjang prosedur;
- Perketat/tambah syarat;
- Pajak tinggi;
- Retribusi tinggi;
- Denda / charge
- Pembatasan prasarana dan lain –lain
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |83
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
budidaya, lokasi kawasan yang dimohon bagi pengembangan aktivitas tersebut juga
telah sesuai dan malah tingkat perolehan tanahnya telah memperoleh kemajuan berarti
(misalnya untuk kawasan industri 60 %, sebelum PAKTO 1993). Selain itu kelayakan
pengembangan kegiatan dari segi lingkungan hidup harus telah diketahui melalui hasil
studi AMDAL. Dengan diperoleh ijin Tetap bagi kawasan budidaya, selanjutnya tiap jenis
usaha rinci yang akan mengisi kawasan secara individual perlu memperoleh Ijin Usaha
sesuai karakteristik tiap kegiatan usaha rinci. SIPD (Surat Ijin Penambangan Daerah)
dan SIPA (Surat Ijin Pengambilan Air) dapat dikelompokkan dalam kategori Ijin Usaha
selain yang sudah dikenal (SIUP, SIUPP, dll).
4) Ijin Pertanahan
- Ijin Lokasi
Persetujuan lokasi bagi pengembangan aktivitas/sarana/ prasarana yang
menyatakan kawasan yang dimohon pihak pelaksana pembangunan atau pemohon
sesuai untuk dimanfaatkan bagi aktivitas dominan yang telah memperoleh Ijin
Prinsip. Ijin Lokasi akan dipakai sebagai dasar dalam melaksanakan perolehan
tanah melalui pengadaan tertentu dan dasar bagi pengurusan hak atas tanah. Acuan
dari Ijin Lokasi ini antara lain adalah:
Sesuaian lokasi bagi pembukaan/pengembangan aktivitas dilihat dari Rencana
Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang serta Keadaaan pemanfaatn
ruang eksisting.
Bagi lokasi di kawasan tertentu, suatu kajian khusus mengenai dampak
lingkungan pengembangan aktivitas budidaya dominan terhadap kualitas ruang
yang ada, hendaknya menjadi pertimbangan dini. Persyaratan tambahan yang
dibutuhkan adalah Surat Persetujuan Prinsip dan Surat Pernyataan
Kesanggupan akan memberi ganti rugi atau penyediaan tempat penampungan
bagi Pemilik yang berhak atas tanah yang dimohon.
- Hak atas tanah
Walaupun sebenarnya bukan merupakan perijinan namun dapat dianggap sebagai
persetujuan kepada pihak pelaksana pembangunan untuk mengembangkan
kegiatan budidaya di atas lahan yang telah diperoleh. Macam hak yang diperoleh
sesuai dengan sifat pihak pelaksana dan sifat kegiatan budidaya dominan yang kan
dikembangkan. Pada tingkat kawasan, hak yang diberikan umumnya bersifat
kolektif (misalnya dikenal HGB Induk). Tergantung sifat aktivitas budidayanya, hak
kepemilikan individual dapat dikembangkan dari hak kolektif.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |84
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
2) Pemantauan
Pemantauan dilakukan dengan cara pemeriksaaan yang melibatkan pelaku pelanggaran
(dengan memeriksa lebih jauh dokumen perijinan yang dimilikinya). Tahapan
pelaksanaan pemantauan adalah sebagai berikut;
- Penyidikan lapangan, dilakukan setelah tahap kegiatan pelaporan yang kemudian
diperoleh indikasi penyimpangan pemanfaaatan ruang persil (baik lokasi maupun
tipologi penyimpangannya). Kemudian dibentuk tim penyidik yang terdiri atas
beberapa dinas terkait di daerah dan rencana kerja penyidikan penyimpangan
pemanfaatan ruang ke lapangan. Penyidikan ini dilakukan untuk memperoleh
klarifikasi bukti pelanggaran yang telah ada pada Tim Penyidik dengan yang ada
pada penguasa lahan atau bangunan untuk dilihat dan diketahui penyebab
pelanggaran.
- Pembahasan dan perumusan terbukti tidaknya secara teknis administrasif
penyimpangan atau pelanggaran yang telah diindikasikan sebelumnya. Tahap
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |85
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang perlu adanya suatu upaya penetapan
rencana tata ruang dalam bentuk PERDA, dengan mepersiapkan hal-hal sebagai berikut:
1) Tim pengarah bersama-sama dengan Tim Pelaksana menyarikan bagian-bagian esensial
dari Rencana Detail Tata Ruang Kota Padang untuk menjadi materi RAPERDA.
2) Tim Pengarah dibantu oleh bagian Hukum Kantor Sekretariat Daerah Kota menyusun
konsep REPERDA.
3) Tim Pengarah dibantu oleh Tim Pelaksana melakukan uji publik, melalui sosialisasi
kepada masyarakat yang terkena dampak, maupun kepada investor.
4) RAPERDA Rencana Detail Tata Ruang Kota Padang diajukan kepada Gubernur untuk
persetujuan, sebelum diserahkan kepada DPRD.
5) DPRD melakukan uji materi REPERDA Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Kota
padang, untuk disahkan sebagai Rancangan Peraturan Daerah.
6) Rencana Detail Tata Ruang Kota Padang yang bersangkutan ditetapkan dengan
persetujuan DPRD dalam bentuk Peraturan Daerah.
Selain Produk RDTR dilakukan proses legalisasi di tingkat provinsi, maka perlu juga dilakukan
legalisasi atau validasi dari dokumen penunjang seperti dokumen KLHS yang dilakukan validasi
KLHS di tingkat provinsi, hal ini merupakan salah satu syarat dalam upaya legaliasasi dokumen
RDTR.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |86
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
1) Untuk memulai pelaksanaan pekerjaan setelah SPMK diperoleh, maka tim akan
segera dimobilisasi dan segera melakukan rapat/diskusi guna mendapatkan
persamaan persepsi mengenai pekerjaan yang akan dilakukan terutama
pemahaman terhadap KAK.
4) Mobilisasi tenaga ahli disesuaikan dengan jadwal dan penugasan, serta keterlibatan
masing-masing tenaga ahli dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan sesuai dengan
jumlah orang-bulan masing-masing tenaga ahli.
5) Pekerjaan studio, yaitu semua pekerjaan/kegiatan yang dilakukan tim kerja untuk
sampai menghasilkan produk/dokumen rencana. Kegiatan yang dilakukan pada
pekerjaan studio meliputi mempersiapkan kebutuhan survey lapangan,
Pengumpulan dan seleksi data, proses Penyusunan laporan Pendahuluan, Proses
tabulasi data, Pembuatan Kompilasi Data, Proses pengolahan dan analisis data,
proses penyusunan laporan antara, berikut penyusunan konsep sampai dengan
pemilihan alternatif rencana yang dilengkapi dengan peta-peta konsep rencana,
proses pembuatan laporan akhir, termasuk penyempurnaan dari mulai laporan
pendahuluan, laporan antara, laporan draft akhir dan laporan final berdasarkan
hasil masukan dari diskusi dengan tim teknis dan stakeholders.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |87
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
A. Tahap Pendahuluan
1. Mobilisasi peralatan, tenaga ahli, dan pendukung;
2. Menyusun rencana kerja dan menyiapkan peta dasar kawasan kota dengan rujukan
peta rupabumi dengan skala sekurang-kurangnya 1 : 5.000;
3. Menyusun metodologi pekerjaan yang akan dilakukan, kebutuhan data dan
persiapan survai;
4. Merumuskan isu strategis dan permasalahan kawasan, terutama berdasarkan
review yang dilakukan terhadap RTRWN, RTRW Provinsi, RTRW Kota;
5. Mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan kegiatan;
6. Menyiapkan Laporan Pendahuluan, bahan tayangan presentasi, dan notulensi
pembahasan serta dokumentasinya;
7. Melakukan pembahasan Laporan Pendahuluan.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |88
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
ekonomi, budaya, fisik dan lingkungan, sehingga dapat diidentifikasi potensi baik
yang positif maupun yang negatif, baik yang hayati maupun non hayati pada
lingkungan alam dan buatan dalam berinteraksi dengan aktifitas
manusia/masyarakat;
4. Identifikasi dan deliniasi kawasan;
5. Analisis eksternal dan internal Kawasan, minimal meliputi aspek fisik dan
lingkungan, ekonomi, sosial budaya, kelembagaan, sarana dan prasarana, serta
hankam. Analisa eksternal terutama dalam konteks kota Padang;
6. Analisis peluang dan tantangan serta analisis potensi/kekuatan dan
permasalahan/kelemahan kawasan untuk pengembangan kawasan yang
bersangkutan;
7. Menyiapkan laporan fakta dan Analisis, bahan tayangan presentasi, dan notulensi
pembahasan serta dokumentasinya;
8. Melakukan pembahasan laporan fakta dan analisa yang diselenggarakan dan
menyiapkan notulensi pembahasan serta dokumentasinya.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |89
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
D. Tahap Rencana
1. Menyempurnakan laporan draft akhir untuk laporan akhir;
2. Menyiapkan dan menyerahkan laporan akhir dan seluruh lampiran yang harus
diserahkan bersamaan dengan laporan akhir;
3. Menyusun bahan dalam bentuk soft copy dan hard copy untuk bahan sosialisasi;
a. Mengirim produk laporan akhir ke instansi ke berhubungan dengan penataan ruang
di tingkat Kota
Tim Konsultan terdiri dari : ketua tim konsultan (team leader), tenaga ahli, dan tenaga
pendukung.
Manager Proyek bertanggung jawab kepada Direktur Utama Konsultan terhadap
pelaksanaan, kelancaran, dan penyelesaian proyek.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |90
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Ketua Tim Konsultan (team leader) bertanggung jawab secara keseluruhan kepada
tim supervisi, mengkoordinasikan seluruh pekerjaan tim konsultan dengan dibantu
oleh sub-bidang penelitian.
Tenaga Ahli yang merupakan sub-bidang penelitian, yang dirinci berdasarkan
disiplin ilmu yang digunakan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
Tenaga pendukung bertugas melaksanakan tugas studio dan kesekretariatan dalam
pekerjaan ini.
Penyusunan organisasi pelaksana kerja Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
menyangkut hubungan antara pemberi kerja dengan pelaksana kerja (konsultan), yang
terdiri dari tenaga-tenaga ahli dari berbagai bidang beserta tenaga pendukungnya.
Dalam melaksanakan pekerjaan yang dimaksud, konsultan akan membentuk satu tim yang
dipimpin oleh team leader dengan didukung oleh beberapa tenaga ahli dan juga beberapa
tenaga pendukung yang berkompeten. Untuk mengetahui lebih jelas, struktur organisasi
pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat pada gambar berikut.
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |91
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
KONSULTAN
PELAKSANA Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Direktur (RDTR) Kota Padang
Office Manager
Tim Teknis
Team Leader
Ahli Pengembangan Wilayah &
Kota
Tenaga Asisten TA
dan Penunjang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |92
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
(tujuh) bulan dalam kegiatan penyusunan RDTR Kota Padang beserta Peraturan
Zonasinya.
2. Ahli Teknik Planologi atau Perencanaan Wilayah/Kota disyaratkan pendidikan
sekurang-kurangnya S2 pengalaman 2 (dua) tahun atau S1 pengalaman minimal 8
(delapan) tahun mempunyai sertifikat dengan kualifikasi minimal Ahli Muda yang
dikeluarkan oleh lembaga resmi dan masih berlaku, serta memiliki pengalaman dalam
mengerjakan Rencana Detail Tata Ruang sebagai ahli perencanaan Wilayah/Kota.
Bersedia dan mampu terlibat secara penuh selama 7 (tujuh) bulan dalam kegiatan
penyusunan RDTR Kawasan Kota Padang beserta Peraturan Zonasinya;
3. Ahli Infrastruktur dan Transportasi/ Sipil Transportasi/ Perhubungan/ Teknik Jalan
disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya S1 Teknik Sipil/Transportasi dengan
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun mempunyai sertifikat dengan kualifikasi minimal
Ahli Muda Perencana Transportasi atau Teknik Jalan yang dikeluarkan oleh lembaga
resmi dan masih berlaku, memiliki pengalaman sebagai tenaga ahli transportasi dalam
pengerjaan RDTR serta terlibat selama 6 (enam) bulan pekerjaan;
4. Ahli Perencana Lingkungan disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya S2 Teknik
Lingkungan berpengalaman minimal 1 (satu) tahun mempunyai sertifikat dengan
kualifikasi minimal Ahli Muda Teknik Lingkungan dan memiliki sertifikat KLHS yang
dikeluarkan oleh lembaga resmi dan masih berlaku, memiliki pengalaman sebagai
tenaga ahli lingkungan dalam pengerjaan KLHS serta terlibat selama 6 (enam) bulan
pekerjaan;
5. Ahli Perencana Arsitektur disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya S1
pengalaman 3 (tiga) tahun dan mempunyai sertifikat dengan kualifikasi minimal Ahli
Muda Arsitek atau sejenis yang dikeluarkan oleh lembaga resmi dan masih berlaku,
memiliki pengalaman sebagai tenaga ahli arsitektur dalam pengerjaan RDTR serta
terlibat selama 5 (lima) bulan pekerjaan;
6. Ahli Perencana Pemetaan/Geodesi disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya S1
pengalaman 3 (tiga) tahun dan mempunyai sertifikat dengan kualifikasi minimal Ahli
Muda Pemetaan atau GIS atau sejenis yang dikeluarkan oleh lembaga resmi dan masih
berlaku, memiliki pengalaman sebagai tenaga ahli GIS/pemetaan dalam pengerjaan
RDTR serta terlibat selama 6 (enam) bulan pekerjaan;
7. Ahli Geologi disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya S1 pengalaman minimal 3
(tiga) tahun dan mempunyai sertifikat dengan kualifikasi minimal Ahli Muda Geoteknik
atau sejenis yang dikeluarkan oleh lembaga resmi dan masih berlaku, memiliki
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |93
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |94
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
P e n d e k a t a n d a n M e t o d o l o g i |95
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Bab 6
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Bagian ini akan menguraikan mengenai Jadwal pelaksanaan Pekerjaan
dalam penyelesaian Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Secara keseluruhan pekerjaan ini akan diselesaikan dalam waktu 7 (tujuh) bulan kalender
terhitung sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja, yang memanfaatkan 11 tenaga ahli dan 3
asisten tenaga ahli untuk pelaksanaan pekerjaan dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan
dapat dilihat pada Tabel 6-1 berikut.
J a d u a l P e l a k s a n a a n P e k e r j a a n |2
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Bab 7
Komposisi Tim Dan Penugasan
Bagian ini akan menguraikan mengenai Jadwal pelaksanaan Pekerjaan
dalam penyelesaian Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
resmi dan masih berlaku, memiliki pengalaman sebagai tenaga ahli transportasi dalam
pengerjaan RDTR serta terlibat selama 6 (enam) bulan pekerjaan;
4. Ahli Perencana Lingkungan disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya S2 Teknik
Lingkungan berpengalaman minimal 1 (satu) tahun mempunyai sertifikat dengan
kualifikasi minimal Ahli Muda Teknik Lingkungan dan memiliki sertifikat KLHS yang
dikeluarkan oleh lembaga resmi dan masih berlaku, memiliki pengalaman sebagai
tenaga ahli lingkungan dalam pengerjaan KLHS serta terlibat selama 6 (enam) bulan
pekerjaan;
5. Ahli Perencana Arsitektur disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya S1
pengalaman 3 (tiga) tahun dan mempunyai sertifikat dengan kualifikasi minimal Ahli
Muda Arsitek atau sejenis yang dikeluarkan oleh lembaga resmi dan masih berlaku,
memiliki pengalaman sebagai tenaga ahli arsitektur dalam pengerjaan RDTR serta
terlibat selama 5 (lima) bulan pekerjaan;
6. Ahli Perencana Pemetaan/Geodesi disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya S1
pengalaman 3 (tiga) tahun dan mempunyai sertifikat dengan kualifikasi minimal Ahli
Muda Pemetaan atau GIS atau sejenis yang dikeluarkan oleh lembaga resmi dan masih
berlaku, memiliki pengalaman sebagai tenaga ahli GIS/pemetaan dalam pengerjaan
RDTR serta terlibat selama 6 (enam) bulan pekerjaan;
7. Ahli Geologi disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya S1 pengalaman minimal 3
(tiga) tahun dan mempunyai sertifikat dengan kualifikasi minimal Ahli Muda Geoteknik
atau sejenis yang dikeluarkan oleh lembaga resmi dan masih berlaku, memiliki
pengalaman sebagai tenaga ahli geologi/kebencanaan dalam pengerjaan RDTR serta
terlibat selama 5 (lima) bulan pekerjaan;
8. Ahli Hukum disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya S2 Hukum dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun dalam pengerjaan legal drafting RDTR serta
terlibat selama 5 (lima) bulan pekerjaan;
9. Ahli Perencana Ekonomi Wilayah/Ekonomi Pembangunan disyaratkan pendidikan
sekurang-kurangnya S2 pengalaman 2 (dua) tahun atau S1 pengalaman minimal 10
(sepuluh) tahun dalam mengkaji ekonomi wilayah/kota dalam penataan ruang serta
terlibat selama 5 (lima) bulan pekerjaan;
10. Ahli Sosial disyaratkan sekurang-kurangnya S2 pengalaman 2 (dua) tahun atau S1
pengalaman minimal 10 (sepuluh) tahun dalam mengkaji aspek sosial kependudukan
dan budaya dalam penataan ruang serta terlibat selama 5 (lima) bulan pekerjaan;
11. Ahli Desain Komunikasi Visual/Landscape disyaratkan pendidikan sarjana Arsitektur
Lansekap atau sarjana Disain Komunikasi Visual sekurang-kurangnya S1 pengalaman
K o m p o s i s i T i m D a P e n u g a s a n |2
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
minimal 3 (tiga) tahun dan mempunyai sertifikat dengan kualifikasi minimal Ahli Muda
Arsitektur Lansekap atau Disain Komunikasi Visual atau sejenisnya yang dikeluarkan
oleh lembaga resmi dan masih berlaku, dalam mengkaji aspek desain visual grafis (3D)
dalam penataan ruang serta terlibat selama 4 (empat) bulan pekerjaan;
12. Asisten Ahli Perencanaan Wilayah/Kota disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya
S1 Perencanaan Wilayah/Kota berpengalaman minimal 1 (satu) tahun dan memiliki
sertifikat dengan kualifikasi minimal Ahli Muda Perencanaan Wilayah/Kota atau sejenis
yang dikeluarkan oleh lembaga resmi dan masih berlaku, memiliki pengalaman sebagai
perencanaan wilayah kota dalam pengerjaan RDTR serta terlibat selama 6 (enam) bulan
pekerjaan;
13. Asisten Ahli Pemetaan disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya S1 geodesi/
geografi berpengalaman minimal 1 (satu) tahun dan memiliki sertifikat dengan
kualifikasi minimal Ahli Muda Pemetaan atau sejenis yang dikeluarkan oleh lembaga
resmi dan masih berlaku, memiliki pengalaman sebagai GIS/Pemetaan dalam
pengerjaan RDTR serta terlibat selama 5 (lima) bulan pekerjaan;
14. Asisten Ahli Lingkungan disyaratkan pendidikan sekurang-kurangnya S1 Lingkungan
berpengalaman minimal 1 (satu) tahun dan memiliki sertifikat dengan kualifikasi
minimal Ahli Muda Lingkungan dan sertifikat KLHS atau sejenis yang dikeluarkan oleh
lembaga resmi dan masih berlaku, memiliki pengalaman sebagai perencanaan kota
dalam pengerjaan RDTR serta terlibat selama 6 (enam) bulan pekerjaan.
15. Tenaga Pendukung terdiri dari :
Tenaga pendukung lain yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah
berijazah SLTA/SMA/D1 untuk Operator Komputer pengalaman minimal 2 (dua)
tahun, SMK/D1 untuk Juru Gambar/Drafter pengalaman minimal 2 (dua) tahun,
SMK/D1 untuk Surveyor pengalaman minimal 2 (dua) tahun, SLTA/SMK/D1 untuk
Tenaga Administrasi pengalaman minimal 2 (dua) tahun dengan keahlian yang dimiliki
sesuai dengan kebutuhan
K o m p o s i s i T i m D a P e n u g a s a n |3
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
K o m p o s i s i T i m D a P e n u g a s a n |4
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Jumlah
Tenaga Ahli Posisi
No Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Diusulkan
Bulan
3 Suharjono, ST., MT PT. FASADE Lokal Koordinator dalam Ahli Melaksanakan semua pekerjaan yang
KOBETAMA pengembangan system Perencanaan diterimanya, sesuai dengan job description 6
INTERNASIONAL jaringan infrastruktur Sistem dan berpedoman pada ketentuan yang
dalam Penyusunan infrastruktur berlaku;
RDTR dan Zoning Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan
bidang studi yang berhubungan dengan aspek
pengembangan system infrastruktur
Penyusunan RDTR dan Zoning
Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam
melakukan analisis aspek perencanaan dan
pengembangan jaringan infrastruktur dalam
Penyusunan RDTR dan Zoning;
Menginterpretasikan data-data yang masuk
untuk dijadikan acuan dalam menghasilkan
keluaran;
Menyusun laporan tentang hasil analisis
perencanaan dan pengembangan jaringan
transportasi dalam Penyusunan RDTR dan
Zoning
4 Maydata, ST., M.S.i., PT. FASADE Lokal Koordinator dalam Ahli Melaksanakan semua pekerjaan yang
MPWK KOBETAMA pengembangan Lingkungan diterimanya, sesuai dengan job description 6
INTERNASIONAL perencanaan dan berpedoman pada ketentuan yang
Lingkungan perkotaan berlaku;
dan KLHS dalam Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan
Penyusunan RDTR dan bidang studi yang berhubungan dengan aspek
Zoning lingkungan dan KLHS dalam Penyusunan
RDTR dan Zoning
Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam
melakukan analisis aspek perencanaan da
pengembangan KLHS dalam Penyusunan
RDTR dan Zoning;
Menginterpretasikan data-data yang masuk
untuk dijadikan acuan dalam menghasilkan
K o m p o s i s i T i m D a P e n u g a s a n |2
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Jumlah
Tenaga Ahli Posisi
No Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Diusulkan
Bulan
keluaran;
Menyusun laporan tentang hasil analisis
perencanaan dan pengembangan KLHS dalam
Penyusunan RDTR dan Zoning
5 Mirza Fathir, ST.,MT PT. FASADE Lokal Koordinator dalam Ahli Melaksanakan semua pekerjaan yang
KOBETAMA pengembangan Arsitektur diterimanya, sesuai dengan job description 5
INTERNASIONAL perencanaan arsitektur dan berpedoman pada ketentuan yang
kota dalam Penyusunan berlaku;
RDTR dan Zoning Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan
bidang studi yang berhubungan dengan aspek
arsitektur kawasan dalam penyusunan RDTR
dan Zoning
Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam
melakukan analisis aspek rsitektur kota dalam
penyusunan RDTR dan Zoning;
Menginterpretasikan data-data yang masuk
untuk dijadikan acuan dalam menghasilkan
keluaran;
Menyusun laporan tentang hasil analisis
perencanaan dan pengembangan arsitektur
kawasan dalam penyusunan RDTR dan Zoning
6 Asep Iman Budiman, PT. FASADE Lokal Melaksanakan kegiatan Ahli Geodesi Melaksanakan semua pekerjaan yang
ST KOBETAMA baik yang bersifat diterimanya, sesuai dengan job description 6
INTERNASIONAL pemetaan dan, dan berpedoman pada ketentuan yang
rumusan konsep dalam berlaku;
pelaksanaan Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan
Penyusunan RDTR dam bidang studi yang berhubungan dengan aspek
Peraturan Zonasi pemetaan baik peta dasar, tematik dan
rencana dalam penyusunan RDTR dan Zoning
Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam
melakukan analisis aspek fisik lingkungan
perkotaan dalam penyusunan RDTR dan
Zoning;
K o m p o s i s i T i m D a P e n u g a s a n |3
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Jumlah
Tenaga Ahli Posisi
No Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Diusulkan
Bulan
Menginterpretasikan data-data yang masuk
untuk dijadikan acuan dalam menghasilkan
keluaran;
Menyusun album peta tentang hasil
perencanaan dan pengembangan kota dalam
penyusunan RDTR dan Zoning
7 DR. Ir Bambang PT. FASADE Lokal Koordinator dalam Ahli Geologi Melaksanakan semua pekerjaan yang
Sunarwan, MT KOBETAMA pengembangan fisik diterimanya, sesuai dengan job description 5
INTERNASIONAL lingkungan dan dan berpedoman pada ketentuan yang
kebencanaan dalam berlaku;
Penyusunan RDTR dan Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan
Zoning bidang studi yang berhubungan dengan aspek
fisik lingkungan dan kebencanaan dalam
penyusunan RDTR dan Zoning
Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam
melakukan analisis aspek fisik lingkungan dan
kebencanaan dalam penyusunan RDTR dan
Zoning;
Menginterpretasikan data-data yang masuk
untuk dijadikan acuan dalam menghasilkan
keluaran;
Menyusun album peta tentang hasil
perencanaan dan pengembangan fisik dan
kebencanaan kota dalam penyusunan RDTR
dan Zoning
8 Liya Sukma Muliya, PT. FASADE Lokal Koordinator Dalam Ahli Hukum Melaksanakan semua pekerjaan yang 5
SH., MH KOBETAMA pelaksanaan legalisasi diterimanya, sesuai dengan job description
INTERNASIONAL baik ranperda dan dan berpedoman pada ketentuan yang
naskah akademis dalam berlaku;
Pelaksanaan Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan
Penyusunan RDTR dan bidang studi hukum baik ranperda dan naskah
K o m p o s i s i T i m D a P e n u g a s a n |4
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Jumlah
Tenaga Ahli Posisi
No Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Diusulkan
Bulan
Penyusunan Zoning akademis dalam Pelaksanaan Penyusunan
RDTR dan Penyusunan Zoning
Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam
melakukan analisis aspek hukum dalam
Pelaksanaan Penyusunan RDTR dan
Penyusunan Zoning;
Menginterpretasikan data-data yang masuk
untuk dijadikan acuan dalam menghasilkan
keluaran;
Menyusun laporan tentang legalisasi dalam
ranperda dan naskah akademis dalam
Pelaksanaan Penyusunan RDTR dan
Penyusunan Zoning
9 Andriana, SE PT. FASADE Lokal Koordinator Dalam Ahli Ekonomi Melaksanakan semua pekerjaan yang 5
KOBETAMA pelaksanaan Wilayah diterimanya, sesuai dengan job description
INTERNASIONAL pengembangan dan berpedoman pada ketentuan yang
ekonomi perkotaan berlaku;
dalam Pelaksanaan
Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan
Penyusunan RDTR dan
bidang studi yang berhubungan dengan
Penyusunan Zoning
ekonomi perkotaan dalam Pelaksanaan
Penyusunan RDTR dan Penyusunan Zoning
Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam
melakukan analisis aspek ekonomi dalam
Pelaksanaan Penyusunan RDTR dan
Penyusunan Zoning;
Menginterpretasikan data-data yang masuk
untuk dijadikan acuan dalam menghasilkan
keluaran;
Menyusun laporan tentang hasil analisis dalam
ekonomi perkotaan dalam Pelaksanaan
Penyusunan RDTR dan Penyusunan Zoning
K o m p o s i s i T i m D a P e n u g a s a n |5
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Jumlah
Tenaga Ahli Posisi
No Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Diusulkan
Bulan
10 Subekti Mahanani, PT. FASADE Lokal Koordinator dalam Ahli Sosial Melaksanakan semua pekerjaan yang 5
S.Sos KOBETAMA pengembangan social diterimanya, sesuai dengan job description
INTERNASIONAL budaya dan dan berpedoman pada ketentuan yang
kemasyarakatan dalam berlaku;
Penyusunan RDTR dan Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan
Zoning bidang studi yang berhubungan dengan sosial
budaya kemasyarakatan terkait penyusunan
RDTR dan Zoning
Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam
melakukan analisis aspek pengembangan
social budaya kemasyarakatan dalam
penyusunan RDTR dan Zoning;
Menginterpretasikan data-data yang masuk
untuk dijadikan acuan dalam menghasilkan
keluaran;
Menyusun laporan tentang hasil analisis dalam
pengembangan social dan budaya
kemasayarakatan dalam penyusunan RDTR
dan Zoning
11 R.M. Tauqid, ST., MT PT. FASADE Lokal Koordinator dalam Ahli Desain Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan 4
KOBETAMA pengembangan desain Komunikasi bidang studi yang berhubungan dengan desain
INTERNASIONAL grafis dan 3D kawasan Visual grafis dan visual terkait penyusunan RDTR
prioritas dalam dan Zoning
Penyusunan RDTR dan Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam
Zoning melakukan konsep desain grafis dan visual
dalam penyusunan RDTR dan Zoning;
Menginterpretasikan data-data yang masuk
untuk dijadikan acuan dalam menghasilkan
keluaran;
Menyusun konsep dan desain grafis serta
desain visual kawasan prioritas
pengembangan dalam penyusunan RDTR dan
Zoning
K o m p o s i s i T i m D a P e n u g a s a n |6
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Jumlah
Tenaga Ahli Posisi
No Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Diusulkan
Bulan
12 Ika Kusumawati, ST., PT. FASADE Lokal Asisten Ahli dalam Asisten Ahli Melaksanakan semua pekerjaan yang 6
MPWK KOBETAMA pengembangan wilayah Pengembanga diterimanya, sesuai dengan job description
INTERNASIONAL dan kota dalam n Wilayah dan berpedoman pada ketentuan yang
Penyusunan RDTR dan Dan Kota berlaku;
Zoning Membantu tenaga ahli dalam pelaksanaan
pekerjaan bidang studi yang berhubungan
dengan pengembangan kota dalam
penyusunan laporan RDTR dan Zoning
Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam
melakukan analisis aspek ruang dan peraturan
zonasi;
Menginterpretasikan data-data yang masuk
untuk dijadikan acuan dalam menghasilkan
keluaran;
Menyusun laporan tentang hasil analisis dan
rencana RDTR dan Zoning
13 Ir. Syamsuri Malik PT. FASADE Lokal Membantu tenaga ahli Asisten Ahli Melaksanakan semua pekerjaan yang 5
KOBETAMA dalam pelaksanaan Pemataan diterimanya, sesuai dengan job description
INTERNASIONAL pengukuran, pemetaan dan GIS dan berpedoman pada ketentuan yang
terkait penyusunan berlaku;
RDTR dan Zoning Membantu tenaga ahli dalam pemataan dan
peraturan zonasi terkait penyusunan RDTR
dan Zoning
Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam
melakukan analisis pemataan dan
peruntukkan ruang terkait penyusunan RDTR
dan Zoning;
Menginterpretasikan data-data yang masuk
untuk dijadikan acuan dalam menghasilkan
keluaran;
Menyusun dan menyelesaikan album peta
terkait penyusunan RDTR dan Zoning
14 Dwi Kertika Sari, ST., PT. FASADE Lokal Membantu Tenaga Ahli Asisten Ahli Melaksanakan semua pekerjaan yang 6
K o m p o s i s i T i m D a P e n u g a s a n |7
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Jumlah
Tenaga Ahli Posisi
No Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Diusulkan
Bulan
MSi KOBETAMA dalam perencanaan Lingkungan diterimanya, sesuai dengan job description
INTERNASIONAL lingkungan dan KLHS dan berpedoman pada ketentuan yang
dalam Penyusunan berlaku;
RDTR dan Zoning Membantu tanaga ahli dalam pelaksanaan
perencanaan lingkungan dan KLHS dalam
Penyusunan RDTR dan Zoning
Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dalam
melakukan analisis aspek lingkungan dan
penyusunan KLHS dalam mendukung RDTR
dan Zoning;
Menginterpretasikan data-data yang masuk
untuk dijadikan acuan dalam menghasilkan
keluaran;
Menyusun laporan tentang hasil analisis
lingkungan dan Dokumen KLHS dalam
mendukung RDTR dan Zoning
K o m p o s i s i T i m D a P e n u g a s a n |8
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Jumlah
Tenaga Ahli Posisi Yang
No. Nama Personil Perusahaan Lingkup Keahlian Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Diusulkan
Bulan
TENAGA PENDUKUNG
(Personil Lainnya)
1 1. aaa PT. FASADE Lokal Pemetaan dan Juru Gambar/ Membantu tenaga ahli dalam 24
2. Azarine Hana Bastiyani, ST KOBETAMA Pengolahan Peta Drafter kelancaran pelaksanaan
3. zzz INTERNASIONAL pekerjaan
4. Fathiyah Rahni Hidayat, ST
2 Riyan Zulian Mukti, SE PT. FASADE Lokal Inputing dan Editing Operator Membantu tenaga ahli dalam 7
KOBETAMA Komputer kelancaran pelaksanaan
INTERNASIONAL pekerjaan
3 1. Toto Mohamad Tauhid. AMd PT. FASADE Lokal Pelaksana Survey Surveyor Membantu tenaga ahli dalam 48
2. Aries Eko Wahyudi, ST KOBETAMA kelancaran pelaksanaan
3. Boogi Satrio, ST INTERNASIONAL pekerjaan
4. Sodikin, ST
5. RD. Micko Napoleon, ST
6. Agi Septiana, ST
7. Enzel Augustian, ST
8. Dzikri Agung Suhendi, ST
4 Panji Tri Wahyuni, AMd PT. FASADE Lokal Administrasi Proyek Administrasi Membantu tenaga ahli dalam 7
KOBETAMA kelancaran pelaksanaan
INTERNASIONAL pekerjaan
K o m p o s i s i T i m D a P e n u g a s a n |9
Dokumen Usulan Teknis
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Padang
Bab 8
Jadwal Penugasan Tenaga Ahli
Bagian ini akan menguraikan mengenai Jadwal Penugasan
Tenaga Ahli dalam penyelesaian Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) Kota Padang
Sesuai dengan proses pelaksanaan Pekerjaan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota
Padang, seluruh tahapan pelaksanaannya harus dapat diselesaikan dalam waktu 7 (tujuh)
bulan kalender.
Agar seluruh waktu tersebut dapat dipergunakan secara optimal, maka seluruh tenaga ahli
dan tenaga pendukung yang dibutuhkan akan dilibatkan sesuai dengan porsi pekerjaan dan
keahliannya. Secara lebih jelas jadwal penugasan personil disajikan pada tabel berikut ;
BULAN ORANG
NO NAMA PERSONIL
1 2 3 4 5 6 7 BULAN
Tenaga Pendukung
1. Administrasi 7
2. Surveyor (8 orang) 48
3. Drafter (4 orang) 24
4. Operator Komputer 7