Tujuan dari Gedung Command Center adalah mengumpulkan dan memproses informasi yang
dibutuhkan agar dapat memanage berbagai kejadian secara cepat dan efektif.
Obyek utama dari gedung ini adalah sebagai fasilitas sentralisasi sistem- sistem SCADA utilitas divisi
Teknik yang sudah ada maupun antisipasi penambahan kedepan.
Semua sistem saat ini terpisah- pisah di tiap gedung produksi, diharapkan mampu diintegrasikan dalam
satu gedung dashboard sehingga memudahkan control dan monitoring operator dengan tujuan utama
downtime dan kejadian alarm utilitas produksi dapat tertangani dengan cepat, efisien dan efektif, serta
pengaplikasian konsep industri 4.0 di utilitas yang menjadi scope area Divisi Teknik yaitu ;
1. Bagian Pendingin dan Bangunan
2. Bagian Listrik dan Alat
3. Bagian Mekanik dan Utilitas
Command Center merupakan salah satu fasilitas yang diperlukan oleh perusahaan dalam menjalankan Crisis
Manegement atau Business Continuity Management. Command Center adalah sebuah lokasi yang lengkap dengan
infrastruktur yang diperlukan, dimana seorang Direktur (Ketua CMT) bersama-sama dengan Tim, untuk melakukan
meeting, mengambil keputusan menugaskan, mengkoordinasi, memonitor dan mengontrol seluruh tindakan yang
diperlukan sebagai respon terhadap krisis yang dihadapi perusahaan, meliputi : tindakan tanggap darurat, action plan
untuk perbaikan dan pemulihan, langkah pengadaaan, dan langkah penyediaan informasi public.
Sebagai kelengkapan dari Command Center, maka perusahaan perlu memiliki fasilitas-
fasilitas emergensi yang sering sekali diperlukan untuk penanganan situasi krisis di lokasi
bencana. Fasilitas – fasilitas tersebut adalah :
1. Incident Command Post ditempatkan pada lokasi bencana, lengkap dengan sistem
komunikasi Command Center. Fasilitas ini dapat berbentuk kendaraan, trailer, tenda
atau dalam bangunan.
2. Shelter/Base lengkap dengan dukungan dan akses logistik dan medis. Tempat
perlindungan bagi staf perusahaan yang dievakuasi atau terjebak dalam lokasi
bencana.
3. Mobile Generator dan Mobile Fuel Tank difungsikan untuk kebutuhan daya listrik
darurat di lokasi bencana yang diperlukanoleh Tim TanggapDarurat
SCADA (Singkatan dari Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data.
Ini terdiri dari pengumpulan informasi, mentransfer kembali ke pusat kendali, melakukan analisis yang diperlukan dan kontrol, dan
kemudian menampilkan data ini pada sejumlah operator display.
SCADA digunakan untuk memantau dan mengendalikan pabrik atau peralatan. Kontrol mungkin dapat otomatis atau
dapat dimulai dengan perintah Operator. Sistem SCADA yang paling sederhana yang mungkin bisa dijumpai di dunia
adalah sebuah rangkaian tunggal yang memberitahu anda sebuah kejadian (event). Sebuah sistem SCADA skala-penuh
mampu memantau dan (sekaligus) mengontrol proses yang jauh lebih besar dan kompleks.
Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu: Akuisisi Data, Komunikasi data jaringan, Penyajian data, dan Kontrol (proses).
SISTEM SCADA
Komponen sistem SCADA terdiri sebagai berikut :
Field Instrumentation
Field instrument mengacu pada sensor dan aktuator yang langsung dihubungkan ke pabrik atau peralatan. Mereka
menghasilkan sinyal analog dan digital yang akan dipantau oleh Stasiun Remote
Field Instrument mengacu pada perangkat yang terhubung ke peralatan atau mesin yang dikontrol dan dipantau oleh
sistem SCADA. Ini adalah sensor untuk memantau parameter tertentu, dan aktuator untuk mengendalikan modul tertentu
dari sistem.
Aktuator digunakan untuk menghidupkan atau mematikan peralatan tertentu. Demikian juga, input digital dan analog yang
digunakan untuk kontrol. Misalnya, digital input dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan modul pada
peralatan. Sementara input analog yang digunakan untuk mengontrol kecepatan motor atau posisi valve motorized.
Remote Station
Field instrumen terhubung ke pabrik atau peralatan yang dipantau dan dikontrol yang dihubungkan ke Stasiun Remote untuk
memungkinkan manipulasi proses pada lokasi yang jauh. Hal ini juga digunakan untuk mengumpulkan data dari peralatan dan
mentransfernya ke sistem SCADA pusat. Stasiun remote baik mungkin berupa RTU (Remote Terminal Unit) atau PLC (Programmable
Logic Controller). Ini juga mungkin berupa sistem boar atau modular.
Stasiun Remote biasanya tersedia dalam dua jenis, yaitu single board dan unit modular. Single board menyediakan sejumlah interface
input / output (I / O) tetap. Hal ini lebih murah, tetapi tidak menawarkan kemudahan upgrade ke sistem yang lebih canggih. Jenis
modular merupakan remote station yang dapat diperluas dan lebih mahal daripada single board. Biasanya digunakan untuk
menghubungkan modul. Setiap modul I / O atau komunikasi yang dibutuhkan untuk ekspansi di masa yang akan datang dapat dengan
mudah di pasang.
SISTEM SCADA
Comunication Network
Jaringan Komunikasi mengacu pada peralatan komunikasi yang diperlukan untuk mentransfer data ke dan dari
lokasi yang berbeda. Media yang digunakan dapat berupa kabel, telepon atau radio. Penggunaan kabel biasanya
dilakukan di dalam pabrik. Hal ini tidak praktis untuk sistem yang mencakup wilayah geografis yang luas karena
biaya kabel tinggi, saluran dan tenaga kerja yang luas untuk menginstalnya.
Central Monitoring System (CMS) adalah unit master dari sistem SCADA. Hal ini bertugas mengumpulkan informasi yang
dikumpulkan oleh remote station dan menghasilkan tindakan yang diperlukan untuk setiap event terdeteksi. CMS dapat memiliki
konfigurasi komputer atau dapat jaringan untuk workstation untuk memungkinkan berbagi informasi dari sistem SCADA
SISTEM SCADA
Arsitektur Sistem SCADA
1. Operator
Operator manusia mengawasi sistem SCADA dan melakukan fungsi supervisory control untuk operasi plant jarak jauh
2. Human Machine Interfaces (HMI)
HMI merupakan bagian terpenting dari sistem SCADA karena fungsinya yaitu sebagai “jembatan” bagi manusia
(operator) untuk memahami proses yang terjadi pada mesin. HMI menampilkan data pada operator dan menyediakan
input kontrol bagi operator dalam berbagai bentuk, termasuk grafik, kematik, jendela, menu pull-down, touch screen,
dan lain sebagainya. HMI dapat berupa touch screen device ataupun komputer itu sendiri.
3. Master Terminal Unit (MTU)
MTU berfungsi menampilkan data pada operator melalui HMI, mengumpulkan data dari tempat yang jauh, dan
mengirimkan sinyal kontrol ke plant yang berjauhan. Kecepatan pengiriman data dari MTU ke plant jarak jauh relatif
rendah dan metode kontrol umumnya open loop karena kemungkinan terjadi waktu tunda dan flow interruption.
4. Communication System
Sistem komunikasi antara MTU-RTU ataupun antara RTU-Field device
5. Remote Terminal Unit (RTU)
RTU berfungsi mengirimkan sinyal kontrol pada peralatan yang dikendalikan, mengambil data dari peralatan tersebut, dan
mengirimkan data tersebut ke MTU. Kecepatan pengiriman data antara RTU dan alat yang dikontrol relatif tinggi dan metode kontro
yang digunakan umumnya closed loop. Sebuah RTU mungkin saja digantikan oleh Programmable Logic Controller (PLC).
6. Field Device
Merupakan plant berbagai sensor dan aktuator. Nilai sensor dan aktuator inilah yang umumnya diawasi dan
dikendalikan supaya objek/ dengan yang diinginkan pengguna.
SISTEM SCADA
BMS (Building Management System)
Secara prinsip kerja BMS mengunakan mikrokontroler untuk menerima input dari
sensor yang di pasang pada setiap komponen gedung lalu mengolah dan
memberikan sinyal kepada aktuator untuk mengontrol sesuatu, misalnya untuk
mengontrol suhu ruangan thermostat menerima input suhu yang diinginkan dan
memberi informasi pada kontroler utama. Kontroler utama lalu menganalisa dan
memberikan perintah kepada chiller untuk mempercepat laju aliran air dingin dan
mengontrol damper agar membuka celah ventilasi udara agar aliran udara segar
dapat masuk ke gedung
BMS (Building Management System)
Manfaat Building Management System, sebagai berikut :
1. Mengurangi Biaya Operasional
Salah satu manfaat dari building management system adalah meningkatkan efisiensi operasional bisnis.
Dengan menciptakan lingkungan yang dioptimalkan dengan baik, maka produktivitas staf dapat ditingkatkan dan biaya menjalankan serta
memelihara gedung bisa dikurangi.
2. Meningkatkan Keamanan dan Keselamatan Gedung
Sistem keamanan gedung yang terintegrasi akan memastikan penghuni gedung tetap aman, serta struktur, sumber daya, dan aset Anda akan
terlindungi dengan baik.
ACP ( Aluminium
Composite Panel )