Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN SCADA PADA

DUNIA INDUSTRI

OLEH :

NAMA : ZAIDAN NAUFAL

NIM : 2211201016

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2023
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri merupakan bidang yang memiliki fungsi dan pengaruh yangsangat
vitaldalam bidang perekonomian di seluruh dunia. Industri merupakan proses
membuat sesuatuyang tidak ada menjadi ada. Seiring dengan peningkatan
populasi di dunia, kebutuhan akan barang juga meningkat. Hal ini memacu
pertambahan jumlah dari industri-industri barang.Sebelum teknologi berkembang
secara pesat seperti sekarang ini, industry masih sangat bergantung kepada
manusia dalam pengoperasian mesin-mesin industri. Kebergantungan inimemiliki
kelemahan pada proses industri yang sulit dilakukan oleh manusia. Masalah
terjadi saat sebuah proses di dalam industry memerlukan respon yang cepat
terhadap situasi atau perubahan yang terjadi di lapangan.

Manusia dalam hal ini sebagai aktor utama, sejatinyamemiliki keterbatasan untuk
melakukan kegiatan monitor,pengawasan dan mengontrol secara bersamaan.
SCADA merupakan suatu solusi yang dibuat oleh manusia untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut yang terjadi di industry.SCADA merupakan suatu
sistem pengendalian alat secara jarak jauh, dengan kemampuan memantau data-
data dari alat yangdikendalikan. SCADA merupakan bidang yang secara kontinyu
selalu dikembangkan di seluruh bagiandunia pada berbagai tipe industri yang
menghabiskan bertrilyun-trilyun rupiah.Dengan SCADA sebuah industri dapat
berjalan lebih terintegrasi dan terkontrol meskipun daerahyang terlingkupi sangat
luas dan susah untuk dijangkau oleh manusia.SCADA telah banyak diaplikasikan
dalam berbagai bidang industri. Mulai dari sistem pembuangan air limbah kota,
pengolahan minyak dan gas,pendistribusian listrik kota, pengontrolan dan
pengawasan sistem lalu lintas kota dan kereta api dsb.
BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi SCADA


SCADA (SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUISITION) adalah
suatu sistem pengakuisisian suatu data untuk digunakan sebagai control dari
sebuah obyek. SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) adalah
sistem yang mengacu pada kombinasi telemetri dan akuisisi data. Ini terdiri dari
pengumpulan informasi, mentransfer kembali ke pusat kendali, melakukan
analisis yang diperlukan dan kontrol, dan kemudian menampilkan data ini pada
sejumlah operator display. SCADA digunakan untuk memantau dan
mengendalikan pabrik atau peralatan. Kontrol mungkin dapat otomatis atau dapat
dimulai dengan perintah Operator. Sistem SCADA yang paling sederhana yang
mungkin bisa dijumpai di dunia adalah sebuah rangkaian tunggal yang
memberitahu anda sebuah kejadian (event). Sebuah sistem SCADA skala-penuh
mampu memantau dan (sekaligus) mengontrol proses yang jauh lebih besar dan
kompleks. Telemetri biasanya dikaitkan dengan sistem SCADA. Ini adalah teknik
yang digunakan dalam transmisi dan menerima informasi atau data melalui media.
Informasi dapat berupa pengukuran, seperti tegangan, kecepatan atau aliran. Data-
data tersebut dikirimkan ke lokasi lain melalui media seperti kabel, telepon atau
radio. Informasi dapat berasal dari berbagai lokasi. Sebuah cara menangani
tempat-tempat yang berbeda yang tergabung dalam sistem. Data akuisisi
mengacu pada metode yang digunakan untuk mengakses dan mengontrol
informasi atau data dari peralatan yang dikendalikan dan dipantau. Data tersebut
kemudian diakses diteruskan ke sistem telemetri siap untuk transfer ke tempat
yang berbeda. Itu dapat berupa informasi analog dan digital yang dikumpulkan
oleh sensor, seperti flowmeter, ammeter, dll juga dapat menjadi data untuk
mengontrol peralatan seperti aktuator, relay, valve, motor, dll.

Mirip dengan sistem SCADA adalah Distributed Control System (DCS). DCS
biasanya digunakan di pabrik-pabrik dan terletak di dalam daerah yang lebih
terbatas. Menggunakan media komunikasi berkecepatan tinggi, seperti jaringan
area lokal (LAN). Sebuah jumlah yang signifikan dari kontrol loop tertutup hadir
pada sistem SCADA system meliputi daerah yang besar (secara geography). Ini
mungkin mengandalkan berbagai link komunikasi seperti radio dan telepon.
Kontrol loop tertutup bukan merupakan prioritas utama dalam sistem ini.

2.2 Perkembangan SCADA


SCADA telah mengalami perubahan generasi, dimana pada awalnya design
sebuah SCADA mempunyai satu perangkat MTU yang melakukan Supervisory
Control dan Data Acquisition melalui satu atau banyak RTU yang berfungsi
sebagai (dumb) Remote I/O melalui jalur komunikasi Radio, dedicated line
Telephone dan lainnya. Generasi SCADA pertama ini disebut monolitik. Generasi
berikutnya yaitu jaringan, membuat RTU yang intelligent, sehingga fungsi local
control dilakukan oleh RTU di lokasi masing‐masing RTU, dan MTU hanya
melakukan sury control yang meliput beberapa atau semua RTU. Dengan adanya
local control, operator harus mengoperasikan masing-masing local plant dan
membutuhkan MMI local. Banyak pabrikan yang mengalihkankomunikasi dari
MTU – RTU ke tingkatan MMI (Master) – MMI (Remote) melalui jaringan
microwave satelit. Ada juga yang mengimplementasi komunikasinya pada
tingkatan RTU, karena berpendapat bahwa kita tidak bisa mengandalkan system
padter, dan komunikasi pada tingkatan computer (MMI) membutuhkan banwidth
yang lebar dan mahal.

Dengan majunya teknologi dan internet saat ini, concept SCADA diatas berubah
menjadi lebih sederhana yang disebut dengan generasi ketiga “terdistribusi” dan
memanfaatkan infrastruktur internet yang pada saat iniumumnya sudah dibangun
oleh perusahaan‐perusahaan besar seperti Pertamina. Apabila ada daerah ‐daerah
atau wilayah yang belum terpasang infrastruktur internet, saat ini dipasaran
banyak bisa kita dapatkan Wireless LAN device yang bisa menjangkau jarak
sampai dengan 40 km (tanpa repeater) dengan harga relatif murah. Setiap Remote
Area dengan sistem kontrolnya masing‐masing yang sudah dilengkapi dengan
OPC (OLE for Process Control; OLE = Object Linking &Embedding) Server, bisa
memasangkan suatu Industrial Web Server denganTeknologi XML yang
kemudian bisa dengan mudah diakses dengan Web Browser biasa seperti yang
kita gunakan.

2.3 Komponen SCADA


Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:1. Akuisisi Data,2.
Komunikasi data jaringan,3. Penyajian data, dan4. Kontrol (proses).Fungsi-fungsi
tersebut didukung sepenuhnya melalu komponenSCADA, yaitu: Komponen
sistem SCADA terdiri sebagai berikut :

1. Field Instrumentation

Field instrument mengacu pada sensor dan aktuator yang langsung dihubungkan
ke pabrik atau peralatan. Mereka menghasilkan sinyal analog dan digital yang
akan dipantau oleh Stasiun Remote. Sinyal juga dikondisikan untuk memastikan
mereka yang kompatibel dengan input / output dari RTU (Remote Terminal Unit)
atau PLC di Stasiun Jarak Jauh. Stasiun Remote dipasang di pabrik terpencil atau
peralatan yang dipantau dan dikendalikan oleh komputer host pusat. Ini bisa jadi
RTU atau Programmable Logic Controller (PLC). Jaringan Komunikasi adalah
media untuk mentransfer informasi dari satu lokasi ke lokasi lain. Hal ini dapat
melalui telepon, radio line atau kabel.
Central Monitoring Station (CMS) mengacu pada lokasi master atau komputer
host. Workstation beberapa dapat dikonfigurasi pada CMS, jika di perlukan.
Menggunakan Human Machine Interface (HMI) program untuk memonitor
berbagai data jenis yang diperlukan untuk operasi. Berikut ini adalah contoh
konfigurasi dari sistem SCADA untuk distribusi air.
Field Instrument mengacu pada perangkat yang terhubung ke peralatan atau mesin
yang dikontrol dan dipantau oleh sistem SCADA. Ini adalah sensor untuk
memantau parameter tertentu, dan aktuator untuk mengendalikan modul tertentu
dari sistem.
Instrumen ini mengkonversi parameter fisik (misalnya, aliran fluida, kecepatan,
tingkat cairan, dll) ke sinyal listrik (misalnya, tegangan atau arus) dapat dibaca
oleh peralatan Station Remote. Output dapat berada dalam analog (kisaran terus
menerus) atau digital (nilai diskrit). Beberapa output standar industri analog
sensor ini adalah berkisar 0 sampai 5 volt, 0 sampai 10 volt, 4 sampai 20 mA dan
0 sampai 20 mA. Output tegangan digunakan ketika sensor dipasang di dekat
pengendali (RTU atau PLC). Output ini digunakan ketika sensor berada jauh dari
kontroler. Output digital digunakan untuk membedakan status diskrit perangkat.
Biasanya, <1> berarti Perangkat ON dan <0> untuk status perangkat OFF . Ini
juga berarti <1> untuk Full atau <0> untuk Kosong
Aktuator digunakan untuk menghidupkan atau mematikan peralatan tertentu.
Demikian juga, input digital dan analog yang digunakan untuk kontrol. Misalnya,
digital input dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan modul pada
peralatan. Sementara input analog yang digunakan untuk mengontrol kecepatan
motor atau posisi valve motorized.
2. Remote Station
Field instrumen terhubung ke pabrik atau peralatan yang dipantau dan dikontrol
yang dihubungkan ke Stasiun Remote untuk memungkinkan manipulasi proses
pada lokasi yang jauh. Hal ini juga digunakan untuk mengumpulkan data dari
peralatan dan mentransfernya ke sistem SCADA pusat. Stasiun remote baik
mungkin berupa RTU (Remote Terminal Unit) atau PLC (Programmable Logic
Controller). Ini juga mungkin berupa sistem boar atau modular.
RTU adalah sebuah komputer ruggedized dengan interfacing radio yang sangat
baik. Hal ini digunakan dalam situasi di mana komunikasi yang lebih sulit. Salah
satu kelemahan dari RTU adalah programmability yang kurang. Namun,
RTUsmodern sekarang menawarkan programabilitas baik dibandingkan dengan
PLC.
PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah komputer industri kecil
biasanya ditemukan di pabrik-pabrik. Kegunaan utamanya adalah untuk
menggantikan logika relay dari pabrik atau proses. Saat ini, PLC digunakan dalam
sistem SCADA karena programabilitas yang sangat baik. Sebelumnya PLC tidak
memiliki port komunikasi serial untuk interfacing ke radio untuk mentransfer
data. Saat ini, PLC memiliki komunikasi yang luas.
Dalam waktu dekat kita melihat penggabungan dari RTU dan PLC. Micrologic
menawarkan sebuah RTU murah untuk sistem SCADA dimana PLC dapat
menjadi solusi lebih. Ini adalah RTU berbasis mikrokontroler dan dapat
dihubungkan ke modem radio untuk transmisi data ke CMS.
Stasiun Remote biasanya tersedia dalam dua jenis, yaitu single board dan unit
modular. Single board menyediakan sejumlah interface input / output (I / O) tetap.
Hal ini lebih murah, tetapi tidak menawarkan kemudahan upgrade ke sistem yang
lebih canggih. Jenis modular merupakan remote station yang dapat diperluas dan
lebih mahal daripada single board. Biasanya digunakan untuk menghubungkan
modul. Setiap modul I / O atau komunikasi yang dibutuhkan untuk ekspansi di
masa yang akan datang dapat dengan mudah di pasang.

3. Comunication Network
Jaringan Komunikasi mengacu pada peralatan komunikasi yang diperlukan untuk
mentransfer data ke dan dari lokasi yang berbeda. Media yang digunakan dapat
berupa kabel, telepon atau radio. Penggunaan kabel biasanya dilakukan di dalam
pabrik. Hal ini tidak praktis untuk sistem yang mencakup wilayah geografis yang
luas karena biaya kabel tinggi, saluran dan tenaga kerja yang luas untuk
menginstalnya. Penggunaan saluran telepon (misalnya leased atau dial-up)
merupakan solusi murah untuk sistem dengan cakupan yang besar. Leased line
digunakan untuk sistem on-line yang membutuhkan koneksi dengan stasiun
terpencil. Ini mahal karena satu saluran telepon akan dibutuhkan per lokasi. Selain
lease line lebih mahal daripada saluran telepon biasa. Dial-up lines dapat
digunakan pada sistem yang membutuhkan update secara berkala (misalnya,
update per jam). Saluran telepon di sini biasa dapat digunakan. Host station dapat
menghubungi nomor tertentu dari sebuah situs remote untuk mendapatkan
pembacaan dan mengirim perintah. Situs remote biasanya tidak dapat diakses oleh
saluran telepon. Penggunaan radio menawarkan solusi ekonomis. Modem radio
digunakan untuk menghubungkan situs remote ke host. Sebuah operasi on-line
juga dapat diterapkan pada sistem radio. Untuk lokasi di mana link radio langsung
tidak dapat dibuat, repeater radio digunakan untuk menghubungkan lokasi lokasi
tersebut.

4. CMS (Central Monitoring system)


Central Monitoring System (CMS) adalah unit master dari sistem SCADA. Hal
ini bertugas mengumpulkan informasi yang dikumpulkan oleh remote station dan
menghasilkan tindakan yang diperlukan untuk setiap event terdeteksi. CMS dapat
memiliki konfigurasi komputer atau dapat jaringan untuk workstation untuk
memungkinkan berbagi informasi dari sistem SCADA
Sebuah Program Human Machine Interface (HMI) akan berjalan pada komputer
CMS. Sebuah alur diagram dari seluruh plant atau proses dapat ditampilkan pada
layar untuk identifikasi lebih mudah dengan sistem real. Setiap titik I / O dari unit
remote dapat ditampilkan dengan representasi grafis yang sesuai dan pembacaan
I / O. Pembacaan flow (aliran) dapat ditampilkan pada sebuah representasi grafis
dari sebuah flowmeter. Satu bendungan dapat ditampilkan dengan isi cairan yang
sesuai tergantung pada tingkat tangki yang sebenarnya.
Set-up parameter seperti nilai-nilai perjalanan, batas, dll dimasukkan pada
program ini dan download ke unit remote yang sesuai untuk memperbarui
parameter operasi mereka. Program HMI juga dapat membuat window terpisah
untuk alarm. Window alarm dapat menampilkan nama alarm tag, deskripsi, nilai,
nilai titik perjalanan, waktu, tanggal dan informasi terkait lainnya. Semua alarm
akan disimpan pada file terpisah untuk diperiksa nanti. Sebuah tren poin yang
dibutuhkan dapat diprogram pada sistem. Tren grafik dapat dilihat atau dicetak di
lain waktu. Generasi laporan manajemen juga dapat dijadwalkan untuk waktu
tertentu dalam sehari, secara periodik, atas permintaan operator, atau saat alarm.
Akses ke program ini hanya diperbolehkan untuk operator yang memenuhi syarat
(hak). Setiap user diberikan password dan tingkat hak yang berbeda beda untuk
mengakses daerah tertentu dari program ini .. Semua tindakan yang diambil oleh
para pengguna yang login pada file untuk dapat diperiksa nantinya.

Contoh Tampilan HMI untuk diagram sistem pemipaan dan area (repair).
Sistem SCADA/EMS bertujuan untuk membantu perusahaan listrik mendapatkan
sistem pengoperasian optimum sesuai dengan berbagai kenyataan kekurangan-
kekurangan maupun segala kelebihan yang terdapat pada sistem tenaga listrik
tersebut.

Dalam rangka untuk mencapai sistem pengendalian sesuai dengan kriterai-kriteria


diatas maka suatu sistem pengendalian tenaga dilengkapi dengan perangkat-
perangkat SCADA. Perangkat ini digunakan sebagai sarana untuk dapat
memantau dan sistem-sistem tenaga secara terpusat dari pusat pengendalian.

Dalam hal untuk mendapatkan sistem pengoperasian yang optimum, maka diatas
perangkat-perangkat SCADA di-implementasikan fungi-fungsi perangkatn lunak
baik untuk keperluan energi maupun energi management sistem untuk sistem
transmisi, distribution management sistem untuk sistem distribusi dan perangkat-
perangkat otomatisasi para pelanggan.

2.3 Arsitektur SCADA


Berikut ini penjelasan dari masing-masing bagian SCADA :

1. Operator

Operator manusia mengawasi sistem SCADA dan melakukan fungsi supervisory


control untuk operasi plant jarak jauh

2. Human Machine Interfaces (HMI)

HMI merupakan bagian terpenting dari sistem SCADA karena fungsinya yaitu
sebagai “jembatan” bagi manusia (operator) untuk memahami proses yang terjadi
pada mesin. HMI menampilkan data pada operator dan menyediakan input kontrol
bagi operator dalam berbagai bentuk, termasuk grafik, kematik, jendela, menu
pull-down, touch screen, dan lain sebagainya. HMI dapat berupa touch screen
device ataupun komputer itu sendiri.

3. Master Terminal Unit (MTU)

MTU berfungsi menampilkan data pada operator melalui HMI, mengumpulkan


data dari tempat yang jauh, dan mengirimkan sinyal kontrol ke plant yang
berjauhan. Kecepatan pengiriman data dari MTU ke plant jarak jauh relatif rendah
dan metode kontrol umumnya open loop karena kemungkinan terjadi waktu tunda
dan flow interruption.

Berikut ini beberapa fungsi dasar dari suatu MTU:

a. Input/Output Task: interface sistem SCADA dengan peralatan di plant.

b. Alarm Task: mengatur semua tipe alarm.

c. Trends Task: mengumpulkan data plant setiap waktu dan menggambarkan


dalam grafik.

d. Report Task: memberikan laporan yang bersumber dari data plant.

e. Display Task: menampilkan data yang diawasi dan dikontrol operator.

4. Communication System

Sistem komunikasi antara MTU-RTU ataupun antara RTU-Field device


diantaranya berupa:

 RS 232
 Private Network (LAN/RS-485)
 Switched Telephone Network
 Leased Line
 Internet
 Wireless Communication System
 •Wireless LAN
 •GSM Network
 •Radio Modems

5. Remote Terminal Unit (RTU)

RTU berfungsi mengirimkan sinyal kontrol pada peralatan yang dikendalikan,


mengambil data dari peralatan tersebut, dan mengirimkan

data tersebut ke MTU. Kecepatan pengiriman data antara RTU dan alat
yang dikontrol relatif tinggi dan metode kontrol yang digunakan umumnya

closed loop. Sebuah RTU mungkin saja digantikan oleh Programmable

Logic Controller (PLC). Beberapa kelebihan PLC sebagai RTU ialah :

 Solusi ekonomis
 Serbaguna dan fleksibel
 Mudah dalam perancangan dan instalasi
 Lebih reliable
 Kontrol yang canggih
 Berukuran kecil secara fisik
 Troubleshooting dan diagnosa lebih mudah

6. Field Device

Merupakan plant berbagai sensor dan aktuator. Nilai sensor dan aktuator inilah
yang umumnya diawasi dan dikendalikan supaya objek/ dengan yang diinginkan
pengguna.

2.4 Jenis-Jenis SCADA


Menurut skala sistem keseluruhan, sistem SCADA dapat dibedakan menjadi :

1. SCADA Dasar

SCADA dasar ini umumnya hanya terdiri dari sebuah RTU/PLC saja yang
digunakan untuk mengendalikan suatu plant dengan berbagai field device. Jumlah
MTU yang digunakan juga hanya satu buah.

Contoh:

 •Car manufacturing robot


 •Room temperature control
 •Water Level Control
2. Integrated SCADA

Sistem ini terdiri dari beberapa PLC/RTU yang terhubung dengan beberapa
Distributed Control System (DCS), namun hanya menggunakan satu MTU. MTU
ini dapat terhubung dengan komputer lain melalui LAN, WAN ataupun internet.

Contoh :

 •Subway systems
 •Security systems
 •Water systems

3. Networked SCADA

Sistem ini memiliki MTU banyak MTU yang saling terhubung. Terdapat 1 MTU
pusat sebagai koordinator

Contoh : Comunication system , Power System.

2.5 Penerapan SCADA


Sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) sangat penting untuk
otomatisasi proses. Mereka memungkinkan Anda untuk menyadari potensi
masalah jaringan dan membuat keputusan yang tepat untuk meresponsnya setiap
saat. Mengandalkan perangkat pemantauan jarak jauh untuk pengelolaan dan
pengendalian peralatan sebenarnya menghilangkan kesalahan manusia.
Selain itu, ini memberikan otomatisasi untuk tugas-tugas rutin yang pernah
dilakukan oleh teknisi Anda. Hal ini meningkatkan produktivitas Anda,
pengelolaan alat berat penting secara real-time, dan meminimalkan kemungkinan
masalah yang mungkin memengaruhi pendapatan Anda.
Sistem SCADA dapat ditemukan di berbagai industri, terutama di tempat dimana
kehadiran manusia tidak praktis atau tidak aman. Alasan dibalik hal tersebut bisa
disebabkan oleh banyak faktor. Hal ini termasuk memiliki fasilitas di lokasi yang
sangat terpencil dan sulit dijangkau pada waktu yang tepat.
Industri yang menerapkan SCADA antara lain:

 Pembangkitan, transmisi dan distribusi tenaga listrik


Utilitas listrik menggunakan RTU (atau PLC) dan HMI SCADA untuk
mendeteksi aliran arus dan tegangan saluran di lokasi terpencil. Mereka
juga menggunakannya untuk memantau pengoperasian pemutus arus, dan
untuk menghidupkan atau mematikan jaringan listrik. Sistem SCADA
dapat ditemukan pada distribusi tenaga listrik dari bahan bakar gas,
batubara, nuklir, transmisi dan distribusi tenaga listrik, dll.
 Air, air limbah dan limbah
Air negara bagian dan kota menggunakan aplikasi SCADA. Mereka
memantau dan mengatur aliran air, ketinggian reservoir, tekanan pipa,
fasilitas pengumpulan dan pengolahan air limbah, pusat pengolahan dan
distribusi air, dan faktor-faktor lain dari perangkat lapangan.
 Gedung, fasilitas dan lingkungan
Manajer fasilitas menggunakan SCADA untuk memantau dan
mengendalikan HVAC, sensor suhu, unit pendingin, penerangan dan
sistem masuk.
 Manufaktur
SCADA mengelola daftar suku cadang untuk manufaktur tepat waktu dan
mengatur otomasi industri dan robot. Ia juga memantau pengendalian
kualitas dan proses di pabrik industri.
 Angkutan massal
Otoritas angkutan umum menggunakan protokol SCADA untuk mengatur
listrik di lokasi terpencil. Mereka juga menggunakannya untuk
mengotomatiskan sinyal lalu lintas, melacak dan menemukan lokasi kereta
dan bus, serta mengontrol gerbang perlintasan kereta api.
 Sinyal lalu lintas
SCADA mengatur lampu lalu lintas, mengontrol arus lalu lintas, dan
mendeteksi sinyal yang rusak.
 Aplikasi perangkat lunak SCADA Minyak dan Gas
digunakan untuk memantau dan mengendalikan peralatan yang terkait
dengan jaringan pipa, pompa, penyimpanan, anjungan lepas pantai dan
sumur darat, kilang dan stasiun petrokimia dari jarak jauh, dll.

 Produksi Makanan dan Minuman


Menjaga suhu dalam kisaran yang tepat sangat penting saat membuat dan
mengolah makanan. Sistem SCADA akan digunakan untuk memantau dan
mengontrol suhu di dalam fasilitas ini.
Proses lainnya termasuk telekomunikasi, pertanian/irigasi, kesehatan, farmasi, dan
banyak lainnya.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. SCADA merupakan sistem praktis yang dapat digunakan di suatu industri.

2. Dapat memudahkan suatu proses pengontrolan dan dapat menganalisa sistem.

3. Dapat dihubungkan ke PLC, PLC dapat digunakan sebagai RTU.

5.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini semoga bermanfaat bagi pembacadan dapat
menambah pengetahuan kita tentang System SCADA.Sekian makalah yang saya
buat apabila ada kesalahan saya mohon maaf,dan semoga makalah ini dapat
memberikan masukan tentang SystemSCADA. Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai