Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rekxy Febrian

NIM : 170402168

Mata Kuliah : Sistem Tertanam (E)

Sistem Embedded adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer,
baik dengan kemampuan tetap atau dapat diprogram, yang dirancang untuk fungsi tertentu
atau fungsi dalam sistem yang lebih besar. Sistem embedded pada dasarnya memiliki 3
komponen yaitu :

1. Memiliki Hardware.
2. Memiliki Software dan Firmware.
3. Memiliki sistem operasi waktu nyata atau Realtime Operating system (RTOS) yang
mengawasi perangkat lunak aplikasi dan menyediakan mekanisme untuk membiarkan
prosesor menjalankan proses sesuai penjadwalan dengan mengikuti rencana untuk
mengontrol latensi. RTOS mendefinisikan cara sistem bekerja. RTOS menetapkan aturan
selama pelaksanaan program aplikasi. Sistem Embedded skala kecil mungkin tidak
memiliki RTOS.

Sistem embedded pada konsentrasi energi dijumpai pada penggunaan SCADA pada
pengontrolan dan pengawasan sistem kelistrikan.

Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:

1. Akuisisi Data,
2. Komunikasi data jaringan,
3. Peyajian data, dan
4. Kontrol (proses)

Fungsi-fungsi tersebut didukung sepenuhnya melalui 4 (empat) komponen SCADA, yaitu:

1. Sensor (baik yang analog maupun digital) dan relai kontrol yang langsung
berhubungan dengan berbagai macam aktuator pada sistem yang dikontrol;
2. RTUs (Remote Telemetry Units). Merupakan unit-unit “komputer” kecil (mini),
maksudnya sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah
komputer, yang ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di lapangan.
RTU bertindak sebagai pengumpul data lokal yang mendapatkan datanya dari sensor-
sensor dan mengirimkan perintah langsung ke peralatan di lapangan;
3. Unit master SCADA (Master Terminal Unit - MTU). Kalo yang ini merupakan
komputer yang digunakan sebagai pengolah pusat dari sistem SCADA. Unit master
ini menyediakan HMI (Human Machine Interface) bagi pengguna dan secara
otomatis mengatur sistem sesuai dengan masukan-masukan (dari sensor) yang
diterima;
4. Jaringan komunikasi, merupakan medium yang menghubungkan unit master
SCADA dengan RTU-RTU di lapangan.

Sistem SCADA
Sistem SCADA yang sederhana adalah memberiahu suatu kejadian (Event). Pada suatu
pabrik atau industri terdapat sensor dan alat yang digunakan untuk melakukan produksi suatu
barang. Tentunya akan ditemukan suatu kejadian kesalahan atau kegagalan dalam produksi.
Jika seluruh sistem disatukan dengan SCADA, maka akan mudah menemukan letak dari
kesalahan tersebut.Tentunya, SCADA bisa melakukan lebih dari sekedar hal sederhana
tersebut. Tetapi prinsipnya sama saja, Sebuah sistem SCADA skala-penuh mampu memantau
dan (sekaligus) mengontrol proses yang jauh lebih besar dan kompleks.

Akuisisi Data
Pada kenyataannya, Anda membutuhkan pemantauan yang jauh lebih banyak dan kompleks
dari sekedar sebuah mesin yang menghasilkan sebuah produk (seperti contoh sebelumnya).
Anda mungkin membutuhkan pemantauan terhadap ratusan hingga ribuan sensor yang
tersebar di seluruh area pabrik. Beberapa sensor digunakan untuk pengukuran terhadap
masukan (misalnya, laju air ke reservoir) dan beberapa sensor digunakan untuk pengukuran
terhadap luaran (tekanan, massa jenis, densitas dan lain sebagainya). Beberapa sensor bisa
melakukan pengukuran kejadian secara sederhana yang bisa dideteksi menggunakan saklar
ON/OFF, masukan seperti ini disebut sebagai masukan diskrit atau masukan digital.
Misalnya untuk mengetahui apakah sebuah alat sudah bekerja (ON) atau belum (OFF),
konveyornya sudah jalan (ON) atau belum (OFF), mesinnya sudah mengaduk (ON) atau
belum (OFF) dan lain sebagainya. Beberapa sensor yang lain bisa melakukan pengukuran
secara kompleks, dimana angka atau nilai tertentu itu sangat penting, masukan seperti ini
disebut masukan analog, bisa digunakan untuk mendeteksi perubahan secara kontinu pada,
misalnya, tegangan, arus, densitas cairan, suhu, dan lain sebagainya. Untuk kebanyakan nilai-
nilai analog, ada batasan tertentu yang didefinisikan sebelumnya, baik batas atas maupun
batas bawah. Misalnya, Anda ingin mempertahankan suhu antara 30 dan 35 derajat Celcius,
jika suhu ada di bawah atau diatas batasan tersebut, maka akan memicu alarm (baik lampu
dan/atau bunyi-nya). Terdapat empat alarm batas untuk sensor analog: Major Under, Minor
Under, Minor Over, dan Major Over Alarm.

Komunikasi Data
Dari contoh sederhana pabrik aksesoris, yang dimaksud „jaringan‟ pada kasus tersebut adalah
sekedar kabel yang menghubungkan saklar dengan panel lampu. Kenyataannya, seringkali
Anda ingin memantau berbagai macam parameter yang berasal dari berbagai macam sensor
di lapangan (pabrik), dengan demikian Anda membutuhkan sebuah jaringan komunikasi
untuk melakukannya. Pada awalnya, SCADA melakukan komunikasi data melalui radio,
modem atau jalur kabel serial khusus. Saat ini data-data SCADA dapat disalurkan melalui
jaringan Ethernet atau TCP/IP. Untuk alasan keamanan, jaringan komputer untuk SCADA
adalah jaringan komputer lokal (LAN - Local Area Network) tanpa harus mengekspos data-
data penting di Internet.
Komunikasi SCADA diatur melalui suatu protokol, jika jaman dahulu digunakan protokol
khusus yang sesuai dengan produsen SCADA-nya, sekarang sudah ada beberapa standar
protokol yang ditetapkan, sehingga tidak perlu khawatir masalah kecocokan komuninkasi
lagi. Karena kebanyakan sensor dan relai kontrol hanyalah peralatan listrik yang sederhana,
alat-alat tersebut tidak bisa menghasilkan atau menerjemahkan protokol komunikasi. Dengan
demikian dibutuhkan RTU yang menjembatani antara sensor dan jaringan SCADA. RTU
mengubah masukan-masukan sensor ke format protokol yang bersangkutan dan mengirimkan
ke master SCADA, selain itu RTU juga menerima perintah dalam format protokol dan
memberikan sinyal listrik yang sesuai ke relai kontrol yang bersangkutan.

Gambar 1 Jaringan pada sistem SCADA

Anda mungkin juga menyukai