Anda di halaman 1dari 12

Tutorial SCADA (Bagian-1): Apa manfaat SCADA bagi

Anda?
Update 23 September 2011.
SCADA
bukanlah
teknologi
khusus,
tapi
lebih
merupakan
sebuah
aplikasi.
KepanjanganSCADA adalah Supervisory Control And Data Acquisition,
semua
aplikasi
yang
mendapatkan data-data suatu sistem di lapangan dengan tujuan untuk pengontrolan sistem
merupakan sebuah Aplikasi SCADA!
Ada dua elemen dalam Aplikasi SCADA, yaitu:
1. Proses, sistem atau mesin yang akan dipantau dan dikontrol - bisa berupa power
plant, sistem pengairan, jaringan komputer, sistem lampu trafik lalu-lintas atau apa saja;
2. Sebuah jaringan peralatan cerdas dengan antarmuka ke sistem melalui sensor
dan luaran kontrol. Dengan jaringan ini, yang merupakan sistem SCADA, memungkinkan
Anda melakukan pemantauan dan pengontrolan komponen-komponen sistem tersebut.
Anda dapat membangun sistem SCADA menggunakan berbagai macam teknologi maupun protokol
yang berbeda-beda.

Dimana SCADA Digunakan/Diperlukan?


Anda dapat memanfaatkan SCADA untuk mengatur berbagai macam peralatan. Biasanya, SCADA
digunakan untuk melakukan proses industri yang kompleks secara otomatis, menggantikan tenaga
manusia (bisa karena dianggap berbahaya atau tidak praktis - konsekuensi logisnya adalah PHK), dan
biasanya merupakan proses-proses yang melibatkan faktor-faktor kontrol yang lebih banyak, faktorfaktor kontrol gerakan-cepat yang lebih banyak, dan lain sebagainya, dimana pengontrolan oleh
manusia menjadi tidak nyaman dan/atau aman lagi.
Sebagai contoh, SCADA digunakan di seluruh dunia misalnya untuk

Penghasil, transmisi dan distribusi listrik: SCADA digunakan untuk mendeteksi


besarnya arus dan tegangan, pemantauan operasional circuit breakerdan untuk
mematikan/menghidupkan the power grid;

Penampungan dan distribusi air: SCADA digunakan untuk pemantauan dan pengaturan
laju aliran air, tinggi reservoir, tekanan dalam pipa dan berbagai macam faktor lainnya;

Bangunan, fasilitas dan lingkungan: Manajer fasilitas menggunakan SCADA untuk


mengontrol HVAC, unit-unit pendingin, penerangan dan sistem keamanan.

Produksi: Sistem SCADA mengatur inventori komponen-komponen, mengatur otomasi alat


atau robot, memantau proses dan kontrol kualitas.

Transportasi KA listrik: menggunakan SCADA bisa dilakukan pemantauan dan


pengontrolan distribusi listrik, otomasi sinyal trafik KA, melacak dan menemukan lokasi KA,
mengontrol palang KA dan lain sebagainya.

Lampu lalu-lintas: SCADA memantau lampu lalu-lintas, mengontrol laju trafik dan
mendeteksi sinyal-sinyal yang salah

Dan, tentunya, masih banyak lagi aplikasi-aplikasi potensial untuk sistem SCADA. SCADA saat ini
digunakan hampir di seluruh proyek-proyek industri dan infrastruktur umum.
Intinya SCADA dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang membutuhkan kemudahan dalam
pemantauan sekaligus juga pengontrolan, dengan berbagai macam media antarmuka dan komunikasi
yang tersedia saat ini (misalnya, Komputer, PDA, Touch Screen, TCP/IP, wireless dan lain sebagainya).

Mengapa Menggunakan SCADA?


Coba sekarang pikirkan tanggung-jawab atau tugas Anda di perusahaan, berkaitan dengan segala
macam operasi dan parameter-parameter yang pada akhirnya mempengaruhi hasil produksi:

Apakah peralatan Anda membutuhkan Catu Daya, suhu yang terkontrol, kelembaban
lingkungan yang stabil dan tidak pernah mati?

Apakah Anda perlu tahu - secara real time - status dari berbagai macam komponen dan
peralatan dalam sebuah sistem kompleks yang besar?

Apakah Anda perlu tahu bagaimana perubahan masukan mempengaruhi luaran?

Peralatan apa saja yang perlu Anda kontrol - secara real time - dari jarak jauh?

Apakah Anda perlu tahu dimanakah terjadinya kesalahan/kerusakan dalam sistem sehingga
mempengaruhi proses?

Pemantauan dan Pengontrolan secara Realtime Meningkatkan Efisiensi &


Memaksimalkan Keuntungan
Tanyakan beberapa poin tersebut sebelumnya, saya yakin Anda akan bisa memperkirakan dimanakah
Anda bisa mengaplikasikan SCADA. Bisa jadi Anda akan berkata lagi Terus ngapain? So What?. Apa
yang sebenarnya ingin Anda ketahui adalah hasil secara nyata yang bagaimanakah yang bisa Anda
harapkan dengan mengaplikasikan SCADA?
Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan dengan Sistem SCADA:

Mengakses pengukuran kuantitatif dari proses-proses yang penting, secara langsung saat itu
maupun sepanjang waktu.

Mendeteksi dan memperbaiki kesalahan secara cepat dan tepat.

Mengukur dan memantau trend sepanjang waktu.

Menemukan dan menghilangkan kemacetan (bottleneck) dan pemborosan (inefisiensi).

Mengontrol proses-proses yang lebih besar dan kompleks dengan staf-staf terlatih yang lebih
sedikit.

Intinya, sebuah sistem SCADA memberikan Anda keleluasaan dalam mengatur maupuan
mengkonfigurasi sistem. Anda bisa menempatkan sensor dan kontrol di setiap titik kritis di dalam
proses yang Anda tangani (seiring dengan teknologi SCADA yang semakin baik, Anda bisa
menempatkan lebih banyak sensor di banyak tempat). Semakin banyak hal yang bisa dipantau,
semakin detil operasi yang bisa Anda pantau dan semuanya bekerja secara real-time. Tidak peduli
sekompleks apapun proses yang Anda tangani, Anda bisa melihat operasi proses dalam skala besar
maupun kecil dan Anda setidaknya bisa melakukan penelusuran jika terjadi kesalahan dan sekaligus
meningkatkan efisiensi. Dengan SCADA, Anda bisa melakukan banyak hal, dengan ongkos lebih
murah dan, tentunya, akan meningkatkan keuntungan!

Contoh Arsitektur SCADA

Tutorial SCADA (Bagian-2): Bagaimana SCADA bekerja?


Update 23 September 2011.
Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:
1. Akuisisi Data,
2. Komunikasi data jaringan,
3. Peyajian data, dan
4. Kontrol (proses)
Fungsi-fungsi tersebut didukung sepenuhnya melalui 4 (empat) komponen SCADA, yaitu:

1. Sensor (baik yang analog maupun digital) dan relai kontrol yang langsung berhubungan
dengan berbagai macam aktuator pada sistem yang dikontrol;
2. RTUs (Remote Telemetry Units). Merupakan unit-unit komputer kecil (mini),
maksudnya sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer, yang
ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di lapangan. RTU bertindak sebagai
pengumpul data lokal yang mendapatkan datanya dari sensor-sensor dan mengirimkan
perintah langsung ke peralatan di lapangan;
3. Unit master SCADA (Master Terminal Unit - MTU). Kalo yang ini merupakan komputer
yang digunakan sebagai pengolah pusat dari sistem SCADA. Unit master ini
menyediakan HMI (Human Machine Interface) bagi pengguna dan secara otomatis
mengatur sistem sesuai dengan masukan-masukan (dari sensor) yang diterima;
4. Jaringan komunikasi, merupakan medium yang menghubungkan unit master SCADA
dengan RTU-RTU di lapangan.

Sistem SCADA yang Paling Sederhana Di Dunia!


Sistem SCADA yang paling sederhana yang mungkin bisa dijumpai di dunia adalah sebuah rangkaian
tunggal yang memberitahu Anda sebuah kejadian (event). Bayangkan sebuah pabrik yang
memproduksi aksesoris, setiap kali produk aksesoris berhasil dibuat, akan mengaktifkan sebuah saklar
yang terhubungkan ke lampu atau alarm untuk memberitahukan bahwa ada satu aksesoris yang
berhasil dibuat.
Tentunya, SCADA bisa melakukan lebih dari sekedar hal sederhana tersebut. Tetapi prinsipnya sama
saja, Sebuah sistem SCADA skala-penuh mampu memantau dan (sekaligus) mengontrol proses yang
jauh lebih besar dan kompleks.

Akuisisi Data
Pada kenyataannya, Anda membutuhkan pemantauan yang jauh lebih banyak dan kompleks dari
sekedar sebuah mesin yang menghasilkan sebuah produk (seperti contoh sebelumnya). Anda mungkin
membutuhkan pemantauan terhadap ratusan hingga ribuan sensor yang tersebar di seluruh area
pabrik. Beberapa sensor digunakan untuk pengukuran terhadap masukan (misalnya, laju air ke
reservoir) dan beberapa sensor digunakan untuk pengukuran terhadap luaran (tekanan, massa jenis,
densitas dan lain sebagainya).
Beberapa sensor bisa melakukan pengukuran kejadian secara sederhana yang bisa dideteksi
menggunakan saklar ON/OFF, masukan seperti ini disebut sebagai masukan diskrit atau masukan
digital. Misalnya untuk mengetahui apakah sebuah alat sudah bekerja (ON) atau belum (OFF),
konveyornya sudah jalan (ON) atau belum (OFF), mesinnya sudah mengaduk (ON) atau belum (OFF)
dan lain sebagainya. Beberapa sensor yang lain bisa melakukan pengukuran secara kompleks, dimana
angka atau nilai tertentu itu sangat penting, masukan seperti ini disebut masukan analog, bisa
digunakan untuk mendeteksi perubahan secara kontinu pada, misalnya, tegangan, arus, densitas
cairan, suhu, dan lain sebagainya.
Untuk kebanyakan nilai-nilai analog, ada batasan tertentu yang didefinisikan sebelumnya, baik batas
atas maupun batas bawah. Misalnya, Anda ingin mempertahankan suhu antara 30 dan 35 derajat
Celcius, jika suhu ada di bawah atau diatas batasan tersebut, maka akan memicu alarm (baik lampu
dan/atau bunyi-nya). Terdapat empat alarm batas untuk sensor analog: Major Under, Minor Under,
Minor Over, dan Major Over Alarm.

Komunikasi Data

Dari contoh sederhana pabrik aksesoris, yang dimaksud jaringan pada kasus tersebut adalah sekedar
kabel yang menghubungkan saklar dengan panel lampu. Kenyataannya, seringkali Anda ingin
memantau berbagai macam parameter yang berasal dari berbagai macam sensor di lapangan (pabrik),
dengan demikian Anda membutuhkan sebuah jaringan komunikasi untuk melakukannya.
Pada awalnya, SCADA melakukan komunikasi data melalui radio, modem atau jalur kabel serial
khusus. Saat ini data-data SCADA dapat disalurkan melalui jaringan Ethernet atau TCP/IP. Untuk
alasan keamanan, jaringan komputer untuk SCADA adalah jaringan komputer lokal (LAN - Local Area
Network) tanpa harus mengekspos data-data penting di Internet.
Komunikasi SCADA diatur melalui suatu protokol, jika jaman dahulu digunakan protokol khusus yang
sesuai dengan produsen SCADA-nya, sekarang sudah ada beberapa standar protokol yang ditetapkan,
sehingga tidak perlu khawatir masalah kecocokan komuninkasi lagi.
Karena kebanyakan sensor dan relai kontrol hanyalah peralatan listrik yang sederhana, alat-alat
tersebut tidak bisa menghasilkan atau menerjemahkan protokol komunikasi. Dengan demikian
dibutuhkan RTU yang menjembatani antara sensor dan jaringan SCADA. RTU mengubah masukanmasukan sensor ke format protokol yang bersangkutan dan mengirimkan ke master SCADA, selain itu
RTU juga menerima perintah dalam format protokol dan memberikan sinyal listrik yang sesuai ke relai
kontrol yang bersangkutan.

Gambar Contoh Jaringan pada Sistem SCADA

Representasi Data
Untuk kasus pabrik aksesoris kita, satu-satunya tampilan adalah sebuah lampu yang akan menyala
saat saklar diaktifkan. Ya, tentu saja kenyataannya bisa puluhan hingga ratusan lampu, bayangkan
siapa yang akan Anda minta untuk mengawasi lampu-lampu tersebut, emangnya lampu hiasan? Bukan
khan?
Sistem SCADA melakukan pelaporan status berbagai macam sensor (baik analog maupun digital)
melalui sebuah komputer khusus yang sudah dibuatkan HMI-nya (Human Machine Interface) atau
HCI-nya (Human Computer Interface). Akses ke kontrol panel ini bisa dilakukan secara lokal maupun
melalui website. Bahkan saat ini sudah tersedia panel-panel kontrol yang TouchScreen. Perhatikan
contoh-contoh gambar dan penjelasan pada STUDI KASUS.

Gambar Contoh akses SCADA melalui website

Kontrol

Sayangnya, dalam contoh pabrik aksesoris, tidak ada elemen kontrol. Baiklah, kita tambahkan sebuah
kontrol. Misalnya, sekarang operator juga memiliki tombol pada panel kontrol. Saat dia klik pada
tombol tersebut, maka saklar di pabrik juga akan ON.
Okey, jika kemudian Anda tambahkan semua kontrol pabrik ke dalam sistem SCADA melalui HMInya, maka Anda mendapatkan sebuah kontrol melalui komputer secara penuh, bahkan menggunakan
SCADA yang canggih (hampir semua produk perangkat lunak SCADA saat ini sudah canggih-canggih)
bisa dilakukan otomasi kontrol atau otomasi proses, tanpa melibatkan campur tangan manusia. Tentu
saja, Anda masih bisa secara manual mengontrolnya dari stasion master.
Tentunya, dengan bantuan SCADA, proses bisa lebih efisien, efektif dan meningkatkan profit
perusahaan.

Studi Kasus & Trend Masa Kini


Pemantauan level tangki di Salah satu Depot BBM Pertamina saat ini sudah bisa dilakukan melalui
website internal Pertamina. Implementasi sudah dilakukan sejak tahun 2007 yang lalu.
Pengembangan SCADA dilakukan menggunakan Visual Basic (saat ini Anda bisa mendowload
gratis Visual Basic 2010 Express Edition, ya benar! Gratis! Anda langsung bisa memulai membuat
SCADA).

Gambar 1. Tampilan awal website Pemantauan Tangki BBM

Gambar 2. Hasil akusisi data lapangan Pemantauan Tangki BBM


Di depot BBM Pertamina Semarang juga telah kita lakukan otomasi penyaluran BBM. Sistem SCADA
dikembangkan (juga) menggunakan Visual Basic 6.0 dan SQL. Dengan demikian proses penyaluran
BBM dapat diawasi dan berjalan secara efektif dan efisien hingga pengiriman SMS ke SPBU terkait.

Gambar 3. Modul Drive-In (antrian tangki) dan Gate-In (penyaluran stock BBM), saat truk tangki
masuk areal antrian

Gambar 4. Modul Drive-In (antrian tangki) dan Gate-In (penyaluran stock BBM), saat truk tangki
masuk areal pengisian

Gambar 5. Pemantauan proses penyaluran

Gambar 6. Pemantauan proses penyaluran, alternatif tampilan

Iconics, salah satu perusahaan SCADA yang terkenal, memberikan pernyataan sbb:
Todays plant operations are faced with the need to perform better and to be more competitive with
less resources. For plant-level operations, todays systems need to connect to different infrastructures
for data gathering and users need to analyze and visualize data in real-time. The connectivity or
aggregation needed today can come from a wide range of data sources including OPC and SMNP
data, PLCs, plant historians and more. To stay competitive you need to analyze your plant level
information in real-time in order to make necessary production adjustments. Visualization needs to
happen across many platforms, such as dedicated operator stations, pocket and wireless devices and
via web browsers.

Gambar 7. Konsep yang diunggulkan Iconics melalui Perangkat Lunaknya Genesis 32 (ada juga versi
64-bit nya)
Selain itu, Iconics dan Ge Fanuc juga sudah mendukung Solusi Total untuk pengembangan SCADA
terpadu mulai dari pabrik hingga ke para pengambil keputusan di tingkat manajer.

Gambar 8. Konsep Plant/Factory operation to IT Enterprise System dari Iconics (OPC Tookits,
Genesis-32 dan BizViz)

Gambar 9. Konsep Plant/Factory operation to IT Enterprise System dari Ge Fanuc

Link terkait, untuk informasi lebih lanjut

Iconics (klik Genesis-32),

Ge Fanuc (klik Cimplicity),

SCADA menurut Wikipedia (klik versi Indonesia, versi Inggris)

RTU menurut Wikipedia (klik versi Inggris)

Tutorial Scada (Bagian-3): Bagaimana mengevaluasi


Sistem dan Perangkat Keras SCADA?
Update 23 September 2011.
Okey, sekarang persoalannya adalah bagaimana memilih dan memilah sistem SCADA yang baik.
Apalagi, sistem SCADA yang diimplementasikan akan Anda gunakan 10 hingga 15 tahun mendatang,
tentunya Anda harus mencari produk-produk yang terkenal reputasinya. Namun hal ini akan
berdampak pada investasi yang harus dilakukan, sebuah produk dengan reputasi handal dan terkenal
tentu harganya jauh lebih mahal dibandingkan produk-produk SCADA baru yang saat ini mulai
banyak bermunculan.
Ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan, antara lain:

Anda bisa menghabiskan masa depan pabrik dengan ongkos berlebih yang tidak perlu;

Kadangkala setelah menghabiskan dana yang sangat besar, akhirnya Anda hanya mendapatkan
sebuah sistem yang kurang atau bahkan tidak memenuhi apa yang diinginkan;

Atau barangkali saat ini sistem sudah betul-betul memenuhi kebutuhan, tetapi tidak untuk
pengembangan masa depan.

Catatan singkat mengenai Sensor dan Jaringan


Sensor dan relai kontrol merupakan komponen yang penting. Tentu saja, ada beberapa sensor yang
lebih baik daripada lainnya, namun tersedianya datasheet untuk sebuah sensor akan membantu Anda
mengenali lebih detil sensor yang bersangkutan, sehingga Anda bisa memilih mana yang terbaik.
Sebuah jaringan (LAN/WAN) berbasis TCP/IP merupakan jaringan yang mudah digunakan, dan jika
pabrik Anda belum semuanya memiliki jaringan, transisi ke jaringan LAN bisa jadi merupakan tujuan
jangka panjang perusahaan. Namun Anda tidak perlu langsung menerapkan jaringan LAN semuanya
untuk mendapatkan keuntungan dari penggunaan SCADA. Sistem SCADA yang baik akan mendukung
jaringan lama Anda sekaligus juga jaringan LAN, sehingga Anda bisa melakukan transisi secara
bertahap.
Berikut saya sampaikan beberapa petunjuk (dari pengalaman dan beberapa rujukan
dari online maupun offline) dalam membangun sistem SCADA terutama masalah pemilihan RTU dan
MTU.

Apa yang perlu Anda perhatikan dalam memilih SCADA RTU


SCADA RTU Anda harus mampu berkomunikasi dengan segala macam peralatan yang ada di pabrik
dan bisa bertahan terhadap berbagai macam kondisi industri (panas, dingin, tekanan dan lain
sebagainya). Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih RTU yang berkualitas:

Kapasitas yang cukup untuk mendukung berbagai macam peralatan di


pabrik (dalam cakupan SCADA yang diinginkan), tetapi tidak lebih dari yang dibutuhkan.
Jangan sampai Anda membeli RTU dengan kapasitas yang berlebih sedemikian hingga
akhirnya tidak akan pernah digunakan, ini adalah pemborosan.

Konstruksi yang tahan banting dan kemampuan bertahan terhadap suhu dan
kelembaban yang ekstrim. Sudah jelas khan? Kalo tidak tahan banting dan tidak bisa
bertahan buat apa pasang RTU tersebut? Bisa jadi hasil pengukuran menjadi tidak akurat dan
alat jebol.

Catu daya yang aman dan berlimpah. Sistem SCADA seringkali harus bekerja penuh 24
jam setiap hari, tujuh hari seminggu. Dengan demikian sudah seharusnya digunakan RTU yang
mendukung penggunaan daya dari baterei, idealnya, ada dua sumber catu daya (listrik dan
baterei).

Port komunikasi yang cukup. Koneksi jaringan sama pentingnya seperti catu daya. Port
serial kedua atau modem internal bisa menjaga agar RTU tetap onlinewalaupun jaringan saat
itu sedang rusak atau gagal. Selain itu, RTU dengan port komunikasi beragam dapat
mendukung strategi migrasi LAN.

Memori nonvolatile (NVRAM) untuk menyimpan firmware. NVRAM dapat


menyimpan data walaupun catu daya dimatikan. Firmware baru (hasil modifikasi dan lain
sebagainya) dapat diunduh ke penyimpan NVRAM melalui jaringan, sehingga kemampuan
RTU akan selalu uptodate (terbaharui) tanpa harus mengunjungi lokasi RTU yang
bersangkutan.

Kontrol cerdas. Sistem SCADA yang canggih saat ini bisa melakukan kontrol dengan
sendirinya sesuai dengan program atau pengaturan yang dimasukkan, terutama tanggapan
terhadap berbagai macam masukan sensor-sensor. Ini jelas tidak perlu untuk semua aplikasi,
namun menawarkan kemudahan operasional.

Jam waktu-nyata (real-time clock). untuk pencetakan tanggal/waktu pada laporan secara
tepat dan akurat;

Pewaktu watchdog yang memastikan RTU bisa start-ulang setelah terjadinya kegagalan
daya (power failure).

Tipikal arsitetur RTU (klik untuk memperbesar)

Apa yang perlu Anda perhatikan saat memilih SCADA MTU


SCADA master atau MTU harus mampu menampilkan berbagai informasi dalam bentuk yang familiar
bagi pengguna atau operator-nya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan SCADA
MTU:

Fleksibel, tanggapan terhadap sensor bisa diprogram. Cari sistem yang menyediakan
perangkat yang mudah untuk memprogram soft alarm (laporan kejadian yang kompleks yang
merupakan kombinasi antara masukan sensor dan pernyataan tanggal/jam) dan soft control
(tanggapan terhadap sensor yang bisa diprogram).

Bekerja penuh 24/7, peringatan melalui SMS (pager) dan pemberitahuan email
secara otomatis. Anda tidak perlu mempekerjakan orang untuk mengamati papan
pemantauan 24 jam sehari. Jika peralatan membutuhkan campur tangan manusia, maka secara
otomatis sistem akan mengirimkan peringatan melalui SMS atau email ke penanggung-jawab
yang bersangkutan.

Tampilan informasi secara detil. Tentunya Anda ingin sebuah sistem yang bisa
menampilkan dalam bahasa harian Anda (Inggris, Indonesia, dll) yang jelas dan sederhana,
dengan penjelasan yang lengkap terhadap aktivitas yang sedang terjadi dan bagaimana Anda
seharusnya menangani atau menanggapinya.

Tapis untuk alarm yang tidak perlu. Alarm-alarm yang mengganggu akan membuat para
staff menjadi tidak peka lagi terhadap pelaporan alarm dan akhirnya, bisa jadi, mereka mulai
percaya bahwa semua alarm merupakan alarm menganggu. Akhirnya mereka akan berhenti
menanggapi semua alarm termasuk alarm yang kritis (alarm yang benar-benar harus
mendapatkan perhatian). Gunakan SCADA yang dapat menapis dan memilah-milah alarmalarm mana yang mengganggu dan yang kritis.

Kemampuan pengembangan kedepan. Sebuah sistem SCADA merupakan investasi


jangka panjang (10 hingga 15 tahun). Sehingga Anda perlu memastikan kemampuan SCADA
untuk pengembangan dalam jangka waktu 15 tahun kedepan.

Pencadangan yang beragam. Sistem SCADA yang baik mendukung berbagai macam
pencadangan master, di beberapa lokasi. Jika master SCADA utama gagal, master yang kedua

dalam jaringan akan mengambil alih secara otomatis, tanpa adanya interupsi fungsi
pemantauan dan pengontrolan.

Mendukung berbagai macam tipe protokol dan peralatan. Jika jaman dulu SCADA
hanya dbuat untuk protokol-protokol tertentu yang tertutup. Solusi vendor tunggal bukan
merupakn ide yang bagus - seringkali vendor tidak lagi menyediakan dukungan untuk produkproduk mereka. Dukungan terhadap berbagai macam protokol yang terbuka akan
mengamankan sistem SCADA Anda dari keusangan yang tak-terencana.

Tipikal arsitektur MTU (Klik untuk memperbesar)


Link yang terkait

Tutorial Scada (Bagian-1)

Tutorial Scada (Bagian-2)

Semoga bermanfaat..
Tags: gefanuc, hmi, iconics, mtu, rtu, scada, tutorial

Anda mungkin juga menyukai