Anda di halaman 1dari 7

Supervisory Control and Data Acquisition merupakan sebuah sistem

mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian


mengirimkannya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur, mengolah,
mengontrol data-data tersebut. Sistem SCADA digunakan dalam berbagai
industri dan sistem proses, khususnya dalam bidang ketenagalistrikan. Sistem
SCADA diperlukan untuk menangani suatu sistem plant dengan melakukan
pengendalian, pengawasan, penandaan, perekaman dan pengambilan data
dengan tingkat kompleksitas yang tinggi bahkan bisa menangani hingga
ratusan ribu I/O secara terpusat.

Sebuah sistem SCADA terdiri dari Master Terminal Unit (MTU), Human
Machine Interface (HMI), Front End Processor (FEP), Media Komunikasi Data,
Remote Terminal Unit (RTU), dan plant. Semua itu menjadi satu sistem, istilah
SCADA merujuk pada sistem pusat keseluruhan. Sistem pusat ini biasanya
biasanya melakukan pemantaun data-data dari berbagai macam sensor di
lapangan atau bahkan dari tempat yang lebih jauh.

KOMPONEN SISTEM SCADA

Sistem SCADA digunakan untuk memonitor dan mengendalikan pabrik


atau alat-alat pada bidang industri seperti telekomunikasi, kendali air dan
limbah, energi, minyak, pemurnian gas, transportasi, dan di bidang
ketengalistrikan. Sistem SCADA ini dibentuk oleh empat komponen yang
memiliki sinergisitas fungsi satu sama lain, komponen tersebut antara lain:

Transducer : Peralatan instrumentasi di lapangan pada sebuah plant


berupa sensor digunakan untuk membaca sinyal analog atau digital yang
diukur, sedangkan aktuator digunakan untuk mengendalikan peralatan
seperti motor, saklar, katup, dan sebagainya.
Remote Terminal Unit (RTU) umumnya berupa sebuah unit yang
dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer, yang
ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di lapangan. RTU
bertindak sebagai pengumpul data lokal yang mendapatkan datanya dari
sensor-sensor dan mengirimkan perintah langsung ke peralatan di
lapangan yang berfungsi untuk mengendalikan aktuator, membaca sinyal
dari sensor dan berkomunikasi dengan pusat pengendali.
Jaringan komunikasi digunakan untuk menghubungkan RTU dengan
stasiun pusat pengendali MTU yang dapat berupa jaringan kabel, atau
radio.
Master Terminal Unit (MTU) merupakan komputer yang digunakan
sebagai pengolah pusat dari sistem SCADA. MTU ini menyediakan
Human Machine Interface (HMI) bagi pengguna, dan secara otomatis
mengatur sistem sesuai dengan masukan-masukan dari sensor yang
diterima.

APLIKASI SISTEM SCADA

SCADA bukanlah teknologi khusus, tapi lebih merupakan


sebuah aplikasi, SCADA digunakan untuk melakukan proses industri yang
kompleks secara otomatis, menggantikan tenaga manusia, dan biasanya
merupakan proses-proses yang melibatkan faktor-faktor kontrol gerakan cepat
yang lebih banyak,dan lain sebagainya,di mana pengontrolan oleh manusia
menjadi tidak nyaman lagi.Sebagai contoh SCADA di gunakan di seluruh dunia
misalnya antara lain:

Pembangkit, transmisi dan distribusi listrik, SCADA digunakan untuk


mendeteksi besarnya arus dan tegangan, pemantauan operasional
circuit breaker, dan untuk mematikan atau menghidupkan the power grid.
Penampungan dan distribusi air, SCADA digunakan untuk pemantauan
dan pengaturan laju aliran air, tinggi reservoir, tekanan pipa dan
berbagai macam faktor lainnya.
Bangunan, fasilitas dan lingkungan, Manajer fasilitas menggunakan
SCADA untuk mengontrol unit-unit pendingin, penerangan, dan sistem
keamanan.
Produksi, Sistem SCADA mengatur inventori komponen-komponen,
mengatur otomasi alat atau robot, memantau proses dan kontrol
kualitas.
Transportasi KA listrik, menggunakan SCADA bisa dilakukan
pemantauan dan pengontrolan distribusi listrik, otomasi sinyal trafik KA,
melacak dan menemukan lokasi KA, mengontrol palang KA dan lain
sebagainya.
Lampu lalu-lintas, SCADA memantau lampu lalu-lintas, mengontrol laju
lalu lintas, dan mendeteksi sinyal-sinyal yang salah.

Masih banyak lagi aplikasi-aplikasi potensial untuk sistem SCADA. SCADA saat
ini digunakan hampir di seluruh proyek-proyek industri, manufaktur, dan
infrastruktur lainnya. Intinya SCADA dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi
yang membutuhkan kemudahan dalam pemantauan sekaligus juga
pengontrolan, dengan berbagai macam media antarmuka dan komunikasi yang
tersedia saat ini.

2.1.4 SCADA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK

Fasilitas SCADA diperlukan untuk melaksanakan pengusahaan tenaga


listrik terutama pengendalian operasi secara realtime. Suatu sistem SCADA
terdiri dari sejumlah RTU, sebuah MTU, dan jaringan telekomunikasi data
antara RTU dan Room Control Centre (RCC). RTU dipasang di setiap Pusat
Pembangkit yang hendak di pantau.RTU ini bertugas untuk mengetahui setiap
pengumpulan besaran-besaran listrik,status peralatan,dan sinyal alaram yang
kemudian diteruskan ke RCC melalui jaringan telekomunikasi data. RTU juga
dapat menerima dan melaksanakan perintah untuk merubah status peralatan
melalui sinyal-sinyal perintah yang dikirim dari RCC.
Dalam sistem SCADA dispatcher mendapatkan data dengan cepat
setiap saat (real time) bila diperlukan, disamping itu SCADA dapat dengan
cepat memberikan peringatan pada dispatcher bila terjadi gangguan pada
sistem, sehingga gangguan dapat dengan mudah dan cepat diatasi atau
dinormalkan. Data yang dapat diamati berupa kondisi ON / OFF peralatan
pembangkit, kondisi sistem SCADA sendiri. Setiap kondisi memiliki indikator
berbeda, bahkan apabila terdapat indikasi yang tidak valid maka operator akan
dapat megetahui dengan mudah.

MTU secara berurutan memindai seluruh RTU dengan mengirimkan


pesan pendek pada tiap RTU untuk mengetahui jika RTU mempunyai informasi
yang perlu dilaporkan. Jika RTU mempunyai sesuatu yang perlu dilaporkan,
RTU akan mengirim pesan balik pada MTU, dan data akan diterima dan
dimasukkan ke dalam memori komputer. Jika diperlukan, pesan akan dicetak
pada mesin printer di MTU dan ditampilkan pada layar monitor.

Siklus pindai membutuhkan waktu relatif pendek, sekitar 7 detik


(maksimal 10 detik). Siklus pindai yaitu pemindaian seluruh remote terminal
dalam sistem. Ketika MTU memberikan perintah kepada sebuah RTU, maka
semua RTU akan menerima perintah itu, akan tetapi hanya RTU yang
alamatnya sesuai dengan perintah itulah yang akan menjalankannya. Sistem ini
dinamakan dengan sistem polling. Pada pelaksanaannya terdapat waktu tunda
untuk mencegah kesalahan yang berkaitan dengan umur data analog. Selain
dengan sistem pemindaian, pertukaran data juga dapat terjadi secara incidental
(segera setelah aksi manuver terjadi). Secara umum pengaplikasian SCADA
pada sistem tenaga listrik memiliki fungsi antara lain:
Pengawasan dan Pengendalian

Pengawasan dan pengendalian dioperasikan secara jarak jauh


pada peralatan yang berada di gardu dan memberikan sinyal balik dan
memberitahukan aksi kendali telah dilaksanakan. Fungsi–fungsi
pengawasan dan pengendalian diantaranya adalah:

Telesignalling (TS) berfungsi untuk pengiriman sinyal atas gejala atau


perubahan keadaan pada pembangkit listrik, serta pembacaan data
status peralatan pembangkit, seperti status operasi dari turbin. Dengan
ini diharapkan gangguan di pembangkit bisa dideteksi lebih cepat karena
pemantauan dari pusat kontrol terhadap status turbin bisa diketahui
dalam waktu yang real time.
Telecontrol (TC) berfungsi mengoperasikan turbin. TC dilaksanakan dari
ruang operator. Sistem ini sebelumnya melakukan aktivitas polling yaitu
aktivitas rutin selama waktu tertentu untuk menanyakan informasi dari
setiap RTU. Seleksi ini memastikan ada atau tidaknya hubungan dari
RTU ke pusat kontrol. Jika ada hubungan akan di jawab siap (in scan),
sebaliknya jika tidak ada hubungan akan dijawab (out scan). Kondisi out
of scan atau tidak adanya hubungan dengan RTU dengan pusat kontrol
bisa disebabkan oleh beberapa sebab, misalnya kerusakan pada sisi
kabel atau media transmisi, RTU yang bermasalah. Pada kondisi out of
scan tidak dapat dilakuk kontrol remote.
Telemetering (TM) yang berfungsi pembacaan data pengukuran pada
turbin. Hasil pemantauan ini selain digunakan sebagai pencatat data
beroperasinya tegangan distribusi juga dapat digunakan dalam kaitannya
untuk melakukan kontrol remote.

Fungsi lainya dari sistem SCADA yang terdapat di Pusat Kontrol yaitu
pencatat status dan data pengukuran yang ada dibawah
pengendaliannya. Pencatatan ini berisi status turbin, kondisi darurat,
yang semuanya di lengkapi dengan waktu terjadinya peristiwa. Hasil
pencatatan akan dicetak oleh printer, sehingga tersedia dokumentasi
yang tetap. Selain itu dapat juga ditampilkan pada layar peraga bila
diinginkan oleh operator.Pusat kontrol mampu melakukan perhitungan
besaran yang di peroleh dengan waktu yang relatif singkat.Hal ini
menyebabkan sistem dapat di operasikan dengan tingkat keandalan dan
keamanan yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai