Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENERAPAN SISTEM SCADA PADA PABRIK ROTI

MATA KULIAH SCADA

Oleh Kelompok 1 :

Muhammad Syofiudin (161910201047)

Kelas B

UNIVERSITAS JEMBER
2018
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari segi perkembangan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu
pesat, upaya dan usaha dari negara maju maupun negara berkembang terus mengikuti
perkembangan zaman. Pemahaman teori dan pengalaman praktik sangatlah penting
untuk era globalisasi dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mengingat ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hal yang sangat
mendasar sebagai tolak ukur suatu bangsa. Dengan seiring berkembangnya teknologi
yang ada, banyak industri – industri mulai menggunakan sistem otomatis dan
monitoring jarak jauh.

SCADA merupakan salah satu sistem paling umum digunakan dalam industri
di dunia, SCADA merupakan kombinasi telemetri dan akuisisi data. SCADA
mengumpulkan informasi dan mentransfer kembali ke pusat kendali serta
melaksanakan setiap analisis dan kontrol yang diperlukan, melalui sistem kontrol PID
sebagai parameter kontrol terhadap sistem yang berjalan. Dengan menggunakan
sistem SCADA banyak manfaat yang diperoleh bagi sebuah perusahaan, antara lain
SCADA membuat sebuah pekerjaan menjadi lebih efisien dalam penggunaan waktu,
yang kedua juga dapat mengurangi kesalahan dalam sebuah pekerjaan industri, yang
ketiga SCADA mampu mempercepat suatu proses pekerjaan dengan melakukan
kontrol jarak jauh, dan SCADA juga mampu menghasilkan produk dengan cepat
namun tetap terkendali pada sebuah pabrik atau industri makanan dan minuman.

Pada era modern ini banyak sekali pengaplikasian sistem SCADA dan
beberapa diantaranya yaitu penerapan sistem SCADA pada rambu lalu lintas,
penerapan sistem SCADA pada bidang kelistrikan yaitu sebagai pengontrol arus
listrik serta untuk monitoring terhadap konsleting listrik, pada gedung juga
menggunakan sistem SCADA sebagai pengontrol sistem penerangan, pendingin
ruangan, dan CCTV, pada industri seperti pabrik SCADA digunakan untuk
monitoring juga mempercepat produksi suatu barang.

1.2 Rumusan Masalah

Berikut ini merupakan rumusan – rumusan masalah yang akan dibahas pada
laporan Penerapan Sistem Scada ini yaitu :

1. Mengetahui peralatan – peralatan yang digunakan dalam sistem SCADA


2. Mengetahui bagaimana proses produksi roti pada sebuah pabrik dengan
sitem otomatis kontrol dari SCADA
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui tentang SCADA dan peralatan – peralatan yang
digunakan dalam sistem SCADA
2. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana penerapan sistem SCADA pada
sebuah pabrik roti
1.3.2 Manfaat
1. Mahasiswa dapat paham secara jelas tentang SCADA dan peralatan yang
digunakan dalam sistem SCADA
2. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana penerapan sistem SCADA pada
sebuah industri pabrik roti

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Sistem SCADA
2.1.1 Pengertian Sistem SCADA
Supervisory Control and Data Acquisition merupakan sebuah sistem yang
mengumpulkan informasi atau data-data dari lapangan dan kemudian
mengirimkannya ke sebuah komputer pusat yang akan mengatur, mengolah,
mengontrol data-data tersebut. Sistem SCADA digunakan dalam berbagai industri
dan sistem proses, khususnya dalam bidang ketenagalistrikan. Sistem SCADA
diperlukan untuk menangani suatu sistem plant dengan melakukan pengendalian,
pengawasan, penandaan, perekaman dan pengambilan data dengan tingkat
kompleksitas yang tinggi bahkan bisa menangani hingga ratusan ribu I/O secara
terpusat.

Gambar 1 Sistem SCADA

2.1.2 Komponen Sistem SCADA


Sistem SCADA digunakan untuk memonitoring dan mengendalikan
peralatan-peralatan pabrik, industri telekomunikasi, industri listrik, dan industri
lainnya. Komponen utama pembentuk sistem SCADA antara lain yaitu :
1. Transducer : Peralatan instrumentasi dilapangan pada sebuah plant berupa
sensor digunakan untuk membaca sinyal analog atau digital yang diukur,
sedangkan aktuator digunakan untuk mengendalikan peralatan seperti
motor, saklar, katup, dan sebagainya.
2. Remote Terminal Unit (RTU) umumnya berupa sebuah unit yang
dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer, yang
ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu dilapangan. RTU
bertindak sebagai pengumpul data lokal yang mendapatkan datanya dari
sensor-sensor dan mengirimkan perintah langsung keperalatan dilapangan
yang berfungsi untuk mengendalikan aktuator, membaca sinyal dari
sensor dan berkomunikasi dengan pusat pengendali.
3. Jaringan komunikasi digunakan untuk menghubungkan RTU dengan
stasiun pusat pengendali MTU yang dapat berupa jaringan kabel, atau
radio.
4. Master Terminal Unit (MTU) merupakan komputer yang digunakan
sebagai pengolah pusat dari sistem SCADA. MTU ini menyediakan
Human Machine Interface (HMI) bagi pengguna, dan secara otomatis
mengatur sistem sesuai dengan masukan-masukan dari sensor yang
diterima.

2.1.3 Penerapan Sistem SCADA


SCADA bukanlah teknologi khusus, tapi lebih merupakan sebuah
aplikasi, SCADA digunakan untuk melakukan proses industri yang
kompleks secara otomatis, menggantikan tenaga manusia, dan biasanya
merupakan proses-proses yang melibatkan faktor-faktor kontrol yang
lebih banyak, faktor-faktor kontrol gerakan cepat yang lebih banyak, dan
lain sebagainya, dimana pengontrolan oleh manusia menjadi tidak
nyaman lagi. Sebagai contoh, SCADA digunakan di seluruh dunia
misalnya antara lain:
a. Pembangkit, transmisi dan distribusi listrik, SCADA digunakan untuk
mendeteksi besarnya arus dan tegangan, pemantauan operasional
circuit breaker, dan untuk mematikan atau menghidupkan the power
grid.
b. Penampungan dan distribusi air, SCADA digunakan untuk pemantauan
dan pengaturan laju aliran air, tinggi reservoir, tekanan pipa dan
berbagai macam faktor lainnya.
c. Bangunan, fasilitas dan lingkungan, Manajer fasilitas menggunakan
SCADA untuk mengontrol unit-unit pendingin, penerangan, dan
sistem keamanan.
d. Produksi, Sistem SCADA mengatur inventori komponen-komponen,
mengatur otomasi alat atau robot, memantau proses dan kontrol
kualitas.
e. Transportasi KA listrik, menggunakan SCADA bisa dilakukan
pemantauan dan pengontrolan distribusi listrik, otomasi sinyal trafik
KA, melacak dan menemukan lokasi KA, mengontrol palang KA dan
lain sebagainya.
f. Lampu lalu-lintas, SCADA memantau lampu lalu-lintas, mengontrol
laju lalu lintas, dan mendeteksisinyal-sinyalyangsalah.

Masih banyak lagi aplikasi-aplikasi potensial untuk sistem SCADA.


SCADA saat ini digunakan hampir diseluruh proyek-proyek industri,
manufaktur, dan infrastruktur lainnya. Intinya SCADA dapat digunakan
dalam aplikasi-aplikasi yang membutuhkan kemudahan dalam
pemantauan sekaligus juga pengontrolan, dengan berbagai macam media
antar muka dan komunikasi yang tersedia saat ini.

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Mesin – mesin pada pabrik roti


3.1.1 Spiral mixer
Spriral mixer adalah salah satu mesin roti yang banyak digunakan dalam
industri bakery Indonesia karena mixer roti ini bisa juga untuk mengaduk adonan
beku. Dimana adonan bisa dicampur dengan air dingin agar sehingga terbentuklah
tekstur yang sempurna. Mixer roti ini juga sangat kuat dan cepat dalam proses mixing
atau pencampuran adonan, mangkuk atau bowl dapat di atur ke atas kebawah sesuai
kebutuhan menggunakan engkol hidrolik, karena sangat praktis.

3.1.2 Mesin Oven Roti


Untuk mendapatkan pemanggang roti yang sempurna tentunya memerlukan
mesin oven roti bukan. Karena untuk pebisnis roti jika hanya mengandalkan kompor
maka matangnya roti tidak merata bisa-bisa setengan matang, setengahnya gosong.
Dengan menggunakan oven roti maka suhu diatur sehingga tidak akan kepanasan atau
terlalu dingin. Karena oven memiliki thermo control yang mampu untuk mengatur
suhu oven roti. Di dalam oven roti juga terdapat lapisan rock wool dan glass wool.
Lapisan Rock Wool yaitu peredam panas yang terletak pada dinding oven. Sehingga
ruangan tidak terlalu panas. Sedangkan glass wool berfungsi yang merupakan bagian
pipa burner yang terbuat dari pipa stainles sehingga tidak mudah keropos dan
menjadikan oven awet dan tahan lebih lama.

3.1.3 Mesin Pemotong Roti

Setelah roti jadi biasanya pebisnis pemula membutuhkan sebuah alat untuk
memotong roti. Sehingga didapatlah ukuran roti yang sesuai untuk dijual. Biasanya
pebisnis pemula lebih memilih memotong roti dengan pisau dibandingkan dengan
mesin pemotong roti. Padahal jika menggunakan mesin pemotong roti, ukuran yang
dihasilkan berbeda. Sehingga agak sulit untuk menentukan harga. Mesin pemotong
roti mempunyai dua jenis yaitu mesin bread slicer dan mesin-mesin roti ini berfungsi
sebagai pengiris atau pemotong roti tawar. Mesin yang terbuat dari stainless steel ini
bisa memotong roti dengan jarak yang dimiliki 12 mm.

Anda mungkin juga menyukai