Stasion master dapat diakses oleh banyak operator yang terhubung dengan
system komunikasi yang digunakan. System komunikasi yang digunakan dapat
berupa modem dan radio transmitter/receiver. Komunikasi semacam ini dapat
menggunakan sistem jaringan kabel bawah tanah (landline system). Pada umunya
tidak ada modul input/output yang tersambung secara fisik dengan master station,
meskipun lokasi RTU (receiver transmitter unit) berada didekat ruang control
utama/master station. Kelebihan yang dimiliki stasiun master antara lain:
• Operator dapat mengetahui status RTU dan kerja dari operator control
• Dapat memasukan data dari RTU
• Dapat menseting alarm dari RTU
Dalam pembahasan selanjutnya, master station memiliki 2 buah fungsi, yaitu:
• Tempat pengolahan data dari RTU dan submaster station
• Sebagai alat pengontrol pada station lain
Bentuk penyambungan untuk jaringan master station dapat dilihat pada gambar
berikut:
Software System Of SCADA 2
• Bagian pengontrol
• Bagain penyimpanan
• Bagian interface dengan manusia atau mesin
D. Ethernet
Pertama kali Ethernet dikembangkan oleh Dr. Robert M. Melcalfe pada
tahun 1970an. Pada awalnya kecepatan Ethernet hanya 3 Mbps yang dikenal
dengan sebutan experimentai Ethernet. Kini Ethernet mendukung kecepatan
10Mbps (IEE 802.3). Dalam perkembanganya kecepatan Ethernet meningkat
sangat pesat yaitu fast Ethernet (IEE 802.3u) dengan kecepatan 100Mbps,
giga byte Ethernet (802.3z/802.3ab) dengan kecepatan 100Mbps, dan gigabit
Ethernet (802.3ae) dengan kecepatan 100Mbps. Pada umumnya Ethernet
yang digunakan dalam industry memiliki kecepatan transfer 10Mbps dengan
menggunakan jaringan kabel coaxial. Cara pengaksesan (MAC/Media Access
Control) pada system Ethernet adalah dengan menggunakan Carier Sense
Multiple Access (CSMA) dan collition detection (CD).
Software System Of SCADA 5
yang berungsi sebagai pembingkai dari pesan eror, dan mikroprosesor yang
berfungsi untuk mengontrol lalu lintas jaringan. Tipe dari kabel yang
digunakan tersebut adalah kabel koaksial. Kabel standard untuk Ethernet
adalah kabel koaksial dengan tipe 10BASE2, 10BASE5 dan 10BASET.
Standard dari kabel ethernet yang berukuran tebal berdasarkan standard
ISO 8802.3 adalah 10BASE5. 10BASE5 berarti dengan panjang kabel
maksimum 500 m, kecepatan komunikasi yang dihasilkan sebesar 10 Mbps.
Panjang 500 m itu adalah panjang maksimum yang telah direkomendasikan
yang terdiri dari 5 segmen, dengan panjang tiap segmen 100m.
10BASE5 merupakan kabel koaksial yang mempunyai hambatan 5 ohm
dengan diameter 10,28mm. Dengan menggunakan kabel koaksial tersebut
penyambunganya dapat menggunakan tap. Cara penyambungan pada kabel
Ethernet 10BASE5 dapat menggunakan penymbungan tipe N. Pada
penyambungan type N, terdiri dari 2 female konektor dan 1 buah male
konektor. Male connector berfungsi untuk menyambung dua buah female
konektor, jadi posisi dari male konektor berada ditengah-tengah dari female
konektor. Untuk AUI (attachment unit interface) menggunakan 15 konduktor
kabel shielded yang terdiri dari 5 konduktor tiap pasangan kabel shielded.
Setiap ujung segment harus disambung menggunakan terminal N konektor 50
ohm.
MAU (Medium Attachment Unit) terdiri dari dua bentuk, yaitu:
• Vampire tap
Vampire tap dapat digunakan untuk menyambung kabel koaksial
dengan mudah. Yaitu dengan cara sebuah pin disambung ditengah
konduktor (kabel dapat dilubangi dengan menggunakan bor),
sedangkan pin lainya disambung pada shield (pelindung kabel).
• Konektor type N
N konektor terdiri dari 2 buah female konketor yang disambung
menggunakan male konektor.
Pada pabrik kecil, untuk penyambungan MAC lebih banyak menggunakan
vampire tap. Sambungan minimum MAC dapat dilihat pada gambar berikut :
Software System Of SCADA 7
System ini menggunakan pesan untuk mengontrol dari satu station ke station
lain. Prinsip kerja dari sistem ring ini adalah pesan dari master station dikirim
kestation lain, kemudian di stasiun tersebut diperiksa apakah pesan itu tertuju
pada aamatnya atau bukan. Jika bukan, station tersebut meneruskan
pengiriman pesan kestatiun lain, sampai pada stasiun yang dituju. Pengiriman
pesan dalam jaringan ini diatur sedemikian rupa sehingga jarak komunikasi
antara station pengirim dan penerima menjadi yang paling dekat sehingga
waktu yang dibutuhkan untuk mengirim dan menerima pesan lebih singkat.
Jika waktu yang digunakan terlalu lama, jaringan akan melewati station
tersebut dan berpindah kestatiun selanjutnya. Dengan kata lain, jika suatu
station tidak menerima pesan untuk mengirim, maka jaringan akan berpindah
ke station selanjutnya.
Jenis konfigurasi pada master station yang kedua adalah hot standby. Pada
hot standby, watchdog timer (WDT) akan aktif jika CPU primer dalam keadaan
reset atau tidak di update. Pada saat watchdog timer aktif, saklar berpinddah dari
posisi primer ke posisi sekunder dalam CPU. Pada saat itu juga memory sekunder
CPU akan update. Memory sekunder CPU ini berisi status data terakhir (saat
WDT mengaktifkan posisi sekunder). Berikut ini adalah gambar dari konfigurasi
hot standby:
Software System Of SCADA 11
• Relay station
Ada dua cara komunikasi dalam relay station, yaitu:
• Menyimpan dan meneruskan operasi (store and forward)
Mode komunikasi semacam ini terjadi pada banyak station. Cara
kerja dari mode ini adalah station master mengirimkan pesan ke
sejumlah station slave. Kemudian station slave mengirimkan
kestation slave yang tidak dapat dijangkau oleh master station.
Frekuensi pengriman pesan (frekuensi forward) antar station slave
adalah sama dengan frekuensi yang digunakan oleh master slave
untuk mengirimkan pesan ke station slave.
B. Metode Komunikasi
Terdapat dua macam metode komunikasi, yaitu Polled (master-slave) dan
carier sense multiple acces/collision detection (CSMA/CD).
1. Polled (Master-Slave)
Tipe komunikasi semacam ini dapat digunakan pada komunikasi point to
poin(2 station) ataupun multipoint (banyak station). Pada komunikasi
semacam ini station master mengontrol semua slaves yang ada. Slaves
tidak dapat mengirim pesan ke slave lain. Komunikasi yang terjadi
adalah half duplex, dimana slave hanya dapat menerima pesan dari
master station. Dalam pengiriman informasi dari master station ke slave
station, jika ada slave yang tidak merespon informasi tersebut, master
station akan mengulang pengiriman informasi sampai 3 kali. Tetapi jika
slave tetap tidak merespon, master station menganggap bahwa slave
tersebut telah rusak, dan master station menghentikan pengiriman
informasi ke slave tersebut. Master station akan mencoba mengakses
slave yang bermasalah tersebut pada pengiriman informasi berikutnya.
Keuntungan dari komunikasi Master-Slave adalah:
• Software dapat dengan mudah merangkum kegiatan komunikasi
karena komunkasi hanya terjadi 1 arah saja
• Kesalahan pengiriman pada slave tertentu dapat diketahui dengan cepat
• Tidak ada tumbukan yang terjadi
• Pengiriman informasi dari master station ke slave station sangat stabil
Kekurangan dari komunikasi master slave adalah:
• Tidak ada variasi pengiriman informasi ke station slave
• Slave station tidak dapat mengirimkan informasi ke master station
Software System Of SCADA 14
Oleh :
Roni Setiawan_PT.Mekatronika_UNY
Sumber:
Practical SCADA for Industry (David Bailey, Edwin Wright)