Anda di halaman 1dari 18

Software System Of SCADA 1

THE MASTER STATION

Stasion master dapat diakses oleh banyak operator yang terhubung dengan
system komunikasi yang digunakan. System komunikasi yang digunakan dapat
berupa modem dan radio transmitter/receiver. Komunikasi semacam ini dapat
menggunakan sistem jaringan kabel bawah tanah (landline system). Pada umunya
tidak ada modul input/output yang tersambung secara fisik dengan master station,
meskipun lokasi RTU (receiver transmitter unit) berada didekat ruang control
utama/master station. Kelebihan yang dimiliki stasiun master antara lain:
• Operator dapat mengetahui status RTU dan kerja dari operator control
• Dapat memasukan data dari RTU
• Dapat menseting alarm dari RTU
Dalam pembahasan selanjutnya, master station memiliki 2 buah fungsi, yaitu:
• Tempat pengolahan data dari RTU dan submaster station
• Sebagai alat pengontrol pada station lain
Bentuk penyambungan untuk jaringan master station dapat dilihat pada gambar
berikut:
Software System Of SCADA 2

Pensetingan pada submaster station merupakan hal penting, karena


submaster station adalah pengontrol langsung pada alat-alat yang berada
ditempatnya masing-masing. Fungsi dari submaster station adalah sebagai berikut:
• Mengolah data dari RTU yang berhubungan dengan submaster station
yang dimaksud
• Memperlihatkan data kerja yang telah dilakukan operator station local
• Mengembalikan data ke station master
• Meneruskan perintah dari station master ke RTU yang dimaksud
Berikut adalah gambar sambungan dari submaster station dengan beberapa RTU:s
Software System Of SCADA 3

Submaster station memiliki fungsi khusus yaitu:


1. Pengontrol komunikasi yang mandiri
• Melakukan konfigurasi pada masing-masig RTU
• Menginisialisasi tiap RTU dengan input/output yang dimilikinya
• Memberi perintah dan mengakuisisi data pada tiap RTU
2. Link komunikasi
• Meneruskan komunikasi dari RTU ke master station dan sebaliknya,
dati master station ke RTU.
• Memperlihatkan informasi kerja alarm dan informasi kerja pada hard
disk
• Sebagai link input/output secara otomatis pada setiap RTU yang
berbeda
3. Diagnostic
• Sebagai serever pengolah informasi jika RTU terjadi eror
• Memprediksi masalah penting seperti kelebihan data

A. Software Master Station


Ada 3 buah komponen untuk bisa membentuk software pada master station:
• OS software
• System SCADA
• Aplikasi software SCADA
Selain 3 komponen tersebut, masih ada komponen lain yang sangat penting,
yaitu firmware seperti BIOS yang berfungsi sebagai antar muka antara OS
dengan hardware computer. Contoh dari operating system yang dapat
digunaan adalah DOS, windows, windows NT, dan operation system lainya.

B. System SCADA Software


Hal ini mengacu pada software yang support dengan system SCADA. Secara
umum system software SCADA, terdiri dari 4 bagian utama, yaitu:
• Bagian akuisisi data
Software System Of SCADA 4

• Bagian pengontrol
• Bagain penyimpanan
• Bagian interface dengan manusia atau mesin

C. Local Area Network


Untuk membentuk suatu system komunikasi antara master station,
submaster station dan RTU dapat menggunakan LAN. Dimana master station
merupakan master servernya, submaster station merupakan client dari master
station, sedangkan RTU dikontrol oleh submaster station/berantarmuka
dengan submaster station. Macam-macam dari LAN yaitu Ethernet (802.3),
token bus (802.4), token ring (802.5). Yang paling banyak digunakan untuk
kepentingan industry adalah Ethernet dan token bus, karena pada Ethernet
dan token bus tidak membutuhkan master station. Setiap jenis jaringan akan
dibahas pada bab berikutnya, yaitu:
• Ethernet (CSMA/CD)
• Token ring (IBM token ring)
• Token bus (MAP/PLC type indusrial system)

D. Ethernet
Pertama kali Ethernet dikembangkan oleh Dr. Robert M. Melcalfe pada
tahun 1970an. Pada awalnya kecepatan Ethernet hanya 3 Mbps yang dikenal
dengan sebutan experimentai Ethernet. Kini Ethernet mendukung kecepatan
10Mbps (IEE 802.3). Dalam perkembanganya kecepatan Ethernet meningkat
sangat pesat yaitu fast Ethernet (IEE 802.3u) dengan kecepatan 100Mbps,
giga byte Ethernet (802.3z/802.3ab) dengan kecepatan 100Mbps, dan gigabit
Ethernet (802.3ae) dengan kecepatan 100Mbps. Pada umumnya Ethernet
yang digunakan dalam industry memiliki kecepatan transfer 10Mbps dengan
menggunakan jaringan kabel coaxial. Cara pengaksesan (MAC/Media Access
Control) pada system Ethernet adalah dengan menggunakan Carier Sense
Multiple Access (CSMA) dan collition detection (CD).
Software System Of SCADA 5

Ethernet berasal dari percobaan radio transmisi yang memiliki banyak


pemancar dengan tujuan untuk dapat berkomunikai dengan siapa saja dan
kapan saja. Prinsip kerja dari Ethernet adalah sebelum station pengirim
mendapatkan pesan dari station lain, bus-bus (radio/cable) akan aktif. Jika
bus-bus yang aktif ini ditangkap/terdeteksi oleh station lain, maka station ini
akan mengirimkan pesan. Kedua station tersebut dalam lalu lintas pengiriman
dan penerimaan pesan terjadi sangat cepat. Tetapi jika terjadi tumbukan
(collition) kedua station tersebut akan off, kemudian keduanya akan on lagi
dan mencoba mengirimkan sinyal kembali. Konstruksi dari MAC (media
access control) dari Ethernet dapat dilihat pada gambar berikut:

Unit transceiver (berdasarkan pada MAC) terdiri dari 2 komponen, yaitu:


• Unit transceiver yang berfungsi sebagai pengirim dan penerima data,
pemeriksa terjadinya tumbukan (collisions), serever isolasi electric,
dan pelindung bus dari kesalahan.
• Sebuah tap yang berfungsi untuk penyambungan kabel coaxial.
Controller card disambung dengan transceiver mengunakan kabel yang
memiliki pelindung (shielded cable). Controller card terdiri dari unit MAC
Software System Of SCADA 6

yang berungsi sebagai pembingkai dari pesan eror, dan mikroprosesor yang
berfungsi untuk mengontrol lalu lintas jaringan. Tipe dari kabel yang
digunakan tersebut adalah kabel koaksial. Kabel standard untuk Ethernet
adalah kabel koaksial dengan tipe 10BASE2, 10BASE5 dan 10BASET.
Standard dari kabel ethernet yang berukuran tebal berdasarkan standard
ISO 8802.3 adalah 10BASE5. 10BASE5 berarti dengan panjang kabel
maksimum 500 m, kecepatan komunikasi yang dihasilkan sebesar 10 Mbps.
Panjang 500 m itu adalah panjang maksimum yang telah direkomendasikan
yang terdiri dari 5 segmen, dengan panjang tiap segmen 100m.
10BASE5 merupakan kabel koaksial yang mempunyai hambatan 5 ohm
dengan diameter 10,28mm. Dengan menggunakan kabel koaksial tersebut
penyambunganya dapat menggunakan tap. Cara penyambungan pada kabel
Ethernet 10BASE5 dapat menggunakan penymbungan tipe N. Pada
penyambungan type N, terdiri dari 2 female konektor dan 1 buah male
konektor. Male connector berfungsi untuk menyambung dua buah female
konektor, jadi posisi dari male konektor berada ditengah-tengah dari female
konektor. Untuk AUI (attachment unit interface) menggunakan 15 konduktor
kabel shielded yang terdiri dari 5 konduktor tiap pasangan kabel shielded.
Setiap ujung segment harus disambung menggunakan terminal N konektor 50
ohm.
MAU (Medium Attachment Unit) terdiri dari dua bentuk, yaitu:
• Vampire tap
Vampire tap dapat digunakan untuk menyambung kabel koaksial
dengan mudah. Yaitu dengan cara sebuah pin disambung ditengah
konduktor (kabel dapat dilubangi dengan menggunakan bor),
sedangkan pin lainya disambung pada shield (pelindung kabel).
• Konektor type N
N konektor terdiri dari 2 buah female konketor yang disambung
menggunakan male konektor.
Pada pabrik kecil, untuk penyambungan MAC lebih banyak menggunakan
vampire tap. Sambungan minimum MAC dapat dilihat pada gambar berikut :
Software System Of SCADA 7

Kabel standard Ethernet yang berukuran tipis/kecil adalah jenis 10BASE2.


Pemasangan 10BASE2 ini membutuhkan harga yang lebih murah dari pada
10BASE5. Panjang maksimum yang diijinkan pada10BASE2 adalah 185 m.
Sebutan lain untuk 10BASE2 adalah cheapernet atau kabel Ethernet tipis.
Kabel koaksial yang digunakan pada 10BASE2 adalah kabel tipe RG-58A/U
atau RG-58C/U yang memiliki impedansi 50 ohm. Trunk kabel koaksial pada
kabel Ethernet jenis ini tidak disambung. Kabel jenis ini dapat disambung
dengan interval jarak 0,5 m.
Kabel Ethernet standard yang jenis ketiga adalah 10BASET. Ini terdiri dari
jaringan type bintang dengan hub central yang menggunakan cabel twisted
(spiral) pada tiap terminalnya. Jarak maksimal yang dianjurkan adalah 100m
dari hub. Cara untuk mengurangi tumbukan pada jaringan Ethernet adalah:
• Pastikan kabel tidak terjadi hubungan pendek
• Pastikan sambungan kabel dengan benar
• Gunakan buffer yang lebih besar
• Matikan pemancar yang tidak penting
• Pastikan kabel ground tersambung dengan baik

E. Token Ring LAN


Type kedua dari jaringan LAN adalah system cincin (token Ring).
Jaringan tipe ini pertama kali dibuat oleh IBM pada tahun 1980an. Type ini
lebih banyak digunakan di perkantoran dari pada untuk sysem industry.
Software System Of SCADA 8

System ini menggunakan pesan untuk mengontrol dari satu station ke station
lain. Prinsip kerja dari sistem ring ini adalah pesan dari master station dikirim
kestation lain, kemudian di stasiun tersebut diperiksa apakah pesan itu tertuju
pada aamatnya atau bukan. Jika bukan, station tersebut meneruskan
pengiriman pesan kestatiun lain, sampai pada stasiun yang dituju. Pengiriman
pesan dalam jaringan ini diatur sedemikian rupa sehingga jarak komunikasi
antara station pengirim dan penerima menjadi yang paling dekat sehingga
waktu yang dibutuhkan untuk mengirim dan menerima pesan lebih singkat.
Jika waktu yang digunakan terlalu lama, jaringan akan melewati station
tersebut dan berpindah kestatiun selanjutnya. Dengan kata lain, jika suatu
station tidak menerima pesan untuk mengirim, maka jaringan akan berpindah
ke station selanjutnya.

F. Token Bus Network


Jaringan type ini lebih banyak digunakan dalam industry. Prinsip kerjanya
adalah semua station dapat menerima acces ke suatu bus dengan diberi
batasan waktu tertentu. Prinsip ini hampir sama dengan prinsip pada jaringan
menggunakan system cincin. Dengan menggunakan sebuah kabel akan
menghubungkan seluruh statiun dengan master station. Kelebihan dari sistem
jaringan ini adalah penambahan jaringan/statiun baru dapat dilakuakan
dengan mudah tanpa mengganggu statiun lain. Sedangkan kelemahanya bila
terdapat gangguan di kabel pusat, maka seluruh statiun akan mengalami
gangguan.
Software System Of SCADA 9

Keunggulan Dari SCADA


Komponen SCADA system dirancang agar dapat digunakan pada semua
jenis pengontrolan. Sebuah master station merupakan salah satu bagian dari
SCADA system. Kehandalan dari station master mempengaruhi kehandalan dari
SCADA system. Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan kehandalan
maser station adalah sebagai berikut:
• CPU / control processing unit
• Memory utama dan besar buffernya
• Dish drive dan kesesuainya dengan controller card
• Komunikasi antar muka

Konfigurasi Master Station


Ada dua macam dalam konfigurasi master station. Prinsip konfigurasi
yang paling sederhana yaitu cold standby, ketika master station dalam posisi
standby, sakelar berpindah dari posisi primer ke posisi sekunder. Berikut ini
adalah gambar dari konfigurasi cold standby:
Software System Of SCADA 10

Jenis konfigurasi pada master station yang kedua adalah hot standby. Pada
hot standby, watchdog timer (WDT) akan aktif jika CPU primer dalam keadaan
reset atau tidak di update. Pada saat watchdog timer aktif, saklar berpinddah dari
posisi primer ke posisi sekunder dalam CPU. Pada saat itu juga memory sekunder
CPU akan update. Memory sekunder CPU ini berisi status data terakhir (saat
WDT mengaktifkan posisi sekunder). Berikut ini adalah gambar dari konfigurasi
hot standby:
Software System Of SCADA 11

ARSITEKTUR DAN METODE KOMUNIKASI


A. Arsitektur Komunikasi
• Point to point (dua station)
Bentuk dari komunikasi jenis ini sangat sederhana, yaitu terjadi pertukaran
data/komunikasi pada dua buah station. Satu station berfungsi sebagai
master sedangkan station yang lain berfungsi sebagai slave. Pada
komunikasi jenis ini berarti dua buah station dapat melakukan komunikasi
mode fullduplex diamana frekuensi pengiriman data berbeda dengan
freuensi penerimaan data ataupun mode simplex dimana frekuensi
pengiriman dan frekuensi peneriman tidak terpisah.

• Multipoint (lebih dari 2 station)


Pada bentuk komunikasi semacam ini, satu station berfungsi sebagai
master, sedangkan station lainya berungsi sebagai slave. Pada umumnya
data dikirim dari master ke masing-masing slave. Tetapi jika terdapat slave
yang akan mengirim data ke slave lainya, slave tersebut mengirim data ke
master terlebih dahulu. Kemudian station master mengirimkan data ke
masing-masing slave. Alternative lainya, setiap station slave dapat
berkomunikasi dengan cara peer to peer. Tetapi dengan cara ini berarti
lalulintas komunikasi akan semakin complex, sehingga kemungkinan
terjadi tumbukan akan lebih besar.
Software System Of SCADA 12

• Relay station
Ada dua cara komunikasi dalam relay station, yaitu:
• Menyimpan dan meneruskan operasi (store and forward)
Mode komunikasi semacam ini terjadi pada banyak station. Cara
kerja dari mode ini adalah station master mengirimkan pesan ke
sejumlah station slave. Kemudian station slave mengirimkan
kestation slave yang tidak dapat dijangkau oleh master station.
Frekuensi pengriman pesan (frekuensi forward) antar station slave
adalah sama dengan frekuensi yang digunakan oleh master slave
untuk mengirimkan pesan ke station slave.

• Pengulangan operasi (Talk through repeater)


Cara kerja dari mode komunikasi semacam ini hampir sama
dengan mode store and forward, yaitu terjadi pengiriman
informasi antar station slave. Pada mode talk through repeater,
pengiriman informasi antar station slave terjadi secara tidak
langsung, yaitu dengan perantara RTU repeater. Repeater ini
beroperasi pada frekuensi range radio. Sehingga untuk
mengirimkan informasi antar station slave terjadi perubahan
frekuensi.
Software System Of SCADA 13

B. Metode Komunikasi
Terdapat dua macam metode komunikasi, yaitu Polled (master-slave) dan
carier sense multiple acces/collision detection (CSMA/CD).
1. Polled (Master-Slave)
Tipe komunikasi semacam ini dapat digunakan pada komunikasi point to
poin(2 station) ataupun multipoint (banyak station). Pada komunikasi
semacam ini station master mengontrol semua slaves yang ada. Slaves
tidak dapat mengirim pesan ke slave lain. Komunikasi yang terjadi
adalah half duplex, dimana slave hanya dapat menerima pesan dari
master station. Dalam pengiriman informasi dari master station ke slave
station, jika ada slave yang tidak merespon informasi tersebut, master
station akan mengulang pengiriman informasi sampai 3 kali. Tetapi jika
slave tetap tidak merespon, master station menganggap bahwa slave
tersebut telah rusak, dan master station menghentikan pengiriman
informasi ke slave tersebut. Master station akan mencoba mengakses
slave yang bermasalah tersebut pada pengiriman informasi berikutnya.
Keuntungan dari komunikasi Master-Slave adalah:
• Software dapat dengan mudah merangkum kegiatan komunikasi
karena komunkasi hanya terjadi 1 arah saja
• Kesalahan pengiriman pada slave tertentu dapat diketahui dengan cepat
• Tidak ada tumbukan yang terjadi
• Pengiriman informasi dari master station ke slave station sangat stabil
Kekurangan dari komunikasi master slave adalah:
• Tidak ada variasi pengiriman informasi ke station slave
• Slave station tidak dapat mengirimkan informasi ke master station
Software System Of SCADA 14

• Tidak dapat melakukan perubahan data yang berasal dari master


station, sehingga jika terjadi kesalahan informasi, slave tida mampu
memperbaikinya
• Slave station tidak dapat mengirim informasi ke slave station lainya

Aplikasi dari komunikasi master-slave berdasarkan gambar diatas:


• Jika idak ada respon pada RTU, master station akan mengulangi
pengiriman informasi sebanyak 3 kali. Jika tetap tidak ada respon pada
RTU, master station menganggap RTU tersebut tidak aktif/bermasalah.
• Jika pengiriman informasi pada sebuah RTU terjadi secara tidak
normal, sebaiknya pengiriman informai ke RTU lain dihentikan.
Karena jika diteruskan, pengiriman informasi menjadi tidak optimal.
Berikut adalah contoh pengiriman informasi ke RTU yang terjadi secara
normal dan tidak normal:
Software System Of SCADA 15

Berdasarkan gambar diatas, jika prioritas pengiriman informasi tidak


sama pengiriman informasi menjadi tidak normal. Master station
mengirimkan informasi ke RTU berdasarkan prioritas RTU. Pertama
master station mengirimkan informasi ke RTU dengan prioritas yang
lebih tinggi, kemudian ke prioritas yang lebih rendah. Tetapi pada
pengiriman informasi ke prioritas yang lebih rendah, akan terjadi
pengulangan pengiriman informasi pada RTU dengan prioritas yang
lebih tinggi dan RTU dengan prioritas yang lebih rendah menjadi tidak
semuanya terkirimi informasi. Kemudian dilakukan pengiriman
Software System Of SCADA 16

informasi ulang pada RTU, sehingga pengiriman semacam ini tidak


efisien.
2. CSMA/CD system (peer to peer)
• Komunikasi antar RTU
Dalam metode ini komunikasi antar RTU tidak dapat dilakukan
secara langsung. Untuk dapat melakukan komunikasi antar RTU,
caranya adalah dengan cara mengirimkan pesan data dan alamat
RTU tujuan ke master station, kemudian master station memproses
data dan alamatnya, selanjutnya master station mengirimkan data
tersebut ke alamat RTU yang dimaksud.
• Event reporting
Adalah salah satu cara untuk mengurangi pengulangan pengiriman
data yang sama ke satu RTU. Prinsip kerja dari metode komunikasi
ini adalah RTU melakukan laporan/konfirmasi dari kegiatan yag
telah dilakukanya ke master station. RTU harus melakukan
laporan/konfirmasi, jika:
• Operasi dilakukan pada kecepatan rendah, sekitar 4800bps
• Ada data penting yang harus dimonitor
• Ada lebih dari 10 RTU yang tersambung pada satu buah
submaster station
Semua kegiatanyang dilakukan oleh RTU dilaporkan ke master
station. Tetapi ada sebagian informasi dari RTU yang tidak dapat
dikirimkan ke master station, yaitu:
• Batas tinggi rendahnya nilai analog
• Persentase perubahan dari nilai analog
• Waktu yang diperlukan untuk pengiriman laporan ke master
station
Kelebihan dari metode komunikasi semacam ini adalah tidak terjadi
pengulangan pengiriman informasi yang sama kesatu RTU.
Kelemahan dari metode komunikasi ini adalah:
• Kesalahan dalam jaringan diketahui setelah terjadi komunikasi
Software System Of SCADA 17

• Kegiatan yang dilaporkan tidak selalu kegiatan terakhir


• Untuk mendapatkan laporan yang paling update, dilakukan
dengan cara manual.
• Master-Slave dengan event reporting
Merupakan kombinasi dari metode Master-salve dan metode event
reporting. Pada metode komunikasi semacam ini, terjadi pengiriman
data dari master station ke salve station dan sebaliknya dari slave
station ke master station. Pengiriman data ini disertai dengan umpan
balik ke station pengirimnya berupa laporan/konfirmasi dari kegiatan
yang telah dilakukan station tersebut. Pada metode komunikasi
semacam ini menggunakan batasan waktu, waktu yang digunakan
adalah penjumlahan dari waktu maksimal modem melakukan proses
pengirimn data (30ms), dengan waktu pengiriman (100ms), dengan
waktu yang dibutuhkan untuk pengulangan pengiriman (58,3ms) dan
waktu off setelah pengiriman data (25ms).
Istilah yang sering dijumpai pada komunikasi antar RTU dan master
station adalah:
- Hardware handshaking
Jika modem sedang tidak aktif/tidak digunakan maka disebut dengan tidak
ada hardware yang berjabat tangan (handshaking). Tetapi jika
modemsedang aktif berarti terjadi handshaking.
- Station address
Merupakan alamat dari masing-masing RTU maupun slave station
- Error detection
Kemampuan dari sistem untuk mendeteksi kesalahan pada proses
komunikasi
- Protocol message retries
Merupakan waktu yang diperlukan oleh master station untuk mengulang
pengiriman data ke slave station.
- RTS send delay
Merupakan waktu yang diperlukan suatu data sampai di RTS tujuan.
Software System Of SCADA 18

- RTS off delay


Merupakan selisih waktu yang digunakan oleh RTS saat menerima pesan
sampai RTS off
- Time out delay
Merupakan perbedaan waktu penerimaan pesan dari RTS
- Size of message fom RTU
Ukurn maksimum suatu pesan yang dapat dikirim oleh RTU
- Priority message transmit
Tingkatan/prioritas RTU dalam menerima pesan dari station master.

Oleh :
Roni Setiawan_PT.Mekatronika_UNY
Sumber:
Practical SCADA for Industry (David Bailey, Edwin Wright)

Anda mungkin juga menyukai