Anda di halaman 1dari 12

Nama : Moch.

Dhafa Tsabitul ‘Azmi


Kelas : XI TKJ 1

PERANGKAT JARINGAN KOMPUTER

1. Ethernet Card / LAN Card / NIC (Network Interface Card) (Kartu Jaringan)

Perangkat keras komputer berupa card yang dirancang dan dipasang pada PC
agar memungkinkan komputer melakukan komunikasi dengan komputer lain
melalui jaringan LAN
Fungsi utama NIC antara lain :
-Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan
-Mengontrol arus data antara komputer dan Ethernet Card PCI sistem kabel
-Menerima data yang dikirim dari computer lain lewat kabel dan
menerjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer.
Jenis BUS yang digunakan NIC, diantaranya:
-ISA (Industry Standard Architecture)
-PCi(Peripheral Component Interface) Ethernet Card PCEMCIA Ethernet Card
USB
Berikut tabel pembagian ethernet berdasarkan kecepatannya :
Kecepatan Standar Spesifikasi Nama
IEEE
10 10Base2, 10Base5, 10BaseF, 10BaseT IEEE 802.3 Ethernet
Mbit/detik
100 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100 IEEE 802.3u Fast Ethernet
Mbit/detik BaseTX
1000 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, IEEE 802.3z Gigabit
Mbit/detik 1000BaseT Ethernet
10000 11mm/.ll
Mbit/detik

2. HUB

Perangkat keras penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik
pusat yang menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan. Berperan
sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung. Hub terdiri
dari 8, 12 atau 24 port RJ-45 serta digunakan pada topologi bintang (star).
Berdasarkan fungsinya Hub dibedakan menjadi 2 macam yakni:
-Hub pasif merupakan hub yang berfungsi sebagai pemisah atau pembagi
jaringan, akan tetapi tidak melakukan penguatan sinyal sehingga hub ini tidak
membutuhkan tenaga listrik tambahan.
-Hub Aktif berfungsi sebagai penghubung jalur secara fisik dan penguat sinyal
dalam jaringan, Akan tetapi Hub aktif membutuhkan tenaga listrik tambahan
untuk bisa bekerja.
>Hub bekerja pada OSI Layer 1 (Physical Layer).
>Hub tidak mengenal MAC Address/Physical Addres
3. Switch

Komponen jaringan komputer yang digunakan untuk menghubungkan


beberapa Hub dalam membentuk jaringan komputer yang lebih besar atau
menghubungkan komputer-komputer yang memiliki kebutuhan akan
bandwidth yang cukup besar.
-Fungsi Switch:
Sebagai manajemen lalu lintas yang terdapat pada suatu jaringan komputer,
switch bertugas bagaimana cara mengirimkan paket data untuk sampai ke
tujuan dengan perangkat yang tepat, Switch juga bertugas untuk mencari jalur
yang paling baik dan optimal serta memastikan pengiriman paket data yang
efisien ketujuannya.
-Cara Kerja Switch:
Cara kerja switch yaitu dengan cara menerima paket data pada suatu port lalu
akan melihat MAC (Media Access Control) tujuannya dan membangun sebuah
koneksi logika dengan port yang sudah terhubung dengan node atau perangkat
tujuan, sehingga selain port yang dituju tidak dapat menerima paket data yang
dikirimkan dan akan mengurangi terjadinya tabrakan data atau disebut dengan
collision. Setiap perangkat yang terhubung ke port tertetu, MAC Addresnya
akan dicatat di MAC Address table yang nantinya disimpan pada memori cache
switch.

Perbedaan Hub Dan Switch


Hub Switch
Half Duplex Full Duplex
Sering Terjadi Collision Tidak Terjadi Collision
Kecepatannya Tidak Stabil Kecepatannya Lebih Stabil
Kurang Aman Lebih Aman
Harganya Lebih Murah Lebih Mahal disbanding HUB

4. Router

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke


sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau
untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk
meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya.
Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang
menggunakan media yang berbeda atau berbeda arsitektur jaringan, seperti
halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan
atau network, baik jaringan yang menggunakan teknologi sama atau yang
berbeda, misalnya menghubungkan jaringan topologi Bus, topologi Star atau
topologi Ring.
Router berbeda dengan switch karena router bekerja pada OSI Layer 3
(Network Layer) sementara switch bekerja pada OSI Layer 2 (Data Link Layer)
dan switch hanya perangkat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa
komputer sehingga membentuk LAN atau local area network. Sedangkan
router adalah perangkat yang menghubungkan satu LAN dengan banyak LAN
lainnya.

5. Repeater
Repeater merupakan perangkat yang berfungsi untuk memperkuat sinyal di
dalam jaringan komputer, dengan cara menerima sinyal dari satu segmen kabel
pada jaringan (LAN, MAN, WAN) yang kemudian dipancarkan kembali dengan
mempertahankan kekuatan sinyal asli yang pertama diterima segmen kabel
tersebut. bisa juga mengembalikan kekuatan sinyal asli seperti dari pusatnya.

6. Bridge

Bridge merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan


dua jaringan (LAN dengan LAN yg lain) yang mempunyai media komunikasi dan
topologi jaringan yang berbeda.
Bridge bekerja pada level data link layer pada model OSI jaringan. oleh sebab
itu, bridge dapat menyambungkan jaringan yang menggunakan metode
transmisi atau medium acces control yg berbeda. Bridge juga mampu
mempelajari alamat link pada setiap perangkat yg tersambung dengannya dan
mengatur alur frame berdasarkan alamat tersebut.
7. Modem

Modem singkatan dari Modulation Demodulation (Modulator dan


Demodulator) yang merupakan perangkat keras yang berfungsi untuk
komunikasi dua arah yang merubah sinyal digital menjadi sinyal analog atau
sebaliknya untuk mengirimkan pesan/data ke alamat yang dituju dan sebagai
perangkat perantara untuk menghubungkan komputer kita ke jaringan internet.
Modem dapat dibedakan berdasarkan pemasangan ya dan jaringannya. jika
berdasarkan pemasangannya modem bisa dibedakan menjadi modem internal
dan modem eksternal sedangkan berdasarkan jaringannya modem bisa
dibedakan menjadi modem dengan media kabel dan modem dengan media
tanpa kabel.

Jenis-Jenis Modem :
1. Modem Internal merupakan modem berbentuk card (kartu) yang
dipasangkan pada slot motherboard. Keuntungan modem ini adalah cara
pemasangannya mudah dan harganya relatif lebih murah.
2. Modem Eksternal adalah modem yang dipasang diluar komputer,
dihubungkan ke PC melalui port komunikasi seperti COM1 atau ditancapkan
pada port USB.
3. Modem yang menggunakan media kabel yaitu sebuah modem yang
menggunakan kabel sebagai media perantaranya (contoh: TV kabel dan
jaringan telepon).
4. Modem tanpa kabel, modem ini menggunakan media tanpa kabel untuk
perantaranya (contoh: modem GSM, modem CDMA dan lain-lain).

Kabel Jaringan
Kabel jaringan adalah media dimana informasi berpindah dari satu perangkat
jaringan ke satu perangkat jaringan lainnnya. Penggunaan jenis kabel jaringan
komputer tergantung pada implementasi atau topologi jaringan seperti
topologi bus, topologi ring atau topologi token ring atau topologi star serta
budget yang disediakan.
Kabel jaringan dalam membentuk suatu jaringan komputer terdiri dari tiga jenis
yaitu :
1. Kabel Coaxial

Kabel coaxial merupakan jenis kabel yang terdiri dari kawat tembaga, yang
dilapisi oleh isolator, konduktor, dan kemudian pada bagian luar dari kabel
coaxial ini dilindungi dengan menggunakan bahan PVC. Sekilas, kabel coaxial ini
juga sama seperti kabel antena televisi.

2. Kabel Twisted Pair

Kabel jenis twisted pair ini memiliki bentuk fisik berupa pasangan dari kabel
kabel yang dipasang secara berlilit satu sama lain membentuk spiral. Kabel
jenis ini merupakan jenis kabel yang saat ini paling banyak dan juga umum
digunakan untuk pembuatan sebuah jaringan local atau LAN.
Kabel twisted pair memiliki 3 jenis kabel utama, berikut ini beberapa jenis kabel
twisted pair beserta ciri-cirinya :
a. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP berisi empat pasang (pair) kabel yang tiap pair-nya disusun secara
spiral atau saling berlilitan. Keempat pasang kabel (delapan kabel) yang
merupakan isi dari kabel UTP berupa kabel tembaga tunggal yang berisolator.
Kabel UTP dalam aplikasinya tidak mendukung perlindungan atau proteksi dari
kumpulan spiralnya. Karena tidak memiliki perlindungan apapun pada bagian
kabelnya, maka kabel jenis UTP ini memiliki kelemahan utama, yaitu sangat
rentan dan juga sensitive terhadap voltase tinggi dan juga medan magnet.
Kabel UTP banyak digunakan pada kabel jaringan telepon, dan juga jaringan
LAN.
Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam
beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang
dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut.
Kategori Kegunaan (Mendukung)
Category 1 (Cat1) Kualitas suara analog
Category 2 (Cat2) Transmisi suara digital hingga 4 megabit per detik
Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 20 megabit per detik
Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per
detik, mendukung jaringan Ethernet (10BaseT),
Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Ethernet
(1000BaseT).
Enhanced Category 5 Transmisi data digital hingga 1000 megabit per
(Cat5e) detik Mendukung transmisi di frekuensi 250MHz
Category 6 (Cat6) Mendukung transmisi di frekuensi 250MHz
Category 7 (Cat7) Mendukung transmisi di frekuensi 600MHz
b. Kabel FTP (Foiled Twisted Pair)
FTP memiliki spesifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP,
karena lapisan kabelnya dilindungi oleh semacam foil, sehingga hal ini
membuat kabel jenis FTP memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap noise
dan gangguan magnetic dibandingkan dengan kabel UTP
c. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Hampir sama dengan kabel FTP, kabel STP juga memiliki perlindungan di
dalam lapisan kabelnya. Yang membedakan hanyalah bahan yang digunakan
untuk melapisi susunan kabel twisted pairnya. STP juga memiliki kemampuan
yang baik dalam menangkal noise dan gangguan magnetic.
Meskipun secara praktis kabel FTP dan juga kabel STP memiliki banyak sekali
keunggulan dibandingkan dengan UTP, namun demikian, kabel UTP masih
menjadi favorit dalam penggunaannya di sebuah jaringan komputer. Hal yang
membuat kabel UTP masih banyak digunakan adalah faktor ekonomis, dimana
kabel jenis UTP memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan
kabel FTP dan jga STP. Hal ini menyebabkan kabel UTP masih menjadi pilihan
pertama dalam pembuatan jaringan.

3. Kabel Fiber Optik

Kabel fiber optic merupakan jenis kabel yang terdiri atas kumpulan serat-serat
fiber yang dapat mentransmisi cahaya, dengan ukuran yang lebih kecil dan juga
lebih fleksibel dibandingkan dengan kabel twisted pair.
Kabel fiber optik terdiri dari dua jenis, yaitu Single Mode dan Multi Mode.
Kabel Single Mode dapat menjangkau jarak yang lebih jauh (ratusan kilometer)
dan hanya mengirim satu sinyal pada satu waktu, sedangkan kabel Multi Mode
mengirim sinyal yang berbeda pada saat yang bersamaan serta mengirim data
pada saat yang bersamaan pula dan dapat mencapai jarak hanya 500 meter
atau kurang dari itu.

Kabel fiber optik pada awalnya hanya digunakan untuk keperluan khusus,
seperti penggunaan pada jaringan backbone pada suatu perusahaan besar.
Namun lama kelamaan, jaringan dengan menggunakan fiber optic menjadi
semakin populer dan digunakan untuk keperluan jaringan secara umum,
bahkan saat ini jaringan internet di rumah anda pun sudah banyak yang
mendukung konektivitas menggunakan kabel fiber optic.
Kelemahan Fiber Optic:
-Harga instalasi yang tinggi.
-Tidak semua provider mau mendukung jaringan menggunakan fiber optic.
-Apabila digunakan pada jaringan sederhana dan kecil, tidak akan berpengaruh
banyak.
-Kecepatan transmisi masih dibatasi oleh provider.
Kelebihan Fiber Optik:
-Mampu mentransmisikan sinyal dengan kecepatan tinggi.

-Simple dan juga fleksibel.

-Dapat mentransmisikan sinyal cahaya.

-Tahan terhadap gelombang radio.


Kesimpulan dan Perbedaan dari Ketiga Jenis Kabel Jaringan :
Kabel Coaxial
-Dapat digunakan untuk jaringan dengan topologi bus dan juga ring
-Memiliki kapasitas transmisi data yang terbatas
-Sudah jarang digunakan dan didukung oleh perangkat keras jaringan
Kabel Twisted Pair

-Harga relative jauh lebih murah dan mudah diperoleh

-Instalasi yang tidak repot

-Untuk jenis UTP, sayangnya tidak memiliki ketahanan terhadap noise atau
gangguan magnetik
Kabel Fiber Optic
-Mampu mentransmisikan data lebih cepat dan optimal
-Tahan terhadap gangguan magnetic dan gelombang radio
-Memiliki biaya atau cost investasi yang lebih mahal

Konektor RJ-45 dan RJ-11


Konektor RJ-11 adalah konektor yang digunakan dalam jaringan telepon.
Konektor ini biasanya disandingkan dengan kabel STP (Shielded Twisted Pair).
Konektor RJ-11 adalah standar konektor dimanfaatkan pada pasangan 2-4
(kawat) kabel telepon. Meskipun konektor RJ-11 memiliki total 6 posisi
konektor, biasanya hanya 2 atau 4 yang benar-benar dimanfaatkan.
Konektor RJ-45 digunakan pada jenis kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
dengan topologi star dan menggunakan protokol CSMA/CD atau Ethernet.

BNC Connector dan Socket

Konektor BNC terdiri atas T-BNC Connector, BNC Connector dan Terminator,
dirancang khusus untuk kabel koaksial (coaxial) yang membawa signal frekuensi
tinggi dimana kejernihan signal yang bebas dari distorsi dan noise merupakan
hal yang sangat penting. Konektor BNC biasanya digunakan pada topologi Bus
dan Test Equipment Frekuensi seperti Osiloskop, Audio Analyzer, Signal
Generator serta menggunakan protokol CSMA/CD atau Ethernet. Konektor BNC
ini dirancang oleh Paul Neill, Carl Concelman, & Octavio M. Salati dan
dipatenkan pada tahun 1951. Kepanjangan dari BNC adalah Bayonet Neill-
Concelman.
T-BNC adalah terminal yang dihubungkan dengan jalur utama kemudian akan
dihubungkan ke client-client.
BNC adalah konektor yang dihubungkan langsung ke LAN card.
Terminator merupakan Backbone yang berfungsi untuk menutup jalur utama
pada topologi BUS.

Crimping Tools
Crimping tool / Crimp tool adalah alat berupa tang khusus untuk memasang
kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11. Bentuknya macam-macam ada yang besar
dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain
sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukkan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11
saja.

LAN Tester (Cable Tester)

LAN Tester merupakan peralatan jaringan yang digunakan untuk mengecek


kebenaran pemasangan kabel UTP yang terpasang konektor RJ-45 atau RJ-11.
Pada Lan tester terdapat led indikator yang berfungsi sebagai petunjuk apakah
kabel yang kita pasang sudah benar posisi pemasangannya.

Anda mungkin juga menyukai