Anda di halaman 1dari 11

Komponen dalam Jaringan WAN

WAN menghubungkan LAN-LAN yang terpisah secara geografis (lebih dari


100 meter) sehingga secara otomati komponen yang terdapat dalam LAN
juga terdapat dalam WAN.

1. Router

Router adalah penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan


dilakukan dengan menggunakan routing protocol tertentu. Router bukanlah
perangkat fisikal, melainkan logikal. Misalnya sebuah IP router dapat
membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang
ditujukan untuk IP adress tertentu yang dapat mengalir dari suatu segmen
ke segmen lainnya.
Router memiliki 2 interface (port) yaitu
a. interface serial dan ethernet. Interface Serial biasanya menggunakan
kabel DTE/DCE dan seringkali digunakan untuk koneksi WAN atau
internet.
b. Sedangkan interface ethernet seringkali digunakan koneksi ke LAN.
Rata-rata router saat ini sudah memiliki interface Fast Ethernet (100
BaseT) bahkan ada beberapa yang sudah memiliki interface Gigabit
Ethernet (1000Base T).
Router menggunakan routing protocol untuk bertukar informasi routing.
Routing protocol memungkinkan router untuk mengetahui informasi dari
router lain yang berada di jaringan sehingga data bisa dikirim pada tujuan
yang tepat.
Perlu diingat bahwa dua router yang berkomunikasi satu sama lain harus
menggunakan routing protocol yang sama atau mereka tidak bisa bertukar
informasi.
Routing protocol yang banyak digunakan :
 RIP v1
 RIP v2
 IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
 EIGRP (Exterior Gateway Routing Protocol)
 OSPF (Open Shortest Path First)
 IS-IS
 BGP (Border Gateway Protocol)
 Static Route

FUNGSI ROUTER

1. Fungsi utama Router yaitu menghubungkan beberapa jaringan untuk


menyampaikan data dari suatu jaringan ke jaringan lainnya. Namun
router berbeda halnya dengan Switch, Karena kalau Switch hanya
digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer dan
membentuk suatu LAN (Local Area Network). Sedangkan Router dapat
digunakan untuk menghubungkan antar satu LAN dengan LAN yang
lainnya.
2. Router juga dapat berfungsi untuk menstranmisikan informasi dari
satu jaringan ke jaringan lain yang sistem kerjanya sama seperti
Bridge.
3. Router juga dapat berfungsi untuk menghubungkan jaringan local ke
sebuah koneksi DDL biasa juga disebut DSL router. Router ini
umumnya memiliki fungsi firewall untuk bisa melakukan penapisan
paket berdasarkan sumber serta alamat tujuan dari paket tersebut,
namun akan tetapi tidak semua router memiliki fungsi yang sama.
Router yang memiliki fitur firewall dapat juga disebut sebagai Packet
– Filtering Router. Fungsi umum royter ini yaitu memblokir lalulintas
data yang akan dipancarkan secara broad cast sehingga dapat
mencegah terjadinya broad cast storm yang bisa menyebabkan
kinerja jaringan melambat.
4. Membaca Alamat Logika / IP address source & destination untuk
dapat menentukan routing dari suatu LAN ke LAN lainnya.
5. Menyimpan routing table untuk menentukan rute terbaik antara
jaringan LAN ke WAN.
6. Bisa berupa “Box” atau sebuah OS yang dapat menjalankan sebuah
daemon Routing.

2. Switch
Switch adalah :
Fungsi Switch :

Switch dikenal juga dengan istilah LAN switch merupakan perluasan dari
bridge. Ada dua buah arsitektur switch, sebagai berikut:
v Cut through
Kelebihan dari arsitektur switch ini terletak pada kecepatan, karena pada
saat sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan
sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
v Store and forward
Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum
meneruskannya ketujuan dan untuknya memerlukan waktu.
Keuntungan menggunakan switch apabila bila switch tersebut merupakan
base Ethernet adalah karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10
Mbps penuh,dan 100 Mbps apabila base Fast Ethernet dan tidak terbagi
seperti pada hub.
3. Hub
Hub adalah suatu perangkat yang memiliki banyak port. Hub akan
menghubungkan beberapa node (komputer) sehingga akan membentuk
suatu jaringan dengan topologi star[1]. Pada jaringan yang umum, sebuah
port akan menghubungkan hub dengan komputer Server. Sementara itu
port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan node-node.
Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang sama. Pada
jaringan tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari
bandwith yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10
Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 unit komputer. Jika
semua komputer tersambung ke jaringan secara bersamaan, maka
bandwith yang dapat digunakan oleh masing-masing user rata-rata adalah
1 Mbps.

Fungsi dasar yang dilakukan oleh hub adalah menerima sinyal dari
satu komputer dan mentransmisikannya ke komputer yang lain.

Sebuah hub bisa active atau passive. Active hub bertindak sebagai
repeater; ia meregenerasi dan mengirimkan sinyal yang
diperkuat. Passive hub hanya bertindak sebagai kotak sambungan; ia
membagi/memisahkan sinyal yang masuk untuk ditransmisikan ke seluruh
network.

Fungsi tambahan selain sebagai central connection point, hub


menyediakan kemampuan berikut:
1. memfasilitasikan penambahan, penghilangan atau pemindahan.
2. workstation. menambah jarak network (fungsi sebagai repeater).
3. menyediakan fleksibilitas dengan mensupport interface yang berbeda
4. (Ethernet, Token Ring, FDDI). menawarkan feature yang fault
5. tolerance (isolasi kerusakan) memberikan manajemen service
6. tersentralisasi (koleksi informasi, diagnostic)

4. Kabel
Kabel yang digunakan dalam jaringan WAN ada 2 jenis.
1.Kabel UTP
Ada dua buah jenis kabel UTP yakni shielded dan unshielded. Shielded
adalah kabel yang memiliki selubung pembungkus. Sedangkan unshielded
tidak memiliki selubung pembungkus. Untuk koneksinya digunakan
konektor RJ11 atau RJ-45.
UTP cocok untuk jaringan dengan skala dari kecil hingga besar. Dengan
menggunakan UTP, jaringan disusun berdasarkan topologi star dengan hub
sebagai pusatnya. Kabel ini umumnya lebih reliable dibandingkan dengan
kabel koaksial.
Ada beberapa kategori dari kabel UTP. Yang paling baik adalah kategori 5.
Ada dua jenis kabel, yakni straight-through dan crossed. Kabel Straight-
through dipakai untuk menghubungkan komputer ke Hub, komputer ke
Switch atau Switch ke Switch. Sedangkan kabel crossed digunakan untuk
menghubungkan Hub ke Hub atau Router ke Router. Untuk kabel kategori
5, ada 8 buah kabel kecil di dalamnya yang masing-masing memiliki kode
warna. Akan tetapi hanya kabel 1,2,3,6. Walaupun demikian, ke delapan
kabel tersebut semuanya terhubung dengan jack.
Untuk kabel straight-through, kabel 1, 2, 3, dan 6 pada suatu ujung juga di
kabel 1,2,3, dan 6 pada ujung lainnya. Sedangkan untuk kabel crossed,
ujung yang satu adalah kebalikan dari ujung yang lain ( 1 menjadi 3 dan 2
menjadi 6).
2.Kabel DTE/DCE
Kabel DTE (Data Termination Equipment) digunakan untuk
menghubungkan antara Router dengan Router atau Router dengan modem
.
Sedangkan kabel DCE (Data Termination Equipment) digunakan untuk
menghubungkan antara modem dengan device komunikasi internet.
Teori Penunjang
-Mode Jaringan WLAN
Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN,
kan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk
berhubungan engan jaringan. node pada WLAN menggunakan channel
frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless
device.
Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang
dapat digunakan : infastruktur dan Ad-Hoc. Konfigurasi infrastruktur
adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point
pada WLAN atau LAN.
Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-
masing computer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua
mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan
yang lain dengan jaringan berkabel.

A. Mode Ad-Hoc
Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena
pada ad- hoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling
berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan reciever wireless
untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada
gambar 1. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa
berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel.
Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara
kedua komputer tersebut.

B. Mode Infrastruktur

Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau
berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus
menggunakan mode infrastruktur. Pada mode infrastruktur access point
berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access
point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada
suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat
memperluas jangkauan dari WLAN.

a. Komponen-Komponen WLAN
Ada empat komponen utama dalam WLAN, yaitu:
1. Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral
koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke
kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan.
Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF)
menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau
disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang
menjadi sinyal frekuensi radio.
2. Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di
Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal
adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card
International Association) card, PCI card maupun melalui port USB
(Universal Serial Bus).
3. Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk
pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA
sedangkan desktop PC harus ditambahkan wireless adapter melalui
PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal
Serial Bus).
4. Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya
pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena
kaleng.
5. Secara relatif perangkat Access-Point ini mampu menampung
beberapa sampai ratusan pengguna secara bersamaan. Beberapa
vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar 40-an
pengguna untuk satu Access Point. Meskipun secara teorinya
perangkat ini bisa menampung banyak namun akan terjadi kinerja
yang menurun karena faktor sinyal RF itu sendiri dan kekuatan
sistem operasi Access Point.
6. Komponen logic dari Access Point adalah ESSID (Extended
Service Set iDentification) yang merupakan standar dari IEEE 802.11.
Pengguna harus mengkoneksikan wireless adapter ke Access Point
dengan ESSID tertentu supaya transfer data bisa terjadi. ESSID
menjadi autentifikasi standar dalam komunikasi wireless. Dalam segi
keamanan beberapa vendor tertentu membuat kunci autentifikasi
tertentu untuk proses autentifikasi dari klien ke Access Point.
7. Rawannya segi keamanan ini membuat IEEE mengeluarkan
standarisasi Wireless encryption Protocol (WEP), sebuah aplikasi yang
sudah ada dalam setiap PCMCIA card. WEP ini berfungsi meng-
encrypt data sebelum ditransfer ke sinyal Radio requency (RF), dan
men-decrypt kembali data dari sinyal RF.
Langkah-langkah Percobaan
Mode Infrastuktur
Untuk melakukan komunikasi 2 buah komputer atau lebih pada mode
Infrastruktur, semua komputer yang akan dihubungkan dengan jaringan
wireless harus memiliki wireless adapter atau untuk Laptop memiliki
fasilitas Wi-Fi dan Access Point. Berikut adalah langkah-langkah instalasi
dan konfigurasinya :

Konfigurasi Access Point


Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang instalasi perangkat access point.
Langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Letakkan Access Point pada tempat yang optimum, biasanya
berada di tengah-tengah dan line of sight dengan PCs maupun
wireless accessories (adapter dan router).
2. Tempatkan antenna pada posisi dimana antenna mampu
mengover wireless network dengan baik. Normalnya, performansi
yang paling baik adalah antenna diletakkan pada tempat yang lebih
tinggi.
3. Hubungkan AC power adapter ke socket power Acces Point
4. Hubungkan ujung kabel UTP straight ke Access Point dan
ujung kabel lainnya ke switch.
5. Klik Start, Connect To, lalu pilih Show All Connection pada
komputer.
6. Klik kanan pada Local Area Connection lalu pilih Status
7. Klik Properties pada Local Area Connection Status, Lalu klik
properties pada internet Protokol TCP/IP.
8. Setting IP Address komputer anda dengan IP 192.168.1.2
subnet mask 255.255.255.0 dan default gateway 192.168.1.1
9. Buka net browser (Internet Explorer, Opera, Mozilla) dan
pastikan proxy pada net browser anda kosong.
10. Ketik 192.168.1.1 dalam Address field net browser. 192.168.1.1
merupakan IP address default dari Access Point Linksys ini.
11. Ketik admin pada username dan pada password (username dan
password default Access Point Linksys ini adalah admin)
12. Setting tab setup seperti dibawa ini :
Internet Setup
- Internet Connection type : Automatic Configuration – DHCP
- Optional Setting
- Router Name : WRT54G (default)
- Host Name : (kosong)
- Domain Name : (kosong)
- MTU : Auto (default)

Network Setup
- Router IP :
- Local IP Address : 192.168.1.1 (default)
- Subnet Mask : 255.255.255.0
- Network Address Server Setting
- DHCP Server : Enable (Access Point memberikan alamat IP pada masing-
masing Host secara otomatis)
- Starting IP Address : 192.168.1.100 (IP yang akan diberikan imulai dari
192.168.1.100)
- Maximum Number : 50 (Jumlah host yang akan diberikan alamat IP of
DHCP User oleh akses point dibatasi hanya 50 host)
- Client Lease Time : 0 (default)
- Static DNS 1,2,3 : 0.0.0.0 (default)
- WINS : 0.0.0.0 (default)
- Time Setting
- Time Zone : (GMT+07.00 Thailand, Rusia)
- Klik Save Settings

13. Klik Tab Wireless, lalu konfigurasi seperti berikut :


- Wireless Network Mode : Mixed (default Access Point yang akan support
pada standard 802.11b dan 82.11g)
- Wireless Network Name : Lab Wireless (Nama Access Point yang akan
SSID) terdeteksi di jaringan wireless )
- Wireless Channel : 6-2.437 GHz (default kanal yang digunakan)
- Wireless SSID Broadcast : Enabled (SSID akan dibroadcast ke jaringan
wireless)

14. Klik Save Settings

Konfigurasi Client
Hubungkan kabel USB pada port USB adapter, lalu hubungkan kabel USB
pada port USB komputer.
1. Windows XP akan secara otomatis mendeteksi adapter.
Masukkan CD-ROM setup pada CD-ROM drive. Kemudian Setup
wizzard akan otomatis muncul jika tidak, run manual dengan
setup.exe dari driver)
2. Klik pada tombol next setelah memilih Install
3. Pada licence agreement klik Next.
4. Setelah tahap instalasi selesai akan tampil window Creating a
Profile dan secara otomatis wireless adapter akan mencari sinyal di
sekitar yang aktif.
5. Klik SSID Lab Wireless lalu klik Connect. Maka Usb Wireless
Adapter akan erhubung dengan Access Point Lab Wireless. pabila
ingin menggunakan Wireless Network Connection di Windows, maka
kita arus me-non aktifkan Linksys Network Monitor terlebih dahulu.
Langkahnya sebagai berikut yaitu:
1. Klik kanan pada Linksys Network Monitor, lalu klik Use
Windows XP Wireless Configuration
2. Klik kanan pada icon Network Wireless Connection pada
taskbar, lalu pilih view Available Wireless Networks.
3. Klik SSID Lab Wireless lalu klik Connect. Maka Usb Wireless
Adapter akan terhubung dengan Access Point Lab Wireless.
4. Mode Ad-Hoc
5. Pada mode Ad-Hoc ini, untuk melakukan interaksi dengan
komputer lain, semua computer yang akan dihubungkan harus
memiliki wireless adapter atau untuk Laptop memiliki fasilitas Wi-Fi .
Salah satu komputer pada mode ini dijadikan SSID Broadcaster.
Berikut adalah langkah-langkah instalasi dan konfigurasinya pada salah
satu komputer yang ingin dijadikan SSID broadcaster :
1. Aktifkan Wireless adapter masing – masing komputer yang
akan dihubungkan dengan jaringan
2. Klik kanan pada icon Network Wireless Connection pada
taskbar lalu pilih View Available Wireless Networks, maka akan
muncul .
3. Klik Change the order preferred Network
4. Klik Add pada kolom Preferred Network, lalu ketikkan Nama
Network yang akan digunakan pada kolom Network Name. Perhatikan
gambar 19. contoh nama SSID broadcasternya adalah Ad Hoc.
5. Klik Ok
6. Kembali pada status gambar 18 Klik refresh Network list maka
akan muncul koneksi ad-Hoc dengan nama SSID Ad Hoc.
7. Kemudian pilihlah opsi Change advance setting pada bagian
kiri. Klik 2 kali pada opsi internet protoco(TCP/IP)
8. Kemudian setting pada masing masing komputer dengan IP
address yang berbeda dengan aturan 192.168.1.xxx dengan xxx
adalah sesuai angka yang diharapkan dalam range 1s/d 254. misal
(192.168.1.65)
9. tentukan Subnet mask-nya dengan 255.255.255.0 untuk
membentuk jaringan lokal. kosongkan gateawaynya
10. klik ok untuk verifikasi.
11. Tes koneksi dengan command PING pada command prompt,bila
terhubung maka komputer komputer tersebut siap berkomunikasi
dalam jaringan Ad-Hoc secara Pear to pear.
KECEPATAN JARINGAN

Kecepatan akses internet adalah kecepatan transfer data pada saat melakukan akses melalui
jalur internet. Terdapat dua macam kecepatan akses internet, yaitu downstream dan upstream.
Downstream merupakan kecepatan pada saat kita mengambil data – data dari server internet
ke komputer kita. Misalnya, saat kita masuk ke search engine, browsing, dan lain – lain.
Adapun upstream adalah kecepatan transfer data yaitu saat kita mengirimkan data dari
komputer ke server. Baik downstream maupun upstream memiliki satuan kecepatan transfer
data yaitu bps bit per sekon. Artinya, banyaknya bit data yang dipindahkan dari satu
komputer ke komputer lain tiap detiknya.

Kecepatan akses internet dihitung dari jumlah data yang dikirim dalam satuan waktu. Jika
kita mengirim 1kb file/detik, berarti kita telah mengirim 1.000 byte, dengan 1 byte = 8 bit
maka data yang dikirim sama dengan 8.000 bit = 8 kbps kilo bit per sekon. Untuk satuan
yang lebih besar mengggunakan Mbps mega bit per sekon berarti 1000 kbps.

jenis Kecepatan Akses Internet


Kecepatan akses akan sangat bergantung pada teknologi jaringan di sekitar jarak dan jarak /
kondisi lingkungan saat koneksi internet dilakukan. Adanya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi saat ini memungkinkan kita dapat mengoneksikan komputer
dengan internet melalui beberapa cara. Terdapat beberapa pilihan tipe / jenis kecepatan
internet yang dapat digunakan. Berikut adalah kecepatan internet sesuai dengan saluran yang
dipilih

Dial – Up

Jaringan telepon sudah merambah makin luas, sehingga kita dapat mengoneksikan komputer
dengan internet. Cara menghubungkan komputer ke internet menggunakan kabel telepon
sering disebut Dial – Up. Dial-Up melalui jalur PSTN (Public Switched Telephone Network)
akan menghubungkan kita ke ISP Telkom. Koneksi ke Dial-Up ini umumnya digunakan
pribadi-pribadi yang ingin menghubungkan internet dari rumah. Komputer yang digunakan
biasanya komputer tunggal (bukan merupakan jaringan komputer). Kecepatan akses internet
menggunakan Dial-Up dapat mencapai maksimal dengan kecepatan 56 Kbps.

ADSL

Asymetric Digital Subcriber Line (ADSL) adalah suatu teknologi modem yang bekerja pada
frekuensi 34 kHz – 1.104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan transfer data
antara modem dan ADSL dengan modem konvensional yang bekerja pada frekuensi kurang
dari 4 kHz . Keunggulan ADSL yaitu memberikan kemampuan akses internet berkecepatan
tinggi dan suara / fax secara simultan (di sisi pelanggan dengan menggunakan splitter untuk
memisahkan saluran telepon dan saluran modem).

GPRS
GPRS (General Packet Radio Service), adalah komunikasi data dan suara yang dilakukan
dengan menggunakan gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan untuk
mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat komunikasi bergerak (mobile). Sistem
GPRS dapat digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data yang berkaitan dengan
e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) internet. Layanan GPRS dipasang
pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, meskipun jaringan GPRS saat ini terpisah dari GSM
dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai 56 kbps – 115 kbps, sehingga
memungkinkan akses internet , serta pengiriman data multimedia ke komputer, notebook dan
handheld komputer.

3G

3G adalah third generation technology yang mengacu kepada perkembangan teknologi


telepon nirkabel (wireless). 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan
kecepatan akses : Sebesar 144 kbps untuk kondisi gerak cepat (mobile) Sebesar 384 kbps
untuk kondisi berjalan (pedestrian) Sebesar 2 Mbps untuk kondisi static di suatu tempat

HSPA

High Speed Packet Acsess merupakan hasil pengembangan teknologi 3G gelombang pertama
Release 99 (R99) sehingga HSPA mampu bekerja jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan
koneksi R99. Terkait jaringan CDMA ; HSPA dapat disejajarkan dengan Evolution Data
Optimized (Ev-Do) yang merupakan perkembangan dari CDMA 2000. Jaringan HSPA
sebagian besar tersebar pada spectrum 1.900 MHz dan 2.100 MHz namun beberapa berjalan
pada 850 MHz . Spektrum yag lebih besar digunakan karena operator dapat menjangkau area
yang lebih luas serta kemampuannya untuk refarming dan realokasi spectrum UHF.

HSPA menyediakan kecepatan transmisi data yang berbeda dalam arus data turun (downlink)
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan dalam arus naik (uplink) HSUPA (High
Speed Uplink Packet Access), terkait standar pengembangan yang dilakukan Third
Generation Partnership Project (3GPP) perkembangan lanjutan HSPA dapat semakin
memudahkan akses ke dunia maya karena serat fitur rapi dan canggih sehingga dapat
mengurangi biaya transfer data per mega bit.

Wireless LAN

Teknologi Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio . Awalnya


teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan. Namun , sekarang Wireless
LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point di
luar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge. Wireless LAN didesain sangat
modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa dioptimalkan pada lingkungan yang berbeda,
dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel. 60000kbps

Broadband

Teknologi internet broadband secara umum didefinisikan sebagai jaringan atau servis internet yang
memiliki kecepatan transfer yang tinggi karena lebar jalur data yang besar. Kecepatan transfer yang
biasa dijanjikan oleh servis broadband sampai sekitar 128 kbps atau lebih. Jaringan Broadband dapat
digunakan oleh banyak kalangan, mulai dari pelajar, pehobi game, sampai dengan kantor – kantor
kecil dan kantor cabang yang ingin memiliki koneksi dengan kantor pusatnya yang mrmiliki
kecepatan yang cukup tinggi. Teknologi broadband yang paling umum digunakan di Indonesia untuk
menghubungkan koneksi internet untuk anda adalah teknologi DSL, teknologi cable dan fixed
wireless. Masing – masing media memliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai