Anda di halaman 1dari 8

1. elaskan fungsi dan cara kerja Hub, Switch, Bridge dan Router ?

2. Jelaskan parameter-parameter Quality of service (QoS) di jaringan TCP/IP, Sebutkan


contoh untuk masing-masing parameter!

Jawaban :

1. Berikut beberapa Fungsi dan cara kerja Hub, Switch, Bridge dan Router :

 Fungsi Hub yaitu menerima sinyal dari satu komputer dan mentransmisikannya ke
komputer yang lain. Hub sebagai penghubung antar komputer sehingga membentuk
suatu jaringan pada topologi star. Semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh Hub.
Hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang
sederhana dengan menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal. Ketika
ada satu paket yang masuk ke satu port di Hub, maka akan tersalin ke port lainnya di
Hub yg sama.

Cara Kerja Hub adalah menyalin paket yang tiba di salah satu port ke port-port yang
lain di Hub. Hub membagi bandwidth ke masing-masing port. Ketika satu PC yang
digunakan, maka akan mendapat akses bandwidth yang maksimum tersedia. Namun,
jika beberapa PC di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi
kepada semua PC yang ada. Hub bekerja pada lapisan Physical dan hanya memiliki
satu buah domain collision.

 Fungsi Switch adalah untuk melakukan bridging transparan sebagai penghubung


segmentasi dari banyak jaringan dengan mem-forward berdasarkan alamat MAC.
Switch juga sebagai penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area
Network (LAN).
Cara Kerja Switch yaitu menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum
meneruskannya ke tujuan. Switch memeriksa satu persatu paket untuk mengetahui
adanya kerusakan pada paket tersebut dan mencegahnya agar tidak mengganggu
jaringan. Switch mengalokasikan bandwidth secara penuh untuk setiap portnya.
Komputer pengguna akan selalu memiliki bandwidth secara penuh seberapapun
komputer yang ada. Switch bekerja di lapisan Data Link dan Setiap port didalam swith
memiliki domain collision sendiri-sendiri. Switch melakukan transmisi secara 2 arah
(Full duplex).

 Fungsi Bridge untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segmen yang
lebih kecil. Bridge dapat menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe jaringan
yang sama maupun berbeda seperti Ethernet dan Fast Ethernet. Bridge
berguna untuk menghubungkan dua LAN yang menggunakan metode transmisi
baseband atau broadbrand ataupun LAN dengan baseband dan LAN dengan
broadband atau metode akses CSMA/CD dengan token passing dan sebagainya
bergantung pada jenis Bridge yang digunakan.

Cara kerja Bridge yaitu memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada
masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan lalu lintas data yang diperlukan
untuk melintasi bridge. Bridge bekerja pada lapisan physical layer dan data link layer.
 Router berfungsi sebagai penghubung antar jaringan untuk meneruskan data dari satu
jaringan ke jaringan lainnya melalui proses Routing. Proses Routing terjadi pada lapisan
jaringan seperti Internet Protocol dari stack protokol 7 lapis OSI. Router juga menyaring
atau memfilter lalu lintas data serta menentukan jalur alternatif yang akan dilalui oleh
data.

Cara kerja Router adalah menyaring proses data dan membagi jaringan menjadi
beberapa subnet sehingga hanya proses yang ditujukan untuk IP address tertentu yang
bisa berjalan dari satu segmen ke segmen lainnya. Setiap proses pengiriman data
harus menggunakan IP address. Router bekerja pada lapisan physical, data link dan
network layer sehingga tidak dapat digunakan sembarangan.

2. Quality of Service (QoS) merupakan suatu pengukuran tingkat kualitas jaringan dan
digunakan untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QoS
berbasis IP mengacu pada performansi dari paket-paket IP yang lewat melalui jaringan.
QoS membantu serta memastikan end user mendapatkan performansi yang handal dari
aplikasi-aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk
menyediakan layanan yang lebih baik pada traffic jaringan tertentu melalui teknologi
yang berbeda-beda.
Parameter-parameter performansi dari jaringan TCP/IP adalah sebagai berikut :

a. Delay yaitu total waktu tunda suatu paket dari proses transmisi dari satu titik ke titik
lain yang menjadi tujuannya. Delay di dalam jaringan digolongkan sebagai delay
processing, delay packetization, delay serialization, delay jitter buffer dan delay
network.

b. Jitter yaitu variasi waktu kedatangan paket. Penyebab terjadinya jitter adalah
peningkatan traffic secara tiba-tiba sehingga menyebabkan penyempitan bandwidth dan
menimbulkan antrian. Selain itu, kecepatan penerimaan dan pengiriman paket dari
setiap node juga dapat menyebabkan jitter.

c. Packet loss yaitu perbandingan seluruh paket IP yang hilang dengan seluruh paket IP
yang dikirimkan antara pada source dan destination. Penyebab dari paket loss adalah :

 Congestion yang disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan,


 Setiap node yang bekerja melebihi kapasitas buffer,
 Memory yang terbatas pada node.
 Kontrol terhadap jaringan (Policing) untuk memastikan jumlah traffic sesuai dengan
besarnya bandwidth. Jika besarnya traffic didalam jaringan melebihi dari kapasitas
bandwidth yang ada maka policing control akan membuang kelebihan traffic yang ada.

d.Throughput yaitu jumlah total kedatangan paket IP yang sukses yang diamati di
tempat pengukuran pada destination selama interval waktu tertentu dibagi durasi
interval waktu tersebut (jumlah pengiriman paket IP sukses per service second).
Fungsi Jenis Dan Pengertian Router Hub
Switch Bridge Disertai Gambar
Pengertian hub :
Hub adalah Alat penghubung antar komputer dan semua jenis komunikasi antar
komputer akan melewati HUB.
Hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk
menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang
masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan
semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut.
Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch.
Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer
data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer
data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1
Gbps Selain dari segi kecepatan Switch juga lebih unggul dari segi kegunaan yaitu bisa
membagi bandwidth dengan lebih efisien.

Gambar HUB
Pengertian Switch :

Switch adalah Sebuah alat yang


menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN.

switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer
3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol
apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut
dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched
Ethernet LANs.
Dari bentuk fisik dan fungsinya Switch terlihat mirip dengan Hub, namun Switch
memiliki keunggulan yang lebih dari Hub, yaitu bisa membagi bandwidth masing-
masing komputer dengan mudah dan bisa me non aktifkan jaringan pada komputer
tertentu langsung dari perangkat Switch tanpa harus mencabut kabel atau meyeting
dari komputer.

Pengertian Bridge :

Bridge bekerja pada data link layer pada OSI. bridge adalah alat yang digunakan pada
suatu jaringan yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi
segment yang lebih kecil. bridge membaca alamat MAC (media access control0 dari
setiap paket data yang diterima yang kemudian akan mempelajari dridging table untuk
memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya pada paket data tersebut,
apakah diteruskan atau di abaikan. jika switch menpunyai domein collision sendiri-
sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge memiliki domain collision ttetepi ia
juga dapat membaginya dari sebuah domain collision yang besar menjadi yang lebih
kecil, dah bridge hanya akan melewatkan paket data antar segment - segment jika
hanya segment itu sangat diperlukan Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum
dijumpai: Bridge Lokal : sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen
jaringan lokal. Bridge Remote : dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan
(link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network. Bridge Nirkabel : sebuah
bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.

Pengertian :

Router adalah sebuah alat jaringan


komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju
tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi
pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-
lapis OSI
1.Fungsi Router Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan
untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan
switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local
Area Network (LAN).
Analogi Router dan Switch Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch
adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar
jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu
urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam
alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. Router
sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router
jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router,
dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari
sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk
menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang
disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam
beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah
manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah
jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang
pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio,
ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda
arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring. Router juga dapat
digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti
halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang
digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau
T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk
menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan
penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski
beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut
juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang
dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang
mampu memperlambat kinerja jaringan

2.Jenis-jenis router
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis
yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat
tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan
saling berhubungan dengan router lainnya.

Router versus Bridge


Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket
data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau
menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga
pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang
digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan
berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan
skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address. Lalu, kapan
penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan?
Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang
menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis
IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika
di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti
halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan
segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti
halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.)
Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat
meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast
ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah
ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet

Anda mungkin juga menyukai