Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

KOMUNIKASI DATA
MAKALAH:

SWITCH

Program Studi
Pendidikan Teknologi Informasi & Komunikasi

Louisa V.F Ngantung


Sofiani Tamadia
Mega Pangerapan
Junaidi Timbangusa

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul SWITCHING .
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Komunikasi Data.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki . Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, yang
telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini dan kepada semua sumber yang telah
memberikan materi.
Akhirnya kami berharap semoga Tuhan memberikan imbalan yang setimpal pada mereka
yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian makalah ini, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah

Penulis,

November, 2013

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
SINGLE NODE NETWORK
BAB II ISI
SWITCHING :
A.
B.
C.
D.
E.

PENGERTIAN DAN FUNGSI SWITCH


CARA KERJA SWITCH
SISTEM SWITCH
PENGANTAR SWITCHING/PENYAMBUNGAN
TEKNIK SWITCHING

BAB III KESIMPULAN


DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

Agar lebih mengerti tentang switch, maka dalam bab ini kami akan membahas tentang
single node network.

SINGLE NODE NETWORK


Dalam jaringan komunikasi, sebuah node (nodus Latin, 'simpul') adalah salah satu titik
sambungan, titik redistribusi atau communication endpoint (beberapa peralatan terminal). Definisi dari
sebuah node tergantung pada jaringan dan lapisan protokol dimaksud. Sebuah node jaringan fisik adalah
perangkat elektronik aktif yang terpasang kejaringan, dan mampu mengirim, menerima, atau meneruskan
informasi melalui saluran komunikasi.
Dalam komunikasi data , sebuah node jaringan fisik dapat berupa peralatan komunikasi data (DCE)
seperti modem , hub , bridge atau switch , atau peralatan terminal data (DTE) seperti handset telepon
digital , printer atau komputer host, misalnya router, workstation atau server .
Jika jaringan yang dimaksud adalah LAN atau WAN, setiap LAN atau WAN node (yang setidaknya
data link perangkat lapisan) harus memiliki alamat MAC, biasanya satu untuk setiap kontroler antar muka
jaringan yang dimilikinya . Contohnya adalah komputer , switch paket , modem xDSL (dengan antarmuka
Ethernet) dan nirkabel jalur akses LAN. Perhatikan bahwa hub merupakan simpul jaringan fisik , tetapi
tidak merupakan simpul jaringan LAN, karena jaringan hubbed logis adalah jaringan bus . Analog ,
repeater atau modem PSTN (dengan antarmuka serial) adalah simpul jaringan fisik tetapi tidak node LAN
dalam pengertian ini .
Jika jaringan yang dimaksud adalah Internet atau Intranet , banyak node jaringan fisik komputer host
, juga dikenal sebagai node Internet , diidentifikasi oleh alamat IP , dan semua host node jaringan fisik .
Namun, beberapa perangkat lapisan datalink seperti switch , jembatan dan jalur akses WLAN tidak
memiliki alamat IP host (kecuali kadang-kadang untuk tujuan administratif), dan tidak dianggap sebagai
node Internet atau host, tetapi sebagai node jaringan fisik dan node LAN.
Tiap komputer, printer, atau periferal yang terhubung dalam jaringan disebut dengan node.sebuah
jaringan komputer sekurang kuranganya terdiri dari dua unit komputer atau lebih,dapat berjumlah
puluhan komputer, ribuan komputer atau bahkan berjutaan node yang saling terhubung satu sama lain.
Didalam jaringan komputer dikenal koneksi antar node atau antar komputer,yakni:
1. Peer to peer
Peer artinya rekan sekerja. Peer to peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari
beberapa komputer,terhubung langsung dengan kabel crossover atau wireless atau dengan
perantaran hubungan/switch komputer pada jaringan peer to peer ini biasanya berjumlah sedikit
dengan 1-2 printer.untuk pengguna khusus,seperti laboratorium komputer,riset dan beberapa hal
lain maka model peer to peer ini bisa saja dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10-100
komputer misal terdapat beberapa unit komputer dalam satu departemen diberi nama grup sesuai
dengan departemen yang bersangkutan.masing-masing komputer diberi alamat IP dari satu kelas
IP yang sama agar bisa sharing untuk bertukar data atau resource yang dimiliki komputer masingmasing seperti printer,cdrom ,file dan lain-lain

2. Client Server
Client server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau beberapa komputer
server yang memberikan resource-nya kepada komputer lain atau client dalam jaringan,server
akan mengatur mekanisme akses resource yang boleh digunakan,serta mekanisme komunikasi
antar node dalam jaringan.
Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang
diberikan oleh administrator.aplikasi yang dijalankan pada sisi client bisa saja merupakan
resource yang tersedia diserver.namun hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server.pada
implementasi software aplikasi yang diinstall disisi client berbeda yang digunakan di server..

BAB II
ISI

SWITCHING
A. PENGERTIAN DAN FUNGSI SWITCH
Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang
melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding
berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu
area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama
seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port
bridge.
Sebetulnya switch merupakan pengembangan lanjutan dari bridge. Jaman dulu, orang
menggunakan bridge untuk menghubungkan segmen jaringan dengan topologi yang berbedabeda atau sama. Hanya saja, di saat sekarang kita tahu bahwa switch digunakan untuk
menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) dari komputer yang satu dengan komputer
yang lain.
Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa
HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan computer-komputer
yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk kerja yang jauh
lebih baik dari pada HUB dengan harga yang sama atau sedikit lebih mahal.
Tentu saja switch bisa digunakan juga untuk menghubungkan switch satu dengan switch
lainnya, untuk memperbanyak jumlah port, atau memperluas jangkauan dari jaringan (misalkan
ada satu gedung dengan gedung yang lainnya). Bahkan apabila kita melihat ke berbagai vendor
network equipment, berbagai switch dipecah ke level berbeda seperti core, aggregation dan
access. Pemisahan berbagai level ini dikarenakan setiap level dimaksudkan untuk fungsi yang
berbeda.
Switch yang beredar dipasaran terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Manageable switch
Adalah switch yang bisa di atur untuk kebutuhan jaringan tertentu, ada beberapa
perbedaan mendasar yang membedakan antara switch manageable dengan switch non
manageable.perbedaan tersebut dominan bisa di lihat dari kelebihan dan keunggulan yang
dimiliki oleh switch manageable itu sendiri, yaitu:
1) Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN
2) Pengaturan access user dengan access list
3) Membuat keamanan network lebih terjamin
4) Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
5) Mudah memonitoring trafick maintenance network karena dapat diakses tanpa
harus berada di dekat switch.
2. UnManageble Switch
Adalah switch yang tidak dapat di managed, switch tersebut sudah siap pakai tinggal
pasang dan switch sudah bisa digunakan tanpa perlu di seting. Harga switch Non
Manageble lebih murah jika dibandingkan Manageable Switch Namun apabila terjadi
masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan troubleshooting dengan
mudah karena switch nya tidak bisa diapa-apakan. Problem yang paling sering terjadi
diantaranya ip address conflict, tidak bisa konek dll. Ip address conflict, Apabila jaringan
sudah mulai tersebar diberbagai area, akan sangat sulit melakukan troubleshooting
computer mana yang menyebabkan masalah tersebut.

fungsi dasar switching adalah sebagai berikut :

1. Penyambungan (interconnection).
2. Pengendalian ( control ).
3. Deteksi adanya permintaan sambungan.
4. Menerima informasi.
5. Mengirim informasi
6. Mengadakan test sibuk.
7. Mengawasi pembicaraan

B. CARA KERJA SWITCH


Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collosion domain
dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan.
Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer
atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub yang sudah
terpasang pada jaringan.
Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan dari frame
dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang terkoneksi ke node
tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam koneksi. Hasilnya adalah setiap
port di switch berkores-pondensi ke suatu collision domain tersendiri sehingga kemacetan
jaringan terhindari. Jadi, jika suatu Ethernet switch 10-Mbps mempunyai 10 port,maka setiap
port secara efektif mendapatkan total bandwidth 10Mbps sehingga port switch memberikan suatu
koneksi yang dedicated ke node tujuan.
Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2 beroperasi
pada layer data-link model OSI dan berdsarkan terknologi bridging. Switch tipe ini membangun
koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch layer-2 dapat digunakan untuk
memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam collision domain yang lebih kecil untuk
meningkatkan unjuk kerja.
Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing. Switch
tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-switch ini
dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam suatu
internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut Switch routing atau switch multilayer.

C. SISTEM SWITCHING

Secara umum peralatan switching dapat dikategorikan kedalam bagian-bagian yang


melaksanakan salah satu fungsi berikut : Signaling, Control dan penyambungan (switching),
seperti uang terlihat pada gambar 2.9.
Fungsi dasar dari peralatan signaling adalah untuk memonitor aktivitas incoming lines
dan meneruskan informasi kontrol dan status yang sesuai kepada elemen kontrol dari switch.
Peralatan signaling juga digunakan untuk memberikan sinyal kontrol ke outgoing lines dibawah
pengarahan elemen kontrol switch.
Fungsi utama dari sistem switching adalah untuk interkoneksi dan merutekan trafik
melalui jaringan. Tanpa switch, tiap pelanggan memerlukan saluran langsung terpisah ke masingmasing pelanggan lainnya. Dalam jaringan seperti ini, pelanggan pemanggil memilih saluran
yang sesuai untuk membangun hubungan dengan pelanggan yang dituju. Jaringan dengan
hubungan pointto- point antar terminal seperti ini dikenal sebagai jaringan mata jala (fully
connected network). Jumlah saluran yang diperlukan dalam jaringan mata jala akan sangat besar.
Secara umum jika kita mempunyai N terminal, maka diperlukan sebanyak N(N-1) /2 saluran.
Konsekuensinya, penggunaan jaringan mata jala untuk menghubungkan pesawat telepon untuk
skala besar tidak praktis.
Sistem Switching dapat dibagi 2 macam, yaitu
1) Sistem Switching Tidak Terpusat
Sistem penyambungan (switching) ini identik dengan jaringan mata jala, memerlukan
banyak saluran dan sejumlah (N-1) elemen penyambungan (crosspoint) diperlukan
pada tiap elemen
2) Sistem Switching terpusat (centralized).
Sistem Switching terpusat ini juga ada 2 macam, yaitu :
o Sistem Switching terpusat (Nonbloking)
Sistem penyambungan terpusat atau sentral, pelanggan tidak dihubungkan
langsung satu sama lainnya, tetapi semua dihubungkan ke sistem penyambungan
(sentral). Signaling sekarang diperlukan untuk memberi tahu sentral untuk
membangun atau melepaskan hubungan. Juga harus dimungkinkan sentral dapat
mendeteksi apakah pelanggan yang dipanggil sedang sibuk dan mengindikasikan
ke pelanggan pemanggil. Dengan switching yang terpusat, pelanggan hanya
memerlukan satu saluran untuk menghubungkannya dengan sistem
penyambungan, sehingga total saluran yang diperlukan sama dengan jumlah
pelanggan yang dihubungkan ke sentral. Dengan sistem seperti ini jumlah saluran
transmisi yang diperlukan berkurang dengan faktor (N-1)/2 dan jumlah crosspoint
berkurang dengan faktor 2.

o Sistem Switching terpusat (bloking)


Keuntungan yang utama dari sistem ini adalah jumlah koneksi simultan yang
diharapkan pada situasi normal, bahkan pada waktu-waktu sibuk, berkisar 0,1N
sampai 0,2N, sehingga jumlah crosspoint dapat lebih dikurangi. Jika panggilan
yang terjadi lebih besar dari pada yang dapat diakomodasikan, maka terjadi
bloking. Pada sistem ini koneksi dibangun melalui sejumlah link L. Crosspoint
dari pesawat pemanggil dan yang dipanggil secara simultan dioperasikan untuk
menghubungkan suatu link tertentu. Total crosspoint adalah LN. Jika L=2N,
crosspoint yang diperlukan adalah 0,2N, terjadi pengurangan yang cukup berarti
kira-kira sebanyak 60%.
D. PENGANTAR SWITCHING/ PENYAMBUNGAN
Fungsi utama dari suatu sistem switching adalah untuk membangun jalur elektrik
antara pasangan inlet dan outlet yang diberikan. Ada 4 jenis hubungan dapat dibangun
melalui sistem penyambungan :
a. Panggilan lokal antara dua pelanggan didalam sistem.
b. Panggilan outgoing antara pelanggan dengan trunk outgoing
c. Panggilan incoming antara incoming trunk dan pelanggan lokal
d. Panggilan transit antara incoming trunk dan outgoing trunk.
Gambar 2.10. memperlihatkan model konfigurasi jaringan penyambungan

Suatu hubungan dibangun berdasarkan informasi signaling yang diterima pada


saluran inlet. Subsistem kontrol mengirim informasi signaling ke pelanggan dan sentral-

sentral lain yang dihubungkan ke outgoing trunk. Selain itu signaling juga terjadi antar
subsistem yang berbeda di dalam sentral. Format dan kebutuhan signaling untuk
pelanggan, trunk dan subsistem kontrol sangat berbeda satu dengan lainnya. Karenanya
suatu system penyambungan menyediakan tiga bentuk signaling yang berbeda :
1. Signaling loop pelanggan.
2. Signaling antar sentral.
3. Signaling di dalam sentral.
Gambar 2.11. memperlihatkan elemen-elemen system switching

E. TEKNIK SWITCHING
Berikut ini adalah teknik switching pada jaringan :

Circuit Switch
Latar Belakang

Informasi real time (voice/video) kritis terhadap waktu (delay)

Diperlukan platform jaringan yang menjamin kontinuitas transfer informasi


selama komunikasi berlangsung

Maka dirancang jaringan berbasis circuit switched (jaringan telekomunikasi :


PSTN, PLMN)

Prinsip Dasar

Sebelum dilakukan transfer informasi, terlebih dahulu dilakukan pembentukan


(set up) koneksi dari ujung ke ujung (end-to-end) oleh proses signaling

Setelah terbangun
pembicaraan)

Selama transfer informasi (bicara), kanal bicara (time slot)


digenggam/diduduki secara exclusive, tidak di-share dengan nomor time slot
tetap tdk berubah.

Selesai fase transfer informasi dilakukan pembubaran (oleh proses signaling)

hubungan,

dilakukan

transfer

informasi

(proses

Packet Switch
Latar Belakang

Packet switching berkaitan dengan protocol, dimana message dibagi menjadi paketpaket kecil sebelum message itu dikirimkan. Packet switching merupakan salah satu
teknologi efektif untuk komunikasi data jarak jauh. Jaringan packet switch merupakan
kumpulan distribusi dari node-node packet switch sehingga selalu ada delay waktu
antara perubahan status dalam satu porsi dari jaringan dan pengetahuan dari perubahan
itu dimana saja. WANs (Wide Area Networks) protocol seperti TCP/IP, X.25 dan
Frame relay adalah contoh-contoh teknologi yang menggunakan prinsip Paket
Switching.

Prinsip Dasar

Sebelum dikirim, Informasi disegmentasi (paketisasi) terlebih dahulu.

Tiap paket dikirim tanpa dibangun koneksi ke tempat tujuan terlebih dahulu,
sehigga tiap paket sangat mungkin menempuh rute yang berbeda.

Karena perbedaan rute, kemungkin paket sampai di tempat tujuan tidak


berurut.

Di tempat tujuan paket diurut kembali (reassemble) seperti urutan aslinya, baru
kemudian disajikan (dipresentasikan).

Keuntungan Packet Switching

Efisiensi dari line yang bertambah besar, karena link dari node ke node dapat dibagi
secara dinamis oleh banyak paket.

Jaringan packet switched dapat menjalankan konversi data rate.

Jaringan menolak menerima permintaan koneksi tambahan sampai beban pada


jaringan berkurang.

Dapat menggunakan prioritas.

Memungkinkan error detection dan correction, fault diagnosis, message sequence


checking, reverse billing, verifikasi dari message delivery, dll.

Tujuan dari informasi terdapat pada tiap paket, sehingga beberapa message dapat
dikirim dengan cepat ke beberapa tujuan sekaligus.

Pengklasifikasian Packet Switch


Datagram Packet Switching

Dalam pendekatan ini, tiap paket diperlakukan sendiri-sendiri, dengan tidak ada
referensi pada paket yang telah keluar sebelumnya. Datagram ini digunakan pada
network layer dari Internet.

Virtual Circuit Packet Switching

Dalam pendekatan ini, perencanaan dasar rute diwujudkan sebelum paket-paket


apapun dikirim. Jadi karakteristik utama dari teknik ini yaitu bahwa rute antara
stasiun-stasiun diset sebelum transfer data.

Perbedaan datagram dengan virtual circuit


- Dengan virtual circuit, node tidak perlu membuat keputusan-keputusan perjalanan
untuk tiap paket. Hal tersebut hanya dibuat sekali untuk semua paket dengan
menggunakan virtual circuit tersebut.
-

Dengan virtual circuit, paket-paket mengikuti definisi awal rute, dan dengan
demikian hal tersebut lebih sulit untuk jaringan beradaptasi untuk keadaan dengan
beban yang penuh.

Pada virtual circuit, jika suatu node gagal, semua virtual circuit yang melewati
node-node tersebut akan hilang. Sedangkan pengiriman dengan datagram, jika
suatu node gagal, maka paket berikutnya akan menemukan rute alternatif yang
mem-bypass node tersebut.

Keuntungannya bila 2 stasiun akan mempertukarkan data :

Jaringan akan menyediakan pelayanan yang berhubungan ke virtual circuit,


termasuk sequencing dan error kontrol.

Paket harus ditrasmisi jaringan lebih cepat dengan suatu virtual circuit sehinggal
hal tersebut tidak perlu untuk membuat keputusan perjalanan untuk tiap paket pada
tiap node.

Dalam pendekatan ini, perencanaan dasar rute diwujudkan sebelum paket-paket


apapun dikirim. Jadi karakteristik utama dari teknik ini yaitu bahwa rute antara
stasiun-stasiun diset sebelum transfer data.

Message Switch
Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up
antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama
membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah
transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua
akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita
menekan button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local
kita. Mail server akan mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan
menghubungi mail server tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai
akhirnya mail server tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan
proses yang sama.

BAB III
KESIMPULAN

Sebuah node jaringan fisik adalah perangkat elektronik aktif yang terpasang kejaringan, dan mampu
mengirim, menerima, atau meneruskan informasi melalui saluran komunikasi.
Tiap komputer, printer, atau periferal yang terhubung dalam jaringan disebut dengan node.
Didalam jaringan komputer dikenal koneksi antar node atau antar komputer,yakni:
1. Peer to Peer
2. Client-Server

Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan
bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding
berdasarkan alamat MAC).

fungsi dasar switching adalah sebagai berikut :


1. Penyambungan (interconnection).
2. Pengendalian ( control ).
3. Deteksi adanya permintaan sambungan.
4. Menerima informasi.
5. Mengirim informasi
6. Mengadakan test sibuk.
7. Mengawasi pembicaraan

Switch dapat dikatakan sebagai multi-port bridge karena mempunyai collosion domain dan
broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan.
Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan
komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan hub

yang sudah terpasang pada jaringan.


Peralatan switching dikategorikan kedalam bagian-bagian yang masing-masing memiliki
fungsi yaitu: Signaling, Control, dan Penyambungan
Sistem Switching terbagi atas 2 yaitu:
1. Sistem Switching Tidak terpusat
2. Sistem Switching terpusat

Ada 4 jenis hubungan dapat dibangun melalui sistem penyambungan :


o Panggilan lokal antara dua pelanggan didalam sistem.
o Panggilan outgoing antara pelanggan dengan trunk outgoing
o Panggilan incoming antara incoming trunk dan pelanggan lokal
o Panggilan transit antara incoming trunk dan outgoing trunk.
Ada 3 teknik switching
1. Circuit Switch
2. Packet Switch (yang terbagi atas Datagram Packet Switch dan Virtual Circuit Packet Switch)
3. Message Switch

DAFTAR PUSTAKA
Chein, Thomas M and Liu, Stephen S, ATM Switching System, Artech House, Boston London
1995

Stallings, William. Data and Computer Communications, 5th edition. Prentice Hall, 1997.
http://www.scribd.com/doc/59577946/Bab-3-Signaling-Dan-Switching
http://cizta-welcomemyfriend.blogspot.com/2009/12/pengertian-switch.html
http://uzethea.blogspot.com/2010/04/pengertian-switch.html
http://faculty.petra.ac.id/resmana/komdat
www.rad.com/networks/1998/packet/ps.htm
www.wikipedia/sambungan_paket.com

Anda mungkin juga menyukai