MAKALAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmatNya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
SWITCHING AND SIGNALING .
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Sistem
Telekomunikasi
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki .
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini dan kepada
semua sumber yang telah memberikan materi
Akhirnya saya berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian makalah ini, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah
Penulis,
SISTEM TELEKOMUNIKASI
MAKALAH
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
SWITCHING
SIGNALING
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
SISTEM TELEKOMUNIKASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
C. Metode Penulisan
Kami mempergunakan materi yang ada di dalam buku acuan kemudian
dikembangkan dan kami juga mengambil materi dari sumber-sumber lain seperti internet.
Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah : menuliskan materi-materi yang telah
ada dalam buku acuan perkembangan peserta didik. Dan dilakukan penambahan materi
melalui internet dan sebagainya.
BAB II
PEMBAHASAN
SWITCHING
Pengertian
Switch adalah perangkat jaringan yang bekerja dilapisan Data-link, mirip dengan
bridge, berfungsi menghubungkan banyak segmen LAN ke dalam satu jaringan yang lebih
besar.
Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang
melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan
forwarding berdasarkan alamat MAC).
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu
area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama
seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port
bridge.
Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan beberapa
HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan komputer2 yang
mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch memberikan unjuk kerja yang jauh
lebih baik dari pada HUB dengan harga yang sama atau sedikit lebih mahal.
Secara umum arti switching dalam telekomunikasi adalah melakukan suatu proses
hubungan antara dua pelanggan telepon, sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain.
Menurut ITU-T Switching adalah :
Thee stablishing, on demand, of an individuall connection from a desired inlet to desired
outlet within a set of inlets and outlets for as long as required for the transfer of information
{Membangun hubungan atas permintaan secara individu dari pelanggan tertentu yang
memanggil kepada pelanggan yang dipanggil/tujuan tertentu melalui seperangkat inlet-inlet
dan outlet-outlet, selama hubungan tersebut dibutuhkan untuk menyalurkan informasi atau
tukar menukar informasi oleh kedua belah pihak}
OTOMATIS
MANUAL
Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch, switch melihat alamat tujuan dari
frame dan secara internal membangun sebuah koneksi logika dengan port yang terkoneksi ke
node tujuan. Port-port lain di switch tidak mengambil bagian di dalam koneksi. Hasilnya
adalah setiap port di switch berkores-pondensi ke suatu collision domain tersendiri sehingga
kemacetan jaringan terhindari. Jadi, jika suatu Ethernet switch 10-Mbps mempunyai 10
port,maka setiap port secara efektif mendapatkan total bandwidth 10Mbps sehingga port
switch memberikan suatu koneksi yang dedicated ke node tujuan.
Switch terbagi dalam 2 tipe utama: switch layer-2 dan layer-3. Switch layer-2
beroperasi pada layer data-link model OSI dan berdsarkan terknologi bridging. Switch tipe
ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch layer-2
dapat digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam collision domain
yang lebih kecil untuk meningkatkan unjuk kerja.
Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing.
Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switchswitch ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda di dalam
suatu internetwork. switch layer-3 kadang-kadang di sebut Switch routing atau switch
multilayer.
A. DIP Switch
Sebuah array dalam paket pemindah IC, digunakan untuk memilih opsi di dalam
beberapa potong hardware sehingga tidak harus merubah frekuensi.
B. Auto Switch
Suatu perangkat yang memungkinkan kita menghubungkan lebih dari satu komputer
kepada satu perangkat (printer misalnya) dan jika ada komputer yang ingin menggunakan
perangkat tersebut maka akan dibentuk jalur komunikasi langsung dari komputer yang
membutuhkan ke komputer tersebut kemudian memutuskan jalur tersebut untuk kemudian
membentuknya lagi ke komputer lain yang membutuhkannya.
C. Data Switch
Sebuah lokasi didalam sistem komputer di titik mana data yang baru masuk dapat
diarahkan ke berbagai lokasi.
Sistem Switching
Sistem penyambungan (switching) ini identik dengan jaringan mata jala, memerlukan
banyak saluran dan sejumlah (N-1) elemen penyambungan (crosspoint) diperlukan pada tiap
elemen
-
o Nonbloking
o Bloking
A. Sistem Switching terpusat (Nonbloking)
Sistem penyambungan terpusat atau sentral, pelanggan tidak dihubungkan langsung
satu sama lainnya, tetapi semua dihubungkan ke sistem penyambungan (sentral). Signaling
sekarang diperlukan untuk memberi tahu sentral untuk membangun atau melepaskan
hubungan. Juga harus dimungkinkan sentral dapat mendeteksi apakah pelanggan yang
dipanggil sedang sibuk dan mengindikasikan ke pelanggan pemanggil. Dengan switching
yang terpusat, pelanggan hanya memerlukan satu saluran untuk menghubungkannya dengan
sistem penyambungan, sehingga total saluran yang diperlukan sama dengan jumlah
pelanggan yang dihubungkan ke sentral. Dengan sistem seperti ini jumlah saluran transmisi
yang diperlukan berkurang dengan faktor (N-1)/2 dan jumlah crosspoint berkurang dengan
faktor 2.
B. Sistem Switching terpusat (bloking)
Keuntungan yang utama dari sistem ini adalah jumlah koneksi simultan yang
diharapkan pada situasi normal, bahkan pada waktu-waktu sibuk, berkisar 0,1N sampai 0,2N,
sehingga jumlah crosspoint dapat lebih dikurangi. Jika panggilan yang terjadi lebih besar dari
pada yang dapat diakomodasikan, maka terjadi bloking. Pada sistem ini koneksi dibangun
melalui sejumlah link L. Crosspoint dari pesawat pemanggil dan yang dipanggil secara
simultan dioperasikan untuk menghubungkan suatu link tertentu. Total crosspoint adalah LN.
Jika L=2N, crosspoint yang diperlukan adalah 0,2N, terjadi pengurangan yang cukup berarti
kira-kira sebanyak 60%.
Dasar-dasar Penyambungan
Fungsi utama dari suatu sistem switching adalah untuk membangun jalur elektrik
antara pasangan inlet dan outlet yang diberikan. Ada 4 jenis hubungan dapat dibangun
melalui sistem penyambungan :
a.
b.
c.
d.
Teknik switching di pakai pada jaringan telekomunikasi, komunikasi voice data tidak
terlepas dari teknik switching. Berikut ini adalah uraian/penjelasan beberapa teknik switching
yang diterapkan dalam voice. Teknik Switching dikenal ada dua buah yaitu Circuit Switching
and Packet Switching.
Pengantar Switching/Penyambungan
Contoh sederhana : hubungan komunikasi dua buah pesawat telepon secara langsung
Hubungan sejumlah pelanggan telepon yang banyak secara langsung tidak efisiean karena
dibutuhkan saluran yang besar jumlahnya dan jaringan akan menjadi rumit.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa fungsi dasar switching adalah sebagai berikut :
1. Penyambungan (interconnection).
2. Pengendalian ( control ).
3. Deteksi adanya permintaan sambungan.
4. Menerima informasi.
5. Mengirim informasi
6. Mengadakan test sibuk.
7. Mengawasi pembicaraan
1. Sistem Manual
2. Sistem Otomat
Elektromekanik
Konsep
Switching otomatis
Proses switching : Wiper digerakan oleh motor listrik ke posisi oulet yang
sesuai dengan called number.
Pergerakan selector dilakukan step by step, pulsa nomor dari calling station
harus decadik
Perkembangan : Crossbar
crosspoint switch
>
non-electronic crosspoint
>
electronic
Circuit Switch
Latar Belakang
Prinsip Dasar
Packet Switch
Latar Belakang
Kelemahan circuit switch adalah selama interkoneksi jalur hanya dapat digunakan
oleh panggilan tersebut sehingga link yang harus disediakan harus banyak.
Informasi dalam jaringan packet switched umumnya berupa data non real time
(walaupun data real time pun sudah dapat direalisasikan seperti VoIP dll), namun
pada prinsipnya jenis informasi yang paling dominan berupa data : Tekstual,
Gambar (image), Video clip, dll.
Prinsip Dasar
Tiap paket dikirim tanpa dibangun koneksi ke tempat tujuan terlebih dahulu,
sehigga tiap paket sangat mungkin menempuh rute yang berbeda.
Karena perbedaan rute, kemungkin paket sampai di tempat tujuan tidak berurut.
Di tempat tujuan paket diurut kembali (reassemble) seperti urutan aslinya, baru
kemudian disajikan (dipresentasikan).
Message Switch
Message Switching merupakan tipe store and forward connection yang diset-up
antara devices yang berhubungan sepanjang jalur pengiriman data. Device pertama
membuat suatu connection ke devices berikutnya dan mengirim data. Setelah
transmission ini complete, connection akan kembali torn down, dan devices kedua
akan mengulangi proses tersebut.
Pengiriman email merupakan contoh yang baik dari message switching, ketika kita
menekan button send, sistem kita akam mengirim data tersebut ke mail server local
kita. Mail server akan mengurut kembali data kita, kemudian mail server kita akan
menghubungi mail server tempat alamat yang akan kita kirimi email tadi. Sampai
akhirnya mail server tersebut akan mengirim message tersebut ke penerima dengan
proses yang sama.
SIGNALING
Pengertian Signal
Signal adalah pesan singkat yang dikirimkan ke suatu proses atau suatu grup dari
proses. Yang dikirim ke suatu proses biasanya hanya nomor yang mengidentifikasi suatu
signal.
Untuk memberitahukan kepada sebuah proses bahwa suatu kejadian tertentu telah
terjadi
Untuk memaksa suatu proses mengeksekusi signal handler
Bisa dikirim ke proses manapun kapanpun Signal yang dikirim ke proses yang sedang
tidak berjalan, harus disimpan oleh kernel sampai proses tersebut melanjutkan
eksekusinya
Setiap signal hanya bisa diterima sekali saja Signal bersifat consumable resources,
jadi setelah diterima signal dan deskriptornya akan dihancurkan
Pada waktu tertentu hanya boleh terdapat satu pending signal untuk satu proses
tertentu dengan tipe signal tertentu. Pending signal adalah signal yang telah dikirim ke
suatu proses, tapi belum diterima oleh proses tersebut. Jika terjadi lebih dari satu
pending signal, masing masing pending signal tidak akan dibuatkan antriannya, tapi
langsung dibuang.
Signaling/Pensinyalan
Klasifikasi Signaling
2) End-to-end
Sentral asal mengirim hanya sebagian informasi (yang diperlukan untuk ruting) ke
setiap sentral transit yang dilaluinya. Seteleh sentral asal terhubung ke sentral tujuan,
barulah Informasi lengkap (address tujuan) dikirimkan.
3) Enbloc.
Sama dengan mode link-by-link, yaitu sinyal lengkap dikirim secara estafet.
Bedanya,terminologi enbloc hanya digunakan pada CCS (CCS No.7), sedangkan pada
CAS (R2) biasa menggunakan terminologi link-by-link
4) Overlap.
Mode penyaluran seperti link-by-link dimana informasi sinyal yang dikirim tidak
secara sekaligus (lengkap) melainkan bertahap (sebagian-sebagian).
Pada proses signaling terdapat fase dialing, yaitu menekan nomor tujuan. Terdapat
dua metode dialing, yaitu decadic pulse dan DTMF.
Pengiriman Sinyal
Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena
gangguan/noise, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk
sinyal digital, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih
diterima/dikenali dalam kualitas yang sama dengan pengiriman. Dengan alasan ini, keluar ide
pemakaian bersama sinyal analog dan digital, yaitu selama diuser berbentuk analog dan
selama di media transmisi berbentuk digital. Teknik/metode pengubahan sinyal analog
menjadi sinyal digital ini disebut PCM (Pulse Code Modulation).
Merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital
Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya
saja
Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi
sinyal listrik digital melalui 4 tahap utama, yaitu :
1. Sampling
2. Quantisasi
3. Pengkodean
4. Multiplexing
Sampling
Untuk mengirimkan informasi dalam suatu sinyal, tidak perlu seluruh sinyal
ditransmisikan, cukp diambil sampelnya saja
Sampling : proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal analog pada titik
tertentu secara teratur dan berurutan.
Frekuensi sampling harus lebih besar dari 2 x frekuensi yang disampling (sekurangkurangnya memperoleh puncak dan lembah) [teorema Nyqust]
fs > 2 f i
fs = Frekuensi sampling
fi
CCITT : fs = 8000 Hz
fi = 300 3400 Hz (Sinyal Bicara)
Artinya sinyal telepon disampling 8000 kali per detik
Quantisasi
Proses Pemberian harga terhadap sinyal PAM; yang besarnya kecilnya disesuai
dengan harga tegangan pembanding terdekat
Setiap pulsa akan diletakan kedalam suatu polaritas positif atau polaritas negatif
Setiap polaritas dibagi menjadi beberapa segment/sub segment(interval)
Companding
Sebelum dikuantisasi, amplitudo sinyal kecil diperbesar dan amplitudo sinyal besar
diperkecil. Operasi yang dilakukan disebut sebagai kompresi (comp) dan ekspansi
(exp), yang disebut dengan companding
Coding / Pengkodean
Teknologi R2 Signaling
Pada sistem ini terdapat 2 jenis sinyal, yaitu :
a. Line Signaling
b. Interregister Signaling
Line Signaling
Line signaling adalah sinyal yang berfungsi sebagai pengawas. Ada bermacammacam line signaling sesuai dengan fungsinya, yaitu :
Sinyal seizing.
Sinyal clear-forward
Sinyal forward transfer
Sinyal seizing-acknowledgement
Sinyal answer
Sinyal clear-back
Sinyal release-guard
Sinyal blocking
Interregister Signaling
Interregister signaling adalah sinyal-sinyal pengontrol call set-up. Ada 2 jenis sinyal
ini dan dibedakan berdasarkan arahnya, yaitu sinyal arah maju (forward) dan arah mundur
(backward). Sedangkan berdasarkan responnya terhadap forward sinyal dibagi menjadi Semicompelled Multifrequency Code (SMFC) signaling dan Compelled Multifrequency Code.
Dalam hal ini yang digunakan di Indonesia adalah SMFC.
Kombinasi Multifrekuensi
Setiap sinyal yang dikirim merupakan sistem kode multifrekuensi ( 2 dari 6 frekuensi
in-band ) yang memberikan kemungkinan metode signaling end to end antara register melalui
dua atau lebih sentral tandem tanpa perlu regenerasi sinyal.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Chein, Thomas M and Liu, Stephen S, ATM Switching System, Artech House, Boston
London 1995
Russel, Travis, Signaling System #7, Mc Grawhill Telecommunication, 1998
http://www.scribd.com/doc/59577946/Bab-3-Signaling-Dan-Switching
http://cizta-welcomemyfriend.blogspot.com/2009/12/pengertian-switch.html
http://uzethea.blogspot.com/2010/04/pengertian-switch.html
http://www.slideshare.net/snmpsimamora/switching-and-signalling-technique-1443356
http://wahyunurjaman.blogspot.com/2011/09/signaling.html
http://www.artikata.com/arti-166931-signaling.html
http://rizkyblog.com/info/pengertian-signaling-sentral/
http://rizkyblog.com/info/pengertian-signaling-dengan-contohnya/