Anda di halaman 1dari 32

TCHING DAN SIG

SWITCHING DAN SIGNALING


KATA PENGANTAR
Dengan selesainya tulisan ini, maka patutlah penulis mengungkapkan
rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan berkatNya dalam
penulisan makalah ini.
Judul yang diambil yakni Switching dan Signaling. Penulisan makalah
adalah merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Telekomunikasi.
Harapan penulis semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa serta seluruh insan yang berkecimpung dalam pengembangan
teknologi informasi.
Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penulisan makalah ini, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan
makalah ini dan kepada semua sumber yang telah memberikan materi.
Semoga ada manfaatnya
Terima Kasih

Penulis

SISTEM TELEKOMUNIKASI

SWITCHING DAN SIGNALING

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
SWITCHING
SIGNALING
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

SISTEM TELEKOMUNIKASI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Di dalam dunia telekomunikasi untuk

melakukan hubungan

telekomunikasi diperlukan proses penyambungan/switching sehingga


interkoneksi

dapat

dengan

mudah

dilakukan.Untuk

terlaksananya

penyambungan, maka perangkat switching dilengkapi dengan peralatanperalatan yang melakukan fungsi pengontrolan, penyambungan maupun
pengebelan. Selain switching terdapat sebuah proses yang sangat penting
dalampembentukan

hubungan, yaitu

signaling/pensinyalan.

Switching

Secara umum arti switching dalam telekomunikasi adalah melakukan


suatu

proses

keduanya

hubungan

dapat

antara

berbicara

dua

satu sama

pelanggan
lain.

telepon,

Pensinyalan

sehingga
(signaling)

didefinisikan sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan,


yang

direalisasikan

dalam

bentuk

kode-kode

standar

yangtelah

disepakati . Yang dimaksud pertukaran informasi adalah saling mengirim


pesan pensinyalan (signaling message).

B. Maksud dan Tujuan


Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya mengenai
Switching dan Signaling diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

C. Metode Penulisan
Penulis mempergunakan materi yang ada di dalam buku acuan
kemudian dikembangkan dan penulis juga mengambil materi dari sumbersumber lain seperti internet.

BAB II
PEMBAHASAN
SWITCHING
Pengertian
Secara umum arti switching dalam telekomunikasi adalah
melakukan suatu proses hubungan antara dua pelanggan telepon,
sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain.
Menurut ITU-T Switching adalah :
Thee stablishing, on demand, of an individuall connection from a
desired inlet to desired outlet within a set of inlets and outlets for as long
as required for the transfer of information
{Membangun hubungan atas permintaan secara individu dari
pelanggan tertentu yang memanggil kepada pelanggan yang
dipanggil/tujuan tertentu melalui seperangkat inlet-inlet dan outlet-outlet,
selama hubungan tersebut dibutuhkan untuk menyalurkan informasi atau
tukar menukar informasi oleh kedua belah pihak}

Sistem Switching
Secara umum peralatan switching dapat dikategorikan kedalam
bagian-bagian yang melaksanakan salah satu fungsi berikut : Signaling,
Control dan penyambungan (switching), seperti uang terlihat pada
gambar 2.9.
Fungsi dasar dari peralatan signaling adalah untuk memonitor
aktivitas incoming lines dan meneruskan informasi kontrol dan status
yang sesuai kepada elemen kontrol dari switch. Peralatan signaling juga
digunakan untuk memberikan sinyal kontrol ke outgoing lines dibawah
pengarahan elemen kontrol switch.
Fungsi utama dari sistem switching adalah untuk interkoneksi dan
merutekan trafik melalui jaringan. Tanpa switch, tiap pelanggan
memerlukan saluran langsung terpisah ke masing-masing pelanggan
lainnya. Dalam jaringan seperti ini, pelanggan pemanggil memilih saluran
yang sesuai untuk membangun hubungan dengan pelanggan yang dituju.

Jaringan dengan hubungan pointto- point antar terminal seperti ini dikenal
sebagai jaringan mata jala (fully connected network). Jumlah saluran yang
diperlukan dalam jaringan mata jala akan sangat besar. Secara umum jika
kita mempunyai N terminal, maka diperlukan sebanyak N(N-1) /2 saluran.
Konsekuensinya, penggunaan jaringan mata jala untuk menghubungkan
pesawat telepon untuk skala besar tidak praktis.
Sistem Switching dapat dibagi 2 macam, yaitu
A. Sistem Switching tidak terpusat.
B. Sistem Switching terpusat (centralized).
-

Sistem Switching Tidak Terpusat

Sistem penyambungan (switching) ini identik dengan jaringan mata


jala, memerlukan banyak saluran dan sejumlah (N-1) elemen
penyambungan (crosspoint) diperlukan pada tiap elemen
-

Sistem Switching terpusat (centralized)


Sistem Switching terpusat ini juga ada 2 macam, yaitu :
o Nonbloking
o Bloking
A. Sistem Switching terpusat (Nonbloking)

Sistem penyambungan terpusat atau sentral, pelanggan tidak


dihubungkan langsung satu sama lainnya, tetapi semua dihubungkan ke
sistem penyambungan (sentral). Signaling sekarang diperlukan untuk
memberi tahu sentral untuk membangun atau melepaskan hubungan.
Juga harus dimungkinkan sentral dapat mendeteksi apakah pelanggan
yang dipanggil sedang sibuk dan mengindikasikan ke pelanggan
pemanggil. Dengan switching yang terpusat, pelanggan hanya
memerlukan satu saluran untuk menghubungkannya dengan sistem
penyambungan, sehingga total saluran yang diperlukan sama dengan
jumlah pelanggan yang dihubungkan ke sentral. Dengan sistem seperti ini
jumlah saluran transmisi yang diperlukan berkurang dengan faktor (N-1)/2
dan jumlah crosspoint berkurang dengan faktor 2.

B. Sistem Switching terpusat (bloking)


Keuntungan yang utama dari sistem ini adalah jumlah koneksi
simultan yang diharapkan pada situasi normal, bahkan pada waktu-waktu
sibuk, berkisar 0,1N sampai 0,2N, sehingga jumlah crosspoint dapat lebih
dikurangi. Jika panggilan yang terjadi lebih besar dari pada yang dapat
diakomodasikan, maka terjadi bloking. Pada sistem ini koneksi dibangun
melalui sejumlah link L. Crosspoint dari pesawat pemanggil dan yang
dipanggil secara simultan dioperasikan untuk menghubungkan suatu link
tertentu. Total crosspoint adalah LN. Jika L=2N, crosspoint yang diperlukan
adalah 0,2N, terjadi pengurangan yang cukup berarti kira-kira sebanyak
60%.

Evolusi Sentral
Sistem switching terbagi atas 2:
sistem switching manual (manual switching) dan
system switching otomatis (automatic switching)
Analog - Electromechanical switching
Step-by-step (Strowger switch)
Crossbar
Common control Stored Program Control
Digital - Electronic switching
Circuit switch
Packet switch

Sistem Switching Manual


Saluran-saluran komunikasi pada sistem switching manual berakhir
pada papan sambung, dimana satu sama lain dapat terhubung oleh
seorang operator secara manal. Papan sambung yang dapat digunakan
pada sistem ini adalah Papan Sambung Magneto atau Battery Lokal (Local
Battery, LB) dan Papan Sambung Battery Sentral (Common Battery,
Central Battery, CB). Papan sambung LB dihubungkan melalui sirkuit
langganan ke pesawat telepon pelanggan, dan dilengkapi denan primary
cell untuk keperluan pembicaraan serta fenerator arus bel untuk
kepentingan panggilan ke papan sambung. Papan sambung CB dilihat
sebagai kemajuan dari papan sambung LB karena kemudahan pelayanan

dan pemeliharaannya. Selain digunakan untuk melayani sirkuit pelanggan,


papan sambung CB juga digunakan sebagai meja interlokal dan meja
penerangan

Gambar di atas adalah contoh Switching manual yang dilakukan


oleh seorang operator.

Sistem Switching Otomatis


Sistem Otomatis Step by step. Pada sistem ini, alat penyambung
digerakkan oleh pulsa-pulsa yang dikirim oleh roda pilih pesawat telepon
dan pemilihan dilakukan leh setiap angka yang dikirim secara berutun
mulai dari angka pertama sampai angka terakhir. Sehingga, angka
terakhir dapat memilih pihak yang ingin dipanggil. Switching otomatis
common control. Pada sistem ini, bagian yang membentuk saluran
hubungan pembicaraan terpisah satu sama lain serta bagian yang
mengontrol saluran hubungan pembicaraan dipakai secara bersamaan
(common).

Gambar di atas adalah sistem switching otomatis yang bekerja


tanpa memerlukan seorang operator.

Strowger Switch

Pembangunan hubungan pada crosspoint dilakukan oleh step-bystep


switch yang meresponse langsung setiap dialing pulse
Gerakan switch terdiri dari vertical step dan rotary step secara
bergantian
Setiap langkah mewakili urutan digit nomor telepon yang dipanggil
Karena kemampuannya yang terbatas, step-by-step switch
hanyadigunakan untuk sentraltelepon dengan kapasitas kecil

Crossbar

Sistem switching berupa bentuk hubungan switch secara matrix yg


switchingnya menggunakan Electromagnetic switching. Sistem ini sudah
jaarang sekali dipakai karena harganya yang mahal.

Crossbar

Electronic Switching (SPC)

Pada sistem step-by-step maupun crossbar, fungsi switching


matrix dan control elemets keduanya masih menggunakan
komponen elektromekanik.
Sistem electronic switch menggunakan stored program digital
computer untuk
melakukan fungsi kontrol, sedangkan fungsi switching masih
elektromekanik.

Cara Penyambungan

Circuit Switching

Informasi yang dikirimkan oleh suatu terminal diterima oleh


sentral langsung
dikirimkan kepada terminal yang dituju selama seluruh informasi
selesai dikirim.
Dengan demikian satu saluran akan dipakai terus selama
terminal belum selesai
mengadakan hubungan.
Contoh: Jaringan Telepon PSTN dan telex.
Keuntungan:
o Sekali koneksi terjadi jaringan transparan (seolah hanya
koneksi langsung
o antar stations).
o Fixed data rate tanpa adanya delay.
o Sangat baik untuk komunikasi real time.
Kelemahan:
o Selama koneksi berlangsung, sirkit akan selalu diduduki
walaupun tidak
o ada data yang dikirim.
o Delay sebelum terbentuknya hubungan (call set up delay).

Message Switching

Disebut juga Stored and Forward Switching.


Pada waktu mengirimkan informasi / berita lewat teleprinter, berita
tersebut tidak disambungkan langsung, akan tetapi disimpan
terlebih
dahulu kemudian pada satu saat tertentu barulah dikirimkan kepada
tujuan tersebut, dimana tujuan dapat lebih dari satu.
Contoh penggunaannya adalah pada Teleprinter atau email.

Kelebihan
o Tidak perlu segmentasi/paketisasi data
o Overhead lebih kecil
o Pesan dapat dikirim meskipun penerima sibuk:
o Disimpan di buffer sampai penerima siap
Kelemahan:
o Apabila terjadi error, terjadi pada seluruh pesan
o Delay karena proses store and forward
o Perlu buffer dengan kapasitas yang besar di setiap node

Packet Switching
Paket informasi atau layanan komunikasi data yang dibagi
menjadi paket-paket berukuran kecil (< 1500 byte) yang
diberi
label yang dikirimkan ke alamat yang dituju.

Paket ini kemudian dikirimkan ke tujuan yang diinginkan,


dimana
setiap paket terdiri dari:
o Payload:
- data informasi yang akan dikirim)
o Header:
_ Source (sender) address
_ Destination (recipient) address
_ Packet size
_ Sequence number
_ Error checking information
Contoh: public data network, frame relay, internet dll

Pengklasifikasian Packet Switch

Datagram Packet Switching

Virtual Circuit Packet Switching

Dasar-dasar Penyambungan
Fungsi utama dari suatu sistem switching adalah untuk membangun
jalur elektrik antara pasangan inlet dan outlet yang diberikan. Ada 4 jenis
hubungan dapat dibangun melalui sistem penyambungan :
a.
b.
c.
d.

Panggilan
Panggilan
Panggilan
Panggilan

lokal antara dua pelanggan didalam sistem.


outgoing antara pelanggan dengan trunk outgoing
incoming antara incoming trunk dan pelanggan lokal
transit antara incoming trunk dan outgoing trunk.

Gambar 2.10. memperlihatkan model konfigurasi jaringan penyambungan

Suatu hubungan dibangun berdasarkan informasi signaling yang


diterima pada saluran inlet. Subsistem kontrol mengirim informasi
signaling ke pelanggan dan sentral-sentral lain yang dihubungkan ke
outgoing trunk. Selain itu signaling juga terjadi antar subsistem yang
berbeda di dalam sentral. Format dan kebutuhan signaling untuk
pelanggan, trunk dan subsistem kontrol sangat berbeda satu dengan
lainnya. Karenanya suatu system penyambungan menyediakan tiga
bentuk signaling yang berbeda :
1. Signaling loop pelanggan.
2. Signaling antar sentral.
3. Signaling di dalam sentral.
Gambar 2.11. memperlihatkan elemen-elemen system switching

Teknik Dasar Switching

Teknik switching di pakai pada jaringan telekomunikasi, komunikasi


voice data tidak terlepas dari teknik switching. Berikut ini adalah
uraian/penjelasan beberapa teknik switching yang diterapkan dalam
voice. Teknik Switching dikenal ada dua buah yaitu Circuit Switching and
Packet Switching.

Pengantar Switching/Penyambungan

Contoh sederhana : hubungan komunikasi dua buah pesawat telepon


secara langsung

Hubungan dengan N pelanggan : N-1 saluran/pelanggan atau N(N-1)/2


saluran

Hubungan sejumlah pelanggan telepon yang banyak secara langsung


tidak efisiean karena dibutuhkan saluran yang besar jumlahnya dan
jaringan akan menjadi rumit.

System switching dibangun dan diletakan diantara pelangganpelanggan tersebut yang dikenal sebagai suatu sentral atau exchange.

Untuk N pelanggan hanya diperlukan N saluran untuk menghubungkan


pelanggan,
penambahan
satu
pelanggan
cukup
dengan
menghubungkan pelanggan tersebut ke sentral.

Jadi dapat disimpulkan, bahwa fungsi dasar switching adalah sebagai


berikut :
1. Penyambungan (interconnection).
2. Pengendalian ( control ).
3. Deteksi adanya permintaan sambungan.
4. Menerima informasi.
5. Mengirim informasi
6. Mengadakan test sibuk.
7. Mengawasi pembicaraan

SIGNALING

Pengertian Signal
Signal didefinisikan sebagai :
Data atau informasi yang telah mengalami suatu proses
sedemikian rupa sehingga siap untuk dikirim ke pihak penerima melalui
suatu saluran transmisi.

Signaling adalah proses pertukaran sinyal antar komponen jaringan


telekomunikasi di dalam rangka pembentukan koneksi, maintenance
koneksi, dan pemutusan koneksi
Pensinyalan menunjukkan pertukaran informasi antara semua
komponen panggilan yang diperlukan untuk memberikan dan menjaga
kualitas servis. Sebagai pengguna PSTN, kita melakukan pertukaran
pensinyalan dengan menggunakan elemen-elemen jaringan sepanjang
waktu. Contoh-contoh pensinyalan antara pengguna telepon dengan
jaringan telepon mencakup : dialing digits, pemberian dial tone,
pengaksesan voice mail-box, pengiriman nada tunggu panggil (call
waiting tone).SS7 merupakan perangkat yang diperlukan oleh elemen
jaringan telepon dalam melakukan pertukaran informasi. Informasi dibawa
dalam bentuk pesan (message).Pesan SS7 (SS7 message) dapat
membawa informasi seperti :
-

Teruskan permintaan panggilan dari 022-520XXXX ke 021868XXXX.

Pelanggan yang dipanggil melalui Trunk No. XX1 sedang sibuk.


Hapus panggilan tersebut dan kirimkan nada sibuk.

Meminta sambungan ke 800-XXX8888, routing mana yang


harus dipilih.

Klasifikasi Signaling
Signaling Berdasarkan Pemakaian Kanal

CAS (Channel Associated Signaling) = pensinyalan kanal yang


bersesuaian
Tiap kanal voice memiliki 1 kanal signaling masing-masing secara
exclusive (associated), dg menggunakan kanal fisik yg sama
tetapi terpisah secara logika/timing berbeda
CCS (Common Channel Signaling) = pensinyalan kanal bersama
Sejumlah (kecil) kanal signaling digunakan oleh banyak kanal
voice secara bersama (common). Umumnya secara fisik terpisah
Signaling Berdasarkan Fungsi
Line signal /supervisory signal (sinyalpengawasan) = sinyal-sinyal
yang berfungsi untuk : memonitor (kondisi/status) & mengontrol
line/saluran
Contoh fungsi monitor : idle, blocking dsb
Contoh fungsi kontrol : clear forward, force release, seizure
dsb
Register signal : sinyal-sinyal yang berfungsi membawa informasi
tentang : nomor telepon tujuan/asal, kelas/kategori pemanggil,
kondisi bebas/sibuknya yang dipanggil dan sinyal-sinyal pengontrol
sinyal forward.
Signaling Berdasarkan Metode Penyaluran
Berdasarkan metode
menjadi empat, yaitu :

penyalurannya,

proses

signaling

terbagi

1) Link-by-link.
Pengiriman suatu blok sinyal (lengkap) dari sentral asal dilakukan
melalui satu atau beberapa sentral transit secara estafet (link-bylink) hingga sentral tujuan.

2) End-to-end
Sentral asal mengirim hanya sebagian informasi (yang diperlukan
untuk ruting) ke setiap sentral transit yang dilaluinya. Seteleh
sentral asal terhubung ke sentral tujuan, barulah Informasi lengkap
(address tujuan) dikirimkan.

3) Enbloc.
Sama dengan mode link-by-link, yaitu sinyal lengkap dikirim secara
estafet. Bedanya,terminologi enbloc hanya digunakan pada CCS
(CCS No.7), sedangkan pada CAS (R2) biasa menggunakan
terminologi link-by-link

4) Overlap.
Mode penyaluran seperti link-by-link dimana informasi sinyal yang
dikirim tidak secara sekaligus (lengkap) melainkan bertahap
(sebagian-sebagian).

Signaling Pada Saluran Pelanggan Analog

Ilustrasi signaling saluran pelanggan

Klasifikasi signaling pada saluran pelanggan

Pada proses signaling terdapat fase dialing, yaitu menekan nomor


tujuan. Terdapat dua metode dialing, yaitu decadic pulse dan DTMF.

Pengiriman Sinyal

Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog


mudah terkena gangguan/noise, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut
terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital, selama gangguan tidak
melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima/dikenali dalam
kualitas yang sama dengan pengiriman. Dengan alasan ini, keluar ide
pemakaian bersama sinyal analog dan digital, yaitu selama diuser
berbentuk analog dan selama di media transmisi berbentuk digital.
Teknik/metode pengubahan sinyal analog menjadi sinyal digital ini disebut
PCM (Pulse Code Modulation).

PCM (Pulse Code Modulation)

Merupakan metode umum untuk mengubah sinyal analog menjadi


sinyal digital
Dalam sistem digital, sinyal analog yang dikirimkan cukup dengan
sampel-sampelnya saja

Sinyal suara atau gambar yang masih berupa sinyal listrik analog
diubah menjadi sinyal listrik digital melalui 4 tahap utama, yaitu :
1. Sampling
2. Quantisasi
3. Pengkodean
4. Multiplexing

Sampling

Untuk mengirimkan informasi dalam suatu sinyal, tidak perlu


seluruh sinyal ditransmisikan, cukp diambil sampelnya saja
Sampling : proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal
analog pada titik tertentu secara teratur dan berurutan.
Frekuensi sampling harus lebih besar dari 2 x frekuensi yang
disampling (sekurang-kurangnya memperoleh puncak dan lembah)
[teorema Nyqust]

fs > 2 fi

fs

= Frekuensi sampling

fi

= Frekuensi informasi/sumber (yang disampling)

CCITT : fs = 8000 Hz
fi = 300 3400 Hz (Sinyal Bicara)
Artinya sinyal telepon disampling 8000 kali per detik

Hasil penyamplingan berupa PAM (Pulse Amplitude Modulation)


Dalam sampling yang dipentingkan adalah periode sampling bukan
lebar pulsa sampling.
Menurut teorema nyquist bila frekuensi sampling lebih kecil dari
frekuensi informasi/sumber maka akan terjadi penumpukan
frekuensi/aliasing.

Quantisasi

Proses Pemberian harga terhadap sinyal PAM; yang besarnya


kecilnya disesuai dengan harga tegangan pembanding terdekat
Setiap pulsa akan diletakan kedalam suatu polaritas positif atau
polaritas negatif
Setiap
polaritas
dibagi
menjadi
beberapa
segment/sub
segment(interval)

Companding

Sebelum dikuantisasi, amplitudo sinyal kecil diperbesar dan


amplitudo sinyal besar diperkecil. Operasi yang dilakukan disebut
sebagai kompresi (comp) dan ekspansi (exp), yang disebut dengan
companding

Coding / Pengkodean

Pengkodean adalah proses mengubah (mengkodekan) besaran


amplitudo sampling ke bentuk kode digital biner.
Pemrosesan dilakukan secara elektronik oleh perangkat encoding
menjadi 8 bit word PCM yang merepresentasikan level hasil
kuantisasi yang sudah ditentukan yaitu dari 127 sampai dengan
+127 interval kuantisasi.
Bit paling kiri dari word PCM jika = 1 menyatakan level positif dan
jika = 0 berarti level negatif.
Pengkodean menghasilkan total 256 beda sampling (256
subsegmen) yang memerlukan 8 bit (28 = 256)

Fungsi dari signal

Untuk memberitahukan kepada sebuah proses bahwa


kejadian tertentu telah terjadi
Untuk memaksa suatu proses mengeksekusi signal handler

Karakteristik dari signal

Bisa dikirim ke proses manapun kapanpun Signal yang dikirim ke


proses yang sedang tidak berjalan, harus disimpan oleh kernel
sampai proses tersebut melanjutkan eksekusinya
Setiap signal hanya bisa diterima sekali saja Signal bersifat
consumable resources, jadi setelah diterima signal dan
deskriptornya akan dihancurkan
Pada waktu tertentu hanya boleh terdapat satu pending signal untuk
satu proses tertentu dengan tipe signal tertentu. Pending signal
adalah signal yang telah dikirim ke suatu proses, tapi belum
diterima oleh proses tersebut. Jika terjadi lebih dari satu pending
signal, masing masing pending signal tidak akan dibuatkan
antriannya, tapi langsung dibuang.

suatu

Signaling/Pensinyalan

Berdasarkan FTP Telkom 96, pensinyalan (signaling) didefinisikan


sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan, yang
direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yang telah disepakati,
bertujuan untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan saluran
dan pembubaran hubungan.
Dari definisi di atas, dapat diambil beberapa pengertian sebagai berikut :
yang dimaksud pertukaran informasi adalah saling mengirim pesan
pensinyalan (signaling message).
antar elemen dalam jaringan, maksudnya antar sentral atau antara
sentral dengan terminal pelanggan (namun dalam pengertian umum,
termnologi signaling lebih ditujukan kepada antar sentral).
membangun hubungan (call set-up), mengawasi saluran (supervision)
dan membubarkan hubungan (path disconnection) adalah merupakan
fungsi utama dari signaling. Dalam sistem pensinyalan moderen
seperti Common Channel Signaling (CCS7), disamping fungsi utama di
atas, signaling juga meliputi fungsi tambahan seperti manajemen

jaringan
(network
management),
aplikasi
fitur
tambahan
(supplementary service), fungsi operasi & pemeliharaan (operations &
maintenance) dll.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Fungsi dasar switching adalah penyambungan (interconnection),


pengendalian (control), deteksi adanya permintaan sambungan,
menerima informasi, mengirim informasi, mengadakan test sibuk, dan
mengawasi pembicaraan.
Perkembangan perangkat switching dapat dibagi menjadi dua, yaitu
sistem manual dan sistem otomat.
Terdapat tiga teknik switching dalam telekomunikasi, yaitu circuit
switch, paket switch, dan message switch.
Sinyal
analog
adalah
sinyal
pemanfaatan
gelombang
elektromagnetik. Merupakan hasil teknologi yang mengubah sinyal
tersebut menjadi kombinasi ututan bilangan 0 dan 1 secara terputusputus (discrete) untuk proses pengiriman informasi yang mudah, cepat
dan akurat.
Proses yang harus dilalui dalam metode pengubahan sinyal analog
menjadi digital adalah melalui beberapa tahapan, yaitu : sampling,
quntizing, coding, dan multiplexing.
Pensinyalan (signaling) didefinisikan sebagai pertukaran informasi
antar elemen dalam jaringan, yang direalisasikan dalam bentuk kode-kode
standar yang telah disepakati, bertujuan untuk melakukan pembentukan
hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan.
Pembagian signaling berdasarkan pemakaian kanal adalah CAS dan
CCS, signaling berdasarkan fungsi adalah line signal dan register signal,
signaling berdasarkan metode penyaluran adalah link by link, end to end,
enbloc, dan overlap.

DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org
www.elektro.undip.ac.id
www.telecom.ee.itb.ac.id
uzethea.blogspot.com/2010/04/pengertian-switch.html
syakur.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../BAB+7+-+SWITCHING.doc
eicomp.wordpress.com/tag/pengertian-switch/
deskripsi.com/komputer/packet-switching

Anda mungkin juga menyukai