DALAM SISTEM
TELEPON
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
• Hamdan Hidayat (1610501044)
• M. Solikun (1610501041)
PENDAHULUAN
Secara umum arti switching dalam teknik jaringan komunikasi
adalah melakukan proses hubungan antara dua pelanggan
telepon sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain.
Ada 8 fungsi dasar penyambungan :
• Interkoneksi
• Informasi penerimaan
• Pengendalian
• Informasi pengiriman
• Kesiagaan (alerting)
• Test kesibukan
• Penjagaan kondisi pelanggan (attending)
• Pengawasan (supervisi)
Syarat Teknik Penyambungan:
3. Rele
Selain selektor dan crossbar switch, rele banyak digunakan sebagai
komponen penbentuk sentral telepon. Berdasarkan dasar fisika yang membentuk
rele, rele terdiri atas rele elektrostatis, rele elektromagnetis, rele thermo, SCR
(Silicon Controlled Rectifier), Rele cahaya dan transistor. Selektor dan crossbar
pada dasarnya juga adalah rele, namun memiliki banyak outlet.
Rele clektromagnetis adalah rele yang paling banyak digunakan sebelum
ditemukan sentral digital, contohnya adalah rele Reed dan rele Ferred. Rele ini
menggunakan magnetik reed yang memiliki kelebihan, antara lain frekuensi kontak
yang besar, ukurannya kecil, waktu kontaknya cepat serta dapat digerakkan hanya
dengan pulsa satu mdetik.
Pada perkembangan selanjutnya rele elektronik banyak dipakai pada generasi
switching modern. Juga penggunaan rele elektronik dalam bentuk IC.
TEKNIK SWITCHING
TEKNIK SWITCHING
Teknik Switching dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Circuit Switching
Circuit Switching merupakan metodologi penerapan jaringan telekomunikasi
dimana dua node jaringan membentuk suatu saluran komunikasi khusus (sirkuit)
melalui jaringan sebelum node dapat berkomunikasi.
Jaringan circuit switching digunakan untuk menghubungkan pasangan terminal
dengan cara menyediakan sirkuit atau kanal yang tersendiri dan terus menerus
selama hubungan berlangsung :
• Sirkuit yang ‘holded’ tidak dapat dipakai oleh yang lain
• Jumlah sirkuit / kanal lebih kecil dibandingkan kapasitas
Jaringan circuit switching, kinerjanya tergantiung pada loss bukan pada delay
(tetapi pada digital switching juga menimbulkan delay).
Tiga fase yang terdapat dalam circuit switching, yaitu;
1. Pembentukan hubungan
2. Transfer data
3. Pembubaran (terminasi) hubungan
Contoh :
• Jaringan Telepon
• ISDN (Integrated Services Digital Networks)
Space Division Switching
Dikembangkan untuk peralatan analog guna memisahkan
Jalur fisik di sepanjang switch untuk mentransfer sinyal
diantara kedua titik akhir. Dalam switch silang (Crossbar
Switch) memiliki sejumlah keterbatasan di antaranya :
• Jumlah persimpangan (crosspoint) bertambah sebanyak
n kuadrat dari jumlah stasiun
• Hilangnya crosspoint dapat mencegah terjadinya
koneks
• Penggunaan crosspoint yang tidak efisien karena
meskipun semua stasiun terhubung, tapi hanya beberapa
yang digunakan (Berlaku Non-Blocking)
Multistage Switch
Dikembangkan untuk mengurangi jumlah dari.
crosspoint sehingga lebih dari satu alur yang melalui
jaringan.
diharapkan mampu untuk meningkatkan kehandalan
dalam transmisi data.
memiliki kelemahan yaitu memerlukan kendali yang
lebih rumit dan memungkinkan terjadinya blocking
Time Division Switching
merupakan sistem digital yang bersandar pada kendali
kecerdasan dari space dan time division elemen.
Di dalamnya menggunakan teknik digital time
division untuk men-set up dan merawat virtual
circuit.
Time Division Switching juga mampu mempartisi bit
stream berkecepatan rendah menjadi beberapa bagian
yang terbagi menjadi stream berkecepatan tinggi.
2. Packet Switching
Packet Switching adalah jaringan metode komunikasi
digital yang kelompok semua data yang ditransmisikan
terlepas dari konten, tipe struktur, atau menjadi blok-blok
berukuran yang sesuai, yang disebut paket. Packet switching
fitur pengirim variabel-bit-rate data stream (urutan paket)
melalui jaringan bersama. Ketika melintasi adapter jaringan,
siwtch,router dan node jaringan lainnya, paket buffer dan antri,
mengakibatkan penundaan varibel dan throughput tergantung
pada beban lalu lintas dalam jaringan.
Ada dua pendekatan yang berhubungan dengan jaringan Packet
Switching, yaitu:
1. Datagram
Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen.
Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah
jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa
kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya
kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda Paket-
paket tersebut disebut datagram,
Implikasi dari switching paket datagram :
• Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang berbeda
ketika dikirimkan
• Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang lengkap
Kelebihan Datagram Packet Switching:
• Tidak ada waktu call setup
• Adaptasi yang cepat jika terjadi congestion/network overload.
• Adaptasi yang cepat jika terjadi node failure