Anda di halaman 1dari 20

Struktur Switching

Oleh :
Muhammad Naufal Az Zaky
2111073018
3A D4 TC
Telekomunikasi
Politeknik Negeri Padang
Perkembangan Teknologi
Switching
Sentral telepon manual (Manual System) dibangun
pertama kali tahun 1878 di Connecticut.
Tahun 1891 ditemukan sistem sentral yang langsung
dikendalikan pesawat telepon (Step By Step System)
oleh Almon B. Strowger dan sentralnya lebih dikenal
sebagai sentral Strowger.
Tahun 1912, seorang engineer Swedia, Gotthief
Betulander menemukan sistem sentral otomatis crossbar
yang sederhana, sistemnya disebut Crossbar Batulander.
Perkembangan Teknologi
Switching
Perbaikan sistem Crossbar Batulander muncul
Crossbar Switch yang menggunakan sistem
pengontrolan elektromagnet dan pengontrolan bersama
(Common Control System).
Selain sistem Crossbar Switch, perbaikan sistem
Crossbar Batulander juga melahirkan penggunaan
Reed relay.
Reed relay memicu perkembangan rele elektronik dan
menyebabkan berkembangnya sentral elektronik,
khususnya setelah perang dunia kedua.
Sentral elektronik menggunakan pengontolan
komputer (Stored Program Controlled) dikenalkan
sekitar tahun 1970.
Perkembangan Teknologi
Switching
Perkembangan pemakaian komputer menyebabkan
sistem komunikasi bergeser ke sistem digital. Maka
ditemukanlah time switch yang menggunakan
elektronika digital. Sistem pengontrolannya tetap
menggunakan komputer (Stored Program Controlled).
- Akhir abad 20, sistem penggunaan serat optik mulai
berkembang. Engineer telekomunikasi mulai
memikirkan sistem sentral yang menggunakan optik,
sehingga muncul sistem optical switching.
STRUKTUR SWITCHING
Struktur switching adalah kumpulan switch yang menghubungkan
beberapa inlet (masukan) ke beberapa outlet (keluaran). Switch dapat
dibentuk memakai selektor, crossbar switch ataupun relay. Struktur switch
yang paling sederhana adalah susunan Square Matrix

Switch terbagi dalam 2 tipe utama:


1. Switch layer-2 beroperasi pada layer data-link model OSI dan
berdsarkan terknologi bridging.
2. Switch layer-3 beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi
routing. Switch tipe ini membangun koneksi logika antar port
berdasarkan alamat jaringan.
(a) Square Matrix, (b) Graded Square Matrix, (c) Triangular
Matrix
• Pada Square Matrix, jika terdapat 5 inlet dan 5 outlet,
maka dibutuhkan 25 switch. Jumlah switch ditentukan
oleh jumlah inlet dan outlet serta aturan switching
yang ditentukan, misalnya tidak semua outlet dapat
diakses oleh inlet. Sistem ini disebut Graded Square
Matrix.
• Triangular Matrix memiliki jumlah switch yang lebih
kecil dibandingkan Square Matriks. Pada Square
Matrix sepasang inlet dan outlet memiliki 2 switch,
sehingga memiliki 2 jalur hubungan, sedangkan pada
Triangular Matrix setiap pasangan hanya memiliki 1
jalur hubungan
Multiple Stage Switching
Untuk jumlah inlet dan outlet sama, jumlah switch
yang dibutuhkan untuk Square Matrix adalah N^2
Triangular Matrix adalah N.(N - 1)/2.
Jika jumlah inlet dan outlet 5.
Square Matriks Switching membutuhkan 25 switch,
sedangkan Triangular Matrix Switching membutuhkan
10 switch.
Jika terdapat inlet dan outlet 1000 maka akan
dibutuhkan 1.000.000 switch atau 499.500 switch
Untuk mereduksi jumlah switch yang terlalu
banyak, maka digunakan switch dengan tingkatan
(Multiple Stage Switching).
Sebagai contoh, untuk 9 inlet dan 9 outlet
dibutuhkan switch sebanyak 72 switch untuk
Square Matriks, tetapi dengan 2 Stage Switching
yang menggunakan full connected Square Matrix 3
x 3, dibutuhkan 54 switch.
Multiple Stage Switching
Untuk switching 3 tingkatan ( 3 Stage Switching )
dengan N inlet-outlet, dimana jumlah switch group
tingkat pertama dan ketiga n buah sedangkan
jumlah switch group ke dua k buah, akan
dibutuhkan jumlah switch sebanyak Nx, dimana :

Nx = jumlah crosspoint total


N = jumlah inlet outlet
n = ukuran setiap switch blok/group inlet
outlet
k = jumlah array tengah, jika non blocking =
Three Stage Switching
Pada kenyataannya, pada saat semua inlet dipergunakan,
pada Multiple Stage Switching tidak semua inlet dapat
mencapai outlet, ini berarti teijadi blocking. Untuk
memperkecil kemungkinan blocking, jumlah stage ke 2 pada
Three Stage Switching harus memenuhi : k=2.n- 1
Desain Three Stage Switching yang memenuhi ketentuan ini
disebut Nonblocking Switch. Berikut ini perbandingan junlah
switch yang dibutuhkan untuk Nonblocking Three Stage
Switching dengan Single Stage Switching (Square Matriks
Switching)

Hubungan
Jumlah Line
dengan
Jumlah
Switch
Sistem Switching 4 Kabel
Jaringan akses menggunakan sistem 2 kabel, namun setelah
di sentral telepon sinyal telepon dipisah antara sinyal kirim
dan terima dengan menggunakan rangkaian hibrid pada
SLIC (Subscriber Line Interface Circuit)
Hasilnya adalah rangkaian 4 kabel. Memang pada sentral
telepon analog permulaan, hanya menggunakan 2 kabel,
tetapi karena adanya faktor redaman dan harus diperkuat,
maka sentral mau tidak mau harus menggunakan sistem
switching 4 kabel. Sehingga bagian kirim dan terima di
sistem switching terpisah
Switching Empat Kabel
Path Finding
Fath finding adalah proses mencari hubungan inlet dan
outlet dalam struktur switching.
Untuk switching single stage, path finding dilaksanakan
secara otomatis, karena inlet dan outlet hanya
dihubungkan dengan 1 switch. Tetapi untuk struktur
switching yang terdiri dari multiple stage, dibutuhkan
algoritma dan waktu pencarian jalan (path finding time).
Pada sentral SPC (Stored Program Controled), path
finding dilakukan oleh software path finding routine yang
memberikan data path yang mungkin dipakai.
Switch Matriks Control
Pengontrolan dihubungkan dengan outlet kemudian
mendeteksi inlet mana yang akan dihubungkan. Sistem ini
digunakan pada sistem step by step, dimana nada dial
langsung menggerakkan control pemilih.
Dalam Common Control System, data tentang saluran
outlet yang bebas dan informasi inlet tersedia bersamaan.
Output Associated control adalah pengontrolan
dihubungkan dengan inlet kemudian mendetelcsi outlet
mana yang akan dihubungkan.
Switching Matrix Control
Teknik switching
1. Circuit Switching
Komunikasi circuit switching melalui 3 tahap :
· Pembangunan sirkuit
· Transfer Data
· Diskoneksi Sirkuit

2. Paket Switching
Dua mode paket switching yang utama ada;
Connectionless packet switching, juga dikenal sebagai
datagram switching
Berorientasi koneksi packet switching, juga dikenal
sebagai virtual circuit switching.
3. Message Switching
Pesan beralih adalah teknik jaringan switching di mana
data disalurkan secara keseluruhan dari node sumber ke
node tujuan,satu harapan pada suatu waktu. Selama
message routing, Setiap saklar menengah dalam jaringan
menyimpan seluruh pesan. Jika sumber daya seluruh
jaringan yang terlibat atau jaringan menjadi terhambat,
toko-toko jaringan pesan-switched dan penundaanpesan
sampai sumber daya yang cukup tersedia untuk
transmisiefektif pesan.

Anda mungkin juga menyukai