Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS SULTAN AGENG

TIRTAYASA

LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO
UNIT 3
TRANSISTOR SEBAGAI SWITCH
DL-34
Muhammad Alfathan Putra 3332220048
Alam Zaakiy Gastiadirrijal 3332220073
Maslawi 3332220081

Penilaian Praktikum
No Penilaian Bobot Nilai
1 Pemahaman /40
2 Keaktifan /40
3 Penyelesaian Masalah /20
Total Nilai /100

Penilaian Laporan
No Penilaian Bobot Nilai
1 Pengambilan Data dan Hasil /20
2 Analisis Data /50
3 Post-Test /10
4 Tugas Modul /10
5 Kesesuaian Format /10
Total Nilai /100

Selasa, 14 Maret 2023

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
1. Pendahuluan
Dalam perancangan sebuah sistem elektronika, ada beberapa alat yang harus diperlukan agar alat tersebut bisa
berjalan sesuai yang diinginkan. Salah satu bentuk alat tersebut adalah transistor. Alat ini merupakan alat semikonduktor
yang dipakai sebagai peguat atau pemilih, dan mempunyai tiga terminal. Dimana tegangan atau arus yang dipasang di
satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui dua terminal lainnya. Transistor adalah komponen
elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor
(Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan,
modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik
sehingga dapat mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya. Transistor sebenarnya berasal dari kata
“transfer” yang berarti pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita
simpulkan,pengertian transistoradalah pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi suhu tertentu. [1].
Transistor adalah komponen aktif yang memiliki tiga terminal, yaitu basis,kolektor, dan emitor. Transistor memiliki
tiga wilayah kerja yang berbeda, yaitu: Aktif: daerah di mana sambungan basis emitor bias maju sedangkan sambungan basis
kolektor bias mundur. Cutoff: daerah ini adalah ketika transistor tidak aktif karena arus minimalyang melewati transistor,
yang membuat transistor tampak sebagai rangkaian terbuka. Baik VBE dan VBC memiliki bias terbalik sehingga semua tepi
daerah penipisan menunjukkan kepadatan pembawa minoritas yang kecil. Daerah ini memiliki kondisi bias yang berlawanan
dengan saturasi. Saturasi: daerah ini memungkinkan transistor untuk mengalirkan arus dari emitor ke kolektor. Dengan
pertemuan basis kolektor dan persimpangan basis emitor bias maju, arus basis sangat kuat sehingga melebihi besarnya yang
dapat meningkatkan aliran arus kolektor. Akibatnya, rangkaian antara terminal kolektor dan emitor tampaknya mengalami
hubung singkat karena saturasi arus yang berlebihan. [2].
Transistor sebagai penguat dibagi dalam beberapa kelas, tergantung dari posisi titik kerja transistor (titik Q)
pada suatu grafik karakteristik transistor. Namun, penguat daya yang mempunyai efisiensi paling baik adalah jenis penguat
daya kelas A, dimana titik kerja transistor berada ditengah tengah dari garis beban transistor. Untuk menempatkan titik kerja
transistor tersebut, sangat ditentukan oleh nilai komponen pendukung, seperti nilai tahanan dan kapasitor di sekitar transistor
tersebut. Untuk membedakan transistor PNP dan NPN dapat dari arah panah pada kaki emitornya. Pada transistor PNP
anak panah mengarah kedalam dan pada transistor NPN arah panahnya mengarah keluar. Untuk dapat bekerja, sebuah
transistor membutuhkan tegangan bias pada basisnya. Kebutuhan tegangan bias ini berkisar antara 0.5 sampai 0.7 Volt
tergantung jenis dan bahan semi konduktor yang digunakan. Untuk transistor NPN, tegangan bias pada basis harus lebih
positif dari emitor. Dan untuk transistor PNP, tegangan bias pada basis harus lebih negatif dari emitor. Semakin tinggi
arus bias pada basis, maka transistor semakin jenuh (semakin ON) dan tegangan kolektor-emitor (VCE) semakin rendah.
[3].

2. Pengambilan Data dan Hasil


Pada percobaan Tranistor sebagai didapat data dan Switch hasil diantaranya:

Tabel 1 Hasil Percobaan


Kondisi Vb(v) Vce(v) Ice(mA)

Cut off 0 3,56 0

Saturasi 4,3 0,1 3

3. Analisis Data
Adapun analisis data yang diambil dari data hasil diatas bahwa pada saat kondisi cutoff Ic dan Vb = 0 dan Vce =
3,56 V, karena disusun secara seri jadi tegangan terbagi menjadi berbeda beda sedangkan arusnya sama. Pada saat kondisi
saturasi Vce = 0, Ice = IcMax, Vb = 4,3 V, pada saat Ice = IcMax dikarenakan sudah pada kondisi maksimal dari sumber
daya yang digunakan yaitu 3 mA, Vce = 0 karena tertarik oleh tegangan basis sehingga menghasilkan Vb = 4,3 V, sisa
tegangan basisnya adalah 0,7 V dikarenakan transistor menggunakan Dioda Si yang bernilai 0,7 V sehingga menyerap
tegangan saat pengukuran agar transistor bisa bekerja. Jadi perbedaan saturasi dan aktif adalah pada aktif Ic berbanding pada
basisnya , pada saturasi Ic sudah pada kondisi maksimal dan kondisi aktif disebut dengan kondisi setimbang antara saturasi
dan cutoff.

4. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari percobaan Transistor sebagai Switch adalah penggunaan transistor sebagai
switch dikarenakan untuk mencari nilai agar lebih cepat karena bisa dipakai pada frekuensi yang lebih tinggi sehingga bisa
terlihat pada kondisi saturasi dan cutoff . Penggunaan tegangan DC agar arus pada basis tetap atau konstan sehingga terlihat
2
pada saat kondisi saturasi dan cutoff nya.

3
DAFTAR PUSTAKA

[1] T. K. Tasdik Darmana, "PERANCANGAN RANGKAIAN PENGUAT DAYA DENGAN TRANSISTOR," Jurnal Sutet,
vol. 7 no.2, pp. 88-92, 2017.
[2] M. E. Ir. Ri Munarto, MODUL PRAKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA, Cilegon, 2021.
[3] D. Reyval, "ELEKTRONIKA DASAR TRANSISTOR DAN CARA KERJANYA," Jurnal Portal Data, vol. 2 no. 4,
pp. 1-9, 2022.

4
LAMPIRAN A POST-TEST

1) Jelaskan 3 Kondisi pada


Transistor? Jawab :
Kondisi Cut-off: Transistor berada dalam kondisi cut-off jika arus basis (Ib) bernilai nol. Pada kondisi ini, tidak
ada arus yang mengalir pada kolektor (Ic) sehingga transistor tidak melakukan fungsi penguat maupun switch.
Kondisi Aktif: Transistor berada dalam kondisi aktif jika arus basis (Ib) cukup besar sehingga menyebabkan
arus kolektor (Ic) mengalir. Pada kondisi ini, transistor dapat digunakan sebagai penguat sinyal.
Kondisi Jenuh atau Saturasi: Transistor berada dalam kondisi jenuh jika arus basis (Ib) sangat besar sehingga
arus kolektor (Ic) mencapai nilai maksimum. Pada kondisi ini, transistor dapat digunakan sebagai switch, yaitu
untuk mengalirkan atau memutuskan arus listrik pada suatu rangkaian.

2) Jelaskan cara kerja


Transistor? Jawab:
Transistor bekerja berdasarkan prinsip dasar tiga lapisan bahan semikonduktor (p-n-p atau n-p-n) yang saling
dihubungkan. Pada transistor, terdapat tiga terminal yaitu basis (B), kolektor (C), dan emitor (E). Ketika arus kecil
mengalir melalui terminal basis (B), maka transistor akan berada dalam kondisi aktif, di mana elektron-elektron di
daerah basis akan menyebar ke daerah kolektor, dan arus akan mengalir melalui daerah kolektor ke daerah emitor.
Pada transistor tipe p-n-p, elektron yang bergerak dari basis ke kolektor akan mengisi kekosongan di daerah basis,
sedangkan pada transistor tipe n-p-n, elektron akan dipindahkan dari daerah emitor ke daerah basis, sehingga arus
dapat mengalir dari kolektor ke emitor. Ketika arus yang diterapkan pada basis transistor semakin besar, maka
transistor akan mencapai kondisi jenuh, di mana semua muatan di daerah basis telah dipindahkan ke daerah kolektor
atau sebaliknya tergantung tipe transistor. Sementara itu, ketika arus kecil tidak mengalir melalui basis, transistor
akan berada dalam kondisi cut-off dan tidak ada arus yang mengalir melalui daerah kolektor ke emitor.

3) Jelaskan VCE = 0 pada saat


Saturasi! Jawab :
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa pada kondisi jenuh, transistor akan membiarkan arus mengalir dari kolektor ke
emitor dengan bebas, seperti halnya saklar yang terbuka. Dalam kondisi jenuh, arus basis transistor (Ib) telah
mencapai batas maksimum sehingga semua muatan di daerah basis telah dipindahkan ke daerah kolektor atau
sebaliknya tergantung tipe transistor. Oleh karena itu, pada kondisi jenuh, arus kolektor transistor (Ic) mencapai
nilai maksimum dan tegangan Vce mendekati nol.

5
LAMPIRAN B TUGAS MODUL

1) Bedakan antara dioda dan transistor sebagai


switch! Jawab :
Perbedaan utama antara dioda dan transistor sebagai saklar adalah bahwa dioda hanya memiliki dua kondisi operasi,
yaitu forward bias dan reverse bias, sedangkan transistor memiliki tiga kondisi operasi, yaitu cut-off, aktif, dan
jenuh. Selain itu, transistor dapat mengontrol arus listrik dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan dioda.
Dalam aplikasi saklar, dioda biasanya digunakan untuk mengalirkan arus listrik dengan amplitudo yang tetap
(on/off), sedangkan transistor digunakan untuk mengalirkan arus listrik dengan amplitudo yang dapat diatur. Oleh
karena itu, transistor lebih sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan pengaturan daya listrik yang lebih
kompleks, seperti pada rangkaian elektronik penguat atau regulator tegangan.

2) Sebutkan nilai tipikal VBEsat, VCEsat untuk Si maupun Ge


transistor! Jawab :
Untuk transistor silikon (Si), nilai tipikal VBEsat adalah sekitar 0,7 Volt, sedangkan nilai tipikal VCEsat pada kondisi
jenuh adalah sekitar 0,2-0,3 Volt.
Sedangkan untuk transistor germanium (Ge), nilai tipikal VBEsat adalah sekitar 0,2-0,3 Volt, sedangkan nilai tipikal
VCEsat pada kondisi jenuh adalah sekitar 0,1-0,2 Volt.

3) Definisikan ON time, OFF time dari transistor!


Jawab :
ON time merupakan waktu yang dibutuhkan oleh transistor untuk berpindah dari keadaan cut-off menjadi keadaan
jenuh saat diberikan sinyal input atau sinyal pengendali. Sedangkan OFF time merupakan waktu yang dibutuhkan
oleh transistor untuk berpindah dari keadaan jenuh menjadi keadaan cut-off setelah sinyal input atau sinyal
pengendali dihilangkan. Karakteristik ON time dan OFF time dari transistor sangat penting dalam penggunaan
transistor sebagai saklar dalam rangkaian elektronik. Semakin cepat ON time dan OFF time, semakin efisien
transistor sebagai saklar. Oleh karena itu, pemilihan transistor dengan karakteristik ON time dan OFF time yang
tepat sangat penting dalam merancang rangkaian saklar yang efektif dan efisien.

4) Pada region mana transistor bertindak sebagai switch?


Jawab :
Pada saat digunakan sebagai saklar, transistor biasanya dioperasikan pada kondisi jenuh dan cut-off secara
bergantian, yaitu dalam kondisi OFF atau keadaan cut-off saat tidak diberikan sinyal pengendali, dan kondisi ON
atau keadaan jenuh saat diberikan sinyal pengendali.

Anda mungkin juga menyukai