Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM ELEKTRONIKA
(TRANSISTOR SEBAGAI SAKLAR)

NAMA : AFRIDIO HAKIM PRATAMA


NIM : 20612026
KELAS/KELOMPOK : 3A-D3/12

NAMA : IAN HAMILTON HUTAPEA


KELAS : D3/3A
NIM : 20612024

D3 TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
LABORATORIUM TRANSISTOR SEBAGAI Semester : III
ELEKTRONIKA SAKLAR Waktu : 4Jam

A. Tujuan percobaan
1. Memahami karakteristik transistor sebagai saklar.
2. Membuat rangkaian transistor NPN sebagai saklar.
3. Membuat rangkaian transistor PNP sebagai saklar.

B. Teori dasar

Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua daerah
kerjanya yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (cut-off). Transistor akan
mengalami perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh dan sebaliknya. Transistor dalam
keadaan menyumbat dapat dianalogikan sebagai saklar dalam keadaan terbuka, sedangkan
dalam keadaan jenuh seperti saklar yang menutup.

Titik Kerja Transistor

Daerah Jenuh Transistor Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana
transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor
tersebut seolah-olah short pada hubungan kolektor – emitor. Pada daerah ini transistor
dikatakan menghantar maksimum (sambungan CE terhubung maksimum)

Daerah Aktif Transistor

Pada daerah kerja ini transistor biasanya digunakan sebagai penguat sinyal. Transistor
dikatakan bekerja pada daerah aktif karena transistor selelu mengalirkan arus dari kolektor
ke emitor walaupun tidak dalam proses penguatan sinyal, hal ini ditujukan untuk
menghasilkan sinyal keluaran yang tidak cacat. Daerah aktif terletak antara daerah jenuh
(saturasi) dan daerah mati (Cut off).

Daerah Mati Transistor

Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor menyumbat
pada hubungan kolektor – emitor. Daerah cut off sering dinamakan sebagai daerah mati
karena pada daerah kerja ini transistor tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke
emitor. Pada daerah cut off transistor dapat di analogikan sebagai saklar terbuka pada
hubungan kolektor – emitor.
Grafik Kurva Karakteristik Transistor

Untuk membuat transistor menghantar, pada masukan basis perlu diberi tegangan.
Besarnya tegangan harus lebih besar dari Vbe (0,3 untuk germanium dan 0,7 untuk
silicon). Dengan mengatur Ib>Ic/β kondisi transistor akan menjadi jenuh seakan kolektor
dan emitor short circuit. Arus mengalir dari kolektor ke emitor tanpa hambatan dan Vce≈0.
Besar arus yang mengalir dari kolektor ke emitor sama dengan Vcc/Rc. Keadaan seperti
ini menyerupai saklar dalam kondisi tertutup (ON).

Transistor Kondisi Jenuh (Saklar Posisi ON)

Besarnya tegangan kolektor emitor Vce suatu transistor pada konfigurasi diatas dapat
diketahui sebagai berikut.

Karena kondisi jenuh Vce = 0V (transistor ideal) maka besarnya arus kolektor (Ic) adalah
Besarnya arus yang mengalir agar transistor menjadi jenuh (saturasi) adalah

Sehingga besar arus basis Ib jenuh adalah :

Transistor Kondisi Mati (Saklar Posisi OFF)

Dengan mengatur Ib = 0 atau tidak memberi tegangan pada bias basis atau basis diberi
tegangan mundur terhadap emitor maka transistor akan dalam kondisi mati (cut off),
sehingga tak ada arus mengalir dari kolektor ke emitor (Ic≈0) dan Vce ≈ Vcc. Keadaan ini
menyerupai saklar pada kondisi terbuka seperti ditunjukan pada gambar diatas.

Besarnya tegangan antara kolektor dan emitor transistor pada kondisi mati atau cut off
adalah :

Karena kondisi mati Ic = 0 (transistor ideal) maka:

Besar arus basis Ib adalah


C. Langkah kerja

1. Siapkan serta cek alat dan bahan yang digunakan.

2. Buatlah rangkaian rangkaian transistor NPN dan PNP sebagai saklar seperti pada
kedua gambar1 dan 2

BC107

Gambar 1 rangkaian transistor NPN sebagai saklar


A1015

Gambar 2 rangkaian transistor PNP sebagai saklar


3. Hitunglah besarnya arus lampu nominal dari data lampu
4. ON-kan saklar atur nilai resistansi potensio secara bertahap amati besarnya arus
yang melewati saklar (arus basis ib) dan arus yang melewati beban (arus
colector ic) sehingga lampu dalam kondisi hidup.
5. Catat hasil pengukuran pada tabel yang telah tersedia.

Potensio P1(Ω) Arus ib(µA) Arus ic(mA) Tegangan Kondisi


lampu(V) lampu
100KΩ 0,0009852 uA 0,00007857mA 1,077V MATI
100KΩ 42,952 uA 9,355mA 1,786V NYALA

6. Jelaskan perbedaan rangkaian transistor NPN dan PNP sebagai saklar dan
simpulkan penggunaannya masing-masing.
7. Rapikan alat dan bahan yang digunakan, kembalikan ke tempat semula
D. Hasil Percobaan

1. NPN (NYALA)
2. NPN (MATI)
3. PNP
E. Perbedaan rangkaian Transistor NPN & PNP

Ada beberapa perbedaan mendasar antara transistor PNP dan NPN. Perbedaan antara
transistor PNP dan NPN sangat gampang untuk kita ketahui hanya dengan beberapa cara.

Berikut adalah perbedaan mengenai transistor NPN dan PNP adalah:


1. Hal yang paling utama dari perbedaan kedua transistor tersebut adalah: pada transistor
PNP, saat basis-nya diberikan muatan negatif (-) emitor akan mengalirkan muatan arus ke
kolektor. Sementara pada transistor NPN, saat basis-nya bermuatan positif maka kolektor
akan mengalirkan muatan arus ke emitor.

2. Perbedaan umum lainnya adalah pada transistor PNP, tegangan positif akan selalu
tersambung dengan kaki emitor dan tegangan negatif akan tersambung dengan kaki
kolektor. Sementara pada transistor NPN, tegangan positif akan selalu tersambung dengan
kaki kolektor dan tegangan negatif akan tersambung dengan kaki emitor. Bila prinsip
tersebut tidak dijalankan, maka transistor tidak akan bisa beroperasi.

3. Berdasarkan arus outputnya, perbedaan transistor PNP dan NPN yaitu; saat dengan kondisi
aktif transistor PNP akan mengeluarkan arus positif pada kaki kolekor. Sementara
transistor NPN akan mengeluarkan arus negatif pada kaki kolektor sewaktu dalam kondisi
aktif.

4. Beberapa kegiataan elektronika lainnya mengatakan kalau kebanyakan transistor yang


digunakan sebagai switching lebih baik memakai transistor jenis NPN ketimbang jenis
PNP.

5. Kemudian, perbedaan transistor PNP dan NPN bisa diperhatikan dari input basisnya, yakni
transistor PNP yang akan aktif bila kaki basisnya dihubungkan dengan arus negatif.
Sementara pada transistor jenis NPN akan aktif bila pada kaki basisnya dihubungkan
dengan arus positif.

6. Perbedaan kedua jenis transistor tersebut bisa dilihat dari simbol transistor. Untuk
mempermudah setiap pembaca dalam membaca dan merancang rangkaian elektronika,
bisa dilihat dari setiap komponen yang mempunyai simbol berbeda-beda.
7. Perbedaan dari bahan semikonduktornya, transistor jenis NPN memiliki dua blok material
semikonduktor tipe N dan satu blok material semikonduktor tipe P. Sementara transistor
jenis PNP memiliki dua blok material semikonduktor yang bertipe P dan satu blok
material semikonduktor bertipe N.

8. Selain melihat perbedaan kedua transistor tersebut dari simbol, kita juga bisa melihat dari
beberapa parameter, dan arus inputnya serta outputnya. Atau kita bisa meninjau dari kode
transistor pada rangkaian elektronika, akan tetapi biasanya hal ini hanya dilakukan oleh
orang yang sudah sering menganalisa rangkaian elektronika. Sehingga beberapa kode-
kode transistor tersebut yang dilihat secara tidak langsung akan dikenal dengan sendirinya.

F. Kesimpulan
1. Transistor sebagai saklar bekerja dengan memanfaatkan dua kondisi, yaitu cut-off dan
satu rasi, yang masing-masing memiliki karakter yang berbeda.

2. Transistor memiliki 3 kaki, yaitu basis,emitor, dan kolektor. Sebelum menentukan


kakinya, tentukan terlebih dahulu tipe transistornya PNP atau NPN dengan multimeter.
untuk menentukan kaki transistor juga dapat menggunakan multimeter yaitu diatur
pada ohm, hubungkan (-) pada emitor dan (+) basis, jika jarum berhenti transistor
dalam keadaan baik. Jika (-) kolektor, bila jarum menunjukkan angka yang lebih besar
maka bertipe NPN dan apabila sebaliknya bertipe PNP.

G. Daftar Pustaka
https://pintarelektro.com/transistor-pnp-dan-npn/

https://teknikelektronika.com/transistor-sebagai-sakelar-switch-cara-kerja-perhitungannya/

https://www.youtube.com/watch?v=jutCrIDlO4c&t=207s

https://panduanteknisi.com/penggunaan-transistor-sebagai-saklar.html

https://skemaku.com/perbedaan-transistor-pnp-dan-npn-serta-cara-mengidentifikasinya/

https://www.pengadaan.web.id/2020/10/transistor-
npn.html#:~:text=NPN%20merupakan%20singkatan%20dari%20Negatif,basis%20menda
patkan%20tegangan%20listrik%20positif.

Anda mungkin juga menyukai