Anda di halaman 1dari 13

Transistor Sebagai Saklar

Teori Elektronika Diskrit


Laboratorium Teknik Tenaga Listrik
Pengertian Transistor
Komponen elektronika semi konduktor yang memiliki
3 kaki elektroda, yaitu basis (dasar), kolektor
(pengumpul) dan emitor (pemancar). Komponen ini
berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung
(switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan
masih banyak lagi fungsi lainnya.
Jenis-jenis Transistor
01 Transistor Bipolar
• Transistor yang memiliki 2 buah kutub, yaitu P dan N
• memerlukan arus (current) untuk mengendalikan terminal
• memerlukan muatan pembawa (carrier) hole dan elektron

02 Transistor JFET (Junction Field Effect Transitor)

• Transistor unipolar yang memiliki tiga buah terminal dan dikenda-


likan oleh tegangan
• hanya menggunakan tegangan saja (tidak memerlukan arus)
• Hanya memerlukan muatan pembawa (carrier) hole atau elektron
Transistor Bipolar

(Sumber: djukarna.wordpress.com) (Sumber: djukarna.wordpress.com)

Menggunakan arus listrik kecil dan


Menggunakan arus listrik kecil dan
tegangan positif
tegangan negatif
Transistor NPN (Negatif Positif
Negatif)

Transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan


tegangan positif pada terminal basis untuk mengendalikan ali-
ran arus dan tegangan yang lebih besar dari kolektor ke emitor.
Contohnya BD 139 dan TIP 3055.
Transistor PNP (Positif Negatif Posi-
tif)

Transistor bipolar yang menggunakan arus listrik kecil dan


tegangan negatif pada terminal basis untuk mengendalikan
aliran arus dan tegangan yang lebih besar dari emitor ke
kolektor.
Contohnya BD 140 dan TIP 2955.
Pin Kaki Transistor Pin Kaki Transistor
TIP BD
Cara Menentukan Kaki Basis
1. Atur multimeter pada ohm meter dengan pengali 1X atau di atasnya.
2. Ambil salah satu probe (hitam atau merah) sebagai probe acuan (misalkan probe hi-
tam sebagai acuan)
3. Hubungkan probe hitam acuan ke salah satu kaki transistor diduga basis.
4. Hubungkan probe warna merah pada kaki lainnya secara bergantian.
5. Jika terjadi gerakan pada jarum ketika kedua kaki yang diukur secara bergantian,
maka transistor adalah NPN dan kaki yang terhubung dengan probe hitam adalah kaki
basis.
6. Jika belum menunjukkan hasil yang diharapkan lakukan pertukaran probe dan lakukan
langkah 2 sampai 4 di atas sehingga menemukan keadaan seperti langkah nomor 5
7. Jika probe yang menjadi acuan adalah probe merah berarti jenis transitor tersebut
adalah transistor PNP dan kaki yang terhubung dengan probe berwarna merah adalah
kaki basis.
Cara Menentukan Kaki Kolektor &
Emitor
1. Pastikan sudah mengetahui kaki basis dari transistor yang diukur.
2. Menghubungkan probe yang sesuai dengan kaki basis di logam belakang badan
transistor tersebut. Jika jenisnya PNP berarti logam harus terhubung dengan probe
warna merah dan jika NPN berarti logam harus terhubung dengan probe warna hi-
tam.
3. Hubungkan probe yang lainnya pada kaki transistor yang lain secara bergantian dan
lakukan pembacaan nilai tahanan pada display multimeter.
4. Ketika probe lainnya terhubung di kaki kolektor maka pergerakan jarum menuju
angka 0, sedangkan ketika probe lainnya terhubung di kaki emitor maka tidak ada
pergerakan jarum.
Transistor Sebagai Saklar
Salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bekerja berada pada dua daerah kerjanya yaitu
1. daerah jenuh (saturasi), seperti saklar yang menutup (logika 1) atau posisi ON
2. daerah mati (cut-off), sebagai saklar dalam keadaan terbuka (logika 0) atau posisi OFF
Daerah Jenuh (Saturasi)

Arus di kaki basis akan dibuat maksimum sehingga meng-


hasilkan arus maksimum pada kaki kolektor. Hal ini membuat
arus yang maksimal mengalir pada transistor ini, kondisi ini
membuat transistor sebagai saklar menjadi “full-on”.
Transistor membutuhkan tegangan untuk saturasi sebesar > 0,7
Volt untuk bahan silicon dan > 0,3 volt untuk bahan germanium
Keterangan:
 Tegangan basis ke emitor Vbe > 0.7 volt
 Arus maksimal mengalir melewati kaki kolektor ke emittor
 Tegangan yang lewat kaki emitor (Vce) = 0
 Transistor beroperasi dalam kondisi saklar tertutup atau closed switch
Daerah Mati (Cut Off)

Arus masuk dari kaki basis (Ib) adalah nol dan arus keluaran
pada kaki kolektor (Ic) juga adalah nol, sehingga transistor
tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Kondisi
ini transistor berada dalam area kerja cut-off atau tidak aktif
secara penuh.

Keterangan:
 Tegangan basis ke emitor (Vbe < 0.7 volt)
 Input basis dan basis dibuat ground atau V = 0 volt
 Arus yang lewat kolektor = 0 (IC = 0)
 Transistor beroperasi dalam kondisi saklar terbuka atau open switch
Contoh Rangkaian Transistor
Sebagai Saklar

Anda mungkin juga menyukai