Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

PERCOBAAN VIII
IDENTIFIKASI TRANSISTOR

NAMA PRAKTIKAN

: FADILLAH BASRI

NAMA REKAN KERJA

: 1. RAHMI NURLAILI
2. IRVAN FEBRILI

KELAS / KELOMPOK

: Teknik Telekomunikasi 3B / 7

TGL PELAKSANAAN PRAKTIKUM

: 7 & 14 September 2016

TGL PENYERAHAN LAPORAN

: 20 September 2016

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
September 2016

IDENTIFIKASI TRANSISTOR
1. TUJUAN
Mengidentifikasi jenis suatu transistor NPN atau PNP
2. DASAR TEORI
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar.
Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub.
Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan
kutub. Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing diberi nama:
emitor, basis dan kolektor. Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan dua buah
dioda. Terdapat dua macam transistor junction: NPN dan PNP. Agar transisitor
dapat beroperasi dengan baik pada suatu rangkaian, transistor tersebut harus di beri
bias dengan benar. Bila kita ingin transistor bekerja dengan aktif maka junction
emitterbase di beri bias mundur. Sebelum kita memberikan bias pada
transistor,harus mengetahui jenis dari transistor yang akan gunakan.
Transistor dibuat dengan tiga lapis semikonduktor. Dapat dibuat lapisanPNP
ataupun lapisan NPN. Dengan demikian kita mengenal 2 macam transistor, yaitu
transistor PNP dan transistor NPN sesuai dengan jenis penyusunnya.
Transistor mempunyai tiga kaki (elektroda) yang diberinama basis (b), emitor (e)
dan colector (c). Basis dihubungkan dengan pada lapisan tengah sedang emitor dan
colector pada lapisan tepi. Emitor artinya pemancar, disinilah pembawa muatan
berasal. Colector artinya pengumpul. Pembawa muatan yang berasal dari emitor
ditampung pada Colector. Basis artinya dasar, basis digunakan sebagai elektroda
mengendali.
Prinsip Transistor juga sebagai Penguat (amplifier): artinya transistor bekerja pada
wilayah antara titik jenuh dan kondisi terbuka (cut off), tetapi tidak pada kondisi
keduanya. Prinsip Transistor sebagai penghubung (saklar) : transistor akan
mengalami Cutoff apabila arus yang melalaui basis sangat kecil sekali sehinga
kolektor dan emitor akan seperti kawat yang terbuka, dan Transistor akan
mengalami jenuh apabila arus yang melalui basis terlalu besar sehingga antara
kolektor dan emitor bagaikan kawat terhubung dengan begitu tegangan antara
kolektor dan emitor Vce a. Prinsip dasar dari kerja transistor yang lain adalah tidak

akan ada arus antara colektor dan emitor apabila pada basis tidak diberi tegangan
muka atau bias. Bias pada basis ini biasanya diikuti dengan sinyal-sinyal atau pulsa
listrik yang nantinya hendak dikuatkan, sehingga pada kolektor, sinyal yang di
inputkan pada kaki basis telah dikuatkan. Kedua jenis transistor baik NPN ataupun
PNP memiliki prinsip kerja yang sama.
Terdapat suatu cara yang mudah untuk menentukan jenis transistor, yaitu
menggunakan ohmmeter. Jika kaki negatif dari ohmmeter(yang berhubungan
dengan internal battere), di hubungkan ke katoda dan kaki positif ke anoda,pada
meter akan terbaca nilai resistansi yang rendah. Hal ini di sebabkan,karena
elektron-elektron dapat secara mudah mengalir dari bagian n ke bagian p. Dengan
kata lain,battere di dalam meter memberikan bias maju pada p-n junction, tetapi
jika polaritas kaki-kaki meter dibalik,meter akan membaca nilai resisitansi yang
tinggi, karena internal battere memberikan bias mundur pada junction. Cara yang
sama dapat di gunakan untuk mengidentifikasi jenis transistor (NPN atau PNP)

3. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN


No
.

Alat-Alat dan Komponen

Jumlah

1.

Multimeter analog(Matrrix, MX 430)

1 buah

2.

Transistor

15 buah

3.

Kabel Merah

1 buah

4.

Kabel Hitam

1 buah

4. LANGKAH PERCOBAAN
1. Carilah kaki basis dari transistor terlebih dahulu.

2. Hubungkan kaki basis dengan kabel hitam (negative) dari Ohm meter dan
kabel merah(positif) dihubungkan dengan kaki emitor, catatlah hasil
pengukuran.
3. Kabel hitam(negatif) tetap di basis, kabel merah(positif) pada kolektor,
catatlah hasil pengukuran.
4. Selanjutnya hubungkan kaki basis dengan kabel merah(positif) dari
Ohmeter dan kabel hitam(negative) pada kaki kolektor, catat hasil
pengukuran.
5. Kabel merah(positif) tetap di basis, kabel hitam(negative) pada kaki
kolektor, catat hasil pengukuran.
6. Hubungkan emitor dengan kabel hitam(negative)dan kolektor dengan kabel
merah(positif), catatlah hasil pengukuran.
7. Ulangi langkah 6) dengan posisi kabel ditukar.
8. Temukan jenis transistor tersebut PNP atau NPN
5. DATA HASIL PERCOBAAN
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1

TIPE TRANSISTOR
BC 109C
BC 1417A
BC 1617C
2N4036
BC 178B
BC 177A
BC 108
CS546B
BC 549
2N5401

0
11 BD 140
1 BD 139

B-E
P-N
N-P
~
1,8K
~
1,6K
1,6K
~
7K
~
11K
~
11K
~
~
10K
~
7K
~
7K
6,5K
~

RESISTANSI
B-C
E-C
P-N N-P P-N N-P
~
1,8K
~
~
~
1,6K
~
~
1,6K
~
~
~
7K
~
~
~
11K
~
~
~
11K
~
~
~
~
10K
~
~
~
7K
~
~
~
7K
~
~
6,5K
~
~
~

JENIS TRANSISTOR
Percobaan
NPN
NPN
PNP
PNP
PNP
PNP
NPN
NPN
NPN
PNP

Datasheet
NPN
NPN
PNP
PNP
PNP
PNP
NPN
NPN
NPN
PNP

6K
~

~
6,5K

6K
~

~
6,5K

~
~

~
~

PNP
NPN

PNP
NPN

2
1

2N3055

6K

6K

NPN

NPN

3
1

NJ 2955

5K

5K

PNP

PNP

4
1

BC 559

4K

4K

PNP

PNP

5
6. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Penentuan jenis transistor secara pengukuran

Untuk menentukan kaki basis kita harus tau karakter kaki basis ini, yaitu memiliki
hubungan fordward bias pada basis ke kolektor dan basis ke emitor serta referse bias
dari kolektor ke basis dan emitor ke basis pada jenis transistor NPN dan kondisi
sebaliknya pada jenis PNP. Pada tahap ini kita harus memisalkan kaki-kaki transistor
tersebut dengan nama lain, sebagai contoh kaki 1, kaki 2, dan kaki 3. Kemudian atur
multitester ke Ohm meter x10 atau x100 kemudian kita cari kaki basis dengan:
Hubungkan probe merah ke salah satu kaki, misal kaki 1 kemudian probe hitam
dihubungkan ke kedua kaki yang lain, apabila multitester memberikan nilai ukur
resistansi yang rendah (jarum bergerak lebar) pada keduanya maka kaki 1 adalah kaki
basis untuk transistor PNP. Dan NPN apabila probe pada posisi kaki 1 adalah probe
hitam dengan hasil ukur seperti sebelumnya. Jika hanya pada satu kaki 2 atau 3 saja
yang bergerak kemungkinan basis-nya 2 atau 3. Ulangi lagi, carilah konfigurasi sampai
diketemukan jarum multitester bergerak semua. Pastikan basis sudah ketemu dan jenis
transistor NPN atau PNP:

Prinsip kerja ohmmeter yang pertama adalah dengan menggunakan multimeter analog.
Di dalam pengukurang transistor yang menggunakan multimeter analog pun dibedakan
menjadi dua macam tipe yaitu Positif-Negatif-Positif (PNP) dan Negatif-PositifNegatif (NPN). Untuk tipe PNP, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah atur
posisi saklar pada posisi Ohm x1k atau 10k. Kemudian sambungkan probe merah pada
terminal Basis dan probe hitam pada terminal Emitor. Jika jarum bergerak ke kanan
maka transmitor dalam keadaan yang layak pakai. Langkah yang terakhir pindahkan
probe hitam ke terminal Colector dan jika jarum masih tetap bergerak ke kanan berarti
transmitor dalam keadaan baik. Lakukan langkah yang sama untuk tipe NPN. Cukup
pindahkan probe hitam ke terminal Basis dan probe merah ke terminal Emitor serta
memasukkan probe merah pada terminal Colector.

NPN: Kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah maka jarum
bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe
hitam jarum tidak bergerak.
PNP: Kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam maka jarum
bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe
merah jarum tidak bergerak.
7. TUGAS
1. Selain untuk menentukan jenis transistor, pengetesan dengan ohmmeter dapat
dilakukan juga untuk mengetahui transistor masih baik atau tidak. Jelaskan cara
pengetesan ini!
Cara Cek Kondisi transistor jenis NPN :
Atur Selektor Multimeter ke arah Ohmmeter.
Lalu pilih skala pada batas ukur X 1K.
Selanjutnya hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada
kolektor
Jika multimeter menunjuk arah ke angka tertentu biasanya sekitar 5-20K berarti
transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor dalam kondisi rusak atau
putus B-C.
selanjutnya lepaskan kedua probe tadi selanjutnya hubungkan probe multimeter (+)
pada basis dan probe (-) pada kolektor.Jika jarum multimeter tidak tidak bergerak
berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak atau bocor tembus B-C.
Hubungkan kembali probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
Jika multimeter menunjuk ke angka sekitar 5-20K berarti transistor baik, jika tidak
menunjuk berarti transistor rusak atau putus B-E.
lalu lepaskan kembali kedua probe kemudian hubungkan kembali probe multimeter
(+) pada basis dan probe (-) pada emitor. Jika jarum multimeter tidak menunjukkan
apa-apa atau jarum tidak bergerak berarti transistor baik, jika bergerak berarti
transistor dalam keadaan rusak atau bocor tembus B-E.
Sekali lagi untuk memastikan transistor, silahkan hubungkan probe multimeter (+)
pada emitor dan probe (-) pada kolektor.

Jika jarum multimeter tidak bergerak berarti transistor baik, jika bergerak berarti
transistor rusak bocor tembus C-E.
pada praktek pengecekan diatas kolektor diusah dicek sudah bisa menentukan,
beberapa tahap diatas sudah bisa menentukan jenis transistor NPN. sekarang
berlanut ke pengecekan transistor PNP
Cara Cek Kondisi transistor jenis PNP:
Seperti langkah diatas Atur Selektor Multimeter ke arah Ohmmeter.
Lalu pilih skala pada batas ukur X 1K.
Selanjutnya hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada
kolektor.
Jika multimeter menunjuk ke angka sekitar 5-20K berarti transistor baik, jika tidak
menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.
Kemudian lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis
dan probe (+) pada kolektor. Jika jarum multimeter tidak bergerak berarti transistor
baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.
Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor. Jika
multimeter menunjuk ke angkasekitar 5-20K berarti transistor baik, jika tidak
menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.
Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe
(+) pada emitor.
Jika jarum multimeter tidak bergerak berarti transistor baik, jika bergerak berarti
transistor rusak bocor tembus B-E.
Hubungkan probe multimeter (-) pada emitor dan probe (+) pada kolektor.
Jika jarum multimetertidak bergerak berarti transistor baik, jika bergerak berarti
transistor rusak bocor tembus C-E.
2. Apakah ada cara lain untuk mengetahui jenis transistor?
Ada, yaitu dengan melihat data sheet, tanpa menggunakan multimeter seseorang
dapat menentukan jenis transistor yang dimiliki. Hal ini dapat dilakukan langsung
bagi pengguna transistor tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Susanti, Anna. 2006. Laboratorium Elektronika ). Depok : Politeknik Negeri Jakarta.
http://komponenelektronika.biz/cara-mengukur-transistor.html
http://www.wikikomponen.com/cara-mengukur-kerusakan-transistor-dengan-multitester/

Anda mungkin juga menyukai