penguat,
1. PENDAHULUAN
Transistor merupakan komponen yang sangat
penting dalam dunia elektronika modern.
Transistor adalah alat semikonduktor yang
dipakai sebagai penguat sirkuit pemutus dan
penyambung
(switching),
stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal atau sebagai
penguat tegangan. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan
arus inputnya atau tegangan inputnya,
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat
kuatdari sirkuit sumber listriknya.
2. STUDI PUSTAKA
Transistor adalah suatu komponen aktif yang
dibuat dari bahan semikonduktor. Ada dua
macam transistor, yaitu transistor dwikutub
(bipolar) dan transistor efek medan (Field
Effect Transistor-FET). Transistor digunakan di
dalam rangkaian untuk memperkuat isyarat,
artinya isyarat lemah pada masukan diubah
menjadi isyarat yang kuat pada keluaran [1].
Suatu transistor persambungan terdiri dari
kristal silikon (atau germanium) dimana satu
lapisan silikon tipe-n diapit di antara dua
lapisan silikon tipe-p. Kemungkinan lain,
transistor terdiri dari satu lapisan bahan tipep diapit oleh dua lapisan transistor yang
pertama disebut transistor p-n-p dan yang
terakhir disebut transistor n-p-n. Sistem
lapisan semikonduktor ini sangat kecil dan
ditutup rapat-rapat terhadap uap air dalam
kotak logam atau plastik [2].
Rangkaian penguat menggunakan transisitor
pada dasarnya terdiri dari tiga konfigurasi,
yaitu pennguat common base, penguat
common emitte, dan penguat common
collector.
Diantara
ketiganya,
penguat
common emitter merupakan salah satu
bentuk penguat dengan transistor bipolar
yang paling sering dijumpai karena penguat
dari common emitter mempunyai hambatan
yang besar sementara hambatan keluaran
tidak terlalu besar, sehingga memungkinkan
untuk digandengkan dengan penguat lain
agar penguatan menjadi semakin besar [3].
Mulai
Selesai
Gambar 3-1 Diagram menentukan jenis,
kaki-kaki dan hfe transistor
2.1
Mulai
JUDUL SUB-BAB
2.1.1
2.1.2
Menentukan lengkungan
keluaran transistor
ciri
3. METODOLOGI
A. ALAT DAN BAHAN
1) Generator isyarat
2) Osiloskop (CRO)
3) Multimeter digital
4) Breadboard
5) Resistor 100K, 12K, 1K, 10K
6) Kapasitor 10 F/16 V, 100F/16V
7) Transistor
8) Baterai 9 V / Catu daya
B. CARA KERJA
1) Menentukan jenis, kaki-kaki dan hfe
transistor
Menghitung
C dengan mengukur
Laporan Praktikum Laboratorium Elektronika, Instrumentasi
dan IGeofisika
FMIPA Unsoed
tegangan pada RC (VRC)
Seri
Jenis
hfe
Kaki-kaki
C828A
NPN
232
B-C-E
IB, VBE
Parameter
Sesudah ada
isyarat
masukan tanpa
RL
Dengan RL
Frekuensi
Nilai
1 kHz
Vin
8V
Vout
1V
Vin
8V
Vout
0.9 V
Vin, Vout
Nilai IB 1
(A)
Vin, Vout
IB
Selesai
0.1
Nilai IC (mA)
Nilai VCE
(mV)
1.08
1.25
0.03
1.70
0.05
1.89
0.07
2.04
0.1
2.07
0.2
2.08
2.08
2.08
5. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Transistor
dengan
seri
C828A
merupakann jenis NPN, dengan nilai
hfe 232 dan kaki-kakinya B-C-E.
2. Rangkaian common emitter dapat
dibuat
dengan
menghubungkan
langsung kaki emitter dengan tanah
(ground).
Kemudian,
setelah
memperoleh
nilai
tegangan keluaran baik yang menggunakan
RL maupun tidak, dilanjutkan dengan mencari
nilai arus di C dan nilai V CE pada nilai IB 0.1
A. Setelah diperoleh hasilnya, kemudian
dibuat
grafik
lengkung
ciri
keluaran
transisitor.
3. Grafik
lengkung
ciri
keluaran
transisitor mengalami kenaikan dari
titik awal kemudian linier ketika telah
mencapai nilai tegangan 1 dan
seterusnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Sutrisno,
Elektronika
dan
Penerapannya, ITB, Bandung, 1986.
[2]
[3]
Hartono,
Modul
Praktikum
Elektronika Dasar 1, UNSOED
Fakultas MIPA Jurusan Fisika,
Purwokerto, 2016.
IB1
VCE
Gambar 4-2 Lengkung keluaran transistor