Anda di halaman 1dari 5

MODUL 1 RANGKAIAN-RANGKAIAN DASAR TRANSISTOR

Aprilia Setyani (K1C015058)


Asisten: Fajrin Hidayat
Tanggal Percobaan: 19/05/2017
PAF15211P-Praktikum Elektronika Dasar 2
Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsoed

Abstrak kapasitor, dan baterai. Dalam praktikum ini


akan dicari adalah nilai V out dan
Telah dilakukan praktikum tentang penguatannya dari masing-masing
Rangkaian-Rangkaian Dasar Transistor. rangkaian.
Tujuan dari praktikum ini yaitu
mengetahui cara kerja transistor 2. STUDI PUSTAKA
penguat commond collector dan base,
Rangkaian penguat adalah suatu rangkaian
serta mengetahui perbedaan antara yang digunakan untuk menguatkan sinyal
penguat tersebut. Dalam praktikum ini, masukkan. Rangkaian penguat terdiri dari
digunakan komponen utama yaitu berbagai macam, mulai dari yang paling
transistor yang berfungsi sebagai sederhana sampai yang komplek. Rangkaian
penguat. Selain itu ada juga resistor, penguat yang paling sederhana adalah
kapasitor dan baterai. Dan untuk rangkaian penguat yang dibangun dari
mengetahui perbedaan antara penguat sebuah transistor. Berdasasrkan konfigurasi
common base, dan collector. metode pentanahan, rangkaian penguat
yang kami gunakan pada percobaan menggunakan transistor dibedakan menjadi
tiga, yaitu rangkaian penguat common base,
yakni menyusun rangkaian pada
penguat common collector, dan penguat
breadboard yang dihubungkan dengan common emitter [1].
osiloskop dengan nilai komponen
terdapat pada tabel yang tertera di 2.1 RANGKAIAN PENGUAT COMMON BASE
bagian hasil dan analisis, menyalakan
catu daya, memberikan sinyal Vin sinus Penguat Common Base adalah penguat yang
dengan frekuensi 1 kHz menggunakan kaki basis transistor di groundkan, lalu input
di masukkan ke emitor dan output diambil
generator isyarat, mengatur amplitudo
pada kaki kolektor. Penguat Common Base
Vin hingga didapatkan sinyal maksimum mempunyai karakter sebagai penguat
tak cacat (tidak terpotong) pada Vout tegangan [2].
(pada common base dari 50-1000 mVpp,
pada common collector dari 50-1000 2.2 RANGKAIAN PENGUAT COMMON
mVpp). COLLECTOR
Common Collector ini memiliki fungsi yang
Kata kunci: Rangkaian, transistor, dapat menghasilkan penguatan arus namun
commond collector, commond base. tidak menghasilkan penguatan Tegangan.
Pada konfigurasi Common Collector, Input
1. PENDAHULUAN diumpankan ke Basis Transistor sedangkan
outputnya diperoleh dari Emitor Transistor
Rangkaian penguat yang paling sederhana
sedangkan collector-nya di-ground-kan dan
adalah rangkaian penguat yang dibangun
digunakan bersama untuk input maupun
dari sebuah transistor. Rangkaian penguat
output. [3].
transistor terdiri dari tiga macam yakni
rangkaian penguat common base, common Perbandingan antara ketiga pola tersebut
kolektor, dan common emitter. Pada dapat dilihat pada tabel berikut :
praktikum ini rangkaian yang digunakan
adalah rangkaian penguat common base dan N Karakteris Emiter Kolekt Basis
O tik Bersam or Bersa
common collector. Alat dan bahan yang a Bersa ma
digunakan adalah CRO, MMD, Generator ma
Isyarat, Breadboard, transistor, resistor
dengan nilai hambatan yang berbeda,

Laporan Praktikum Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika FMIPA Unsoed 1


1 Penguatan 100 1 100
tegangan

2 Penguatan 120 120 1


arus

3 Penguatan 12000 120 100


daya

4 Impedansi 3 KOhm 50 25
masukan KOhm Ohm

5 Impedansi 125 25Ohm 15


keluaran KOhm MOhm

Harga-harga di atas adalah harga untuk : I E


= 1 mA, r c = 2,5 KOhm (untuk Emitor
Bersama dan Kolektor Bersama), serta r E =
390 Ohm untuk Kolektor Bersama [4].

Laporan Praktikum Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika FMIPA Unsoed 2


3. METODOLOGI 4. HASIL DAN ANALISIS
3.1. ALAT DAN BAHAN
Dari percobaan ini didapat nilai tegangan
1)CRO
keluaran dengan variasi tegangan masukan
2)Multimeter digital
seperti dituliskan pada table dibawah ini :
3)Generator isyarat
4)Breadboard
Tabel S-1 Data Nilai-nilai Komponen
5)Transistor (hfe: 225)
6)Resistor (RL: 10 k, RE: 56 , RB:
: 3 F/16
1.2 M, RC: 2.2 k) RL : 10 k C 1, C 2
V
7) Kapasitor 3 F/16V
8) Baterai 7.5 V
RE : 56 hfe : 225
3.2. CARA KERJA
1) Penguatan Common Base RB : 1,2 M VCC : 7.5 Volt

RC : 2,2 k
Mulai

Alat dan bahan: Tabel 4-2 Data Pengamatan Penguat Basis


1. Osiloskop Bersama
2. MMD
3. Generato Isyarat Penguat Common Base
4. Breadboard
5. Transistor Vin (mVpp) Vout (mVpp) Vout
6. Resistor K=
7. Kapasitor Vin
8. Baterai 7.5 V
50 1000 20

Membuat rangkaian common base 100 1800 18


dan meminta asisten untuk
memeriksa rangkaian yang telah
200 3500 17.5
dibuat sebelum dihubungkan
sumber tegangan.
300 4800 16
Menghubungkan bagian masukkan
rangkaian dengan generator 400 5600 14
isyarat dan bagian keluaran
rangkaian dengan osiloskop. 500 6000 12

600 6200 10.3


Mengatur generator isyarat agar
mempunyai tegangan 100mVpp
pada frekuensi 1 kHz.
700 6500 9.2

800 6500 8.12


Mengukur tegangan keluaran dari
rangkaian dengan menggunakan 900 6500 7.2
CRO (osiloskop).
1000 6500 6.5
Memvariasi
Vin sesuai
Vout lembar
kerja
Tabel 4-3 Data Pengamatan Penguat
mengulangi u/ rangkaian Kolektor Bersama
Commom Collector
Selesai
Penguat Common Collector

Gambar 3-1 Diagram menentukan Vout


Vout
dengan penguat common base, collector, dan Vin (mVpp) Vout (mVpp) K=
emitter. Vin

Laporan Praktikum Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika FMIPA Unsoed 3


dengan sifat rangkaian common collector
50 40 8
yang nilai penguatan tegangannya rendah.
Untuk common base didapatkan nilai output
100 100 1 yang semakin besar untuk nilai input yang
semakin besar pula. Didapatkan rerata nilai K
200 180 0.9 sebesar 11.78 mVpp. Untuk penguat
common base didapatkan nilai penguat
300 225 0.75 tegangan yang cukup tinggi walaupun tidak
mendekati referensi yang diberikan. Dari
400 320 0.8 hasil yang diperoleh, dapat dibuat grafik nilai
Vout terhadap Vin pada masing masing
500 400 0.8 penguat seperti berikut.

600 480 0.8 Penguat Common Base


700 560 0.8 10000
5000
800 640 0.8 Vout 0
900 760 0.8

1000 800 0.8 Vin

Transistor pada awalnya ada dua tipe dasar


transistor, yaitu BJT (Bipolar Junction
Transistor) dan FET (Field Effect Transistor).
Prinsip kerja kedua tipe transistor tersebut Penguat Common Collector
berbeda satu sama lain. Transistor bipoar
konduksi utamanya menggunakan dua 1000
polaritas (bipolar) pembawa muatan yaitu 500
electron dan lubang untuk membawa arus Vout
listrik. Aliran arus listrik utama ini harus 0
melewati suatu lapisan/daerah pembatas
yang disebut lapisan deplesi yang memiliki
ketebalan diatur sedemikian dengan tujuan Vin
mengatur arus listrik utama. Sementara pada
FET hanya menggunakan satu jenis pembawa
muatan saja, yaitu electron saja atau hole
saja, tergantung tipe FET tersebut. Dalam 5. KESIMPULAN
FET, arus listrik utama mengalir dalam suatu Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
kanal konduksi sempit dengan lapisan deplesi dapat disimpulkan bahwa:
di kedua sisinya. Ketebalan dari daerah
perbatasan ini juga diubah dengan 1. Prinsip kerja transistor dibagi menjadi
memberikan tegangan perubahan [1]. dua, yaitu transistor bipolar dimana
konduksi utamanya menggunakan
Penguat Common Base adalah penguat yang dua polaritas pembawa muatan yaitu
kaki basis transistor di groundkan, lalu input electron dan lubang. Sedangkan FET
di masukkan ke emitor dan output diambil hanya menggunakan satu jenis
pada kaki kolektor. Sedangkan penguat pembawa muatan, yaitu electron saja
Common Collector adalah penguat yang kaki atau lubang saja.
kolektor transistor di groundkan, lalu input di
masukkan ke basis dan output diambil pada 2. Penguat Common Base adalah
kaki emitor. Penguat Common Collector juga penguat yang kaki basis transistor di
mempunyai karakter sebagai penguat arus groundkan, lalu input di masukkan ke
[1]. emitor dan output diambil pada kaki
kolektor. Penguat basis memiliki nilai
Berdasarkan tabel diatas didapatkan nilai Vout yang besar karena difungsikan
tegangan output yang semakin besar untuk sebagai penguat tegangan.
tegangan input yang semakin besar pula Sedangkan penguat Common
pada penguat common collector sehingga Collector adalah penguat yang kaki
didapatkan rerata nilai K yang relatif kecil kolektor transistor di groundkan, lalu
yaitu sebesar 1.4 mVpp. Hal ini sesuai input di masukkan ke basis dan output
Laporan Praktikum Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika FMIPA Unsoed 4
diambil pada kaki emitor, dengan nilai sistor-sebagai-penguat.html ,
Vout yang relative kecil karena Diakses tanggal 20 Mei 2017, Jam
difungsikan sebagai penguat arus. 00:03.
DAFTAR PUSTAKA [3] http://teknikelektronika.com/tiga-
jenis-konfigurasi-transistor-
[1] Hartono, Modul Praktikum bipolar/ , Diakses tanggal 20 Mei
Elektronika Dasar 1, UNSOED 2017, Jam 00:47.
Fakultas MIPA Jurusan Fisika,
Purwokerto, 2016. [4] http://elektronika-
dasar.web.id/penguat-1-satu-
[2] http://meka- transistor/ 20 Mei 2017 Pukul
tronika.blogspot.co.id/2013/12/tran 16.15

Laporan Praktikum Laboratorium Elektronika, Instrumentasi dan Geofisika FMIPA Unsoed 5

Anda mungkin juga menyukai