Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ELEKTRONIKA DAN ANALOG

“Transistor Bipolar”

Dosen Pengampu : Citra Dewi, S.Pd., M.Eng

Oleh :

Nidya Octaviani Hendra (21063038)

Pendidikan Teknik Elektro

Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Negeri Padang

2022
I. Tujuan Pratikum
1. Menetahui cara menetukan kaki-kaki transistor menggunakan Ohmmeter
2. Mengetahui dan mampu menggambarkan karakteristik transistor bipolar
3. Dapat menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar.
II. Alat dan Bahan
1. Transistor 2N3904
2. Resistor, resistor variable
3. Breadboard dan kabel-kabel penghubung
4. Catu daya
5. Multimeter, mikro meter
6. Miliampere
III. Teori singkat
Transistor adalah salah satu komponen elektronika aktif. Transistor dapat
berfungsi sebagai penguat arus maupun tegangan. Di bawah ini adalh symbol
transistor npn dan pnp.

Alpha (α) DC
Perbandingan arus kolektor dengan arus emitter hamper sama, alpha dc
sebagai definisi perbandingan kedua arus tersebut.

Beta DC

Arus kolektor telah dihubungkan dengan arus emitter dengan


mengguanakan α DC. Juga menghubungkan arus kolektor dengan arus besis dengan
mendefinisikan beta DC transistor.
Transistor memiliki tiga buah kaki, yaitu base, kolektor, dan emitter. Ketiga kaki
terseut dapat ditentukan menggunakan Ohmmeter.

Mencari Kaki Base

 Atur miltimeter pada pengukuran Ohmmeter x100


 Lakukan pengukuran seperti gambar di bawah ini.

 Perhatikan penunjukkan pergerakan jarum. Apabila jarum bergerak memberikan nilai


resistansi yang rendah (jarum bergerak lebar) pada keduanya dengan posisi probe
yang satu tetap pada kaki 3 dan probe lainnya pada kaki 1 atau kaki 2 berarti kaki 3
adalah base transistor. Jika probe positif yang berada pada kaki 3 berarti transistor
tersebut berjenis PNP dan sebaliknya jika probe negatif yang berada pada kaki 3 maka
transistor tersebut berjenis NPN. Ulangi, jika hanya pada satu kaki 2 atau 3 saja yang
bergerak kemungkinan basisnya 2 atau 3.
Mencari kaki Kolektor dan Emiter
 Misalnya transistor berjenis NPN. Setelah kaki basis ditemukan. Hubungkan probe
hitam pada salah satu kaki selain basis dengan cara probe dan kaki transistor
dipegang menjadi satu. Hubungkan probe merah pada kaki yang lain selain basis dan
jangan disentuh dengan jari tangan. Sentuh kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum
bergerak cukup lebar maka kaki yang dipegang bersama probe hitam adalah kolektor
dan kaki yang lain (probe merah) adalah emitor. Berlaku sebaliknya untuk PNP.

Untuk transistor jenis PNP dapat dilakukan seperti diatas dan hasilnya kebalikan dari
transistor jenis NPN.

IV. Rangkaian Percobaan

V. Langkah Percobaan
Sebelum melakukan percobaan tentukan terlebih dahulu kaki-kaki pada transistor
yang akan digunakan.
1. Susunlah rangkaian seperti gambar 1.5 di bawah ini. Tentukan RB, RC, VCC,
dan Vbb.
2. Atur RB sampai besar IB ±10µA.
3. Atur tegangan Vcc : 1, 2, 4, 6, dan 8
4. Ukur besar VCEdan IC pada setiap perubahan VCC
5. Catat data percobaan pada table di bawah
6. Ulangi untuk IB ± 30µA
VI. Laporan Akhir
Tabel
VCC VCE IC VBE VBB IB
1 0,45V 80µA 0,05V 5V 10µA
2 0,65V 100µA 0,45V 5V 10µA
4 1,05V 660µA 0,7V 5V 10µA
6 1,2V 1800µA 0,9V 5V 10µA
8 1,35V 3400µA 1V 5V 10µA
Grafik Kurva Kolektor Transistor
IC

VCE

1. Analisis
2. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Semakin besar nilai tegangan yang diberikan pada kaki emitor_basis dan kaki
emitor_kolektor maka arus yang mengalir pada basis juga semakin besar karena
lapisan deplesi terdorong hingga menyempit akibat penberian bias maju dari sumber.
2. Besar arus yang mengalir pada kolektor berbanding lurus dengan nilai arus pada
basis begitupun dengan faktor penguatnya.
3. Besar arus yang mengalir di kolektor berbanding lurus dengan arus yang diberikan
pada basis.
4. Metode pemberian bias tegangan pada transistor merupakan perpaduan bias pada
dua jenis dioda yang berbeda tipe. Apabila transistor yang digunakan adalah tipe
NPN maka pada sunber positif dan negatifnya masing-masing akan terhubung dengan
tipe P dan N dioda yang sama tipe sehingga akan terjadi bias maju yang
mengakibatkan daerah deplesi menyempit sehingga arus pada basis bisa mengalir dan
terkumpul pada collector.

Anda mungkin juga menyukai